cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geodesi Undip
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geodesi Undip adalah media publikasi, komunikasi dan pengembangan hasil karya ilmiah lulusan Program S1 Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 839 Documents
PEMBUATAN PETA ZONA NILAI TANAH UNTUK MENENTUKAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK (Studi Kasus : Kec. Gunungpati, Kota Semarang) Tumanggor, Ramlansius; Subiyanto, Sawitri; Yuwono, Bambang Darmo
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.883 KB)

Abstract

ABSTRAK NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) selama ini digunakan sebagai dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan. Penentuan NJOP haruslah sesuai dengan ketentuan nilai pasar wajar (NPW), jadi pemerintah tidak salah jika berharap bahwa NJOP adalah sama dengan nilai pasar . Tetapi kenyataannya NJOP seringkali tidak sesuai dengan NPW, hal ini mendasari semakin berkembangnya sistem penilaian harga pasar menggunakan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT ).Pendekatan penilaian menggunakan pendekatan perbandingan penjualan (Sales Comparative), dimana objek pajak yang akan dinilai dibandingkan dengan objek pajak lain sejenis yang sudah diketahui nilai jualnya. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan zona untuk menentukan titik sampel yang akan dicari. Kemudian membuat peta zona nilai tanah berdasarkan Harga Transaksi dan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) Kecamatan Gunungpati.Perhitungan penilaian menggunakan Microsoft Excel 2007. Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Kecamatan Gunungpati Tahun 2015 menggunakan teknologi analisis SIG (Sistem Informasi Geografis).Hasil penelitian ini berupa Peta Zona Nilai Tanah yang terdiri dari 117 zona. Peningkatan NJOP berdasarkan harga pasar yang tertinggi mencapai 998,06%. Sedangkan peningkatan harga pasar yang terendah adalah 20,83%. Tinggi rendahnya peningkatan ini sangat dipengaruhi oleh faktor lokasi dan akses jalan.Kata Kunci : : Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), Nilai Pasar Wajar (NPW), Nilai Indikasi Rata-rata (NIR), Sistem Infomasi Geografik (SIG), Zona Nilai Tanah  (ZNT) ABSTRACTTax Object Sales Value (NJOP) has been used as a basis for the imposition of tax on land and building. NJOP determination process must be suitable with the provisions of the fair market value (NPW), so the goverment consider that NJOP is equal to the market value. But the fact is NJOP often incompatible with NPW, it underlies the development of a scoring system using the market value of the Land Value Zone (ZNT) Map. Assessment approach using the sales comparison approach (Comparative Sales), where the object of the tax is compare to other similar tax object that has been known resales value. This research was conducted with the manufacturing zone to determine sample points to be searched. Then create a zone map of land values based on transaction of value and NJOP (Tax Object Sale Value) District of Gunungpati. Assessment calculations using Microsoft Excel 2007. Making the District Land Value Zone Map Gunungpati 2015 using GIS (Geographical Information Systems)  analysis technology.Results of this study are Land Value Zone Map that consists of 117 zones. NJOP increased based on the highest market value reached 998,06% , while the lowest value increased is 20,83%. The level of this increase is influenced by location and access road factors. Keywords:Tax Object Sale Value (NJOP), the Fair Market Value (NPW), Indicative Value Average ( NIR), Geographical Information Systems (GIS), Land Value Zone (ZNT) .  *) Penulis, Penanggungjawab
STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PERAIRAN LAUT JAWA MENGGUNAKAN SATELIT ALTIMETRI TAHUN 2016-2018 ( STUDI KASUS : PERAIRAN LAUT UTARA JAWA) Nandia Meitayusni Nabila; Bandi Sasmito; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.946 KB)

