Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERENCANAAN PARTISIPASI LOKAL: PENGALAMAN ADVOKASI PARTICIPATORY BUDGETING LSM DI YOGYAKARTA Hadi Pratiwi, Poerwanti
Jurnal Komunitas Vol 4, No 1 (2012): Tema Edisi: Kearifan Lokal Tidak Pernah Kering
Publisher : Jurnal Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pembangunan dikatakan berhasil bila mampu menjawab kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anggota masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang peran serta warga masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran APBD di daerahnya masing-masing melalui advokasi yang dilakukan oleh NGO. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan dapat terwujud salah satunya dengan mengikutsertakan anggota masyarakat sejak awal proses kegiatan, khususnya dalam penyusunan rencana pembangunan. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan wujudnya bisa berupa kehadiran dalam rapat/musyawarah, pemikiran, dan waktu. Dalam rangka menyesuaikan dengan kepentingan masyarakat, maka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak cukup dilakukan oleh lembaga-lembaga formal dari unsur eksekutif dan legislatif saja. Kelompok-kelompok masyarakat lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/ NGO) dapat turut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran agar lebih dapat dipertanggungjawabkan, atau dengan kata lain lebih sesuai dengan kepentingan masyarakat.Implementation of the development is successful if it is able to answer the needs and problems faced by members of the community. In this study, the author specifically addresses the participation of citizens in local budget planning and budgeting in their respective regions through advocacy carried out by NGOs. Methods of research used in this research was a qualitative approach, data collection is done by observation, interview and documentation. The evidence suggests that successful development can be realized by involving members of the community since the beginning of the activity, particularly in the preparation of development plans. The form of participation in development planning can be a presence at a meeting / deliberation, thought and time. In order to adapt to the interests of society, the preparation of the Budget Revenue and Expenditure (Budget) is not sufficient for formal institutions of the executive and legislative elements only. Local community groups and Non Governmental Organizations (NGOs / NGOs) should participate in the preparation of the budget to make it more accountable, or in other words more suitable to the interests of the community.
PERENCANAAN PARTISIPASI LOKAL: PENGALAMAN ADVOKASI PARTICIPATORY BUDGETING LSM DI YOGYAKARTA Hadi Pratiwi, Poerwanti
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 4, No 1 (2012): Tema Edisi: Kearifan Lokal Tidak Pernah Kering
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v4i1.2392

Abstract

Pelaksanaan pembangunan dikatakan berhasil bila mampu menjawab kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anggota masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang peran serta warga masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran APBD di daerahnya masing-masing melalui advokasi yang dilakukan oleh NGO. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan dapat terwujud salah satunya dengan mengikutsertakan anggota masyarakat sejak awal proses kegiatan, khususnya dalam penyusunan rencana pembangunan. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan wujudnya bisa berupa kehadiran dalam rapat/musyawarah, pemikiran, dan waktu. Dalam rangka menyesuaikan dengan kepentingan masyarakat, maka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak cukup dilakukan oleh lembaga-lembaga formal dari unsur eksekutif dan legislatif saja. Kelompok-kelompok masyarakat lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/ NGO) dapat turut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran agar lebih dapat dipertanggungjawabkan, atau dengan kata lain lebih sesuai dengan kepentingan masyarakat.Implementation of the development is successful if it is able to answer the needs and problems faced by members of the community. In this study, the author specifically addresses the participation of citizens in local budget planning and budgeting in their respective regions through advocacy carried out by NGOs. Methods of research used in this research was a qualitative approach, data collection is done by observation, interview and documentation. The evidence suggests that successful development can be realized by involving members of the community since the beginning of the activity, particularly in the preparation of development plans. The form of participation in development planning can be a presence at a meeting / deliberation, thought and time. In order to adapt to the interests of society, the preparation of the Budget Revenue and Expenditure (Budget) is not sufficient for formal institutions of the executive and legislative elements only. Local community groups and Non Governmental Organizations (NGOs / NGOs) should participate in the preparation of the budget to make it more accountable, or in other words more suitable to the interests of the community.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN IMAJINASI SOSIOLOGI Poerwanti Hadi Pratiwi; Nur Hidayah
Jurnal Kependidikan Vol. 46, No.1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1480.225 KB) | DOI: 10.21831/jk.v46i1.9575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran sosiologi dengan pendekatan imajinasi sosiologi di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (RD) yang dikembangkan oleh Thiagarajan (4-D model), yang dimodifikasi menjadi 3-D model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan berdasarkan pada hasil validasi ahli dan hasil uji coba terbatas yang sesuai dengan pendekatan imajinasi sosiologi, sehingga telah teruji secara teoritis dan empiris. 
Pengaruh Kemandirian Belajar dan Ragam Bentuk Tes Terhadap Hasil Belajar Sosiologi POERWANTI HADI PRATIWI
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 13, No 1 (2016): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.588 KB) | DOI: 10.21831/socia.v13i1.9908

