cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 364 Documents
PENERAPAN MOTIF GUNUNGAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Suwarna -
Imaji Vol 2, No 2 (2004): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18060.042 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v2i2.6951

Abstract

MANAJEMEN PROGRAM PELATIHAN SENI TRADISIONAL PADA SANGGAR SENI SEKAR WIJAYA KUSUMA SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT - Pujiwiyana
Imaji Vol 10, No 2 (2012): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.971 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v10i2.6377

Abstract

The construction of traditional art in society may function as: a religious, educative and social integration enforcer, entertainment, and occupation. Thus, the activity of traditional art construction is also an effort of society outsourcing. For achieving this purpose it needs the implementation of a strategic program management. By the implementation of this program hopefully the entire activity of art construction in traditional gallery can be designed and conducted appropriately. In so doing, the entire program can be evaluated kindly, and the result of activity can be quantified. If all this is achieved, traditional art can be a focal point for social interaction, society involvement and wide-based participation and becomes an important process in society outsourcing in social, economic and political fields.
PENGEMBANGAN PEDOMAN RUANG RAMAH ANAK BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK FASILITAS PENDIDIKAN USIA DINI Hajar Pamadhi; Dwi Retno Sri Ambarwati; Eni Puji Astuti
Imaji Vol 14, No 1 (2016): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.252 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v14i1.9533

Abstract

            Buku Pedoman Ruang Ramah Anak Berbasis Kearifan Lokal tahun kedua difokuskan pada penyempurnaan isi, tata tulis dan kelengkapan gambar agar terbaca dengan jelas oleh pengguna. Langkah penyempurnaan dengan jalan (1) melengkapi ilustrasi sesuai dengan poetunjuk serta menyesuaikan dengan bahasa formal. (2) memvalidasi dengan pakar pendidikan anak usia dini, Guru pendidikan anak nusia dini serta pemangku kepentingan dari subbag sarana-prasarana Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. (3) Fokus Group Discussion dan Seminar. Hasil perbaikan digunakan untuk menyempurnakan buku panduan yang dimaksud.
MENGENAL ESTETIKA RUPA DALAM PANDANGAN ISLAM Martono -
Imaji Vol 7, No 1 (2009): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.793 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v7i1.6643

Abstract

Islam sebenarnya tidak melarang orang berkesenian, justru menganjurkan berseni untuk menuju kebaikan dan keindahan dunia dan akhirat untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sebagai seorang seniman, pendidik seni bekerja dengan seni, beribadah dengan seni yang sudah geluti selama ini jangan sampai ada karaguan, karena keraguan akan menyesatkan. Untuk mencapai keindahan tertinggi dengan melibatkan latihan spiritual. Sesuai peringkatnya keindahan dapat dibagi menjadi (1) keindahan sensual dan duniawi, yaitu keindahan yang terkait dengan hedonisme dan materialisme, (2) keindahan alam, ciptaan Tuhan (3) keindahan akliah yaitu keindahan yang ditampilkan karya seni yang dapat merangsang pikiran dan renungan, (4) keindahan rohaniah berkaitan dengan ahklak dan adanya pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang atau karya seni, dan (5) keindahan Illahi. Kata kunci: estetika, seni rupa, dan estetika Islam
TINGKILAN: EKSPRESI MASYARAKAT KUTAI DI TENGGARONG, KALIMANTAN TIMUR SEBUAH KAJIAN SENI WISATA Meita Setyawati
Imaji Vol 15, No 1 (2017): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.954 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i1.13523

Abstract

AbstrakTingkilan merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional di Tenggarong, Kalimantan Timur. Seiring dengan perkembangannya, Tingkilan menjadi dua jenis yaitu tradisional dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keberlangsungan dan fungsi seni pertunjukan Tingkilan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnomusikologi, dan dibantu dengan ilmu antropologi musik dan sejarah. Data penelitian dianalisis secara tekstual dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perubahan yang terjadi dalam musik Tingkilan dapat dilihat pada bentuk penyajiannya dari bentuk sederhana menjadi lebih variatif. Dalam masyarakat musik Tingkilan memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai hiburan, pemelihara solidaritas serta sebagai iringan tari. Campur tangan pemerintah daerah serta peran masyarakat membuat musik Tingkilan dapat bertahan sampai sekarang.Kata kunci: Tingkilan, fungsi, perubahan, seni wisata TINGKILAN: EXPRESSION OF KUTAI SOCIETY IN TENGGARONG, EAST BORNEO, A STUDY OF TOURISM ARTAbstractTingkilan is one of traditional performance arts in Tenggarong, East Kalimantan. It is also one of the local heritages which is still exist untill today. Nowadays, Tingkilan is divided into two types: traditional and modern one. The purpose of this study is to reveal the continuity and the function of Tingkilan. This study employs qualitative research using ethnomusicology approach, and antropology of music and culture. These approach helps in analizyng the data through textual and contextual data analisys. Moreover, theory of touristic arts is used to analize the change of Tingkilan music. The change can be found in the performances which are formed from simple one to more various one. In music society, Tingkilan is served as entertainment, solidarity maintenance and dance music. The local government and socety play an important role in maintaning Tangkilan music.Keywords: Tingkilan, function, change, art of tourism
PERANAN FOTO PADA PERWAJAHAN MAJALAH Prayanto W.H
Imaji Vol 5, No 2 (2007): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.777 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v5i1.6682

