cover
Contact Name
Umi Narsih
Contact Email
uminars@gmail.com
Phone
+6281336240199
Journal Mail Official
jikeshafshawaty@gmail.com
Editorial Address
https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jikes/about/editorialTeam
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.333006/jikes
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal of Health Sciences) is a journal published by LP2M Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. This journal publishes research articles in the health care field, including nursing, midwifery, public health, nutrition, pharmacy, and others. The management of this journal accept articles from research lecturers and health experts to be published twice a year in February and August.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)" : 16 Documents clear
Tipe Kepribadian dan Perilaku Caring Mahasiswa Sarjana Keperawatan di Universitas Harapan Bangsa Sumarni, Tri; Hikmanti, Arlyana
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.192

Abstract

AbstrakPerilaku caring merupakan inti dari profesi keperawatan dan dianggap sebagai indikator penting dan dasar bagi pendidikan keperawatan. Sikap dan perilaku individu dipengaruhi oleh ciri kepribadian. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan tipe kepribadian dengan perilaku caring mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa program studi sarjana keperawatan sebanyak 250 mahasiswa yang terdiri dari semester 4, 6 dan 8 teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan perilaku caring diadaptasi dari kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI) dan kuesioner kepribadian NEO-Five-Factor Inventory oleh McCrae dan Costa. Tipe kepribadian terbanyak yaitu kepribadian conscientiousness (mean 67,89). Perilaku caring responden mayoritas pada kategori baik (88%). Hubungan tipe kepribadian (big five personality) dengan perilaku caring signifikan pada kepribadian conscientiousness (r=0,13, p=0,03) dan kepribadian agreeableness (r=0,18, p=0,04). Terdapat hubungan antara tipe kepribadian (big five personality) dengan perilaku caring khususnya pada kepribadian conscientiousness dan agreeableness. Proses pembelajaran yang dapat membentuk karakter dan perilaku caring di instansi pendidikan perlu ditingkatkan lagi. Dosen dapat membantu mahasiswa untuk memahami kepribadian masing-masing melalui proses belajar mengajar. Kata kunci: tipe kepribadian, perilaku caring, mahasiswa keperawatan  AbstractCaring behavior is at the core of the nursing profession and is considered as an important and basic indicator of nursing education. Individual attitudes and behavior are influenced by personality traits. The purpose of this study was to analyze the relationship between personality types and caring behavior of nursing students. This research is a descriptive correlational study with a cross sectional approach. The sample of this study was 250 undergraduate nursing students of the fourth, sixth and eighth semesters. The sampling technique used total sampling. The research instrument used caring behavior was adapted from the Caring Behavior Inventory (CBI) questionnaire and the NEO-Five-Factor Inventory personality questionnaire by McCrae and Costa. The most personality type is conscientiousness personality (mean 67.89). The majority of respondents caring behavior is in good category (88%). The relationship of personality type (big five personality) with caring behavior was significant on conscientiousness personality (r = 0.13, p = 0.03) and agreeableness personality (r = 0.18, p = 0.04). There is a relationship between personality type (big five personality) and caring behavior, especially conscientiousness and agreeableness personalities. The learning process that can shape the character and behavior of caring in educational institutions needs to be further improved. Lecturers can help students to understand each other's personalities through teaching and learning process.Keywords : personality type, caring behavior, nursing students
Pengaruh Massage Metode Eflurasi terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenorea Ermawati, Iit
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.206

