Dyah Panuntun Utami
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI PEMBERDAYAAN KELOMPOK DISABILITAS DI KABUPATEN PURWOREJO (Studi Kasus Kelompok Disabilitas Restu Abadi Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo) Yanuar Ilfahturrahman; Didik Widiyantono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 6, No 2 (2017): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.535 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk 1) mengidentifikasi permasalahan apa saja yang dihadapi kelompok disabilitas Restu Abadi di kecamatan Purworejo, kabupaten Purworejo, 2) mengetahui faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi kelompok disabilitas Restu Abadi di kecamatan Purworejo, kabupaten Purworejo, 3) mengetahui strategi apa yang dapat dikembangkan dalam pemberdayaan kelompok disabilitas Restu Abadi di kecamatan Purworejo, kabupaten Purworejo.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode pengambilan sampling yaitu menggunakan Purposive Sampling. Penentuaan sampel menggunakan teknik Sampling Sensus. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Analisis SWOT.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi prioritas yang dapat dikembangkan dalam pemberdayaan kelompok disabilitas di kabupaten Purworejo, yaitu : (1) mengajukan pelatihan wirausaha kepada pemerintah serta melaksanakan pengembangan usaha, (2) meminta bantuan kepada pemerintah dalam memajukan usaha kelompok, (3) Melakukan wirausaha dibidang olahan pangan bersama anggota dalam meningkatkan pendapatan. Kata Kunci : Internal, Eksternal, Penyandang Disabilitas, Strategi Pemberdayaan.
ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERALIHAN USAHATANI KEDELAI KE USAHATANI KACANG HIJAU (Studi Kasus Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo) Luqman Saifuddin; Dyah Panuntun Utami; Didik Widiyantono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 7, No 1 (2018): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.516 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) biaya produksi usahatani kedelai dan kacang hijau; (2) pendapatan petani dalam usahatani kedelai dan kacang hijau; (3) perbedaan biaya dan pendapatan dalam usahatani kedelai dan kacang hijau; dan (4) faktor-faktor yang mempengaruhi peralihan usahatani kedelai ke kacang hijau.Populasi penelitian adalah petani kacang hijau di desa Pituruh berjumlah 401 orang dan petani kedelai di desa Ngampel berjumlah 236 orang.  Sampel penelitian untuk petani kacang hijau berjumlah 41 orang petani ditentukan dengan rumus Yamane dengan presisi 15% dan tingkat kepercayaan 85%. Sampel petani kedelai menggunakan snowball sampling sehingga di dapat jumlah sampel yang sama yaitu 41 orang.Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendapatan kedelai lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan kacang hijau. Analisis data uji beda biaya produksi dan pendapatan usahatani menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Ha diterima artinya ada perbedaan nyata rata-rata efisiensi biaya produksi dan pendapatan usahatani kedelai dan kacang hijau. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam peralihan usahatani kedelai ke kacang hijau adalah pendapatan kedelai dan pendapatan kacang hijau, serta biaya usahatani kedelai dan biaya usahatani kacang hijau.Kata kunci : peralihan usahatani, kacang hijau, kedelai, pendapatan
PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN Laila Yuni Rukhbaniyah; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.184 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) gambaran tentang konsumsi kopi tubruk dan kopi instan di Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen, 2) sikap dan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi kopi tubruk dan kopi instan berdasarkan atribut (aroma, rasa, harga, kemasan, warna dan merek), dan 3) adanya hubungan karakteristik konsumen (umur, tingkat tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal) dengan konsumsi kopi tubruk dan kopi instan. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 30 responden. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis fishbein.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dan pengambilan sampel secara judgement sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik umum konsumen kopi tubruk dan kopi instan di Kecamatan Pejagoan digambarkan melalui beberapa sebaran. Menurut sebaran umur, sebagian besar responden berada pada rentang umur 24 – 40 tahun. Menurut tingkat pendapatan perbulan antara Rp 260.000 – 2.500.000. Menurut sebaran tingkat pendidikan, 56,67 persen merupakan lulusan SMP. Menurut sebaran pekerjaan, sebanyak 53,33 persen bekerja sebagai buruh. Menurut sebaran tempat tinggal, 50 persen tinggal di desa dan 50 persen tinggal di perkotaan. Responden dalam melakukan keputusan pembelian melalui beberapa tahap keputusan pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, proses pembelian dan pasca pembelian. Hasil analisis sikap konsumen (Ao) terhadap kopi tubruk dan kopi instan dapat diketahui bahwa atribut yang sangat penting adalah rasa, aroma, warna, dan kemasan. Hasil analisis sikap (Ao) yang diperoleh kopi tubbruk Kapal Api lebih tinggi dibanding Djempol yaitu 19,12. Hal ini berarti kopi tubruk Kapal Api sangat positif disukai responden sedangkan kopi tubruk Djempol disukai responden dengan positif. Hasil analisis sikap (Ao) kopi instan ABC Mocca lebih tinggi dibanding Kapal Api Mocha yaitu 23,24. Hal ini menunjukkan kopi instan ABC mocca sangat positif disukai responden sedangkan Kapal Api mocha disukai responden dengan positif.     Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Sikap, Kopi Tubruk dan Kopi Instan
