cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 332 Documents
Pemerintahan Danny Pomanto di Makassar, 2014-2018 Azrianti Azrianti; Amirullah Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 1, April 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.297 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v7i1.12536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi awal pemerintahan Danny Pomanto, bagaimana pelaksanaan kebijakan-kebijakan dari Danny Pomanto dalam mengembangkan Kota Makassar tahun 2009-2014 dan tahun 2014-2018, dan bagaimana dampak kebijakan pemerintahan Danny Pomano di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Kota Makassar sebelum pemerintahan Danny Pomanto memiliki permasalahan yang perlu di tangani baik itu di bidang pendidikan, bidang infrastruktur dan pembangunan, bidang  kesehatan dan bidang ekonomi. Pada periode awal Danny Pomanto memerintah dilakukan berbagai gerakan seperti Gerakan Makassar Bersih (Lisa). Penelitian ini bersifat  desktiptif analisis dengan menggunakan metode historis melalui tahapan: heuristik atau pengumpulan data, kritik, interpretasi, dan tahap penulisan atau historiografi Kata Kunci: Pemerintahan, Dampak, Kebijakan dan Makassar AbstractThis study aims to determine how the initial conditions of the administration of Danny Pomanto, how the implementation of policies from Danny Pomanto in developing Makassar City in 2009-2014 and 201 4-2018, and how the impact of Danny Pomano's government policies in Makassar City. The results showed that the condition of Makassar City before the administration of Danny Pomanto had problems that needed to be addressed either in the fields of education, infrastructure and development, health and the economic sector. In the early period Danny Pomanto governed various movements such as the Makassar Clean Movement (Lisa). This research is a descriptive analysis using historical methods through stages: heuristics or data collection, criticism, interpretation, and writing or historiography stages. Keywords: Governance, Impact, Policy and Makassar 
POLIGAMI DAN PERNIKAHAN USIA DINI STUDI KASUS MASA PERGERAKAN DI/TII DI LUWU 1950-1965 Hasnaeni Haerani; Muh. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 2 April - Juni 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i2.1573

Abstract

Kecenderungankegiatan poligami dan pernikahan usia dini yang terjadi di masyarakat Luwu ini akibat dari kegiatan penculikan gadis-gadis desa yang dilakukan oleh para anggota atau tentara DI/TII. Disamping itu, Tentara Indonesia Batalyon Siliwangi juga menjadi salah satu faktor penyebab poligami dan pernikahan usia dini terjadi. Orang tua lebihmemilih menyelamatkan anak mereka dengan menikahkannya dengan kerabat daripada harus dibawa oleh tentara DI/TII atau tentara Indonesia dari batalyon Siliwangi. Akibat dari poligami dan pernikahan usia dini ialah, terabaikannya adat pernikahan masyarakat diantaranya, ritual pernikahan orang bugis juga tidak dilaksanakan dan poligami yang dilakukan oleh anggota DI/TII mengakibatkan perpecahan di tubuh DI/TII. Disamping itu dampak positifnya perempuan yang menikah di usia dini dan poligami tetap menjalankan pernikahan mereka pasca pergerakan DI/TII di Luwu. Kata Kunci: Poligami, Pernikahan Dini, dan Pergerakan DI/TII di Luwu
Tradisi Adat Pattaungeng Situs Tinco di Soppeng, 2007-2017 Eka Yanti; Jumadi Jumadi; Muh Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.654 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.10839