Abstract

AbstrakDi Indonesia angka kejadian dismenorea tipe primer adalah 54,89%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh metode massage eflurasi terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo. Metode penelitian ini menggunakan pra eksperimental (one group pre test-post test design) dengan variabel independen penelitian adalah pemberian terapi massage eflure dan variabel dependen penelitian ini adalah intensitas nyeri. yang dilakukan pengukuran dari satu kelompok subjek (pretest), subjek diberi perlakuan untuk jangka waktu tertentu dan dilakukan pengukuran kedua (post test). Selanjutnya, hasil pengukuran pretest dibandingkan dengan hasil pengukuran post test. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa yang mengalami nyeri dismenorea sebesar 30 orang. Teknik sampling yang digunakan total sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini sebesar 30 orang. Hasil penelitian menginformasikan bahwa sebagian besar responden mempunyai intensitas nyeri dismenorea sedang dan ada pengaruh penurunan intensitas nyeri dismenorea setelah dilakukan massage eflurasi. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri secara alami yaitu dengan melakukan massage eflurasi pada area yang tepat. Kata kunci: massage eflurasi, penurunan, nyeri dismenorea  AbstractIn Indonesia the incidence of primary type dysmenorrhea is 54.89%. The purpose of this research is to study the influence of the effleurage massage method on the decrease in the intensity of dysmenorrhea pain in students of STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo. The research method used pre experimental (one group pre test-post test design) with the independent variable of research is giving effleurage massage therapy and the dependent variable is the intensity of pain which a measurement taken from one subject group (pretest), the subject was treated for a certain period of time and continued to take a second measurement (post test). Then, pretest measurement results were compared to the posttest results. The population of this study was all students who experienced dysmenorrhoea pain of 30 people. Sampling techniques are used total sampling so the sample was 30 students. The results of the study informed that most respondents had moderate intensity of dysmenorrhea pain and there was an effect of decreasing the intensity of dysmenorrhea pain after the effleurage massage. The method that can be used to reduce the intensity of pain naturally by performing effleurage massage in the right area.Keywords: effleurage massage, decrease, dysmenorrhea pain
Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga Suku Jawa dengan Anggota Keluarga Menderita Covid-19 di Ruang Perawatan Intensif Bahrudin, Moch; Dari, Tanty Wulan
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.211

Abstract

AbstrakKeputusasaan merupakan penilaian negatif terhadap hasil yang akan dicapai dan ketidakberdayaan terhadap suatu harapan. Keputusasaan dapat terjadi pada keluarga dengan salah anggotanya di rawat dengan COVID-19 di ruang perawatan intensif karena perasaan keputusasaan akibat suatu keadaan ketidakpastian serta waktu yang tidak dapat dipastikan dalam penyembuhannya. Kondisi ini dapat berlanjut pada gangguan mental emosional maupun tindakan suicide. Oleh karena itu gambaran pengalaman keluarga pasien yang di rawat di ruang perawatan intensif dibahas dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi terhadap 6 partisipan yang bersuku jawa. Hasil penelitian didapatkan tujuh tema utama yaitu (1) Perpisahan sebagai akibat pasien perlu pengawasan, (2) Respon keputusasaan, (3) Disfungsi proses keluarga, (4) Kehilangan makna hidup, (5) Dukungan dan motivasi diri sebagai sumber koping menghadapi keputusasaan, (6) Hikmah spiritual dibalik keputusasaan stroke survivor dan (7) Dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Penelitian ini menyarankan dikembangkannya standar asuhan keperawatan keputusasaan dan pemberian dukungan keluarga pasien yang dirawat diruang perawatan intensif khususnya pada rumah umum milik daerah di suku Jawa. Kata kunci: COVID-19, keputusasaan, kualitatifAbstractHopelessness is a negative assessment toward the results to be achieved and the helplessness of a hope. Hopelessness can occur in families with one of their members is hospitalized because of  COVID-19 in Intensive Care Unit because of hopelessness feelings due to uncertain time  of  recovery. This condition can lead to mental emotional disorders or suicide. The purpose of this study is to provide an overview of the family experiences of patients with covid 19 who are hospitalized in Intensive Care Unit. Phenomenological  descriptive qualitative research on 6 Javanese participants. The results of the study found seven main themes, namely (1) Separation as a result of patients need supervision, (2) Hopelessness response, (3) Dysfunction of the family process, (4) Loss of meaningful life, (5) Support and self-motivation as a source of coping in facing hopelessness, (6) Spiritual wisdom behind the hopelessness of stroke survivors and (7) Being able to live a better life. This study suggests the development of nursing care standards for hopelessness and providing family support for patients who are hospitalized in Intensive Care Unit, especially in regional public hospitals in the Javanese tribe.Keywords: COVID-19, hopelessness, qualitative
Penerapan Metode Regresi Ridge dalam Mengatasi Multikolinieritas pada Tingkat Fertilitas Wanita Usia Subur Susanti, Rahmi; Giyatri, Canda Dwi; AB, Ismail
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.214

