cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 332 Documents
Desa Patobong Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang 1991-2017 Desi Safitri; Muh. Saleh Madjid
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13729

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terbentuknya Desa Patobong, perkembangan Desa Patobong, dan dampak terbentuknya Desa Patobong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya Desa Patobong yang tidak terlepas dari Desa Mattombong pada awal Desa Patobong sebagai desa persiapan pada tahun 1991 dan di resmikan pada tahun 1993 secara administrasi dan geografis. Kemudian dalam perkembangannya dilihat setelah terbentuk menjadi sebuah desa dapat dilihat pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan, dan bidang sosial budaya mengalami peningkatan. Keberadaan Desa Patobong membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat. Menginngat belum ada yang menulis ataupun meneliti tentang Desa Patobong sebelumnya, hali ini yang memebuat peneliti tertarik untuk mengangkat judul ini sebagi kajian, selain itu juga peneliti bermaksud menyimpan hasil karyanya di kantor Desa Patobong sebagai salah satu sumber tentang Desa Patobong, karena melihat tidak banyak masyarakat yang tidak mengetahui proses terbentukya Desa Patobong, perkembangan Desa Patobong dan Dampak dari pembentukan Desa Patobong. Penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu, heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik intern dan eksteren), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melalukan penelitian lapangan yang terdiri dari wawancara dan mengumpulkan sumber profil serta literatur-literatur yang berhubungan dengan objek penelitian.
Tradisi Adat Mappadendang Pationgi Patimpeng 1983- 2016 Gustiana Gustiana; Najamuddin Najamuddin; Jumadi Jumadi
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10779

Abstract

Penelitian ini bersifat deskriptif historis dengan menggunakan metode penelitian sejarah,melalui tahapan-tahapan kerja yang meliputi; heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Heuristik adalah tahap pengumpulan sumber- sumber  sejarah, sumber tersebut kemudian dikritik untuk mendapatkan fakta dengan fakta lainnya. Sebagai tahap terakhir adalah historiografi atau penyajian, yaitu merekontruksi peristiwa-peristiwa sejarah menjadi kisah sejarah dalam bentuk deskriptif historis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses ritual adat Mappadendang (pesta panen adat bugis) yang ada di Kabupaten Bone sangat terstruktur dan tersusun secara rapi. Diawali dari penentuan hari pelaksanaan dan durasi atau lama waktu pelaksanaanya. Setelah proses penentuan waktu selesai, maka keluarga yang akan melaksanakan pesta adat tersebut mulai menyusun susunan acara pesta adat Mappadendang. Seperti, acara hiburan dan pemain yang akan menjadi penumbuk alu pada lesung serta atribut yang digunakan pemain pada pesta adat tersebut. Pesta adat tesebut berakhir dengan ditandai makan bersam oleh seluruh masyarakat yang hadir dalam pesta adat tersebut. Dalam pesta adat Mappadendang terdapat makna, nilai- nilai serta fungsi yang terkandung di dalamnya, makna tersebut diaplikasikan dalam bentuk perbuatan seperti rasa syukur terhadap tuhan yang dan menghargai serta menjaga warisan leluhur atau nenek moyang. Begitupun dengan nilai- nilai yang terkandung dalam pesta adat Mappadendang, nilai- nilai kebersamaan, kekeluargaan, hiburan dan religi melebur menjadi satu dalam sebuah pesta adat yang terus dilestarikan dan menjadi pedoman hidup masyarakat.Kata Kunci :  Tradisi, Mappadendang dan Patimpeng
USAHA KERAJINAN GERABAH DI KELURAHAN PALLANTIKANG KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR (1980-2010) Salmawati Salmawati
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 4 Oktober - Desember 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i4.12178

