cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 974 Documents
PROFIL ANTI-HBS SEBAGAI PENANDA KEKEBALAN TERHADAP INFEKSI VIRUS HEPATITIS B PADA MAHASISWA KEDOKTERAN Tiara Kasih; Rebriarina Hapsari
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.578 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18641

Abstract

Latar Belakang: Mahasiswa kedokteran berisiko tinggi tertular virus hepatitis B karena kontak dengan, cairan tubuh penderita dan alat-alat kedokteran yang terinfeksi. Pada saat ini tidak ada kebijakan yang mewajibkan mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro untuk vaksinasi, padahal titer anti-HBs protektif yang didapatkan dari vaksinasi diperlukan untuk mencegah hepatitis B.Tujuan: Mengetahui gambaran imunitas terhadap virus hepatitis B pada mahasiswa kedokteran angkatan 2012 dan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroMetode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2012 dan 2013. Serum dari subjek penelitian diperiksa titer anti-HBs. Hubungan titer anti-HBs dengan status vaksinasi dan kelengkapan dosis vaksinasi dianalisis menggunakan uji Chi-square atau uji Fisher exact probability.Hasil: Jumlah subjek penelitian ini adalah 93 orang. Lima puluh empat orang (58,1%) telah mendapatkan vaksinasi hepatitis B dimana 40 orang diantaranya (74,1%) mendapat vaksinasi dengan dosis lengkap (≥3 dosis). Angka keefektivitasan vaksinasi hepatitis B mencapai 86,1%. Pada penelitian ini status vaksinasi (p=0,00002) dan kelengapan dosis (p=0,002) mempengaruhi perbedaan kadar anti-HBs secara bermakna.Kesimpulan: Sebagian besar mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro belum memiliki kadar anti-HBs protektif. Status dan kelengkapan dosis vaksinasi berpengaruh terhadap perbedaan kadar anti-HBs.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL SERUM TIKUS SPRAGUE DAWLEY SETELAH PEMBERIAN PAPARAN ASAP ROKOK Lalita Kahirunnisa; Dwi Ngestiningsih; Ammallia N. Setyawati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.372 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14805

Abstract

Latar belakang : Kolesterol low density lipoprotein (LDL) memiliki peran besar dalam perkembangan penyakit kardiovaskuler. Peningkatan kolesterol LDL dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah paparan asap rokok. Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan tanaman herbal dengan berbagai khasiat, misalnya memperbaiki profil lipid termasuk kadar kolesterol LDL serum.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jintan hitam terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague Dawley yang diberi paparan asap rokok.Metode : Penelitian ini bersifat true experimental dengan post test only control group design. Setelah diadaptasi, 24 ekor tikus Sprague Dawley dibagi dalam 4 kelompok. Semua kelompok diberi pakan standar dan air ad libitum selama 28 hari. Kelompok K1 merupakan kontrol negatif, K2 diberi paparan asap rokok 4 batang/hari, P1 diberi paparan asap rokok 4 batang/hari dan 500 mg ekstrak jintan hitam, P2 diberi paparan asap rokok 4 batang/hari dan 0,2 mg simvastatin. Kadar kolesterol LDL serum diukur dengan metode enzimatik pada hari ke-29. Uji statistik menggunakan uji one way Anova.Hasil : Rerata kadar kolesterol LDL serum kelompok K1 sebesar 25,20 ± 2,63, K2 sebesar 26,60 ± 3,35, P1 sebesar 23,78 ± 2,05, dan P2 sebesar 26,75 ± 2,28. Hasil uji one way Anova tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antar kelompok K1, K2, P1, dan P2 (p > 0,05). Temuan menarik penelitian ini adalah kadar kolesterol LDL serum yang lebih rendah pada pemberian ekstrak jintan hitam dibandingkan dengan pemberian simvastatin, sehingga ekstrak jintan hitam dapat dijadikan terapi adjuvan.Simpulan : Ekstrak jintan hitam berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague Dawley yang diberi paparan asap rokok.
UJI EFEKTIVITAS VITAMIN C DALAM MENINGKATKAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) PLASMA TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG TERPAPAR HEAT STRESS Tinanda Tarigan; Lusiana Batubara; Dwi Ngestiningsih
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.584 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21281

