Journal Community Service of Health Science
Journal Community Service of Health Science, is a multidisciplinary scientific journal of health science published by Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika. It is at the national level that covers many general health problems or issues. The Journal of Community Service contains various activities from various community groups in handling and managing various potentials, obstacles, challenges and problems that exist in society. The implementation of service activities also involves the participation of the community and working partners. Service activities are organized into activities that aim to improve community welfare. JCSHS will be published twice per year in February dan August.
Articles
12 Documents
Edukasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Era Pandemi di Sekolah Menengah Pertama Tirtayasa
Djupri, Diana Rhismawati;
Syuhada, Muhammad;
Defara, Dinda
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 1 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i1.32
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Seseorang dapat terinfeksi Covid-19 melalui penyebaran dengan cara kontak langsung atau tidak langsung melalui droplet/percikan saluran napas orang yang terinfeksi. Dalam perkembangannya, seluruh masyarakat harus mampu mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang disebut New Normal . New normal  merupakan perubahan perilaku masyarakat akibat mengalami krisis yang berkepanjangan. Pandemi COVID 19 telah mengubah perilaku masyarakat, organisasi dan para pemangku kepentingan untuk menerapkan protokol kesehatan guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan keselamatan banyak orang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada siswa berupa edukasi kesehatan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. metode dilakukan secara Daring dengan menggunakan zoom meeting, dengan jumlah peserta sebanyak 40 siswa, evaluasi dilakukan pre test dan post test dengan menggunakan instrumen kuesioner mengenai Covid-19. Uji yang digunakan adalah paired t test. Mayoritas peserta adalah Kelas 9 yaitu sebanyak 26 siswa (65%), terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan edukasi nilai rata-rata 9,02 dan setelah dilakukan edukasi nilai rata-rata menjadi 9,90 dengan nilai p-Value (0,002). Edukasi ini dapat memberikan wawasan bagi peserta tentang pencegahan penyebaran COVID-19 di era pandemi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan respon yang antusias dari peserta.
Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Pengetahuan Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Tirtayasa
Rosbi Rimbun, Lenny;
Maryati, Maryati
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 1 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i1.33
Kesehatan adalah suatu keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat dengan standar prosedur melakukan cuci tangan menggunakan sabun. Dampak dari pengetahuan dan pemahaman yang kurang tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kasus penyebaran penyakit menular seperti diare, DBD, cacingan dan lain-lain. Manfaat mengenalkan PHBS sejak dini akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang yaitu membangun kesadaran sehat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam prosedur mencuci tangan di smp tirtayasa jakarta selatan. Â Metode dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan secara langsung menggunakan leaflet, banner dengan proses pembelajaran, tentang pengertian, gejala, etiologi penyebab terjadi penyakit, dampak serta upaya pencegahan penyakit. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan penyuluhan dan pelatihan berjalan dengan baik dan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan sampai selesai. Penyuluhan dan pelatihan dilakukan dengan interaktif antara narasumber dengan peserta pelatihan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat di SMP tirtayasa jakarta selatan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Peserta antusias dan dapat bekerjasama dengan baik.