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang kondisi usaha kerajinan gerabah di Kelurahan Pallantikang tahun 1980-an, penurunan usaha kerajinan gerabah di Kelurahan Pallantikang pada tahun 1990-an, bangkitnya kembali usaha kerajinan gerabah pada tahun 2000-an. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi adalah metode historis dengan prosedur heuristik atau pengumpulan  sumber dalam bentuk penelitian pustaka, dan penelitian lapangan. Untuk menentukan keabsahan suatu sumber dilakukan kritik. Selain itu dilakukan interprestasi yakni penafsiran fakta sejarah dan penulisan yang merupakan pengungkapan kisah sejarah yang tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha kerajinan gerabah di Kelurahan Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar ini masih berkembang sebelum tahun 1990-an karena masih banyak masyarakat yang menggunakan alat-alat dapur dari bahan tanah liat sedangkan ditahun 1990an sudah menurun karena bersaing dengan alat-alat modern yang terbuat dari bahan-bahan yang lebih ringan seperti plastik dan logam. Tetapi dapat bangkit kembali ditahun 2000-an setelah pengrajin mengalihkan dan memfokuskan produksinya ke benda-benda ragam hias.Kata Kunci: Usaha Kerajinan Gerabah, Kelurahan Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar
Perubahan Pola Kehidupan Masyarakat Nelayan Desa Galesong Baru Pasca Modernisasi, 1980-2015 Resky Hidayah Nur; Najamuddin Najamuddin; Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13724

