cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 364 Documents
PEMANFAATAN LAGU ANAK-ANAK SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KARAKTER PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD CAHAYA HATI KABUPATEN SOLOK SELATAN Novi Eka Putri; Ardipal Ardipal
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.30037

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan lagu anak-anak yang dilakukanpendidik dalam pengembangan karakter anak usia dini yang berkaitan dengan kurikulum 2013.Metode penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini berlokasi di PAUD CahayaHati kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan. Teknik pengumpulan data yangdilakukan yaitu: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkanbahwa pemahaman pendidik terhadap konsep pendidikan merupakan salah satu faktor yangmempengaruhi keberhasilan pembelajaran, sebagian pendidik memandang bahwa pendidikanhanya merupakan kegiatan untuk menjadikan anak pintar dalam aspek kognitif sedangkan halinilah yang perlu pahami bahwa Kurikulum 2013 menitikberatkan perkembangan potensi pesertadidik dari segala aspek. Selanjutnya, ada beberapa permasalahan yang ditemui di sekolah seperti1) kegiatan bernyanyi masih sangat sedikit yang menaruh perhatian pada lagu-lagu yang langsungberkaitan dengan pendidikan karakter, 2) lagu hanya dijadikan sebagai penghilang rasa bosandan rasa jenuh anak-anak, 3) pendidik mengalami kesulitan dalam pengembangan lagu sepertimengganti lirik lagu untuk disesuaikan dengan tema yang diajarkan, kegiatan bernyanyi hanyamenjadi pengisi waktu luang atau sekedar menghabiskan waktu secara percuma.Kata kunci: lagu anak, pendidikan karakter, anak usia diniUTILIZATION OF CHILDREN SONGS AS CHARACTER DEVELOPMENT MEDIA IN EARLY CHILDHOOD EDUCATIONIN PAUD CAHAYA HATI, SOUTH SOLOK DISTRICTAbstractThe study aims to identify the utilization of children’s songs performed by educators in thedevelopment of early childhood characters related to the curriculum 2013. It applies the qualitativedescriptive method. It was conducted in Play Group Cahaya Hati Sangir Balai Janggo, South Solok.The data collection techniques were observation, interview, documentation. Research findingsshow that educators’ understanding of educational concepts is one of the factors influencing thesuccess of learning. Some educators see that education is only an activity to produce studentswith good academic records in cognitive aspects. Meanwhile, this is a need to understand thatthe 2013 curriculum focuses on the development of potential learners of all aspects. Furthermore,the problem in singing activities is that there are still very few teachers who pay attention to thesongs pertaining to character education. The song is only used as a relief to boredom and mundaneactivities. Children and educators have difficulties in material development, such as replacingsong lyrics relevant to the theme taught. Besides, singing activities are just carried out as thefillers or just to spend time.Keywords: nursery rhymes, character education, early childhood
PENGEMBANGAN BUKU TEKNIK DASAR DRUMBAND DIVISI BRASSLINE DAN BATTERY UNTUK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Muhammad Haiz Faidil Azizi
Imaji Vol 19, No 1 (2021): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v19i1.35937

