cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
IJEE (Indonesian Journal of English Education)
ISSN : 23561777     EISSN : 24430390     DOI : -
Core Subject : Education,
IJEE (Indonesian Journal of English Education) is a peer-reviewed journal of English Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The journal aims at improving the quality of research on the area of English education which is issued twice in a year.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
“ELSA SPEAK” IN AN ONLINE PRONUNCIATION CLASS: STUDENTS’ VOICES Rolisda Yosintha; Agnira Rekha
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.23033

Abstract

ABSTRACTDeveloping productive skills such as pronunciation requires more than just comprehension. Students should have ample opportunities to practice their knowledge. With the strike of Covid-19 that has abruptly shifted learning from offline to an online setting, lecturers have tried to employ technologies such as Elsa Speak in teaching pronunciation online. With the rising popularity of this application, there should be a study investigating how the students perceive Elsa Speak in online pronunciation learning. To do so, this present study employed a mixed-method approach to know the attitudes of 112 English Department students toward Elsa Speak used in their online pronunciation class. Through an analysis of data collected from questionnaires and interviews, the study found that most participants had a positive attitude toward Elsa Speak concerning its use in their online pronunciation class. Even though there were some negative comments from the participants, the benefits outweighed the downside. To make the integration of Elsa Speak into online pronunciation learning more accommodating to students’ needs, lecturers could take some pedagogical measures, such as supplementing the materials provided by Elsa Speak with those from other resources, increasing their involvement during the learning process, and promoting collaborative activities. ABSTRAKMengembangkan keterampilan produktif seperti pengucapan membutuhkan lebih dari sekedar pemahaman. Siswa harus diberi banyak kesempatan untuk mempraktikkan pengetahuan mereka. Dengan adanya wabah Covid-19 yang mengubah sistem pembelajaran dari luring ke daring, dosen menggunakan teknologi seperti Elsa Speak dalam mengajar mata kuliah pengucapan secara daring. Dengan meningkatnya popularitas dari aplikasi ini, harus ada penelitian yang menyelidiki bagaimana persepsi siswa tentang Elsa Speak dalam pembelajaran pengucapan secara daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran untuk mengetahui sikap 112 mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris terhadap Elsa Speak yang digunakan di kelas pengucapan daring mereka. Melalui analisis data yang dikumpulkan dari kuesioner dan wawancara, peneliti menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki sikap positif terhadap Elsa Speak terkait penggunaannya di kelas mereka. Meskipun terdapat beberapa komentar negatif dari partisipan, manfaat Elsa Speak lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan. Supaya integrasi Elsa Speak ke dalam pembelajaran pengucapan secara daring lebih mengakomodasi kebutuhan mahasiswa, dosen dapat mengambil beberapa langkah pedagogis, seperti menggunakan materi tambahan untuk memberi variasi terhadap materi yang disediakan oleh Elsa Speak, meningkatkan keterlibatan dosen selama proses pembelajaran, dan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang kolaboratif.
THE REPRESENTATIONS OF CHARACTER EDUCATION VALUES IN ENGLISH TEXTBOOK WHEN ENGLISH RINGS A BELL Brenda Khanadi; Ni Komang Arie Suwastini; Kadek Eva Krishna Adnyani; Ni Luh Putu Sri Adnyani; I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.26649

