cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
IJEE (Indonesian Journal of English Education)
ISSN : 23561777     EISSN : 24430390     DOI : -
Core Subject : Education,
IJEE (Indonesian Journal of English Education) is a peer-reviewed journal of English Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The journal aims at improving the quality of research on the area of English education which is issued twice in a year.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
Strategy Preference in Listening: A Profile of EFL Students to Answer TOEFL Test Ika Hidayanti; Alfan Zuhairi; Kurniasih Kurniasih
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v8i2.21853

Abstract

ABSTRACTMeasuring students’ English ability in most universities would be counted from their passing grade on the Test of English as A Foreign Language (TOEFL). Listening to natives is considered a complicated section to answer among the three sections. Thus, EFL learners should focus on attainment strategies to answer the TOEFL preparation test. The current study examines students’ profile of attainment strategy use and how usage of this strategy differs by gender. The sixth English semester students, faculty of education at Universitas Islam Malang, were required to fill out the questionnaire of strategies used to answer the TOEFL. Utilizing the descriptive and independent t-test, the findings reveal that students deployed the strategies at a moderate level. Further, female students used all the strategies more often and significantly differently than their counterparts. This implies that the use of strategies could ease them in obtaining good scores in listening.ABSTRAKMengukur ketrampilan bahasa Inggris mahasiswa di sebagian besar universitas akan dihitung dari nilai kelulusan mereka pada tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language). Diantara ketiga bagian pada tes TOEFL, tes pada bagian I (Listening) dianggap sebagai tes yang sulit untuk dijawab. Sehingga, mahasiswa diharapkan bisa fokus dan bisa menggunakan strategi tepat ketika menjawab tes TOEFL. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana profil penggunaan strategi menjawab tes TOEFL dan mengidentifikasi perbedaan penggunaaan oleh mahasiswa laki-laki dan perempuan. Mahasiswa semester enam jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Pendidikan, Universitas Islam Malang dilibatkan dalam penelitian ini dan mereka diminta mengisi kuesioner strategi menjawab tes TOEFL.  Dengan menggunakan analisis dan Uji T-tes, temuan menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan strategi dalam kategori sedang. Hasil selanjutnya mengindikasikan bahwa mahasiswa perempuan sering menggunakan strategi dan berbeda secara signifikan dari mahasiswa laki-laki. Hal ini berarti bahwa penggunaan strategi dapat memudahkan mahasiswa tersebut untuk mendapatkan nilai bagus.    
The Use of Guessing Game in Improving the Speaking Skills of Elementary School Students Fitria Ayu Meiningsih; Suwarsih Madya
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v8i2.21679

Abstract

ABSTRACTGuessing game is a part of Communicative Language Teaching (CLT), which will create an atmosphere for students to increase the desire to learn languages. However, learning with games makes students undisciplined and requires a long time. This study aims to determine the effect of learning English using a guessing game method on the speaking skills of elementary school students. The study is a one-group pretest-posttest design implemented at the Islamic Elementary School in Yogyakarta. The study sample consisted of 68 students in grade 6 in 2019. The sampling technique used was total sampling. The measured learning outcomes are speaking skills in pronunciation, vocabulary, grammar, fluency, and understanding. The data were processed using the Wilcoxon test. The results showed that the students' speaking skills improved after learning with guessing games. The speaking skills that improved significantly are pronunciation, vocabulary, and fluency. Grammar and comprehension, on the other hand, improved but not significantly. The conclusion is that the guessing game can improve the students' speaking skills even though it has not covered all of its aspects.ABSTRAKGame menebak merupakan bagian dari Communicative Language Teaching (CLT) yang akan menciptakan suasana bagi siswa dalam meningkatkan keinginan untuk belajar bahasa. Namun pembelajaran dengan permainan membuat siswa tidak disiplin dan membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran bahasa Inggris menggunakan metode menebak terhadap keterampilan berbicara siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan desain satu grup dengan pre tes dan pasca tes yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Yogyakarta. Sampel penelitian berjumlah 68 siswa kelas 6 tahun 2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil belajar yang diukur adalah keterampilan berbicara berupa pengucapan, kosakata, tata bahasa, kefasihan, dan pemahaman. Data diolah menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa meningkat setelah melalui proses pembelajaran dengan permainan tebak-tebakan. Keterampilan berbicara meningkat secara signifikan adalah pengucapan, kosa kata dan kefasihan. Tata bahasa dan pemahaman meningkat tetapi tidak signifikan. Kesimpulannya adalah bahwa permainan tebak-tebakan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa meskipun belum mencakup semua aspeknya.
Activate Reading Comprehension of Second Language Acquisition (SLA) By Applying Know-Want to Know-Learned (KWL) Strategy Adieli Laoli
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v8i2.20910

