cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 332 Documents
Sejarah Hutan Mangrove Tongke-Tongke di Kabupaten Sinjai Reski ayu Lestari; Amirullah Amirullah; Ahmadin Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10687

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang keberadaan hutan mangrove, perkembangan hutan mangrove, menguraikan dampak keberadaan hutan mangrove terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan pariwisata di Desa Tongke – Tongke Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 tahap, yakni: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara dan studi pustaka. Penulisan skripsi ini digolongkan sebagai sejarah ekowisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keberadaan hutan mangrove di Desa Tongke – Tongke karena terjadinya abrasi yang melanda wilayah pesisir Tongke – Tongke. Pada tahun 1985 masyarakat mulai menanam mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi. Hutan mangrove ini merupakan hasil rehabilitasi masyarakat secara swadaya. Perkembangan hutan mangrove Tongke – Tongke terjadi tahun 1995 setelah mendapat piagam penghargaan Kalpataru sebagai penyelamat lingkungan hingga menjadi sebuah obyek wisata. Obyek wisata hutan mangrove Tongke – Tongke ramai dikunjungi oleh wisatawan serta menjadi laboratorium pengembangan mangrove di Sulawesi Selatan. Keberadaan hutan mangrove ini memberi dampak sosial, ekonomi dan pariwisata bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan hutan mangrove hingga mengalami perkembangan pesat terutama setelah menjadi obyek wisata alam yang menyebabkan banyak wisatawan yang datang berkunjung ataupun melakukan penelitian dan ini berdampak pada pelaku ekonomi yang turut berpartisipasi serta memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.Kata kunci: Mangrove, Wisata, Tongke-tongke
DESA TAMMERODO KECAMATAN TAMMERODO SENDANA KABUPATEN MAJENE (1986-2015) Nurwana, Nurwana
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 4 Oktober - Desember 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i4.12179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terbentuknya Desa Tammerodo, perkembangan Desa Tammerodo dan faktor pendukung dan penghambat perkembangan Desa Tammerodo. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan metode historis melalui tahapan kerja, yakni heuristik atau pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi, historiografi atau penulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Tammerodoterbentuk  pada tahun 1986 yang disebabkan karena letak geografisnya, luas wilayah, dan jumlah penduduknya yang memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan. Perkembangan awal Desa Tammerodo terjadi sekitar tahun 2000-an pada saat Desa Tammerodo masuk dalam bagian Kecamatan Sendana, namun baru berkembang pesat pada tahun 2006 setelah menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Tammerodo Sendana terlihat dari sarana dan prasarana desasertahasilperikanan danperkebunan yang meningkatdaritahunketahun. Adapun faktor pendukung terbentuknya Desa Tammerodo karena adanya pemerintahan, kelengkapan sarana dan prasarana dalam bidang pendidikan, bidang kesehatan dan bidang olahraga serta memiliki karakteristik yang kuat di sebabkan karena masyarakat Desa Tammeorodo masih satu keturunan, suku dan agama. Adapun faktor penghambat perkembangan Desa Tammerodo disebabkan oleh tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah sehingga menyebabkan kurangnya Sumber Daya Manusia yang berkompetensi dari segi pengetahuan dan keterampilan.Kata Kunci: Desa Tammerodo Kecamatan Tammerodo Sendana Kabupaten Majene
Ilegal Fishing: Penggunaan Alat Tangkap Ikan di Kepulauan Kabupaten Pangkep 1975-2015 Akbar Akbar; Najamuddin Najamuddin; Bustan Bustan
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 1, April 2020
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v7i1.13283