Edukasi Upaya Pencegahan Bullying Pada Remaja di Sekolah Menengah Pertama Tirtayasa Jakarta
Junalia, Elly;
Malkis, Yenni
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 1 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i1.35
Masa remaja merupakan salah satu periode yang akan dialami individu didalam hidupnya, dimana dalam periode ini akan mengalami banyak perubahan dalam dirinya. Akibat perubahan yang dialami, bisa terbentuk perilaku yang tidak baik seperti kekerasan. Kekerasan tidak hanya terjadi pada diri sendiri tetapi juga kepada orang lain. Salah satu bentuk kekerasan yang yang sering muncul pada remaja adalah perilaku bullying. Bullying paling sering dilaporkan terjadi di sekolah. Bullying dapat membawa dampak buruk yang berat pada korban termasuk gangguan belajar, gangguan mental, gangguan fisik, dan masalah kesehatan lain termasuk penyalahgunaan alcohol dan obat-obatan terlarang. Selain itu, bullying juga berkontribusi besar terhadap angka kejadian bunuh diri pada remaja. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan tentang bullying bagi siswa SMP Tirtayasa Jakarta. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan cara penyuluhan, dirancang dalam bentuk pemaparan materi, penayangan video pendek tentang bullying dengan power point, diskusi dan tanya jawab serta pemberian media edukasi anti bullying berupa poster. Siswa juga mengerjakan pre-test dan post-test. Hasil post-test menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan pengetahuan tentang pengertian (17%), penyebab (30%), bentuk (45%), dampak (16%), tanda (11%), penanganan (12%), pencegahan (16%) bullying setelah diberikan penyuluhan. Program pengabdian masyarakat ini akan lebih optimal apabila tidak hanya aspek pengetahuan saja tetapi juga memasukkan aspek keterampilan yang berkaitan dengan bullying  dan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan
Edukasi Senam kaki Diabetik Sebagai Upaya Pencegahan Diabetic Foot Pada Pasien Diabetes Melitus
Oktavianti, Dewi Siti;
Hernawati, Yayu
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 1 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i1.36
Diabetes Mellitus merupakan penyakit sillent killer yang ditandai dengan peningkatan kadar kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak adekuat. Salah satu komplikasi kronik penyakit diabetes melitus adalah kaki diabetic (diabetic foot), yang mempunyai tanda dan gejala seperti adanya perlukaan, infeksi serta adanya gangrene. Terdapat dua tindakan prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu Tindakan pencegahan dan rehabilitasi. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan secara mandiri meliputi perawatan kaki dan senam kaki diabetic. Senam kaki diabetic adalah Latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien diabetes melitus tentang senam kaki diabetic sehingga dapat mencegah terjadinya diabetic foot. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan Pendidikan Kesehatan kepada pasien diabetes melitus yang dirawat di RSUD Adji Darmo sebanyak 8 orang. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner pre test dan post test. Hasil post test setelah pemberian edukasi didapatkan terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sebelum dilakukan edukasi nilai rata-rata 40,69 dan setelah dilakukan edukasi menjadi 53,88   dengan nilai p-value 0,0005. Setelah diberikan edukasi, diharapkan pasien diabetes melitus melakukan senam kaki diabetes untuk melancarkan peredaran darah bagian kaki sebagai upaya pencegahan diabetic foot.
Pengukuran Tekanan Darah dan Konseling Gizi tentang Hipertensi Pada Pengunjung Summarecon Mall Serpong
Lestari, Dwi Ayu;
Nurbayani, Resita;
Trisutrisno, Ichsan
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 1 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i1.37
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang berbahaya di seluruh dunia karena hipertensi merupakan faktor resiko yang mengarah pada penyakit kardiovaskuler. Di Asia Tenggara, angka kejadian tekanan darah tinggi mencapai 36%, kejadian tekanan darah tinggi pada orang dari negara berkembang lebih tinggi daripada di negara maju, dengan hampir 75% pasien tekanan darah tinggi tinggal di negara berkembang. Hasil Riskesdas 2018 angka prevalensi hipertensi pada penduduk lebih dari 18 tahun menunjukan nilai sebesar 34,11%, peningkatan prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran juga terjadi pada tiap provinsi di Indonesia. Berdasarkan hasil diatas penyakit hipertensi masih menjadi masalah Kesehatan yang harus diperhatikan, Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat upaya untuk menurunkan prevalensi hipertensi, metode edukasi yang dilakukan yaitu dengan cara memberikan konseling kepada pengunjung Summarecon Mall Serpong yang mendaftarkan diri untuk pemeriksaan tekanan darah dan konsultasi gizi, konseling tentang hipertensi dengan pemberian leaflet hipertensi, kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2020 di Summarecon Mall Serpong. Pengunjung yang mendaftar dalam kegiatan ini sebanyak 75 orang, setiap pengunjung akan melakukan konseling merupakan pengunjung yang pada saat pemeriksaan tekanan darah hasilnya lebih 140/90 mmHg dan memiliki riwayat hiperensi lalu diberikan waktu 20 menit untuk konsultasi kesehatannya, pada saat konsultasi berlangsung pengunjung juga diberikan leaflet tentang hipertensi. Kesimpulan dalam kegiatan ini dari hasil konseling pengunjung lebih memahami mengenai bahaya hipertensi, bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi.
