cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
AL-Fikr
ISSN : 14112140     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal Al-Fikr diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar. Al-Fikr diterbitkan pertama kali bulan juni 1996 dengan nama jurnal al Fikr : World Journal for Islamic Studies kemudian berubah pada tahun 2002 dengan nama al-Fikr : Jurnal Pendidikan Islam. Al-Fikr adalah jurnal terakreditasi nasional melalui Surat Keputusan Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendiknas RI. Nomor 51/DIKTI/Kep/2010 tanggal 5 Juli 2010
Arjuna Subject : -
Articles 202 Documents
Solusi Islam Terhadap Kasus - Kasus Rasisme Kaslam Kaslam; Kurnia Sulistiani
AL-Fikr Vol 23 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus-kasus rasisme yang pernah terjadi di Indonesia mayoritas disebabkan oleh perbedaan suku, etnis dan agama. Penyebab awal hanyalah permasalahan sepele antar individu yang kemudian melebar hingga menjadi sebuah kerusuhan massal. Islam sebagai agama yang universal tentunya memiliki solusi mengatasi permasalahan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak dalil-dalil Al Qur’an dan Hadits yang dapat menjadi rujukan untuk mencegah dan mengatasi kasus-kasus rasisme. Solusi islam dalam mengatasi kasus rasisme antara lain: larangan mengolok-olok suatu kaum;menanamkan konsep tauhid dalam diri kaitannya dengan habluminallah dan hablumninnas; menerapkan konsep satu keluarga dalam bingkai bernegara; menganggap perbedaan sebagai tanda kebesaran Allah Swt., yang harus dijaga; menanamkan dalam diri bahwa setiap manusia terlahir dalam keadaan mulia; dan islam datang sebagai rahmatan lil alamin yang mengayomi semua etnis dan suku. Dengan adanya solusi islam ini, diharapkan terjalin persaudaran yang kuat menuju negeri yang dicita-citakan yaitu baldatun, thayyibatun wa rabbun ghafur, sebuah negeri yang selaras antara alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
Kajian Otentisitas Hadis Dalam Pandangan Mustafa Ali Yaqub Fadhlina Arief Wangsa; Muhammad Ramadhan
AL-Fikr Vol 23 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang cara membuktikan keotentikan hadis yang berasal dari nabi muhammad saw. Dalam tulisan ini ada lima hal yang menjadi pembahasan inti yaitu pertama tentang sosok mustafa ali yaqub, kedua tentang hadis dan sunnah, ketiga tentang otentisitas hadis, keempat tentang kritik hadis, dan yang kelima tentang otoritas sebuah hadis. Tulisan ini dibuat lantaran banyak pandangan yang meragukan bahwa hadis berasal dari nabi terutama para orientalis. Hal ini tentunya berbahaya apabila tidak diberikan pemahaman yang utuh tentang hadis terutama pada orang awam. Oleh karena itu, untuk menangkal hal tersebut maka perlu diketahui bagaimana cara membuktikan keotentikan suatu hadis. Dengan melakukan kajian pustaka dan kajian tokoh hadis indonesia yaitu mustafa ali yaqub untuk menambah wawasan tentang kajian hadis terutama di indonesia. maka artikel ini menyimpulkan bahwa cara membuktikan keotentikan hadis itu ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu memahami hadis secara utuh dan melakukan kririk hadis.
KEPEDULIAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF HADIS Mukhlis bin Mukhtar
AL-Fikr Vol 23 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepedulian sosial merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam yang diajarkan Nabi saw. kepada umatnya yang tertulis dalam berbagai kitab hadis.  Dari hadis-hadis Nabi tersebut dapat dipahami bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab.  Tanggung jawab yang diemban oleh setiap individu, mendorong lahirnya kepedulian dalam ruang lingkup yang luas, di antaranya sebagai berikut: Dalam ruang lingkup keluarga, Nabi saw. menuntun orang tua (ayah dan ibu) untuk peduli terhadap pembinaan dan pendidikan anaknya, begitu pula sebaliknya anak dituntun untuk peduli terhadap pembinaan dan pendidikan yang diberikan kepadanya. Dalam ruang lingkup tetangga, Nabi saw. berpesan untuk menumbuhkan kebiasaan berbagi dengan tetangga.  Kebiasaan berbagi akan melahirkan sikap saling kenal-mengenal, menjalin keakraban, tolong-menolong, bantu membantu dan juga memudahkan untuk medeteksi jika tetangga dalam kesusahan dan kesedihan.  Dengan demikian akan terbentuk ruang lingkup kepedulian sosial yang senantiasa menjunjung tinggi ukhuwah (persaudaraan) yang utuh tanpa ada sekat suku, bangsa dan agama.
