cover
Contact Name
Zaffril Syam
Contact Email
zaffril.syam@uin-suska.ac.id
Phone
+6282385365000
Journal Mail Official
imam.hanafi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama
ISSN : 20860315     EISSN : 24071595     DOI : https://doi.org/10.24014/trs.v12i2.13542
Core Subject : Religion,
Jurnal Toleransi mempublikasikan hasil-hasil penelitian, baik hasil kajian lapangan maupun kepustakaan. Fokus utama Jurnal Toleransi meliputi: Relasi antar dan intern umat beragama; Pluralisme; Multikulturalisme; Hubungan antar etnik.
Articles 204 Documents
KONSEP KALKI AWATARA DALAM KITAB WEDA Perspektif Dr. Pandit Vedaprakash Upaddhay dalam Buku Muhammad in The Hindu Scriptures Hendrik Alim Mashuri; Abu Bakar; Suja'i Suja'i
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 12, No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v12i2.13542

Abstract

Penelitian ini ingin menjelaskan tentang konsepsi Kalki Awatara dalam Kitab Weda. Pertayaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pemahaman umat hindu tenatng kalki awatara dalam tinjauan dr. Ved prakas? dan (2) Bagaimana menurut perspektif Dr. Ved Prakash Upaddhay terhadap kalki awatara tentang keingkarnasian nabi muhammad dalam buku muhammad in the Hindu Scriptures? Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan (library research), sebab data-data yang digunakan adalah material tertulis seperti buku-buku, artikel, dan lain-lain yang berhubungan dengan topik pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 'Brahma' sebenarnya adalah Ibrahim, di mana huruf awal A dalam Abraham dipindahkan ke bagian akhir menjadikannya Brahma. Analisis ini akurat ketika seseorang menulis dua kata dalam aksara Arab, bahasa yang mirip dengan yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim. Demikian pula, istri pertama Ibrahim, Sarah, disebutkan dalam Weda sebagai Saraswati, dan Nabi Nuh (Nuh Air Bah) disebutkan sebagai Manuh atau Manu Beberapa Pakar menganggap Atharva Veda sebagai Kitab Abraham. Nabi Ismail (Ismail) dan Ishaq (Ishak) masing-masing bemama Atharva dan Angira, dalam Weda. Diketahui dengan baik bahwa umat Hindu menyukai penyembahan pahlawan, dan masuk akal untuk mengasumsikan bahwa dalam jangka waktu yang lama, penghormatan dan penghormatan yang tinggi bagi beberapa Nabi menyebabkan beberapa dari mereka dianggap sebagai tuhan atau Tuhan. Lebih lanjut, kemungkinan besar Kitab Ibrahim dan kitab para Nabi lainnya berisi nubuatan tentang Nabi Terakhir, Muhammad (s). Sejarawan Muslim India berpendapat bahwa kuburan Nabi Sheesh dan Ayyub (Ayyub) berada di Ayodhya, di provinsi Uttar Pradesh, India. Di zaman kuno, Ayodhya dikenal sebagai Khosla menurut Shatpath Brahmanas.
BERINTERAKSIDENGAN NONMUSLIM” al-Musalimun”; PERSFEKTIF HADIS Johar Arifin
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 1, No 1 (2009): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v1i1.446

Abstract

This paper contains an explanation of the rules of Shari'a perspective Hadith of Prophet Muhammad SAW in interacting with non-Muslim parties in this discussion group focused on the al-Musalimun their peaceful coexistence and not hostile to Islam. This paper tried to investigate how the Prophet interact with respect to the above Qauliyah Sunnah and the Sunnah Fi'liyah, hoping to ward off negative public perception been assumed that the non-Muslim is an enemy that must be fough and was also able to provide a positive contribution to the Government , of Religion, the scholars, traditional leaders and Muslims in general, so it can be realized life in peace, safe, prosperous, spiritual and physical
MELIHAT SISI FUNGSIONAL RUMAH IBADAH Studi terhadap Masjid dan Gereja Katolik di Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru Azwan Azwan; Abd Ghofur; Khairiah Khairiah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 13, No 1 (2021): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v13i1.13646

