cover
Contact Name
Rokhani Hasbullah
Contact Email
rokhani.h@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltep@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian
ISSN : 24070475     EISSN : 23388439     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Keteknikan Pertanian dengan No. ISSN 2338-8439, pada awalnya bernama Buletin Keteknikan Pertanian, merupakan publikasi resmi Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) bekerjasama dengan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) IPB yang terbit pertama kali pada tahun 1984, berkiprah dalam pengembangan ilmu keteknikan untuk pertanian tropika dan lingkungan hayati. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun. Penulis makalah tidak dibatasi pada anggota PERTETA tetapi terbuka bagi masyarakat umum. Lingkup makalah, antara lain: teknik sumberdaya lahan dan air, alat dan mesin budidaya, lingkungan dan bangunan, energi alternatif dan elektrifikasi, ergonomika dan elektronika, teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, manajemen dan sistem informasi. Makalah dikelompokkan dalam invited paper yang menyajikan isu aktual nasional dan internasional, review perkembangan penelitian, atau penerpan ilmu dan teknologi, technical paper hasil penelitian, penerapan, atau diseminasi, serta research methodology berkaitan pengembangan modul, metode, prosedur, program aplikasi, dan lain sebagainya.
Arjuna Subject : -
Articles 623 Documents
Pengaruh Pelapis Bionanokomposit terhadap Mutu Mangga Terolah Minimal Ata Aditya Wardana; Nugraha Edhi Suyatma; Tien Ruspriatin Muchtadi; Sri Yuliani
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1420.938 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.1.%p

Abstract

AbstractMinimally-processed mango is a perishable product due to high respiration and transpiration and microbial decay. Edible coating is one of the alternative methods to maintain the quality of minimally - processed mango. The objective of this study was to evaluate the effects of bionanocomposite ediblecoating from tapioca and ZnO nanoparticles (NP-ZnO) on quality of minimally - processed mango cv. Arumanis, stored for 12 days at 8°C. The combination of tapioca and NP-ZnO (0, 1, 2% by weight of tapioca) were used to coat minimally processed mango. The result showed that application of bionanocomposite edible coatings were able to maintain the quality of minimally-processed mango during the storage periods. The bionanocomposite from tapioca + NP-ZnO (2% by weight of tapioca) was the most effective in reducingweight loss, firmness, browning index, total acidity, total soluble solids ,respiration, and microbial counts. Thus, the use of bionanocomposite edible coating might provide an alternative method to maintain storage quality of minimally-processed mango.AbstrakMangga terolah minimal merupakan produk yang cepat mengalami kerusakan dikarenakan respirasi yang cepat, transpirasi dan kerusakan oleh mikroba. Edible coating merupakan salah satu alternatif metode untuk mempertahankan mutu mangga terolah minimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pelapis bionanokomposit dari tapioka dan nanopartikel ZnO (NP-ZnO) terhadap mutu mangga terolah minimal cv. Arumanis yang disimpan selama 12 hari pada suhu 8oC. Kombinasidari tapioka dan NP-ZnO (0, 1, 2% b/b tapioka) digunakan untuk melapisi mangga terolah minimal. Hasil menunjukkan bahwa pelapisan bionanokomposit mampu mempertahankan mutu mangga terolah minimal selama penyimpanan. Bionanokomposit dari tapioka + NP-ZnO (2% b/b tapioka) paling efektif dalam menghambat penurunan susut bobot, kekerasan, indeks pencoklatan, total asam, total padatan terlarut, respirasi dan total mikroba. Dengan demikian, pelapis bionanokomposit dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mempertahankan kualitas mangga terolah minimal selama penyimpanan.
Aplikasi Pelapis Bionanokomposit berbasis Karagenan untuk Mempertahankan Mutu Buah Mangga Utuh Bayu Meindrawan; Nugraha Edhi Suyatma; Tien Ruspriatin Muchtadi; Evi Savitri Iriani
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1545.665 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.1.%p