Abstract

AbstrakMultikolinieritas merupakan asumsi pada regresi linear berganda yang terjadi karena korelasi antar variabel bebas yang menyebabkan permasalahan analisis. Penanganan yang dilakukan salah satunya dengan regresi ridge, yang dapat memastikan varians yang lebih kecil dalam estimasi parameter. Multikolinieritas pada data fertilitas menyebabkan varian dan galat yang besar. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan yang mempengaruhi fertilitas, deteksi multikolinieritas dan membuat model prediksi terbaik pada fertilitas wanita usia subur di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan metode analisis data regresi linier berganda dan metode ridge. Data yang digunakan merupakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan dengan sampel sebanyak 701 WUS. Hasil penelitian diperoleh regresi ridge sebagai pemodelan terbaik dalam memprediksi tingkat fertilitas. Nilai VIF dan standar error yang lebih kecil dari MKT menjadikan regresi ridge sebagai pemodelan terbaik dalam menentukan tingkat fertilitas di Kalimantan Timur. Pemodelan regresi ridge yang digunakan dalam memprediksi tingkat fertilitas YR = 2,995148 - 0,01406898 (umur seks pertama) - 0,0119283 (umur kawin pertama) - 0,04233311 (umur pertama melahirkan) + 0,1001676 (lama kontrasepsi) + 0,1802514 (jumlah anak ideal) + 0,1679205 (kematian anak) – 0,005938239 (Indeks kekayaan). Umur seks pertama, umur kawin pertama, umur pertama melahirkan, lama KB dan jumlah anak ideal berpengaruh signifikan dengan tingkat fertilitas. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi WUS (15-49 tahun) guna menurunkan tingkat fertilitas dan laju pertumbuhan penduduk.Kata kunci: fertilitas, wanita usia subur, regresi ridge AbstractMulticollinearity is an assumption in multiple linear regression that occurs because the correlation between independent variables causes analysis problems. One of the treatments is ridge regression, which can ensure a smaller variance in parameter estimation. Multicollinearity infertility data causes large variants and errors. This study aims to determine the determinants that affect fertility, detect multicollinearity and make the best prediction model for the fertility of women of childbearing age in East Kalimantan. This study used a cross-sectional design and data analysis method of multiple linear regression and ridge method. The data used is 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) with a sample of 701 WUS. The results obtained ridge regression as the best modeling in predicting fertility rates. The VIF value and standard error which is smaller than MKT make ridge regression the best model in determining the fertility rate in East Kalimantan. Ridge regression modeling used in predicting fertility rates YR=2.995148-0.01406898(age at first sex)-0.0119283(age at first marriage)-0.04233311(age at first birth)+0.1001676(contraceptive time)+0.1802514(ideal number of children)+0.1679205(child mortality)–0.005938239(wealth index). Age at first sex, age at first marriage, age at first delivery, length of family planning, and the ideal number of children had a significant effect on fertility rates. It is necessary to increase knowledge about reproductive health for female women (15-49 years) in order to reduce the fertility rate and population growth rate.Keywords: fertility, women of childbearing age, ridge regression
Analisis Kepuasan Pasien Rawat Jalan terhadap Pelayanan Kefarmasian di Instalasi Farmasi Wahyuni, Khurin In; Syamsudin, Muhammad
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.217

Abstract

AbstrakStudi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Mojokerto dilihat dari lima dimensi reliability, responsiveness, empathy, tangible assurance. penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisis kuantitatif, populasi seluruh pasien rawat jalan RS X Mojokerto yang memenuhi kriteria inklusi, dalam peneletian ini menggunakan sampel sebanyak 329 responden, data primer yang diambil dengan cara memberikan kuesioner dengan skala likert 4 point. Hasil penggujian menggunakan program SPSS 21. Hasil analisis menggunakan Importance-Performance Analysis (IPA). Secara garis besar tingkat kepuasan paien menggunakan analisis IPA hasil yang didapatkan kurang memuaskan, pada dimensi reliability sebesar 93,41% dan dimensi empathy sebesar 95,84% yaitu memuaskan sedangkan pada dimensi responsiveness sebesar 90,45%, dimensi tangible sebesar 87,79% dan dimensi assurance sebesar 88,27% yaitu belum memuaskan). Kata kunci: kepuasan, pelayanan kefarmasian, pasien  AbstractThis study aims to see the level of outpatient satisfaction with pharmaceutical services in the Pharmacy Installation at Hospital X Mojokerto in terms of five dimensions of reliability, responsiveness, empathy, tangible assurance. This research is an observational study with a cross-sectional approach using quantitative analysis, the entire population of outpatients at Hospital X Mojokerto who meet the inclusion criteria, in this study using a sample of 329 respondents, primary data taken by giving a questionnaire with a 4-point Likert scale. The test results used the SPSS 21 program. The results of the analysis used Importance-Performance Analysis (IPA). Broadly speaking, the level of patient satisfaction using IPA analysis is unsatisfactory, the reliability dimension is 93.41% and the empathy dimension is 95.84% satisfactory, while the responsiveness dimension is 90.45%, the tangible dimension is 87.79%. and guaranteed dimensions of 88.27% which are not satisfactory.­­Keywords: satisfaction, pharmaceutical services, patient
Perbandingan GAP dan RTS Sebagai Prediktor Perburukan Pasien Cedera Kepala Putri, Tengku Isni Yuli Lestari; Ahsan, Ahsan; Sugiarto, Sugiarto; Rofiyati, Winda; Triyono, Heru Ginanjar; Rosyida, Ratna Wirawati; Putra, Muhammad G A; Rahmania, Annisa; Idrus, Fitriyanti N
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.220