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang terjadinya modernisasi, memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat nelayan pasca modernisasi, serta menguraikan dampak modernisasi terhadap kehidupan masyarakat nelayan di Desa Galesong Baru Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Penulisan jurnal ini di golongkan sebagai jurnal sejarah maritim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal pengenalan motorisasi perahu di Desa Galesong Baru muncul dari masyarakat nelayan itu sendiri, yang diperkenalkan oleh Haji Rani. Mesin perahu pertama kali diperkenalkan dan dimiliki oleh Haji Rani pada tahun 1975. Peralihan dari penggunaan layar dan dayung ke perahu motor tidak langsung terjadi secara menyeluruh pada masyarakat nelayan. Hingga pada tahun 1980 nelayan di Desa Galesong Baru telah menggunakan mesin pada perahu dalam menjalankan usaha penangkapan ikan. Wilayah operasional yang ditempuh pun sudah cukup jauh dibandingkan dengan masa tradisional yang sebelumnya hanya mencari ikan di pinggir pantai, tapi setelah menggunakan motorisasi nelayan mencari ikan di tengah laut. Selain itu, perubahan lain yang terjadi dalam kehidupan masyarakat nelayan di Desa Galesong Baru setelah adanya modernisasi yaitu dari segi pendapatan yang telah meningkat, yang sebelumnya hanya 1 bakul tapi setelah adanya modernisasi pendapatan bias mencapai 2-3 Bakul dalam satukali melaut. Hadirnya modernisasi tentunya memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat nelayan yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif yang ditimbulkan yaitu semakin meningkatnya kehidupan masyarakat nelayan dari segi pendapatan, adapun dampak negatif yang ditimbulkan yaitu pengurangan tenaga kerja nelayan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni: Heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber), dan historiografi (penulisan sejarah).
Modernisasi Alat Pertanian di Cikoro Gowa 2005-2015 Nurwahyuningsi Nurwahyuningsi; Ahmadin Ahmadin; Asmunandar Asmunandar
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan masyarakat tani sebelum masuknya alat modernisasi pertanian di Cikoro Kabupaten Gowa, Perkembangan pertanian setelah adanya alat modernisasi, serta dampak dari alat modernisasi pertanian bagi kehidupan masyarakat tani pada bidang sosial-budaya dan ekonomi di Cikoro Kabupaten Gowa (2005-2015). Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif-analisis dengan menggunakan metode penelitian sejarah melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum masuknya alat teknologi modern dalam bidang pertanian di Kelurahan Cikoro, pertanian masih bersifat subsisten, dimana masyarakat hanya berproduksi untuk kebutuhan pribadi dan memenuhi kebutuhan keluarga. Kemudian dengan masuknya alat modernisasi pertanian, kehidupan masyarakat tani di Kelurahan Cikoro mulai mengalami peningkatan terutama dari segi ekonominya. Selain itu juga memberi dampak terhadap sistem mata pencaharian masyarakat setempat. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanian dengan menggunakan alat-alat teknologi modern lebih efektif dari penggunaan alat-alat tradisional di era serba modern sekarang ini. Disamping itu, juga karena penggunaannya yang tidak terlalu banyak memakan waktu.Kata kunci : Modernisasi, Alat dan Pertanian
Petani Cengkeh di Kelurahan Mannanti Sinjai, 1977-2018 Muh. Summung Awar; Amirullah Amirullah; Ahmadin Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.12140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Petani Cengkeh Di Kelurahan Mannanti (1977-2018) dengan memaparkan latar belakang petani cengkeh, perkembangan cengkeh, serta dampak pada kehidupan sosial ekonomi petani cengkeh di Kelurahan Mannanti tahun 1977-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang berkembangnya pertanian cengkeh di Kelurahan Mannanti adanya inisiatif sendiri yaitu seorang tokoh masyarakat bernama Gunawang Makkarateng selaku ketua APCI (Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia) cabang Kabupaten Sinjai sekaligus petani pertama yang membudidayakan tanaman cengkeh. Adapun perkembangan petani cengkeh tidak terlepas dari tingkat pendapatan cengkeh baik sebelum, saat, dan sesudah diberlakukannya kebijakan pemerintah. Sementara dampak yang ditimbulkan yakni mampu mengubah kehidupan petani sebelum dan sesudah diberlakukan kebijakan pemerintah, yaitu munculnya kalangan haji baru, memiliki prabot rumah tangga seperti Televisi, Kulkas, DVD meja dan kursi tamu, meja makan  dan sebagainya. Tidak ketinggalan pula kendaraan roda empat, dan sepeda motor, dan memiliki lahan pertanian yang luas serta menyekolahkan anaknya sampai di perguruan tinggi. Namun, pada saat diberlakukan kebijakan justru mengecewakan petani akibat harga cengkeh yang rendah. Munculnya juga kalangan elit baru dan kesempatan kerja bagi masyarakat lain dengan adanya sistem upah. Maka dapat di simpulkan bahwa petani cengkeh di Kelurahan Mannanti Kabupaten Sinjai (1977-2018) sebelum dan susudah diberlakukan kebijakan mengalami peningkatan. Namun pada saat diberlakukan kebijakan mengalami penurunan. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian sejarah yang meliputi heuristik yaitu tahapan pengumpulan data, kritik sumber bertujuan menilai dan menentukan sumber, interpretasi yaitu menafsirkan data dan tahap historiografi atau penyajian atau penulisan sejarah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara dengan petani cengkeh dan mengumpulkan sumber arsip (arsip kantor kelurahan) serta literatur-literatur  yang berhubungan dengan penelitian ini. Kata kunci: Petani Cengkeh, Mannanti  AbstractThis study aims to find out about Clove Farmers in Mannanti Village (1977-2018) by describing the background of clove farmers, clove development, and the impact on the socio-economic life of clove farmers in Mannanti Village in 1977-2018. The results of the study showed that the background of the development of clove farming in the Mannanti village was that there was an initiative of its own namely a community leader named Gunawang Makkarateng as chairman of the Sinjai District branch of the Indonesian Clove Farmers Association and the first farmer to cultivate clove plants. The development of clove farmers is inseparable from the level of clove income both before, during, and after the implementation of government policy. While the impact that is caused is able to change the lives of farmers before and after the enactment of government policies, namely the emergence of new hajj groups, having household furniture such as television, refrigerators, DVD tables and guest chairs, dining tables and so on. Do not miss the four-wheeled vehicles, and motorbikes, and have extensive agricultural land and send their children to college. However, when the policy came into effect, it disappointed farmers due to low clove prices. There is also the emergence of new elites and job opportunities for other communities with a wage system. So it can be concluded that the clove farmers in the Mannanti Kelurahan of Sinjai Regency (1977-2018), before and after the policy was enacted, had increased. However, at the time of its enactment the policy has decreased. This study uses a historical research methodology which includes heuristics, namely the stages of data collection, source criticism aimed at assessing and determining the source, interpretation of interpreting the data and historiographic stage or presenting or writing history. The method of data collection is carried out by means of field research consisting of interviews with clove farmers and collecting archival sources (village office archives) as well as literature relating to this research.Keywords: Clove Farmers, Mannanti 
Ekspansi Bisnis Pergudangan Dusun Patte’ne Desa Temmapadduae Kabupaten Maros, 1995-2017 Mariana Mariana; Muh Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 1, April 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v7i1.12537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terbentuknya pergudangan di Dusun Patte’ne Desa Temmapadduae Kabupaten Maros, perkembangan Pergudangan serta dampaknya  terhadap masyarakat di kabupaten Maros. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa latar belakang terbentuknya Gudang di Patte’ne dikarenakan letak geografis yang dekat dengan pusat kota dan kepadatan penduduk kota serta banyaknya lahan kosong untuk pembangunan gudang dan banyaknya bahan baku dari luar yang membutuhkan tempat penyimpanan. Kehadiran pergudangan bagi pemerintah memberikan keuntungan terhadap Pajak serta membantu Pemerintah Setempat untuk mengurangi Pengangguran. Kemudian bagi masyarakat membantu dalam hal peningkatan kualitas peluang usaha yang dulunya hanya mendirikan warung-warung kecil kini menjadi cukup besar. Masyarakat juga terbantu dalam hal menunaikan ibadah haji dan umrah dari penjualan lahan mereka. Ratusan orang telah menunaikan haji dan umrah karena dari penjualan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan metodologi sejarah yang memiliki tahap yaitu, heuristik (pengumpulan data), kritik (verifikasi), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Kata Kunci:Perkembangan, Pergudangan dan Desa Patte’ne AbstractThis research aims to find out the background of warehousing formation in the village of Patte'ne Temmapadduae, Maros Regency, development of warehouse and its impact on people in Maros district. The results of this study showed that the background was formed by the warehouse in Patte'ne because of the geographical location that is close to the city center and city population density as well as the number of vacant land for warehouse development and many raw materials from outside Requiring a storage space. The presence of warehousing for the government provides benefits to taxes and helps the local government to reduce unemployment. Then for the community to help in terms of improving the quality of business opportunities that used to only set up small stalls now become large enough. People are also helped in doing Hajj and Umrah from the sale of their land. Hundreds of people have performed Hajj and Umrah because of the sale. This research is a historical study with historical methodologies that have the stage that is, heuristics (data collection), criticism (verification), interpretation (interpretation), and historiography (historical writing). Keywords:  Developments, Warehousing and Patte'ne Village.
Kertas Minor dari Timur: Koran Tribun Timur 2004-2016 Sucipto, adi; Patahuddin, Patahuddin; Ridha, M. Rasyid
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 3, Desember 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i1.6673