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research is to describe how students achieve their reading comprehension performance when they apply the KWL (Know, Want to Know, Learned) Strategy. KWL is a strategy that can better comprehend the content of material read by the students. Using this strategy can help the students read effectively and efficiently to build their comprehension. After analyzing the data, the finding shows that the KWL Strategy positively contributes to the students’ achievement in their reading comprehension. It can be seen from the progress of scores in each cycle that the students acquired. Other aspects that the students should have in applying this strategy, such as motivation and vocabulary mastery, play a vital role in classroom activities; besides, the serious attention of the teacher to use the procedures of KWL strategy is necessary. The result of this research is KWL strategy can increase the students' reading comprehension in Second Language Acquisition (SLA) subject by applying some modifications to the procedures. Considering the result from the research, the researcher recommends that the KWL strategy be continuously implemented in activating students’ reading comprehension.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana siswa mencapai pemahamannya ketika menerapkan Strategi KWL. KWL merupakan salah satu strategi yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik akan sebuah konten materi yang dibaca oleh siswa. Penggunaan strategi dapat membantu siswa membaca secara efektif dan efisien untuk membangun pemahaman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Strategi KWL memiliki kontribusi positif terhadap prestasi siswa dalam memahami bacaan SLA, hal ini dapat dilihat dari kemajuan akan nilai dalam pembelajaran yang diperoleh siswa. Aspek lain yang harus dimiliki siswa dalam menerapkan strategi ini, misalnya motivasi dan penguasaan kosakata memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan kelas, selain itu perhatian serius dari guru untuk menerapkan prosedur strategi KWL mutlak diperlukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi KWL dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa pada pelajaran SLA dengan penerapan beberapa modifikasi pada prosedurnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merekomendasikan strategi KWL untuk diimplementasikan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa.
The Effectiveness of Google Classroom Media in Teaching English for Tourism at a Tourism and Business Institute Ni Komang Arie Suwastini; I Made Drati Nalantha; Gede Rasben Dantes
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v8i2.21932

Abstract

ABSTRACTThe present study examined the effectiveness of Google Classroom media in teaching English for tourism students at a private Tourism and Business Institute in Bali during mandatory online learning in 2020. The study was qualitative research, implementing the QAIT model for evaluating the effectiveness of Google Classroom in teaching English, involving four lecturers and 42 students. The data were collected through observations of the teaching-learning process in two classes and interviews with the lecturers. The researchers were the primary research instrument, supported by interview guides and an observation checklist. In general, the use of Google Classroom in these English for Tourism classes was only sufficiently effective, with only one lecturer performing well, two lecturers performing sufficiently, and one lecturer performing insufficiently. Obstacles identified among the students were lousy internet connection, lack of device, low motivation, and lack of readiness in using the online learning platform. In conclusion, the implementation of Google Classroom in the observed English Classroom was proven to be only sufficient. This conclusion implies the need for more training for teachers in using Google Classroom to improve the quality, appropriateness, incentive, and time-effectiveness of the teaching and learning process, especially in online learning. ABSTRAKPenelitian ini mengamati efektivitas media Google Classroom dalam pengajaran bahasa Inggris untuk mahasiswa pariwisata di Institut Pariwisata dan Bisnis swasta di Bali selama pembelajaran online wajib tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, mengimplementasikan model QAIT untuk mengevaluasi efektivitas Google Classroom di pengajaran bahasa Inggris, yang melibatkan empat dosen dan 42 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi proses belajar mengajar di kedua kelas dan wawancara dengan dosen. Peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian utama, didukung oleh pedoman wawancara dan daftar periksa observasi. Secara umum penggunaan Google Classroom pada kelas Bahasa Inggris untuk Pariwisata ini baru cukup efektif, dengan hanya satu dosen yang berprestasi baik, dua dosen berprestasi cukup, dan satu dosen dirasa kurang memadai. Kendala yang ditemukan pada siswa adalah koneksi internet yang buruk, kurangnya perangkat, motivasi yang rendah, dan kurangnya kesiapan dalam menggunakan platform pembelajaran online. Kesimpulannya, penerapan Google Classroom di Kelas Bahasa Inggris yang diamati terbukti hanya cukup. Kesimpulan ini menyiratkan perlunya lebih banyak pelatihan bagi guru dalam menggunakan Google Classroom untuk meningkatkan kualitas, kesesuaian, insentif, dan efektivitas waktu proses belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran online.
EFL Learners’ Beliefs and Practices on Informal Digital Learning of English beyond Classroom Arif Nugroho; Yunika Triana
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v8i2.19843

