cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
ISSN : 23548568     EISSN : 25276565     DOI : -
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan is the official scientific publications from Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC). The journal publishes research findings at different aspect of forest tree seeds, include: seed sources development and management, reproductive biology, seed ecology and biology, seed handling technology, vegetative propagation technology, seed health, nursery technology, seed and seedling quality testing, seed policy and social economy.Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan publish twice a year in August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
PENGARUH MEDIA TANAM DAN INTENSITAS NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) SEBAGAI BAHAN TANAMAN POLA AGROFORESTRI Milla Artina; Suhardjadinata Suhardjadinata; Dedi Natawijaya; Aditya Hani
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2021.9.2.%p

Abstract

Produktivitas kopi arabika (Coffea arabica L.) pada pertanaman agroforestry di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menaikan produktivitas kopi arabika adalah pada saat pembibitan. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembibitan adalah jenis media tanam dan pemberian naungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media tanam dan kerapatan naungan yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kopi arabika.. Penelitian menggunakan metode eksperimen rancangan petak terbagi (split plot design) yang terdiri dari dua faktor. Naungan sebagai faktor utama terdiri dari 3 taraf intensitas naungan dan jenis media tanam sebagai anak petak terdiri dari 4 taraf. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan antara naungan dan media tanam memberi perbedaan yang nyata  pada parameter tinggi, diameter dan berat kering akar. Bibit kopi arabika dapat mencapai tinggi terbesar 11,11 cm-11,88 cm dengan perlakuan pemberian  naungan 80% pada media tanah atau campuran tanah dan pupuk kandang atau arang sekam. Media tanah yang dicampur dengan pupuk kandang  ( 3:1) dapat menghasilkan jumlah daun dan berat kering biomasa atas terbesar masing-masing sebesr 10,44 dan 1,75 g di persemaian.  
EVALUASI PERTUMBUHAN DAN IDENTIFIKASI JENIS HAMA PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) DI ARBORETUM SEMPAJA SAMARINDA Ngatiman Ngatiman; Deddy Dwi nur Cahyono; Lydia Suastati
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2021.9.2.%p

Abstract

Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) merupakan salah satu jenis tanaman berkhasiat obat yang ditanam di Arboretum Sempaja, Samarinda. Tanaman tersebut berbunga dan berbuah setiap tahun. Permasalahan yang ditemukan di lapangan adalah sering mengalami pembungaan, namun sebagian kecil saja yang menjadi buah. Disamping itu juga terdapat serangan ulat yang menyerang daun, bunga dan buah pasak bumi. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan mengidentifikasi jenis ulat yang menyerang tanaman pasak bumi di Arboretum Sempaja Samarinda. Metode penelitian dengan melakukan evaluasi pertumbuhan dan identifikasi jenis ulat yang menyerang berdasarkan ciri morfologisnya pada saat terjadi pembungaan dan pembuahan periode November 2019 hingga Mei 2021. Hasil pengukuran pada tanaman pasak bumi yang berumur 25 tahun yaitu rata-rata tinggi 4,65 m dan diameter 5,43 cm dengan kisaran pertumbuhan tinggi 0,17 m per tahun dan diameter 0,2 cm per tahun. Terjadi pembungaan sebanyak 6 kali, namun hanya 16,67% saja yang dapat menghasilkan buah. Pembungaan terbanyak 91,67% periode November 2019, sedangkan pembuahan terbanyak 16,67% pada Mei 2021. Jenis ulat yang menyerang tanaman pasak bumi adalah Atteva sciodoxa (Lepidoptera : Yponomeutidae) yang terjadi pada setiap periode berbunga dan berbuah. Serangan ulat terbanyak 91,67% pada November 2019 dan terendah pada November 2020 (33,34%).
STORAGE OF TREMA (Trema orientalis Linn. Blume) SEEDLINGS IN NURSERIES AND THEIR EFFECT ON GROWTH deddy dwi nur cahyono; Dida Syamsuwida; Naning Yuniarti; Aam Aminah; NFN Danu; Kresno Agus Hendarto; Dharmawati F Djam'an; Nurma Wati Siregar
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2021.9.2.%p

