cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik PWK
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 514 Documents
POLA PENGGUNAAN REMITAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN DAERAH ASAL Bayu Diyantoro; Muhammad Mukti Alie
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.622 KB)

Abstract

Remitan merupakan salah satu alat perbaikan ekonomi dan sosial masyarakat di pedesaan, remitan dibagi menjadi dua remitan ekonomi dan remitan sosial: Remitan ekonomi meliputi kiriman uang atau barang ke daerah asal sedangkan remitan sosial merupakan pengetahuan, gagasan dan kapital sosial. Pemanfaatan remitan ekonomi dapat membantu distribusi modal di perdesaan, terutama peningkatan pendapatan individu, sedangkan remitan sosial berpengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama bekerja di luar negeri semakin banyak pula jumlah remitan yang diperoleh TKI. Kepentingan pengiriman ekonomi dilakukan untuk pembiayaan suami/istri dan anak-anak yang mereka tinggalkan di desa asal. Berdasarkan prioritas penggunaannya, terbentuk beberapa pola penggunaan remitan ekonomi yaitu pola penggunaan remitan produktif yang lebih berorientasi pada kegiatan yang dapat membentuk akumulasi aset keuangan di kemudian hari. Pemanfaatan remitan ekonomi secara produktif meliputi biaya pendidikan,  pembelian tanah, usaha, sumbangan dan tabungan. Sedangkan pola penggunaan remitan konsumtif yaitu penggunaan yang hanya berorientasi pada konsumsi dalam jangka pendek, meliputi konsumsi, pembangunan dan renovasi rumah, pembelian kendaraan bermotor dan elektronik. Sedangkan Pemanfaatna remitan sosial meliputi bidang pendidikan (menjadi guru), pemanfaatan keahlian (usaha konveksi, menjadi tukang, operator alat berat), berpatisipasi dalam politik desa. Remitan ekonomi dan remitan sosial yang dimiliki responden di Desa Mojolawaran dan Desa Jimbaran tidak semuanya mampu meningkatkan sosial-ekonomi, hanya sebagian yang berhasil mengembangkan remitan sosial. Penggunaan remitan sosial di Desa Mojolawaran meliputi bidang pendidikan dan penciptaan lapangan usaha yang mampu menarik tenaga kerja. Sedangkan penggunaan remitan sosial di Desa Jimbaran meliputi pemanfaatan keahlian hanya lingkup individu, penciptaan lapangan usaha keluarga dan peningkatan status di masyarakat dengan menjadi pejabat desa.
Analisis Daya Tarik Bertempat Tinggal di Apartemen Kalibata City Nidia Budiani Hartanti; Ragil Haryanto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 5, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.175 KB)

Abstract

Residents decisions to reside in the apartment as the property assets can not be separated from the pull factors. Whereas in the management requires an understanding of the attractiveness of ideal residential for urban communities. City as one of the superblock apartment in Jakarta, attract a lot of interest since the first stage of construction to the third stage of construction. This study was conducted to examine the main of pull factors that influence occupant resides in Kalibata City Apartement. This research run out by analyzing the housing indicators as the attractiveness which are residential location, accessibility residential, residential rates and occupancy cost, and residential facilities of Kalibata City Apartment. Method of analysis in this study using a quantitative approach with a quantitative descriptive analysis techniques. From this research, it is known that the factor of Kalibata City’s location and accessibility are the main factors that attract occupants in the residence which is influenced by the residents lifestyle. Meanwhile the role of prices and costs as comparative information to assess the quality of residential objectively.
KAJIAN HARGA LAHAN SEBAGAI IMPLIKASI PERKEMBANGAN AKTIVITAS KOMERSIAL DI KORIDOR JALAN GAJAHMADA, KOTA SEMARANG Nursanti Anggraeni; Ragil Haryanto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 2, No 3 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.628 KB)