Abstract

ABSTRACTThe present-day English language learning is characterized by educational potentials of digital technology for informal learning context. However, research examining EFL learners’ characteristics on self-directed use of digital devices for language learning remains a paucity of evidence. Addressing this current issue, the present study aims to shed some light on English language learners’ beliefs and practices on informal digital learning of English beyond classroom. A total of 117 Indonesian EFL learners participated in this study through a 5-point Likert-scale survey and semi-structured interview. The results revealed the disparity between the EFL learners’ beliefs and practices on informal digital learning of English. These EFL learners surely believed that informal digital learning activities could significantly enhance the target language skills, but they slightly engaged in digital learning activities beyond the classroom schedule. The results of semi-structured interviews further delineated that use of native languages in their social circle relationships and limitations of the digital devices used became particular reasons for this circumstance. The results contribute to the realm of English language teaching to reach the possible synchronicity between teacher-designed in-class and out-class digital learning activities and students’ language learning styles and preferences to achieve the success of target language learning.ABSTRAKPembelajaran bahasa Inggris masa kini bercirikan potensi pendidikan teknologi digital untuk konteks pembelajaran informal. Namun, penelitian yang meneliti karakteristik pelajar EFL tentang penggunaan perangkat digital secara mandiri untuk pembelajaran bahasa masih tetap kekurangan bukti. Mengatasi masalah saat ini, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keyakinan dan praktik pembelajar bahasa Inggris tentang pembelajaran digital informal bahasa Inggris di luar kelas. Sebanyak 117 pelajar EFL Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini melalui survei skala Likert 5 poin dan wawancara semi terstruktur. Hasilnya mengungkapkan perbedaan antara keyakinan dan praktik pelajar EFL pada pembelajaran digital informal bahasa Inggris. Pembelajar EFL ini pasti percaya bahwa kegiatan pembelajaran digital informal dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan bahasa target, tetapi mereka sedikit terlibat dalam kegiatan pembelajaran digital di luar jadwal kelas. Hasil wawancara semi-terstruktur lebih lanjut menggambarkan bahwa penggunaan bahasa asli dari hubungan lingkaran sosial mereka dan keterbatasan perangkat digital yang digunakan menjadi alasan khusus untuk keadaan ini. Hasilnya berkontribusi pada ranah pengajaran bahasa Inggris untuk mencapai kemungkinan sinkronisitas antara kegiatan pembelajaran digital di dalam dan di luar kelas yang dirancang guru dan gaya dan preferensi belajar bahasa siswa untuk mencapai keberhasilan pembelajaran bahasa target.  
Investigation on Gender and Learners-Centered Teaching Strategies Toward Learners' Writing Performance Nursamsu Nursamsu
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v8i2.20793