Abstract

ABSTRACTThe present study analyzed the representations of the Five Core Values of character education recommended by the Indonesian Ministry of National Education in 2017 into a national English Textbook for 7th Grade, entitled When English Rings a Bell. The present study was qualitative research, which conducted the data classification, data display, and conclusion drawing concurrently and repeatedly, while the whole process is always compared with the data collection. The study revealed that the book investigated represents all five core values: religiosity, nationalism, independence, cooperation, and integrity. Religiosity and nationalism were the two values most cultivated in the textbook, while integrity is represented more infrequently, and cooperation value is sparsely presented. These findings imply that the imbalanced representation of the five core values in the textbook investigated could negatively affect the students’ character building. Thus, the present study recommends teachers use this textbook to design activities that call for cooperation and integrity values, so the students’ character building at school can be more balanced. ABSTRAKPenelitian ini mencermati representasi Lima Nilai Utama Pendidikan Karakter yang direkomendasikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017 ke dalam buku teks Bahasa Inggris untuk Kelas VII berjudul When English Rings a Bell. Kajian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif deskriptif, dimana  kategorisasi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan dilakukan bersamaan dan berulang, serta selalu dibandingkan dengan proses dan hasil pengumpulan data. Ditemukan bahwa buku teks yang dikaji mengandung representasi kelima nilai utama pendidikan karakter yang direkomendasikan kementrian: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Nilai religius dan nasionalis adalah dua nilai yang paling sering dihadirkan, sementara intgritas dihadirkan cukup sering dan nilai gotong royong merupakan nilai yang paling jarang.  Temuan ini menunjukkan bahwa ada ketidakseimbangan dalam representasi kelima nilai utama pendidikan karakter dalam buku teks yang dikaji, yang dapat berimplikasi negative pada pengembangan karakter anak. Untuk itu, penelitian ini menyarankan agar guru mengimbangkan ketimpangan pada buku teks ini dengan merancang kegiatan-kegiatan yang mengembangkan nilai gotong royong dan integritas sehingga usaha penguatan karakter siswa dapat berlangsung dengan lebih baik dalam pembelajaran di sekolah.  
GENDER DIFFERENCES IN THE STRATEGY INVENTORY FOR LANGUAGE LEARNING (SILL) Serliah Nur; Faidah Yusuf
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.25671

Abstract

ABSTRACTThis research investigates the learning strategies used by English as a foreign language (EFL) students and gender differences in the strategy inventory for language learning (SILL) in Indonesia. To gather the data, this study employed quantitative descriptive methods with a Google form-based questionnaire involving 110 college students, and the data were analysed using SPSS 25. The fifty items of the questionnaire were divided into six strategies: memory strategy, cognitive strategy, metacognitive strategy, compensation strategy, emotion strategy, and social strategy. Findings of the study indicate that the students use all the strategies in learning English, and all these strategies are in a high level of use except for memory strategy which is in a moderate level. Gender differences data show that most male students preferred the social strategy (36%), whereas most female students preferred metacognitive strategy (56.47%) suggesting that male and female students have different learning styles. The results of this research shed light on the importance of raising teachers’ awareness of their students’ diversity in learning strategies. Thus, teachers should improve their repertoire of teaching techniques and strategies to meet students’ different learning styles in the classroom. ABSTRAKPenelitian ini menyelidiki strategi pembelajaran yang digunakan oleh siswa bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL) dan perbedaan gender dalam inventarisasi strategi untuk pembelajaran bahasa (SILL) di Indonesia. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner berbasis Google form yang melibatkan 110 mahasiswa, dan data dianalisis menggunakan SPSS 25. Lima puluh item kuesioner dibagi menjadi enam strategi: strategi memori, strategi kognitif, strategi metakognitif. strategi, strategi kompensasi, strategi emosi, dan strategi sosial. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa menggunakan semua strategi dalam belajar bahasa Inggris, dan semua jenis strategi berada di tingkat tinggi kecuali strategi memori yang berada di tingkat sedang. Data perbedaan gender menunjukkan bahwa sebagian besar siswa laki-laki lebih menyukai strategi sosial (36%), sedangkan sebagian besar siswa perempuan lebih menyukai strategi metakognitif (56,47%) menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki gaya belajar yang berbeda secara signifikan. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran guru tentang keragaman siswa mereka dalam strategi pembelajaran. Dengan demikian, guru harus meningkatkan repertoar teknik dan strategi pengajaran mereka untuk memenuhi gaya belajar siswa yang berbeda di kelas.  
STUDENTS' DESCRIPTIVE WRITING PERFORMANCES IN ONLINE ENGLISH LANGUAGE CLASSROOM Farida Hamid; Siti Zulfa; Tungky Ariwibowo; Nida Husna; Didin Nuruddin Hidayat
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.24498