Abstract

Latar Belakang Superoksida dismutase (SOD) merupakan enzim pertama dalam mekanisme pertahanan terhadap superoksida. Paparan heat stress dapat menurunkan kadar SOD yang dapat memicu timbulnya stres oksidatif. Antioksidan tambahan dari luar tubuh diperlukan dalam kondisi ini. Vitamin C merupakan senyawa yang telah dikenal secara luas sebagai antioksidan. Pemberian vitamin C dapat meningkatkan kadar SOD.Tujuan Membuktikan efektivitas pemberian vitamin C dalam meningkatkan kadar SOD plasma tikus Sprague Dawley yang terpapar heat stress.Metode Penelitian ini merupakan true experimental randomized post test only control group design. Sampel berjumlah 12 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang memenuhi kriteria dan dibagi dalam dua kelompok; kelompok K diberikan paparan heat stress pada suhu 430C selama 70 menit, dan kelompok P diberikan vitamin C 0,075 mg/gBB 2 jam sebelum diberi paparan heat stress 430C selama 70 menit. Tikus kemudian diterminasi dan diambil darahnya melalui plexus retroorbital. Plasma yang diperoleh dilakukan pengukuran kadar SOD dengan metode ELISA. Data dianalisis dengan uji t tidak berpasangan.Hasil Rerata kadar SOD plasma: kelompok K sebesar 12.88 ± 2.89 ng/ml; kelompok P sebesar 18.82 ± 5.22 ng/ml. Pada uji t tidak berpasangan didapatkan nilai signifikan (p<0.05) dengan nilai p=0.022.Kesimpulan Vitamin C terbukti efektif meningkatkan kadar SOD plasma tikus Sprague Dawley yang terpapar heat stress secara signifikan.
PENGARUH SENAM SEHAT ANAK INDONESIA TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH PADA ANAK DENGAN UNDERWEIGHT Azka Hukmu Irsyada; Erna Setiawati; Meita Hendrianingtyas
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.161 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i1.19352

Abstract

Latar Belakang: Kondisi underweight dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Olahraga dapat menstimulasi sekresi human growth hormone (hGH) dan endorfin. hGH dapat meningkatkan sintesis protein, meningkatkan massa otot, sementara endorfin dapat memperbaiki mood anak, memperbaiki nafsu makan anak, sehingga asupan makanan anak meningkat.Tujuan: Membuktikan perbedaan indeks massa tubuh sebelum dan sesudah latihan Senam Sehat Anak Indonesia pada anak dengan underweight.Metode: Penelitian eksperimen one group pre post test menggunakan 12 subjek penelitian dengan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan timbangan dan microtoise. Analisis data menggunakan uji t berpasangan.Hasil: Rerata indeks massa tubuh sebelum dan sesudah perlakuan dengan rerata sebelum perlakuan 13,40 ± 0,55 kg/m2 dan 13,9±0,59 kg/m2 setelah perlakuan serta nilai p=0,005.Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna indeks massa tubuh sebelum dan sesudah latihan Senam Sehat Anak Indonesia pada anak dengan underweight
PENGARUH PENAMBAHAN BEDAK PADAT TERHADAP JUMLAH LESI AKNE VULGARIS (PENELITIAN KLINIS PADA MAHASISWI PENDERITA AKNE VULGARIS YANG DIBERI TERAPI STANDAR TRETINOIN 0,025% + TSF 15) Olivia Jovina Priyanto; Puguh Riyanto
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.749 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15600