Abstract

AbstractMango is one of Indonesia export comodities which vulnerable to decay during transportation and storage. Coating is known as an effective method to overcome such shortcomings of mango during storage. The objective of this study is to examine the effect of carrageenan-based bionanocomposite coating application for maintaining quality of mango type Gedong gincu stored at 20 oC as well as characterize the mechanicaland water vapor barier properties of resulting film. Zinc oxide nanoparticles (ZnO NPs) (1 % w/w carrageenan) and beeswax (3 % v/v solution), as hydrophobic component, were incorporated into carrageenan polymer to produce bionanocomposite solution. The results showed the mechanical and water vapor barrier properties of carrageenan films were improved by the addition of beeswax and ZnO NPs. N1B1 (carrageenan + beeswax + ZnO NPs) emerged as the most effective coating formulation to delay the change of weightloss, firmness, CO2 production, total acidity as well as alteration in color parameters (L, a and b) of mangoduring storage. Carrageenan-based bionanocomposite coating was potential as alternative method to keepthe quality of mango during storage.AbstrakMangga merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang rentan mengalami kerusakan selama transportasi dan penyimpanan. Pelapisan dikenal sebagai metode yang efektif untuk mengatasi masalah mangga selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh aplikasipelapis bionanokomposit berbasis karagenan dalam mempertahankan kualitas mangga jenis Gedong gincu yang disimpan pada suhu 20 oC serta mengkarakterisasi sifat mekanis dan barier uap air dari film yang dihasilkan. Nanopartikel seng oksida (NP-ZnO) (1% b/b karagenan) dan beeswax (3 % v/v larutan), sebagai komponen hidrofobik, diinkorporasikan ke dalam polimer karagenan untuk menghasilkan larutan bionanokomposit. Hasil penelitian menunjukkan sifat mekanis serta barier uap air dari film karagenan mampu diperbaiki dengan penambahan beeswax dan NP-ZnO. N1B1 (karagenan + beeswax + NP-ZnO)muncul sebagai formulasi pelapis yang paling efektif dalam menekan perubahan susut bobot, kekerasan, produksi CO2, total asam serta perubahan parameter warna (L, a dan b) mangga selama penyimpanan. Pelapis bionanokomposit berbasis karagenan potensial sebagai alternatif metode untuk menjaga kualitas mangga selama penyimpanan.
Pemanfaatan TKKS Sebagai Pengisi Komposit Epoxy Untuk Struktur Bergerak Mesin CNC Perkayuan Farkhan .; Yohanes Aris Purwanto; Erizal Hambali; Wawan Hermawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2771.673 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.1.%p

Abstract

AbstractCNC machinery is widely used at various kind of industrial sector to manufacture of art products up to satellite products. Instead of its massive utilization in automotive and electronic industry which mostly use metallic component, wood working industry has been using it to produces furniture’s, merchandises, and other house ware products which apply light weight non-metallic low density material. High removalrate in wood machining process needs high speed application due to its low density material; however most of wood working CNC machine is built on heavy steel structure for both its supporting structure and moving structure. In fact, the raw material is much lighter than the carrier itself. Its wasteful dynamic movement causes energy loses and vibrations that effect on machining accuracy, live of cutting tool, andproductivity. This research applied new light weight composite material base on renewable resource of oil palm empty fruit bunch (EFB) natural fiber as filler material combine with polymer epoxy as it’s matrix to be constructed as moving mechanical structure of high speed 3D CNC woodworking machine to improve its dynamic performance. Comparative analysis showed that it has better dynamic performance on high speed machining process compared with traditional cast iron materialAbstrakMesin Perkakas CNC (Computerized Numerical Control) digunakan luas oleh industri untuk memproduksi mulai dari benda-benda seni kerajinan hingga untuk membuat satelit. Selain pemanfaatannya secara besar-besaran di industri otomotif dan elektronika yang umumnya menggunakan komponen logam, industri perkayuan telah banyak menggunakannya untuk memproduksi mebel, barang kerajinan, dan peralatan rumah tangga lainnya dengan mengaplikasikan bahan bukan logam seperti kayu yang berberat jenis rendah dan ringan. Tingkat pemotongan yang tinggi pada proses permesinan kayu membutuhkanpermesinan cepat akibat berat jenis bahannya yang rendah tersebut, namun mesin CNC perkayuan umumnya dibangun dengan struktur logam yang berat, baik untuk struktur penopang maupun struktur bergeraknya. Kenyataannya, bahan baku kayunya sendiri jauh lebih ringan ketimbang struktur yang menggerakkannya. Dinamika gerakan pada struktur bergerak yang berat ini menyebabkan pemborosandaya dan getaran berlebih yang mempengaruhi ketelitian, keawetan pahat potong, dan produktivitas. Penelitian ini mengembangkan bahan komposit ringan baru dengan memanfaatkan sumber terbarukan dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan pengisinya dengan matriks polimer epoxy untuk dibangun sebagai struktur bergerak mesin CNC perkayuan metode permesinan cepat 3 dimensi, untuk meningkatkan unjuk kerja dinamiknya. Analisa perbandingan menunjukkan bahan ini memiliki unjuk kerja dinamik lebih baik pada proses permesinan cepat ketimbang menggunakan besi tuang sebagai bahan tradisionalnya.
Analisis Kinerja Traksi Roda Besi Bersirip Di Lahan Sawah Muhammad Taufiq; Tineke Mandang; Wawan Hermawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2163.337 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.1.%p

