cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Sosial Budaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Sosial Budaya (Online ISSN 2407-1684 | Print ISSN 1979-2603), merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sultan Syarif Kasim Riau sejak tahun 2007. Jurnal Sosial Budaya ini merupakan media yang memuat kajian-kajian ilmiah dalam bentuk hasil riset dalam bidang ilmu sosial/humaniora, seperti pernaskahan, pranata-sosial dan sejarah untuk membangun dan membangkitkan kembali kejayaan Tamaddun Melayu dalam kawasan regional Asia Tenggara. Jurnal Sosial Budaya diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Juli dan Desember yang berusaha menempatkan hasil penelitian para peneliti, akademisi, pemerhati dalam keilmuan terkait. Jurnal Sosial Budaya juga memberi perhatian bagi publikasi hasil penelitian interdisipliner berbagai pihak yang memiliki perhatian serius untuk merancang, dan merajut tatanan dunia baru Tamadun Melayu.
Arjuna Subject : -
Articles 233 Documents
ANALISIS KONTRASTIF PENULISAN ARAB MELAYU RIAU DAN PENULISAN BAHASA ARAB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN BAHASA ARAB (Analisis Kontrastif Penulisan Kosa Kata Bahasa Indonesia yang Diadobsi dari Bahasa Arab) Efendi, Aprijon
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kaedah penulisan Arab Melayu klasik, semua kosa-kata yang berasal dari bahasa Arab mesti ditulis sesuai dengan tulisan bahasa asalnya yaitu bahasa Arab itu sendiri. Namun, pada kaedah penulisan Arab Melayu Riau saat ini, semua kosa-kata ditulis sesuai dengan konsonannya tanpa membedakan antara kosa-kata yang berasal dari bahasa Arab atau bukan bahasa Arab. Implikasi dari pergeseran kaedah penulisan ini, banyak kosa kata yang diadobsi dari bahasa Arab berbeda penulisannya dari bentuk asalnya. Perbedaan penulisan yang kontras ini menyebabkan banyak peserta didik, baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi salah dalam menulis nama sendiri, nama pahlawan, nama jalan, nama instansi, yayasan, dan kosa kata lainnya yang berasal dari bahasa Arab. Akibat dari kesalahan tersebut tidak hanya sekedar salah dilihat dari segi kaedah, bahkan juga dapat merubah makna kata dari makna asalnya dalam bahasa Arab. Jika hal ini tidak dikaji ulang, maka misi penulisan Arab Melayu tidak lagi untuk mendekatkan penggunanya agar mudah mempelajari bahasa Arab, akan tetapi keberadaannya akan mengganggu kesuksesan pengajaran bahasa Arab di bumi Lancang Kuning
ISLAM DAN KEBUDAYAAN MELAYU DI ERA GLOBALISASI DI MALAYSIA Baharuddin bin H. Puteh Mohamad Nazli bin H. Omar
Sosial Budaya Vol 11, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i1.830

Abstract

Sejarah telah menunjukkan bahwa dunia Melayu-Islam merupakan pusat peradaban, pusat perkembangan budaya dan pusat perdagangan yang penting. Kebudayaan Melayu-Islam sejak ratusan tahun telah memperlihatkan kemampuannya untuk berkembang pesat merangkumi bahasa, kesusasteraan, kesenian, pemikiran, dan norma hidup. memang tidak dapat dinafikan bahwa fenomena globalisasi memberikan pengaruh kepada kehidupan umat Melayu-Islam. Namun, pengaruhnya lebih cenderung kepada negatif berbanding positif. Cuma ia bergantung kepada umat Islam untuk mendepaninya dengan berpegang kepada ajaran Islam yang sebenar dengan berpaksikan kepada al-Qur'an dan al-Hadits. Pegangan yang kukuh dan utuh terhadap dua sumber perundangan ini mampu menyelamatkan umat manusia khususnya umat Islam daripada terjerumus ke dalam kemungkaran yang tjidak dituntut dalam syariat Islam
MENELUSURI JEJAK ARKEOLOGI DI SIAK Khairiah Khairiah
Sosial Budaya Vol 11, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i1.825