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar Sosiologi, ada tidaknya pengaruh bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi, dan ada tidaknya interaksi antara kemandirian belajar dan ragam bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh faktor kemandirian belajar terhadap hasil belajar Sosiologi. Rerata skor hasil belajar Sosiologi siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemandirian belajar sedang dan rendah; (2) terdapat pengaruh faktor bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi. Rerata skor hasil belajar Sosiologi dengan bentuk tes pilihan ganda biasa lebih besar daripada bentuk tes pilihan ganda analisis kasus; (3) terdapat interaksi antara kemandirian belajar dan bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi. Artinya, kemandirian belajar dan bentuk tes yang diberikan terbukti berinteraksi secara nyata sehingga memberi pengaruh yang besar terhadap hasil belajar Sosiologi yang diperoleh siswa.Kata kunci: kemandirian belajar, ragam bentuk tes, hasil belajar SosiologiPenelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar Sosiologi, ada tidaknya pengaruh bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi, dan ada tidaknya interaksi antara kemandirian belajar dan ragam bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh faktor kemandirian belajar terhadap hasil belajar Sosiologi. Rerata skor hasil belajar Sosiologi siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemandirian belajar sedang dan rendah; (2) terdapat pengaruh faktor bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi. Rerata skor hasil belajar Sosiologi dengan bentuk tes pilihan ganda biasa lebih besar daripada bentuk tes pilihan ganda analisis kasus; (3) terdapat interaksi antara kemandirian belajar dan bentuk tes terhadap hasil belajar Sosiologi. Artinya, kemandirian belajar dan bentuk tes yang diberikan terbukti berinteraksi secara nyata sehingga memberi pengaruh yang besar terhadap hasil belajar Sosiologi yang diperoleh siswa.Kata kunci: kemandirian belajar, ragam bentuk tes, hasil belajar Sosiologi
KONFLIK AGRARIA YANG TAK KUNJUNG USAI Poerwanti Hadi Pratiwi *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.672 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3430

Abstract

Konflik agraria yang terjadi di Tawangmangu antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan penduduk Tawangmangu pemilik tanah persil belum juga menemui jalan keluar meskipun sudah berlangsung sejak tahun 1986. Resolusi konflik yang ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum mencerminkan rasa keadilan. Hukum agraria yang ada dan menjadi dasar pemerintah menyelesaikan konflik tersebut merupakan keputusan sepihak Pemerintah yang jauh dari rasa keadilan, karena tidak mempertimbangkan partisipasi penduduk Tawangmangu pemilik tanah persil dalam proses resolusi konflik. Dengan demikian, konflik belum selesai dan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari penduduk Tawangmangu pemilik tanah persil kembali melakukan berbagai protes-protes agraria guna menuntut resolusi konflik yang berbasis pada rasa keadilan.   Kata Kunci: Konflik Agraria, Tanah Persil, Resolusi Konflik
Kultur Sekolah Dalam Membentuk Kedisiplinan Siswa di SMA Angkasa Adi Sutjipto Yogyakarta Anggi Permata Sari; Poerwanti Hadi Pratiwi; Aris Martiana
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 8, No 2 (2019): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v8i2.36368

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kultur sekolah dalam membentuk kedisiplinan siswa di SMA Angkasa Adisutjipto. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan pada penelitian ini berjumlah 11 orang. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Teknik Analisis data menggunakan analisis model interaktif Miles Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin sebagai kultur utama sekolah karena pendidikan di SMA Angkasa berbasis semi militer yang di bimbing TNI AU secara langsung. Selain itu dari artifak fisik seperti; lokasi sekolah berada komplek AURI, seragam siswa lengkap dengan atribut kedirgantaraan, logo sekolah menunjukan berada dibawah naungan AURI.  Pada artifak perilaku menunjukkan hubungan yang harmonis antar warga sekolah, yang terlihat dari pola perilaku penerapan 3 S (senyum, salam dan sapa). Temuan terakhir yaitu pada nilai dan keyakinan yang dianut warga sekolah, berupa nilai kejujuran, keteladanan, kedisiplinan dan ketertiban.
Penerapan Metode Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Kompetensi Investigasi Kelompok Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta Sugiarti Merintika. L; Poerwanti Hadi Pratiwi; Aris Martiana
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 10, No 1 (2021): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v10i1.41049