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang keberadaan Tradisi Adat Pattaungeng, proses pelaksanaan serta cara masyarakat mempertahankan Tradisi Adat Pattaungeng Di Situs Tinco. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas 4 tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi serta historiografi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Adat Pattaungeng merupakan kegiatan  tahunan yang telah dilaksanakan secara turun temurun. Pemerintah mulai ikut berpartisipasi mulai tahun 2012. Faktor pendukung yang menyebabkan pelaksanaan Tradisi Adat Pattaungeng masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat di daerah tinco yaitu adanya niat dari dalam diri untuk membudayakan dan melestarikan tradisi adat pattaungeng, adanya penerus atau pergantian generasi yang akan melaksanakan sehingga budaya tersebut tetap terlaksana dan bertahan didalam masyarakat. Tradisi tersebut dilaksanakan antar bulan september-oktober.Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Tinco melakukan  Tradisi Adat Pattaungeng dengan keyakinan bahwa tradisi tersebut di laksanakan untuk tola bala, untuk keselamatan dan kesejahteraan agar terhindar dari bencana. Serta ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas reski yang berlimpah di berikan Tuhan kepada mereka.Keyword: Tradition, Pattaungeng, Tinco The purpose of this study was to determine the background of the existence of the Pattaungeng Indigenous Tradition, the implementation process and the way the community maintained the Pattaungeng Indigenous Tradition on the Tinco Site. This study uses a historical method consisting of 4 stages, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results showed that the Pattaungeng Traditional Tradition is an annual activity that has been carried down for generations. The government began to participate starting in 2012. Supporting factors that led to the implementation of the Pattaungeng Indigenous Tradition are still carried out by the community in the Tinco area, namely the existence of an inner intention to cultivate and preserve the pattaungeng traditional traditions, the successor or succession of generations who will carry out so that the culture remains implemented and survived in society. The tradition is carried out between September-October. Based on the results of the above research it can be concluded that the people in Tinco carry out the Pattaungeng Traditional Tradition with the belief that the tradition is carried out for tolaala, for safety and prosperity in order to avoid disaster. As well as gratitude to God for the abundant blessings God gave themKeyword: Tradition, Pattaungeng, Tinco
Perkembangan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Luwu, 1967-2017 Anita Rahayu; Muh Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 3, Desember 2019
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.683 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i3.12165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang SMAN 1 Luwu sebagai wadah proses pendidikan di Kabupaten Luwu 1967-2017) dengan mengungkap proses berdirinya SMAN 1 Luwu dan perkembangan SMAN 1 Luwu dalam periode 1967-1998 dan periode 1998-2017 serta peranan keberadaan SMAN 1 Luwu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdirinya SMAN 1 Luwu dimulai pada masa kepemimpinan Husain Saweni (1967-1980). Proses pendirian SMAN 1 Luwu tidak terlepas dari peran masyarakat yang menginginkan adanya pendirian sekolah sebagai sarana pendidikan formal. Perkembangan SMAN 1 Luwu dapat di lihat dari perkembangan sarana dan prasarana yang mengalami peningkatan serta prestasi-prestasi yang di raih oleh peserta didik baik akademik maupun non akademik. Keberadaan SMAN 1 Luwu sebagai pelopor pertama berdirinya sekolah pendidikan tingkat SMA dan termasuk sekolah yang diunggulkan dalam hal pencapaian prestasi di Kabupaten Luwu. Pendirian sekolah ini di rasakan masyarakat sebagai satu jalan dalam peningkatan pengembangan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa masyarakat yang berperan aktif dalam proses pendirian SMAN 1 Luwu. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya sulitnya akses pendidikan tingkat SMA di Luwu, kesadaran akan pentingnya pendidikan, serta dukungan dari pihak masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik yaitu tahapan pengumpulan data, kritik sumber bertujuan menilai dan menentukan sumber, interpretasi yaitu menafsirkan data dan tahap historiografi atau penyajian atau penulisan sejarah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara (wakil kepala sekolah dan alumni SMAN 1 Luwu) dan mengumpulkan dokumen sekolah serta literatur-literatur  yang berhubungan dengan penelitian ini.Kata kunci: Perkembangan, SMA, Luwu AbstractThis study aims to know about SMAN 1 Luwu as a vessel through the process of education in the district Luwu 1967-2017) to uncover the process establishment of the SMAN 1 Luwu and development SMAN 1 Luwu in a period 1967-1998 and 1998-2017 as well as the role of the existence of SMAN 1 Luwu. The results of research showing that, the establishment of the SMAN 1 Luwu began in the leadership of Husain Saweni (1967-1980). The process of the establishment of SMAN 1 Luwu not in spite of the role society who wanted the establishment of the school as a means of a formal education. The development of the means and infrastructure that have increased asv well as echievement in achieved by learners good academic and a academic. The existence of SMAN 1 Luwu as a pioneer first the establishment of the school education level of high school and including the school featured in term of achievement achievement in the district Luwu.The establishment of this school in feel community as one of the road in a increase in the development of education. Based on research results can be in conclude that people who played the active in the process of the establishment of SMAN 1 Luwu. This is caused by some of them difficult access education level of high school in Luwu, mindfulness will be the importance of education, as well as the support of the community. This study uses a historical research methodology which includes heuristics, namely the stages of data collection, source criticism aimed at assessing and determining the source, interpretation of interpreting the data and historiographic stage or presenting or writing history. The method of data collection done by the research field consisting of an interview (deputy head teacher and alumni SMAN 1 Luwu) and collect papers of the school and literature-literature dealing with this researchKeywords: Development, High School, Luwu
Dinamika Sosial Ekonomi Pembuatan Perahu di Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima 1970-2017 Endang Nila Hardianti; Muh. Saleh Madjid; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13728