Abstract

Drumband sebagai kegiatan ekstrakurikuler terbagi atas beberapa lintasan kreativitas bagi siswa, yaitu memainkan musik, baris berbaris dan gerakan tari. Sangat memungkinkan jika kemudian di Surabaya drumband menjadi kegiatan ekstrakulikuler yang banyak digemari. Persoalannya adalah tidak semua sekolah di Surabaya memiliki metode pembelajaran drumband yang signifikan dan maksimal, disebabkan minimnya literatur pembelajaran drumband bagi siswa. Karenanya memungkinkan untuk mengembangkan buku ajar drumband guna menunjang kemajuan belajar siswa. Pengembangan buku ajar drumband mengacu pada teori konstruktivisme, sebagai penyesuaian kondisi objektif yang perlu dikembangkan di lapangan, dan bertujuan dalam mengembangakan kemandirian berpikir kritis dan memotifasi siswa. Prosedur pengembangan buku menggunakan Four D yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pangembangan), dan dissemination (penyebaran). Penyusunan buku ajar memperoleh rincian proses dan kualitas pengembangan teknik dasar drumband: (l) proses pengembangan buku teknik dasar drumband divisi Brassline dan Battery untuk kegiatan ekstrakurikuler, (2) kualitas produk pengembangan buku teknik dasar drumband divisi Brassline dan Battery untuk kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan proses dan kualitas pengembangan buku teknik dasar drumband tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam, terstruktur dan menyeluruh mengenai berbagai faktor permasalahan yang terkait, serta turut memberi sumbangsih terhadap fenomena yang terjadi. Adapun buku teknik dasar drumband divisi Brassline dan Battery dinilai sangat penting untuk membantu para siswa memahami dan mempelajari teknik dasar dalam proses latihan ekstrakurikuler drumband.Kata Kunci: drumband, ekstrakulikuler, buku ajar, Brassline dan Battery. DRUMBAND BASIC ENGINEERING BOOK DEVELOPMENT OF BRASSLINE AND BATTERY DIVISION FOR EXTRACURRICULAR ACTIVITIES Abstract       Drumband as an extracurricular activity is divided into several trajectories of creativity for students, namely playing music, marching and dance movements. It is very possible if then in Surabaya, drumband becomes a much-loved extracurricular activity. The problem is that not all schools in Surabaya have a significant and maximum drumband learning method, due to the lack of literature on drumband learning for students. Therefore it supports developing drumband textbooks to support student learning progress. Drumband textbook development refers to constructivism theory, as objective conditions that need to be developed in the field, and aims to develop independent critical thinking and motivate students. The book development procedure uses the Four D, namely define, design, develop, and disseminate. The compilation of the textbook obtains details of the process and quality of the basic drumband technical development: (l) the process of developing the basic engineering book of the Brassline and Battery division drumband for extracurricular activities, (2) the quality of the product quality of the drumband basic engineering book development of the Brassline and Battery divisions for extracurricular activities. Based on the process and quality of the development of the basic dramband technique book, it is intended to gain a deeper, structured and comprehensive understanding of the various factors related to problems, as well as to contribute to the phenomena that occur. The basic drumband technique book for the Brassline and Battery division is considered very important to help students understand and learn the basic techniques in the drumband extracurricular training process.Keywords: drumband, extracurricular, textbooks, Brassline and Battery
KLASIFIKASI DAN KEKHASAN PAMERAN SENI RUPA DI YOGYAKARTA: KASUS ENAM INSTITUSI BUDAYA Purnomo, D. Heri; Widharyanto, B.
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.40192

Abstract

Penelitian ini mengkaji klasifikasi dan kekhususan pameran seni rupa yang dilakukan olehenam institusi budaya di Yogyakarta. Untuk menjawab isu tersebut, penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif. Data yang berupa jenis dan karakteristik pameran seni rupa diperolehdengan teknik wawancara dan analisis dokumen. Data penelitian selanjutnya dianalisis melaluitiga tahap, yakni identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwapameran seni rupa yang dilaksanakan oleh enam institusi budaya memiliki ruang lingkup sebagaiberikut: MGA dalam 18 kategori, TBY dalam 33 kategori, BBY dalam 29 kategori, TRB dalam31 kategori, LAF dalam 16 kategori, dan JG dalam 31 kategori. Temuan lainnya adalah masingmasing institusi budaya menunjukkan kekhasan pameran seni rupa dalam kategori tertentu.Kata Kunci: klasifikasi, karakteristik, pameran, seni rupaCLASSIFICATION AND TYPICALITY OF FINE ART EXHIBITIONS IN YOGYAKARTA: THE CASE OF SIX CULTURAL INSTITUTIONSAbstractThis research examines the classification and uniqueness of fine art exhibitions conductedby six cultural institutions in Yogyakarta. This study used a qualitative approach to answerthe question. Data presented in the form of the type and characteristics of fine art exhibitionswere obtained through interview techniques and document analysis. Further research data wereanalyzed through three stages, namely identification, classification, and interpretation. The resultsshow that fine art exhibitions conducted by six cultural institutions had the following scope: MGAin 18 categories, TBY in 33 categories, BBY in 29 categories, TRB in 31 categories, LAF in 16categories, and JG in 31 categories. Another finding is that each cultural institution shows theuniqueness of fine art exhibitions in certain categories.Keywords: classification, characteristics, exhibition, fine art
PEKERJA SENI YANG TERDAMPAK PANDEMI COVID 19 PADA SEKTOR INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA Hidajat, Robby; Wulandari, Sri; Astuti, Yuyun Nur; Hasyimy, Muhammad Afaf
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.31278

