cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
m.syahrir7406@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
nurkhasanah@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta, Indonesia Kode pos 55164
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pharmaciana: Jurnal Kefarmasian
ISSN : 20884559     EISSN : 24770256     DOI : 10.12928
Core Subject : Health,
Pharmaciana is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Pharmaciana published three times a year, namely March, July and November. with ISSN 2088-4559 and e-ISSN 2477-0256. The article published in the Journal Pharmaciana selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Pharmaciana must not be published in other journals or have been previously published. Pharmaciana is indexed in google scholar, ACI (Asean Citation Index), Dimension (Crossreff), Garuda, Sinta, Sherpa Romeo, Index Copernicus International, DOAJ, and BASE. Pharmaciana is accredited by DIKTI (DGHE) of Indonesia No. 105/E/KPT/2022 April 07, 2022
Articles 796 Documents
STUDI PENETAPAN KADAR LOSARTAN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) SERTA APLIKASINYA PADA TRANSPOR TRANSDERMAL in vitro Binardjo, Annas; Nugroho, Akhmad Kharis
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Pengembangan sistem penghantaran obat memerlukan metode penetapan kadar yang dapat diaplikasikan untuk berbagai macam sampel. Penelitian ini bertujuanuntuk mengembangkan metode penetapan kadar losartan, suatu antagonis reseptor angiotensin II, dalam sampel hasil transpor transdermal. Tiga metode yang dipelajari yaitu spektrofotometri normal, spektrofotometri derivatif pertama, dan KCKT. Metode spektrofotometri dilakukan dengan Spektrofotometer Shimadzu UV 1700 yang dikontrol dengan program UV Probe (Shimadzu), sedangkan metode KCKT dilakukan dengan KCKT Shimadzu yang dikontrol dengan program LC Solution (Shimadzu). Fase diam yang digunakan adalah Lichrospher RP 18 250-4 (5 μm) dengan fase gerakasetonitril-acetic buffer 0,01 M pH 4 ( 60:40), dengan detektor UV pada panjang gelombang 223 nm dan 254 nm. Beberapa parameter kinerja metode penentuan kadar yang dihitung adalah LOD, LOQ, perolehan kembali, kesalahan sistemik, dankesalahan acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode spektrofotometri tidak mempunyai kinerja yang cukup untuk dapat diaplikasikan untuk penentuan kadar losartan dalam sampel hasil transpor transdermal, sedangkan metode HPLCmempunyai LOD dan LOQ 27,329 dan 91,098 ng/ml dengan detektor UV 223 nm dan 36,178 dan 120,590 ng/ml dengan detektor UV 254 nm. Detektor UV 223 nm terpilih untuk penentuan kadar losartan hasil transpor transdermal. Dengan detektor ini diperoleh perolehan kembali 106,405% dankesalahan acak 3,71%, dan dapat digunakan untuk menentukan kadar losartan hasil transpor transdrmal
IMPACT OF LIMITED ORAL ANTITUBERCULOSIS INFORMATION TO THE TUBERCULOSIS PATIENTS’ COMPLIANCE AND THEIR QUALITY OF LIFE Perwitasari, Dyah Aryani
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

The study about impact of limited oral antituberculosis information delivered by pharmacist to patient compliance and their quality of life in two public health centers inYogyakarta has been carried out. This study was performed using cohort event monitoring design, with 14 pulmonary TB patients and positive Acid Resistant Basil were treated with oral antituberculosis (OAT) for at least 1 month and were older than15 years old. We observed the compliance of one group of patients using oral antituberculosis who were serviced with OAT information and the other group without OAT information service. The patients’ compliance was checked by counting theremaining OAT and by interviewing the patients, meanwhile patient’s quality of life were measured by SF-36 instrument. The correlation between limited OAT information service and patient compliance were analysed using Chi Square and quality of patient’s life were analysed using Independent t-Test with 95% confidence level. It was shown that characteristics of patients such as age, gender, education, duration of illness, andDirectly Observed Treatment involvement did not influence patient compliance. There was no significant correlation between limited OAT information service to patient compliance and patients’ quality of life (P>0.05). There is no impact of limited OAT information service to the TB patients’ compliance and their quality of life. We suggested that the further and deeply information service delivered by pharmacists in the public helath centers in Yogyakarta should be carried out.
EFEK TOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT AKAR SENGGANI (Melastoma affine D.Don ) PADA ORGAN HEPAR, GINJAL DAN TESTIS Saiful Bachri, Moch.