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang: 1) Bagaimana latar belakang adanya masyarakat pembuat perahu di desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima. 2). Bagaimana perbedaan pembuatan perahu di Desa Bugis tahun 1970-2017. 3) Bagaimana keadaan sosial ekonomi masyarakat pembuat perahu di Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Dalam proses pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, penelitian kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Awal mula masyarakat lokal membuat perahu karena kedatangan orang-orang Bugis Sulawesi yang menetap di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. 2). Perbedaan pembuatan perahu di desa Bugis pada tahun 1970-2017 yaitu dipengaruhi oleh alat-alat teknologi permesinan dan bahan-bahan kayu yang semakin mahal. 3). Keadaan sosial ekonomi masyarakat pembuat perahu semakin meningkat karena didukung oleh kegiatan pelayaran dan perdagangan yang semakin berkembang. Kedatangan orang-orang Bugis di desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan penyebaran islam di Bima oleh kerajaan Gowa.
Dinamika Pemerintahan Soppeng Pada Masa Afdeling Bone Hingga Masa Pemerintahan Andi Wana 1905-1960 Dodi Doigo Rahmada; Patahuddin Patahuddin; Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika dan sejarah pemerintahan Soppeng dari masa Afdeling Bone hingga Pemerintahan Daerah Tingkat II Soppeng sejak tahun 1905 sampai tahun 1960 dan dampak kebijakan Andi Wana selaku Kepala Daerah pertama Pemerintahan Daerah Tingkat II Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Soppeng merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang pernah menggunakan beragam sistem pemerintahan, mulai dari sistem pemerintahan Tomanurung, kerajaan, Hindia Belanda, Jepang, Negara Indonesia Timur, hingga pemerintahan NKRI. Penulis mengkhususkan pengkajian, penelitian dan penulisan pada dinamika sistem pemerintahan masa hindia belanda, jepang, negara indonesia timur, hingga pembentukan derah tingkat II yang di pimpin oleh Andi Wana, dari hasil penafsiran penulis menganggap bahwa secara umum sistem yang di gunakan saat ini tidak lain merupakan warisan dari negara penjajah yang pernah mendiami indonesia. Yang berbeda hanyalah pada wilayah administrasi dimana sistem dan kebijakan yang di gunakan sekarang berdasarkan kebutuhan yang diinginkan oleh penguasa. Akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa Soppeng memiliki rentetan sejarah yang panjang terkait dinamika pemerintahan. Namun hasil dari sistem pemerintahan yang pernah diterapkan, pada akhirnya menjadi pintu awal  dalam media perlawanan, memobalisasi massa dalam melawan penjajah serta memajukan dan membangun  daerah. 
Pesantren At-Taqwa Bekasi: Perubahan Pola Pendidikan dari Tradisional Menuju Modern (1980-2010) Samudra Eka Cipta
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13293

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana perubahan pola manajemen pendidikan di pesantren yang sebelumnya menerapkan sistem pendidikan tradisional (salafiyah) seiring dengan kebijakan pemerintah melalui Kementrian Agama pada tahun 1980-an mengubah pola pendidikan kearah modern  (khalafi). Perubahan pola pendidikan pesantren memiliki esensi untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekitar terutama bidang sosial pendidikan kegamaan. Penelitian ini diangkat sebagai penulisan tugas akhir peneliti dalam mengkaji perkembangan pola pendidikan yang meliputi beberapa aspek khususnya kurikulum yang diterapkan di Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi.Kata Kunci: Salafiyyah, Pesantren, At-Taqwa, KurikulumAbstractThis study examines how changes in education management patterns in pesantren that previously implemented a traditional education system (salafiyah) along with government policies through the Ministry of Religion in the 1980s changed the pattern of education towards a modern one (khalafi). Changes in the education pattern of pesantren have the essence to answer the needs of the surrounding community, especially the social sector of religious education. This research was appointed as the researcher's final assignment in assessing the development of educational patterns which includes several aspects, especially the curriculum applied at Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi.Keywords: Salafiyyah, Islamic Boarding School, At-Taqwa, Curriculum 
Bangunan Masjid Agung Banten sebagai Studi Sosial dan Budaya Hanifa Rizky Indriastuty; Aulia Rachman Efendi; Alwi Ibnu Saipudin
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13517

Abstract

Penelitian ini membahas tentang keunikan bangunan Masjid Agung Banten. Bangunan ini memiliki perpaduan 3 kebudayaan dan nilai-nilai sosial yang tampak dari arsitektur bangunan tersebut. Bangunan Masjid Agung Banten merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara narasumber, jurnal dan buku. Hasil penelitian ini membahas tentang bangunan Masjid Agung Banten sebagai studi nilai-nilai sosial dan budaya. Nilai sosial terlihat dari toleransi beragama (kerukunan) dan golongan disekitar. Hal tersebut terwujud dengan adanya bangunan Masjid Agung Banten dan Vihara Avelokitesva yang saling berdekatan. Nilai budaya yang tercermin dari arsitektur bangunan menara Masjid Agung Banten perpaduan 3 budaya yaitu Arab, China, Eropa. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat potensi lain dari bangunan Masjid Agung Banten yang mayoritas dijadikan sebagai tempat ibadah, wisata religi, dan rekreasi. Namun bangunan masjid Agung Banten dapat dijadikan sebagai studi social budaya. 
M. Jusuf dalam Meredam Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan 1957-1965 Selfi Selfi; Rasyid Ridha; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13727

