cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Pembangunan Pedesaan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 199 Documents
ANALISIS VARIASI MORFOMETRIK DAN MERISTIK Scylla serrata Forskal HASIL TANGKAPAN DARI DUA HABITAT , Indarmawan1; Bhagawati, Dian; Abulias, M. Nadjmi; Nuryanto, Agus
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter morfologi, bentuk gigi depan, spinasi carpus dan propodus pada cheliped dan warna tubuh dapat digunakan untuk membedakan species dari genus Scylla. Suatu penelitian berjudul: “Analisis Variasi Morfometrik dan Meristik Scylla serrata Forskal Hasil Tangkapan dari Dua Habitat” telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfometrik, kondisi meristik, dan pola hubungan antara lebar karapas internal (ICW, internal carapace width) dan panjang karapas internal (ICL, internal carapace length) antara kelompok sampel S. serrata hasil tangkapan dari perairan laut Utara dan Selatan Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelompok. Sampel diambil sebanyak 4 kali dengan interval dua minggu. Variabel yang diukur dan diamati adalah 22 karakter morfometrik dan kondisi meristik serta warna S. serrata. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t dan uji homogenitas dua koefisien regressi. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya panjang carpus yang berbeda nyata dari 22 karakter morfologi, kondisi meristiknya sama dan terdapat perbedaan warna pada dactylus S. serrata hasil tangkapan dari perairan laut pantai Utara dan Selatan pulau Jawa. Disimpulkan bahwa morfometrik dan meristik S. serrata hasil tangkapan nelayan dari perairan laut Utara dan Selatan Jawa Tengah relatif tidak bervariasi dan pertumbuhan lebar karapaks internal S. serrata hasil tangkapan dari perairan laut Utara Jawa Tengah lebih cepat dibandingkan dengan hasil tangkapan dari perairan laut Selatan Jawa Tengah.
DISTORSI HARGA TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI PEDESAAN THE PRICE DISTORTION OF OIL PALM STEM FRESH FRUIT (TBS) AND ITS INFLUENCE TOWARD FARMER INCOME IN THE RURAL AREA Syahza, Almasdi
Pembangunan Pedesaan Vol 4, No 1 (2004)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelapa sawit merupakan tanaman primadona sebagian besar masyarakat Riau, karena terbukti memberikan penghasilan yang lebih baik dari tanaman perkebunan lainnya. Sampai tahun 2003 luas perkebunan kelapa sawit telah mencapai 1.312.661 ha dengan tingkat pertumbuhan per tahun sebesar 15,39%. Namun pada tingkat petani terdapat distorsi harga antara petani swadaya dengan petani peserta plasma. Distorsi ini menyebabkan kesenjangan pendapatan antara petani kelapa sawit di pedesaan. Kesenjangan ini disebabkan, antara lain: 1) distorsi harga antara petani plasma dengan petani swadaya; 2) kemampuan petani swadaya terhadap pengelolaan kebun masih rendah; 3) pendapatan petani swadaya sangat dipengaruhi oleh harga TBS yang mereka terima; dan 4) pasar TBS lebih cenderung monopsonistik.
PEMANFAATAN TANAH PODZOLIK MERAH KUNING MELALUI PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN EM4 BAGI PROGRAM PENGEMBANGAN BABY CORN THE USE OF RED-YELLOW PODSOLIC SOIL THROUGH THE APPLICATION OF FARM YARD MANURE AND EM4 FOR BABY CORN DEVELOPMENT PROGRAM Harjoso, Tri; Dwi Purwantono, Anung Slamet
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang dan EM4 terhadap hasil baby corn pada tanah Podzolik Merah Kuning (PMK), telah dilaksanakan di Kebun Percobaan SMK Negeri I Kalibagor Banyumas yang terletak pada ketinggian 100 m di atas permukaan laut. Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan rancangan perlakuan faktorial 3 X 2 ditambah 1 perlakuan kontrol. Faktor perlakuan pertama adalah macam pupuk kandang, yaitu : Kl (pupuk kandang sapi); K2 (pupuk kandang kambing) dan K3 (pupuk kandang ayam). Faktor perlakuan kedua adalah pemberian EM4, yaitu : E0 (tanpa EM4) dan El (dengan EM4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang dan EM4 dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman jagung di tanah PMK. Pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing, baik tanpa EM4 maupun yang diberi EM4 memberikan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan pupuk kandang sapi. Hasll baby corn meningkat akibat perlakuan pupuk kandang dan EM4. Pupuk kandang ayam meningkatkan hasil baby corn yang paling baik dibandingkan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing. Pupuk kandang ayam tanpa EM4 mampu menghasllkan baby corn per hektar sebesar 557,77 kg, sedangkan pupuk kandang ayam yang diberi EM4 mampu menghasilkan baby corn sebesar 726,93 kg. Hasil baby corn tersebut jauh lebih besar, dibandingkan perlakuan kontrol yang hanya menghasilkan baby corn sebesar 57 ,93 kg.