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 11 Yogyakarta yang kurang variatif dalam menerapkan metode. Selain itu, penentuan metode kurang memperhatikan aspek tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan kondisi peserta didik. Penerapan metode GI ini didukung dengan penerapan media Google Classroom. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran GI untuk meningkatkan kompetensi investigasi kelompok pada siswa kelas XI IPS 1.Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dalam dua siklus dengan alokasi waktu masing-masing tiga pertemuan pada setiap siklus. Subjek penelitian ini adalah 32 peserta didik kelas XI IPS 1 dan objek penelitian ini adalah kompetensi investigasi kelompok. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, angket, dan proyek. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah peserta didik dan guru, sementara sumber data sekunder adalah data administrasi sekolah. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan validitas proses, yaitu mengetahui kesamaan data antara tiga instrumen.Hasil penelitian ini menunjukkan peserta didik dapat mencapai kompetensi investigasi kelompok pada siklus I dan terjadi peningkatan pada siklus II. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi pembelajaran sesuai dengan sintaks dan peserta didik memenuhi indikator kompetensi investigasi kelompok. Selain itu, untuk hasil angket rata-rata kelas peserta didik siklus I sebesar 71% atau kategori B (baik) dan pada siklus II meningkat 13% menjadi sebesar 84% atau kategori A (sangat baik). Selain itu, sebagai data pendukung, hasil angket guru siklus I sebesar 79,16% atau kategori B (baik) dan meningkat 8,7% pada siklus II menjadi sebesar 92,70% atau kategori A (sangat baik). Sementara itu, untuk hasil proyek rata-rata kelas peserta didik menunjukkan pada siklus I mencapai 83 dan meningkat pada siklus II menjadi 87. Kelebihan penelitian ini adalah kompetensi investigasi kelompok peserta didik meningkat dan memberikan pengalaman belajar bermakna. Sementara itu, kendala penelitian ini adalah keterbatasan waktu dan koneksi internet yang kurang stabil.
MANAJEMEN ORGANISASI DALAM MEMBANGUN LOYALITAS ANGGOTA ORGANISASI IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH DI DIY Fatkhurohmah Fatkhurohmah; Poerwanti Hadi Pratiwi; Aris Martiana
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 2 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.628 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v7i2.32650

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran manajemen organisasi IPM dalam  membangun  loyalitas  anggota  organisasi.  Penelitian  ini  merupakanpenelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakanmodel Miles dan Hubberman. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu peranmanajemen  organisasi  dalam  membangun  loyalitas  anggota  organisasi  IPMadalah (1) manajemen perkaderan yang ada di IPM mampu membangun loyalitasanggota dengan memperkuat pemahaman ideologi, gerakan organisasi sehinggamenciptakan kader yang bersedia mengabdi terhadap organisasi, (2) manajemenorganisasi dan kepemimpinan membentuk organisasi yang baik sehingga : a)memberikan mekanisme yang jelas sehingga anggota dapat menjalankan tugassesuai  dengan  tujuan  organisasi,  b)  membentuk  lingkungan  organisasi  yangmendukung anggota untuk setia terhadap organisasi, c) memberikan ruang bagianggota  untuk  mengambil  peran  dalam  organisasi  tanpa  mempertimbangkanjabatannya, (3) membentuk sistem gerakan dan aksi yang menjadi wadah bagiindividu untuk mewujudkan tujuan bersama, (4) membangun jaringan dan aktivitasorganisasi sebagai modal sosial dengan cara : a) melalui kegiatan pelaksanaanprogram kerja membangun jaringan sosial bagi organisasi dan individu, b) melaluikegiatan perkaderan menanamkan nilai-nilai organisasi ke dalam diri anggota.
PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP KEGAGALAN E-GOVERNMENT MELALUI LAYANAN JAKWIR CETEM Cahyo Hadimulyo; Poerwanti Hadi Pratiwi
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 10, No 2 (2021): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v10i2.47321

Abstract

Kesenjangan digital merupakan salah satu hambatan sosial sekaligus faktor terjadinya kegagalan dalam penerapan E-Government. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesenjangan digital dan kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem pada masyarakat Panggung, Kota Tegal, serta korelasi dan pengaruh dari dua variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei yang dilakukan kepada 156 responden. Analisis data menggunakan analisis data statistik inferensial, meliputi Uji T Satu Sampel, Korelasi Pearson Product Moment, dan Regresi Linier Sederhana melalui SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan tingkat kesenjangan digital masyarakat Panggung, Kota Tegal sebesar 42,43 dalam kategori tinggi. Tingkat kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem juga dalam kategori tinggi yakni sebesar 87,37. Kedua variabel memiliki korelasi positif, kuat, dan signifikan dengan nilai korelasi 0,675. Semakin tinggi tingkat kesenjangan digital maka semakin tinggi pula tingkat kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem. Terakhir, diketahui kesenjangan digital mampu mempengaruhi kegagalan E-Government melalui Layanan Jakwir Cetem sebesar 45,6%.
KEBIJAKAN NASIONAL TERHADAP PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Poerwanti Hadi Pratiwi *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 1 (2008): Vol 2, No 1, Maret 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.629 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i1.3400

Abstract

This article is going to discuss about national policy in the development of environment concept, or known as Ecodevelopment. The focus of this article will be more illuminated on the decreasing of causal factor of development in Indonesia. Ecodevelopment strategy consist of especially elements are community different from others, specific cultural values, live in specific territories, and specific resources too. Because of ecodevelopment strategy goals are reform and develop specific conditions, not create "development" in term GNP (Gross National Product) or another abstraction. Ecodevelopment can be applied in various local ecosystem according cultural and ecology data from specific community. Now, Indonesia active doing development in all aspect, be up against some problems of ecology acpect. Ecodevelopment policies are approach of resources management, the welfare meaning, responsibility from inter-generation, and factor of problems. Keywords: Ecodevelopment, National Policy, Environment