Abstract

Latar Belakang: Akne vulgaris (AV) adalah suatu penyakit multifaktorial yang mengenai folikel pilosebasea dengan karateristik komedo, papul, pustul, nodul, kista. Penyakit ini mengenai hampir 80% remaja dan dewasa muda. Tingginya angka kejadian Akne vulgaris tidak lepas dari penggunaan kosmetik dalam kehidupan sehari-hari, terutama bedak padat. Terkadang bedak padat mengandung bahan komedogenik. Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan penggunaan bedak tidak berpengaruh terhadap AV. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan bedak padat terhadap jumlah lesi Akne vulgaris.Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh penambahan bedak padat terhadap jumlah lesi Akne vulgaris.Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian Randomized Controlled Trial. Subjek penelitian berjumlah 40 orang yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 mahasiswi. Kelompok perlakuan diberi bedak padat dan Tretinoin 0,025%+TSF15 sementara kelompok kontrol hanya diberi Tretinoin 0,025%+TSF15. Pada awal penelitian dilakukan perhitungan jumlah lesi AV, kemudian setelah diberi perlakuan selama 4 minggu sesuai kelompok dilakukan perhitungan kembali jumlah lesi AV di akhir penelitian.Uji statistik menggunakan uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan.Hasil : Rata-rata usia subjek baik kelompok perlakuan maupun kontrol adalah 21 tahun. Tidak ada perbedaan usia bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (P=0,767). Dengan uji T tidak berpasangan dan Mann whitney, analisis rerata komedo, papul, pustul, serta jumlah lesi total antara kelompok perlakuan dan kontrol pada awal penelitian maupun akhir penelitian tidak ada perbedaan bermakna (P>0,05). Dengan uji T berpasangan, terdapat perbedaan bermakna rerata komedo (P=0,000) dan jumlah lesi AV (P=0,001) berupa penurunan lesi antara awal dan akhir penelitian pada kelompok perlakuan. Namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada lesi papul (P=0,975) dan pustul (P=0,233). Pada kelompok kontrol, tidak didapatkan perbedaan bermakna lesi komedo (P=0,118), papul (P=0,701), pustul (P=0,382), dan jumlah lesi (P=0,056) antara awal dan akhir penelitian. Tidak ada perbedaan yang bermakna selisih komedo, papul, pustul, nodul, serta jumlah total lesi secara keseluruhan antara kelompok perlakuan dan kontrol (P>0,05).Kesimpulan: Terdapat pengaruh penambahan bedak padat terhadap jumlah lesi Akne vulgaris.
HUBUNGAN TEKANAN DARAH KETIKA MASUK IGD DENGAN KELUARAN MOTORIK PASIEN STROKE ISKEMIK Endah Herdianti; Hexanto Muhartomo; Tanti Ajoe Kesoema
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.507 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21495

Abstract

Latar Belakang: Stroke adalah sindroma klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global, yang berkembang secara cepat dan berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler. Pada pasien stroke akut terjadi gangguan tekanan darah. Sekitar sepertiga pasien stroke menunjukkan disabilitas persisten yang didominasi oleh kelemahan fungsi motorik. Penelitian sebelumnya belum ada yang membahas tentang hubungan tekanan darah ketika masuk IGD dengan keluaran motorik pasien stroke iskemik yang dinilai dengan MAS.Tujuan: Untuk membuktikan hubungan tekanan darah ketika masuk IGD dengan keluaran motorik pasien stroke iskemik.Metode: Penelitian menggunakan desain belah lintang. Subjek penelitian merupakan 29 pasien stroke iskemik dengan rerata usia 60,28 ± 10,22 tahun yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr Kariadi Semarang dan RSUD RAA Soewondo Pati. Subjek penelitian terdiri dari 19 pria dan 10 wanita. Karakteristik subjek penelitian yang diperoleh adalah usia, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar trigliserida, kadar HDL, kadar LDL, kadar GDS, dan skor MAS. Pengukuran skor MAS dilakukan langsung kepada subjek, sedangkan nilai tekanan darah ketika masuk IGD didapatkan dari rekam medis. Kemudian data diolah menggunakan uji Spearman dan Kruskal-Wallis.Hasil: Tidak terdapat hubungan bermakna antara tekanan darah ketika masuk IGD dengan keluaran motorik pasien stroke iskemik yang dinilai dengan MAS (p = 0,052, r = 0,365). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara skor MAS pasien normotensi dengan pasien pre hipertensi, hipertensi stadium 1 dan hipertensi stadium 2 (p>0,05)Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tekanan darah ketika masuk IGD dengan keluaran motorik pasien stroke iskemik.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT (MUS MUSCULUS) BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP OBAT NYAMUK BAKAR Farah Putri Noventi; Fanti Saktini
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.231 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18568

