cover
Contact Name
Fatwa Tentama
Contact Email
fatwa.tentama@psy.uad.ac.id
Phone
+6281904100008
Journal Mail Official
jptp@psy.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Pramuka No.42, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 27152456     DOI : http://dx.doi.org/10.26555/jptp
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan adalah jurnal yang diterbitkan oleh program Pascasarjana Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, memuat artikel hasil penelitian empiris yang terkait dengan bidang ilmu Psikologi, diantaranya bidang Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikometri, Psikologi Eksperimen, Psikologi Terapan, baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
Articles 136 Documents
Menurunkan tingkat depresi melalui acceptance and commitment therapy (ACT) pada ODHA Jatu Anggraeni; Sulistyo Budiarto
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i2.21071

Abstract

Acceptance and commitment therapy merupakan intervensi yang dapat mempengaruhi penurunan tingkat depresi pada ODHA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas acceptance and commitment therapy dalam menurunkan tingkat depresi ODHA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian kuasi ekperimen one-group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian ini berjumlah enam orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument DASS 42. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ACT efektif dalam menurunkan tingkat depresi ODHA, penurunan tingkat depresi tersebut terlihat dari adanya perbedaan yang signifikan antara skor depresi saat pretest dengan posttest. Nilai Z=-2,201 dengan p=0,028 dan terjadi penurunan antara mean pretest dan mean posttest, sehingga ACT dapat diberikan sebagai salah satu metode program pemulihan bagi ODHA.
Hubungan antara regulasi emosi dan penyesuaian diri dengan stres perawat yang bertugas di ruang isolasi pasien Covid-19 Widya Riyani; Faridah Ainur Rohmah
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.20476

Abstract

Tingginya angka pasien Covid-19 saat ini turut berdampak pada kelelahan perawat, khususnya perawat yang langsung bersentuhan dengan pasien Covid di ruang islosasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan tinggi rendahnya tingkat stres perawat yang menangani secara langsung pasien Covid-19 di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan penyesuaian diri dengan stres perawat yang bertugas di ruang isolasi pasien Covid-19. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Subjek penelitian yaitu 70 perawat diruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Praya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala stres, skala regulasi emosi, dan skala penyesuaian diri. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukan R= 0,442 dengan p=0,001 (p<0,01) yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara regulasi emosi dan penyesuaian diri dengan stres perawat yang bertugas di ruang isolasi. Hasil uji korelasi product moment Pearson antara regulasi emosi dengan stres menghasilkan nilai rxy=-0,358 dan p= 0,023 (p<0,05). Hasil uji korelasi antara penyesuaian diri dengan stres menghasilkan nilai rxy=-0,333 dan p=0,48 (p<0,05). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan negatif antara regulasi emosi dengan stres. Semakin tinggi regulasi emosi maka semakin rendah stres sebaliknya semakin rendah regulasi emosi maka akan semakin tinggi stres. Selain itu ada hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres. Semakin tinggi penyesuaian diri maka semakin rendah stres sebaliknya semakin rendah penyesuaian diri maka akan semakin tinggi stres.
Menumbuhkan kesadaran anak terhadap pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa kenormalan baru Dwi Ulfa Nurdahlia; Siti Zazak Soraya; Rosyid Nihru Mas&#039;ul
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i2.17930

Abstract

Pandemi Covid-19 saat ini menimbulkan banyak tekanan, tak terkecuali pada anak. Anak menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Oleh karena itu, untuk memutus rantai penyebaran virus, perlu adanya sosialisasi dan edukasi yang tepat bagi anak dalam pencegahan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan anak mengenai Covid-19 serta tindakan preventif yang dilakukan agar terhindar dari virus tersebut di masa kenormalan baru. Metode penelitian yang dilakukan yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 15 anak yang berdomisili di Dolopo, Madiun dengan menggunakan teknik purposif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan field notes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak telah memiliki pemahaman mengenai Covid-19  sebagai virus yang berbahaya dan mematikan. Informasi tersebut diperoleh dari orang-orang sekitar, seperti: orang tua, guru, kakek, nenek, serta media televisi. Selain itu, anak-anak juga mampu melakukan tindakan pencegahan virus, seperti: rajin mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, tidak keluar rumah, serta berjemur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya anak–anak sudah cukup memiliki kesadaran dalam memproteksi diri serta menerapkan protokol kesehatan di masa kenormalan baru yang disertai dengan dukungan dari seluruh pihak.
Kecerdasan intelektual dan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 8 Yogyakarta Kurniawati Kurniawati; Yuzarion Zubir
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i2.21073