Abstract

Pengetahuan di negara kepulauan Indonesia mengenai informasi tentang tinggi gelombang sangat penting untuk menunjang aktivitas di laut. Mengingat hal tersebut, akurasi prakiraan tinggi gelombang perlu mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa prediksi gelombang laut dari data ECMWF (The European Center For Medium-Range Weather Forecasts) terhadap data observasi satelit altimeter. Lokasi penelitian yang diambil berada di wilayah perairan laut Utara Jawa, Hasil analisis karakteristik  gelombang dari tahun 2016-2018 dan analisis variabilitas angin tahun 2016-2018 terhadap gelombang di perairan Laut Utara Jawa diteliti untuk mengetahui parameter perubah tinggi gelombang tersebut. Perhitungan gelombang dihasilkan dari pengolahan dengan metode Sverdup Munk Bretschneider (SMB). Dengan data yang diperoleh dari ECMWF (The European Center For Medium-Range Weather Forecasts) dan data diverifikasi menggunakan data Angin dari BMKG. Data angin dianalisis pada setiap musim, yaitu musim barat, timur dan peralihan. Dari hasil dan analisis kualitas data elevasi satelit altimetri terhadap data lapangan menjelaskan bahwa verifikasi data tinggi gelombang (H) dari ECMWF dengan data lapangan didapatkan nilai RMSE sebesar ± 0,262 m. Kata Kunci : Gelombang perairan Laut Jawa Utara, metode Sverdup Munk Bretschneider (SMB), ECMWF (The European Center For Medium-Range Weather Forecasts). ABSTRACTKnowledge in the Indonesian archipelago regarding information about wave height is very important to support activities in the sea. Given this, the accuracy of wave height forecasts needs attention. This study aims to determine the performance of ocean wave predictions from ECMWF (The European Center for Medium-Range Weather Forecasts) data on satellite altimeter observation data.The location of the study was located in the area of North Java Sea waters, the results of the wave characteristics analysis from 2016-2018 and the analysis of wind variables in 2016-2018 to waves in the Java North Sea waters were examined to determine the wave height change parameters.Wave counts are generated from processing using the Sverdup Munk Bretschneider (SMB) method. With data obtained from ECMWF (The European Center for Medium-Range Weather Forecasts) and data verified using Wind data from BMKG. Wind data are analyzed in each season, namely the west, east and transition seasons. From the results and analysis of altimetry satellite elevation data quality to field data explain that the verification of wave height (H) data from ECMWF with Field data obtained an RMSE value of ± 0,262 m.
PENENTUAN KOORDINAT DEFINITIF EPOCH 2013 STASIUN CORS GEODESI UNDIP DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK GAMIT 10.04 Edy Saputera Purba; Bambang Darmo Yuwono; L. M. Sabri
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.778 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi penentuan posisi dengan satelit Global Navigation Satellite System (GNSS) memunculkan sistem pengadaan titik kontrol dasar  modern sebagai referensi  penentuan posisi untuk pengukuran dan pemetaan  yang bersifat aktif, terus menerus dan dapat diakses secara real time. Sistem titik kontrol modern tersebut adalah Continuosly Operating Reference Stations (CORS). CORS adalah salah satu teknologi berbasis GNSS yang dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi terkait penentuan posisi. Stasiun CORS merupakan jaring kerangka geodetik aktif berupa stasiun permanen (base station) dilengkapi dengan receiver dan dapat menerima sinyal-sinyal dari satelit GNSS yang beroperasi secara kontinyu setiap hari.Stasiun CORS UDIP sudah beroperasi sejak desember 2012 di Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Stasiun ini dapat berfungsi sebagai titik kontrol geodetik, sehingga perlu dilakukan pendefenisian koordinat definitif  terhadap stasiun ini. Penelitian ini menggunakan data pengamatan GNSS pada bulan Februari dan Maret 2013. Pengolahan data menggunakan perangkat ilmiah GAMIT 10.04.Penelitian ini menghasilkan 2 koordinat yaitu koordinat yang bersifat statis dan dinamis. Koordinat statis yang mengikat ke DGN-95/Orde 1 Badan Informasi Geospasial (BIG) yaitu (X = 438136.37470; Y = 9220592.00180; Z = 243.05050). Koordinat dinamis yang mengikat ke ITRF2008 (X = 438135.0896; Y = 9220593.4225; Z = 243.2853). Hasil uji statistik menggunakan distribusi fisher dengan selang kepercayaan 95% bahwa antara 4 stasiun IGS dan 6 stasiun IGS merupakan suatu sistem dimana nilai perubahan koordinatnya hampir sama. Selisih koordinat stasiun CORS UDIP antara ITRF2008 dan DGN-95 adalah ±  90 cm.Kata kunci: Stasiun CORS, Koordinat Definitif, GAMIT
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK MEMETAKAN KEKERINGAN LAHAN PERTANIAN DENGAN METODE THERMAL VEGETATION INDEX (STUDI KASUS : KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH) Nilasari, Monica; Sasmito, Bandi; Sukmono, Abdi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1691.842 KB)