ANALISIS USAHATANI MELON DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO Rekhan Andrianto; Istiko Agus Wicaksono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 7, No 2 (2018): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.427 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan pada usahatani melon, 2) Kelayakan usaha tani melon. Sampel penelitian berjumlah 57 orang ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Yamane, pengambilan sampel di desa penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan alasan sesui tujuan penelitian. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data dengan menggunakan deskriptif, biaya produksi, penerimaan, pendapatan, keuntungan, dan kelayakan.Hasil analisis diketahui bahwa usahatani melon di Desa Wonosari Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo per 20.747,8 ha membutuhkan rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam keluarga Rp 2.153.307, penggunaan tenaga kerja luar keluarga Rp 587.776, dengan biaya sarana produksi Rp13.419.975, biaya penyusutan alat Rp 893.895, biaya lain-lain Rp 4.844.241, dan total biaya sebesar Rp 22.728.534, rata-rata penerimaan Rp 66.262.132, rata-rata pendapatan sebesar Rp 46.040.796, rata-rata keuntungan sebesar Rp 43.533.598. Nilai produktivitas tenaga kerja sebesar Rp 1.176.442/HKO lebih besar dari biaya tenaga kerja per hari di lokasi penelitian sehingga layak untuk diusahakan, nilai produktivitas modal (π/C ratio) sebesar 61,257% lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI yang berlaku yaitu 1,75% sehingga layak untuk diusahakan dan nilai R/C ratio sebesar 2,91 lebih dari 1 sehingga layak untuk diusahakan. Faktor produksi yang berpengaruh signifikan (nyata) terhadap produksi melon adalah benih, curahan waktu tenaga kerja dan luas lahan. Kata kunci : usahatani melon, kelayakan
STUDI KOMPARATIF USAHATANI JAGUNG DENGAN OLAH TANAH DAN TANPA OLAH TANAH DI KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN Amanah Fitriyah; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 2 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perbedaan biaya dan produksi, (2) Perbedaan pendapatan, (3) Perbedaan keuntungan, (4) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani jagung olah tanah, (5) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani jagung tanpa olah tanah. Penelitian menggunakan metode desktiptif. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik survey dengan mewawancarai 32 petani jagung olah tanah dan 29 petani jagung tanpa olah tanah.  Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak terdapat perbedaan biaya antara usahatani jagung olah tanah dan biaya usahatani jagung tanpa olah tanah. (2) tidak terdapat perbedaan pendapatan antara usahatani jagung olah tanah dan usahatani jagung tanpa olah tanah. (3) tidak terdapat perbedaan keuntungan antara usahatani jagung olah tanah dan usahatani jagung tanpa olah tanah. (4) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani jagung olah tanah adalah benih, luas lahan, pupuk kompos, pestisida furadan dan pengalaman bertani. Variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, pupuk urea, dan pupuk phonska. (5) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani jagung tanpa olah tanah adalah benih, luas lahan, pestisida furadan, dan pengalaman bertani. Variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, pupuk urea, pupuk phonska, dan herbisida gromoxon.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris; Uswatun Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 2 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.193 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor internal yang mempengaruhi pengembangan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran; (2) faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran; dan (3) prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran.Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Lokasi yang dipilih yaitu desa Banyuasin Kembaran. Populasi petani kemukus di desa Banyuasin Kembaran yaitu 2 orang informan kunci dan 22 informan pendukung. Penentuan jumlah sampel informan kunci berdasarkan purposive sampling dan informan pendukung purposive sampling dan snowball sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuisioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa: (1) tanaman mudah dibudidayakan; (2) produk tahan lama; (3) tanaman dapat hidup lama; (4) perawatan tanaman mudah; dan (5) biaya budidaya rendah. Kelemahan yaitu: (1) kualitas SDM rendah; (2) siklus produksi tahunan; (3) rendahnya minat budidaya kemukus; (4) kondisi tanaman kurang diperhatikan; dan (5) belum memakai teknik budidaya yang efisien. Peluang berupa: (1) saluran pemasaran pendek; (2) harga relatif stabil; (3) berpotensi untuk kesehatan; (4) pangsa pasar luas; dan (5) kebutuhan kemukus dalam negeri relatif tinggi, sedangkan ancaman yaitu: (1) serangan penyakit; (2) kurangnya penyuluhan; (3) kurangnya peran dari lembaga-lembaga pemerintah seperti Dinas Pertanian atau Perkebunan; (4) perubahan musim kurang stabil; dan (5) beralih ke komoditas lain. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran yaitu membentuk kelompok tani khusus kemukus dengan jumlah skor yang diperoleh sebanyak 5,4.