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pandemic Covid-19 terhadap para pekerja senipada sektor industri kreatif di Indoesia. Pendekatan penelitian ini menggunakan kuantitatif.Populasi direncanakan menyasar 50 pekerja seni di tiga provinsi: Jawa Timur, Daerah IstimewaYogyakarta dan Sumatera Selatan. Sampel teranalisis 21 responden dari Jawa Timur, 7 respondendari Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 10 responden dari Sumatera Selatan. Analisis datamenggunakan prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan para pekerja seni pada sektor industrikreatif yang terdampak pandemi Covid-19 mengalami dua dampak, yaitu: (1) Dampak yangberhubungan dengan nasib pekerjaannya, yaitu: (a) 13.1% tidak mendapatkan hasil, (b) 26.3%putus asa dan pasrah, (c) 36.8% tidak mampu memprediksikan kondisi normal, dan (4) 52.6%menunggu bantuan pemerintah. (2) Dampak yang berhubungan dengan nasib penghasilannya,yaitu: (a) Pekerja seni tidak memiliki pengalaman menghadapi musibah sosial, (b) Ketika omsetnaik, tidak sadar bisa berinvestasi, tetapi sebaliknya ketika omset menurun, mereka tidak memilikialternatif mencari penghasilan lain, sehingga menciptakan kelompok miskin baru.Kata kunci: industri kreatif, usahawan seni, kreativitas, Covid 19ART WORKERS AFFECTED BY THE COVID-19 PANDEMIC IN THE CREATIVE INDUSTRY SECTOR IN INDONESIAAbstractThis study aims to determine the impact of the Covid-19 pandemic on art workers in thecreative industry sector in Indonesia. This research approach is quantitative. The population isplanned to target 50 art workers in three provinces: East Java, the Special Region of Yogyakarta,and South Sumatra. The sample analyzed was 21 respondents from East Java, 7 respondentsfrom the Special Region of Yogyakarta, and 10 respondents from South Sumatra. Data analysiswas in percentages. The results of this study show that art workers in the creative industry sectoraffected by the Covid-19 pandemic experienced two impacts, namely: (1) Impacts related to thefate of their work, namely: (a) 13.1% did not get income, (b) 26.3% hopeless and resigned, (c)36.8% unable to predict normal conditions, and (4) 52.6% waiting for government assistance.(2) Impacts related to the fate of their income, namely: (a) Art workers do not have experiencedealing with social disasters, (b) When turnover increases, they are not aware that they can invest,but on the contrary, when turnover decreases, they have no alternative to find other income, thuscreating a new poor group.Keywords: creative industry, art entrepreneur, creativity, Covid 19
TEMBANG DOLANAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER Sukisno Sukisno
Imaji Vol 19, No 1 (2021): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v19i1.37638