Abstract

Kawasan pusat kota merupakan area dengan konsentrasi aktivitas yang tinggi di suatu kota. Tingginya konsentrasi aktivitas di pusat kota menyebabkan perkembangan penggunaan lahan yang sangat dinamis sehingga berdampak pada kebutuhan lahan yang terus meningkat. Terkait dengan semakin meningkatnya aktivitas di pusat kota menyebabkan berkembangnya konsentrasi aktivitas menuju ruang di sekitar kawasan pusat kota. Koridor Jalan Gajahmada merupakan bagian dari kawasan segitiga emas Kota Semarang yang berkembang pesat setelah perluasan perkembangan aktivitas komersial dari pusat kota, yaitu kawasan Simpang Lima. Implikasi dari perkembangan aktivitas komersial tersebut dapat dilihat secara fisik dan non fisik. Perubahan penggunaan lahan non komersial menjadi komersial merupakan implikasi secara fisik akibat perkembangan aktivitas komersial di koridor Jalan Gajahmada. Sedangkan secara non fisik, harga lahan di koridor Jalan Gajahmada mengalami peningkatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, harga lahan di koridor Jalan Gajahmada berada pada kisaran Rp 15 juta/m2 hingga mencapai harga tertinggi Rp 60 juta/m2. Melihat peningkatan harga lahan yang terjadi setelah adanya perkembangan aktivitas komersial, perlu dikaji apakah harga lahan yang berlaku untuk kawasan koridor Jalan Gajahmada sesuai dengan penaksiran harga lahan atau ada faktor lain yang mempengaruhi penetapan harga lahan. Adanya dugaan bahwa peningkatan harga lahan di koridor Jalan Gajahmada dipengaruhi oleh perkembangan aktivitas komersial, maka muncul pertanyaan penelitian, “Bagaimana kesesuaian penetapan harga lahan terhadap taksiran standar harga lahan di koridor Jalan Gajahmada” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji kesesuaian penetapan harga lahan terhadap taksiran harga lahan dengan adanya perkembangan aktivitas komersial di koridor Jalan Gajahmada. Penelitian ini menggunakan pola pikir deduktif yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan, penelitian ini akan mengkaji variabel-variabel yang terkait dengan perubahan harga lahan akibat perkembangan aktivitas komersial di koridor Jalan Gajahmada. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Keluaran dari analisis meliputi taksiran harga lahan dan rumusan keterkaitan antara perkembangan aktivitas komersial dengan harga lahan di koridor Jalan Gajahmada. Dari keluaran tersebut, maka akan terjawab pertanyaan penelitian yang muncul. Di samping itu, hasil analisis akan digunakan pula untuk menyusun rekomendasi terkait dengan hasil penelitian.
PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TOL TERHADAP PERUBAHAN POLA DAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SIDOMULYO, UNGARAN TIMUR Abdul Aziz Hartanto; Wisnu Pradoto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.114 KB)

Abstract

Perkembangan kota - kota di dunia selalu menunjukkan pergerakan yang sangat cepat. Luas lahan dan potensi lahan bersifat statis yang tentunya dibatasi oleh batas administrasi maupun fungsional, sehingga kerap dilakukan intervensi penggunaan lahan wilayah pinggir kota yang masih memiliki sedikit lahan terbangun. Perluasan fungsi kota mulai terlihat dengan jelas di pinggir Kota Semarang, salah satunya Kelurahan Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Ungaran timur. Pembangunan yang terjadi di Kelurahan Sidomulyo berupa permukiman dan perdagangan dan jasa dan mulai bergerak dengan pesat sejak adanya akses pintu tol Semarang-Ungaran di Kelurahan Sidomulyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa jauh dampak yang ditimbulkan dengan adanya pintu tol di Kelurahan Sidomulyo terhadap pola dan struktur ruang. Dalam menjawab tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan analisis perubahan guna lahan dengan melakukan perbandingan citra kawasan pada tahun 2008 dan 2013 sehingga akan didapatkan gambaran perubahan guna lahan yang terjadi baik dari aktivitas maupun kepadatan bangunannya. Dalam penelitian ini selain melakukan analisis terhadap perubahan guna lahan secara spasial juga akan melakukan kajian faktor perubahan guna lahan dengan menggunakan metoda crosstab. Dari hasil analisis korelasi variabel yang mempengaruhi perubahan guna lahan adalah aksesibilitas, sarana dan prasarana, dan jumlah penduduk, dan dari tinjauan langsung ke lapangan ternyata terdapat dua faktor lain yang turut mempengaruhi aktivitas perubahan guna lahan di kawasan Sidomulyo yaitu RTRW Kabupaten Semarang dan topografi wilayah. Pada kajian perubahan guna lahan kawasan Sidomulyo, wilayah amatan dibagi menjadi 3 kawasan dengan justifikasi perbedaan percepatan pembangunan serta aktivitas yang paling cepat berkembang. Kawasan 1 adalah kawasan yang paling cepat berkembang, kawasan 2 adalah kawasan yang percepatan pembangunannya menengah, dan kawasan 3 adalah kawasan dengan percepatan pembangunannya lambat.
Pengaruh Persepsi Masyarakat Tentang Perencanaan Partisipatif Terhadap Sikap Untuk Berpartisipasi: Kasus Penyusunan Rtbl Kawasan Tambaklorok Kota Semarang Safilia Vinandita; Holi Bina Wijaya
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 6, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.043 KB)