Abstract

ABSTRAK Indonesia sebagai negara yang terletak di kawasan tropis. Posisi Indonesia yang berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan. iklim ENSO ini juga menjadi salah satu penyebab Kabupaten Kudus terkena dampak kekeringan karena kemarau panjang. Ancaman kekeringan akibat pengaruh iklim tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan dampaknya jika mengetahui pola kekeringan di suatu daerah tersebut.Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi penginderaan jauh yaitu melalui pengolahan dan analisis menggunakan algoritma Thermal Vegetation Index (TVI) yang merupakan rasio antara Land Surface Temperature (LST) dan Index Vegetation untuk mengkaji sebaran dan pola kekeringan pertanian Kabupaten Kudus tahun 2015 dan 2016 yang kemudian akan dihubungkan dengan karakteristik wilayahnya untuk diketahui keterkaitannya dengan kekeringan Kabupaten Kudus.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian kekeringan sangat luas terjadi pada bulan September 2015 dengan luas 20165,579 ha , sedangkan yang terendah terjadi pada bulan September 2016 dengan luas 4874,504 ha. Hasil uji statistik menunjukan bahwa parameter suhu permukaan, indeks vegetasi, kelerengan dan jenis tanah berpengaruh terhadap kejadian kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Kudus.Kata Kunci : EVI, Kekeringan lahan pertanian, TVI, LST, EVI, Landsat ABSTRACT Indonesia is a country locate in tropical region. Position of Indonesia which is in the hemisphere with tropical monsoon climate is very sensitive to El-Nino Southern Oscillation (ENSO) climate anomaly.ENSO causes drought. ENSO climate also one of the causes Kudus regency affected with drought due to long dry season.                 Drought threats due to climate influence can’t be avoided,  but the impact can be minimized if known the pattern of drought in a particular area. One method can be used using remote sensing application trough processing and analysis using Thermal Vegetation Index (TVI) algoritm which is ratio between Land Surface Temperature (LST) and Vegetation Index to study distribution and pattern of agricultural drought at Kudus Regency in year 2015 and 2016 which will be linked with teritory characteristics to be associated with the drought of Kudus Regency.                The very wide drought occurred in September 2015 with an area of 20165.579 hectare, while the lowest drought occured in September 2016 with an area of 4874,504 hectare. The result of statistical test showed parameters of surface temperature, vegetation index, slope and soil type have an effect on the occurence of agricultural drought in Kudus RegencyKeywords: Agricultural drought, TVI, LST, EVI, Landsat
PENYAJIAN PETA JALUR PENDAKIAN GUNUNG RINJANI BERBASIS PLATFORM ANDROID Randy Alihusni Wardana; Sutomo Kahar; Andri Suprayogi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.343 KB)

