cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Pembangunan Pedesaan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 199 Documents
POLA PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH DI DESA JAMBANAN, KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN PROPINSI JAWA TENGAH LAND OWNERSHIP PATTERN IN JAMBANAN VILLAGE, SIDOHARJO SUBDISTRICT, SRAGEN REGENCY, CENTRAL JAVA Darmawan, Dalu Agung
Pembangunan Pedesaan Vol 3, No 2 (2003)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah telah menjadi komoditas ekonomi yang sangat strategis, sehingga tanah dipandang sebagai barang untuk berinvestasi. Keadaan ini akhirnya mengakibatkan peralihan tanah dan spekulasi tanah yang tidak mudah untuk dikendalikan. Pada tahap selanjutnya terdapat kecenderungan ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah, sehingga menjadi fenomena yang sangat menarik untuk dikaji secara berkesinambungan untuk mengetahui gambaran nyata terhadap fenomena tersebut. Untuk memberikan gambaran tersebut, dilakukan penelitian di Di Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang struktur dan pola peralihan penguasaan dan pemilikan tanah khususnya tanah pertanian di lokasi penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polarisasi pemilikan tanah tidak ditemui di desa penelitian. Pemilikan tanah tersebar dalam luasan tanah yang sangat sempit dan dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Penguasaan dan pemilikan tanah sedemikian itu memberikan dampak yang luas bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Walaupun peralihan tanah terjadi dalam lingkup yang masih kecil, peralihan pemilikan hak atas tanah secara terbuka melalui jual beli tidak mudah untuk dikendalikan karena berbagai faktor kepentingan baik pemilik tanah maupun yang memperoleh tanah. Dari segi administrasi pertanahan, sebagian besar tanah di desa penelitian telah bersertifikat, hanya sebagian kecil yang masih berbentuk girik/leter C. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam administrasi pertanahan sangat baik.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN EKONOMI DAN SOSIAL MASYARAKAT DI PEDESAAN(SOLAR HOME SYSTEM TO IMPROVE DEVELOPMENT OF ECONOMIC AND SOCIAL ACTIVITES OF RURAL COMMUNITY) Trisasiwi, Wiludjeng
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 3 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi energy surya di lndonesia cukup besar jika dilihat dari intensitas radiasi matahari harian rata-rata yaitu sekitar 4,5 kWh/m2/hari Energi surya termasuk energy terbarukan yang sejak krisis energy penggunaanya mulai dikembangkan Peralatan yang bisa merubah energi surya menjadi energi listrik secara langsung adalah fotovoltanik. Aplikasi Solar Home System (SHS) menggunakan fotovoltanik pedesaan yang belum terjangkau jaringan listrik PLN bisa dimanfaatkan untuk penerangan TV, radio, tape dan lain lain. Keuntungan dari system ini adalah: sumber energy nya berlimpah, ramah lingkungan, mudah diinstalasi perawatannya mudah, relatif aman,kehandalannya cukup tinggi dan umurnya lama. Rangkaian SHS terdiri dari komponen-komponen utama: modul sel surya, bateri, unit kontrol baterai dan inverter.
