cover
Contact Name
Fatwa Tentama
Contact Email
fatwa.tentama@psy.uad.ac.id
Phone
+6281904100008
Journal Mail Official
jptp@psy.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Pramuka No.42, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 27152456     DOI : http://dx.doi.org/10.26555/jptp
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan adalah jurnal yang diterbitkan oleh program Pascasarjana Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, memuat artikel hasil penelitian empiris yang terkait dengan bidang ilmu Psikologi, diantaranya bidang Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikometri, Psikologi Eksperimen, Psikologi Terapan, baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
Articles 136 Documents
Hubungan antara efikasi diri dan burnout pada perawat RSUD Kota Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan Ratih Devi Aryanti; Siti Mulyani
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.18472

Abstract

Perawat merupakan profesi yang memiliki risiko mengalami burnout. Hal ini dikarenakan tugas rutin dan tuntutan pekerjaan untuk bertindak cepat dalam upaya penyelamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara simultan hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat di Rumah Sakit. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasi. Sampel penelitian ini adalah 30 orang perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Soe yang diperoleh melalui teknik simple random sampling. Variabel pada penelitian diukur dengan menggunakan skala efikasi diri, skala dukungan sosial keluarga dan skala burnout. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat. Hasil analisis dengan korelasi product moment Pearson juga menjelaskan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan burnout perawat dan sumbangan efektifnya sebesar 7,556%. Selanjutnya, adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat dan sumbangan efektifnya sebesar 16,51%. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan ada hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Soe.
Pengaruh kecerdasan emosional dan organizational citizenship behavior terhadap kinerja penyuluh agama Islam non PNS Kementerian Agama kota Yogyakarta Evi Ni'Matuzzakiyah
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i1.17087

Abstract

Tugas penyuluh Agama Islam Non PNS di masyarakat semakin berat, karena pada saat ini kehidupan masyarakat mengalami perubahan pola hidup yang menonjol. Sementara minimnya honorarium yang diterima Penyuluh Agama Islam Non PNS masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR), artinya belum sebanding dengan dedikasi dan loyalitas mereka dalam menjalankan peran dan fungsinya. Dengan denikian, dibutuhkan kecerdasan emosional untuk menguatkan komitmen dan perilaku organizational citizenship dalam menjalankan kinerja sebagai penyuluh Agama Islam. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan penelitian ini berjumlah 37 orang yang melibatkan penyuluh Agama Islam Non PNS Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Alat ukur yang digunakan adalah skala kecerdasan emosional, skala organizational citizenship behavior, dan kinerja. Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah ketiga data yaitu analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan koefisien Freg=44,341 dan p=0,000 (p<0,001), yang artinya ada pengaruh yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dan organizational citizenship behavior terhadap kinerja penyuluh Agama Islam non PNS. Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,707 yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan organizational citizenship behavior secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap kinerja sebesar 70,7%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan organizational citizenship behavior secara bersama-sama memiliki pengaruh dan mampu menjadi prediktor terhadap kinerja penyuluh Agama Islam non PNS.
Dukungan keluarga dalam penanganan ODGJ Ratna Yunita Setiyani Subardjo; Deasti Nurmaguphita
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.20693

Abstract

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400 ribu orang atau sebanyak 1,7 per 1000 penduduk (Riskesdas 2018). Tingginya angka pasien/ klien yang menderita gangguan jiwa, sementara terbatasnya jumlah tenaga medis, obat-obatan dan tempat pengobatan umum bagi penderita gangguan jiwa menyebabkan dukungan keluarga menjadi sangat dibutuhkan untuk optimalisasi kesembuhan ODGJ. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dukungan keluarga terhadap gangguaan jiwa yang diderita oleh pasien/klien. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan pada penelitian ini adalah dua keluarga yang telah mendampingi pasien ODGJ lebih dari 10 tahun dan dan tenaga kesehatan, dalam hal ini yaitu satu orang psikolog dan satu orang perawat yang telah mendampingi ODGJ lebih dari 10 tahun. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keluarga memegang peranan terbesar dalam upaya peningkatan kesehatan jiwa pasien/klien. Keluarga juga menjadi agen perubahan layanan dukungan yang memberikan kontribusi menyeluruh baik menggantikan peran nakes di RS maupun perawatan dan pendampingan psikologis selama di rumah. Hal yang dapat dilakukan keluarga adalah “mencarikan” shelter jika memungkinkan untuk memberikan kecukupan fisik, selanjutnya adalah psikis. Keluarga merupakan pertahanan pertama dan pemberi dukungan terbesar untuk ODGJ diterima dan dimanusiakan.
Religiusitas, kebermaknaan hidup, dukungan sosial dan penyesuaian diri narapidana Candra Sukmanawati; Wiwin Dinar Prastiti
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i2.18459