Abstract

The social phenomenon in children's tembang dolanan education is one of the educational activities that is rarely implemented and taught in public schools. Mulok (local content) does not receive enough attention from managers and educational policy makers. After policy makers and education managers know that the art of tembang has characteristics in which there are noble values, national personality values, and is beneficial to life, then the art of tembang dolanan children is included in the learning curriculum in public schools. The policy towards children's play songs as learning material in schools has been started since the birth of educational reform. Education Reform contained in the regional autonomy law. This opportunity is given to provinces and districts or cities to manage education in a decentralized manner or the handover of government power by the central government to autonomous regions based on the principle of autonomy. This definition is in accordance with Law number 23 of 2014. With the existence of decentralization, autonomy for a regional government emerged. According to Tilaar (2002: 20), decentralization of education is related to three things, namely: 1) the development of a democratic society, 2) the development of social capital and 3) an increase in competitiveness. These three things can be used as signs, references and reasons for implementing children's tembang dolanan education that are within the scope of decentralization in districts or cities. Why, in fact, cannot be implemented properly.AbstrakFenomena sosial dalam Pendidikan tembang dolanan anak merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang semakin jarang dilaksanakan dan diajarkan di sekolah-sekolah umum. Mulok (muatan lokal) kurang mendapat perhatian dari para pengelola dan penentu kebijakan pendidikan. Setelah para penentu kebijakan dan para pengelola Pendidikan mengetahui bahwa seni tembang memiliki karakteristik yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur, nila-nilai kepbribadian bangsa, dan bermanfaat bagi kehidupan, kemudian seni tembang dolanan anak dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah umum.Kebijakan terhadap tembang dolanan anak  sebagai materi pembelajaran di sekolah sudah diawali sejak lahirnya reformasi Pendidikan. Reformasi Pendidikan yang tertuang dalam undang-undang otonomi daerah. Peluang ini diberikan kepada wilayah daerah propinsi dan kabupaten atau kota untuk mengelola pendidikan secara desentralisasi atau penyerahan Kekuasaan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. Pengertian ini sesuai dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2014. Dengan adanya desentralisasi maka muncul otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Menurut Tilaar (2002:20) desentralisasi pendidikan berhubungan dengan tiga hal, yaitu:1) pengembangan masyarakat demokratis, 2) pengembangan sosial kapital dan 3) peningkatan daya saing. Ketiga hal tersebut dapat digunakan sebagai rambu-rambu, acuan dan alasan pelaksanaan pendidikan tembang dolanan anak yang berada dalam lingkup desentraslisasi di kabupaten atau kota. Mengapa pada kenyataannya belum bisa dilaksanakan dengan baik.Kata Kunci : Media Pendidikan karakter melalui Tembang
PENGEMBANGAN LKM MATA KULIAH MANAJEMEN DESAIN UNTUK MENINGKATKAN SOFTSKILLS MAHASISWA PRODI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Asidigisianti Surya Patria; Nova Kristiana
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.31669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) yangbertujuan untuk meningkatkan softskills mahasiswa karena dalam Pengelolaan Strategi Desainmembutuhkan tidak hanya kemampuan hardskills tetapi juga softskills. Dalam penelitian ini modelyang menjadi acuan adalah model penelitian dan pengembangan dan model prosedural oleh Borg Gall (2003) yaitu menentukan potensi dan masalah, pengumpulan data, analisis kebutuhan,pengembangan LKM, valiadasi dan revisi LKM. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkanLembar Kerja Mahasiswa Manajemen Desain yang telah tervalidasi oleh ahli bahasa Indonesiadengan skor 66% sedangkan ahli kegrafikan 80% Sehingga dirata-rata skor 75%. Hasilnya LKMManajemen Desain ini sesuai dengan kebutuhan materi dan karakteristik mahasiswa Desain,sedangkan kualitas LKM ini sudah layak diproduksi dan digunakan oleh mahasiswa JurusanDesain yang memprogram Mata Kuliah Manajemen Desain.Kata kunci: pembelajaran, Lembar Kerja Mahasiswa, softskills, manajemen desainDEVELOPING STUDENT WORKSHEET OF DESIGN MANAGEMENT COURSE TO IMPROVE SOFT SKILLS OF STUDENTS AT VISUAL COMMUNICATIONDESIGN STUDY PROGRAMAbstractThis research aims at developing Student Worksheets to improve students’ soft skills.Management of a Design Strategy requires hard skills and soft skills. In this research, the modelthat becomes the reference was the research and development model and procedural model byBorg Gall, namely: Determining the potential and problems, collecting data, analyzing needs,developing worksheets, evaluating, and revising worksheets. An Indonesian Language expert hasvalidated the design Management Course Student Worksheet with a score of 66% while an 80%graphic expert, so the average score was 75%. The result is that the Design Management worksheetis in line with Design students’ material needs and characteristics. In contrast, the quality ofthe worksheet is already feasible to be produced and used by Design Department students whoprogram Design Management Courses.Keywords: learning process, Student Worksheets, soft skills, design management
PENCIPTAAN TARI “WONG IRENG” GAGASAN KREATIF DARI DONGENG RAKYAT Martono, Hendro; Saputro, Okky Bagas
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.39159