Abstract

ABSTRACTThis research investigated the interaction effects between gender and Learner-Centered Teaching Strategies toward learners' writing performance. The study was a quasi-experiment using tests as the research instrument. The participants were 72 learners of the English Department at a state institution consisting of 34 males and 38 females. The class was classified into two parts: experiment groups consisting of self-directed learning class (SDL), discovery learning class (DL), and small group discussion class (SGD); and a control group: lecturing class (L). A two-way ANOVA was used for data analysis. The findings confirmed a significant difference by gender (F=10.629. Sig. 0.002<0.05); and Learner-Centered Teaching Strategies F=20.658. Sig. 0.000<0.050) on the learners' writing performance. It also indicated that females (means score 73.46) were higher than males (means score 64.45). In contrast, no interaction effect simultaneously occurred among gender and the Learner-Centered Teaching Strategies (F 2.70) = 2.301. Sig. 0.086>0.050).  Both of them did not contribute simultaneously to writing performance. Lastly, the r squared was 0.574 indicating a high correlation of teaching strategies and gender (57%). The teachers were suggested to apply learner-centered teaching strategies in an L2 writing class at a higher education level.ABSTRAKPenelitian ini menyelidiki pengaruh interaksi antara gender dan strategi pengajaran terpusat pada peserta didik terhadap kinerja menulis peserta didik. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan instrument yang digunakan adalah tes. Partisipan berjumlah 72 mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris di sebuah universitas  negeri yang terdiri dari 34 laki-laki dan 38 perempuan. Kelas diklasifikasikan menjadi dua bagian: kelompok eksperimen yang terdiri dari kelas self-directed learning (SDL), kelas discovery learning (DL), ; kelas diskusi kelompok kecil (SGD); dan kelompok kontrol: kelas kuliah (L). Anova dua jalur digunakan pada analisis data. Temuan mengkonfirmasi perbedaan yang signifikan terjadi untuk jenis kelamin (F = 10,629. Sig. 0,002 <0,05); dan strategi pengajaran terpusat pada peserta didik F=20.658. Sig. 0,000<0,050) terhadap kemampuan menulis siswa. Hal ini juga menunjukkan bahwa perempuan (rata-rata skor 73,46) lebih tinggi daripada laki-laki (rata-rata skor 64,45). Sebaliknya, tidak ada efek interaksi yang terjadi secara simultan antara gender dan strategi pengajaran terpusat pada peserta didik (F 2,70) = 2,301. Tanda tangan. 0,086>0,050). Keduanya tidak berkontribusi secara bersamaan pada kinerja menulis. Terakhir, nilai r kuadrat adalah 0,574 yang menunjukkan korelasi tinggi antara strategi pengajaran dan gender (57%). Para guru disarankan untuk menerapkan strategi pengajaran yang berpusat pada peserta didik di kelas menulis L2 di pendidikan tinggi.
CRITICAL THINKING IN ELT: INDONESIAN TEACHERS’ UNDERSTANDING AND PRACTICE TEN YEARS DOWN THE TRACK Maya Defianty; Kate Wilson
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.26673