Abstract

Setiap individu senantiasa dihadapkan pada situasi yang terus berubah. Tidak terkecuali seorang narapidana yang harus menyesuaikan diri di lingkungan barunya. Penyesuaian diri perlu dilakukan oleh setiap individu demi tercapainya keharmonisan antara diri dan tuntutan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah ada korelasi antara religiusitas, kebermaknaan hidup, dukungan sosial dan penyesuaian diri narapidana. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain korelasi. Subjek penelitian ini memiliki karakteristik berstatus narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surakarta, Jawa Tengah sejumlah 246 orang dengan menggunakan studi populasi. Alat penumpulan data menggunakan skala religiusitas, kebermaknaan hidup, dukungan sosial dan penyesuaian diri narapidana. Analisis data yang digunakan regresi berganda dengan SPSS 21 for windows. Hasil penelitian menyimpulkan (1) terdapat korelasi yang sangat signifikan antara religiusitas, kebermaknaan hidup, dan dukungan sosial dengan penyesuaian diri. (2) terdapat korelasi positif antara religiusitas dengan penyesuaian diri. (3) terdapat korelasi positif antara kebermaknaan hidup dengan penyesuaian diri. (4) terdapat korelasi positif antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri. Selanjutnya sumbangan efektif (SE) religiusitas, kebermaknaan hidup dan dukungan sosial pada penyesuaian diri, sebesar 60,6%.
Komik edukasi sebagai media layanan bimbingan dan konseling Taufik Agung Pranowo
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i1.16952

Abstract

Media pendidikan merupakan unsur yang penting dalam proses pendidikan khususnya proses bimbingan dan konseling. Media bimbingan dan konseling dapat berfungsi untuk memperlancar proses bimbingan dan konseling, dan lebih mudah diterima oleh siswa untuk memahami masalah yang dialami. Sementara komik tidak dapat terlepas fungsinya sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud atau tendensi tertentu kepada pembacanya. Komik merupakan alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Sebagai sebuah media, pesan yang disampaikan lewat komik biasanya jelas, runtut, dan menyenangkan. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengkaji peran komik sebagai media edukasi dalam layanan bimbingan konseling. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur. Adapun pemilihan literatur disesuaikan dengan topik yang dikaji yaitu terkait dengan komik sebagai media dalam melakukan edukasi di layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa media komik berpotensi untuk menjadi sumber belajar, khususnya dalam proses pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Peranan pokok dari komik edukasi adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para peserta didik. Melalui bimbingan guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat peserta didik terhadap pemberian bimbingan yang dilakukan.
Sexting terhadap kelekatan romantis pada dewasa awal di Kota Bandung Isna Dina Mirrati; MIF Baihaqi; Lira Fessia Damaianti
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.18982

Abstract

Kelekatan romantis merupakan kelekatan antara individu dengan pasangannya dalam suatu hubungan romantis yang terbentuk dari refleksi pola kelekatan yag dimiliki. Untuk sebagian orang, sexting merupakan bentuk lain dari komunikasi yang memikat dalam sebuah hubungan, terutama untuk sebagian orang yang memiliki anxious attachments. Dalam hal ini sexting diidentifikasi sebagai salah satu cara komunikasi antar pasangan yang dilakukan sebagai upaya agar hubungan tetap berjalan dan dapat mengurangi kecemasan yang dialami. Namun demikian, penelitian sejenis ini masih sangat jarang ditemui di Indonesia, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sexting terhadap kelekatan romantis dewasa awal di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional.Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan 767 sampel dewasa awal laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 20-27 tahun, belum menikah dan berdomisili di Kota Bandung. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukan koefisien regresi R=0,168 dan taraf signifikansi sebesar p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan perolehan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sexting terhadap kelekatan romantis. Sumbangan efektif dari sexting terhadap kelekatan romatis adalah sebesar 2,8%.
Kesejahteraan psikologis, kualitas kehidupan kerja dan keterikatan kerja pegawai BNPP Rinda Kumala Wati; Aulia Aulia
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.21463