Abstract

ABSTRAK Jumlah pendaki gunung semakin lama semakin meningkat. Animo masyarakat terhadap pendakian gunung begitu besar. Kini pendakian gunung tidak terbatas pada penghobi saja, orang awam pun kini melakukan pendakian gunung untuk berwisata. Kegiatan outdoor ini dapat berubah menjadi berbahaya seketika. Minimnya informasi serta persiapan dan pengetahuan yang baik menjadi salah satu penyebabnya. Untuk itu diperlukan peta pendakian dan panduan sebagai sumber informasi mengenai gunung yang akan didaki. Aplikasi android dengan menerapkan mobile GIS (GeographicInformation System) merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan ini. Kegiatan pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang lengkap, akurat dan sistematis tentang pendakian gunung Rinjani. Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung yang menjadi favorit wisatawan karena keindahannya yang begitu mempesona. Pengembangan aplikasi dilakukan dengan memanfaatkan Android Studio. Sedangkan untuk pengembangan mobile GIS menggunakan libraryNutiteq 3D SDK sebagai alternatif lain selain menggunakan GoogleMaps. Pembuatan aplikasi berbasis platform android diharapkan dapat mempermudah pendaki gunung dalam mendapatkan informasi spasial maupun non-spasial. Dengan aplikasi ini pendaki gunung dapat memperoleh informasi karakteristik masing – masing jalur pendakian gunung Rinjani sehingga dapat mengurangi resiko pendakian khususnya gunung Rinjani.Kata Kunci:Gunung Rinjani, Android, Mobile GIS, Nutiteq 3D SDK ABSTRACT Number of mountaineers progressively increasing. Public animo of hiking activity so great. Now mountaineering not only limited to any hobbyist, common people now also do hiking for a tour. This hiking activity can turn into dangerous instantly. The lack of information as well as a good preparation and knowledge is part of that. People required climbing maps and guides as a source of information on the mountain to be climbed. Android mobile applications by applying GIS (Geographic Information System) is one of the solutions to fulfill these needs. This application project is purposed to provide complete, accurate and systematic information about hiking to Mount Rinjani. Mount Rinjani is one of the mountains which became a favorite of tourists because of its landscape view so fascinating. Application development is done by utilizing the Android Studio. Mobile GIS development using Nutiteq 3D SDK library as alternatives to use Google Maps can be used to do it. Making the android platform-based applications are expected to facilitate the mountaineers in spatial information and non-spatial. With this application mountaineers can obtain the characteristic information of each Rinjani mountain climbing lane so can reduce the risk of hikinh Mount Rinjani in particular.Keyword: Rinjani Mountain, Android, Mobile GIS, Nutiteq 3D SDK
ANALISIS LOKASI RAWAN BENCANA KEKERINGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2017 DONY AGIL PRASETYO; Andri Suprayogi; Hani'ah Hani'ah
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.21 KB)

Abstract

Kabupaten Blora merupakan satu  dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Terletak di ujung timur Jawa Tengah dan berbatasan dengan provinsi Jawa Timur. Kabupaten Blora berada pada ketinggian 96-280 mdpl dan dilewati gugusan pegunungan Kendeng Utara yang merupakan pegunungan kapur sehingga kondisi tanah gersang dan tandus. Oleh karena itu hampir setiap tahun pada musim kemarau sebagian besar wilayah Kabupaten Blora mengalami kekeringan. SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan metode yang tepat dalam menyajikan aspek spasial (keruangan). Sistem informasi geografis mempunyai manfaat yang dapat digunakan untuk mengetahui persebaran kekeringan dan tingkat kekeringan di Kabupaten Blora. Pada penelitian ini mempertimbangkan lima parameter untuk mendukung dalam analisis lokasi rawan bencana kekeringan, adapun kelima parameter tersebut antara lain penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, jarak terhadap sungai. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menunjukan bobot masing-masing parameter dan dianalisis menggunakan software arcGIS untuk menghasilkan data dalam bentuk spasial sehingga menghasilkan sebuah  analisis lokasi rawan bencana kekeringan.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah peta persebaran kekeringan dan tingkat kekeringan di Kabupaten Blora. Tingkat kekeringan di Kabupaten Blora dibagi menjadi lima kelas, yaitu kekeringan sangat berat sebesar 25.50%, kekeringan berat sebesar 20.11%, kekeringan sedang sebesar 32.78%, kekeringan ringan sebesar 17.56% dan kekeringan sangat ringan sebesar 4.06%. Kecamatan yang memiliki wilayah kekeringan berat paling luas adalah Kecamatan Kunduran dengan luas 10266.299 ha, sedangkan Kecamatan yang memiliki wilayah kekeringan berat paling sempit adalah kecamatan Bogorejo dengan luas 615.474 ha. Tingkat resiko kekeringan di Kabupaten Blora cukup tinggi terjadi pada bulan April sampai dengan September pada tahun 2017.
APLIKASI FOTOGRAMMETRI JARAK DEKAT UNTUK PEMODELAN 3D WAJAH MANUSIA Ananingtyas, Fadlila; Prasetyo, Yudo; Suprayogi, Andri
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.023 KB)