Gambaran Gejala Anemia Pada Remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Tirtayasa Jakarta
Trianingsih, Devi;
Oktavia, Alfonsa Reni
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 1 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i1.38
Anemia adalah gangguan hematologi paling umum yang mempengaruhi manusia. Anemia adalah sutau keadaan dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin dalam darah, Anemia masih menjadi bagian dari permasalahan kesehatan pada remaja di Indonesia. Remaja merupakan salah satu populasi yang rentan mengalami anemia. Masalah anemia memiliki kontribusi besar terhadap angka kematian ibu. Remaja dikatakan anemia apabila hemoglobin nya < 11gr/dl. Tingginya prevalensi angka kejadian anemia pada remaja disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya adalah asupan dan absorpsi Fe yang rendah serta meningkatnya kebutuhan zat gizi bagi pertumbuhan. Pengabdian masyarakat dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia yang terjadi pada remaja Seklah Menengah Kejuruan Tirtayasa Jakarta serta memberikan pendidikan kesehatan agar mampu merubah perilaku remaja dalam mencegah serta mengatasi anemia. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit dengan disertai tanya jawab mengenai penatalaksanaan anemia pada remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat dihadiri 35 peserta dari kelas X-XI Sekolah Menengah Kejuruan Tirtayasa Jakarta. Peneliti melakukan pengukuran berat bAnemiAnemiadan, tinggi badan dan pemeriksaan telapak tangan serta konjungtiva pada peserta. Â Pada hasil pemeriksaan telapak tangan dan konjungtiva didapatkan hasil 34,2% peserta yang mengalami pucat pada telapak tangan dan 11,4% peserta yang mengalami pucat pada konjungtiva (n=35). Pada hasil pengukuran index massa tubuh (IMT) diperoleh data 45,71% peserta berada pada rentang gizi kurang (n=35).
Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bagi Remaja
Setiawan, Rian Agus;
Ramadhan, Gaung Eka
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 2 (2022): August
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i2.58
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan tindakan awal yang dilakukan sesegera mungkin setelah terjadi kecelakaan yang bersifat sementara, bukan sebagai penanganan yang sempurna, dan dapat dilakukan oleh petugas maupun orang awam. Pertolongan ini wajib diketahui oleh semua orang terutama remaja karena dari pengetahuan tersebut masyarakat dapat menyelamatkan hidup seseorang atau mengurangi resiko bertambahnya keparahan kesakitan seseorang bila terjadi kecelakaan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk para remaja memahami dan mampu bagaimana memberikan pertolongan pada kecelakaan yang terjadi. Metode yang digunakan dengan melakukan penyuluhan atau ruang edukasi ke remaja dengan menggunakan media sound, proyektor dan leaflet guna mempermudah kegiatan ini berjalan dengan baik. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini target peserta tercapai 71,42% dan adanya peningkatan pengetahuan pada remaja tersebut terlihat dari hasil melakukan pre test diawal sebelum melakukan edukasi hasil presentase 65,8% terjadi peningkatan pengetahuan setelah dilakukan edukasi dan dilakukan post test dengan presentase 87,8%. Kesimpulannya kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan dari peserta serta sambutan dan antusias yang baik dari remaja terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti pelatihan sampai akhir
Identifikasi Tingkat Kesehatan Warga RW 05 Jagakarsa Jakarta Selatan di Masa Pandemi Covid 19
Agustina, Dwi;
Arifin, Hazazi;
Bunga, Silfi;
Nordianti, Arti;
Anisa, Mita Nur
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 2 (2022): August
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i2.66
Pandemi covid di Indonesia sudah berjalan 2 tahun dan pemerintah RI belum mencabut status tersebut. Menghadapi kesiapsiagaan dalam perpanjangan pandemi covid 19, perlu adanya penilaian kesehatan secara umum pada masyarakat. Status kesehatan secara umum dapat tergambar dari tekanan darah. Tekanan darah merupakan daya yang diperlukan agar darah dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar hingga ke seluruh jaringan tubuh. Tujuan kegiatan ini adalah identifikasi tingkat kesehatan sebagai gambaran bagi masyarakat khususnya pemangku kebijakan dalam melakukan pemetaan kesehatan di masa pandemi covid 19. Metode dilakukan dengan memberikan ceramah dan diskusi mengenai tekanan darah kepada masyarakat dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah. Sebanyak 32 masyarakat RT 12 RW 05 Jagakarsa, Jakarta Selatan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, 5 diantaranya memberikan pertanyaan terkait dengan tips menghadapi pandemi covid 19 pada pasien dengan hipertensi. Didapatkan hasil bahwa peserta pengabdian kepada masyarakat didominasi oleh perempuan (56.25%), mayoritas usia lansia awal yaitu usia 46-55 th (34.38%), nilai tekanan darah mayoritas berada pada hipertensi (65.63%). Disimpulkan bahwa identifikasi tingkat kesehatan secara umum melalui tekanan darah sebagai skrining awal dalam menghadapi masa pandemi covid 19. Saran: diperlukan aktivasi kader setempat bekerjasama dengan puskesmas dalam melakukan monitoring kesehatan skrining tekanan darah pada masyarakat dan melaporkan ke puskesmas untuk mendapatkan tindak lanjut.