Abstract

Belajar merupakan proses internalisasi ilmu pengetahuan dan pengalaman individu dengan hasil pada perubahan perilaku atau ketrampilan. Salah satu tugas seorang pendidik adalah melakukan penilaian terhadap siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Penilaian tersebut dapat berupa angka, huruf atau kata-kata yang lebih umum disebut dengan prestasi belajar. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual bukanlah menjadi prediktor utama prestasi belajar, namun keberadaannya masih memiliki pengaruh. Faktor kecerdasan intelektual seseorang masih diyakini mempunyai andil dalam mempengaruhi hasil belajar. Pada penelitian ini, tujuan penelitian adalah ingin melakukan pengujian secara empiris terkait dengan pengaruh kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar siswa.  Metode pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Partisipan pada penelitian ini adalah 40 siswa kelas XI dengan peminatan MIPA yang telah diperoleh dengan teknik sampel acak. Analisis data dengan metode regresi linear sederhana menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual berpengaruh secara positif dan signifikan pada capaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan nilai koefisien determinasi (R2), kecerdasan intelektual diprediksikan berkontribusi sebesar 29,4% terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu penelitian ini menyimpulkan bahwa kecerdasan intelektual memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas XI peminatan MIPA SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Kecenderungan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa: Peran harga diri dan kebutuhan afiliasi Muhammad Satria; Indriyati Eko Purwaningsih; Sulistyo Budiarto
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.20573

Abstract

Mahasiswa dengan harga diri yang rendah dapat dikatakan hampir tidak memiliki konsep hidup yang baik, sehingga mahasiswa akan mudah melakukan perilaku seksual pranikah. Mahasiswa yang melakukan hubungan seksual sebelum adanya ikatan pernikahan cenderung menginginkan kedekatan dan hubungan afiliasi dengan siapapun. Dengan demikian tujuan pada penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri dan kebutuhan afiliasi dengan kecenderungan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa.  Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasisiwi Universitas XXX di Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 370 mahasiswa. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala harga diri, skala kebutuhan afiliasi, dan skala perilaku seksual pranikah. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi bivariat dari Rank Spearman karena uji asumsi normalitas belum terpenuhi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan kecenderungan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa dan terdapat hubungan positif antara kebutuhan afiliasi dengan kecenderungan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa..
Rumination in children from broken home: Can self-compassion and emotional intelligence reduce rumination? Amalia Juniarly; Sayang Ajeng Mardhiyah; Nissah Ghina Fitri
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i2.21972

Abstract

Although research on rumination and self-compassion has been done before, none of them examined rumination, self-compassion, and emotional intelligence simultaneously. This study aims to determine the role of self-compassion and emotional intelligence on rumination. The study participants were 200 adolescents aged 10-21 years and whose parents are divorced. Researchers used rumination, self-compassion and emotional intelligence measuring instrument and distributed the instrument through google form in the data collection process. Multiple regression analysis results indicate that self-compassion and emotional intelligence have a significant role in reducing rumination. Researchers found that adolescents mostly used mindfulness (M=18.00; SD=3.544), reflection (M=25.59; SD=5.364), and aspects of self-motivation (M=17.86; SD=2.313) to regulate emotions, and feel the benefits of components in everyday life.
Efektivitas nature sound terhadap penurunan insomnia William Shakespeare; Widyastuti Widyastuti; Ahmad Ridfah
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v2i2.17861

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting karena memiliki manfaat yang besar bagi individu. Sementara, terdeteksi sebanyak 30% penduduk di dunia menderita insomnia yang merupakan gangguan tidur dengan penderita terbanyak dibandingkan dengan gangguan tidur lainnya. Begitupula di Indonesia sendiri terdapat sebanyak 10% penduduk mengalami insomnia. Dengan demikian dibutuhkan suatu intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan nature sound diasumsikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasinya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian nature sound terhadap penurunan insomnia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain one group pretest-posttest. Sampel pada penelitian ini adalah 12 orang dewasa awal yang memiliki usia 21-24 tahun, memiliki gangguan insomnia, berstatus sebagai mahasiswa dan pegawai yang berdomisili di kota Makassar. Gangguan insomnia pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Insomnia Severity Index (ISI). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon yang dioperasikan melalui aplikasi SPSS 25.0 for windows. Hasil uji hipotesis pada penelitian ini menunjukkan ada perbedaan tingkat insomnia sampel saat sebelum mendengarkan nature sound dengan setelah mendengarkan nature sound. Selanjutnya penelitian ini menyimpulkan bahwa mendengarkan nature sound dapat menurunkan tingkat insomnia individu.
Calling dan cinta pekerjaan sebagai faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja anggota Polri Aulia Aulia; Jarot Tri Adiono
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i2.21893