Abstract

AbstrakCedera kepala adalah cedera pada otak yang dapat menyebabkan perubahan fungsi serta struktur jaringan otak akibat mendapatkan dorongan mekanik eksternal seperti trauma tumpul maupun tusuk. Kejadian cedera kepala dan tingkat perburukan cedera kepala sangat tinggi di dunia. Oleh karena itu diperlukan penilaian awal untuk memprediksi perburukan pasien cedera kepala yaitu menggunakan GAP dan RTS. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan GAP dan RTS dalam memprediksi perburukan pasien cedera kepala. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektif dengan purposive sampling. Responden berjumlah 245 rekam medis cedera kepala. Pengukuran dilakukan menggunakan lembar observasi. Analisis uji Receiver Operating Charateristic (ROC). Didapatkan hasil maisng-masing RTS dan GAP dalam memprediksi perburukan pasien cedera kepala mempunyai nilai = 0.851 vs 0.806. RTS lebih baik dalam memprediksi perburukan pasien cedera kepala dibandingkan dengan GAP.Kata kunci: cedera kepala, GAP, perburukan, RTS  AbstractHead injury is an injury to the brain that can cause changes in the function and structure of brain tissue due to external mechanical impulses such as blunt or puncture trauma. The incidence of head injuries and the rate of deterioration of head injuries is very high in the world. Therefore an initial assessment is needed to predict the worsening of head injury patients using GAP and RTS. The purpose of this study was to determine the comparison of GAP and RTS in predicting worsening head injury in patients. Using analytic observational research design with a retrospective approach with purposive sampling. Total respondents are 245 head injury medical records. The measurements were taken by an observation sheet. The data was analyzed by using Receiver Operating Characteristics (ROC) tests. The results obtained that in predicting the worsening of head injury patients RTS has a value of 0.851 while GAP is 0.806. RTS is better than GAP in predicting worsening head injury patients.Keywords: head Injury, GAP, worsening, RTS
Analisis Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Tuberkulosis Menggunakan Medication Adherence Rating Scale (MARS) Setyowati, Lisus; Emil, Ernest Silviah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.224