Abstract

Daerah Kemadang memiliki satu cerita rakyat “Wong Ireng” yang masih misteri bagi masyarakat luas Kemadang apalagi Gunungkidul. Legenda Wong Ireng menurut tokoh masyarakat setempat bermula dari Prabu Brawijaya sedang anjangsana ke wilayah pantai Selatan Gunungkidul, di daerah Kemadang dihadang gerombolan manusia tubuhnya berambut hitam terlihat seperti manusia hutan yang beringas. Terjadi pertempuran dengan pasukan Majapahit yang berhasil menaklukan Wong Ireng. Atas kebijakan Prabu Brawijaya, Wong Ireng dimanfaatkan sebagai pasukan lain dengan melatih menjadi ahli perang untuk menjaga wilayah pantai Selatan. Penciptaan tari “Wong Ireng” akan memperkaya tari rakyat Gunungkidul, hasil kerja bareng antara seniman akademik dengan seniman seni rakyat. Koreografinya berpijak pada tari Jathilan, Reog dan Dhudher serta tari rakyat lainnya yang sudah ada di Gunungkidul dan tari Buto Grasak yang berasal dari Sleman yang energik, beringas, kasar dan ditambahkan akrobatik. Mengacu dari interpretasikarakter Wong Ireng dalam legenda.Kata kunci: penciptaan tari, legenda, wong ireng“WONG IRENG” DANCE CREATION AS CREATIVE IDEAS OF A FOLKTALEAbstractIn Kemadang, there is a folktale called “Wong Ireng” which is still a mystery to the people of Kemadang, especially the people of Gunungkidul. The legend of Wong Ireng according to local public figure started when Prabu Brawijaya visited the southern beach of Gunungkidul. In Kemadang, he was stopped by a group of people covered in black hair, looking like savage forest people. A battle took place and Majapahit soldiers managed to defeat Wong Ireng. At Prabu Brawijaya’s behest, Wong Ireng were forgiven and used as an army by training them to be warriors protecting the southern beach. The creation of “Wong Ireng” dance can enrich Gunungkidul folk dance. It is the collaboration result of academic artists and folk dance artists. The choreography is based on Jathilan, Reog, and Dhudher or other existing folk dances in Gunungkidul and energetic, savage, rough, and acrobatic Buto Grasak dance from Sleman. It is based on the interpretation of the legend of Wong Ireng.Keywords: dance creation, legend, Wong Ireng
EKSISTENSI LENGGER LANANG LANGGENG SARI BANYUMAS Resita Aprilia
Imaji Vol 19, No 1 (2021): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v19i1.37547

Abstract

Lengger lanang merupakan tarian yang melibatkan fenomena lintas gender. Lintas gender adalah peran atau sifat yang menyimpang dari kepribadian seseorang. Kesenian ini kembali muncul yang bertempatan di Desa Pandak Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan Lengger yang ditarikan oleh penari laki-laki di Paguyuban Rumah Lengger Langgeng Sari dan bagaimana peran penari laki-laki dalam pertunjukan lengger di Paguyuban Rumah Lengger Langgeng Sari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan keseimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil analisa data, hasil temuan dari penelitian ini meliputi fenomena bentuk pertunjukan, gerak, properti, tata rias, tata busana, musik iringan, dan tempat pertunjukan.Kata kunci: lintas gender, tari, pertunjukkanEXISTENCY OF LENGGER LANANG LANGGENG SARI BANYUMASAbstractLengger lanang is a dance that involves the phenomenon of cross gender. Cross gender is a role or trait that deviates from a person's personality. This art has re-emerged which is located in Pandak Village, Baturaden District, Banyumas Regency. This study aims to determine how the Lengger performance is performed by male dancers at the Lengger Langgeng Sari House Association and the role of male dancers in Lengger performances at Paguyuban Rumah Lengger Langgeng Sari. The research method used is qualitative research methods. Collecting data in this study using the method of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques use data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The data validity technique used source triangulation. Based on the results of data analysis, the findings of this study include the phenomena of performance forms, motion, property, make-up, fashion, accompaniment music, and performance venues.Keywords: cross gender, dance, performance
INOVASI, DIFUSI, DAN PERUBAHAN KONTEKS DALAM PENCIPTAAN KARYA TARI Kuswarsantyo Kuswarsantyo
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.35812