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Senggani (Melastoma affine D.Don) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di wilayah Asia tenggara dan China. Tanaman ini banyak di gunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik senggani terhadap organ-organ vital. Sejumlah 32 ekor tikus jantan jenis Wistar di bagi menjadi 5 kelompok. Kelompok Kontrol (n=8 ), kelompok Fraksi Etil asetat akar senggani (FEAS) dosis 62.5 mg/kgBB (n=6 ), dosis 125 mg/kgBB (n=6), dosis 250 mg/kgBB (n=6), dosis 500 mg/kgBB (n=6). Kelompok kontrol disuntik secara per oral dengan bahan pensuspensi FEAS yaitu CMC Na 0.5 %. Pemberian fraksi etil asetat akar senggani selama 22 hari. Pada hari ke-23 dilakukan pembedahan dan dilakukan pemeriksaan histopatologik pada organ testis, ginjal dan hepar. Hasil pengamatan pada ginjal dan hepar, pemberian FEAS untuk semua dosis tidak ada perbedaan dibandingkan dengan kelompok kontrol, sementara pada organ testis pemberian FEAS dosis 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB menunjukkan terjadinya nekrosis pada tubulus seminiferus dan terlihat jumlah sperma mengalami penurunan. Kesimpulan penelitian ini, pemberian fraksi etil asetat akar senggani menyebabkan efek toksik pada organ testis ditunjukkan dengan adanya nekrosis pada tubulus seminiferus.
UJI EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL DAUN KACAPIRING (Gardenia augusta, Merr) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Baroroh, Faridah; Aznam, Nurfina; Susanti, Hari
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Daun kacapiring (Gardenia augusta, Merr) sering digunakan secara tradisional untuk pengobatan diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun kacapiring dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar dan seberapa besar efek antihiperglikemiknya jika dibandingkan dengan obat antidiabetes glibenklamid. Penelitian ini menggunakan metode uji toleransi glukosa oral dengan pembebanan glukosa dosis 4,5 g/kgBB. Hewan uji yang digunakan tikus putih jantan galur Wistar umur 2-3 bulan, berat badan 180-250 gram, sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Kelompok I sebagai kelompok kontrol negatif diberi CMC-Na 1%, kelompok II sebagai kelompok kontrol positif diberi glibenklamid dosis 1,35 mg/kgBB, kelompok III dan kelompok IV diberi ekstrak etanol daun kacapiring masing-masing dosis 500 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB. Glibenklamid dan ekstrak diberikan secara peroral 60 menit sebelum pemberian glukosa. Pengambilan darah melalui sinus orbitalis secara keseluruhan dilakukan pada menit ke-(-90), (-60), 0, 30, 60, 120, 180, 240, dan 300. Kadar glukosa darah diukur dengan metode enzimatik dengan pereaksi GOD PAP (Glucose Oxidase Phenol 4-Aminoantipirin) yang menghasilkan larutan merah dan absorbansi dibaca dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 500 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kacapiring dosis 500 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB dapat berefek menurunkan kadar glukosa darah. Ekstrak etanol daun kacapiring dosis 500 mg/kgBB dan 250 mg/kg dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 58,97% dan 80,60% disbanding glibenklamid dosis 1,35 mg/kgBB yang dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 73,93%.
EFEK LIKOPEN TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR SD (Sprague Dawley) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DENGAN MELIHAT AKTIVITAS SGPT DALAM DARAH Maysara, Risha; Yuliani, Sapto
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Hepar adalah salah satu organ terpenting yang menjadi tempat utama metabolisme obat di dalam tubuh. Adanya kerusakan pada hepar dapat ditandai dengan kenaikan aktivitas enzim Glutamat Piruvat Transaminase Serum (SGPT) dalam darah. Likopen adalah antioksidan yang mempunyai kemampuan mengeliminasi radikal bebas serta mendetoksifikasi senyawa elektrofilik sehingga kerusakan dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah likopen dapat mencegah kerusakan hepar oleh parasetamol dengan mengukur aktivitas SGPT pada tikus putih galur Sprague Dawley. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus jantan galur Sprague Dawley. Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai control sehat (baseline) hanya diberi aquabidest, kelompok II sebagai kontrol sakit diberi parasetamol, kelompok III dan IV sebagai kelompok perlakuan yang masing-masing diberi likopen dengan dosis 15 ?g/kgBB dan 30 ?g/kgBB selama 21 hari. Pada hari ke-19 kelompok II, serta semua kelompok perlakuan diinduksi parasetamol. Pengambilan sampel darah dilakukan di sinus orbitalis pada hari ke-18 (sebelum diinduksi parasetamol) dan pada hari ke-21 atau dua hari setelah diinduksi parasetamol untuk mengetahui perbedaan aktivitas SGPT. Data yang didapat dianalisis menggunakan metode statistik non parametrik dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likopen dosis 15 ?g/kgBB yang diberikan pada tikus yang diinduksi parasetamol memiliki aktivitas SGPT sebesar 130,10 ± 11,83 U/I dan likopen dosis 30 ?g/kgBB memiliki aktivitas SGPT sebesar 106,46 ± 2,36 U/I. Hasil tersebut tidak berbeda bermakna dengan kelompok yang diberi parasetamol saja yang memiliki aktivitas SGPT sebesar 92,53 ± 2,57 U/I. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa likopen dosis 15?g/kgBB dan 30 ?g/kgBB tidak dapat menurunkan nilai aktivitas SGPT pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi parasetamol.