Abstract

Penelitian ini, merupakan field research (penelitian lapangan) dengan metode pendekatan studi komparatif. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif yang besifat deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fungional, keberadaan Masjid Jami’ dan Gereja Katolik Santa Maria memilik persamaan, terutama pada bidang pendidikan. Jika di Masjid ada TK dan MDTA, maka fungsi pendidikan di Gereja Katolik Santa Maria ada TK Santa Maria, SD Santa Maria dan SMA Santa  Maria. Pada aspek ibadah, keduanya juga memili fungsi yang sama. Begitu juga pada aspek social-kemasyarakatan, keduanya juga memiliki fungsi yang sama. Jika di Masjid memberi bantuan terhadap anak yatim dan memberikan bantuan terhadap masyarkat yang kurang mampu, maka di Gereja Katolik Santa Maria juga memberikan bantuan sosial terhadap Masyarakat yang kurang mampu.
PACU JALUR DAN SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT KABUPATEN KUANTAN SINGINGI (Kajian Terhadap Tradisi Maelo) Hasbullah Hasbullah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 7, No 2 (2015): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v7i2.1429

Abstract

Pacu Jalur merupakan event yang menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi. Setiap tahun event ini dilaksanakan dan masyarakat menyambut secara antusias. Hal ini ditandai dari ramainya masyarakat yang hadir dalam perlombaan tersebut. Di samping itu, memenangkan perlombaan ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat yang memiliki jalur tersebut. Perlombaan Pacu Jalur dipersiapkan oleh setiap peserta lomba yang berasal dari kecamatankecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi dan daerah lain yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut. Jalur merupakan wujud kebudayaan bagi masyarakat Kuantan Singingi yang diwariskan secara turun temurun. Bagi masyarakat Rantau Kuantan jalur memiliki makna tersendiri, baik bagi diri pribadi maupun sebagai warga kampung. Jadi, tidak sempurna suatu kampung jika warganya tidak mempunyai jalur. Tradisi pacu jalur masyarakat Kuantan Singingi menuntut adanya solidaritas sosial masyarakat. Tanpa kekompakan dan kebersamaan warga masyarakat, jalur tidak akan mungkin diwujudkan. Salah satu bentuk solidaritas masyarakat diperlihat dalam tahapan maelo. Maelo atau menarik kayu atau jalur setengah jadi)merupakan suatu tahapan dalam pembuatan jalur. Tahapan ini dilakukan setelah kayu jalur ditebang. Mengingat maelo merupakan pekerjaan yang berat yang memerlukan banyak tenaga manusia, maka amat diperlukan solidaritas dan partisipasi masyarakat
MAKNA AHL AL-KITAB DALAM AL-QUR’AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK) Syamruddin Nasution
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 1, No 2 (2009): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v1i2.451

Abstract

One of the controversial in interfaith marriage is a sense Ahl al-Kitab. There are differences of understanding between the scholars who actually Ahl al-Kitab is because the meaning of Ahl al-Kitab has sects or groups in their causes differ in interpreting the verses of the Koran. This stutdy will examine it through thematic interpretation methods, through Tafsir Al-Azhar and Tafsir Al-Mishbah
ARGUMEN AL-QUR’AN TETANG EKSKLUSIVISME, INKLUSIVISME DAN PLURALISME Abu Bakar
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 8, No 1 (2016): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v8i1.2470

Abstract

Bentrok antar umat beragama, sampai tragedi pengeboman mengatasnamakan jihad di tempat-tempat ibadah adalah potret buram yang masih menyesaki mata negeri ini. Yang terakhir disebut memiliki dampak yang luar biasa; dan dalam beberapa tahun terakhir sukses menuntut hilangnya puluhan nyawa orang tak berdosa. Agama memang memiliki daya pengaruh yang luar biasa terhadap pemeluknya. Para pemeluk yang militan dan ekstrim akan melakukan apapun demi membela keyakinannya itu. Ikhlas, lillahi ta‟ala, berani mati, adalah kemasan bahasa mereka dalam memaknai keyakinan mereka itu. Dalam Islam, pada dasarnya memberikan pembenaran atas sikap ekstrim tersebut, tetapi Islam juga menggaranti akan umatnya untuk selalu bersikap terbuka (ingklusif) dan menghargai perbedaan (pluralis). Tulisan ini, menuntun kita pada ketiga doktrin tersebut, yang secara implisit disebutkan dalam al-Qur'an. Sehingga kemampuan seseorang dalam memaknai dan menafsirkan ulang atas doktrin tersebut, menjadi sangat penting
JAMAAH AHMADIYAH (Kesesatan yang Merusakan Kerukunan Umat Seagama) Akbarizan Akbarizan
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 1, No 2 (2009): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v1i2.456