Abstract

ABSTRAKWajah adalah bagian frontal kepala manusia, membentang dari dahi ke dagu dan termasuk mulut, hidung, pipi, dan mata. Identitas seseorang dapat dibangun berdasarkan  wajah. Oleh karena itu, wajah banyak digunakan diberbagai token otentikasi seperti KTP, paspor dan SIM. Fotogrametri jarak dekat merupakan salah satu bidang penerapan fotogrametri yang dapat digunakan untuk perekaman objek dengan jarak kurang dari 100 meter. Fotogrametri jarak dekat dapat dimanfaatkan dalam pemodelan 3D bangunan, kendaraan, jembatan maupun forensik.Pada penelitian ini, metode fotogrametri jarak dekat digunakan untuk pemodelan 3D wajah manusia dengan kamera digital non metrik. Kamera yang digunakan harus melalui proses kalibrasi untuk mengetahui parameter internal kamera. Proses kalibrasi dan pengolahan data dalam tugas akhir ini menggunakan perangkat lunak PhotoModeler Scanner v.7 2013. Tahap pemodelan bangunan terdiri dari marking dan referencing, proses hitungan dan pembuatan model 3D, dan visualisasi model 3D. Data yang digunakan adalah data foto yang diambil secara keseluruhan mengelilingi wajah objek manusia.Hasil akhir dalam penelitian ini adalah model 3 dimensi wajah manusia. Pengujian hasil pengolahan model 3D dilakukan dengan analisis perbandingan selisih jarak dan analisis visual oleh dokter ahli forensik. Dari hasil pengolahan data, didapat nilai RMS foto terbesar adalah 1,275 piksel. Hasil statistik menunjukkan bahwa hubungan variabel hasil Photomodeler memiliki korelasi/keterkaitan secara positif dengan variabel hasil ukuran forensik dengan hasil nilai sig 0,000000513922 memenuhi tingkat signifikansi 5%. Potensial akurasi pemrosesan model 3D masih rendah yaitu nilai 2 (Low). Berdasarkan hasil perbandingan jarak 3D, menunjukkan bahwa pemodelan memiliki nilai rata-rata selisih sebesar 1,066 mm, dengan nilai deviasi sebesar ±1,323 mm. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengukuran hasil model dan hasil pengukuran meteran.Kata Kunci : Fotogrametri Jarak Dekat, Kamera Digital Non Metrik, Wajah Manusia, Antropologi, PhotoModeler Scanner  ABSTRACTThe face is the frontal part of the human head, stretching from the forehead to the chin including the mouth, nose, cheeks and eyes. A person's identity can be recognized based on the face. Therefore, the face is widely used in various authentication tokens such as ID cards, passports and driver's license. Fotogrametri close range is one of the areas of application of photogrammetry. Close range photogrammetry can be used for recording the object within less than 100 meters. Close range photogrammetry is typically used in 3D modeling of buildings, vehicles, bridges and forensics. In this study, close-range photogrammetry method used for 3D modeling of human faces with non-metric digital camera. The camera is used to go through the calibration process to determine the internal parameters of the camera. The Process calibration and data processing in this study use software PhotoModeler Scanner v.7 2013. The building modeling stage consists of marking and referencing, the count process and 3D model creation and visualization of 3D models. The data used is the data of photos taken as a whole around the face of a human object .The final result in this study is three-dimensional model of a human face. The test results of the processing of 3D models performed by a comparative analysis of distances and visual analysis by forensic specialists. From the data processing, obtained the RMS value of the largest photo was 1.275 pixels. The statistical results showed that the relationship Photomodeler outcome variables have a correlation / relationship positively with variable results with the results of forensic size sig .000000513922 meet the 5% significance level. Potential accuracy of processing the 3D model still lower that the value of 2 (Low). Based on the comparison results within the 3D modeling has showed that the average value of a difference is 1.066 mm, with a deviation of ± 1.323 mm. This shows that there is no significant difference between the measurement results of the model and meter measurement results.Keywords: Close Range Photogrammetry, Digital Camera Non Metrics, Human Face, Anthropology, PhotoModeler Scanner  *) Penulis Penanggung Jawab
ANALISIS PERKEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DAN PERMUKIMAN TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU DAN SUHU PERMUKAAN TANAHn (STUDI KASUS : KECAMATAN KALIWUNGU DAN KECAMATAN BOJA, KABUPATEN KENDAL) Dwi Yulinanda Pratiwi; Bambang Sudarsono; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.973 KB)