Abstract

ABSTRACTIt has been over a decade since the Ministry of Education and Culture in Indonesia mandated teachers to foster critical thinking; however, studies document that in Indonesia, students’ critical thinking still lags behind other countries. This condition led us to investigate teachers’ understanding of critical thinking as they hold the central role in promoting it. This qualitative research survey involved 64 English language teachers who had signed up for a webinar about critical thinking. The respondents varied in terms of gender, educational background, and teaching experience. The questionnaire was distributed online, and their participation in filling out the questionnaire was voluntary. Questions were divided into two categories: the respondents’ demographic data, including gender, educational background, and teaching context. The second category focused on teachers’ understanding of critical thinking and its implementation in the classroom context. The study found that teachers do not yet have comprehensive knowledge about critical thinking, and this is reflected in their teaching practice and assessment of students’ critical thinking. Interestingly, the study revealed that only a few teachers realized that their difficulties in promoting critical thinking might derive from their limited understanding about the notion.ABSTRAKSudah lebih dari satu dekade sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia mengamanatkan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis; namun, beberapa studi mendokumentasikan bahwa di Indonesia, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa masih tertinggal dari negara lain. Kondisi ini mendorong Kami untuk meneliti pemahaman guru tentang berpikir kritis mengingat guru memegang peran penting sentral dalam mempromosikannya. Survei penelitian kualitatif ini melibatkan 64 guru bahasa Inggris yang telah mendaftar untuk webinar tentang berpikir kritis. Responden bervariasi dalam hal jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar. Kuesioner disebarkan secara online, dan partisipasi mereka dalam mengisi kuesioner bersifat sukarela. Pertanyaan dibagi menjadi dua kategori: data demografi responden, termasuk jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dan konteks pengajaran. Kategori kedua berfokus pada pemahaman guru tentang berpikir kritis dan implementasinya dalam konteks kelas. Studi ini menemukan bahwa guru belum memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang berpikir kritis, dan hal ini tercermin dalam praktik mengajar mereka serta dalam menilai kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah hanya sedikit guru yang menyadari bahwa kesulitan mereka dalam mempromosikan berpikir kritis pada siswa kemungkinan besar dikarenakan pemahaman mereka yang terbatas tentang konsep berpikir kritis tersebut.  
ENGLISH BLENDED LEARNING: AN ANALYSIS OF INDONESIAN STUDENTS’ PERCEPTION Aminah Suriaman; Nurgan Tadeko; Konder Manurung; Sriati Usman; Atik Yuliyani
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.26787

Abstract

ABSTRACTThe study attempted to analyze the students of Tadulako University's perspective toward blended learning instruction in English teaching. The study employed a quantitative approach using a longitudinal survey design. 48 English department students in the fourth and sixth semesters were selected as the sample of the research using a simple random sampling technique. The data were gained through the questionnaire distributed online and the interview in the face-to-face technique. Data have been analyzed descriptively and inferentially using SPSS Program version 21. The results showed that blended learning through Moodle-based Instruction and face-to-face learning in the classroom was a modern way of learning, convenient to learn English anywhere and anytime. According to most of the respondents, blended learning is the way to enhance their self-directed learning. They can understand the subject well through blended learning, and students feel satisfied using blended learning in English Teaching. It could be concluded that blended learning is helpful to apply in English teaching. The results contributed theoretical and practical information and references to practitioners and researchers in this field of study.                                                                                   ABSTRAK         Penelitian ini mencoba untuk menganalisis perspektif mahasiswa Universitas Tadulako terhadap pengajaran blended learning dalam pengajaran bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain survei longitudinal. 48 mahasiswa jurusan Bahasa Inggris semester empat dan enam dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampel acak secara sederhana. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan secara daring dan wawancara dengan teknik tatap muka. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan Program SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blended learning melalui Pembelajaran Berbasis Moodle dan pembelajaran tatap muka di kelas menurut mahasiswa merupakan cara belajar yang modern, nyaman untuk belajar bahasa Inggris dimana saja dan kapan saja. Blended learning menurut sebagian besar responden, adalah cara untuk meningkatkan self-directed mereka dalam belajar, mereka dapat memahami materi pembelajaran dengan baik melalui blended learning, dan siswa merasa puas menggunakan blended learning dalam Pengajaran Bahasa Inggris. Dapat disimpulkan bahwa blended learning berguna untuk diterapkan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi informasi dan referensi secara teoritis dan praktis kepada para praktisi dan peneliti selanjutnya dalam bidang studi ini.
DISTANCE LEARNING IN THE PANDEMI COVID-19 SITUATION: EFL LEARNING UNDER INDONESIA'S HEALTH PROTOCOL Mohamad Syafri; Saude Saude
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.21045

