cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
EDU CIVIC
Published by Universitas Tadulako
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 112 Documents
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANAWA Nurdamayanti1 Nurdamayanti, Nurdamayanti
EDU CIVIC Vol 4, No 2 (2016): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.534 KB)

Abstract

Permasalahan  dalam  penelitian  ini  adalah  bagaimana  sikap  nasionalisme siswa di SMK Negeri 1 Banawa dengan indikator: 1) Cinta tanah air; 2) Menghargai jasa-jasa pahlawan; 3) Rela berkorban; 4) Mengutamakan persatuan dan kesatuan; 5)Berjiwa pembaharu dan tidak kenal menyerah; 6) Memiliki sikap tengangg rasa sesama manusia dan bagaimana pengembangan dalam materi, metode serta media pembelajaran PKn yang dapat menanamkan sikap nasionalisme. Penelitian bertujuan mendeskripsikan sikap nasionalisme siswa dan pengembangan pembelajaran PKn yang dilakukan agar nilai-nilai nasionalisme lebih mudah diterapkan. Penelitian menerapkan metode survei.Teknik pengumpulan   data   dengan   angket   dan   wawancara.   Analisis   data   dengan persentase dan reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Populasi penelitian seluruh siswa SMK Negeri 1 banawa berjumlah 843 dan pengambilan sampel dengan cara kuota random sampling berjumlah 85 orang responden.Hasil penelitian menunjukkan sikap nasionalisme siswa cukup baik di tinjau dari 6 indikator antara lain: 1) Cinta tanah air skor 227 (66,76%-baik); 2) Menghargai jasa-jasa pahlawan skor 235 (69,19%-baik); 3)Rela berkorban skor204 (59,90%-baik); 4) Mengutamakan persatuan dan kesatuan skor 252 (74,12%- baik); 5)Berjiwa pembaharu dan tidak kenal menyerah skor 182 (53,63%-cukup baik); 6) Memiliki sikap tengangg rasa sesama manusia skor 264 (77,65%-baik) dan  hasil  pengembangan  pembelajaran  antara lain:  1)  menanamkan  nilai-nilai pancasila dan budaya disetiap pembelajaran skor 254 (74,56%-baik); 2) menggunakan  metode  dan  media  pembelajaran   yang  bervairiasi  skor  163 (48,04%-cukup  baik);  3)menanamkan  nilai  kepahlawanan  pada  setiap pembelajaran skor 223 (65,44%-baik); 4)melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran dan memberikan pengutan, gagasan dan kesimpulan di setiap pembelajaran skor 286(84,12%-sangat baik). Upaya pengembangan pembelajaran PKn   melalui   metode,materi   dan   media   telah   dilakukan   walaupun   belum maksimal. Kata Kunci : Sikap Nasionalisme, Pengembangan Pembelajaran
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 7 PALU Sumule, Perdi
EDU CIVIC Vol 4, No 2 (2016): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.375 KB)

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 7 Palu.Lokasi penelitian di SMP Negeri 7 Palu.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Palu, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang siswa.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara, dan dokumen hasil belajar siswa.Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu antara variabel minat belajar dengan variabel hasil belajar siswa kelas VIII pada mata Pelajaran PKn di SMP Negeri 7 Palu memiliki hubungan kuat, terbukti dengan hasil analisis koefisien korelasi diperoleh r hitung = 0,76 yang berada pada rentang kuat yaitu 0,60- 0,799, serta hasil uji signifikan antara variabel minat belajar dengan variabel hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PKn di SMPNegeri 7 Palu  melalui uji t juga menunjukkan bahwa minat belajar dengan hasil belajar memiliki hubungan kuat dengan  adalah . Dimana t hitung lebih besar daripada t tabel, atau 6,7124> 2,0345.Kata kunci : Hubungan, Minat Belajar, Hasil Belajar, Pendidikan Kewarganegaraan,  SMP Negeri 7 Palu.
PERANAN PEMBINA PRAMUKA DALAM PEMBINAAN JIWA BELA NEGARA SISWA SMP NEGERI 3 PALU Wardiman, Wardiman
EDU CIVIC Vol 5, No 1 (2017): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.677 KB)