EVALUASI IMPLEMENTASI PELAYANAN INFORMASI OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT YOGYAKARTA Baroroh, Faridah
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Upaya untuk menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi di rumah sakit, Instalasi Farmasi Rumah Sakit Yogyakarta perlu melakukan evaluasi implementasi pelayanan informasi obat pasien rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui realisasi implementasi pelayanan informasi obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi Rumah Sakit Yogyakarta jika dibandingkan dengan target yang diinginkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melihat dokumentasi data sekunder tentang program kerja instalasi farmasi, wawancara dengan apoteker yang bertugas melayani pasien rawat jalan sebagai subyek penelitian, serta pengamatan langsung terhadap pelayanan informasi obat pasien rawat jalan. Untuk mengetahui perbandingan realisasi dengan target yang diinginkan digunakan analisis kesenjangan. Hasil penelitian evaluasi implementasi pelayanan informasi obat pasien rawat jalan terlaksana dengan realisasi terjadi kesenjangan negatif sebesar (-0,67%). Komponen informasi obat yang disampaikan meliputi khasiat, cara penggunaan, aturan pakai, lama penggunaan obat, efek samping obat, sedangkan komponen informasi obat yang tidak disampaikan di instalasi farmasi Rumah Sakit Yogyakarta yaitu informasi jadwal pengobatan, dan tanda-tanda toksisitas.
FORMULASI TABLET SERBUK PISANG RAJA (Musa xparadisia AAB) SEBAGAI PENUTUP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS Wahyuningsih, Iis
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Dari kajian empiris maupun beberapa penelitian terbukti pisang raja (Musa xparadisia AAB) mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi sediaan gastroprotektor melalui mekanisme efek mukoadhesif. Sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk dibuat sediaan yang lebih praktis, stabil dan mempunyai dosis yang lebih seragam. Pada penelitian ini dipilih bentuk sediaan tablet yang mempunyai beberapa kelebihan seperti : praktis, aman dan relatif mudah pembagian dosisnya. Penelitian yang dilakukan meliputi : identifikasi buah pisang raja, pembuatan serbuk pisang raja, pembuatan tablet serbuk pisang raja, uji sifat fisik tablet serbuk pisang raja, uji mukoadhesif tablet serbuk pisang raja secara in vivo dengan menggunakan lambung tikus.Tablet serbuk pisang raja yang dihasilkan memenuhi kriteria tablet yang baik. Tablet serbuk pisang raja yang dihasilkan mempunyai kemampuan menutup tukak lambung tikus yang diinduksi dengan alkohol. Efektivitas efek mukoadhesif tablet serbuk pisang raja yang dihasilkan tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan sukralfat (p > 0,05).
KAJIAN INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HEMODIALISIS DI BANGSAL RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2010 Rahmiati, Siti; Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Interaksi obat merupakan salah satu Drug Related Problems (DRPs) yang dapat mempengaruhi luaran terapi pasien. Hipertensi terjadi pada sekitar 10% sampai 81,5% pasien hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian interaksi obat antihipertensi pada pasien hemodialisis di bangsal rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan deskriptif. Data diambil secara retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil semua data yang memenuhi kriteria penelitian yang ada pada rekam medik pasien hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pasien mendapat antihipertensi dengan tekanan darah diatas normal atau = 130/80 mmHg. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan tingkat signifikansi, onset, dan severity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 54,79% (40 pasien) dari 73 pasien hemodialisis berpotensi mengalami interaksi obat. Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan pada pasien hemodialisis adalah ACEI, CCB, dan diuretik. Kejadian interaksi obat antihipertensi yang paling banyak terjadi adalah pada tingkat signifikansi 3 terdapat 27 kasus (45,76%), Onset yaitu delayed sebesar 48 kasus (81,36%), dan severity yaitu minor sebesar 44 kasus (74,58%). Mekanisme interaksi terbanyak yaitu farmakodinamik 37 kasus (62,71%) dari total 59 kejadian yang mengalami interaksi obat. Jenis obat yang sering berinteraksi adalah furosemid dan kaptopril.