TATANIAGA DAGING SAPI DI KABUPATEN PURWOREJO - Mariyono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 2 (2013): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.627 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) saluran tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo, 2) margin dan share tataniaga daging sapi masing-masing saluran tataniaga, 3) bagian harga yang diterima produsen dan 4) efisiensi tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pemilihan lokasi penelitian dan pengambilan sampel produsen secara purposive sampling. Jumlah sampel pejagal/produsen sebanyak 3 orang, sampel tengkulak sebanyak 1 orang dan sampel pedagang pengecer sebanyak 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga pola tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo yaitu Pola I Pejagal - Konsumen, Pola II Pejagal - Pedagang pengecer – Konsumen, dan Pola III Pejagal - Pedagang Tengkulak - Pedagang pengecer – Konsumen Total biaya tataniaga pola I Rp 0, biaya tataniaga pola II Rp 136,46, biaya tataniaga pola III Rp 231,59. Margin tataniaga pola I Rp 0, margin tataniaga pola II Rp 4.083,33, margin tataniaga pola III Rp 9.875,00. Bagian harga yang diterima pejagal pola I 100% , pola II 92,64%, pola III 86,63%. Efisiensi tataniaga daging sapi yaitu I 0% , pola II 0,27%, pola III 0,33%. Kegiatan tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo yang paling efisien adalah pola pemasaran I (produsen-konsumen) yaitu sebesar 0% dan Saluran tataniaga yang paling tidak efisien adalah saluran III (pejagal - pedagang tengkulak - pengecer – konsumen) yaitu sebesar 0,33%. Kata Kunci : Daging Sapi, Saluran, Biaya, Margin, dan Efisiensi Tataniaga
PERILAKU KONSUMSI PANGAN LOKAL MENDUKUNG PENCAPAIAN DIVERSIFIKASI PANGAN Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah : (1) menganalisis pola konsumsi bahan pangan lokal; (2) menganalisis diversifikasi pangan tingkat rumah tangga; dan  (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan rumah tangga. Sampel yang diteliti adalah rumah tangga yang masih mempertahankan budaya mengkonsumsi pangan lokal. Penentuan lokasi dan sampel penelitian secara purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Metode pelaksanaan penelitian melalui empat tahapan yaitu eksplorasi, deskripsi, analisis dan sintesis. Teknik pengumpulan data adalah wawancara menggunakan kuisioner. Data pola konsumsi rumah tangga diperoleh menggunakan teknik recalling 72 jam sebanyak 3 kali per minggu selama 4 minggu. Metode analisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan lokal pada rumah tangga adalah singkong yang diolah manjadi tiwul, singkong rebus, lanting, ubi jalar, talas dan suweg. Rata-rata frekuensi konsumsi tiwul sebagai pendamping nasi adalah 8 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata konsumsi 3.300,47 gram/keluarga/4 minggu. Rata-rata frekuensi konsumsi tiwul sebagai camilan adalah 3 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata konsumsi 754,08 gram/keluarga/4 minggu. Konsumsi singkong 2 kali dengan rata-rata 700,8 gram/keluarga/4 minggu, lanting 8 kali dengan rata-rata 437,5 gram/keluarga/4 minggu, ubi jalar 2 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata 1300 gram/keluarga/4 minggu, talas 1 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata 708,33 gram/keluarga/4 minggu, dan suweg 1 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata 433,33 gram/keluarga/4 minggu. Diversifikasi pangan tingkat rumah tangga yang dilakukan sudah baik, karena secara umum setiap rumah tangga telah menyusun menu makanan sesuai dengan empat sehat lima sempurna. Hasil rataan skor diperoleh rata-rata nilai skor diversifikasi pangan sebesar 4,8 atau dibulatkan 5. Nilai tersebut berarti bahwa rata-rata rumah tangga dalam mengkonsumsi makanan terdapat keanekaragaman dalam pola menu konsumsi bahan makanan sehingga memenuhi kebutuhan gizi dan seimbang. Faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan secara signifikan adalah pengetahuan gizi ibu. Sedangkan proporsi pengeluaran konsumsi, pendidikan ibu, dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara signifikan.   Kata Kunci : Konsumsi Pangan Lokal, Diversifikasi Pangan
STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PRODUK JELLY DI PD. ANEKA BINTANG CEMERLANG KABUPATEN KUNINGAN Intan Bestianingsih; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 6, No 2 (2017): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.117 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi  faktor internal apa saja yang dapat menghambat dan mendukung pengembangan pasar produk Jelly di PD. Aneka Bintang Cemerlang, 2) mengidentifikasi  faktor eksternal apa saja yang dapat menghambat dan mendukung pengembangan pasar produk Jelly di PD. Aneka Bintang Cemerlang, 3) strategi apa saja yang dapat diterapkan oleh PD. Aneka Bintang Cemerlang berdasarkan analisis SWOT, 4) alternatif strategi apa yang dapat diterapkan dalam pengembangan pasar produk Jelly di PD. Aneka Bintang Cemerlang berdasarkan analisis QSPM.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus.Pengambilan sampel lokasi penelitian dan sampel informan dilakukan secara purposive sampling.Sampel informan kunci diambil sebanyak 3 orang perwakilan dari PD. Aneka Bintang Cemerlang yaitu Informan biasa untuk agen diambil 3 agen dan 5 konsumen akhir.Diketahui bahwa strategi untuk pengembangan pasar jelly adalah menjaga kualitas dan peningkatan mutu produk Jelly, memberikan pelatihan terhadap karyawan, agar karyawan terampil dalam memmbuat produk dengan rasa yang baru sesuai inovasi pemilik, meningkatkan promosi agar produk dikenal dimasyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi, menciptakan produk baru dengan rasa yang baru, memberikan jaminan kesehatan terhadap karyawan, menambah mitra pemasok bahan baku, agar bahan baku stabil, menjalin kerja sama dengan pedagang pengecer diluar kota untuk meningkatkan pemasaran. Hasil matriks QSPM yang dijadikan prioritas strategi adalah menjaga kualitas dan peningkatan mutu produk Jell, memberikan pelatihan terhadap karyawan agar karyawan terampil dalam pembuatan produk dengan rasa yang baru sesuai inovasi pemilik, menciptakan produk yang baru dengan rasa yang baru, menjalin kerja sama dengan pedagang pengecer diluar kota untuk meningkatkan penjualan. Kata kunci: Pengembangan Pasar, Jelly, SWOT.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADA INDUSTRI MANISAN CARICA (Studi Kasus Pada Anggota Asosiasi Pengusaha Carica Di Kabupaten Wonosobo) - - Meiliandani; Uswatun - Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.343 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi pada industri manisan carica, 2) biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan industri manisan carica, 3) kelayakan usaha industri manisan carica. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif lokasi penelitian Kabupaten Wonosobo dipilih karena satu-satunya daerah yang mengembangkan industri manisan carica. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 17 sampel pengusaha anggota Asosiasi Pengusaha Carica (APC) menggunakan bahan baku buah carica maksimal 6 ton pada bulan Juli 2014 . Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi manisan carica adalah buah carica. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi manisan carica adalah gula pasir, air, kapur sirih, asam sitrat, pewarna, Na Benzoat,  tenaga kerja, dan pengalaman berusaha. Industri manisan carica Di Kabupaten Wonosobo yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Carica (APC) rata-rata biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 38.592.108,92, rata-rata penerimaan sebesar  Rp 70.216.000,00, rata-rata pendapatan sebesar Rp 52.490.197,58, rata-rata keuntungan sebesar Rp 31.623.892,40 pada bulan Juli 2014. R/C ratio sebesar 1,8 artinya industri manisan carica di Kabupaten Wonosobo layak untuk diusahakan. Nilai π/C ratio sebesar 82,06% artinya industri manisan carica layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 1,083% per bulan. Produktivitas tenaga kerja sebesar Rp11.702.666,67 artinya industri manisan carica layak diusahakan karena nilai produktivitas tenaga kerja>tingkat Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku/bulan di daerah penelitian sebesar Rp 990.000/bulan.     Kata Kunci : Carica, Faktor-faktor Produksi, Kelayakan Usaha