Model Perencanaan Hidup Seorang Muslim Kaslam Kaslam
AL-Fikr Vol 23 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketika seseorang meyakini bahwa dirinya akan menjadi tua, maka ia akan melakukan perencanaan hidup. Banyak hal yang akan ditempuh untuk mempersiapkan hari tua seperti investasi usaha, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, tabungan hari tua dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan karena semata-mata sadar bahwa fisiknya pasti akan lemah, tidak selamanya akan sehat dan suatu saat menjadi tua. Artikel ini mengurai bagaimana seseorang muslim dalam melakukan perencanaan hidup dalam islam yang berbasis pada Al Qur’an dan Hadis Nabi. Konsep perencanaan hidup ditemukan dalam Surah Hasyr:18 yang menuntut seorang muslim hendaknya senantiasa memperhatikan apa yang dikerjakan untuk hari esok (akhirat). Maknanya bahwa dalam merencanakan hidup hendaknya tidak memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Akan ada kehidupan akhirat yang juga harus direncanakan, agar hidup didunia lebih bermakna dan produktif. Dalam Hadis juga disebutkan bahwa setidaknya ada empat hal yang diaudit pada hari akhirat nanti dan hal ini bisa menjadi pedoman dalam merencanakan hidup. Keempat hal tersebut  yaitu usia digunakan untuk apa; fisiknya dihabiskan untuk apa, finansial didapatkan dari mana dan kemana didistribusikan; dan pengetahuan yang dimiliki, sejauh mana diamalkan. Hal ini sangat penting untuk menjadi renungan dalam merencanakan hidup agar bisa sukses di dunia dan di akhirat.
HAK DAN KEWENANGAN ISTRI DALAM PROSES TALAK PERSPEKTIF MASLAHAT DAN KEADILAN Zulkarnain Abdurrahman
AL-Fikr Vol 23 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mewujudkan maslahat dan menegakkan keadilan merupakan tujuan legislasi hukum Islam pada semua aturannya termasuk talak. Dalam fikih mazhab aturan tentang penjatuhan talak terkesan sangat longgar. Penjatuhan talak tidak terikat dengan kondisi dan tempat karena hak talak sepenuhnya di tangan suami, sehingga dia dapat menggunakan wewenang tersebut kapan saja, dimana saja dengan cara apa saja tanpa memerlukan saksi atau alasan apalagi persetujuan istri. Dominasi suami terhadap istri dalam talak sangat kuat dan istri menjadi pihak yang lemah. Padahal ketika menikah, keduanya memiliki kedudukan yang seimbang sebagai dua pihak yang persetujuannya sangat menentukan untuk keabsahan sebuah akad pernikahan. Pemerintah melalui peraturan perundang-undangan sebenarnya telah menempatkan suami istri dalam posisi yang setara dalam proses perceraian, namun peraturan tersebut belum dapat diterima sebagian masyarakat karena belum didukung oleh dalil-dalil yang memadai. Penelitian ini berupaya merumuskan bagaimana hak dan kewenangan istri dalam proses talak perspektif maslahat dan keadilan melalui dalil-dalil talak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suami istri mempunyai hak dan kewenangan yang setara dalam proses talak. Keputusan talak harus merupakan keputusan bersama suami istri karena talak tidak ubahnya seperti akad yang dalam keabsahannya membutuhkan persetujuan kedua pihak yang terlibat yakni antara suami dan istri. Selain didukung oleh dalil-dalil Al-Quran dan hadis, penetapan syarat persetujuan (kesepakatan) tersebut juga sejalan dengan prinsip-prinsip talak dan maqāṣid syarī’ah (tujuan hukum) dari pensyariatan talak.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI TOLERANSI UMAT BERGAMA PADA UPACARA RAMBU SOLO DI TANA TORAJA Guruh Ryan Aulia; SITTI SYAKIRAH ABU NAWAS
