cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Teknik Mesin "TEKNOLOGI"
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 232 Documents
Perpindahan Panas dan Massa Buah selama dalam Penggorengan Tekanan Vakum . Jamaluddin; . Suardy
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 3 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan secara simultan model matematik perpindahan panas dan massa proses penggorengan buah pada keadaan hampa (dibawah tekanan atmosfir). Sampel penelitian adalah buah nangka digoreng pada berbagai variasi suhu, waktu dan tekanan vakum. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar air dan kadar minyak bahan. Metode penyusunan elemen perpindahan panas dimodelkan dengan model fisik ”lump capasitance” berdasarkan hukum Fourier, sedangkan perpindahan massa dimodelkan dengan hukum Ficks. Secara simultan model perpindahan panas dan massa dibuat dalam suatu sistem persamaan diferensial dengan memasukkan kondisi bahan baku kedalam model, kemudian diselesaikan dengan Program Turbo Basic untuk memperoleh kesesuaian data percobaan dengan prediksi. Model matematik perpindahan panas dan massa kemudian diverifikasi dan diuji kepekaannya sesuai dengan data percobaan, selanjutnya hasilnya digunakan untuk menemukan pengaruh suhu, tekanan vakum dan lama penggorengan terhadap perubahan kadar air dan kadar minyak akhir dalam bahan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa model matematik yang telah dikembangkan cukup baik untuk menjelaskan fenomena perpindahan panas dan massa proses penggorengan buah pada keadaan hampa. Kata kunci : Perpindahan panas, Tekanan vakum
Perancangan Alat Penepat Asah Pahat Baharuddin, Fiskia Rera; Rukma, Ady
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 11, No 2 Apr (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.485 KB)

Abstract

Dalam pembuatan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut, pahat sangat berperan aktif karena pahat merupakan alat yang akan menyayat benda yang akan dibuat nantinya dan juga tingkat kehalusan dari benda yang akan dibuat itu tergantung dari ketajaman pahat dan sudut kemiringan dari pahat tersebut.Hasil pengasahan pahat yang baik sangat berpengaruh terhadap hasil benda kerja terutama kekasaran dan tebal penyayatan. Untuk itu, dengan merancang alat penepat asah pahat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pengasahan pahat bagi pengguna mesin perkakas sehingga kelemahan-kelemahan dalam proses pengasahan pahat secara manual dapat ditanggulangi sehingga bentuk mata pahat yang diinginkan dapat tercapai. Dari tabel diatas terlihat bahwa pencapaian sudut pahat ideal dengan menggunakan alat penepat pengasah pahat lebih baik dibandingkan dengan pengasahan manual. Maka dapat disimpulkan dengan menggunakan alat penepat asah pahat ini maka ketepatan sudut dari pahat dapat diperoleh sesuai dengan sudut potong yang diinginkan. Dan alat penepat asah pahat dapat mengefisienkan pengasahan pahat baik dari segi waktu maupun material pahat. Kata kunci : Alat penepat, pahat, pengasahan
Analisis Efek Refrigerasi dan Daya Kompresi pada Aircooled Chiller Menggunakan Refrigeran R404A Sebagai Refrigeran Alternatif Pengganti R22 Iskandar Dzulkarnaen; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 18, No 1 Apr (2018): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1781.491 KB)