Abstract

Karya ini menjelaskan tentang penangkapan ikan secara ilegal di Kepulauan Kabupaten Pangkep pada masa pemerintahan Presiden ke-2 sampai tahun 2015. Alat tangkap tersebut mulai ada sejak tahun 1975 seperti Dodoro’ (Bom ikan), dan Racun potassium yang digunakan oleh sebagian nelayan yang ada di Kepuluan Kabupaten Pangkep. Masuknya orang Jawa ke perairan Selam Makassar Pada tahun 1989 memperkenalkan alat tangkap baru kepada nelayan dan melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Catrang atau yang biasa disebut Trawl (Trol). Dari sinilah awal nelayan mengenal yang namanya Cantrang/trawl. Sebagai akibatnya, sebagian nelayan di Kecamatan Liukang Tupabiring khusunya Pulau Podang-podang Lompo terdorong melakukan praktek penangkapan ikan secara ilegal karena permintaan pasar semakin meningkat serta, cara prakteknya pun mudah dilakukan dan bisa mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Semasa penggunaan alat illegal (Bom ikan, Potasium, dan Trawl) terus beroperasi sampai mengalami perkembangan dari tahun 2000-2015 dan berdampak pada rusaknya terumbu karang dan memiliki potensi besar mengancam kepunahan ikan dan biota laut lainnya selain itu membahayakan nyawa orang lain..Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan melakukan wawancara terhadap para nelayan Kecamatan Liukang Tupabiring seperti Dg. Mudo, Dg. Ilyas, Dg. Harrang, Haerul, dll. Mengumpulkan sumber di Perpustakaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar, Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi-selatan, data-data Kecamatan Liukang Tupabiring, sera artikel-artikel yang ada dikoran Fajar. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah. Kata Kunci: Illegal fishing, alat tangkap, Kecamatan Liukang Tupabiring.  AbstractThis work describes illegal fishing in the Pangkep Regency Islands during the 2nd President's administration until 2015. The fishing gear began to exist since 1975 such as Dodoro (Fish Bomb), and Potassium Poisons used by some fishermen in Head of Pangkep Regency. The entry of Javanese into the waters of Makassar Submarine In 1989 introduced new fishing gear to fishermen and carried out fishing activities using Catrang fishing gear or commonly called Trawl. From here the fishermen knew the name Cantrang / trawl. As a result, some fishermen in the Liukang District of Tupabiring, especially Podang-podang Island, Lompo, are encouraged to practice illegal fishing because market demand is increasing and the practice is easy and can get very satisfying results. During the use of illegal tools (Fish bombs, Potassium and Trawlers) continued to operate until they developed from 2000-2015 and had an impact on the destruction of coral reefs and had great potential to threaten the extinction of fish and other marine biota in addition to endangering the lives of others ... This study is a qualitative research with historical research approach (Historical Research), which consists of several stages, namely: (1) Heuristics, by conducting interviews with fishermen in the Liukang Tupabiring District such as Dg. Mudo, Dg. Ilyas, Dg. Harrang, Haerul, etc. Gathering resources in the Library of the Faculty of Fisheries and Maritime Affairs, University of Hasanuddin Makassar, Regional Library of South Sulawesi Province, data from the Liukang Tupabiring District, as well as articles in the newspaper Fajar. (2) Criticism or the process of verifying the authenticity of historical sources. (3) Interpretation or interpretation of historical sources, and (4) Historiography, namely the stage of historical writing. Keywords: Illegal fishing, fishing gear, Liukang Tupabiring District.
Studi Sejarah Perkembangan Masyarakat Tradisional Batu Urip Lubuklinggau di Era Modern Agus Susilo Agus Susilo Agus Susilo
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 3 Desember 2021
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i3.25432

Abstract

Batu Urip adalah satu-satunya Kampung Cagar Budaya yang masih lestari sampai saat ini. Batu Urip sebenarnya berupa sebuah Kelurahan di Kota Lubuklinggau. Dalam kehidupan masyarakatnya, ada nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi pedoman masyarakatnya sampai saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui studi Sejarah perkembangan masyarakat tradisional Batu Urip Lubuklinggau di era modern. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber dalam penelitian adalah berupa hasil studi lapangan yang dikembangkan melalui wawancara. Selain itu, peneliti juga menggunakan sumber referensi seperti buku dan jurnal penelitian untuk mengembangkan tulisannya. Hasil dan Pembahasan yaitu 1) Masyarakat tradisional Indonesia, yaitu Indonesia adalah negara yang beranekaragam dengan berbagai suku, agama dan ras yang membangun kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Masyarakat tradisional Indonesia adalah masyarakat yang masih hidup dengan sifat-sifat tradisional dan berusaha meneruskan peran leluhur dimasa lampau untuk tetap menghidupkan adat istiadat dan budayanya. 2) Sejarah Masyarakat Batu Urip Tradisional di Era Modern, yaitu masyarakat yang selalu menjaga adat istiadat dan budaya serta melestarikan sehingga menjadi ikon bagi Kota Lubuklinggau. Batu Urip sendiri memiliki kekayaan budaya yang besar yang dikenal sebagai daerah wisata Sejarah dan Cagar budaya yang ada di Kota Lubuklinggau. Hal ini karena berbagai peninggalannya yang masih ada dan terjaga dengan baik. Batu Urip menjadi daerah Sejarah dan studi penelitian bagi para peneliti sampai saat ini. Simpulannya adalah sebagai warisan Cagar Budaya semua adat istiadat, budaya dan isinya harus tetap dilestarikan. Batu Urip harus tetap terjaga agar dapat dirasakan oleh generasi selanjutnya.
SEJARAH PERKEMBANGAN SENTRA PENGOLAHAN IKAN PATIN DI DESA KOTO MESJID KABUPATEN KAMPAR (2012-2019) Robi Dwi Kurniawan; Isjoni Isjoni; Asril Asril
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 3 Desember 2021
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i3.24255

