cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi
ISSN : 1978192X     EISSN : 26549344     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 174 Documents
PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP KEGAGALAN E-GOVERNMENT MELALUI LAYANAN JAKWIR CETEM Cahyo Hadimulyo; Poerwanti Hadi Pratiwi
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 10, No 2 (2021): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v10i2.47321

Abstract

Kesenjangan digital merupakan salah satu hambatan sosial sekaligus faktor terjadinya kegagalan dalam penerapan E-Government. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesenjangan digital dan kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem pada masyarakat Panggung, Kota Tegal, serta korelasi dan pengaruh dari dua variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei yang dilakukan kepada 156 responden. Analisis data menggunakan analisis data statistik inferensial, meliputi Uji T Satu Sampel, Korelasi Pearson Product Moment, dan Regresi Linier Sederhana melalui SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan tingkat kesenjangan digital masyarakat Panggung, Kota Tegal sebesar 42,43 dalam kategori tinggi. Tingkat kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem juga dalam kategori tinggi yakni sebesar 87,37. Kedua variabel memiliki korelasi positif, kuat, dan signifikan dengan nilai korelasi 0,675. Semakin tinggi tingkat kesenjangan digital maka semakin tinggi pula tingkat kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem. Terakhir, diketahui kesenjangan digital mampu mempengaruhi kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem sebesar 45,6%.
DAMPAK SOCIAL DISTANCING TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA DI BENTENG VASTENBURG SURAKARTA (ANALISIS TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL) Novel Adryan Purnomo
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 10, No 2 (2021): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v10i2.47296

Abstract

Kebijakan social distancing atau physical distancing yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia merupakan langkah untuk menangani Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Kebijakan ini mengharuskan masyarakat untuk menghindari keramaian. Berlakunya kebijakan ini tentu menyeluruh bagi masyarakat Indonesia termasuk para pekerja. Pedagang Kaki Lima (PKL) ikut terdampak dari kebijakan social distancing ini. Di satu sisi pemerintah harus menerapkan kebijakan untuk menghindari penyebaran virus. Dan di sisi lain para PKL harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Perbedaan tujuan ini akan dianalisis menggunakan teori fungsionalisme struktural dan menghasilkan analisis dari sistem tindakan dari struktur kebijakan social distancing ini. Dari analisis ini ditemukan fakta bahwa sistem-sistem tindakan tidak dapat menjalankan fungsi Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency dengan baik. Maka dari itulah terjadi permasalahan di dalamnya.
FENOMENA JUDI KARTU REMI DI DUSUN MEDANG DESA SAMPUNG KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO Prima Andika Saputra; I Dewa Putu Eskasasnanda; Sukamto Sukamto Sukamto
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 9, No 2 (2020): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v9i2.28933

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui apa  yang melatarbelakangi perjudian kartu remi yang berada di Dusun Medang Desa Sampung Kecamatan Sampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif (descriptive research). Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan tekhnik analisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Tahap penelitian yang dilakukan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Hasil penelitian faktor yang melatarbelakangi pelaku melakukan judi kartu remi yang terbesar adalah faktor teman atau lingkungan.
Covid-19:Relasi Sosial Siswa di Banten pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Dede Yusuf; Rizki Setiawan
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 10, No 2 (2021): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v10i2.40361

Abstract

The impact of the Covid-19 pandemic on the education sector is the implementation of distance online learning. This weakens the educational system in a variety of ways, including the social sphere.Social activity that used to held in schools is not possible to do that leads to creating barriers to direct social processes among students. As a result, this research aims to explain how the social relationships of Banten local high school students in the distance learning/PJJ situation in the Covid-19 pandemic. This research using the survey method. The findings show that: The quantity of face to face interaction is uncommon and not voluntary.The indirect interaction through media and technology are intense and creating familiarity in indirect online interaction pattern. 
PERGESERAN ADAT PERKAWINAN PADA MASYARAKAT BALI PERANTAUAN DI DIY Setiati Widihastuti; Iffah Nurhayati; Puji Wulandari; Chandra Puspitasar
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 11, No 1 (2022): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v11i1.58511