Abstract

Latar belakang: Obat nyamuk memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah obat nyamuk bakar. Asap obat nyamuk bakar mengandung zat aktif berupa allethrin. Allethrin dapat menyebabkan kerusakan hepar sehingga menyebabkan perubahan gambaran histopatologi hepar. Ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) mengandung xanthone yang berperan sebagai antioksidan. Antioksidan dapat mencegah kerusakan hepar.Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap gambaran mikroskopis hepar pada mencit Balb/c jantan yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar.Metode: Penelitian ini menggunakan true experimental post-test only control group design. Lima belas ekor mencit Balb/c jantan, usia 2-3 bulan, berat badan 20-30 gram, dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok K1 diberi makanan dan minuman standar, P1 diberi paparan asap obat nyamuk bakar 8 jam per hari, P2 diberi paparan asap obat nyamuk bakar 8 jam per hari dan diberi ekstrak kulit manggis dengan dosis 4mg/hari. Penelitian ini dilakukan selama 30 hari. Pada hari ke-31, mencit diterminasi dan diambil heparnya kemudian dilakukan pengamatan mikroskopis.Hasil: Uji test Kruskal-Wallis menunjukan adanya perbedaan bermakna antara kelompok K1, P1 dan P2. Uji Mann-Whitney menunjukan kerusakan hepar pada P1 lebih berat dari P2 (p<0,05).Simpulan: Pemberian ekstrak kulit manggis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap gambaran mikroskopis hepar mencit Balb/c yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar.
TIROIDEKTOMI MENINGKATKAN IMT ( INDEKS MASSA TUBUH ) PADA PASIEN HIPERTIROID DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Reyhan Zuhdi Gofita Widyawigata; Yan Wisnu Prajoko; Endang Mahati; Albertus Ari Adrianto
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.979 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25369

Abstract

Latar belakang : Hipertiroid merupakan peningkatan kadar hormon tiroid bebas secara berlebihan dalam sirkulasi peredaran darah dan dapat menyebabkan peningkatan laju metabolisme yang pada akhirnya menyebabkan penurunan berat badan. Kondisi ini masih banyak dijumpai di Indonesia. Tiroidektomi merupakan satu bentuk pilihan terapi hipertiroid. Data dalam penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pasien yang diterapi dengan tiroidektomi mengalami peningkatan berat badan dibandingkan dengan pasien yang diterapi dengan pengobatan antitiroid lainnya. Tujuan : Mengetahui perbedaan status IMT pada pasien hipertiroid pada periode pra- dan pascaoperasi tiroidektomi. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik retrospektif dengan pendekatan Crossectional. Data didapatkan dari rekam medik pasien dengan diagnosis hipertiroid secara laboratoris yang dilakukan tiroidektomi di RSUP Dr. Kariadi 1 Januari 2015 - 31 Desember 2017 sejumlah 62 pasien dengan metode consecutive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik wilcoxon, Mann Whitney dan Kruskal Wallis. Hasil : Rata-rata status IMT praoperasi tiroidektomi adalah 23,01 dan rata-rata status IMT pascaoperasi tiroidektomi adalah 24,46. Terdapat kenaikan bermakna pada IMT pascaoperasi tiroidektomi dan jenis kelamin juga berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan IMT pascaoperasi tiroidektomi. IMT praoperasi dan usia tidak berpengaruh terhadap perubahan IMT pascaoperasi tiroidektomi. Kesimpulan: Tiroidektomi meningkatkan IMT pascaoperasi pasien hipertiroid dan kenaikan ini dipengaruhi oleh jenis kelamin.Kata kunci : Hipertiroid, Tiroidektomi, IMT.
FAKTOR RISIKO KOLONISASI STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE PADA NASOFARING BALITA DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Anngi Vita Shelma Siany; Helmia Farida; Rina Pratiwi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.864 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14238