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana hubungan M. Jusuf dengan Qahhar Mudzakkar sebelum Gerakan DI/TII, strategi M. Jusuf dalam menumpas gerakan DI/TII dan dampak berakhirnya gerakan DI/TII. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum gerakan DI/TII, M. Jusuf dan Qahhar Mudzakkar memiliki hubungan yang bisa dikatakan cukup dekat. Dekat dalam hal ini berarti M. Jusuf sempat menjadi salah seorang staf kepercayaan Qahhar Mudzakkar. Begitupun dengan M. Jusuf sempat menganggap Qahhar Mudzakkar layaknya keluarga. Bahkan dalam beberapa sumber mengemukakan bahwa M. Jusuf merupakan anak emas Qahhar Mudzakkar pada masa revolusi. Tergabungnya Qahhar Mudzakkar dengan gerakan DI/TII dan masuknya M. Jusuf dalam struktur tentara regular hingga menjadi panglima di Kodam SST XIV/Hasanuddin membuat kedekatan mereka berubah. Berubah dalam hal ini tidak berarti mereka berkonflik. Hanya saja ia tak lagi bersama dalam kemiliteran. Ketika Qahhar Mudzakkar memproklamasikan gerakan D/TII nya berarti Qahhar dan M. Jusuf sudah berbeda dari segi ideologi. M. Jusuf bekerja untuk menumpas gerakan DI/TII sedangkan Qahhar Mudzakkar bergejolak dengan gerakan DI./TII nya. Hal ini dilakukan oleh M. Jusuf dilatarbelakangi oleh bakat kemiliterannya dan menjadi bukti kesetiaanya terhadap NKRI. Pasca berakhirnya gerakan DI/TII dimana setelah Abdul Qahhar Mudzakkar tertembak, difokuskanlah pembangunan di Sulawesi Selatan dalam segala bidang. Serta adanya rehabilitasi terhadap eks DI/TII. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat naratif dengan menggunakan metode penelitian history melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Sejarah SMK Negeri 4 Bandar Lampung Dina Septia; Putut Wisnu Kurniawan; Ambyah Harjanto
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.14900

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pencapaian hasil belajar peserta didik mata pelajaran sejarah kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung kurang optimal dilihat dari data yang didapatkan saat observasi, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar sejarah kelas X  SMK Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020. Model pembelajaran cooperative script melibatkan siswa secara langsung dalam menjelaskan materi dan setiap siswa memiliki bagian sendiri untuk menjelaskan materi, sehingga siswa aktif didalam kelas dan dapat memahami ide pokok materi dengan baik dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen, sampel dalam penelitian ini kelas X AK 3 (kelas eksperimen) dan X AK 4 (kelas kontrol). Pengumpulan teknik data yang dilakukan yaitu ada teknik pokok dan teknik pendukung yang terdiri dari studi pustaka, dokumentasi, dan observasi. Rumus statistik yang digunakan adalah thit.  Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thit 3,93 >2,00 ttab dan rata-rata hasil belajar siswa  kelas X yang menggunakan model pembelajaran cooperative script adalah 72,26 lebih tinggi dibandingkan kelas yang menggunakan metode ceramah yaitu 61,37. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa ada pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar pada mata pelajaran sejarah siswa kelas X semester genap SMK Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020.Kata kunci: model pembelajaran cooperative script, hasil belajar                                                                      AbstractThe problem in this study is the results of the study of students of history class X in SMK Negeri 4 Bandar Lampung are not optimal viewed from the data obtained at the time of observation, therefore researchers are interested in conducting research on the cooperative learning model script for the learning outcomes of class X vocational high school Negeri 4 Bandar Lampung in the academic year 2019/2020. Cooperative script learning model involves students directly in explaining the material and each student has their own part to explain the material, so students are active in class and can understand the main ideas of the material well and are expected to improve learning outcomes. The research method used is experimental, the sample in this study was class X AK 3 (experimental class) and X AK 4 (control class). Data collection techniques carried out namely there are basic techniques and supporting techniques that consist of literature study, documentation, and observation.  The statistical formula used is ttes. Based on the data analysis results obtained thit 3.93> 2.00 ttab and the average learning outcomes of class X students who use cooperative script learning models is 72.26 higher than classes using the lecture method that is 61 , 37. Thus it can be concluded that there is an influence of cooperative script learning model on learning outcomes in history subjects of class X in the even semester of SMK Negeri 4 Bandar Lampung in the academic year 2019/2020.Keywords: Cooperative script learning model, learning outcomes