Abstract

AbstractPaddy field soil condition is an important factor to be considered in designing a lug wheel for paddy field cultivation. To get the optimum wheel design, the wheel traction performance should be predicted before constructing the wheel. The purpose of this research were 1) to develop a prediction method of lug wheel performance, 2) to analyze the performance of lug wheel, and 3) to select the best configuration of lug wheel design. Tractive performance prediction method was developed based on the forces acting onactive lugs when the wheel operates in the soil. Soil reaction forces to wheel lugs were predicted using measured data of soil resistance on plat penetration in the soil. Nine wheel designs were tested in a paddy field to validate the prediction of wheel traction performance. The results showed that the developedprediction method developed had not approached the wheel traction efficiency maesurement results. The wheel traction efficiency prediction showed a high level of error that was more than 65%. The best wheel design for the paddy field was determined from the highest average measurement value of the wheel traction efficiency i.e 47.81%, that was the wheel with 12 lugs and 30° lug angle.AbstrakKondisi lahan sawah merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan roda besi bersirip untuk pengolahan tanah. Untuk mendapatkan desain roda besi bersirip yang optimal, kinerja traksi harus diduga sebelum melakukan perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengembangkan sebuah metode pendugaan kinerja traksi roda besi bersirip, 2) untuk menganalisis kinerjatraksi roda besi bersirip, 3) untuk menentukan konfigurasi desain roda besi bersirip terbaik. Metoda untuk menduga kinerja traksi dikembangkan berdasarkan gaya-gaya reaksi yang bekerja pada sirip aktif pada saat roda besi bersirip beroperasi di lahan. Gaya reaksi tanah pada sirip roda diduga dengan menggunakan data pengukuran tahanan tanah terhadap penetrasi plat. Sebanyak 9 buah tipe desain roda besi bersirip telah diuji pada lahan sawah untuk memvalidasi hasil pendugaan kinerja traksi roda besi bersirip. Hasil validasi menunjukkan bahwa efisiensi traksi hasil pengembangan metode pendugaan belum mendekati hasil efisiensi traksi pengukuran. Pendugaan efisiensi traksi roda besi bersirip menghasilkan tingkat error yang tinggi yaitu lebih dari 65%. Desain roda besi bersirip terbaik untuk lahan sawah ditentukan dari ratarata nilai efisiensi traksi hasil pengukuran tertinggi sebesar 47.81% yaitu roda besi bersirip dengan jumlahsirip 12 dan sudut sirip 30°.
Pengaruh Tanaman Pada Dataran Banjir Terhadap Kekasaran Hidrolik Sungai Barabai Fitriani Hayati; Mohammad Yanuar Jarwadi Purwanto; Hidayat Pawitan; Suria Darma Tarigan; Latief Mahir Rachman
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1793.236 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.1.%p