PELAKSANAAN PROGRAM KREDIT USAHA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK USAHA EKONOMI PRODUKTIF IBU RUMAH TANGGA MISKIN PEDESAAN DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA IMPLEMENTING WELFARE IMPROVEMENT BUSINESS CREDIT FOR PRODUCTIVE ECONOMIC BUSINESS GROUP OF RURAL POOR HOUSEWIFE PROGRAM IN BANTUL REGENCY YOGYAKARTA PROVINCE Sedjati, Hari Walujo
Pembangunan Pedesaan Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poverty in rural areas is a very fundamental problem. To overcome this problem, the Government of Bantul Regency conduct business credit program for improving the welfare of economically productive group of house-wife of poor households in rural areas. This program aims to poor communities accustomed uses banking services, capital raising efforts, and enhance ability to meet basic needs especially food. This study aims to analyzed the level of the programs success in achieving its objective. The research method is qualitative methods with interactive techniques. Results showed the program is experiencing a variety of barriers, because the loan amount is relatively small and short payback period. Also, the poor do not have good mental operations, such as willingness to work hard, expertise, adequate capital, frugality, perseverance, honesty, responsibility, and not risk large losses in trading.
PERBEDAAN KANDUNGAN 2,Acetyl-1-pyrrolin DAN HASIL BIJI EMPAT KULTIVAR PADI PADA DUA LOKASI TANAM DIFFERENCES OF 2, Acetyl-1-pyrrolin CONTENT AND GRAIN YIELD OF FOUR RICE CULTIVARS AT THE TWO PLANTING LOCATIONS Dwi Haryanto, Totok Agung
Pembangunan Pedesaan Vol 5, No 1 (2005)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objective of the research was to study differences of 2,acetyl-1-pyrrolin and grain yield among four upland rice cultivars sowed in two different locations. Randomized block design was applied in the experimental field with three replications. The 2,acetyl-1-pyrrolin content and several agronomic characters were observed. Research result showed that: 1) 2,acetyl-1-pyrrolin content was a stable character and was not differed from locations, 2) grain yield and growth of upland rice sown in Sukoharjo was better than in Cilacap, and 3) Menthikwangi was a favourable cultivar for being cultivated in both Sukoharjo and Cilacap as they gave better yield than other cultivars
PENAMPILAN AGRONOMIK, HASIL DAN ANALISIS PERTUMBUHAN PEARL MILLET (Pennisetum typhoideum Rich.) BERUMUR PENDEK PADA LAHAN KERING DENGAN KEPADATAN POPULASI YANG BERBEDA GRAIN YIELD AND GROWTH ANALYSIS OF EARLY MATURING PEARL MILLET (Pennisetum typhoideum Rich.) IN THE UPLAND WITH DIFFERENT POPULATION DENSITY Dwi Haryanto, Totok Agung
Pembangunan Pedesaan Vol 3, No 2 (2003)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pearl millet (Pennisetum typhoideum Rich.) adalah tanaman pangan utama dan tanaman serealia yang paling produktif di daerah-daerah kering dan kurang subur di negara-negara anak benua India dan Afrika. Di USA, Kanada dan Australia, pearl millet digunakan sebagai bahan pakan ternak bergisi tinggi. Keistimewaan tanaman ini adalah ketoleranannya terhadap tanah masam dan kekeringan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari penampilan agronomik dan hasil biji; dan mempelajari pola perubahan laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif dan laju asimilasi bersih dari dua genotipe pearl millet yang ditanam pada kepadatan populasi dan sumber pupuk nitrogen yang berbeda. Disimpulkan bahwa penampilan agronomik dua genotipe pearl millet secara umum sama kecuali tinggi tanaman dan bobot biji. Peningkatan kepadatan populasi menurunkan jumlah anakan, jumlah tongkol dan bobot tongkol, tetapi meningkatkan hasil biji per satuan luas. Sumber pupuk N tidak menyebabkan perubahan penampilan pearl millet, kecuali bobot tongkol. Tidak ada perubahan laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif dan laju asimilasi bersih sebagai respon terhadap perbedaan genotipe, kepadatan populasi, sumber pupuk nitrogen maupuninteraksinya.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI MELALUI SOSIALISASI SISTEM TANAM KEDELAI SECARA MULTIVARIETAS PADA SENTRA PRODUKSI KEDELAI DI KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATBN BANYUMAS(EFFORT OF INCREASING SOYBEAN PRODACTION THROUGH SOCIALIZATION OF MULTI.VARIETIES PLANTING SYSTEM ON THECENTER OF SOYBEAN PRODUCTION AREA IN KALIBAGOR DISTRICT,BANYAMAS REGENCY) , Utomo; , Supartoto
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 3 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kedelai dengan input rendah adalah dengans istem tanam secara multivarietas Teknologi ini masih baru, sehingga perlu disosialisasikan de ngan tujuan untuk memperkenalkan dan menjelaskan cara bercocok tanam kedelai secara tercampur untuk rnembumikan teknologi tersebut di kalangan petani. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan demplot. Demplot dilaksanakan oleh dua orang petani dengan luas masing-masing 0,14 ha. Panen dilakukan dengan ubinan seluas 2,5 m x 2,5 m. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani di desa Petir, kritis dan responsif terhadap teknologi baru. Hasil demplot juga menunjukkan bahwa sistem tanaman kedelai secara multivarietas secara konsisten marnpu meningkatkan hasil biji 100 persen lebih tinggi dibandingkan teknologi setempat Petani mampu memahami teknologi baru yang diintroduksikan an secara bulat berkeinginan untuk mengembangka tenknologi tersebut.
KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN TERNAK PADA DAERAH LAHAN KRITIS DI KABUPATEN BANYUMAS THE POSIBILITY OF LIVESTOCK DEVELOPMENT ON CRITICAL LAND IN BANYUMAS REGENCY Suwandyastuti, S.N.O.
Pembangunan Pedesaan Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The land as the ecological base of the farming system is one of the important factors for the farmers. The wrong management of the soil may cause the critical farming land. An experiment had been conducted to study the possibility of livestock development which also could improve the soil fertility in the critical land. Survey method was used in this research on the critical land decided by the Board Government of Banyumas Regency, namely, Ajibarang, Pekuncen, Gumelar, Wangon, and Lumbir Districs. The sample of villages was determined from the five districts, i.e., 50% of total villages of each district). Determination of villages were made by a Stratified Random Sampling on the basic of evaluation result both from the stand point of natural physic and from the standpoint of socio-economic. Data were collected directly and by interview supported with the previously prepared questionnaires. The result showed that all of the critical lands from five districts in Banyumas Regency were still capable to receive the livestock and could be utilized as the land of sheep and goat. The average PMH was 1291,51 ST and PMK (except Ajibarang) was 326,61 ST, although the TDN (3,1 kg/kg BK) and CP (8,8% DM) were low. It could be concluded from this research that the critical land area in Banyumas Regency was capable to make sheep and goat livestock development because the area condition was open with the area opening index of 3.366.
KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR KELOMPOK WANITA TANI TERNAK “WANITA KARYA” KABUPATEN BANYUMAS Mulyani, Altri; Satriani, Ratna
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KWTT “Wanita Karya” adalah satu-satunya kelompok tani di Desa Karanggude Kulon yang mengusahakan ayam buras. KWTT “Wanita Karya” dibentuk pada tanggal 21 April 2004 dan beranggotakan 20 orang wanita. Usaha utama KWTT “Wanita Karya” adalah beternak ayam Lokal mulai dari pembibitan, produksi dan penjualan telur konsumsi, produksi telur tetas, penjualan jantan muda, penjualan ayam afkir, dan penjualan pupuk yang berasal dari kotoran ayam. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui profil usaha dan kelayakan usaha peternakan ayam petelur KWTT “Wanita Karya”. Metode penelitian yang digunakanadalah studi kasus.Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah : analisis deskriptif, analisis biaya produksi, penerimaan dan keuntungan, analisis kelayakan usaha atau kelayakan finansial dengan melihat empat kriteria investasi yaitu NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C Ratio (Net Benefit Cost Ratio), dan ARR(Average Rate of Return).Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk operasional selama satu tahun pada tahun 2012 sebesar Rp134.439.300,00 dengan prosentase 47% berasal dari biaya tetap dan 53% adalah biaya variabel. Biaya variabel untuk pakan dan obat-obatan per ekor ayam sebesar Rp692,00. Total penerimaan yang diperoleh kelompok dari hasil penjualan telur ayam, ayam afkir dan kotoran ayam sebesar Rp166.756.200,00. Total keuntungan yang diperoleh Rp32.316.900,00. Hasil analisis kelayakan usaha diperoleh nilai NPV adalah sebesar Rp8.170.876,09, IRR sebesar 9,28%, Net B/C sebesar 1,074, dan ARR sebesar 11,07%. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam petelur tersebut layak untuk dikembangkan.
PENINGKATAN ONSET ESTRUS DAN LAJU OVULASI DOMBA EKOR GEMUK (Ovis aries) MELALUI PENGIMBASAN CAIRAN FOLIKEL SAPI INCREASING ONSET ESTRUS AND OVULATION RATE FAT TAIL EWE (Ovis aries) BY FOLLICULAR FLUID INDUCTION , Rusdin
Pembangunan Pedesaan Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this study was to explore response of the fat tail ewe on increasing prolificacy by bovine follicular fluid (bFF) induction. This study was conducted from March 2003 until May 2004 at the Station of Animal Breeding and Forage, Livestock Services, East Java Province, Garahan-Silo, Jember. The measured responses of bFF induction were onset of estrus and ovulation rate. The study was implemented by using Completely Randomized Design (CRD) with four treatments of follicular fluid volume induction, i.e., bFF0.0 ml, bFF3.5 ml, bFF7.0 ml, and bFF10.5 ml. Each treatment was replicated six times. Results of the study indicated that the bFF induction significantly and highly significantly (P

Page 7 of 20 | Total Record : 199