Abstract

Mengamati sejumlah benda arkeologi di Kabupaten Siak, mulai dari Gasib, Buantan, Mempura, Koto Tinggi, dan Istana Siak saat ini, memberi gambaran bagaimana kota ini terus mengalami perkembangan. Dari Gasib, sebagai kerajaan lokal, Siak berubah dan dikenal menjadi kerajaan besar sejak dikomandoi Raja Kecik. Benda-benda arkeologis itu ‘’mampu berbicara’’ bagaimana awalnya Siak berawal dan bagaimana mengalami masa kejayaan, tapi sayang jejak-jejak arkeologis itu belum terangkum kembali dengan rapi, masih terserak terbiarkan. Hal ini menyebabkan pemahaman yang sepotong-sepotong, belum terintegral. Dari pengalamatan penulis, jumlah bendabenda arkeologis di Siak mencapai ribuan. Jumlah terbanyak di istana Siak, walau pihak pengelola istana sendiri mengakui belum tahu angka pastinya, tetapi penulis mendapatkan angka sementara berdasarkan pendataan langsung sebanyak 1.350 benda di istana Siak. Namun jumlah itu bisa lebih, sebab beberapa bundel dan kotak arsip belum dibongkar dan belum diketahui berapa jumlahnya. Benda-benda arkeologi yang tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Sia, adalah bukti konkret kejayaan Siak tempo dulu. Untuk itu perlu dilakukan upaya penemuan (ekskavasi) lebih lanjut dan penyelamatan (konservasi) benda-benda arkeologis di Siak
BUDAYA MALU CERMINAN BAGI PEREMPUAN MELAYU Emilia Susanti
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.836

Abstract

Melayu dalam pengertian mutakhir merujuk kepada penutur bahasa Melayu dan mereka yang mengamalkan adat Melayu. Melayu identik dengan Islam. Hal ini menjadi sebuah ketentuan karena budaya Melayu sangat bernafaskan Islam, atau budaya Melayu bersumber dari ajaran Islam. Sesuai dengan pribahasa melayu untuk yang mengatakan “adat bersanding sara’, dan sara’ bersandingkan kitabullah”. Maksudnya, adat mempunyai aturan yang berdasarkan Islam, sedangkan aturan Islam itu berdasarkan kitab suci al-Qur’an. Masyarakat Melayu adalah masyarakat yang beradab dan mempunyai kepribadian yang baik, moralitas yang tinggi, dan selalu ingin berhasil dalam segalah hal. Vallentijn (1712) menyebutkan bahwa orang Melayu sangat cerdik, sangat pintar, dan manusia yang sangat sopan di seluruh Asia. Orang Melayu identik dengan orang yang pemalu, apalagi seorang perempuan akan mencerminkan budaya timur yang pemalu dan sopan dalam bersikap dan bertingkah laku
SULTANAH LATIFAH SCHOOL DI KERAJAAN SIAK (1927-1945) Wilaela Wilaela
Sosial Budaya Vol 11, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i1.831

Abstract

Sultanah Latifah School adalah sekolah modern khusus perempuan yang pertama didirikan di Siak Sri Indrapura, ibu negeri Kerajaan Siak. Tulisan ini tidak hanya memaparkan tentang kepastian kapan sekolah tersebut didirikan dan ditutup, pemaparannya juga meliputi latar belakang didirikan, letak sekolah, kurikulum, serta perkembangan murid dan guru. Sekalipun keberadaannya merupakan suatu keniscayaan zaman, namun berangkat dari kondisi zaman jugalah Sultan Syarif Kasim II melihat kekurangan sekolah tersebut dan akhirnya membuka sekolah khusus perempuan di bidang agama dan diberi mana Madrasah Annisa. Sejumlah sumber, baik tertulis maupun lisan digunakan untuk mendukung deskripsi sekolah perempuan pertama di Riau ini
INVENTARISASI NASKAH KLASIK KERAJAAN LINGGA Khairunnas Jamal Idris Harun
Sosial Budaya Vol 11, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i1.826

Abstract

Kerajaan Lingga Merupakan kerajaan yang sangat besar pada masanya. Kebesarannya terbukti dari besarnya wilayah kekuasaan yang dimilikinya serta peninggalan-peninggalan, baik yang bersifat fisik maupun intelektual. Peninggalan Intelektual adalah salah satu peninggalan yang sangat berharga dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. Peninggalan intelektual tersebut berupa buku-buku ataupun naskah yang melambangkan tingginya kemampuan intelektual masyarakat Lingga dan kuatnya budaya tulis menulis di seantero negeri. Naskah-naskah tersebut sebagiannya telah diselamatkan oleh pemerintah Kabupaten Lingga dan disimpan di museum Kabupaten. Namun, masih banyak naskah-naskah yang tersimpan di tangan-tangan anggota masyarakat yang tidak terjamin keselamatannya
MENGUAK NILAI-NILAI MAGIS PADA TRADISI PACU JALUR DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Silawati, Aslati
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.837