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji  pergeseran   pelaksanaan adat perkawinan  pada masyarakat Bali   di perantauan.   Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adat Bali yang tidak dapat dipisahkan dengan agama Hindu,  ibarat ”manik ring cecupu”,   merupakan adat leluhur yang harus dipertahankan masyarakat Bali. Salah satunya adalah kewajiban melaksanakan  nganten  keluar  ataupun perkawinan nyentana  guna menjaga kelangsungan sistem keluarga patrilieal.  Sebagai aktualisasi  darmanya,   masyarakat Bali wajib  mentaati hukum perkawinan adatnya karena swadharma dan swadikara  (hak kewajiban keluarga) hanya dilanjutkan oleh keturunan laki-laki atau kapurusa, reinkarnasi juga melalui kapurusa.  Perkawinan adat tersebut  menyisakan permasalahan  tatkala  keluarga tidak memiliki anak laki-laki.  Menjadi lebih rumit,   jika masalah tersebut dialami  masyarakat Bali perantauan termasuk yang merantau di DIY,  karena sulit mencari solusinya di lingkungan  masyarakat yang heterogen dan jauh berbeda  adat budayanya. Adanya pembauran dengan masyarakat di daerah perantauan dan faktor lainnya memunculkan pergeseran   pandangan para perantau sehingga  menjadi lebih terbuka, seperti menerima bentuk  perkawinan pada gelahang  untuk mengakomodasi kesulitan yang dihadapi  dengan tetap memegang prinsip utama hukum perkawinan adat Bali.
MENINGKATKAN KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Siti Kalimah
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 11, No 1 (2022): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v11i1.59122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dalam meningkatkan keterbukaan diri dalam komunikasi antar teman sebaya melalui bimbingan kelompok teknik role playing. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Boyolangu Kelas XI TKJ 1. Penelitian dilakukan karena terdapat siswa yang memiliki keterbukaan diri rendah dalam komunikasi antar teman sebaya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung berjumlah 35 siswa. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala psikologi. Berdasarkan hasil pre test siklus 1 rata-rata keterbukaan diri dalam komunikasi teman sebaya 49.5% (rendah) dan hasil post test siklus 1 rata-rata keterbukaan diri dalam komunikasi teman sebaya menjadi 60.45% (rendah). Pada hasil post test siklus 2 rata-rata keterbukaan diri dalam komunikasi teman sebaya menjadi 73,14% (tinggi). Kesimpulannya adalah keterbukaan diri dalam komunikasi teman sebaya dapat ditingkatkan melalui teknik role playing.
SKATEBOARD, SUBCULTURE, AND INDUSTRY: A STUDY ABOUT YOUNG SKATE WORKERS IN INDONESIA Odam Asdi Artosa
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 11, No 1 (2022): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v11i1.59123