Abstract

Some people consider Ahmadiyya" is one of a group or school of the Muslim group, brcause Ahmadiyya differ only in matters of furu' Indeed Ahmadflya has nothing to do with Islam. Ahmadiyyah has deceived the human race and sell the name of Islam. After studying and reviewing his teachings, misleading and damaging Ahmadiyya community harmony religion (the Muslims) and outside the Ahmadiyya Muslim.
INKLUSIVISME DAN HUMANISME PESANTREN Zulkifli Nelson; Dardiri Dardiri
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 8, No 2 (2016): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v8i2.2475

Abstract

Pesantren selama ini dianggap memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan pemahaman ke-Islaman di negeri ini. Hal ini menjadi sangat menarik jika kemudian pesantren dihadapkan pada isu eksklusifitas keagamaan. Isu ini memberikan dampak pada pemahaman keagamaan yang mengangap bahwa hanya pemahaman agamanyalah yang paling benar. Sikap yang lebih tinggi dari pemahaman agama seperti ini adalah munculnya teror dan pembunuhan atas nama Tuhannya. Oleh karena itu, pemahaman ulang atas pesantren menjadi penting, yaitu apakah pesantren justru memberikan kontribusi atas pemahaman diatas? Sehingga pembunuhan atas nama Tuhan sering terjadi di negeri ini. Dari ulasan pada tulisan ini, jika berangkat dari akar tradisi keilmuan pesantren, justru nilai-nilai keterbukaan (inklusifitas) dan penghargaan atas hak-hak kemanusiaan (humanitas) dijunjung tinggi. Hal ini, semakin menepis anggapan bahwa pesantren "sarang teroris"
TINJAUAN SOSIAL-POLITIK TERHADAP ISLAM DAN TAMADUN MELAYU DI ASIA TENGGARA TANTANGAN DAN HARAPAN Muhammad Halkis
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 6, No 1 (2014): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v6i1.895

Abstract

Hubungan Islam dengan masyarakat Melayu muncul dalam membangun peradaban terasa nyata ketika era pasca kolonial memerlukan pemikiran kebangsaan (nation state) terbentuk melalui proses politik kenegaraan sehingga kadar resapan negara-negara terhadap nilai-nilai Islam dapat dipahami.Teori yang menjelasakan bahwa negara bangsa adalah produk modernitas tidak sejalan dengan masyarakat kultur yang berorientas pada masa lalu adalah keliru, karena masa sekarang merupakan dunia kehidupan yang berlanjut dalam situasi yang berbeda. Ada tiga indikator resapan sebuah negara dalam era globalisasi saat ini terhadap Islam, yaitu; 1) konstitusi, mengatur kehidupan administrasi sebauh negara, 2) politisasi sejauh mana Islam menjadi bahsan konsumsi politik kenegaraan, dan 3) simbolisasi menggunakan simbol-simbol ke-Islam dalam menunjukan identitas kenegaraan
PENDIDIKAN PROFETIK; Mengenal Gagasan Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo Masduki Masduki
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 9, No 1 (2017): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v9i1.4320

Abstract

This study is a further examination on prophetic paradigm developed by Kuntowijoyo, then it is implemented as a basis in Islamic learning. According to Kuntowijoyo, there are three basic pillars in developing this prophetic mission, humanism, liberation, and transcendence. Furthermore, its implications are, first, making prophetic education values as an effort to create Islamic education which is full of love, tolerance, righteousness, respecting the differences and other humanitarian characteristics. Second, Islamic education should follow the mission of Muhammad PBUH as a model in the learning processes. It should refer to Islamic education which teaches wisdom; each human behavior is based on God ‘s rules. Third, science should not be dichotomist. All sciences must have universal values. Therefore, objectification in viewing a science is crucial

Page 3 of 21 | Total Record : 204