Abstract

Keberadaan Magis seolah-olah menjadi kebutuhan bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Pada tinjauan sejarahnya, magis sudah ada sebelum Islam masuk ke Indonesia yang oleh masyarakat seringkali digunakan untuk banyak ritual seperti, penyembuhan penyakit, mencari jodoh, memperoleh kekayaan, dan sebagainya. Hal ini berlanjut sampai ke tataran dunia modern saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu menghapus fenomena tersebut secara keseluruhan karena banyak sekali suatu tradisi yang hidup di masyarakat sudah menjadi darah daging yang sulit dihilangkan. Namun, pada akhirnya praktik magis yang terjadi di masyarakat cenderung mengesampingkan nilai dan norma dalam Islam. Fenomena Magis juga terdapat pada Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka prosesi Pacu Jalur dimulai dari perencanaan pembuatan jalur sampai jalur dilombakan setiap tahunnya di sungai atau Batang Kuantan
INTEGRASI KEWARISAN ADAT MELAYU-RIAU DENGAN ISLAM Zikri Darussamin
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.832

Abstract

Integrasi adalah penggabungan dua unsur kebudayaan yang terkristalisasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesatuan yang sempurna. Integrasi kewarisan adat lokal dengan kewarisan Islam memiliki pola yang beragam sesuai dengan sistem kekerabatan yang dianut. Di daerah Melayu-Riau, integrasi kedua sistem hukum tersebut terjadi melalui proses yang sangat panjang dan bukannya tanpa konflik meskipun intensitas perbenturan itu lebih lunak dibanding dengan daerah lain, seperti Minangkabau. Hal ini disebabkan karena sistem suku di Minangkabau yang berakibat lahirnya institusi-institusi adat yang relatif sukar disesuaikan dengan kewarisan Islam. Kondisi sosial di daerah Melayu-Riau pada umumnya lebih menguntungkan sehingga konflik kewarisan adat dengan kewarisan Islam tidak melahirkan konflik terbuka
KAJIAN NASKAH: KITAB SAIRU AL-SALIKIN LI BABI IHYA ’ULUMUDDIN KARYA SYEKH ALI IBN ABDURRAHMAN AL-KALANTANI Syamruddin Nasution
Sosial Budaya Vol 11, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i1.827

Abstract

This work is an attempt to present one of the famous works by classical Malay scholar, Syaykh ‘Alī ibn ‘Abd al-Ramān al-Kalantanī, entitled Sayr al-Sālikīn.Comprised of 4 volumes, the book itself was a commentary on Imām al-Ghazālī’s magnum opus, Iyā’ ‘Ulūm al-Dīn, and was written in classical Malay scripts. The description of the book presented in this work focuses only to the first ten chapters of the 3rd volume of the Sayr, which speaks about things related to the heart, the levels of soul (nafs) and the ways to purify them, the danger of carnal soul and tongue, the impact of anger, and the negative aspects of the worldly life
TRADISI ZIARAH KUBUR DALAM MASYARAKAT MELAYU KUANTAN Jamaluddin Jamaluddin
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.838

Abstract

Ziarah kubur adalah kunjungan ke tempat pemakaman umum/ pribadi yang dilakukan secara individu atau kelompok, dengan tujuan mendoakan saudara atau keluarga yang telah meninggal dunia supaya diberikan kedudukan atau posisi yang layak di sisi Allah SWT. Pada permulaan Islam, Nabi SAW melarang keras umatnya untuk ziarah kubur dikarenakan masih lemahnya iman. Beliau takut jika umatnya menjadikan kuburan sebagai suatu benda keramat, seperti meminta sesuatu kepada kuburan, sehingga akan menjatuhkan diri kepada perbuatan syirik, atau hal lain yang ditakutkan beliau seperti berziarah ke makam sambil meratap di atasnya. Namun seiring semakin mantapnya akidah Islam, akhirnya ziarah ke makam diperbolehkan oleh Nabi SAW., yaitu dengan tujuan semata-mata mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita di makam yang ada di lokasi tersebut. Dari kegiatan ziarah kibur ini, bila dilihat dari perspektif Islam, ternyata terkandung nilai-nilai yang positif seperti nilai akidah, akhlak, dan ibadah. Selain itu, juga bisa membuat pelakunya semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT., semakin yakin dan kuat keimanannya untuk mencari amal sebanyak mungkin menghadapi kematian. Kegiatan ini juga dapat mempererat tali silaturrahim di antara sesama muslim

Page 6 of 24 | Total Record : 233