Abstract

ABSTRACTDuring the Covid-19 situation, the online classroom activities assist teachers and students in achieving the learning objectives. The objectives of this study were to know students' performances and obstacles in the online descriptive writing English language classroom. The qualitative method was used as the research design. The data were collected through open-ended questionnaires, semi-interviews, and documents. The study involved one teacher and 30 students in senior high school through purposive sampling. The results indicated that students' performances were mostly good in the online descriptive writing learning activities following their high motivation and great attitude to participate in the online classroom. However, some problems persisted, such as a lack of vocabulary and confusion in generic structure text and grammatical use. In addition, the internet connection has become the main problem supporting students' performance during online classroom activities. Hence, adding more supporting and proper activities that can be applied online is needed. ABSTRAKSelama Covid-19, kegiatan kelas online membantu guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja siswa dan hambatan dalam menulis deskriptif online kelas bahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket terbuka, semi wawancara, dan dokumen. Penelitian ini melibatkan satu orang guru dan 30 siswa SMA melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja siswa sebagian besar baik dalam kegiatan pembelajaran menulis deskriptif online karena motivasi tinggi dan sikap mereka yang baik untuk berpartisipasi dalam kelas online. Namun, beberapa masalah masih tetap ada seperti kurangnya kosa kata dan kebingungan dalam memahami struktur teks umum dan penggunaan tata bahasa. Selain itu, koneksi internet menjadi kendala utama untuk menunjang kinerja siswa selama kegiatan kelas online. Oleh karena itu, sangat penting untuk menambah lebih banyak kegiatan yang mendukung dan tepat yang dapat diterapkan melalui online sangat diperlukan.  
EXPLORING EFL TEACHER’S AND STUDENT’S CHALLENGES IN REMOTE LEARNING CONTEXT IN TABANAN, BALI Hery Santosa; I Gede Putu Dharma Dewangga Putra; Ni Putu Astiti Pratiwi
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.22744

Abstract

ABSTRACTThis descriptive qualitative study aimed to investigate the challenges faced by and strategies used by EFL teachers and students to cope with the challenges in implementing online remote learning. A public school in Tabanan was chosen as the setting of the study, with a teacher and five students as the subjects based on two criteria, namely activeness, and participation. The data were collected through observations and interviews to determine the challenges and the strategies used by the teacher and the students. The data were analyzed by using Interactive Model Analysis. The results indicated that the challenges the teacher and the students faced were mainly related to the platforms being used and the network connection. However, the teacher also faced a prominent challenge related to the student's motivation in learning. Several strategies were used by the teacher and the students, mainly solving the issue related to the network connection. The study results indicated the need for proper infrastructure and the teacher’s ability to support remote learning. ABSTRAKStudi kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menyelidiki tantangan yang dihadapi oleh guru dan strategi yang digunakan baik oleh guru maupun siswa pembelajar Bahasa Inggris sebagai Bahasa asing dalam mengatasi tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sebuah sekolah negeri di Tabanan dipilih sebagai latar studi ini, dengan seorang guru dan lima siswa sebagai peserta dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan kriteria yaitu: keaktifan dan partisipasi. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara untuk mengetahui tantangan dan strategi yang digunakan oleh guru dan siswa. Data dianalisis dengan menggunakan analysis model interaksi (Interactive Model Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh guru dan siswa sebagian besar terkait dengan platform yang digunakan dan koneksi jaringan. Namun, guru juga menghadapi tantangan yang menonjol terkait motivasi siswa dalam belajar. Ada beberapa strategi yang digunakan oleh guru dan siswa terutama untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan koneksi jaringan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya infrastruktur yang layak dan kemampuan guru untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.  
THE VULNERABILITY OF NOVICE EFL TEACHERS IN FORMAL AND NON-FORMAL TEACHING ENVIRONMENT Erina Andriani; Concilianus Laos Mbato
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v9i1.22473