Abstract

AbstractHydraulic roughness value is a value that describes the estimation of retention towards water flow due to energy loss caused by friction between channel and water. The type, density and height of vegetation cause variations in the hydraulic roughness value. The hydraulic roughness value can be observed by using a physical model representing the real condition. The objective of this research is to figure out theeffect of plants planted in floodplain by conducting a research using physical model in a laboratory. This research was conducted by carrying out experiments and observations in a laboratory on a physical model that represents the condition of the cross section of Barabai River in South Kalimantan. The model was designed with a scale of 1:110, and in the floodplain were planted bamboo plants with a space of 1.82 by 1.82 cm. The plants’ diameter and length were 0.1 cm and 8 cm, respectively. The model was made in two types, namely a model with monocrops and another model with clump. The model is combined with an open channel along with its device. The research results show that there was an effect of plants on the hydraulic roughness value. This value was indicated by n4 value which increased by 65.13% if the plants were changed from monocrops into clump. This increase was caused by the increase of plants density. Besides, it was also discovered that the flow velocity decreased by 33.83% if the plants were changed from monocrops into clump.AbstrakNilai kekasaran hidrolik adalah nilai yang menggambarkan perkiraan retensi terhadap aliran karena kehilangan energi yang disebabkan oleh gesekan antara saluran dan air. Jenis, kerapatan, ketinggian vegetasi menyebabkan variasi nilai kekasaran hidrolik. Nilai kekasaran hidrolik dapat diamati dengan menggunakan sebuah model fisik yang mewakili kondisi sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan mengetahuipengaruh tanaman yang ditanam pada dataran banjir dengan melakukan percobaan dengan model fisik di laboratorium. Penelitian dilakukan dengan melakukan percobaan dan pengamatan di laboratorium pada sebuah model fisik yang mewakili kondisi penampang pada Sungai Barabai di Kalimantan Selatan. Model dirancang dengan skala 1:110, pada dataran banjirnya ditanam tanaman bambu dengan jarak 1.82x 1.82 cm. Diameter tanaman 0.1 dan panjang 8 cm. Model dibuat dalam dua jenis yaitu model dengan tanaman tunggal dan model dengan tanaman rumpun. Model dipadukan dengan saluran terbuka beserta perangkatnya. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh tanaman terhadap nilai kekasaran hidrolik. Nilai ini ditunjukkan oleh nilai n4 yang meningkat sebesar 69 – 70% apabila tanaman diubah dari tanaman tunggal menjadi tanaman rumpun. Peningkatan ini disebabkan meningkatnya kerapatan tanaman. Selain itu diketahui kecepatan aliran menurun sebesar 2.3 – 1.7% apabila tanaman diubah dari tanaman tunggalmenjadi tanaman rumpun.
Uji Performansi Alat Pengering Efek Rumah Kaca Hybrid Tipe Rak Berputar untuk Bawang Merah (Allium Cepa L.) Dyah Wulandani; Leopold Oscar Nelwan; Sri Endah Agustina
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1626.141 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.2.%p