Abstract

Trema (Trema orientalis Linn. Blume) is one of forest tree species that has potency to be used as a renewable biomassa energy source. The successful of the development of this species is strongly depent on the quality and quantity of the seedlings. The problems often occur when the seedlings should be stacked up in a nursery due to the unreadiness of the planting sites and rainy season. Therefore, the seedlings should be stored and managed by suppressing their growth during storage. The aim of the study is to examine the growth responses of trema seedlings to the treatments of growth retardants and shade during storage in the nursery and replanting in the field. Slow growth method was used in this study by applying growth inhibitors (250 ppm paclobutrazol, 0.5% NaCl) and regulating shade conditions (90% shade, 50% shade and no shade) and stored for 6 months. After storing in the nursery, treated seedlings were replanted in the field and observing for their growth for 17 months. The results showed that the growth of the seedlings could be suppressed for 6 months by applying 250 ppm paclobutrazol under 50% shade condition (T=32.2˚C; RH=62%, light intensity of 27,300 flux). This condition suppressed the growth of the diameter and root shoot ratio by an average of 49% and 11% respectively, and maintain the seedling survival up to 97.67%. The best growth in height and diameter in the field was achieved by a combination of treatment using NaCl with a shade intensity of 50%. It is concluded that the effectiveness of  the application of inhibitors on trema seedlings when were stored in the nursery was different from that used to increase the growth of trema in the field.
MEDIA PERKECAMBAHAN BENIH TUMBUHAN KAYU GULA (Aphanamixis polystachya (Wall.) R.N. Parker) Diana Prameswari; Rosita Dewi; Rima HS Siburian
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2021.9.2.%p

Abstract

Kayu gula (Aphanamixis polystachya (Wall) R.N. Parker) merupakan tumbuhan berkhasiat obat yang banyak digunakan untuk pengobatan herbal. Daerah penyebaran kayu gula adalah Tiongkok, India, Sri Lanka, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Philippines, New Guinea dan Kepulauan Solomon. Namun saat ini pohon kayu gula semakin sulit ditemukan sehingga perlu dibudidayakan dengan melakukan penanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis media yang terbaik dalam perkecambahan benih kayu gula (A. polystachya). Penelitian dilakukan di persemaian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal dengan tiga ulangan. Faktor media terdiri dari: tanah, pasir, tanah + sekam padi (2:1) dan tanah + arang (2:1). Parameter yang diamati adalah: daya tumbuh, kecepatan berkecambah, kadar air benih dan nilai kecambah. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media pasir memiliki kecepatan perkecambahan dan nilai kecambah tertinggi (14,00% per etmal dan 13,80%) sedangkan  penggunaan media tanah memiliki kecepatan perkecambahan dan nilai kecambah terendah (32,33 % per etmal dan 7,52%). Selain itu daya kecambah benih berkisar antara 64,67% (pada media tanah) - 91,33 % ( pada media campuran tanah dan sekam padi).
RESPON MORFOFISIOLOGI DAN SENSITIVITAS LIMA JENIS TANAMAN HUTAN TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DAN GENANGANRINGAN DAN GENANGAN Naning Yuniarti; Yossa Istiadi; Dede J. Sudrajat
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.101-117

Abstract

Gagalnya penanaman di lapangan diantaranya akibat bibit jenis-jenis tanaman hutan tidak mampu beradaptasi terhadap cekaman kekeringan dan genangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Pengaruh perlakuan cekaman lingkungan dan jenis tanaman terhadap morfologi bibit tanaman, (2) Pengaruh perlakuan cekaman lingkungan dan jenis tanaman terhadap sensitivitas tanaman, dan (3) Respon sensitivitas jenis tanaman berdasarkan Indeks Sensitivitas. Jenis yang digunakan yaitu kayu putih (Meulaleuca cajuputi), matoa (Pometia pinnata), balsa (Ochroma pyramidale), eboni (Diospyros celebica) dan meranti tembaga (Shorea leprosula).  Perlakuan cekaman menggunakan 5 perlakuan, yaitu kapasitas lapang 100%, 75%, 50%, 25%, dan perlakuan genangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perlakuan cekaman lingkungan dan jenis tanaman berpengaruh terhadap semua respon pertumbuhan morfologi bibit,  (2) perlakuan jenis tanaman berpengaruh terhadap sensitivitas tanaman, dan (3) kayu putih termasuk jenis yang peka terhadap kekeringan tetapi termasuk jenis yang toleran terhadap genangan.  Balsa merupakan jenis yang yang peka terhadap kekeringan dan genangan.  Meranti tembaga adalah jenis yang toleran terhadap kekeringan tetapi termasuk jenis yang peka terhadap genangan.  Namun eboni dan matoa termasuk jenis yang peka terhadap genangan. 
METODA PEMBERSIHAN BENIH, PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA (60 CO) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN SEMAI SERTA PERUBAHAN BIOKIMIA BENIH GELAM (Melaleuca leucadendron) Muhammad Zanzibar; Kurniawati Purwaka Putri
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.119-130