Abstract

Illustration is an important element to support the success of printed media performance, such as magazine. A magazine that consists of only writing without any pictures is boring to the readers. Illustrations in magazines function to help explaining articles, as well as to attract and illustrate the magazines' performance. Therefore, photo journalists' job in taking pictures or recording events around human life is significant to determine the magazines' success visually. Basically to design magazines a solid team work among photographer, designer and editor is absolutely needed to get the best result. No matter how good the pictures are, the visual performance will not be interesting without good design. On the other hand, magazines are not marketable and the articles will not be interesting without attractive pictures. Key words: photography, magazine performance
PENINGKATAN APRESIASI DAN KREATIVITAS SISWA SD NEGERI TIMURAN YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN (SENI RUPA) MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG PUNAKAWAN I Ketut Mahendra; I Ketut Sunarya
Imaji Vol 15, No 2 (2017): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6534.981 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i2.15045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam media wayang purwa punakawan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong terhadap peningkatan apresiasi dan kreativitas pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan peserta didik di SD Negeri Timuran Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, angket, dan tes akhir. Pengumpulan data, angket terdiri atas skala Guttman untuk pengumpulan data apresiasi dan skala Likert untuk pengumpulan data kreativitas. Teknik analisi data menggunakan Paired-sampels t-test dengan taraf signifikansi 0,05%. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan secara signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Untuk nilai t hitung pada kelompok eksperimen memiliki nilai 9,282 2,086 dan untuk kelompok kontrol 3,901 2,093 terhadap peningkatan apresiasi siswa. Sedangkan nilai t hitung pada kelompok eksperimen memiliki nilai 12,021 2,086 dan kelompok kontrol 4,945 2,093 untuk peningkatan kreativitas siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat peningkatan apresiasi dan kreativitas dengan media wayang purwa punakawan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong pada siswa di SD Negeri Timuran YogyakartaKata kunci: karakteristik wayang purwa punakawan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong, implementasi, apresiasi, kreativitas. IMPROVING APPRECIATION AND CREATIVITY OF STUDENTS IN SD NEGERI TIMURAN YOGYAKARTA IN LEARNING CULTURAL ARTS AND SKILLS (FINE ARTS) USING PUNAKAWAN PUPPETS MEDIAAbstractThis research aims to know in depth of media punakawans Semar, Gareng, Petruk and Bagong puppets to improve appreciation and creativity of learners cultural arts dan skills (Fine Arts) in SD Negeri Timuran Yogyakarta. This study uses a quantitative approach with quasi experimental design. The data collection techniques were observation, inquiry, and final tests. In collecting the data, the questionnaire consists of Guttman scale for the measurement of appreciation and Likert scale for measuring creativity. Data analysis techniques-the samples using paired t-test with a significance level of 0.05%. The results showed that there were significant differences between the experimental and control groups. The value of t in the experimental group had a value of 9.2822.086 and 3.901 2.093 for the control group improving appreciation students, and the value of  t in the experimental group had a value of 12.021 2.086 and 4.945 2.093 for the control group improving creativity students. It can be concluded that Ho is rejected and Ha accepted. Which means there is an improving appreciation and creativity of the media punakawans Semar, Gareng, Petruk and Bagong puppets at SD Negeri Timuran YogyakartaKeywords: characteristics of Punakawans, Semar, Gareng, Petruk, Bagong, puppet, implementation, appreciation, creativity.
WAYANG DALAM KONTEKS BUDAYA Muhammad Mukti
Imaji Vol 4, No 1 (2006): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.658 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v4i1.6700