Abstract

Abstract Drying is the most important step of shallot processing before it is consumed. Generally, the farmer dried shallot by spreading it on the ground under the sun, however sun drying could not be implemented at rainy season, therefore the mechanical dryer is necessary. The research introduced the rotary tray hybrid green house effect (GHE) solar dryer for shallot drying. The objective of the study was to test the performance of the rotary rack of the GHE hybrid solar dryer for shallot drying. Three drying experiments has been done to got the performance of the Rotary rack type-hybrid GHE solar dryer. The dryer has drying efficiency of 20.8 % and the energy consumed of 12.1 MJ/kg vapor evaporated. Base on the cost analysis, it was obtained that the drying cost was Rp 1,013,- per kg fresh shallot. The shallot drying bussiness is feasible with payback period of 4 years. Volatile reducing substances (VRS) of dried shallot was 31.1 μg eq/g which has no significant decrease compared with fresh shallot. GHE solar dryer -hybrid of solar and biomass energy- utilization for shallot drying is still useful when the solar irradiation is unavailable for sun drying. It could reduce losses caused of decay of shallot.Abstrak Pengeringan merupakan tahap proses pengolahan bawang sebelum siap dikonsumsi. Secara umum petani menjemur bawang merah di bawah sinar matahari. Pada saat musim penghujan, penjemuran langsung tidak mungkin dilakukan, oleh karena itu dibutuhkan pengering mekanis. Pengering Efek Rumah Kaca (ERK) energi hibrid biomassa-surya tipe rak berputar merupakan salah satu pilihan. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk menguji performansi pengering ERK hibrid untuk mengeringkan bawang merah (Allium Cepa L.). Tiga buah percobaan pengeringan telah dilakukan untuk mendapatkan performansi pengering ERK hibrid tipe rak berputar. Pengering ERK hibrid tipe rak berputar memiliki tingkat efisiensi pengeringan 20.8 % dan nilai konsumsi energy pengeringan yang rendah yaitu 12.1 MJ/kg uap. Berdasarkan analisis biaya, diperoleh biaya pokok pengeringan sebesar Rp 1,013,- per kg bawang merah segar. Usaha pengeringan bawang merah akan kembali modal pada tahun ke-4. Volatile reducing substances (VRS) bawang merah kering adalah 31.1 μg ek/g, penurunannya sangat kecil dibandingkan dengan nilai VRS bawang segar. Pada kondisi dimana surya tidak tersedia untuk melakukan metode pengeringan dengan penjemuran, maka penggunaan pengering ERK hibrid berenergi surya dan biomassa dapat menekan kerugian yang diakibatkan oleh kebusukan.
Aplikasi Root Zone Cooling System Untuk Perbaikan Pembentukan Umbi Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) Nurwahyuningsih .; Herry Suhardiyanto; Sobir .
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.975 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.2.%p

Abstract

Abstract The aim of this research can be formulated as follows: to analyze the effect of different root zone temperature to some extent the temperature is 10oC, 15oC, control and vernalization of plant growth and the formation of shallot bulbs by using aeroponic system. The experimental design used was a draft Plots Divided (Split Plot Design), which is arranged in a randomized block design with four replications. The main plot is a vernalization treatment (without vernalization and with vernalization). The subplots in the form of a nutrient solution temperature at 10oC, 15oC, and without cooling system as a control. The parameters measured were the number of leaves, the number of tillers, the number of bulbs, the weight of bulbs and the wet weight of root. There are no interaction between the annealing temperature by vernalization to the number of leaves, the bulb number, the weight of bulbs, and the weight of the roots. Cooling temperatures nutrient solution to improving root growth and bulb formation of shallot. Optimal root growth can improve nutrient uptaken by plants then can improve plant growth and bulb yield larger and heavier. Temperatures suitable for shallot cultivation in lowland tropical for producing tubers with quenching temperature is 10°C, non vernalization.Abstrak Tujuan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: menganalisa pengaruh perbedaan suhu zona perakaran dengan beberapa taraf suhu yaitu 10oC, 15oC, kontrol dan vernalisasi terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah dan pembentukan umbi dengan menggunakan aeroponik sistem. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design), yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan. Petak utama adalah perlakuan vernalisasi (tanpa vernalisasi dan dengan vernalisasi). Anak petak berupa suhu pendinginan larutan nutrisi 10oC, 15oC, dan tanpa pendinginan sebagai kontrol. Parameter yang diamati adalah jumlah daun, jumlah anakan, jumlah umbi, berat umbi, dan berat basah akar. Tidak terjadi interaksi antara suhu pendinginan dengan vernalisasi terhadap jumlah daun, jumlah umbi, bobot umbi, dan berat akar. Pendinginan suhu larutan nutrisi mampu meningkatkan pertumbuhan perakaran dan pembentukan umbi tanaman bawang merah. Pertumbuhan akar yang optimal mampu meningkatkan serapan unsur hara oleh tanaman yang dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman, menghasilkan umbi yang lebih besar dan lebih berat. Suhu yang cocok untuk budidaya bawang merah didataran rendah tropika basah untuk memproduksi umbi adalah dengan pendinginan suhu 10oC, non vernalisasi.
Klasifikasi Inti Sawit Berdasarkan Analisis Tekstur dan Morfologi Menggunakan K-Nearest Neighborhood (KNN) Okta Danik Nugraheni; I Wayan Astika; I Dewa Made Subrata
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1820.798 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.2.%p