Abstract

Artikel ini merupakan analisis tekstual skateboard sebagai subkultur dan peluang kerja bagi anak muda di Indonesia, yang menyajikan eksplorasi strategi mereka untuk meraih karir di industri skateboard. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis tekstual yang dilaksanakan selama tiga bulan. Penelitian ini melibatkan tiga informan utama dari anak muda yang berprestasi pada kompetisi skateboard nasional dan/atau internasional dan mendapatkan pekerjaan dari sponsor skateboard. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pemaknaan skateboard sebagai subkultur telah berkembang, di mana anak muda tidak hanya melihat skateboard sebagai bentuk aktualisasi diri, tetapi juga sebagai ruang di mana mereka dapat mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhan mereka melalui kolaborasi dengan sponsor. Di Indonesia, skateboard menjadi salah satu kegiatan yang mendapat pengakuan dari pemerintah, hal ini terlihat dari upaya pemerintah Indonesia selaku tuan rumah Asian Games 2018 (Jakarta-Palembang) yang mendaftarkan skateboard sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang tersebut. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap olahraga skateboard juga diikuti dengan pembangunan fasilitas skate park di beberapa kota di Indonesia.
ANALISIS PENGATURAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DIGITAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 LEVEL MIKRO DAN MAKRO Sasiana Gilar Apriantika; Poerwanti Hadi Pratiwi; Aris Mariana; Datu Jatmiko
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 11, No 1 (2022): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v11i1.59124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pemetaan pengaturan pemanfaatan sumber belajar digital (SBD) dalam perguruan tinggi dalam level mikro (satuan Pendidikan, daerah) maupun level makro (kementerian dan pusat), sebagai bentuk dukungan regulasi dalam pembelajaran daring masa Pandemi Covid-19 khusunya berkaitan dengan penggunaan sumber belajar digital. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan analisis isi (analisis konten). Analisis konten digunakan dengan melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kebijakan sumber belajar digital yang terdiri dari 10 dokumen kebijakan. Hasil dari penelitian ini adalah kebijakan berkaitan dengan Sumber Belajar Digital belum banyak ditemukan, namun lebih banyak kebijakan terkait aspek pendidikan selama Pandemi Covid-19 adalah berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran daring. Pada 10 dokumen kebijakan secara umum, terdapat beberapa poin yang menjadi fokus pembahasan kebijakan. Terdapat 2 level, yaitu level Makro dan mikro. Pada level makro, dokumen kebijakan lebih banyak mengatur tentang (1) pihak yang terlibat dalam pembelajaran di masa Pandemi Covid-19. (2) Menata Ulang Pendidikan dan Mempercepat Perubahan Positif dalam Pengajaran dan Pembelajaran/ (3) Peluang dan Tantangan Pemanfaatan Sumber Belajar Digital (SBD) Selama Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Sedangkan pada level mikro (tingkat perguruan tinggi UNY) (1) analisis kebijakan berfokus pada kebijakan berkaitan dengan pembelajaran daring di level Universitas Negeri Yogyakarta. Sebelum pandemic Covid-19, UNY telah melaksanakan Hybrid Learning. (2) Pembatasan kerja dan pembatasan belajar bagi sivitas akademika UNY.
PONDOK PESANTREN SEBAGAI TEMPAT SOSIALISASI BERBASIS KEAGAMAAN (STUDI KASUS DI UNIT SMP IT PUTRA PPTQ IBNU ABBAS KLATEN) Jatmiko Suryo Gumilang
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 11, No 1 (2022): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v11i1.59121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola sosialisasi diterapkan, bagaimana santri menyikapi pola sosialisasi yang ada di lingkungan pondok, dan bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan penerapan pola sosialisasi dalam proses pembinaan santri, khususnya di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ibnu Abbas Klaten. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Pendidikan yang diketahui secara khalayak umum mencakup tiga kategori yaitu: pendidikan informal, pendidikan formal, dan juga pendidikan nonformal. Pondok Pesantren sebagai salah satu tempat pendidikan, dimana anak harus tinggal di lingkungan pondok. Selama masa pendidikannya, pondok memberikan semua kategori pendidikan. Mulai dari pendidikan informal, pendidikan formal dan juga pendidikan non formal. Dimana ketiga kategori pendidikan tersebut menjadi pola bagi sosialisasi anak dalam rangka mengenyam pendidikan untuk menyongsong masa depannya.
SANKSI ADAT KARANG MEMADU SEBAGAI UPAYA ANTISIPASI PERKAWINAN POLIGAMI DI DESA ADAT PENGLIPURAN, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI, PROVINSI BALI Ni Luh Sriyani; V. Indah Sri Pinasti
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 11, No 2 (2022): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v11i2.59268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan warga Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali melarang perkawinan poligami, bentuk-bentuk dan dampak sanksi adat karang memadu. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif dengan lokasi penelitian di Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Informan di dalam penelitian ini adalah warga desa adat penglipuran. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil peneliitian menunjukan bahwa ada beberapa landasan yang menjadi alasan penting mengapa warga desa penglipuran melarang adanya perkawinan poligami, yakni landasan yuridis, landasan sosiologis, landasan psikologis, serta landasan religius. Adapun proses serta bentuk-bentuk sanksi adat karang memadu yakni melalui tiga tahapan, pertama tahap pemanggilan. Selanjutnya di tahap kedua yakni pembuatan rumah di area karang memadu oleh warga yang nantinya akan ditempati oleh keluarga yang berpoligami,  dan tahapan terakhir penerapan sanksi yakni  berupa pengucilan warga.

Page 10 of 18 | Total Record : 174