KEEFEKTIFAN PUNTUNG ROKOK SEBAGAI PENGENDALI Gloeosporium fructigenum PADA BUAH APEL ( EFFECTIVITY OF CIGARETTE BUTTS AS CONTROL AGENT OF Gloeosporium fructigenum ON APPLE) Suharti, Woro Sri; Wachjadi, Muljo; Feti, Ruth
Pembangunan Pedesaan Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of the research was to determine the effectivity of cigarette butts extract to control the growth of Gloeosporium fructigenum causing apple bitter rot in vitro and in vivo. Randomized block design was used with factorial pattern for both in vitro and in vivo treatments. The first factor for in vitro treatment was kinds of solvent, i.e., water and ethanol. The second one was type of cigarette consisted of filtered cigarette butts, non-filtered cigarette butts and sliced tobacco. The third factors were the concentration of cigarette butts extract, and sliced tobacco (10, 30, and 50%). The first factor for in vivo treatment was concentration of non-filtered cigarette butts extract with water solvent (10, 20, and 30%), the second one was fruit soaking time (10, 15, and 20 minutes). Variables measured on in vitro research were diameter of the fungi, conidia size, and inhibition of conidial growth. Variables measured on in vivo one were incubation period, area of symptoms, effectiveness of cigarette butts extracts, rate of infection, and sensory test. The research results showed that the extract of non-filtered cigarette butts and sliced tobacco both with water and ethanol as a solvent had ability to inhibit the growth of G. fructigenum in vitro. Filtered cigarette butts extract was effective to control the G. fructigenum in vivo
ANALISIS SIKAP PETANI CABAI TERHADAP PELAYANAN KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA ABADI DI DESAKUTABAWA KECAMATAN KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA Puspitasari, Ika; S, Kusmantoro Edy; Yanto, Tri
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koperasi Serba Usaha Sejahtera Abadi merupakan lembaga yang didirikannya untuk menangani masalah pemasaran terutama cabai di daerah Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut pelayanan, mengetahui tingkat kepentingan atribut pelayanan, menganalisis sikap petani cabai terhadap pelayanan koperasi, dan menganalisis hubungan antar atribut pelayanan dengan sikap petani cabai di Koperasi Serba Usaha Sejahtera Abadi.Penelitian dilakukan di Koperasi Serba Usaha Sejahtera Abadi, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Metode pengambilan sampel petani cabai menggunakan cluster random sampling, sedangkan penggambilan sampel anggota dan mitra dilakukan secara simple random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 76 orang. Metode analisis untuk pengukuran atribut pelayanan, sikap petani cabai, dan hubungan antara atribut pelayanan terhadap sikap petani meliputi masing-masing: metode Cochran Q Test, model Multiatribut Fishbein, dan uji korelasi Rank Spearman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua atribut menjadi pertimbangan petani cabai dalam mendapatkan pelayanan, yaitu: pinjaman modal, pemasaran hasil, pinjaman sarana dan produksi pertanian, bimbingan teknis budidaya, dan kualitas pelayanan. Tingkat kepentingan atribut secara berurutan adalah pinjaman modal, pemasaran hasil, bimbingan teknis budidaya, kualitas pelayanan dan pinjaman sarana dan produksi pertanian. Sikap petani cabai terhadap pelayanan koperasi adalah baik. Pelayanan dalam pemasaran hasil berhubungan kuat dengan sikap petani cabai di Koperasi Serba Usaha Sejahtera Abadi.
POLA USAHATANI LAHAN KERING DENGAN UPAYA KONSERVASI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SERAYU WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS UPLAND FARMING PATTERN WITH CONSERVATION EFFORT ON SERAYU WATERSHEDS LOCATED IN BANYUMAS REGENCY N., Dyah Ethika; Sumanto, Bambang; Hastuti, Pudji
Pembangunan Pedesaan Vol 5, No 1 (2005)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to calculate cost and revenue farming on Serayu watersheds located in Banyumas Regency on 2003/2004 year, to estimate upland farming index with ruminant husbandry activity; and to estimate factors affecting land conservation by farmer. Sampling method used was two stages cluster random sampling, obtained 13 villages, with 39 respondent of farmer with animal husbandry and 21 one without the husbandry. Result of the research showed that there were seven types of cropping pattern using 3-10 kinds of plant. The lowest cost and revenue were on three kinds of plant and the highest one were on 4 kinds of plant. Farm without the husbandry consisted of seven types of cropping pattern with 29 kinds of plant. The lowest cost and revenue were on 2 kinds of plant and the highest one were on 9 kinds of plant. The amount of cost available and laborpositively affected cropping index significantly for both farming. Cropping value had positive value but had no significant impact to cropping pattern index for both farming. Farm income, number of families on farm, and value of animal ruminant production positively affected conservation activity index but were not affected by amount of family on the farm, land space, formal education, and land owner status.
PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN EKSTRAK KECAMBAH PADA KUALITAS NATA DE CASSAVA THE EFFECT OF SUCROSE AND MUNGBEAN SPROUT ADDITION ON NATA DE CASSAVA QUALITY Naufalin, Rifda; Wibowo, Condro
Pembangunan Pedesaan Vol 3, No 1 (2003)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nata merupakan salah satu jenis makanan yang berserat tinggi dan berguna bagi kesehatan. Umumnya nata diproduksi dari air kelapa dan ekstrak nanas. Hasil samping pengolahan tapioka (onggok), yang selama ini merupakan persoalan lingkungan mempunyai potensi sebagai bahan pembuatan nata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi onggok sebagai alternatif bahan pembuatan nata dengan mempelajari penambahan komponen nutrisi, yaitu sukrosa sebagai sumber karbon dan ekstrak kecambah sebagai sumber nitrogen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan. Penambahan sukrosa terdiri dari 3 perlakuan, yaitu 2,5%; 5% dan 7,5% dan penambahan ekstrak kecambah terdiri dari tiga perlakuan yaitu 0,25%; 0,5% dan 0,75%. Variabel yang diamati meliputi kadar air, kadar serat kasar, pH medium sisa inkubasi, ketebalan nata, rendemen basah, rendemen kering dan tekstur. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan. bahwa penambahan sukrosa 7,5% merupakan konsentrasi optimal yang menghasilkan nata dengan rendemen basah tertinggi yaitu sebesar 41,6% b/b dan ketebalan 8,77 mm. Penambahan ekstrak kecambah optimal sebesar 0,75% yang menghasilkan nata dengan rendemen basah tertinggi yaitu 41,00% b/b dan ketebalan nata 8,02 mm. Kombinasi perlakuan terbaik adalah penambahan sukrosa 7,5% dan ekstrak kecambah 0,75%.
PEMANFAATAN LAHAN TERNAUNGI UNTUK BUDIDAYA PADI GOGO DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PANGAN DI PEDESAAN(Studi Efisiensi Pemanfaatan Hara Pada Padi Gogo di Lahan Ternaungi)(UTILIZATION OF SHADED LAND IN RURAL AREAS FOR UPLAND RICE CALTIVATION TO INCREASE FOOD AVAILABILITY (A study on nutrient utilization efficiency of upland rice cultivated under shading) , Suwarto
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 2 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilakukan di sentra produksi sayuran wilayah Kabupaten Banjarnegara untuk mengetahui populasi dan serangan hama lalat daun kentang Liriomyzas pp., pola penggunaan pestisida, residu insektisida dan keuntungan usaha tani kentang. Penelitian dilakukan secara survei dengan metode stratified random sarnpling. Hasil penelitian menunjukan bahwa populasi lalat daun kentang di wilayah penelitian Pada tanaman umur 20; 40:60; dan 80 hari setelah tanam untuk lokasi SL-PHT masing masing sebesar 0 ,00, 0,33, 0,47, dan 0,55 lalat, sedangkan untuk lokasi non SL – PHT Sebesar 0 ,00, 0,23, 2,01, dan 0,85 lalat. Intensitas serangan hama lalat daun kentang meningkat dengan bertambahnya umur tanaman, tertinggi mencapai 99,47% pada tanaman berumur 80 hari untuk lokasi SL-PHT dan 98,07% pada tanaman berumur 80 hari untuk lokasi non SL-PHT. Residu insektisida yang diternukan pada contoh umbi kentang berbahan aktif kartaphidroklorida, karbosulfan, dimehipo dan ,λ" sihalotrin dengan kandungan di bawah BMR. Pola penggunaan pestisida relatif sama untuk lokasi SL-PHT dan non SL-PHT dalam jenis, jurnlah, frekuensi penyemprotan dalam Mengendalikan hama dan penyakit tanaman kentang. Produksi kentang di lokasi S L-PHT Sebesar 15,72 ton / ha dengan RC ratio 2,32 dan di lokasi non SL-PHT sebesar 13 .91 ton / ha dengan RC ratio 1,78. Kata kunci : Liriomyza spp., residu, dan RC ratio
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH APEL DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BATANG ATAS OKULASI DURIAN THE EFFECT OF APPLE EXTRACT AND NPK FERTILIZER ON GROWTH OF UPPER STEM DURIAN OCULATION Anwar, A.H. Syaeful; Iqbal, Achmad
Pembangunan Pedesaan Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the research was to know 1) the effect of apple solution and NPK fertilizer on the upper stem of durian brown oculation and 2) the interaction between the solution and the fertilizer on the upper stem. This research was carried out in the research experiment station, Agriculture Faculty, Jenderal Soedirman University, Purwokerto. Randomized Completely Block Design (RCBD) was used with 4 x 3 factorial repeated four times. The first factor was apple solution concentration consisted of four levels, i.e. 0, 10, 15, and 20 g per liter; the second one was dosage of NPK fertilizer consisted of three levels, i.e. 7.5, 12.5, and 17.5 g per plant. Data of variable observed were analyzed by F test continued with Least Significant Differences Test at five percent level of significant and regression analyses if needed. Result of this research showed that the apple solution significantly affected oculation sprout stem number. NPK fertilizer did not affect oculation of the stem. Interaction between given apple solution and the fertilizer to brown oculation of the stem did not significant differ. Concentration of 15 g/L from the solution could increase the number of durian brown oculation sprout.