Abstract

AbstractAs the by product of palm oil, palm kernel contains high-quality oil. The manual inspection has low efficiency, subjective and inconsistent results due different perspectives between the buyer and the seller regarding the kernel quality. This research aims to determine the quality of palm kernel using the texture and morphological image analysis. Texture analysis performed on the kernel images separation to obtain the value of the mean, variance, skewness, kurtosis, entropy, energy, contrast, correlation, and homogeneity. Morphology analysis performed on the kernel images separation to obtain the value of the area, perimeter, metrics, and eccentricity. The classification was performed by KNearest Neighbor (KNN) method. Based on a simulation, the classification system could classify the palm kernel into the whole kernels, broken, and shells. The highest accuracy of 66.59 % was obtained by using a combination of mean and morphology when k was 1. AbstrakSebagai produk samping dari buah kelapa sawit, inti sawit mengandung minyak berkualitas tinggi. Penentuan mutu inti secara manual seringkali mengakibatkan terjadi konflik antar pembeli dan penjual. Proses penentuan mutu secara manual memiliki kekurangan pada rendahnya efisiensi, subjektif, dan tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kualitas inti sawit menggunakan analisis tekstur dan morfologi. Analisis tekstur dilakukan terhadap hasil pemisahan untuk mendapatkan nilai mean, variance, skewness, kurtosis, entrophy, energy, contrast, correlation, dan homogenity. Analisis morfologi dilakukan terhadap hasil pemisahan untuk mendapatkan nilai area, perimeter, metric, dan eccentricity. Dalam penelitian ini, metode klasifikasi yang digunakan adalah metode K-Nearest Neighbor (KNN). Berdasarkan simulasi, dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diklasifikasikan menurut inti utuh, inti pecah, dan cangkang. Akurasi tertinggi 66.59% diperoleh dengan menggunakan kombinasi mean dan morfologi ketika k adalah 1.
Rancang Bangun Sistem Scada (Supervisory Control And Data Acquisition) pada Instalasi Pengolahan Air Sungai Cihideung Institut Pertanian Bogor Agus Eko Handoko; Erizal .; Yudi Chadirin
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1373.949 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.2.%p

Abstract

Abstract SCADA is a combination of telemetry and data acquisition. SCADA proceeding by means of accumulating some information and return back to center controlling, it is also implementing every analysis and necessary control through PID control system as a control parameter to SCADA input data system in this research. In designing PID control system it is needed the arrangement of P, I and D parameter in order to acquire output signal system to particular input system which has adjusted to necessity. The research was implemented on Water Treatment Plant in Bogor Agricultural University at Cihideung's area region. The NTU score as a starting operational data is necessary as a bench mark in PAC dose application which is obtained from the samples of morning and afternoon raw water and dose proportion is 75% for 14kgs PAC mixed with 200 Litre water within 30 NTU as the maximal treatment. 75% dose application can be imposed for 7 hours PAC usage. The result of research indicated that the variety of percentages value in PAC dose application delivered the advantage in operating of clean water processing installation particularly for PAC needed. Design Of SCADA System SCADA indicated the outcome of unit data acquirement on certain period to determine the PAC necessity in operating Water Treatment Plant. Abstrak SCADA merupakan kombinasi telemetri dan akuisisi data. SCADA mengumpulkan informasi dan mentransfer kembali ke pusat kendali serta melaksanakan setiap analisis dan kontrol yang diperlukan, melalui sistem kontrol PID sebagai parameter kontrol terhadap sistem masukan data unit SCADA pada penelitian ini. Dalam perancangan sistem kontrol PID yang perlu dilakukan adalah mengatur parameter P, I atau D agar tanggapan sinyal keluaran sistem terhadap masukan tertentu sesuai yang diperlukan. Penelitian dilakukan di instalasi pengolahan air bersih Institut Pertanian Bogor pada wilayah sungai Cihideung. Data awal operasional menunjukan untuk memberikan dosis PAC digunakan data acuan nilai NTU yang dilakukan dengan pengambilan sampel air baku pada pagi dan sore hari dengan nilai pemberian dosis 75% untuk 14kg PAC yang dicampur air 200 liter untuk perlakuan maksimal nilai 30 NTU. Pemberian dosis 75% tersebut berlaku untuk pengunaan PAC selama 7 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi dalam nilai persentase pengunaan dosis PAC memberikan keuntungan dalam operasional instalasi pengolahan air bersih terutama untuk kebutuhan PAC. Rancang bangun sistem SCADA memberikan hasil dalam memperoleh data pada satuan waktu tertentu untuk menentukan kebutuhan PAC pada operasional instalasi pengolahan air.
Kajian Perlakuan Dingin Untuk Pengendalian Lalat Buah Pada Jeruk Mandarin Rofika Rochmawati; Rizal Syarief; Budi Nurtama; Rokhani Hasbullah
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.257 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.2.%p