Abstract

Wayang is a traditional drama performance, which has existed since the period of Erlangga. Its history then can be traced back from Majapahit, Demak, and the nine wali until this present time. In cultural context, especially that of Islam, wayang is a means to spread the Islamic religious teachings, leading people to God. As a medium of religious propagation, this performance always transforms the syahaadah sentences Laailaahailallah and Muhammadar-rasulullah. These can be sent explicitly or implicitly. Additionally, the ways to invite people to implement the teaching values are done directly or indirectly. Through this performance, the audience can observe the good conducts to be deduced as Islamic knowledge. Since the direction is from practices to knowledge, as a medium of propagation this performance is a set back. Keywords: wayang, cultural context, religious propagation
PRIMARY SCHOOL STUDENTS’ PERCEPTION OF ART AND SCIENCE INTEGRATION IN CLASSROOM Dwi Wulandari
Imaji Vol 18, No 1 (2020): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.044 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v18i1.27836

Abstract

       Karakteristik seni dan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang memiliki kesamaan dan saling melengkapi satu sama lain telah mendorong upaya untuk menghubungkan seni dan sains dalam pendidikan guna mencapai pembelajaran yang lebih berkualitas. Namun dalam penerapannya, khususnya di sekolah dasar (SD), diperlukan pehamaman tentang persepsi peserta didik terhadap keterkaitan antara seni dan sains agar pembelajaran terintegrasi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah  untuk memahami bagaimana siswa sekolah dasar mengalami dan memahami hubungan antara seni dan IPA dalam konteks pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang bersifat etnografis berskala kecil dengan menempatkan peneliti sebagai guru-peneliti. Penelitian ini mengeksplorasi persepsi tiga belas siswa kelas 5 di satu Sekolah Dasar Negeri di Papua Barat, Indonesia. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen berupa catatan lapangan, video, rekaman audio, dan transkripsi. Data kemudian dianalisis menggunakan pendekatan analisis tematik. Ditemukan adanya perubahan persepsi peserta didik yang awalnya mendikotomi antara seni dan sains yang kemudian beralih menjadi menganggap bahwa kedua disiplin ilmu tersebut memiliki kesamaan dan keterhubungan. Persepsi siswa nampaknya dipengaruhi oleh kondisi penelitian yang menciptakan suasana pembelajaran tematik terintegrasi, pengalaman siswa sebelumnya, manajemen jadwal pembelajaran, serta kondisi dan pengaturan kelas, guru dan sekolah. Kata Kunci: persepsi siswa, integrasi seni-sains, STEAM Education  PRIMARY SCHOOL STUDENTS’ PERCEPTION OF ART AND SCIENCE INTEGRATION IN CLASSROOM Abstract        Art and science have been long studied that have commonalities and complementary to each other. Some experts have considered the possibility of connecting these two disciplines in education to achieve higher quality learning. However, in its application especially in primary schools, understanding of students' perceptions toward the interrelationship of art and science is needed so that integrated learning is carried out in accordance with the needs and natural conditions of pupils. Using small scale ethnographic action research in which I took on the principal role as teacher-researcher, the present research aims to understand how primary school students experience and perceive the relationship between art and science within classroom context. The study explored the perception of thirteen Year-5 pupils in one state school in West Papua, Indonesia. Data were gathered using observation and interview methods using field notes, videos, audio recordings, and transcriptions and the analysed using a thematic analysis approach. It is found that there has been a shift of their perceptions from initially dichotomising art and science as two different areas, to seeing similarities and connections between the two disciplines. The pupils’ perceptions are seemingly influenced by the nature of the study which aims to link the art and science, student’s previous experiences, timetable management, teachers, classroom and school settings and conditions. Keywords: Students’ perception; art-science integration, STEAM Education.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TARI INAI PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT MELAYU Meliarika Widyanti Putri
Imaji Vol 18, No 1 (2020): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.236 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v18i1.31641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam tari Inai pada upacara perkawinan adat Melayu.  Pendekatan ini adalah jenis kualitatif. Objek material penelitian ini adalah tari Inai, sedangkan objek formalnya adalah nilai pendidikan karakter. Subjek penelitian ini adalah pelatih tari Inai di Sanggar Megad Syah Alam. Instrumen utama di dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam melaksanakan penjaringan data, peneliti dipandu oleh panduan observasi, panduan wawancara, dan panduan dokumentasi. Teknik untuk mencapai kredibilitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam tari Inai dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu         (1) nilai pendidikan karakter hubungannya dengan Tuhan, (2) nilai pendidikan karakter hubungannya dengan diri sendiri, (3) nilai pendidikan karakter hubungannya dengan sesama dan (4) nilai pendidikan hubungannya dengan kebangsaan.Kata Kunci: nilai pendidikan karakter, tari Inai, perkawinan Adat Melayu