Abstract

Social factors influence attitude towards participation. This paper examines the influence of social factor especially citizen perception about participatory planning on attitudes toward participation in the preparation of buildings and environments planning (RTBL) Tambaklorok. Citizens perception about planning is shaped by attention, learning, memory and expectation. This perception shapes individual’s attitude that includes receiving, responding, valuing, and responsibility. The study shows that citizens have lack of attention to planning information and responsibilities. But generally they have positive thought. There is a directly proportional relationship between the two variables, namely the perceptions and attitudes. Better perception of planning, leads to the better attitude towards the implementation of the plan. In addition, there is a difference between two groups with different levels of education. Based on this, good attitudes are shaped by enhancing public mindset, so improving community awareness and understandings are needed through the information sharing and education improvement with effective methods.
ARAHAN INSENTIF DISENTIF UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAMPUNG MELAYU SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTA SEMARANG Chitra Putri Kinanti; Samsul Marif
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 2, No 3 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.211 KB)

Abstract

Kampung Kota dapat dianggap sebagai suatu kawasan yang memiliki kebudayaan dan kondisi sosial yang unik di dalamnya perbedaan karakteristik masyarakatnya. Oleh karena itu, keberadaan kampung kota penting di dalam perkembangan suatu kota sebagai salah satu nilai dan bukti sejarah. Kampung Melayu adalah salah satu kampung yang bersejarah di Kota Semarang yang awal mulanya sebagai kampung yang didiami oleh etnis Melayu dan kawasan kampung ini telah terbentuk pada abad ke-16. Namun, kondisi fisik maupun kondisi sosial, budaya, dan kepercayaan yang terdapat di Kampung Melayu semakin lama semakin memprihatinkan dan semakin menghilang sebagai dampak dari modernisasi perkotaan padahal kawasan Kampung Melayu merupakan salah satu kawasan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan cagar budaya. Untuk mempertahankan eksistensi kawasan Kampung Melayu sebagai cagar budaya perlu dilakukan upaya pelestarian dan penyelamatan terhadap warisan sejarah dalam bentuk pemberian insentif Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan yaitu metode kuantitatif. Adapun teknik analisis yang diigunakan berupa deskriptif serta analisis komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik primer wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian teknik sekunder dilakukan dengan survey ke instansi-instansi terkait. Metode penentuan sampel dengan metode sample non probability sampling dengan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dalam mengambil sample memperhatikan faktor-faktor tertentu sehingga tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden. Purposive sampling dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti dan pengambilan sample dilakukan terhadap responden yang dianggap berkompeten dalam hal pengembangam kawasan kampung Melayu sebagai kawasan cagar budayaDengan diketahuinya arahan insentif disentif Kampung Melayu Semarang diharapkan dapat lebih mengembangakan dan melestarikan Melayu sebagai salah satu kawasan cagar budaya Kota Semarang sehingga dapat menjaga eksistensi Kampung Melayu tersebut dan pada akhirnya dapat mengatasi permasalahan dan lebih mengembangkan potensi kesejarahan Kampung Melayu sebagai kawasan cagar budaya melalui upaya arahan insentif disentif.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKEFEKTIFAN IMPLEMENTASI RENCANA TATA RUANG KOTA DI KELURAHAN GEDAWANG KOTA SEMARANG Bayu Arief Triyanto; Jawoto Sih Setyono
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 4, No 1 (2015): Februari 2015
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.71 KB)