Abstract

AbstractIndonesia has a high volume of import fruit especially Mandarin orange. This fact is highly asociate with the spread of new pests and diseases from their original countries to the plants in Indonesia. Therefore, quarantine treatment is important activity that must be done. This research aims to determine the effectiveness of cold treatment as a quarantine method for controlling fruit fly of Mandarin orange and to ensure the best quality of the fruit. The methods are contain from several step. First, was determine the most tolerant stage in cold temperature (2 oC and 3 oC for 18 days), then large scale trial, physical and sensory quality test. The result of pest control showed that the second instar of Bactrocera cucurbitae was the most resistant of cold treatment. Large scale trial at 3oC for 18 days has reached 100% mortality. For comparing before and after cold treatment, it was a significant difference of hardness parameter. While resulted in hedonic test showed that no significant difference of consumer preference to the fruit in different retail storage system for 15 days. Thus, it can be concluded that different temperature has no effect to consumer preference to overall quality of Mandarin orange fruit. AbstrakIndonesia memiliki nilai impor buah yang tinggi terutama jeruk Mandarin. Hal ini berdampak pada meningkatnya resiko penyebaran hama dan penyakit baru dari Negara pengekspor ke tanaman di Indonesia. Sehingga perlakuan karantina merupakan hal sangat penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan efektivitas dari perlakuan dingin sebagai metode karantina untuk mengontrol Bactrocera cucurbitae pada jeruk Mandarin dan memastikan kualitas buah masih dalam keadaan baik. Metode penelitian ini terdiri dari beebrapa tahap. Tahap pertama adalah penentuan spesies yang paling resisten pada suhu rendah (2 oC dan 3 oC selama 18 hari), kemudian dilanjutkan dengan uji skala besar, uji kualitas fisik dan sensori buah. Hasil perlakuan dingin menyatakan bahwa stadia instar kedua dari Bactrocera cucurbitae merupakan yang paling tahan terhadap perlakuan dingin. Uji skala besar pada 3oC selama 18 hari mampu mematikan stadia yang paling tahan hingga tingkat mortalitas 100%. Uji kualitas sebelum dan sesudah perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan ini mempengaruhi kekerasan buah, sedangkan hasil uji hedonik menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan pada tingkat kesukaan konsumen terhadap buah hasil perlakuan yang disimpan dengan perbedaan suhu di tingkat pengecer selama 15 hari. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perbedaan suhu tidak berpengaruh pada tingkat kesukaan konsumen terhadap kualitas secara keseluruhan jeruk Mandarin.

Filter by Year

1992 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 3 (2022): Desember 2022 Vol. 10 No. 2 (2022): Agustus 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022 Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 3 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 3 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 2 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 1 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 1 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2015): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 27 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 1 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 2 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 1 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 2 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 1 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 2 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 1 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 2 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 1 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 2 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 4 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 3 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 3 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 2 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 1 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 3 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 1 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 2 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 1 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 16 No. 1 (2002): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 2 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 1 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 3 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 2 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 1 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 1 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 2 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (1997): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 6 No. 1 (1992): Buletin Ketenikan Pertanian More Issue