Abstract

ABSTRACTThe implementation of the Distance Learning policy in all schools in Indonesia due to the Covid-19 outbreak has affected the teaching process. This quantitative research elucidates how EFL teaching and learning cope with the procedure. Two aspects will be illuminated in this research; the first is how schools and teachers prepare for online-based distance learning. The second is how the learning process conducts during the distance learning policy. This research collected data from 167 participants, including vice principals, EFL teachers, IT operators, and students from senior high schools in Palu, Central Sulawesi Provinces. The data was analyzed following the Illuminative Evaluation model by Parlett and Hamilton. The results found that schools and teachers are more well-equipped and prepared than the students. However, some students still face difficulties due to the absence of facilities and geographical situation. In the learning process, more flexible policies in class are still implemented by teachers, especially for students with limited access and lack of affective aspects. ABSTRAKPenerapan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh ke seluruh sekolah di Indonesia akibat wabah Covid-19 berdampak pada proses belajar mengajar. Penelitian kuantitatif ini menjelaskan bagaimana pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris harus beradaptasi dengan protocol kesehatan. Dua aspek yang disoroti dalam penelitian ini; pertama, bagaimana sekolah dan guru mempersiapkan pembelajaran jarak jauh berbasis online. Kedua, bagaimana proses pembelajaran dilakukan selama penerapan pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini mengumpulkan data dari 167 peserta, termasuk wakil kepala sekolah, guru Bahasa Inggris, operator IT, dan siswa dari sekolah menengah atas di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Data dianalisis dengan model Illuminative Evaluation oleh Parlett dan Hamilton. Hasilnya ditemukan bahwa sekolah dan guru lebih siap dibandingkan dengan siswa. Beberapa siswa masih menghadapi kesulitan karena tidak adanya fasilitas dan situasi geografis. Dalam proses pembelajaran, guru masih harus memberikan kebijakan yang lebih fleksibel di kelas, terutama bagi siswa dengan akses yang terbatas dan aspek afektif yang kurang.
THE USE OF AUTHENTIC MATERIALS IN ONLINE ENGLISH TEACHING: FROM THE LEARNERS’ PERSPECTIVE Gufron Pd. Gufron; Ainul Azmin
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.26504

Abstract

ABSTRACTThe main objective of this study is to explore students' views on English teaching using authentic materials. This research was conducted in an English class where the students are staffs who are lecturers in a private university in Jakarta. An inductive qualitative research method was employed by interviewing five randomly selected respondents after teaching for 15 weeks. The data from the interview were analyzed in three steps; quotation, coding, and thematic analysis using Atlas.ti. The data analysis results showed that using authentic materials was more interesting and impressive than the ones that were not authentic and not related to the students' subject matter. Using authentic material also increases students' interest in speaking more because the topics discussed are related to students' real world. Besides, this method can increase interest in reading because students are familiar with vocabularies that are related to their majors. However, this method is not suitable for applying in a classroom where students are from different majors.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pandangan siswa tentang pengajaran bahasa Inggris menggunakan bahan ajar yang otentik. Penelitian ini dilakukan di kelas Bahasa Inggris dimana mahasiswanya adalah staf pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan mewawancarai lima responden yang dipilih secara acak setelah mengikuti pembelajaran selama 15 minggu. Data dari wawancara dianalisis menggunakan Atlas.ti. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan materi autentik lebih menarik dan mengesankan dibandingkan dengan menggunakan materi ajar yang umum yang tidak berkaitan dengan real-life siswa. Menggunakan materi autentik juga meningkatkan minat siswa untuk berbicara lebih aktif di ruang kelas karena topik yang dibahas berkaitan dengan jurusannya. Selain itu, metode ini dapat meningkatkan minat baca karena siswa terbiasa dengan kosa kata yang berhubungan dengan disiplin ilmunya.  

Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 12 | NO. 1 | 2025 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 11 | NO. 2 | 2024 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 11 | NO. 1 | 2024 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.2 | 2023 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.1 | 2023 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.1 | 2021 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 7 | NO.2 | 2020 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 7 | NO.1 | 2020 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.1 | 2019 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.1 | 2018 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.2 | 2017 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.1 | 2017 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 3 | NO.2 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 3 | No.1 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 3 | No.1 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 2 | No.2 | 2015 IJEE (Indonesian Journal of English Education) | Vol. 2 | No.1 | 2015 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 1 | No.2 | 2014 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 1 | No.1 | 2014 More Issue