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai sejarah perkembangan sentra pengolahan ikan patin di Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar, terdapat beberapa tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu : 1)untuk mengetahui sejarah berdirinya sentra pengolahan ikan patin di Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar, 2)untuk mengetahui perkembangan sentra pengolaha ikan patin di Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar (2012-2019), 3)untuk mengetahui dampak adanya sentra pengolahan ikan patin bagi kehidupan sosial ekonomi kelompok pengolah di Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar. Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah. Adapun hasil dari penelitian ini adalah  sejarah berdirinya sentra ini dibangun pada tahun 2008 dan mulai dioperasikan pada tahun 2012, tujuan didirikan sentra ini dikarenakan banyak masyarakat yang memiliki usaha dibidang perikanan khususnya ikan patin yang tergabung kedalam beberapa kelompok, kemudian disatukan dalam kawasan terintegrasi  yang dilengkapi fasilitas yang mendukung pada sentra tersebut. Untuk perkembangan  sentra pengolahan ikan patin dilihat dari tiga indikator yaitu kelompok pengolah yang bergabung setiap dua tahun, kemudian penambahan sarana atau prasarana dan data total produksi kelompok pengolah yang mana jika dilihat setiap tahunnya selalu bertambah atau mengalami kenaikan baik itu kelompok pengolah yang bergabung, sarana prasarana dan total produksinya. Sedangkan mengenai dampak adanya sentra pengolahan ikan patin bagi kehidupan sosial ekonomi kelompok pengolah, jika dari segi sosial dengan adanya sentra tersebut Desa Koto Mesjid dikenal oleh orang luar akan olahan ikan patin dan potensi dibidang perikanan khususnya ikan patin sehingga memiiki sebutan sebagai kampung patin kemudian dari segi ekonominya memiliki jawaban dan maksud yang sama yaitu meningkatnya pendapatan dan sangat membantu dibidang perekonomian bagi kelompok pengolah.Kata Kunci : sejarah, perkembangan, sentra pengolahan ikan patin , Desa Koto Mesjid, Kabupaten Kampar
Nilai-Nilai Historis Toponimi Kepahlawanan Kota Palembang Syarifuddin Syarifuddin; Sinta Sinta
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i3.25567

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Toponimi Kota Palembang yang mana dalam penelitian ini mengangkat dan memperkenalkan nilai-nilai historis kepahlawanan toponimi terkhususnya nilai historis yang terkandung dalam rupa bumi jalan di Kota Palembang. Adapun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan tehnik pengumpulan data dengan menggunakan data lapangan seperti dokumentasi, observasi dan wawancara. Tujuan dari penilitian ini yaitu untuk mengetahui nilai-nilai historis yang terkendung di dalam topinimi penamaan jalan di kota Palembang serta untuk mengetahui keberagaman keraifan lokal yang terdapat di kota Palembang yang tercermin dalam penamaan jalan-jalan yang mengangkat dan menggunakan nama-nama pahlawan nasional maupun pahlawan lokal sebagai wujud rasa hormat atas kontribusi dan perjuangan yang sudah dilakukan dalam mempertahankan kota Palembang. Dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasannya nilai-nilai historis kepahlawanan yang terkandung didalam toponimi kota Palembang yaitu mencerminkan dan memperlihatkan kontribusi serta peran dari pahlamawan-pahlawan lokal dari kota Palembang yang ikut andil dalam mempertahankan dan menjalankan roda pemerintahan di kota Palembang serta dapat memperkenalkan pahlawan-pahlawan lokal yang belum banyak diketahui peran dan kontribusinya untuk kota Palembang.
SENSUALITAS FILM HOROR INDONESIA 1971-1993 ahmad muthohar; Dewa Agung Gede Agung; Arif Subekti
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i3.24913