KAJIAN TENTANG KEKAYAAN DAN HUBUNGAN KEKERABATAN CRUSTACEA (DECAPODA) DI SUNGAI CIJALU KECAMATAN MAJENANG KABUPATEN CILACAP Hernawati, Rena Tri; Nuryanto, Agus; , Indarmawan
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Udang dan kepiting dari Ordo Decapoda merupakan sumber hayati yang hidup di ekosistem perairan. Oleh karena itu, kedua kelompok organisme aquatik tersebut dapat ditemukan di Sungai termasuk Sungai Cijalu. Namun sampai saat ini belum ada penelitian mengenai kekayaan spesies kepiting dan udang di Sungai Cijalu beserta kekerabatannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kekayaan spesies dan hubungan kekerabatan species ordo Decapoda yang ditangkap dari Sungai Cijalu. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara acak kelompok atau Cluster Random Sampling dengan tiga kali ulangan. Karakter morfologi yang diamati dari udang dan kepiting berupa rostrum, karapas, pereiopoda, pubescence, preanal carina, karpus, merus, abdomen, telson, dan uropod. Variabel yang diperoleh ditransformasi ke data biner dan dianalisis menggunakan uji parsimoni. Pohon filogenetik direkonstruksi menggunakan software PAUP version 4.b10. dengan outgroup species dari ordo Isopoda (Pseudotyphloscia pallida) yang dijadikan sebagai pembanding. Proses identifikasi, determinasi dan verifikasi mendapatkan lima species anggota Decapoda, tiga species udang dengan nama Macrobrachium sintangense, M. pilimanus, dan M. lanchesteri dan dua species kepiting dengan nama Parathelphusa bogorensis dan P. convexa. Analisis kladistik menghasilkan kladogram dengan panjang langkah 48, indeks konsistensi (CI)= 0,98 dan indeks retensi (RI)= 0,95. Hubungan kekerabatan filogenetik Decapoda menunjukkan bahwa species dari ordo Decapoda bersifat monofiletik dengan tiga cabang pohon. M. sintangense sebagai spesies primitif yang berada di cabang pohon pertama, disusul oleh cabang pohon kedua yang tersusun M. pilimanus dan M. lanchesteri. Pada cabang pohon ketiga terdapat dua spesies kepiting Parathelphusa bogorensis dan P. convexa. P.convexa sebagai spesies yang paling maju (derived species)..
ULASAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI WILAYAH PEDESAAN APPLICATION OF SCIENCE AND TECHNOLOGY AT RURAL AREAS , Maryadi
Pembangunan Pedesaan Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of rural areas is important for developing countries, because most of the population lives in rural areas and agriculture is the main occupation. Up till now, most of rural people in these countries still live under poverty line. This situation is completely different from rural people in developed countries. Their activities in agriculture bring about the desired results that is prosperity. This prosperity due to science and technology used. It is argued that science and technology is prerequisite to raise income level and prosperity.

Page 5 of 20 | Total Record : 199