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya inovasi, difusi dan perubahan konteksdalam penciptaan karya tari. Inovasi berbicara kebaruan yang muncul, sedangkan difusi bagaimanapenyebaran unsur baru tersebut dimanfaatkan. Keduanya merupakan frasa menuju budaya barusecara kontekstual melalui karya seni. Tanpa ada inovasi tidak akan ada perubahan kebudayaan(Barnett, 1953). Difusi yang lebih konkret dalam konteks penciptaan karya tari adalah bagaimanamenyebarluaskan karya tersebut, sehingga tidak berhenti pada produksi “dalam rangka” saja. Hasilpenulisan ini diketahui bahwa sebagai gejala sosial budaya, karya tari yang muncul didasari padapermasalahan sosial yang kontekstual dengan kehidupan masyarakat. Karya Jailolo, Kecak Rina,Sampah, adalah bukti lahirnya karya inovatif yang didasarkan pada konteks permasalahan sosialyang mampu memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat di sekitar tari itu diciptakan.Kata kunci: inovasi, difusi, perubahan konteks, penciptaan karya tariINNOVATION, DIFFUSION, AND CONTEXT CHANGE OF DANCE CREATIONAbstractThis article aims to reveal the importance of innovation, diffusion, and changes in the contextof dance creation. Innovation speaks to the novelty that arises, while diffusion of how the spreadof the new element is utilized. Both are phrases towards a new culture contextually throughworks of art. Without innovation, there would be no cultural change (Barnett, 1953). A moreconcrete diffusion in the context of the creation of dance works is how to disseminate the workso as not to stop at production “in order” only. The result of this writing is that as a socio-culturalsymptom, a dance work that appears is based on social problems that are contextual to people’slives. Jailolo’s work, Kecak Rina, Sampah, is a testament to the birth of innovative works basedon social problems that can provide change for the lives of the people around where the dancewas created.Keywords: innovation, diffusion, change of context, dance creation
ANALISIS FORMULASI RITME LAGU PADA BUKU AJAR SUZUKI VIOLIN METHOD VOL. I Ayub Prasetiyo
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.28420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap formulasi ritme lagu pada buku ajar Suzuki ViolinMethod Vol 1. Metode yang digunakan adalah kajian theoretical dan analytical. Kajian theoreticalmenitikberatkan pada setiap objek yang berhubungan dengan struktur elemen musik, yakni ritmepada lagu-lagu yang terdapat pada buku Suzuki Violin Method Vol. 1. Sementara kajian analyticalfokus pada objek ritme sebagai usaha merekonstruksi mengapa dan bagaimana Shinichi Suzukimemilih dan menggunakan lagu-lagu yang terdapat pada buku Suzuki Violin Method Vol. 1 sebagaimateri ajar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ritme pada buku Suzuki Violin Method Vol. 1cenderung menggunakan keteraturan struktur ritme yang proporsional dan simetris.Kata kunci: formulasi, Suzuki, ritme, simetris, proporsionalANALYSIS OF SONG RHYTHM FORMULATION IN SUZUKI VIOLIN METHOD VOL. I TEACHING BOOKAbstractThis study aims to reveal the rhythm formulation of songs in the textbook Suzuki violinmethod vol 1. The method used is a theoretical and analytical study. The theoretical study focuseson each object associated with the structure of musical elements, in this case the rhythm of thesongs contained in the book Suzuki Violin Method Vol. 1. While analytical studies focus onrhythm objects as an effort to reconstruct why and how Shinichi Suzuki chooses and uses songscontained in the Suzuki Violin Method Vol. 1 as teaching material. The findings show that therhythm in the book Suzuki Violin Method Vol. 1 tends to use a proportional and symmetricalrhythm structure regularity.Keywords: formulation, Suzuki, rhythm, symmetrical, proportional