Abstract

Artikel ini menganalisis tentang masalah sensualitas dalam film horor Indonesia sejak tahun 1971 sampai tahun 1993. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab film horor Indoesia yang diproduksi pada kurun waktu 1971-1993 banyak mengandung adegan-adegan sensual di dalamnya. Selain itu juga menjelaskaan faktor penyebab dan faktor yang memengaruhi munculnya fenomena tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunaan metode penelitian sejarah mulai dari pemilihan topik, heuristic, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Munculnya fenomena tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti gempuran film impor sehingga produsen film nasional harus bersaing dengan cara apapun, kemudian didukung dengan longgarnya regulasi sensor pada masa tersebut, yang lebih tertarik pada penyensoran ideologi dan ancaman stabilitas politik nasional, juga ditambah masuknya tv satelit sehingga masyarakat lebih memilih menonton acara tv di rumah. Juga film horor dianggap menyasar penonton dewasa dan jarang ditonton oleh anak-anak. Kata Kunci : Film; Horor; Adegan Sensual
Pala Banda : Sistem Pembagian dan Pengelolaan Lahan Perkebunan Pasca Kolonialisasi di Banda Besar La Raman; Najirah Amsi
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i3.25435

Abstract

Bagi Eropa rempah-rempah merupakan soal kebutuhan dan citra rasa, selama musim dingin di eropa tidak ada satupun cara dapat dilakukan agar semua hewan ternak hidup. oleh karena itu banyak hewan ternak yang disembeli dan dagingnya diawetkan. untuk mengawetkan daging tersebut diperlukan garam dan rempah-rempah Pala dan juga melahirkan berbagai pengetahuan medis dan diet, pengawet dan sebagai zat perangsang birahi.
Kualitas Butir Soal USPBK SMA Kota Probolinggo Mata Pelajaran Sejarah Tahun Pelajaran 2020/2021 Zahrotul Firdaus; Joko Sayono; Lutfiah Ayundasari
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i3.25176

Abstract

Soal USPBK yang disusun sendiri oleh guru mata pelajaran sejarah belum diketahui apakah sudah memenuhi standar atau belum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal USPBK SMAN 2 Kota Probolinggo mata pelajaran sejarah tahun pelajaran 2020/2021 pada tingkat kesukaran, validitas, reliabilitas, efektivitas pengecoh, dan daya pembeda soal. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan mixed method (metode campuran), dengan teknik pengumpulan data dokumentasi, dan teknik analisis deskriptif. Peneliti menggunakan dua program komputer dalam menganalisis butir soal, yaitu SPSS dan ITEMAN MicroCAT Version 3.00. Hasil penelitian disimpulkan bahwa soal masuk dalam kategori baik pada beberapa kategori analisis, yaitu validitas soal, reliabilitas soal, dan daya pembeda soal. Sedangkan pada tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh perlu ada peninjauan kembali agar diperoleh soal dengan kategori baik pula.
SI GAJANG LALENG LIPA MEMBELA HARGA DIRI SEBAGAI RESOLUSI KONFLIK LOKAL DI KABUPATEN BONE Audrian Ahmad
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i3.23374

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan si gajang laleng lipa sebagai kearifan lokal untuk resolusi konflik membelah harga diri untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi si gajang laleng lipa dan peran generasi milineal dalam melestarikan tradisi adat bugis yang dilakukan menggunakan jenis penelitian empiris yaitu penelitian dengan mengumpulkan data-data yang ada dilapangan sebagai sumber data melalui observasi dan wawancara lokasi penelitian di kabupaten bone yang mempunyai jarak 12786 km dari kota Makassar sumber data pada penelitian ini adalah tokoh masyarakat/tokoh adat dan generasi muda potensi hasil penelitian diharapkan penelitian ini dapat dipublikan dalam jurnal ilmiah dengan demikian masyarakat dapat mendapatkan informasi dan referensi mengenai tradisi inikata kunci: si gajang laleng lipa sebagai resolusi konflik