Abstract

Tujuan dari pengujian kinerja ini adalah untuk mendapatkan data kinerja dari sistem pendingin udara dengan menggunakan refrigerant R404A sebagai refrigerant alternatif untuk R22. Studi ini menggunakan sebuah AC split 9000 BTU yang didesain dengan sistem kerja air cooled chiller. Sistem tersebut disetel sebagai aliran air dengan laju 1 gpm, 1.5 gpm dan 2 gpm dan pengambilan data dimulai ketika temperatur air berada pada kisaran 15 ° C hingga 10 ° C. Data yang diharapkan menunjukkan hasil yang terbaik dari tiga data tersebut adalah pada 1.5 gpm, nilai perbandingan efek refrigerasi dari R404A dibangkitkan yang pada debit 1.5 adalah 49% - 51% lebih rendah jika dibandingkan dengan R22, sementara nilai HP dua kali lebih besar dari HP yang dibangkitkan oleh R22. Karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan R404A sebagai refrigerant dapat digunakan dengan peningkatan efek refigerasi sehingga heat yang ditangkap dari lingkungan menjadi lebih baikKata Kunci : Air cooled chiller, Test Performa, Refrigerant, R22 dan R404A 
Karakteristik Pembakaran Briket Limbah Jarak Dan Sekam Pada Berbagai Komposisi Effendy Arief; Wahyu H. Piarah; Irwan Paserangi
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aimed at making jatropha waste and rise husk  briquet in various  compositions, determining the combustion characteristic, briquet heating value (HHV), determining briquet chemical characteristic, and coparing it with the use of carosine stove. The research method was an experiment in the Laboratory of Mechanical Engineering, Hasanuddin University and in the Laboratory of Mining Engineering, the office of Industry, South Sulawesi Province. The result of jatropha waste briquet are in the forms of hollow cylinder in six samples. The weight of each smaple of the raw material is 1,000 grams with the concentration of 0%-50% of the mixed composition of the jatropha waste and paddy chaff waste. The result of the research reveals that the briquet with the chaff 0% composition has the highest time, temperature, and heat value. The result  of the research at the time of the real briquet burning by using the briquet stove indicates that the addition of chaff (%) composition has the impact on the decrease of the briquet burning time, and the maximal temperature obtained. The laboratory research result reveals that the addtion of chaff (%) composition has the impact on the decrease of the briquet heat value. The testing result of the chemical composition through an ultmateness analysis, the testing result of thermal characterisitic through a proximity analysis, and physical characterisitic, generally fulfily\] in the existing briquet standard (commersial briquet standard reference, import, Japan, USA).  The testing result of the comparison with the paraffing stove indicates that the use of briquet is more economical Rp.500.- than the use of the paraffin to boil 1 litre water. Keywords : briquette, rice husk, jatropha
Analisis Sifat Mampu Keras Baja Karbon Hasil Proses Karburasi . Ikram
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 2 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mngnalisa sifat mampu keras baja yan secara umumdiketahui   mempunyai nilai krbon kurang dari 0,2 % yaitu baja ST 37.Bahan mula mula dinaikkan nila karbonnya melalui  proses karburasi dengan media batu bara murni. Proses peningktsn kekerasandiharapkan dapat terjadi dengan perlakuan panas untuk bahan yang sudah dikrburai dan bahan yang tidak dikarburasi yng diikuti quenching atau pendingingan dengan media yang bervariasi. Hasil analisa menuunkhan  untuk pross laku panas yang sama terlihat bahwa kekerasan bahan yang melalui proses karburasi. Ini membuktikan bahwa kandungan karbon baja mempunyai pengaruh yang signidfikan terhadap sifat mampu keras baja Kata kunci : Baja Karbon, Karburasi, Kekerasan Baja
Efektivitas Power Fuel Sebagai Alat Penghemat Bahan Bakar Minyak Sulaiman, .
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 9, No 1 Apr (2009)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan harga/kebutuhan BBM pada alat transportasi yang semakin meningkat dengan cadangan minyak dan gas yang semakin berkurang, maka diperlukan suatu langkah penghematan. Salah satu cara yang telah dilakukan adalah dengan memasang alat penghemat bahan bakar sebelum karburator (untuk motor bensin). Pada penelitian ini, penulis akan menguji keefektipan alat penghemat bahan bakar minyak jenis magnet  “Powerfuel” pada mesin bensin Enduro XL. Dalam pengujian ini akan dikaji bagaimana pengaruh pembukaan gas terhadap berbagai parameter prestasi mesin dan emisi gas buang.   Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Powerfuel dapat meningkatkan daya mesin (Ne = 14,37 %) dan efisiensi thermal (hth = 29,81 %). Sedangkan pemakaian bahan bakar mengalami penurunan (FC = 14,34 %) dan emisi gas buang, terutama HC, CO dan NOx sebagai substansi pencemar udara masing-masing mengalami kenaikan (HC) dan mengalami penurunan (CO dan NOx). Kata kunci : Parameter prestasi mesin, emisi gas buang, alat penghemat BBM.
Penggunaan Rotary Dryer Untuk Pengeringan Rumput Laut Muhammad Yahya
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 1 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengering putar memiliki silinder yang dapat berputar 20 rpm, berdiameter 30 cm, dengan panjang 40 cm, menggunakan briket batubara sebagai bahan bakar sumber panas, dan digerakkan oleh sebuah motor lewat perantaraan pulley. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap perubahan kadar air rumput laut dengan menggunakan pengering putar.  Penelitian ini menggunakan alat pengering putar berbahan bakar briket batu bara dan bahan rumput laut Gracilaria sp. Rancangan penelitian menggunakan 3 kali perlakuan yaitu, suhu: 60 oC, 75oC, dan 90 oC,  variasi lama pengeringan:  1,5 jam, 2,5 jam, 5 jam, dan  7,5 jam. Hasil rumput laut kering dilakukan uji  kadar air. Hasil penelitian menunjukkkan (1)Terdapat pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap penurunan kadar air rumput laut dengan menggunakan pengering putar. (2) Untuk mencapai kadar air standar rumput laut Gracilaria sp hingga 25% diperlukan waktu sebagai berikut: (a)  suhu 60 oC diperlukan waktu pengeringan 3,59 jam, (b) suhu 75 oC diperlukan waktu pengeringan 3,18 jam,   (c) suhu 90 oC diperlukan waktu pengeringan 2,92 jam. (3) besarnya biaya pengeringan berbanding terbalik dengan lama waktu pengeringan, semakin cepat waktu pengeringan semakin mahal biaya yang diperlukan. Kata Kunci: Pengering putar, rumput laut, kadar air, lama pengeringan, suhu
Pembuatan Alat Pencacah Rumput Semi Otomatis Muhammad Syahrir; Iskandar Hasan
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 20, No 1 Okt (2019): Jurnal Teknik Mesin Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.245 KB)