Abstract

ABSTRACTStudies have investigated teacher vulnerability and its relation to teacher identity construction. Teacher vulnerability may emerge from internal and external conflicts based on teachers’ experiences. Though studies covered internal and external challenges for teachers, they rarely compared the academic environment aspect. This research intended to see if environment variables as external factors caused different experiences and vulnerabilities in novice EFL teachers. Therefore, this research aimed to determine if the different academic environments in formal and non-formal settings posed distinct challenges for novice EFL teachers. This study used narrative inquiry with a reflection and interview to gather the data. The participants were four novice EFL teachers: two teachers from formal education (FE) and non-formal education (NFE). The results showed that FE and NFE teachers shared some challenges, including student participation and classroom management, that led to vulnerability. Still, FE and NFE teachers also shared their distinct challenges. The teachers had similar strategies to cope with their vulnerability, but FE and NFE teachers employed additional strategies to face their distinct challenges. This study may help teachers consider different teaching environments for identifying and overcoming vulnerability. ABSTRAKBanyak studi telah meneliti kerentanan guru dan relasinya dengan pembentukan identitas guru. Kerentanan guru dapat tumbuh dari pertentangan internal dan eksternal, berdasarkan pengalaman para guru. Walau banyak studi telah mempelajari tantangan internal dan ekternal guru, namun belum banyak studi yang membandingkan aspek lingkungan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel lingkungan sebagai faktor eksternal menyebabkan perbedaan pengalaman dan kerentanan bagi guru Bahasa Inggris pemula. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah lingkungan akademik formal dan non-formal yang berbeda memberikan tantangan yang berbeda bagi guru Bahasa Inggris pemula. Penelitian ini menggunakan penelitian naratif dengan refleksi dan wawancara untuk mengumpulkan data. Responden studi ini adalah empat guru Bahasa Inggris pemula, dua orang dari pendidikan formal (PF) dan dua orang dari pendidikan non-formal (PNF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru pendidikan formal dan non-formal mengalami berbagai tantangan serupa, seperti partisipasi siswa dan manajemen kelas, yang merujuk pada kerentanan guru, namun guru PF dan PNF juga mengalami tantangan yang berbeda. Untuk mengatasi kerentanan mereka, guru juga menerapkan strategi yang serupa, namun guru PF dan PNF juga menerapkan beberapa strategi yang berbeda dalam mengatasi tantangan. Penelitian ini dapat membantu para guru untuk mempertimbangkan lingkungan mengajar yang berbeda dalam mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan.
STUDENTS’ PERCEPTION ON THE USE OF SOCIAL MEDIA IN LEARNING ENGLISH AT TADULAKO UNIVERSITY Muh. Arasy Hairul; Nurhayati Nurhayati
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.1 | 2023
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v10i1.31853

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study was to explore students’ perceptions on the use of social media in learning English. The research design used in this study was qualitative research based on a case study approach, and the data were collected through interview transcripts and documents. The participants of this study were five students of the English education department of Tadulako University selected purposively. The results of descriptive analysis showed that most of the students had positive perceptions on the use of social media in learning English. Social media was believed to be helpful in improving students' English language skills. They stated that social media provides them with English content sources to practice their English skills, particularly listening, speaking, vocabulary, and pronunciation. Moreover, social media offers a variety of English contents, allowing students to access and choose contents that they like anytime and anywhere. Youtube and Instagram are the most widely used social media platforms for learning English in receptive skills including listening and reading skills.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi siswa tentang penggunaan media sosial dalam pembelajaran bahasa Inggris. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui transkrip wawancara dan dokumen. Partisipan dalam penelitian ini adalah 5 orang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tadulako. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi positif tentang penggunaan media sosial dalam pembelajaran bahasa Inggris. Media sosial sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Mereka menyatakan bahwa media sosial memberi mereka sumber konten bahasa Inggris untuk melatih keterampilan bahasa Inggris mereka, terutama mendengarkan, berbicara, memperluas kosa kata mereka, dan meningkatkan pengetahuan pengucapan mereka. Media sosial menawarkan konten bahasa Inggris yang beragam, memungkinkan siswa untuk mengakses konten bahasa Inggris yang mereka sukai kapan saja dan di mana saja. Youtube dan Instagram adalah platform media sosial yang paling banyak digunakan untuk belajar bahasa Inggris dalam keterampilan reseptif, keterampilan mendengarkan, dan keterampilan membaca.How to Cite: Hairul, M.A., Nurhayati. (2023). Students’ Perception on the Use of Social Media in Learning English At Tadulako University. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 10(1), 160-181. doi:10.15408/ijee.v10i1.31853.
CLASSIFYING "CULTURE" IN INDONESIAN SECONDARY PUBLIC EDUCATION EFL TEXTBOOKS Saiful Akmal; Nashriyah Nashriyah; Najmiatul Fauza; Chamisah Chamisah; Khairiah Syahabuddin
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.1 | 2023
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v10i1.29924