Abstract

Bekerja sebagai pegawai BNPP khususnya sebagai anggota tim SAR yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi berpeluang besar membuat pegawai mengalami disengage. Disengage yang dialami pegawai akan berdampak pada burnout, turnover, rendahnya kinerja pribadi bahkan performa organisasi. Dengan demikian, mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan keterikatan kerja merupakan sesuatu yang penting agar dapat meminimalisir terjadinya disengage pegawai BNPP. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kesejahteraan psikologis dan kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja pegawai BNPP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah pegawai BNPP DIY dan Jawa Tengah yang memiliki masa kerja minimal satu tahun. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu menggunakan pegawai BNPP yang bekerja di bidang Operasi Pencarian Pertolongan dan Kesiapsiagaan atau biasa disebut dengan Tim SAR dari wilayah kerja DIY dan Jawa Tengah dengan total sampel sebanyak 88 orang pegawai. Alat ukur yang digunakan meliputi tiga skala, yaitu UWES modifikasi, skala kesejahteraan psikologis, dan WRQoL. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan perolehan koefisien regresi sebesar R=0,415 dengan p=0,00 (p<0,001), artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kesejahteraan psikologis dan kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukan adanya korelasi antara kesejahteraan psikologis dan keterikatan kerja sebesar rxy=0,285 dengan p=0,004 (p<0,001). Begitupula adanya korelasi antara kualitas kehidupan kerja dan keterikatan kerja, yaitu sebesar rxy=0,403 dan p=0,000 (p<0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan dan parsial bahwa kesejahteraan psikologis dan kualitas kehidupan kerja memiliki hubungan dengan keterikatan kerja pegawai BNPP.
Implikasi manajemen stres dan dukungan sosial terhadap kualitas hidup lansia Mutia Putri Galuh; Alfi Purnamasari
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i2.18471

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya perhatian dari masyarakat tentang kualitas hidup lansia, sementara kualitas hidup merupakan salah satu aspek penting dari kehidupan manusia, termasuk lansia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara manajemen stres dan dukungan sosial dengan kualitas hidup pada lanjut usia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sampel penelitian adalah 80 orang lanjut usia yang tinggal di Kelurahan Sindangkasih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner WHOQOL-BREF, skala manajemen stres dan skala dukungan sosial. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara manajemen stres dan dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia. Selanjutnya, ada hubungan positif yang sangat signifikan antara manajemen stres dengan kualitas hidup lansia, namun tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia.
Psikoterapi Islam pada pecandu narkoba di Pondok Pesantren Bidayatussalikin Sleman Yogyakarta Rosmaliana Rosmaliana; Siti Bahiroh
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.19848

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi maraknya kasus narkoba adalah dengan rehabilitasi.  Sejauh ini pemerintah banyak melakukan kerjasama dengan berbagai pusat rehabilitasi, salah satunya yayasan pondok pesantren Bidayatussalikin dengan metode yang relatif berbeda dari metode yang digunakan oleh pusat rehabilitasi pada umumnya, yaitu dengan pendekatan psikoterapi Islam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan proses, manfaat, dan faktor pendukung serta penghambat proses psikoterapi Islam yang dilakukan pondok pesantren Bidayatussalikin, kepada santri (korban penyalahgunaan narkoba). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Bidayatussalikin Sleman Yogyakarta yang sudah bekerja sama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) dengan informan kunci yaitu terapis sekaligus pendiri pondok pesantren, konselor, musyrif, serta santri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa proses psikoterapi Islam yang dilakukan di pondok pesantren Bidayatussalikin menggunakan pendekatan tasawuf yang meliputi takhalli, tahalli dan tajalli. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa manfaat psikoterapi Islam diantaranya, perkembangan fisik santri menjadi lebih baik, gangguan kecemasan para santri mulai menurun, santri dapat bersosialisasi dengan lingkungan, dan santri menjadi taat beribadah kepada Allah SWT. Selanjutnya faktor pendukung prosesi psikoterapi Islam adalah memiliki terapis yang ahli dalam bidangnya, serta sarana dan prasarana yang memadai. Sebaliknya, faktor penghambat proses psikoterapi Islam dikarenakan peran orang tua yang kurang konsisten dan karakter beberapa santri kurang baik.
Efektivitas konseling realitas untuk meningkatkan perilaku moral siswa Septi Nirmala; Triyono Triyono; Arbin Janu Setiyowati; Eko Pramudya Laksana
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i2.17141

Abstract

Krisis moral tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang sepele karena tindakan tersebut menjurus pada tindakan kriminal. Menyikapi krisis moral yang cukup marak di lingkungan siswa akhir-akhir ini, maka dibutuhkan suatu intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas konseling realitas untuk meningkatkan perilaku moral siswa sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan one grup prestest and posttest design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 10 Malang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan statistic descriptive uji wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa setelah subjek diberi perlakuan berupa konseling realitas, terdapat peningkatan skor perilaku moral siswa pada ranah: (1) disiplin, (2) mengendalikan diri, (3) sopan santun, dan (4) kejujuran, hal ini berarti konseling realitas efektif untuk meningkatkan perilaku moral siswa. 

Page 7 of 14 | Total Record : 136