cover
Contact Name
Zaffril Syam
Contact Email
zaffril.syam@uin-suska.ac.id
Phone
+6282385365000
Journal Mail Official
imam.hanafi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama
ISSN : 20860315     EISSN : 24071595     DOI : https://doi.org/10.24014/trs.v12i2.13542
Core Subject : Religion,
Jurnal Toleransi mempublikasikan hasil-hasil penelitian, baik hasil kajian lapangan maupun kepustakaan. Fokus utama Jurnal Toleransi meliputi: Relasi antar dan intern umat beragama; Pluralisme; Multikulturalisme; Hubungan antar etnik.
Articles 204 Documents
TOLERANSI DI PEUNAYONG Studi Fenomenologis Nur Ulayya, Cut Aisyah; Zakira, Asyila; Akbar, Rahmatul
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v16i2.33936

Abstract

Kawasan Peunayong di Kota Banda Aceh dikenal sebagai salah satu wilayah dengan keberagaman etnis dan agama yang mayoritas Muslim dan minoritas Kristen, Budha, dan Tionghoa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika toleransi antarumat beragama di kawasan tersebut dengan melihat interaksi sosial serta pengaruh kebijakan lokal terhadap kerukunan. Pada artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian berupa pendekatan kualitatif fenomenologi dengan mewawancarai warga setempat mengenai sikap toleransi umat beragama di wilayah ini. Dari hasil penelitian, penulis dapat melihat bahwa keberhasilan toleransi di Peunayong dapat dijadikan teladan bahwa perbedaanagama bukanlah penghalang untuk menciptakan persatuan dengan mengedepankan nilai nilai kemanusian dan kerukunan
MENJEMBATANI PERBEDAAN: Konsep Toleransi dan Intoleransi dalam Islam dan Konghuchu Nugraha, Gaes Rizka; Rachmawati, Haringun Trisiwi Adhi
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 17, No 1 (2025): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v17i1.36825

Abstract

Toleransi antar umat beragama merupakan pilar utama dalam membangun masyarakat yang harmonis, khususnya di Indonesia yang kaya akan keragaman agama dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep toleransi dan intoleransi dalam agama Islam dan Konghucu berdasarkan ajaran kitab suci masing-masing, yaitu Al-Qur'an dan kitab-kitab klasik Konghucu seperti Lun Yu dan Zhong yong. Dengan menggunakan pendekatan analisis tekstual dan teori hermeneutika, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kedua agama ini mendefinisikan toleransi dan menangani intoleransi dalam konteks sosial-keagamaan. Temuan menunjukkan bahwa Islam menekankan pentingnya toleransi melalui ayat-ayat seperti Al-Qur'an 2:256 dan 109:6, tetapi dengan batasan-batasan mengenai intoleransi terhadap penyimpangan keyakinan, seperti Syirik. Sebaliknya, Konghuchu memprioritaskan keharmonisan sosial melalui prinsip ren (kemanusiaan) dan li (kepatutan ritual), dengan intoleransi yang lebih terkait dengan tindakan yang mengganggu keharmonisan sosial. Meskipun kedua agama memiliki tujuan yang sama dalam membina kerukunan, Islam lebih bersifat universal, mengklaim kebenaran tunggal, sedangkan Konghuchu lebih bersifat lokal, yang menekankan hubungan hirarkis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemahaman yang seimbang tentang toleransi dan intoleransi dalam kedua agama dapat mengurangi stereotip negatif, meningkatkan dialog antaragama, dan berkontribusi pada penciptaan masyarakat multikultural yang harmonis di Indonesia.
Building Critical Thinking and Tolerance through Qualitative Methodology Subject Raihani, Raihani
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 17, No 1 (2025): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v17i1.36939

Abstract

Using the methods of autoethnography and phenomenology, this study describes the teaching of the qualitative research methodology at the Islamic Educational Management (IEM) department within UIN Sultan Syarif Kasim Riau and its impacts on students’ academic skills. As literature suggest, research methodology courses can be useful in developing academic skills of students including analytical and critical thinking. Qualitative research courses particularly contribute to students’ more open and tolerant attitudes towards differences of social reality. This study confidently reveals such benefits of the course and further found that students experienced through a journey of emotional struggles such as anxiety, stress, and worries and of intellectual shifts to become more independent, open-minded, critical, and tolerant individuals. This study implies that a more serious commitment both from the system and the lecturer to the teaching of this course would enhance high outcomes to help university students to be better persons fitting the increasingly demanding society.
LIVING HARMONI: Praktik Moderasi Beragama di Desa Toabo, Sulawesi Barat Tahir, Bakri; Heriamsal, Krisman
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 17, No 1 (2025): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v17i1.36249

Abstract

Indonesia's diversity frequently faces challenges related to potential conflicts stemming from ethnic, religious, racial, and intergroup differences (SARA). Amidst increasing incidents of intolerance, Toabo Village in Mamuju Regency, West Sulawesi, emerges as a success story of how a local community sustains social harmony through the implementation of religious moderation. This study aims to explore the factors contributing to Toabo’s success and sustainability as a Village of Religious Moderation. Employing a qualitative analytical approach with a case study design, data were collected through literature review and in-depth interviews with community members, religious leaders, and local government officials. The findings reveal several key factors underpinning this success: the availability of worship facilities for all religious groups, interfaith participation in social and religious activities, the active role of religious leaders and village authorities in fostering harmony, equitable power distribution, and the integration of religious moderation values into the local education curriculum. These findings highlight the importance of community-based approaches in promoting peaceful and inclusive coexistence.