Abstract

PERANAN PEMBINA PRAMUKA DALAM PEMBINAAN JIWA BELA NEGARA SISWA SMP NEGERI 3 PALUWardiman[1]Widayati Pujiastuti[2]Hasdin[3]ABSTRAK Wardiman (2017). Peranan Pembina Pramuka dalam Pembinaan Jiwa Bela Negara SMP Negeri 3 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Widayati Pujiastuti, Pembimbing (2) Hasdin.          Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peranan Pembina Pramuka dalam Pembinaan Jiwa Bela Negara SMP Negeri 3 Palu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Palu berada di jl. Kemiri No.35, Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat Kota Palu. Sampel dalam penelitian ini. Pembina Pramuka dan anggota pramuka SMP Negeri 3 Palu berjumlah 6 orang dan anggota Pramuka 32 orang. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga tahap yakni: Reduksi data, penyajian data dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peran Pembina Pramuka dalam Pembinaan jiwa Bela Negara SMP Negeri 3 Palu adalah cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin terhadap pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memilki kemampuan awal bela negara. Dapat dilihat dari sikap anggota pramuka yang mampu menerapkan dan mengimpelmentasikan lima unsur bela negara. Kata kunci : Peranan Pembina Pramuka; Jiwa Bela Negara.[1]A 321 13 037, Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP, Universitas Tadulako[2]Pembimbing I[3]Pembimbing II
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMPN 2 MARAWOLA Fadriyanti, Fadriyanti
EDU CIVIC Vol 2, No 1 (2014): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.349 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat   menumbuhkan sikap positif siswa pada pembelajaran PKn di Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Marawola. Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuhkan sikap positif siswa pada pembelajaran PKn di Kelas VIIIA SMPN 2 Marawola melalui model pembelajaran berbasis masalah.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMPN 2 Marawola dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 8 siswa dan 12 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data melalui: observasi, tes, wawancara, dokumentasi. Setelah data dikumpulkan dianalisis melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil tes yang diperoleh pada siklus 1 yakni dengan skor tertinggi 100 diperoleh 5 orang siswa, skor terendah 60 diperoleh 10 orang siswa. Hasil observasi aktivitas siswa untuk tindakan siklus 1 presentasenya mencapai 53% sedangkan   hasil observasi aktivitas guru presentasenya 46%.  Hasil tes yang diperoleh pada siklus II yakni dengan skor tertinggi 100 diperoleh 10 orang siswa, skor terendah 95 diperoleh 10 orang siswa. Hasil observasi aktivitas siswa untuk tindakan siklus II presentasenya mencapai 93% sedangkan    hasil observasi aktivitas guru presentasenya 90%. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran PKn sudah semakin baik hal ini diperkuat dengan perubahan sikap perilaku siswa yaitu: 1) siswa semakin bersemangat mengikuti pembelajaran PKn dan sungguh-sungguh dalam belajar, 2) siswa mampu menyelesaikan tugas kelompok dengan baik dan tepat waktu, 3) siswa berpatisipasi aktif dalam diskusi kelompok.   Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah; Sikap Positif Siswa; Pembelajaran PKn  
STUDI KASUS PEMBINAAN KARAKTER NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II B TOLITOLI Nuraida, Nuraida
EDU CIVIC Vol 5, No 1 (2017): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.39 KB)

Abstract

STUDI KASUS PEMBINAAN KARAKTER NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II B TOLITOLI  Nuraida[1]Dahlia Syuaib[2]Widayati Pujiastuti[3] ABSTRAK    Tujuan penelitian mendeskripsikan proses pelaksanaan pembinaan karakter narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tolitoli, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. sebjek dalam penelitian ini adalah  2 orang pegawai bagian pembinaan, 1 orang tenaga pengajar/pihak ketiga, dan 4 orang narapidana wanita dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai bagian pembinaan atau tenaga pengajar memiliki peran yang sangat penting dalam proses pelaksanaan pembinaan karakter narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tolitoli. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pegawai bagian pembinaan atau tenaga pengajar dapat membina narapidana wanita menjadi pribadi yang lebih baik dari sejak pertama masuk dan sampai masa pidana mereka selesai di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tolitoli. Selain itu adapun faktor penghambat dalam proses pelaksanaan pembinaan karekter narapidana wanita di Lembaga Pemastarakatan Kla II B Tolitoli, yaitu keterbatasan sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses pembinaan, kurangnya tenaga pengajar pembinaan, kurangnya peralatan atau fasilitas, serta terbatasnya area dalam Lembaga Pemasyarakatan.     Kata Kunci :    Pembinaan Karakter, Narapidana Wanita, Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tolitoli  [1]A 321 13 017, Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP, Universitas Tadulako[2]Pembimbing I[3]Pembimbing II
Studi Tengtang Kreatifitas Siswa dalam Pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ogodeide Kecamatan. Ogodeide Kabupaten. Tolitoli Harianto, Harianto
EDU CIVIC Vol 1, No 1 (2013): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.001 KB)