Abstract

A minor Paper from The East is a title that cover a daily newspaper in Makassar. The meaning of Paper in the rubric is the mention for Tribun Timur newspaper. While the Minor, because Tribun Timur newspaper is a newspaper that is fairly young or new, but can compete and even outperformed previously published newspaper. While From the East, because the Tribun Timur newspaper is in eastern Indonesia, namely Makassar. This research discusses about the birth process and the development of eastern tribune newspaper since 2004- 2016. The results showed that the Tribun Timur newspaper began to be initiated in 2003 and began to be published for the first time on 9 Februari 2004. Tribun Timur newspaper is under the auspices of PT.Bosowa Media Grafika. It is interesting from the background of the birth of the Tribun Timur newspaper experienced twice the turn of editor in chief, namely Uki M Kurdi and Dahlan Dahi. Oplah and readership progressed, the rubric also increased progressed, the rubric also increased to meet the information needs of the special community of Makassar. The Tribun Timur newspaper has a bigger thrill than the newspaper with the rubric citizen report. With the rubric, then the selection will be published. So the tapes from the Tribun Timur newspapervary because the people who send the news come from different backgrounds. This study uses historical research methods, namely heuristic (searching and collecting resources), source criticism, interpretation (interpretating sourse) and historiography (historical writing). Methods of data collection is done by doing literature research, field research (interviews) and documentation. The end of the research, drawn the conclusion that the birth of the Tribun Timur newspaper caused by the high population of Makassar, high buying power, Jusuf Kalla request to publish newspapers in Makassar and the lack of daily newspaper published in Makassar.
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN (PIP) MAKASSAR 1990-2015 Cendrasari, Rr. Indah Indah
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 4 Oktober - Desember 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i4.12193