Abstract

ABSTRACTThis study investigates the categorization of cultural materials and the sense of the culture of two "Bahasa Inggris 2017 updated edition" English textbooks for grades X and XI in senior high school in Indonesian secondary education. This study examines which cultures are exemplified in the textbooks and how they are characterized. The study's design follows a qualitative descriptive design through content analysis. Both the "categories of culture" approach of Cortazzi and Jin (1999) and the "sense of culture" approach of Adaskou, Britten, and Fahsi (1990) were used in the present study. The data showed that the Bahasa Inggris tenth-grade textbook focused more on source culture instead of the target culture and international culture. Nonetheless, in the Bahasa Inggris eleventh-grade textbook, the target culture is more dominant than the source and international cultures. In both books, the pragmatic sense dominated the aesthetic, semantic, and social sense. This study also uncovered an imbalance in the number of cultural categories exhibited. This study proposes that writers of EFL textbooks should accommodate a balanced representation of source culture, target culture, and international culture, as well as provide an excellent four-cultural sense in the textbooks.ABSTRAKPenelitian ini menyelidiki kategorisasi bahan budaya dan pemahaman budaya dari dua buku teks bahasa Inggris "Bahasa Inggris 2017 edisi terbaru" untuk kelas X dan XI di sekolah menengah atas dalam pendidikan menengah di Indonesia. Penelitian ini menguji budaya mana yang diwakili dalam buku teks dan bagaimana budaya tersebut dikarakterisasi. Desain penelitian ini mengikuti desain deskriptif kualitatif melalui analisis konten. Pendekatan "kategori budaya" dari Cortazzi dan Jin (1999) serta pendekatan "pemahaman budaya" dari Adaskou, Britten, dan Fahsi (1990) digunakan dalam penelitian ini. Data menunjukkan bahwa buku teks bahasa Inggris kelas sepuluh lebih fokus pada budaya sumber daripada budaya target dan budaya internasional. Namun, dalam buku teks bahasa Inggris kelas sebelas, budaya target lebih dominan daripada budaya sumber dan budaya internasional. Pada kedua buku tersebut, pemahaman pragmatik mendominasi pemahaman estetika, semantik, dan sosial. Penelitian ini juga menemukan ketidakseimbangan dalam jumlah kategori budaya yang ditampilkan. Penelitian ini mengusulkan bahwa penulis buku teks bahasa Inggris sebagai bahasa asing sebaiknya menyertakan representasi yang seimbang dari budaya sumber, budaya target, dan budaya internasional, serta menyediakan pemahaman budaya yang baik dalam empat aspek dalam buku teks.How to Cite: Akmal, S., Nashriyah, Fauza, N., Chamisah, Syahabuddin, K. (2023). Classifying "Culture" in Indonesian Secondary Public Education EFL Textbooks. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 10(1), 83-105. doi:10.15408/ijee.v10i1.29924
EXPLORING TEACHER EDUCATORS’ UNDERSTANDING OF CRITICAL PEDAGOGY AND ITS IMPLEMENTATION IN THE ENGLISH READING CLASS Waliyadin Waliyadin; Zaharil Anasy; Desi Nahartini
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.1 | 2023
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v10i1.31894