Abstract

Tujuan penelitian   ini adalah mendeskripsikan persepsi siswa tentang kreatifitas dan bentuk-bentuk kreatifitas siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ogodeide Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif   yaitu   analisis   yang   menjawab   masalah   penelitian   dalam   bentuk deskripsi. Teknik yang digunakan untuk menganalisa data yaitu secara deskriptif kualitatif yang mengacu pada Sugiono (2004:43 )2 seperti reduksi data, penyajian data , dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui opservasi, angket dan wawncara. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Ogodeide Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli yang berjumlah 55 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang kreatifitas siswa dan bentuk-bentuk kreatifitas dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ogodeide  Kecamatan  Ogodeide  Kabupaten  Tolitoli  sangat  baik  dilihat  dari kegiatan siswa   di dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu yang sangat tinggi yang menjadi modal awal bagi siswa untuk berfikir kreatif  dan faktor lingkungan sekitar siswa serta lingkunga sekolah yang juga sangat mendukung, ditambah lagi dengan motivasi yang diberikan oleh guru dan orang tua sehinga kreatifitas siwa di SMP Negeri 1 Ogodeide Kecamatan Ogodeide Kabupan Tolitoli menurut hasil penelitian ini sangat memberikan manfaat  dilihat  dari  keberaniaan  siswa  untuk  bertanya  dan  menyampaikan pendapt.     Kata Kunci: Kreatifitas Siswa, Pembelajaran PKn.      
MAKNA SIMBOLIK UPACARA MELASTI DALAM SOSIALISASI NILAI MORAL PADA REMAJA HINDU DI KOTA PALU Mastriani, Ni Ketut Ayu
EDU CIVIC Vol 6, No 01 (2018): JURNAL: EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.765 KB)

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui makna simbol-simbol yang digunakan dalam upacara Melasti dalam Agama Hindu di Kota Palu (2) Mendeskripsikan makna simbolik Upacara Melasti dalam sosialisasi nilai moral kepada remaja Hindu di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini komunitas bali remaja hindu. Penetuan subjek dilakukan dengan cara puerposive sampling yang berjumlah 13 orang terdiri dari 3 orang Pemangku Adat, 4 orang Tokoh Agama, 3 orang Tokoh Pemuda dan 3 orang Remaja Hindu yang ada di Kota Palu. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan 3 tahap yakni: reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Prosesi Upacara Melasti di Kota Palu dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penutup. Ada beberapa simbol yang digunakan dalam Upacara Melasti yaitu, Jempana, Pratima, Banten Pekelem, Lelontek atau Umbul-umbul, Senjata Dewata Nawa Sanga, dan Tirtha Amertha. Dimana setiap simbol tersebut memiliki makna tersendiri bagi umat Hindu di Kota Palu, seperti Jempana secara Umum merupakan tempat untuk meletakkan Pratima untuk diusung ke segara. Pratima bermakna sebagai stana dari perwujudan Tuhan Yang Maha Esa, Banten Pekelem bermakna untuk menenggelamkan segala kotoran di Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Lelontek atau umbul-umbul bermakna sebagai kedewataan Tuhan, Senjata Dewata Nawa Sanga bermakna sebagai senjata Sembilan dewa penjuru dunia yang merupakan simbol kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Esa, dan Tirtha Amertha bermakna air suci kehidupan yang dapat membersihkan segala kotoran yang ada dibhuana agung dan bhuana alit. (2) Makna simbolik Upacara Melasti dalam Sosialisasi Nilai Moral pada Remaja Hindu di Kota Palu mampu memberikan kontribusi untuk mengembangkan nilai-nilai kekompakan dengan rasa tanggung jawab moral kepada Remaja Hindu dalam melaksanakan tugas-tugasnya, selain itu dalam Upacara Melasti ini ada suatu proses pembinaan atau sosialisasi nilai disiplin dan tanggung jawab  terhadap para Remaja dan pemuda Hindu di Kota Palu. Kata Kunci : Makna Simbolik, Upacara Melasti, Sosialisasi, Nilai Moral, Remaja
STUDI TENTANG TATA CARA MASYARAKAT TO KAILI RAI DALAM MEMPERTAHANKAN BUDAYA DAN ADAT MELALUI UPACARA NOGUNTI VO DI KELURAHAN BAIYA KECAMATAN PALU UTARA DITINJAU DARI NILAI-NILAI PANCASILA Sakti, Rivzal Putra
EDU CIVIC Vol 1, No 2 (2013): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.541 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu; 1) Mendeskripsikan makna simbol-simbol dan nilai- nilai yang terkandung dalam upacara Nogunti Vo pada masyarakat to Kaili Rai di Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara, ditinjau dari nilai-nilai Pancasila, dan 2) Mendeskripsikan upaya masyarakat to Kaili Rai di Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara dalam mempertahankan adat atau budaya upacara  Nogunti Vo. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian, menunjukkan: 1) Simbol simbol yang digunakan pada upacara Nogunti Vo yang dilakukan oleh masyarakat to Kaili Rai Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara yaitu; Kelapa, pakaian warna kuning, gunting, telur, beras kuning, beras putih, daun siranindi, lilin, pinang dan sirih, serta Al-Quran dan 2) Nilai-nilai Pancasila pada upacara Nogunti Vo yaitu; a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan nilai keimanan, ketaqwaan dan keselarasan; b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mencerminkan nilai Keselarasan dan Keberadaban; c) Sila Persatuan Indonesia mencerminkan nilai Kebersamaan dan nilai persatuan dan kesatuan; d) Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mencerminkan nilai kedamaian, musyawarah untuk mencapai mufakat, dan kebijaksanaan; dan e) Sila Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia mencerminkan nilai keadilan dan kesejahteraan. Selanjutnya, upaya yang untuk mempertahankan dan melestarikan adat atau budaya yaitu melaksanaan upacara adat Nogunti Vo secara turun temurun sesuai tata cara, kaidah pelaksanaan dan persyaratan simbol-simbol yang digunakan. Kesimpulan yang diperoleh yaitu upacara adat Nogunti Vo merupakan ucapan selamat kedua, pemberian nama melalui pengurbanan hewan, dan ungkapan rasa syukur atas karunia Allah SWT yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.   Kata kunci: Masyarakat Kaili, Upacara No Gunti Vo, Nilai-nilai Pancasila
DEGRADASI BUDAYA GOTONG ROYONG PADA MASYARAKAT BALI DI MALEALI KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG Artini, Ni Putu Sri
EDU CIVIC Vol 6, No 01 (2018): JURNAL: EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.847 KB)