Abstract

Benih gelam (M. leucadendron) berukuran sangat kecil. Umumnya antara benih dan kotoran sulit dibedakan secara visual sehingga dibutuhkan upaya pembersihan dalam meningkatkan mutu fisik dan fisiologisnya. Iradiasi benih dengan sinar gamma dosis rendah dapat meningkatkan kapasitas perkecambahan dan kualitas semai, namun pada dosis tinggi dapat bersifat menghambat. Penelitian ini terdiri dari 2 percobaan, yaitu : (1) Metoda pembersihan benih gelam dengan menggunakan ayakan (2) Pengaruh iradiasi benih terhadap perkecambahan, pertumbuhan semai dan perubahan biokimia benih. Kedua percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metoda pembersihan benih gelam terbaik diperoleh jika benih lolos dari ayakan ukuran 210 μm (L210 = 70 mesh); jumlah kecambah per 0,1 gram meningkat lebih dari 343,78 % dibanding tanpa pengayakan (kontrol).  Iradiasi sinar gamma hingga dosis 960 Gy tidak mempengaruhi perkecambahan.  Prosentase hidup semai akan menurun secara drastis pada dosis 480 – 960 Gy.  Dosis iradiasi 15 Gy meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter semai, masing-masing 193,33 dan 73,58% dibanding kontrol.  Komponen utama biokimia benih gelam segar adalah karbohidrat (80,35%).  Penuaan benih gelam mulai terjadi setelah paparan dosis lebih besar 15 Gy yang diindikasikan mulai munculnya kandungan lemak.     
APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH BUAH-BUAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GAHARU (AQUILARIA MALACCENSIS) Cindy Melky Utami; M. Mardhiansyah; Viny Volcherina Darlis
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.47-54

Abstract

Buah-buahan merupakan salah satu produk tanaman hortikultura yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Buah yang matang tidak dapat disimpan terlalu lama karena tingkat kematangan buah akan semakin bertambah dan membusuk. Buah yang busuk akan menjadi limbah dan dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair. Pupuk organik cair ini dapat diaplikasikan ke semua jenis tanaman kehutanan, salah satunya adalah gaharu (Aquilaria malaccensis). Gaharu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu berupa resin yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan konsentrasi pupuk organik cair yang paling efektif untuk memacu pertumbuhan tanaman gaharu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu kontrol, konsentrasi 10%, 20% dan 30%. Parameter yang diamati adalah persentase hidup, pertambahan tinggi dan rasio tajuk akar. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik cair limbah buah-buahan berpengaruh nyata untuk memacu pertumbuhan tanaman gaharu pada parameter persentase hidup, pertambahan tinggi dan rasio tajuk akar. Konsentrasi pupuk organik cair yang paling efektif adalah konsentrasi 10% (Perlakuan P1) dengan persentase hidup semai sebesar 80%, pertambahan tinggi 1,68 cm, dan rasio tajuk akar sebesar 3,32.
MIKROPROPAGASI TANAMAN ENDEMIK SULAWESI, ALOCASIA TANDUK RUSA (Alocasia jacklyn sp) MELALUI INDUKSI TUNAS DAN AKAR Arif Yachya; Vivin Andriani; Yanatra Budi Pramana
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.37-46