Abstract

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan akan protein hewani khususnya daging sapi juga meningkat . Sayangnya pemintaan lebih besar dari pada ketersediaan daging dalam negeri disebabkan karena peternak masih beternak secara tradisional, khususnya dalam yang berhubungan dengan pakan ternak. sehingga pemerintah selalu mengimpor sapi dari luar, ini tentunya akan berdampak terhadap para peternak karena menyebabkan turunnya harga daging, yang dampaknya cukup signifikan bagi roda perekonomian didesa karena bisa menurungkan gairah peternak. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah menghadirkan teknologi di pedesaan khususnya bagi peternak sapi, yaitu alat pencacah rumput yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam hal penyediaan pakan sehingga kapasitas/jumlah sapi yang diternak dapat meningkat dan akhirnya kebutuhan daging sapi dalam negeri dapat terpenuhi. Hasil dari program ini adalah Alat pencacah rumput yang berkapasitas 120 kg/jam untuk makanan tenak sapi dipedesaan khususnya peternak didesa Lanna kecamatan Parangloe kabupaten Gowa.Kata Kunci : Pencacah rumput, Pakan Ternak
Perancangan Sistem Pengkondisian Udara (AC) pada Ruang Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Samnur, .
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 4 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan AC memerlukan perhitungan beban pendinginan yang tepat sesuai dengan beban di ruangan, sehingga pemanfaatannya menjadi lebih efektif dan efisien, karena apabila pemanfaatannya tidak tepat akan berakibat pada kenyamanan udara yang diperoleh tidak optimal. Penelitian ini bertujuan melakukan perhitungan untuk menentukan besarnya beban kalor ruangan Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dan mengetahui besarnya daya AC yang dibutuhkan untuk mengkondisikan udara pada ruangan Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni, September dan desember 2011. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada ruang Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Setelah perhitungan beban kalor selesai selanjutnya hasil perhitungan digunakan untuk menentukan daya AC yang akan digunakan pad Aulah Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Dari hasil perhitungan diperoleh beban kalor ruangan aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dengan jumlah penghuni maksimal 205 orang adalah 19359,25 Watt. Sehingga diketahui bahwa ruangan tersebut seharusnya dipasangi AC 7 buah dengan daya AC masing-masing 2 PK setiap AC. Kata kunci: Perancangan sistem pengkondisian udara
Potensi Panas Bumi Sebagai Sumber Energi Alternatif Dalam Penyediaan Tenaga Listrik Nasional Muhammad Nawir
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 5 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya mempercepat pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia, Pemerintah melaksanakan inventarisasi, survei, dan eksplorasi panas bumi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan prospek panas bumi di Indonesia. Kelengkapan informasi yang didapatkan, direpresentasikan dalam bentuk kelas potensi. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa potensi panas bumi Indonesia sampai dengan akhir tahun 2008 adalah 27.791 MW. Potensi tersebut berasal dari 253 lokasi daerah panas bumi yang telah teridentifikasi yang mana 61,3% daerah masih pada tahap penyelidikan pendahuluan, 33,20% pada tahap penyelidikan rinci, 3,13% pada tahap pemboran eksplorasi dan siap dikembangkan serta 2,73% daerah yang telah berproduksi. Data tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa peningkatan status potensi dari kelas sumber daya menjadi cadangan terduga rata-rata sebesar 170 MW per tahun. Upaya lain yang dilakukan Pemerintah adalah menetapkan 12 WKP baru dengan total potensi mencapai 1056 MW. Dengan tambahan WKP baru tersebut, saat ini keseluruhan ada 30 WKP panas bumi dengan total potensi mencapai 8500 MW. Namun dengan target pemanfaatan energi panas bumi mencapai 9500 MW pada tahun 2025, Pemerintah harus berupaya lebih keras untuk menyiapkan daerah panas bumi lainnya menjadi WKP baru dan mendorong agar WKP yang telah ditetapkan segera dikembangkan. Kata Kunci : Potensi, Panas Bumi, Energi Listrik

Page 9 of 24 | Total Record : 232