cover
Contact Name
Arifa Chan
Contact Email
uppublikasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
uppublikasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 23561297     EISSN : 25287222     DOI : -
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar (JTIDP) published by Indonesian Center for Estate Crops Research and Development is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from area of agricultural science on industrial and beverage crops.
Arjuna Subject : -
Articles 407 Documents
Efisiensi Kinerja dan Hasil Panen Teh Menggunakan Gunting dan Mesin pada Beragam Kemiringan Lahan Ahmad Thoriq; Krawali Sita
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p165-172

Abstract

Tea leaf plucking is an important activity that can determine the quantity and quality of tea production. Tea plantations characteristically have variations of slopes that affect the performance of the picking process. This study aimed to analyze the performance efficiency of tea plucking activities using plucking machines and scissors. Field data were collected from several blocks in the South Gambung and North Gambung afdeling. Data collected consisted of the elevation of the place, the slope of the land, the plucking area, plucking time, the number of pluckers, the plots length of the plucking activity, the width of the plots, and the harvested tea's weight. The data collected were processed into field capacity and tea plucking performance efficiency, which were then analyzed descriptively. Results showed that the slope of the land has an effect on work efficiency of 3.00%-8.68%. The effective and theoretical field capacity of tea plucking machines is 0.14 hectares per hour and 0.20 hectares per hour, respectively, while the scissors is 0.015 hectares per hour and 0.020 hectares per hour. The quality of tea harvested with machines that meet the requirements is 44.10%, better than scissors harvested, which is only 28.09%.
Keragaman Genetik Klon Lokal Kopi Robusta Asal Temanggung Berdasarkan Marka SSR Indah Sulistiyorini; Nur Kholilatul Izzah; Dani Dani; Budi Martono
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p141-150

Abstract

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu sentra produksi kopi Robusta di Jawa Tengah dengan beragam klon kopi lokal yang potensial. Dari hasil eksplorasi diperoleh beberapa nomor klon lokal kopi Robusta yang berpotensi memiliki produktivitas tinggi dan diduga tahan terhadap hama/penyakit. Namun, klon kopi lokal tersebut belum diketahui secara jelas tingkat kemiripan genetiknya dengan klon-klon unggul yang sudah dilepas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik 29 klon lokal kopi Robusta asal Temanggung berdasarkan marka SSR. Penelitian dilakukan di Laboratorium Molekular lingkup Laboratorium Terpadu Balittri, mulai bulan Februari sampai Desember 2018. Penelitian menggunakan 29 nomor klon lokal yang berasal dari Temanggung dan dua varietas yang sudah dilepas, yaitu BP 42 dan BP 358, sebagai pembanding. Sebanyak 14 marka SSR yang digunakan dalam penelitian bersifat polimorfik dan mampu mengelompokkan klon kopi lokal asal Temanggung menjadi 5 grup besar dengan nilai koefisien kemiripan genetik sebesar 0,57. Empat klon kopi lokal Temanggung, yaitu kopi Putih Daun Lebar, Lokal, Tugusari Hijau, dan Tugusari Kuning berada dalam satu grup yang sama dengan klon pembanding BP 42 dan BP 358 pada grup I. Satu klon lokal (Tugusari Hijau) memiliki kemiripan genetik dengan klon pembanding BP 358 sebesar 0,91. Sementara itu, 25  klon lokal lainnya berada pada grup yang berbeda dengan klon pembanding. Klon lokal yang mempunyai jarak genetik yang jauh selanjutnya dapat dipilih sebagai kandidat klon unggul lokal dalam program pemuliaan tanaman kopi.
Kultur Embrio Tiga Spesies Kopi pada Umur Buah dan Formulasi Media yang Berbeda Meynarti Sari Dewi Ibrahim; Indah Sulistiyorini
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p151-164

Abstract

Studying the fruit age and proper media formulation is one of the important stages in embryo culture of coffee. The data is highly benefical, especially in saving embryos generated from intra- and inter-species crosses that fall prematurely or experience problems in germination. The aim of this study was to determine the suitable age and media formulation for embryo culture of Arabica, Robusta, and Liberica coffee. The study was conducted at the Tissue Culture Laboratory, Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute from January 2019 to November 2020. Murashige and Skoog (MS) media with growth regulators adapted to embryonic development were used in this study. The three types of coffee divided into 5 groups, namely pinhead, immature, early mature, almost mature, mature, and used as planting material. The research was designed in a completely randomized design with 10 replications, and media formulation as a treatment. The results showed that embryo culture of the three coffee species was conducted successfully, except for pinhead fruit. The older the cultured fruit, the higher the percentage of germination. There is a difference in germination time between the three coffee species. The  medium for embryo culture should be adjusted with the age of the fruit being cultured. Aside from growing embryos, the cultured mature fruit embryos on MS medium given 0.5 mg/l BA can also be used for propagation by utilizing the secondary somatic embryos formation.
Pemetaan Atribut Sensori Kopi Kobura Berdasarkan Perbedaan Cara Panen dan Pengolahan di Tingkat Petani Enny Randriani; Elsera Br Tarigan; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p109-120

Abstract

In general, Kobura coffee farmers in South Ogan Komering Ulu (OKU) harvest coffee with the criteria of red fruit and a mixture of red and green, while the processing method is a dry process. However, the sensory attributes of these activities are not yet known. This study aims to map the sensory qualities of Kobura coffee at the farmer level based on differences in harvesting and processing methods. The research was carried out in Banding Agung District, South OKU Regency, and the Coffee and Cocoa Bioindustry Laboratory, Balittri, Sukabumi, from March to December 2019. The design used was a completely randomized design with 3 treatment factors and two replications. The first factor was three clones of Kobura coffee (Kobura 1, 2, 3), the second factor was two harvesting methods (red and mix of red + green fruit), and the third factor is two processing methods (dry and wet). The variable observed were the sensory attributes analyzed by multivariate analysis of variance, principal component analysis, cluster analysis, and path analysis. The results showed that the harvesting and processing methods of Kobura coffee at the farmer level in South OKU did not significantly affect the sensory. Furthermore, each cluster's harvesting and processing methods were evenly distributed because the proportion between red and green fruit was not clearly identified in the mixed fruit harvest. Superior genetic and optimal altitude factors make Kobura coffee categorized into Fine Robusta with a final score of 81.13-85.75. The final score is directly and dominantly influenced by mouthfeel (body), flavor, overall, and fragrance, respectively.
Analisis Kualitas Buah Merah Kopi Arabika Gayo dan Korelasinya dengan Kualitas Biji pada Ketinggian Berbeda Yusya' Abubakar; Dian Hasni; Siti Agustina Wati
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v9n1.2022.p1-14

Abstract

Dataran Tinggi Gayo (DTG) merupakan produsen kopi Arabika terluas dan hasil panen terbesar di Indonesia. Kualitas biji dan citarasa kopi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi kematangan buah. Campuran buah merah, hijau dan rusak sering ditemukan di lapangan yang mempengaruhi mutu kopi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas buah dan menghitung korelasinya dengan kualitas kopi beras dan seduhannya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah, bulan April-Juni 2021. Penelitian dilakukan melalui wawancara kepada petani dan pengepul, serta mengamati kualitas buah merah, mutu fisik dan mutu seduhan (SCAA) kopi yang ditanam pada tiga ketinggian tempat yang berbeda (E1 = 1000-1200 mdpl, E2 = 1201-1400 mdpl dan E3 = 1401-1600 mdpl), berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat tumbuh berpengaruh terhadap kualitas buah yang dipanen. Semakin tinggi tempat tumbuh maka semakin baik kualitas kopi, yang ditandai dengan menurunnya persentase buah rusak, yaitu 31,48%, 18,75%, dan 10,83% pada ketinggian E1, E2, dan E3. Ketinggian tempat juga berpengaruh terhadap kualitas kopi beras, yaitu cenderung mempunyai ukuran yang lebih besar dan nilai cacat lebih rendah. Hasil cupping test menunjukkan kualitas kopi termasuk specialty dengan skor rata-rata 82,67 + 0,98. Kopi dari lokasi yang lebih tinggi mempunyai skor atribut fragrance, flavor, dan acidity yang lebih tinggi.  Analisis korelasi menunjukkan adanya korelasi positif kuat antara persentase buah kopi rusak dengan nilai defect kopi beras, korelasi positif moderat antara persentase buah mengapung dengan nilai defect kopi beras dan korelasi positif lemah antara persentase buah hijau dengan skor total cup test.
Respons Pertumbuhan Benih Kopi Robusta Akibat Perbedaan Bahan Setek dan Hormon Tumbuh yang Digunakan Cici Tresniawati; Sakiroh Sakiroh; Nur Kholis Firdaus; Dibyo Pranowo
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v9n1.2022.p%p

Abstract

Kopi Robusta diperbanyak secara klonal (vegetatif) melalui setek satu ruas. Pertumbuhan setek dipengaruhi oleh sumber bahan tanam (umur dan nomor ruas) dan faktor genetik. Penggunaan hormon alami dapat menjadi alternatif selain hormon berbahan dasar kimia. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pakuwon dan Laboratoriun Terpadu Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, mulai bulan September sampai dengan Desember 2020. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respons pertumbuhan setek enam klon kopi Robusta akibat dari perbedaan perlakuan nomor ruas dan hormon tumbuh yang digunakan. Penelitian menggunakan rancangan split split plot dengan dua ulangan. Petak utama adalah enam jenis klon kopi Robusta (BP 308, BP 913, BP 436, SA 237, BP 358, dan BP 936), anak petak adalah tiga jenis hormon: Root-Up 5%, ekstrak bawang merah 100%, dan pasta bawang merah, dan anak anak petak adalah nomor ruas entres (1, 2, 3, dan 4). Peubah yang diamati meliputi: tinggi tunas per setek, jumlah tunas per setek, jumlah ruas per setek, jumlah daun per setek, panjang akar primer, jumlah akar primer, dan persentase setek hidup. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara jenis klon, jenis hormon, dan nomor ruas. BP 308 memiliki panjang akar primer dan jumlah akar primer tertinggi dibandingkan dengan klon lainnya. Zat pengatur tumbuh kimia merangsang pertumbuhan tunas, jumlah akar, dan jumlah daun lebih tinggi dari larutan  ekstrak dan pasta bawang. Nomor ruas berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas dan panjang akar. Interaksi klon dengan nomor ruas memengaruhi tinggi tunas, jumlah akar primer, dan persentase hidup setek.
Pengaruh Ukuran Biji terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Benih Kopi Liberoid Meranti Iing Sobari; Nur Kholis Firdaus; Dibyo Pranowo; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v9n1.2022.p23-32

Abstract

Kopi Liberika (Coffea liberica Bull ex Hiern) tergolong kopi Liberoid yang memiliki ukuran buah lebih besar daripada kopi Arabika dan Robusta. Setiap jenis kopi Liberoid memiliki ukuran biji yang beragam dari yang berukuran kecil, sedang, hingga besar. Oleh karena itu, diperlukan informasi tentang ukuran benih yang optimal untuk perbanyakan kopi Liberoid secara generatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran klas benih terhadap perkecambahan dan pertumbuhan benih kopi Liberoid Meranti. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Pakuwon, Sukabumi, mulai bulan Januari sampai September 2021. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap persemaian awal dan persemaian utama, dengan rancangannya masing-masing adalah rancangan petak terpisah yang diulang 5 kali. Sebagai petak utama adalah 2 jenis kopi Liberoid Meranti yaitu LIM 1 dan LIM 2, sedangkan sebagai anak petak adalah 3 ukuran klas benih yaitu ukuran kecil, sedang, dan besar. Pengamatan dilakukan terhadap proses perkecambahan dan pertumbuhan benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas, pertumbuhan tinggi, dan diameter batang benih dipengaruhi oleh interaksi antara jenis kopi dengan ukuran benih, sedangkan panjang hipokotil dan panjang akar dipengaruhi oleh perbedaan ukuran benih. Untuk meningkatkan keberhasilan perbanyakan benih melalui biji, maka untuk kopi LIM 1 sebaiknya menggunakan benih yang berukuran sedang sampai besar (0,51-0,70 g/benih), sedangkan untuk LIM 2 sebaiknya menggunakan benih yang berukuan kecil (0,56-0,62 g/benih).

Filter by Year

2011 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 3 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 3 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri More Issue