Health Education Pada Ibu Tentang Pertolongan Pertama Pada Balita yang Mengalami Dehidrasi
Susanti, Dewi;
Nastasya, Ricca Olivia;
Oktavia, Alfonsa Reni
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 2 (2022): August
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i2.69
Dehidrasi merupakan kondisi ketika seseorang tidak memiliki cairan yang mencukupi kebutuhan tubuhnya, atau dapat diartikan bahwa mengalami kekurangan cairan tubuh. Kehilangan cairan tubuh ataupun dehidrasi dapat terjadi oleh siapa saja termasuk anak- anak. Bayi dan anak-anak lebih rentan terhadap dehidrasi daripada orang dewasa, dan dapat terjadi jika bayi mendapatkan cairan kurang dari cairan yang dihilangkan melalui muntah, diare, demam, atau berkeringat.  Tujuan pengabdian kepada masyarakat ialah agar ibu memahami dan mampu memberikan pertolongan pertama pada balita yang mengalami dehidrasi. Metode yang digunakan berupa penyuluhan atau Pemberian Health Education Pada Ibu Tentang pertolongan Pertama Pada Balita Yang Mengalami Dehidrasi dengan menggunakan media sound, proyektor dan leaflet agar mempermudah kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini target 22 responden. Hasil adanya peningkatan pengetahuan pada ibu terlihat dari pre test dengan hasil pengetahuan baik 22,7%, setelah dilakukan post test presentase pengetahuan ibu meningkat menjadi 90,9%. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di PAUD Kana Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kesimpulan : adanya peningkatan yang signifikan pengetahuan dari peserta sebelum dan sesudah diberikan edukasi mengenai pertolongan pertama pada balita yang mengalami dehidrasi. ibu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan guna meningkatnya keselamatan anaknya bila terjadi dehidrasi. Pada pengabdian masyarakat ini terlihatdari antusias yang baik dari peserta terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti acara ini sampai akhir.
Edukasi Skrining Kaki Pada Petugas Panti Sebagai Upaya Pencegahan Kaki Diabetik
Dewi, Ratna Sari;
Arisanty, Irma P
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 2 (2022): August
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58730/jcshs.v1i2.72
Penderita diabetes sering mengalami masalah pada kaki. Banyak komplikasi terjadi bahkan sampai menyebabkan amputasi. Kondisi ini akan lebih berat bila terjadi pada lansia. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan melakukan skrining kaki. Skrining kaki dapat dilakukan secara cepat menggunakan Simplified 60 second Diabetic Foot Screening Tool dalam waktu kurang dari 1 menit. Hasil pengamatan di PSTW Budi Mulia Ciracas pada Desember 2019 mengungkapkan bahwa hampir semua lansia di Panti berisiko mengalami masalah kaki karena faktor usia, penggunaan alas kaki yang tidak tepat dan kondisi kesehatan yang kurang baik. Hasil wawancara dengan petugas panti pada tanggal 10 Desember 2019, petugas mengatakan belum pernah melakukan skrining kaki pada lansia. Petugas tersebut mengatakan pemeriksaan kaki biasanya dilakukan ketika lansia memiliki keluhan atau luka. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petugas panti tentang skrining kaki di Panti Sosial Tresna Werda Budi Mulia Ciracas Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan dan workshop skrining kaki dalam satu hari untuk petugas panti sebanyak 14 orang. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner pretest dan posttest. Setelah edukasi dilakukan didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan petugas panti dari nilai rata-rata pretest 76,7% menjadi 92,4%. Setelah kegiatan dilakukan diharapkan petugas panti dapat melakukan skrining kaki pada lansia secara rutin setiap tahun sesuai dengan panduan Simplified 60 second Diabetic Foot Screening Tool.