Abstract

Kasus pelanggaran pemanfaatan ruang yang terjadi ditingkat permasalahan paling bawah, seperti aktifitas pembangunan di kawasan konservasi di Kelurahan Gedawang merupakan contoh kasus tidak efektifnya implementasi rencana tata ruang Kota Semarang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji faktor apa yang menyebabkan terjadinya pelanggaran pemanfaatan ruang di Kelurahan Gedawang yang menyebabkan rencana tata ruang Kota Semarang tidak efektif dalam implementasinya. Variabel penelitian yang digunakan terkait dengan mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan kajian literatur terpilih 5 variabel utama yaitu Institusi/kelembagaan pengendalian pemanfaatan ruang, instrumen pengendalian pemanfaatan ruang, kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang, sosialisasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pengawasan dan pelaporan. Metode penelitian yang akan digunakan ialah metode kuantitatif. Kemudian teknik analisis yang digunakan ialah analisis faktor dengan jenis Rfactor analysis. Teknik sampling dalam penelitian menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data primer menggunakan teknik kuisioner dan wawancara, sedangkan perolehan data sekunder melalui telaah dokumen. Penilaian data analisis dilakukan dengan menggunakan skala likert. Keseluruhan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu variabel-variabel pernyataan yang terkait dengan variabel utama hasilnya signifikan berkontribusi terhadap variabel terikat yaitu pelanggaran pemanfaatan ruang. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dari segi instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yaitu pertanyaan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap rencana tata ruang dan peraturan peruntukkan lahan atau peraturan zonasi merupakan faktor yang berkontribusi paling besar terhadap terjadinya pelanggaran pemanfaatan ruang di Kelurahan Gedawang. 
EVALUASI PENGELOLAAN PROGRAM PAMSIMAS DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN KECAMATAN MIJEN, SEMARANG Marlina Tri Astuti; Mardwi Rahdriawan
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 2, No 4 (2013): November 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.632 KB)

Abstract

PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan sanitasi Berbasis Masyarakat) merupakan salah satu program Pemerintah yang bertujuan menciptakan masyarakat hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta melibatkan masyarakat secara aktif melalui; sosialisasi program, pembangunan sarana air bersih, pembentukan badan pengelola, pemeliharaan dan pengelolaan sarana, dan kesinambungan program. Salah satu sasaran PAMSIMAS di Kota Semarang adalah Kecamatan Mijen. Untuk mewujudkan keberlanjutan program, harus dilakukan pengelolaan secara efektif. Meskipun sudah dilakukan pengelolaan, masih ada beberapa permasalahan yang mengakibatkan masyarakat belum dapat mengakses air bersih PAMSIMAS. Dari permasalahan tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan pengelolaan Program PAMSIMAS di Kecamatan Mijen belum berjalan optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan program PAMSIMAS di kecamatan ini. Dalam mengevaluasi program PAMSIMAS, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif kuantitatif serta analisis skoring dan distribusi frekuensi. Melalui analisis mengenai peran badan pengelola, peran serta masyarakat, dan ketersediaan sarana prasarana penunjang program PAMISMAS menghasilkan temuan studi bahwa pengelolaan program PAMSIMAS di Kecamatan Mijen dapat dikategorikan baik hal tersebut karena faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pengelolaan program PAMSIMAS yaitu partisipasi masyarakat dan peran anggota BPSPAM.
EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN PADA PROGRAM GERDU KEMPLING DI KELURAHAN KEMIJEN KOTA SEMARANG Nuskhiya Asfi; Holi Bina Wijaya
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 4, No 2 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.29 KB)

Abstract

Masalah terbesar pembangunan ekonomi nasional adalah tingkat kemiskinan yang tinggi. Upaya Pemerintah Kota Semarang untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan (strategi percepatan penanggulangan kemiskinan) yaitu melalui program GERDU KEMPLING (Gerakan Terpadu Di Bidang Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Infrastruktur dan Lingkungan). Gerdu Kempling ini diharapkan dapat membuat angka kemiskinan dari Kota Semarang menurun setidaknya 2% per tahun. Sehingga dampak pelaksanaan program ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama orang miskin. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efektivitas pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Program Gerdu Kempling di Kelurahan Kemijen Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil dalam penelitian ini merupakan kajian efektivitas pemberdayaan masyarakat dalam pengentasan kemiskinan pada Program Gerdu Kempling. Secara umum pemberdayaan masyarakat pada program Gerdu Kempling dalam upaya pengentasan kemiskinan kurang efektif dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk dapat terlepas dari lingkaran kemiskinan. Proses pemberdayaan masyarakat dalam Gerdu Kempling yang kurang efektif tersebut terutama disebabkan oleh kapasitas masyarakat yang belum mampu mengambil peran yaitu dalam membuat keputusan atau pilihan yang masyarakat inginkan. Secara umum pemberdayaan masyarakat dalam Gerdu Kempling di Kelurahan Kemijen cukup efektif yaitu 63% dari masyarakat miskin yang mendapatkan bantuan program Gerdu Kempling mengalami peningkatan kondisi kualitas hidupnya setelah mendapatkan program bantuan Gerdu Kempling.
PENGARUH SALURAN DRAINASE TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI SEKITAR KAWASAN INDUSTRI GENUK KOTA SEMARANG Frisca Fertrisinanda A.D.P; Hadi Wahyono
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 1, No 1 (2012): November 2012
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.032 KB)