Abstract

AbstrakPenyakit TB (Tuberculosis) paru merupakan penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan penularannya melalui udara dalam bentuk percikan dahak (droplet). Keberhasilan program TB di Indonesia dapat dicapai dengan program pemerintah yaitu strategi Directly Observed Treatment, short-course (DOTS). Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember dan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat kepatuhan pengobatan TB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan dengan wawancara. Variabel yang diteliti adalah karakteristik (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan) dan kepatuhan pengobatan pasien TB. Penilaian kepatuhan pasien dilakukan menggunakan kuesioner MARS untuk mengetahui hasil penelitian  tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan uji chi square dengan taraf signifikasi (α) 5%. Tingkat kepatuhan pengobatan sebesar 77,5%. Jenis kelamin Laki-laki 62,5% (p=0,769), usia 35-44 tahun 40% (p=0,567), dan tingkat pendidikan SD 42,5% (p=0,953) tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember. Perlu dukungan keluarga atau Pengawas Minum Obat (PMO) untuk keberhasilan program DOTS dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk perilaku hidup pasien dan motivasi pasien untuh sembuh dari TB.Kata kunci: kepatuhan, karakteristik, tuberkulosis paru AbstractPulmonary TB (Tuberculosa) is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis and is transmitted through the air in the form of droplets. The success of the TB program in Indonesia can be achieved by a government program, Directly Observed Treatment, short-course (DOTS) strategy. This study was to determine the level of compliance with TB treatment and for the relationship between the characteristics of the respondents and the level of compliance with TB treatment at Lung Hospital, Jember. This research is a descriptive quantitative study with a cross sectional approach. Compliance assessment of patient was assessed by using the MARS questionnaire to determine the level of compliance to treatment of TB patients. Data were analyzed using univariate test and chi square test with a significance level (α) of 5%. Treatment adherence rate was 77.5%. Male gender 62.5% (p = 0.769), age 35-44 years 40% (p = 0.567), and SD education level 42.5% (p = 0.953) did not correlate with TB treatment compliance at Lung Hospital Jember. It is necessary to have family support or Drug Administration (PMO) for the success of the DOTS program and to carry out further research on patient behavior and motivation for patients to recover from TB.Keywords: compliance, characteristics, pulmonary tuberculosis
Strategy to Reduce Stunting Children Through Exploration of Mother’s Experience Merina, Nuning Dwi; Susanto, Tantut; Septiyono, Eka Afdi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.226

Abstract

AbstrakBalita yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek daripada tinggi badan usia standar hal ini dikarenakan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Perhatian seorang ibu terhadap gizi anaknya sangat penting untuk mengatasi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengasuhan keluarga pada anak yang mengalami stunting. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara secara mendalam dan melakukan observasi partisipan. Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 12-59 bulan. Analisa data dengan mengidentifikasi tema dan topik dari wawancara. Pengelaman ibu dalam mengasih balita dilihat dari lima hal, 1) Tugas keluarga, 2) Lingkungan fisik dan sosial, 3) Komunikasi, 4) Ekonomi dan 5) Stres dan koping. Tenaga kesehatan dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk membantu dan membimbing ibu dalam mengasuh anak yang sesuai dengan usia anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.Kata kunci: pengasuhan, stunting   AbstractStunting on toddler has a shorter height than the standard age due to a lack of nutritional intake in a long time. The mother's attention to the nutrition of her child is needed in overcoming of stunting problem. This study aims to provide an overview of family care for stunting children. The research method was qualitative research. In-depth interviews and participant observation were used as collecting data. The subjects in this study were mothers who had children aged 12-59 months. Data were analyzed by identifying themes and topics from the interviews. Mother's experience in caring for children under five is seen from five issues, 1) Family tasks, 2) Physical and social environment, 3) Communication, 4) Economy, and 5) Stress and coping. Health workers can use this result research  to assist and guide mothers in parenting based on their children’s age to support growth and development optimally.Keywords: parenting, stunting
Efek Samping KB Suntik Kombinasi (Spotting) dengan Kelangsungan Akseptor KB Suntik Kombinasi Kusumawardani, Paramitha Amelia; Machfudloh, Hanik
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.227