AL-Fikr Vol 23 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak;Keragaman Indonesia sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah yang bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dalam keberagamannya Indonesia wajib menjunjung tinggi nilai-nilai Toleransi umat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Nilai-nilai Toleransi Umat Beragama pada Upacara Rambu Solo di Tana Toraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis Komparasi Konstan (Constant Comparative Analysis) yaitu peneliti berusaha mengkonsentrasikan dirinya pada deskripsi yang rinci tentang sifat dan ciri dari data yang sudah dikumpulkan, sebelum berusaha menghasilkan pernyataan-pernyataan teoretis yang lebih umum. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Tahapan upacara adat Rambu Solo, antara lain : Ma’mulai atau pembukaan, Mattarima tamu atau menerima tamu, Ma’sandu, Mantunu tedong, Istirahat (rehad), Makpeliang atau Penguburan. Implementasi Nilai – nilai Toleransi Umat Beragama pada Generasi Milineal yaitu Tidak membeda-bedakan setiap masyarakat atau generasi milineal, Mengizinkan berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing, Mengingatkan untuk senantiasa melaksanakan ibadah sholat maupun puasa bagi yang beragama IslamKata Kunci;Implementasi , Nilai-Nilai Toleransi Umat Beragama, Rambu SoloAbstractThe diversity of Indonesia is something that cannot be denied. The context of understanding a pluralistic society, in addition to the culture of ethnic groups, Indonesian society also consists of various regional cultures which are a meeting of various cultures of ethnic groups in the area. In its diversity, Indonesia is obliged to uphold the values of religious tolerance. This study aims to determine the implementation of Religious Tolerance Values at the Solo Sign Ceremony in Tana Toraja. This study uses qualitative research methods using Constant Comparative Analysis, where the researcher tries to concentrate on a detailed description of the nature and characteristics of the data that has been collected, before trying to produce more general theoretical statements. Based on the results of the study, it shows that the stages of the Rambu Solo traditional ceremony, among others: Ma'mulai or opening, Mattarima guests or receiving guests, Ma'sandu, Mantunu tedong, Rest (rehad), Makpeliang or Burial. Implementation of Religious Tolerance Values in the Millennial Generation, namely Not discriminating against every community or millennial generation, Allowing praying according to their respective beliefs, Reminding to always carry out prayers and fasting for Muslims.Keyword;Implementation of Religious Tolerance Values, Solo Signs 
KUALITAS DIPLOMASI SEBAGAI ELEMEN NATIONAL POWER: (STUDI ATAS PRAKTIK DIPLOMASI MUHAMMAD SAW DI MADINAH) Kaslam Kaslam
AL-Fikr Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ushuluddin
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas diplomasi dianggap sebagai salah satu elemen national power. Negara yang memiliki kualitas diplomasi akan mempengaruhi kekuatan dalam negerinya. Sejauh mana sebuah negara mampu melakukan hubungan dengan negara lain secara resmi untuk bisa saling menguntungkan dalam hubungan tersebut. Praktik berdiplomasi telah dilakukan oleh Muhammad SAW saat merintis negara Madinah. Beliau melakukan komunikasi politik dengan berbagai macam karakter raja-raja pada saat itu. Tulisan ini bermaksud menganalisis kualitas diplomasi yang dilakukan oleh Muhammad SAW dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk diplomasi yang telah dilakukan pada saat berinteraksi dengan pemimpin Quraisy dan raja-raja disekitar Madinah. Argumen dalam tulisan ini dihasilkan bahwa Muhammad SAW sangat terampil dan memiliki strategi yang baik dalam melakukan diplomasi. Hasilnya, dalam merintis Madinah sebagai pusat islam, Muhammad SAW dapat membangun national power dengan baik, sehingga sangat diperhitungkan di Kawasan tersebut
Penafsiran Al-Qurthubi Terkait Ayat-ayat Al-Quraan yang Bertentangan dengan Kesucian Nabi Muhammad Muhammad Tajuddin
AL-Fikr Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ushuluddin
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammad SAW tidak luput dari teguran-teguran dari Allah SWT meskipun beliau termasuk golongan yang memiliki derajat yang paling tinggi diantara Rasul yang lainnya dan pada umat manusia pada umumnya. Teguran-teguran yang terdapat dalam Al-Qur’an tersebut tentulah membutuhkan penafsiran dan penjelasan dari kalangan mufassir agar tidak terjadi pemahaman yang salah. Tulisan ini bertujuan untuk ayat-ayat yang seolah bertentangan dengan Kesucian Nabi Muhammad, Al-Qurthubi memahami ayat-ayat yang seolah bertentangan dengan kesucian Nabi Muhammad tersebut adalah perbuatan keliru yang sebenarnya memang tidak dianggap dosa jika dilakukan oleh orang selain beliau. Penafsiran Al-Qurthubi mungkin menjadi salah satu alternaif bagi mereka yang merasa risih dengan adanya tuduhan kesalahan-kesalahan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad
PEMIKIRAN IBN HAZM: MAZHAB ZHAHIRI DAN FILSAFAT Fadhlina Arief Wangsa; I Gusti Bagus Agung Perdana Rayyn
AL-Fikr Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ushuluddin
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang biografi dan pemikiran Ibn Hazm sebagai seorang ulama fikih dan filsafat yang berasal dari Andalusia, Spanyol. Dalam artikel ini terdapat tiga hal penting yang menjadi pembahasan inti yaitu, pertama terkait biografi Ibn Hazm dan karya-karyanya, kedua pemikiran beliau secara umum tentang fikih, khusunya yang berkaitan dengan mazhab zhahiri, dan yang ketiga adalah pemikiran beliau tentang filsafat dalam hal proses penciptaan alam semesta. Oleh karena itu, maka perlu kiranya untuk memaparkan hal-hal tersebut agar tidak menimbulkan salah persepsi dengan melakukan kajian pustaka dan kajian tokoh untuk menambah wawasan tentang pemikiran ulama, Maka kesimpulannya adalah bahwa yang dapat dijadikan dalil hukum hanya Al Quran, hadis, dan ijma’. Sedangkan penciptaan alam semesta berasal dari ketidakadaan.
Setan dalam Aliran Darah Manusia Perspektif Hadis Nabi Saw. : Analisis pendekatan Psikologi Muhammad Ali Ngampo; Muadilah Hs. Bunganegara
AL-Fikr Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ushuluddin
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setan merupakan sifat untuk mendefenisikan semua makhluk yang jahat, pembangkang, selalu berkhianat, bermaksiat, tidak taat, suka melawan aturan atau semacamnya. Akan tetapi dewasa ini, masih minoritas di kalangan masyarakat yang memiliki kesadaran akan kekuatan yang dimiliki setan dalam menjerumuskan dan menemani manusia hingga terlepas dari perintah Allah Swt. Salah satu sifat yang sering terjadi di kehidupan kita yakni sifat marah/emosi, yang disebabkan karena bergejolaknya darah di dalam tubuh manusia. Adanya sifat marah/emosi merupakan naluri manusia dan tidak dapat dihilangkan secara sempurna, tetapi dapat diwaspadai dengan cara melakukan bentuk perlindungan diri. Sehingga, sangat perlu memahami makna hadis tentang “Setan dalam Aliran Darah Manusia Perspektif Hadis”, agar masyarakat dapat lebih menyadari terhadap segala bentuk godaan setan dan dapat berlindung diri darinya. Adapun proses penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan ilmu hadis dan psikologi. Dengan demikian, ditengah banyaknya masyarakat yang memahami adanya setan tetapi tidak memiliki kepekaan terhadap godaannya, maka penelitian ini hadir sebagai upaya menyadarkan akan godaan yang diberikan setan layaknya darah yang mengalir di dalam tubuh manusia dan nantinya akan memberikan dampak pada fisik/psikis manusia tersebut. Adapun makna setan yang diperoleh dari hadis tersebut, bahwa suatu sifat buruk yang menentang, menyalahi, dan menjauhkan atau jauh dari rahmat Allah Swt. serta membangkang, yang terdapat di dalam diri manusia, jin ataupun binatang dan akan senantiasa merayu serta menggoda bagaikan darah yang tidak akan terpisah.