Abstract

Kawasan permukiman di sekitar Kawasan Industri Genuk, Kota Semarang sering mengalami banjir. Disamping itu, kawasan tersebut juga mengalami pencemaran lingkungan.Kondisi ini disebabkan oleh buruknya kondisi saluran drainase. Limbah industri yang dihasilkan dari Kawasan Industri Genuk masuk ke dalam saluran drainase dan mengalirkannya ke luar kawasan, sehingga mencemari sungai dan drainase permukiman di sekitarnya. Permasalahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh saluran drainase ini menimbulkan pertanyaan apa dan bagaimana pengaruh saluran drainase yang kurang baik terhadap pencemaran lingkungan permukiman di sekitar Kawasan Industri Genuk, Kota Semarang. Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh saluran drainase di Kawasan Industri Genuk terhadap pencemaran lingkungan permukiman di sekitarnya. Metode analisis yang digunakan adalah metoda deskriptif kualitatif, dengan menggunakan wawancara dan observasi lapangan sebagai metoda pengumpulan datanya. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa kondisi saluran drainase yang sangat buruk, seperti bangunan saluran yang masih alami dan pola jaringan yang bersifat alamiah karena belum tertata dengan baik menyebabkan arah aliran dari saluran drainase industri dan permukiman bertemu di satu titik dan langsung menuju ke arah aliran drainase yang sama yaitu ke arah sungai-sungai di sekitar Kawasan Industri Genuk. Akibatnya, air pada saluran drainase yang telah tercemar mencemari air dan tanah di kawasan permukiman di sekitar kawasan tersebut, termasuk sumber mata air. Kondisi ini terjadi juga karena adanya infiltrasi air dimana masuknya atau meresapnya air dari atas permukaan tanah yang sudah tercemar limbah industri ke dalam bumi. Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan penelitian yang dapat dirumuskan adalah bahwa kondisi saluran drainase yang buruk dan infiltrasi air ke dalam tanah menyebabkan terjadinya pencemaran air dan tanah permukiman yang terdapat di sekitar Kawasan Industri Genuk.

Page 6 of 52 | Total Record : 514


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 3 (2024): Agustus 2024 Vol 13, No 2 (2024): Mei 2024 Vol 13, No 1 (2024): Februari 2024 Vol 12, No 4 (2023): November 2023 Vol 12, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 12, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 12, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 11, No 4 (2022): November 2022 Vol 11, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 11, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 11, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 10, No 4 (2021): November 2021 Vol 10, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 10, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 10, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 9, No 4 (2020): November 2020 Vol 9, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 9, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 9, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 8, No 4 (2019): November 2019 Vol 8, No 3 (2019): Agustus 2019 Vol 8, No 2 (2019): Mei 2019 Vol 8, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 7, No 4 (2018): November 2018 Vol 7, No 3 (2018): Agustus 2018 Vol 7, No 2 (2018): Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 6, No 4 (2017): November 2017 Vol 6, No 3 (2017): Agustus 2017 Vol 6, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 6, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 5, No 4 (2016): November 2016 Vol 5, No 3 (2016): Agustus 2016 Vol 5, No 2 (2016): Mei 2016 Vol 5, No 1 (2016): Januari 2016 Vol 4, No 4 (2015): November 2015 Vol 4, No 3 (2015): Agustus 2015 Vol 4, No 2 (2015): Mei 2015 Vol 4, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 3, No 4 (2014): November 2014 Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014 Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014 Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 2, No 4 (2013): November 2013 Vol 2, No 3 (2013): Agustus 2013 Vol 2, No 2 (2013): Mei 2013 Vol 2, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 1, No 1 (2012): November 2012 More Issue