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi budaya gotong royong, dan upaya untuk meningkatkan kembali budaya gotong royong di Dusun 3 Pematu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah Tokoh Adat sebagai informan kunci dan pegurus organisasi adat suku Bali serta warga masyarakat suku Bali. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yakni rediksi data, penyajian data dan verifikasi/kesimpulan sebagai bentuk analisa dan mengolah dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa 1) faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya degradasi budaya gotong royong ada beberapa seperti faktor ekonomi, Faktor kesibukan masyarakat, faktor globalisasi, faktor modernisasi (mementingkan diri sendiri), dan rasa kebersamaan yang mulai menurun. 2) upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali budaya gotong royong adalah Pembentukan dan pembangunan POSDAYA, kesadaran dari masing-masing masyarakat, melakukan sosialisasi, mengumpulkan tokoh-tokoh, pendekatan kepada masyarakat, dan aspek manfaat.Kata kunci : Pudar, Budaya, Gotong Royong
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUIMODELPEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS TIPE LEARNING CYCLEPADA PEMBELAJARAN PKn KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BIROMARU Juswanto, Juswanto
EDU CIVIC Vol 3, No 1 (2015): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.653 KB)

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Biromaru. Sehubungan dengan upaya meningkatkan hasil beljar siswa maka dalam penelitian ini dipilih dan diterapkan model pembelajaran konstruktivis tipe learning cycleyang dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi PKn, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini menggunakan metodologi tindakan kelas dengan subjek penelitian berjumlah 26 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan tes.Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif.Hasil tindakan dalam penelitian ini menunjukan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran konstruktivistipelearning cycleterjadi peningkatan hasil belajar siswa.Hal ini terlihat pada hasil analisis data observasi aktivitas guru siklus I memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 72,91% dan hasil analisis data observasi aktivitas siswa memperoleh persentase skor rata-rata 72,72% hasil ini masih tergolong cukup, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya, pada sikllus II hasil analisis data observasi aktivitas guru dan siswa memperoleh peningkatan, hasil analisis data observasi aktivitas guru memperoleh persentase  rata-rata sebesar 89,58% dan hasil analisis  data  observasi  aktivitas  siswa  memperoleh  persentase  rata-rata  sebesar 88,63% hasill ini tergolong baik. Adapun hasil analisis tes akhir tindakan pada siklus I diperoleh nilai ketuntasan klasikal siswa sebesar 76,92% dengan persentase daya serap klasikal 76,54%, hasil ini belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan sekolah yaitu 80%, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada tindakan siklus II. Pada tes akhir tindakan siklus II diperoleh nilai ketuntasan klasikal siswa memperoleh skor rata-rata sebesar 92,31% dengan persentase daya serap klasikal sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah SMA Negeri 1 Biromaru yaitu 75% untuk daya serap klasikal dan 80% untuk ketuntasan secara klasikal. Berdasarkan indikator kinerja maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran constructivist tipe learning cyle, dapat, meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Biromaru.    

Page 11 of 12 | Total Record : 112