Abstract

ABSTRACTGrounded in the Freire’s (1971) critical pedagogy premise stating that education should impact social change and reading words should be followed by reading the world, this study explores the experiences of English language teachers who teach English reading classes with the critical pedagogy approach. We employed qualitative research with a case study as the research design to dig into the depth of teachers’ perspectives. The data were garnered through in-depth interviews with four lecturers and analyzed following Braun and Clarke’s (2006) thematic analysis. The present study revealed that teachers’ understanding of critical pedagogy is not explicitly stated by defining or explaining the notion of critical pedagogy. However, some stages and components of critical pedagogy can be identified, showing that to a certain degree the teachers implement critical pedagogy in their reading classes.ABSTRAKBerdasarkan premis pedagogi kritis Freire (1971) yang menyatakan bahwa pendidikan harus berdampak pada perubahan sosial dan membaca kata-kata harus diikuti dengan membaca dunia, penelitian ini mengeksplorasi pengalaman guru bahasa Inggris yang mengajar membaca bahasa Inggris dengan pendekatan pedagogi kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai desain penelitian untuk menggali lebih dalam tentang perspektif guru. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan empat dosen dan dianalisis mengikuti analisis tematik Braun dan Clarke (2006). Penelitian ini mengungkapkan bahwa pemahaman guru tentang pedagogi kritis tidak dinyatakan secara eksplisit dengan mendefinisikan atau menjelaskan pengertian pedagogi kritis. Akan tetapi beberapa tahapan dan komponen pedagogi kritis dapat diidentifikasi yang menunjukkan bahwa guru pada taraf tertentu menerapkan pedagogi kritis di kelas membaca.How to Cite: Waliyadin, Anasy, Z., Nahartini, D. (2023). Exploring Teacher Educators’ Understanding of Critical Pedagogy and its Implementation in the English Reading Class. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 10(1), 182-206. doi:10.15408/ijee.v10i1.31894
EXPLORING CHALLENGES IN UTILIZING ENGLISH RESOURCES FOR RESEARCH AND ITS REMEDIES Fauza Nala Farhain; Yani Lubis; Deasy Yunita Siregar
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.1 | 2023
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v10i1.30517

Abstract

ABSTRACTThis qualitative study aimed to investigate students' problems in using English resources as research references at Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara. Data were collected through observations, interviews, and focused group discussions (FGD). The instruments complementing the techniques include observation forms, interviews, and FGD question lists. Furthermore, the study used WhatsApp on a smartphone to record, confirm, and ensure the validity of data about the subjects. The findings showed that English department students at UIN Sumatera Utara had difficulties searching for research resources, understanding texts from international journals, and lacking skills in writing scientific papers. Therefore, intensive writing practices would enhance writing skills, perception, and knowledge of when to pursue assistance. It is recommended that the university establish an academic writing center and offer writing consultation. The center may regularly organize writing workshops to guide searching, using references, and structuring the manuscript.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menggunakan sumber-sumber berbahasa Inggris sebagai rujukan dalam penulisan karya ilmiah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini menggunakan berbagai tehnik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Adapun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah form observasi, daftar wawancara, dan daftar pertanyaan FGD. Untuk merekam proses wawancara, peneliti menggunakan Smartphone untuk merekam, mengkonfirmasi, dan memastikan validitas data tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di UIN Sumatera Utara mengalami kesulitan dalam menelusur sumber-sumber penelitian dan dalam memahami teks dari jurnal internasional, serta kurangnya keterampilan dalam menulis karya ilmiah. Oleh karena itu, praktek penulisan karya ilmiah secara intensif perlu dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan menulis, persepsi mahasiswa, dan pengetahuan mahasiswa tentang kapan saatnya mereka membutuhkan bantuan penulisan. Universitas seyogyanya membangun sebuah pusat penulisan akademik dan memberikan konsultasi penulisan. Pusat penulisan akademik ini juga dapat menyelenggarakan workshop secara reguler dengan memberikan bimbingan dalam penelusuran dan pemanfaatan sumber-sumber referensi serta bimbingan penyusunan naskah karya tulis ilmiah. How to Cite: Farhain, F.N., Lubis, Y., Siregar, D. Y. (2023). Exploring Challenges in Utilizing English Resources for Research and its Remedies. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 9(2), 1-22. doi:10.15408/ijee.v10i1.30517

Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 12 | NO. 1 | 2025 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 11 | NO. 2 | 2024 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 11 | NO. 1 | 2024 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.2 | 2023 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.1 | 2023 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.1 | 2021 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 7 | NO.2 | 2020 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 7 | NO.1 | 2020 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.1 | 2019 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.1 | 2018 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.2 | 2017 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.1 | 2017 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 3 | NO.2 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 3 | No.1 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 3 | No.1 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 2 | No.2 | 2015 IJEE (Indonesian Journal of English Education) | Vol. 2 | No.1 | 2015 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 1 | No.2 | 2014 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 1 | No.1 | 2014 More Issue