Abstract

Eksploitasi tanaman liar yang bernilai ekonomi seperti Alocasia jacklyn sp dari hutan secara terus-menerus tanpa diikuti usaha konservasi dan budidaya akan menyebabkan kepunahan. Metode perbanyakan dengan teknik kultur jaringan pada A. jacklyn sampai saat ini belum dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui metode mikropropagasi A. jacklyn melalui optimasi jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (hormon) penginduksi tunas dan akar. Pada tahap pertama dilakukan multiplikasi tunas dengan perlakuan variasi konsentrasi benziladenin (BA), yaitu 0; 2; 5; 10 mg.L-1. Pada tahap kedua dilakukan induksi akar pada tunas yang telah diperoleh dengan perlakuan variasi konsentrasi Indole 3 Butirit Acid (IBA), yaitu 0; 1; 2; 3; 4 mg.L-1. Kultur induksi tunas dikultivasi selama 4 minggu dan pada kultur induksi akar selama 6 minggu. Kedua kultur menggunakan medium Murashige dan Skoog tersuplementasi sukrosa 3% (w/v). Hasil observasi pada akhir kultur menunjukkan bahwa perlakuan BA dan IBA secara terpisah berdampak positif pada multiplikasi tunas dan pertumbuhan akar. Aplikasi BA dan IBA secara terpisah tidak berpengaruh signifikan pada pertumbuhan tunas dan jumlah akar. Jumlah dan tinggi tunas optimal pada penelitian ini dicapai pada 2 mg.L-1 BA, selanjutnya panjang akar optimal dicapai pada 2 mg.L-1 IBA.
PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH SAYURAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN SEMAI JELUTUNG RAWA (Dyera lowii Hook.F) Sania Dwi Mulia; M. Mardhiansyah; Viny Volcherina Darlis
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.1-10

Abstract

Sayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diperjualbelikan di pasar tradisional dan memiliki limbah yang cukup banyak. Limbah sayuran tersebut dapat kita jadikan sebagai bahan pemuatan pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan salah satu pupuk yang ramah lingkungan dan dapat diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman, seperti jelutung rawa (Dyera lowii Hook.F). Jelutung rawa adalah salah satu tanaman kehutanan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman restorasi dan rehabilitasi lahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi pupuk organik cair limbah sayuran yang terbaik untuk memacu pertumbuhan semai jelutung rawa. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen rancangan acak lengkap, dengan 4 perlakuan yaitu kontrol, konsentrasi 15%, 30% dan 45%. Parameter yang diamati adalah persentase hidup, pertumbuhan tinggi dan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik cair limbah sayuran berbeda nyata untuk memacu pertumbuhan semai jelutung rawa pada parameter persentase hidup, pertumbuhan tinggi dan berat kering. Konsentrasi pupuk organik cair yang paling terbaik adalah 30% dengan persentase hidup 90%, tinggi 2,69 cm dan berat kering  1,04 g.
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN DI BAWAH TEGAKAN JATI (Tectona grandis) UMUR 3 (TIGA) TAHUN DI CARIU BOGOR Ratna Uli Damayanti Sianturi; Tati Suharti; Muhammad Zanzibar; Yulianti Yulianti; Naning Yuniarti; Megawati Megawati; Desmiwati Desmiwati; Aditya Hani
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.55-66

Abstract

Pembangunan hutan tanaman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kayu, memperbaiki lahan yang terdegradasi serta penyerapan karbon. Keanekaragaman hayati menjadi perhatian yang serius dari pembangunan hutan tanaman. Tumbuhan bawah merupakan salah satu indikator penting dalam pengelolaan hutan tanaman. Tumbuhan bawah dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pokok sekaligus berperan dalam konservasi tanah dan air. Pengelolaan tumbuhan bawah yang tepat akan menjaga keberhasilan tanaman pokok sekaligus menjaga nilai lingkungan. Pengenalan jenis-jenis tanaman bawah dapat digunakan sebagai dasar tindakan pengelolaan. Penelitian ini dilaksanaan di plot uji keturunan jati di Cariu Bogor. Penelitian menggunakan metode kuadratik dengan membuat petak ukur 1 m x 1 m sebanyak 3 petak ukur setiap klon yang diletakan secara diagonal. Jumlah keseluhan petak ukur sebanyak 18 plot. Data yang diamati yaitu jenis tumbuhan bawah dan jumlah setiap jenisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman jati di lokasi penelitian termasuk rendah. Hal ini mungkin disebabkan karena pengelolaan yang kurang intensif. Keanekaragaman tumbuhan bawah didominasi oleh famili Poaceae dengan jenis yang memiliki INP tertinggi yaitu Eulis indica.

Page 12 of 13 | Total Record : 126