Abstract

Abstrak Berbagai macam metode kontrasepsi tersedia baik berupa metode hormonal maupun metode non hormonal. Data Riskesdas 2018 menunjukkan KB suntik 3 bulan merupakan kontrasepsi hormonal yang paling banyak digunakan. Setiap kontrasepsi hormonal yang ada mempunyai efek samping termasuk KB suntik 3 bulan yang mengandung progestin. Dari data register yang diambil di PBM Desa Suko Kabupaten Sidoarjo, akseptor KB suntik 3 bulan hampir seluruh akseptor mengalami efek samping, Tujuan penelitian mengkaji efek samping KB suntik 3 bulan terhadap kelangsungan penggunaan KB suntik 3 bulan. Desain penelitian yang digunakan desain penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan studi retrospektif. Populasi pada penelitian seluruh akseptor KB suntik 3 bulan yang mengalami efek samping (spotting) di PBM Desa Suko Kabupaten Sidoarjo berjumlah 34 akseptor dan sampel yang diambil 31 akseptor.Teknik sampling menggunakan random sampling. Uji statistik Chi-Kuadrat dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan 2X sebesar 2,981823 sedangkan 2X tabel Chi-Kuadrat dengan d.b=1 sebesar 3,481. Jadi didapatkan hasil 2X hitung lebih kecil dari 2X tabel Chi-Kuadrat maka hipotesa Ho diterima. Kesimpulan efek samping (spotting) tidak ada hubungan dengan kelangsungan penggunaan KB suntik 3 bulan.Kata kunci: efek samping, spotting, kontrasepsi, KB suntik  Abstract There are various contraceptive methods available, both hormonal and non-hormonal methods. The 2018 Riskesdas data shows that 3 months injection contraceptive is hormonal contraceptive most used. Every hormonal contraceptive has side effects including 3 months injection contraceptive that contains progestin. Based on registered data taken at PBM (Independence Midwife Practice) Suko village, Sidoarjo, almost all acceptors of 3-month injection contraceptive experience side effects, therefore researchers want to study side effects of 3-month injection contraceptive toward the continuity of using 3-month injection contraceptive. The research design used correlation research design using a cross sectional approach with a retrospective study. Population in study was 34 acceptor of 3 month injection contraceptive who experienced side effects (spotting) in PBM Suko village, Sidoarjo and the sample was 31 acceptors. Sampling technique uses random sampling. Chi-Square statistical test with a significant level of 0.05 was obtained 2X of 2.981823 while the 2X Chi-Square table with d.b = 1 was 3.481. So the result is 2X count smaller than 2X Chi-Square table, so the Ho hypothesis is accepted. Conclusion of this study is that side effects (spotting) have no relationship with continuity of using injection contraceptives for 3 months.Keywords: side effect, spotting, contraception, injection contraceptive
Studi Kualitatif Stigma Negatif terhadap Tenaga Kesehatan yang Terkena Covid-19 di Kabupaten Badung Bali Peratiwi, Indra; Subratha, Hesteria Friska Armynia
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.232

Abstract

AbstrakCovid-19 merupakan suatu wabah penyakit yang bersifat pandemi dan dialami oleh seluruh dunia. Penanggulangan dan pengobatan Covid-19 merupakan target yang harus dicapai selama pandemi ini berlangsung. Namun dalam hal ini, tidak sedikit tenaga kesehatan yang juga terkena Covid-19 sehingga berdampak munculnya stigma negatif di kalangan masyarakat. Jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Bali terdapat di kabupaten Badung. Penelitian ini bertujuan mengetahui stigma negatif terhadap tenaga kesehatan yang terkena Covid-19 pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam terhadap tenaga kesehatan dengan kasus positif Covid-19 yang berjumlah 8 orang dan 2 orang responden tidak terkonfirmasi positif. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 Maret-6 Maret 2021. Hasil penelitian menunjukkan tenaga kesehatan yang terkena Covid-19 cenderung mendapatkan stigma negatif dari masyarakat di sekitarnya. Stigma negatif menyebabkan tingkat gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan dan tingkat stres  pada tenaga kesehatan menjadi  sangat tinggi. Bukan hanya tenaga kesehatan saja yang mendapatkan stigma negatif, namun keluarga yang tidak terpapar Covid-19 juga mendapatkan stigma negatif. Diharapkan pemerintah dapat mengedukasi masyarakat mengenai cara pencegahan dan penularan Covid-19 sehingga tidak memunculkan stigma negatif.Kata kunci: stigma, negatif, tenaga kesehatan, Covid-19  AbstractCovid-19 is a nature epidemic experienced by all countries all over the world. The prevention and treatment of Covid-19 are the target that must be achieved during this pandemic. However, in this case, there are not a few health workers were also affected by Covid-19, and give negative stigma among the community. The highest number of Covid-19 cases in Bali is in Badung district. This study aims to determine the negative stigma of health workers affected by Covid-19 in 2021. This research used qualitative descriptive study using observation methods and in-depth interviews with 8 health workers with positive cases of Covid-19 and 2 respondents who are not confirmed positive. This research was conducted from March 1 to March 6, 2021. The results showed that health workers who affected by Covid-19 tended to get negative stigma from the surrounding community. The negative stigma increases the level of psychological disorders such as anxiety disorders and stress levels for health worker.  Not only health workers but also families who are not exposed to Covid-19 get a negative stigma. It is hoped the government can educate the community about prevention and transmission of Covid-19 with the result that it does not create a negative stigma.Keyword: stigma, negative, health workers, Covid-19 

Page 1 of 2 | Total Record : 16