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan data deskriftif analisis dengan menggunakan metode Historis, melalui tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar merupakan cikal bakal dari Sekolah Pelayaran Dasar yang mulai beroperasi pada tahun 1921 hingga kini. Kampus pendidikan pelayaran tertua di Indonesia yang juga merupakan kebanggan masyarakat kawasan Timur Indonesia. PIP Makassar dalam sejarahnya telah mengalami 7 kali perubahan nama sebelum menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, begitu pula dengan perkembangan kelembagaan maupun jenis layanan pendidikan kepelautan. PIP Makassar telah dipimpin oleh 15 orang direktur. Jumlah dosen sampai tahun 2015 sebanyak 159 orang berkualifikasi S1, S2, dan S3 dan juga telah memiliki sertifikat pendidikan diklat khusus pelayaran. Jumlah taruna mengalami perkembangan yang pesat dari tahun 2009 hingga tahun 2015. Keadaan sarana/prasarana berupa gedung/ruang kelas dan laboratorium, saat ini sudah sangat memadai sebagai pendukung dalam proses belajar mengajar yang terletak dikampus 1 dan kampus 2. Taruna PIP juga mendapatkan pelayanan minat, bakat dan kemampuannya dengan baik dengan tersediannya fasilitas tambahan seperti sarana olahraga dan sarana kesenian. Juga dilengkapi dengan lembaga unit kegiatan taruna seperti English commitee, pekan peningkatan prestasi olahraga, seni dan kesamaptaan. Alumninya pun telah bertebaran di berbagai kawasan serta belahan dunia seperti Asia, Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Amerika serikat.Kata Kunci :    Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar 1990-2015
Penetrasi Ajaran Islam dalam Tradisi Pernikahan di Sinjai, 1999-2003 Astuti Astuti; Amirullah Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.10783

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latar belakang, dinamika serta dampak dari adanya penetrasi ajaran Islam dalam tradisi pernikahan di Desa Biroro Kabupaten Sinjai. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetrasian ajaran Islam terhadap budaya lokal dalam pernikahan adat bugis di Desa Biroro disebut sebagai penetrasi kultural spiritual karena ditemukannya perembesan dan perpaduan antara budaya lokal dengan ajaran Islam sehingga budaya yang berkembang sekarang, di dalamnya mengandung nilai-nilai agama yang sakral. Kekentalan penerapan tradisi nenek moyang dalam suatu  kegiatan atau upacara, misalnya upacara pernikahan yang setiap rangkaian-rangkaian acara yang berlangsung baik pra-pernikahan hingga pelaksanaan dan pasca-pernikahan semuanya penuh dengan aturan adat menjadi sebab utama gerakan penetrasian. Selanjutnya dibentuklah Korps Mubaligh sebagai perkumpulan yang akan bertugas menyampaikan serta meratakan ajaran agama Islam secara kaffah dalam masyarakat dengan metode dakwah yang lembut dan damai. Beragam respon yang dituai, pujian bahkan penolakan keras terjadi namun tidak melemahkan pergerakan mubaligh hingga terjadinya penyerangan markas Korps Mubaligh yang menjadi pelemah pergerakan. Walaupun mengalami kemunduran, ternyata ada dampak yang dirasakan atau hasil yang membekas di masyarakat yakni penyelenggaraan kegiatan sosial kemasyarakatan serta penyelenggaraan upacara atau tradisi tertentu di Desa Biroro secara berangsur-angsur dilaksanakan dengan berlandaskan pada syariat Islam.Kata kunci : Pernikahan, Mubaligh dan Biroro