Abstract

ABSTRAKBerkembangnya kawasan industri di daerah Kendal membuat perpindahan penduduk dari luar wilayah Kendal ke dalam wilayahnKendal yang memiliki tujuan untuknmenetap dannmendapatkannpekerjaan. Oleh karena itu, fasilitas diperlukan dalam menunjangnkebutuhan pekerjanseperti kesehatan,npermukiman,npendidikan,nrekreasi, energi air dannsebagainya. Perubahannlahan keringnatau persawahannmenjadi lahannterbangun ini disebabkan karena adanya mobilisasi penduduk  ke dalam wilayah Kendal. Hal tersebut disinyalirnmenyebabkan luasnRTH menjadi berkurangndan suhunpermukaan mengaalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu dilkukan untuk mengetahui apakah terdapat perubahan luasnlahannindustri dannpermukiman di KecamataannKaliwungu dannBoja akan berpengaruh terhadap luasnRuang TerbukanHijaun (RTH) dan suhu permukaan. CitranQuickbird tahunn2010 dan citranSPOT 6 tahunn2019, serta citranLandsat 7 tahunn2010 dan citranLandsat 8 tahunn2019 adalah datanyang digunakan dalam penelitian ini. Untuknmengetahui luasnlahan industrindan permukimanntahun 2010ndan 2019 dilakukan dengan digitasi onnscreen menggunakannperangkat lunaknArcGIS. Sedangkan perubahan suhu permukaan dihitung menggunakan algoritma Land Surface Temperature (LST) dengan perangkat lunak ENVI. Hasilndari penelitian ininmenunjukan adanyanpenambahan luasnlahan industrindan permukimanndi KecamatannKaliwungu dan KecamatannBoja sehingganberakibat padanpenurunaan luasnRuang TerbukanHijau (RTH). Penambahannluas lahan industri dannpermukiman juganmenyebabkan suhunpermukaan mengalaminpeningkatan. Suhunpermukaan di KecamatannKaliwungu mengalaminpeningkatan dari 22,926 ˚C padantahun 2010 menjadi 27,678 ˚C padantahun 2019, sedangkanndi KecamatannBoja suhunpermukaan mengalaminpeningkatan dari 21,525 ˚C padantahun 2010 menjadi 26,967 ˚C padantahun 2019.yangKata Kunci : DigitasinOn screen,nIndustri, Land SurfacenTemperature (LST), RuangnTerbuka Hijau, nPermukiman. ABSTRACTThe developmentnofnindustrial estates in thenKendal area made the migrationnof peoplenfrom outside the Kendalnarea into the Kendal region who intend to stay and get a job.  In this case, planning is needed to build the facility that can support the needs of the workersnsuch as health, housing,  education, nrecreation, water energynand etc. The change of dry land or rice fields to developed land was due to the mobilization of residents into the Kendal region. This matter allegedly causes the area of green open space to decrease and surface temperature to increase. The purposenof this research is to findnout whether there are changes in the area of industrial land and settlements in Kaliwungu and Boja Sub-Districts which will affect the areanof GreennOpen Spacen (RTH) and surfacentemperature. Quickbird images inn2010 and SPOTn6 images in 2019, as well as Landsatn7 images inn2010 and Landsatn8 images in 2019 are the data used in this study. To find out the area of industrial land and settlement inn2010 and 2019, it was carried out by digitizing on screen using ArcGIS software. While the change in surface temperature is calculated using the Land Surface Temperature (LST) algorithm with ENVI software. The results of this study indicate that there is an increase in the area of industrial land and settlements in Kaliwungu District and Boja District so that it results in a reduction in thenarea of vGreen OpennSpace (RTH). The addition of industrial land and settlement area also causes the surface temperature to increase. Surface temperature in Kaliwungu District increased fromn22,926n˚C inn2010 ton27,678 ˚C inn2019, while innBoja Subdistrict the surfacentemperature increased fromn21,525n˚C inn2010 to 26,967n˚C inn2019.xKeywords : Area ofnGreennSpace, DigitizednOn screen, nIndustry, nLand SurfacenTemperature (LST), nSettlement
Desain dan Visualisasi Kampus Universitas Diponegoro Berbasis WebGIS Tri Adi Hermawan; Arief Laila Nugraha; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.826 KB)