Abstract

Tuntutan tugas dan tingginya beban kerja anggota polisi bukanlah sesuatu yang dapat dipandang sebelah mata. Mengingat bahwa hal tersebut dapat berdampak pada tingginya tingkat stres dan berpotensi besar mempengaruhi performa anggota dalam bekerja, termasuk keterikatan dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, melakukan kajian yang berhubungan dengan keterikatan kerja di dalam lingkup anggota Polri merupakan sesuatu yang penting, agar dapat diketahui faktor apa saja yang berkemungkinan memiliki pengaruh terhadap keterikatan kerja anggota, agar ke depan dapat menjadi alternatif rekomendasi bagi institusi terkait untuk terus dapat melakukan antisipasi dalam mempertahankan keterikatan kerja anggota Polri. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menguji secara empirik pengaruh calling dan cinta pekerjaan terhadap keterikatan kerja anggota Polri. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain crossectional study. Populasi pada penelitian ini adalah anggota polisi yang masih aktif bekerja dan memiliki masa kerja minimal satu tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive, dan untuk memenuhi karakteristik purposive tersebut maka penelitian ini menggunakan sampel anggota Polisi yang berada di bawah wilayah Polda Metro Jaya. Total sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 430 anggota polisi. Metode pengambilan data pada penelitian ini menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) yang telah dimodifikasi, skala calling, dan skala cinta pekerjaan. Teknik yang digunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan perolehan R=0,644, F=151,449 (p<0,01), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan calling dan cinta pekerjaan memiliki pengaruh terhadap keterikatan kerja anggota polri.
Hubungan antara loneliness dan konformitas dengan kecenderungan perilaku bullying pada remaja Rahmi Fauzana Zufa; Sri Kushartati
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i2.21962

Abstract

Bullying merupakan salah satu permasalahan serius, terutama di lingkungan sekolah, karena mampu mempengaruhi anak-anak dan remaja. Bullying juga memiliki efek jangka pendek dan panjang pada pelaku, korban, termasuk mereka yang melihat peristiwa bullying tersebut. Dengan demikian, memahami faktor apa saja yang berhubungan erat dengan kecenderungan bullying di kalangan remaja merupakan sesuatu yang penting agar dapat melakukan pencegahan munculnya perilaku tersebut.  Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara loneliness dan konformitas dengan kecenderungan perilaku bullying pada remaja.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA “Y” di Yogyakarta. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 138 siswa yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam mengumpulkan data meliputi skala loneliness, skala konformitas, dan skala kecenderungan perilaku bullying. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan yang sangat signifikan antara loneliness dan konformitas dengan kecenderungan perilaku bullying, 2) ada hubungan positif yang sangat signifikan antara loneliness dengan kecenderungan perilaku bullying, 3) ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas dan kecenderungan perilaku bullying. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan dan parsial bahwa loneliness dan konformitas memiliki hubungan dengan kecenderungan perilaku bullying.
Stres akademik pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 pada mahasiswa Luthfi Rahman; Asri Ananda Putri; Mhd. Fikri Ramadhan; Siti Muntiah; Marty Mawarpury
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i2.22121

Abstract

Sektor pendidikan merupakan salah satu yang terdampak Pandemi Covid-19. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah menginstruksikan Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dalam skema dalam jaringan (online) yang dinilai menjadi solusi efektif untuk menunjang pembelajaran ditengah pandemi. Namun, sejumlah tantangan yang dihadapi mahasiswa selama pembelajaran daring menyebabkan tekanan psikologis, seperti stres akademik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa selama pembelajaran daring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, menggunakan skala academic stress inventory dalam pengumpulan data terhadap 100 mahasiswa yang mengikuti pembelajaran daring melalui teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 91% mahasiswa memiliki tingkat stres akademik dalam kategori sedang selama mengikuti pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19, sedangkan sebanyak 8% dalam kategori tinggi dan hanya sebanyak 1% yang mengalami stres akademik dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara dominan mahasiswa mengalami stres, namun pada tataran yang cukup ringan (sedang).

Page 8 of 14 | Total Record : 136