PENGHAMBATAN AKTIVITAS XANTHINE OXIDASE OLEH EKSTRAK ETANOL AKAR SAMBILOTO (Andrographis paniculata,Ness) SECARA IN VITRO Septianingsih, Ulfah; Susanti, Hari; Widyaningsih, Wahyu
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

flavonoid yang digunakan masyarakat untuk pengobatan tradisional. Dari penelitian terdahulu dilaporkan bahwa senyawa flavonoid dapat berpotensi menurunkan kadar asam urat darah dengan cara menghambat aktivitas xanthine oxidase. Oleh karena adanya flavonoid yang terkandung dalam akar Sambiloto maka dilakukan penelitian apakah ekstrak etanol akar Sambiloto dapat menghambat aktivitas xanthine oxidase. Sebagai pembanding digunakan Allopurinol. Ekstrak etanol dibuat dari serbuk akar Sambiloto diekstraksi dengan etanol menggunakan metode penyarian dengan alat Soxhlet, sebelum penyarian dilakukan pengawalemakan menggunakan petroleum eter. Penghambatan aktivitas xanthine oxidase oleh ekstrak etanol akar Sambiloto ditentukan melalui penurunan produksi asam urat yang dimonitor dengan spektrofotometer pada 295 nm dengan xanthine sebagai substrat. Nilai kecepatan yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai aktivitas. Kemudian ditentukan konsentrasi ekstrak etanol yang mampu menghambat aktivitas xanthine oxidase sebesar 50% (IC50). Hasil dianalisis secara kuantitatif, dengan menggunakan uji Kruskal Wallis dengan taraf kepercayaan 95%, kemudian dilanjutkan dengan uji Mann Withney. Flavonoid dalam ekstrak etanol dipisah dengan cara kromatografi kertas dan perubahan bercak ditentukan dengan UV 366 dengan dan tanpa pemberian uap amoniak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol akar Sambiloto menghambat aktivitas Xanthine Oxidase dengan IC50 16,82 μg/ml sedangkan IC50 Allopurinol adalah 4,29 μg/ml. Ekstrak etanol akar Sambiloto diduga mengandung flavonoid golongan flavon atau flavonol.
EVALUASI ADVERSE DRUG REACTION ANTIDIABETES BERDASARKAN ALGORITMA NARANJO DI BANGSAL RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE DESEMBER 2011- JANUARI 2012 Fitriyani, .; Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Penggunaan obat antidiabetes dapat menimbulkan adverse drug reaction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi adverse drug reaction antidiabetes berdasarkan algoritma Naranjo di bangsal rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Desember 2011-Januari 2012. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Data diambil dari kartu rekam medis dan hasil wawancara pasien diabetes melitus yang telah menggunakan obat antidiabetes setelah 3 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan algoritma Naranjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode Desember 2011-Januari 2012 ada 17 pasien pria dan 14 pasien wanita dibangsal rawat inap RS PKU Muhammadiyah Jogyakarta. Obat antidiabetes yang digunakan pada pasien diabetes melitus adalah metformin, kombinasi metformin dengan glibenklamid, kombinasi metformin dengan insulin, kombinasi glimepirid dengan insulin dan insulin. Metode algoritma Naranjo tidak cocok digunakan untuk evaluasi adverse reaction obat antidiabetes di bangsal rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, karena dari 10 pertanyaan yang ada pada algoritma Naranjo hanya 4 pertanyaan yang bisa terjawab. Hal Ini disebabkan karena tidak terdapat data untuk menjawab pertanyaan. Penelitian tentang efek samping sebaiknya dilakukan dengan metode cohort dengan wawancara dan monitoring pasien.

Page 3 of 80 | Total Record : 796


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2025): Pharmaciana Vol. 15 No. 1 (2025): Pharmaciana Vol. 14 No. 3 (2024): Pharmaciana Vol. 14 No. 2 (2024): Pharmaciana Vol 14, No 1 (2024): Pharmaciana Vol. 14 No. 1 (2024): Pharmaciana Vol 13, No 3 (2023): Pharmaciana Vol. 13 No. 3 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 2 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 1 (2023): Pharmaciana Vol 12, No 3 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 2 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 1 (2022): Pharmaciana Vol 11, No 3 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 2 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 1 (2021): Pharmaciana Vol 10, No 3 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 2 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 1 (2020): Pharmaciana Vol 9, No 2 (2019): Pharmaciana Vol 9, No 1 (2019): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol. 8 No. 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5 No 1, 2015 Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol. 4 No. 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1: Mei 2013 Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 2: November 2012 Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1: Mei 2012 Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 2: November 2011 Vol 1, No 1: Mei 2011 Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana More Issue