Abstract

Diponegoro University is one of the largest university in Central Java and has a wide area location. Because of the large area makes the location of each building study program each faculty dispersed and has a considerable distance to other faculty. The availability of information about the location of each study program on campus of the University of Diponegoro was minimal. The need for information on the campus demanding the availability of information systems that are informative and provide convenience for everyone who needs information about the campus.This research using spatial data coordinates of the position and photos of objects and attribute data in the form of a campus building inventory data. Processing of panoramic images using Pano2VR software while the coordinate data collection using GPS handheld. Maps are used utilizing Google Earth and Google Maps then developed using HTML website framework., MySQL with phpMyAdmin features used as database. Data that has been acquired is then processed using the software and information presented in a campus-based WebGIS.The final result of this research is the application of Diponegoro University campus map-based WebGIS equipped with information of each faculty, studi program, Unit contained in the University of Diponegoro and there are panoramic images to look around the location we were looking for.Keywords: Diponegoro University, campus maps, webGIS
ANALISIS TINGKAT PRODUKSI PADI DAN PERHITUNGAN LOGISTIK PANGAN BERDASARKAN METODE EVI (ENHANCED VEGETATION INDEX) DAN NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX) MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-2 TAHUN 2016 (Studi Kasus : Kabupaten Klaten, Jawa Tengah) Aji, Bernardinus Joko Prakosta Santu; Prasetyo, Yudo; hani'ah, Hani'ah
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.168 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman padi merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan bahan makanan pokok penting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, yakni beras. Tanaman padi merupakan sektor utama pangan yang menjadi perhatian khusus karena ketersediaannya sangat berpengaruh penting mengingat tingginya pertumbuhan penduduk yang terjadi saat ini. Indonesia memiliki banyak daerah yang menjadi lumbung padi di Indonesia dan memiliki kualitas beras yang baik, salah satunya adalah Kabupaten Klaten.Penginderaan jauh merupakan teknologi yang cocok diaplikasikan untuk mengestimasi produksi padi.di Kabupaten Klaten. Hal tersebut terkait dengan keunggulan sensor yang sensitif terhadap tanaman padi, mencakup wilayah yang sangat luas, dan mengetahui fase tumbuh tanaman padi serta pola tanam padi lebih baik dan cepat. Penggunaan citra satelit Sentinel-2 yang memiliki resolusi spasial yang tinggi disertai dengan algoritma indeks vegetasi EVI (Enhanced Vegetation Index) dan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) sangat efektif dan efisien diterapkan untuk klasifikasi fase padi dari masa tanam hingga masa panen serta mengestimasi produktivitas dan produksi padi. Estimasi produksi padi menjadi acuan dalam penentuan nilai logistik pangan yakni ketersediaan padi tersebut mencukupi atau tidak konsumsi masyarakat Kabupaten Klaten selama satu tahun.                Penelitian ini menghasilkan peta fase tumbuh padi algoritma EVI dan NDVI, nilai estimasi produksi dan nilai logistik pangan tahun 2016. Berdasarkan peta fase tumbuh algoritma EVI dan NDVI, fase generatif lebih mendominasi bulan April dan bulan Oktober sedangan fase vegetatif lebih mendominasi bulan Maret dan bulan Desember. Nilai estimasi produksi padi hasil pengolahan tahun 2016 sebesar 782801.589 ton dalam satu tahun dan nilai logistik pangan tahun 2016 sebesar (+) 649291,329 ton. Berdasarkan nilai estimasi produksi padi dan nilai logistik pangan tahun 2016 mengartikan bahwa produksi padi dapat mencukupi konsumsi masyarakat Kabupaten Klaten tahun 2016

Page 3 of 84 | Total Record : 839


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Geodesi Undip Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 4 (2023): Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 3 (2023): Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Geodesi Undip Vol 11, No 4 (2022): Jurnal Geodesi Undip Vol 11, No 3 (2022): Jurnal Geodesi Undip Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Geodesi Undip Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Geodesi Undip Vol 10, No 4 (2021): Jurnal Geodesi Undip Vol 10, No 3 (2021): Jurnal Geodesi Undip Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021 Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021 Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020 Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020 Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020 Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019 Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 Vol 8, No 1 (2019) Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013 Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013 Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012 More Issue