Abstract

Latar Belakang : Koloni Streptococcus pneumoniae di nasofaring merupakan suatu tahap patogenesis yang berperan dalam patogenesis berbagai penyakit pada anak, tetapi tidak selalu menimbulkan gejala klinis. Terdapat hubungan antara kolonisasi S. pneumoniae dengan ISPA. Berbagai faktor diperkirakan berpengaruh pada proses kolonisasi S. pneumoniae pada nasofaring anak dengan ISPA.Tujuan : Membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi kolonisasi S. pneumoniae pada nasofaring balita dengan ISPA, yaitu ISPA berulang, ASI eksklusif, paparan asap rokok, dan kepadatan hunian.Metode : Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Subyek anak ISPA diambil dari BKPM Semarang secara consecutive sampling. Faktor risiko diidentifikasi dengan wawancara orang tua. Kolonisasi S. pneumoniae menggunakan kultur sampel swab nasofaring anak ISPA pada agar darah domba + gentamycin 5%, lalu dilanjutkan dengan tes optochin.Hasil : Didapatkan 63 sampel, dengan prevalensi kolonisasi S. pneumoniae pada anak ISPA sebesar 26,98%. Setelah dilakukan analisis multivariat regresi logistik, ISPA berulang (p=0,917), ASI eksklusif (p=0,772), paparan asap rokok (p=0,831), dan kepadatan hunian (p=0,960) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.Kesimpulan : ISPA berulang, ASI eksklusif, paparan asap rokok, dan kepadatan hunian bukan faktor risiko kolonisasi S. pneumoniae pada nasofaring anak dengan ISPA.
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN METODE DISKUSI, POSTER DAN VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA ANAK JALANAN KOTA SEMARANG (STUDI KASUS DI RUMAH PINTAR BANG JO) Dian Sharafina Zatalini; Diah Rahayu Wulandari
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20673

Abstract

Latar Belakang: Anak jalanan merupakan anak usia 5 hingga 18 tahun yang aktif bekerja di jalanan di kawasan urban. Oleh karena sebagian besar waktunya di habiskan di jalan maka anak jalanan menjadi rentan terhadap permasalahan yang ada di jalanan salah satunya adalah perilaku penyimpangan seksual. Selain itu, informasi mengenai Penyakit Menular Seksual juga masih kurang di kalangan anak jalanan.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan  pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual pada anak jalanan .Metode: Desain penelitian ini adalah quasi experimental  pre and post test group design. Responden dalam penelitian ini adalah anak jalanan usia 12 hingga 18 tahun yang aktif bekerja di jalanan sebanyak 40 anak. Langkah awal dilakukan wawancara pre test. Selanjutnya dilakukan edukasi mengenai Penyakit Menular Seksual. Setelah itu, dilakukan wawancara post test 1 minggu berikutnya. Data yang didapat dideskripsikan dalam bentuk tabel dan grafik, dilakukan uji Saphiro-Wilk untuk normalitas data dan T-test untuk hipotesis.Hasil: Uji Saphiro-Wilk dan T-test menunjukkan terdapat perbedaan bermakna mengenai pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.Simpulan: Penyuluhan dengan metode diskusi, poster dan video meningkatkan pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual pada anak jalanan.

Page 9 of 98 | Total Record : 974


Filter by Year

2016 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 5 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 4 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 3 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 2 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 1 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue