cover
Contact Name
Zaffril Syam
Contact Email
zaffril.syam@uin-suska.ac.id
Phone
+6282385365000
Journal Mail Official
imam.hanafi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama
ISSN : 20860315     EISSN : 24071595     DOI : https://doi.org/10.24014/trs.v12i2.13542
Core Subject : Religion,
Jurnal Toleransi mempublikasikan hasil-hasil penelitian, baik hasil kajian lapangan maupun kepustakaan. Fokus utama Jurnal Toleransi meliputi: Relasi antar dan intern umat beragama; Pluralisme; Multikulturalisme; Hubungan antar etnik.
Articles 204 Documents
GERAKAN MUSLIM PROGRESIF PASCA REJIM SUHARTO DI INDONESIA Ahmad Suaedy
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7081

Abstract

Di luar tumbuhnya berbagai gerakan Islam radikal dan fundamentalis paska tumbangnya Orde Baru, muncul pula gerakan Muslim progresif. Sebuah gerakan yang mengusung berbagai isu substansial untuk demokrasasi seperti pluralisme dan toleransi, hak-hak perempuan dalam Islam dan keadilan, atau hak-hak asasi manusia pada umumnya. Sebagian mereka tumbuh berkat keterbukaan politik di era reformasi, tetapi sebagian lainnya merupakan penjelmaan dari gerakan underground di era orde baru yang mengusung demokratisasi dengan titik masuk Islam. Kini mereka trerbangun jaringan kerja baik dalam level isu untuk mempertajam dan menggugat konsep-konsep konvesional tentang Islam mengiringi perubahan sosial politik, maupun dalam prkatik politik itu sendiri untuk menjaga sustainabilitas demokrasi. Bagaimanakah jaringan itu terbangun, bagaimana cara kerja mereka, isu apa saja yang mereka usung dan apa kelebihan dan kekuranagnnya, serta bagaimana prospek gerakan ini? Itulah beberapa masalah pokok yang hendak disajikan dalam presentasi ini
MASJID SEBAGAI PUSAT PEMBINAAN UMAT Zasri M Ali
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 4, No 1 (2012): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v4i1.1033

Abstract

Bila kita merujuk kepada perjalanan sejarah ketika Nabi Muhammad SAW akan membangun sebuah masyarakat, maka yang diutamakan adalah membangun masjid. Ini pula yang terjadi sa’at akan membangun kota Madinah dengan terlebih dahulu membangun fondasi masyarakat melalui masjid. Dalam situasi apapun, masjid dapat dijadikan pusat kegiatan masyarakat untuk berusaha mewujudkan tatanan sosial yang lebih baik. Jika selama ini pusat pembinaan masyarakat masih terpusat ke lembaga-lembaga formal seperti sekolah dan madrasah, maka bagi masyarakat sekarang harus juga dikembangkan lembaga kemasjidan sebagai salah satu alternatif pembinaan umat dan bahkan bangsa secara keseluruhan. Apabila jumlah masjid yang ada di Indonesia benar-benar difungsikan sebagai ta’mir masjid dengan baik, maka dalam waktu yang tidak lama dapat mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan akibat krisis multidimensional yang sudah diderita beberapa tahun ini. Karena salah satu fungsi masjid adalah memberikan pembinaan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk sosial ekonomi.Untuk itu diperlukan usaha pengembangan pola idarah (manajemen), imarah (pengelolaan program) dan ri’ayah (pengelolaan fisik)
KERUKUNAN UMAT MELALUI INSTRUMENT EKONOMI SYARIAH DALAM PEMBENTUKAN TRANSFORMASI MASYARAKAT Syahpawi Syahpawi
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 2, No 1 (2010): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v2i1.427

Abstract

This article talks about reconciliation of people /through economic instrument of syari'ah in forming of society transformasi. Failure of conventional system make happened deviation of value of social value and of normative society moral so that that system is assumed to fail in to form reconciliation of people in economic tatanan. For that economic intstrument of syari'ah represent one of the alternatives in forming of society transformation with mudharabah instrument, maal baitul, religious obligatory institute, communal ownership institute, alms and all that.
PRILAKU BERAGAMA Sembahyang dalam Islam dan Yahudi Siti Mursidah; Kurnial Ilahi; Khotimah Khotimah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 11, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v11i1.8288

Abstract

Dalam sejarah disebutkan bahwa memahami Yahudi harus dibedakan batas antara agama dan bangsa, sebagai agama Yahudi merupakan salah satu agama samawi yang hingga kini masih tetap eksis keberadaannya. Sebagai bangsa - pun Yahudi masih memiliki Kekuatan kultur yang masih tetap mengakar kuat sebagai satu kesatuan bangsa Yahudi yang besar. Ke unikan dan karakter bangsa Yahudi dalam sejarah masih tetap mempertahankan jati dirinya sebagai bangsa. Pada sisi teologis agama Yahudi juga memiliki ajaran-ajaran yang masih dapat dijadikan sebagai bagian kekuatan yang menujukkan indicator ke-eksisan Yahudi dalam agama. Salah satunya adalah masalah Sembahyangnya
DEMOKRASI MELAHIRKAN PLURALISME; BAHAYA DALAM TOLERANSI UMAT BERAGAMA Jhon Afrizal
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 3, No 2 (2011): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v3i2.1059

Abstract

This article talk about democracy and pluralism relationship with people tolerance gets religion. Tolerances comprehended pluralism mark sense thinking manner, religion, culture, civilization etc.. Pluralism is gone upon on one wish to smooth away truth. Plurasme is looked on as its appearance trigger extreme attitude, radicaal martial on behalf religion, horizontal conflict, and grind on behalf religion. According to clan pluralis, conflict and violence with mengatasnamakan destroyed new religion if each religion no longer look on its the most religion correctness.
KONSEP TOLERANSI DALAM BUDAYA MELAYU Hertina Hertina
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 2, No 2 (2010): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v2i2.432

Abstract

Malays have different tolerance values are translated in a variety of vocabulary such as the value of openness, pluralism, persebatian, tolerant, cooperativeness, shared causes, shy, responsible, fair and true, brave and courageous, wise and prudent, meetings and consensus, taking advantage of the time, farseeing, industrious and diligent, trustworthy values, science, Takwa to God, and other. Tolerance in the life of wilt occupy an important position in the life of wilt, tolerant person who is considered a virtuous person, kind, know yourself and know the customs and religion holds, otherwise people who do not tolerate people who are not considered beperasaan, unsure of themselves and Nafsi called lust, selfish person. People like this will be abused in society and denigrated in the association. Another character of the Malays are tolerant. Malays would prefer to be silent rather than reactive. Reactive attitude in an environment can lead to an atmosphere of pros and cons. The atmosphere is always avoided by the Malays. In historical fact, are rarely found in incidents provoked by the Malays. There are factors adopted by the Malay people of faith that religion does not advocate violence and brutality.
NALAR PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION); Analisis Pemikiran Abdurrahman Wahid Alimuddin Hassan Pallawa; Masbukin Masbukin
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 11, No 2 (2019): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v11i2.10626

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan akan pentingnya upaya mengembangkan model pembelajaran fiqh yang lebih humanis. Pembelajaran fiqh perlu didorong ke arah yang lebih transformatif, mau melihat perbedaan, menyadari tentang pentingnya pluralitas dalam pemahaman fiqh. Oleh karena itu, pembelajaran fiqh semestinya harus humanis, yaitu meneguhkan kembali kepentingan manusia dalam beribadah. Model pembelajaran fiqh yang humanis diantaranya adalah menekankan akan pembelajaran yang bermakna dan pendekatan dialogis.
PENDIRIAN RUMAH IBADAT MENURUT PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 8 DAN 9 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAT (Studi Kasus Kota Pekanbaru) Ismardi Ismardi
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 3, No 2 (2011): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v3i2.1064

Abstract

Writing works through to hit pluaralisme's problem at Indonesian, notably deep religion area have evoked a lot rf conflict at various region, particularly sectioned East lndonesian area. That conflict really confiscate energy and side exhaustive thinking because no has touched to pine politics, social and economic, as one of Poso's happening. Government has done various effort to muffle conflict among people gets religion, as do dialogue among beragama.'s people. Expected by society can unlimber to do discussion with other religion people that variably view about life fact That dialogue by it self will enrich knowledge both of party in order to dance equation who can make life base on good terms in society
DAKWAH DAN POLA RELASI GENDER Analisis Pengembangan Pola Relasi Gender Melalui Aktivitas Dakwah Majelis Taklim dan Implementasinya pada Kelurga Muslim Di Kecamatan Tampan Pekanbaru Ginda Ginda
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 3, No 1 (2011): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v3i1.1069

Abstract

Majelis Taklim one of mission form already admitted goverment dan society. Activity accuses at Majelis Taklim is of important in smartens up society. Notably deep tutorial Islam knowledge. Contribution missionarizes Majelis Taklim to gender relationship grasp good Moslem. Muslem society sees about man and women relationship correspond to Majelis Taklim grasp. Found observational result that Majelis Taklim potential was made to building genders relationship.
HASAN AL-BANNA (Problematika Islam Mesir dan Da’wah) Masnur Kasim
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 2, No 2 (2010): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v2i2.437

Abstract

During the early 1800s, Egyptian cotton exporting cotton in large quantities and eventually became the main results of Egypt. To facilitate the growth of trade between Egypt and Europe, foreign investors support a variety of projects to develop communication and modern transportation infrastructure. Egypt, after successfully controlled by Napoleon of France in the 19th century Egyptian natural resources exploited by the imperialists during this century, the fate of Economics and Political of egypt getting pinched   

Page 5 of 21 | Total Record : 204