cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 243 Documents
Pelatihan keterampilan pembuatan perhiasan dari kawat (wire jewelry) di lingkungan Jempong Timur Mataram Syamsul Arifin
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 13 No. 1 (2017): Transformasi Januari
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v13i1.1980

Abstract

[Bahasa]: Jempong Timur merupakan lingkungan paling padat di wilayah Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Populasinya mencapai 1.659 jiwa. Dari aspek ekonomi, sebagian besar warganya terbelit masalah kemiskinan. Kondisi ini dipandang sebagai penyebab munculnya stigma lingkungan tersebut sebagai “wilayah hitam” dalam perspektif sosiologis. Untuk mencapai tujuan tersebut, pelatihan ini dikelola dengan menempuh berbagai strategi pra-pelaksanaan dan pelaksanaan. Strategi pra-pelaksanaan berupa kajian demografi, audiensi dengan pemerintah dan aparat Keluraharan, melakukan pendekatan dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, dan menyusun perencanaan pelatihan berdasarkan analisis kebutuhan personal, serta mempersiapkan materi, bahan, dan sarana pendukung. Sementara strategi pelaksanaan berkaitan dengan model pelatihan yang ditempuh berupa model pelatihan Off The Job Training dengan teknik informasi 30 % dan simulasi 70 %. Dengan strategi tersebut, pelatihan ini berhasil dalam tiga domain, yakni: 1) kognitif: a. peserta mampu menjelaskan jenis-jenis kawat yang digunakan sebagai bahan untuk membuat perhiasan; b, peserta mampu menjelaskan fungsi dan kegunaan berbagai jenis kawat dan mampu membedakan antara jenis kawat yang satu dengan kawat lainnya; c, peserta mampu menyebutkan jenis-jenis tang (peralatan) dan mampu menjelaskan kegunaannya; d, peserta mampu menyebutkan berbagai bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan perhiasan dari kawat sesuai dengan jenis perhiasannya. 2) Psikomotok: Peserta mampu menggunakan tang secara tepat dan benar. Selanjutnya, mereka berhasil membuat perhiasan berupa kalung dari kawat. Namun, hanya enam orang peserta yang mampu membuat perhiasan yang dimaksud dengan kualifikasi sangat baik; 3) Afektif, sebagian peserta memiliki sikap positif berupa sikap kemandirian, kerja sama, sabar, tidak mudah menyerah dan optimis. Keberhasilan mencapai sikap dimaksud terlihat dari keterlibatan mereka selama proses pelatihan berlangsung. Kata Kunci: pelatihan, keterampilan, perhiasan, dan kawat
Penguatan kesadaran peran perempuan dalam kehidupan sosial di Desa Loloan Kecamatan Bayan Lombok Utara Saparudin Saparudin
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 13 No. 1 (2017): Transformasi Januari
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v13i1.1981

Abstract

[Bahasa]: Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu menguatkan kesadaran peran perempuan setempat dalam kehidupan sosial melalui pemberdayaan bidang wirausaha, pendidikan dan ketrampilan (life skill). Adapun strategi yang digunakan adalah: Pertama, yaitu melakukan mapping sosial dengan cara silaturrahmi atau kunjungan ke rumah-rumah, sehingga diketahui aktifitas sehari-hari mereka dan berbagai persoalan yang dihadapi didukung dengan transeks (telusur wilayah). Kedua, perencanaan program yaitu bersama-sama menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang telah terumuskan. Ketiga pelaksanaan program. Keempat, evaluasi program, yaitu mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan program. Kegiatan Pelatihan cukup berhasil, walaupun dari jumlah beserta hanya tidak sebanyak yang telah direncanakan akan tetapi jumlah pertanyaan yang muncul selama diskusi cukup banyak. Pada peserta sangat antusius dengan pelatihan yang dilakukan oleh tim pengabdian. Kata Kunci: penguatan, kesadaran, peran perempuan
Penguatan kapasitas sumberdaya remaja sebagai upaya meminimalisir pernikahan dini di Desa Nyerot Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tuti Harwati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 13 No. 1 (2017): Transformasi Januari
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v13i1.1982

Abstract

[Bahasa]: Untuk itu, maka tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan kapasitas Remaja dengan memberikan pengetahuan tentang konsep perkawinan dalam fiqih dan perundang-undangan Indonesia; memberikan pengetahuan tentang dampak pernikahan dini, dan memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, Remaja memiliki lifeskill sehingga dapat menunda usia perkawinan karena memiliki kesibukan dalam kehidupan sehari-hari, Berkurangnya angka pernikahan dini di desa Nyerot. Metode atau Strategi yang digunakan untuk tercapainya kondisi yang diharapkan adalah Analisis awal dan pendataan terhadap remaja yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini, Tahap persiapan yang terdiri dari mengundang nara sumber dari akademisi dan expert yang menyampaikan materi, Melakukan capacity building dalam bentuk penyampaian materi tentang perkawinan dalam fiqih dan perundang-undangan Indonesia; dampak pernikahan dini dan kesehatan reproduksi, Penguatan sumberdaya remaja melalui pelatihan life skill, Evaluasi. Dalam tahapan ini akan dilakukan evaluasi terhadap proses capacity building yang sudah dilakukan. Dalam evaluasi ini juga akan dilakukan monitoring terhadap keberlanjutan atas telah dilakukannya pelatihan lifeskill terhadap remaja yang ikut dalam kegiatan ini, juga untuk melihat efektifitas dan efisiensi sistem kerja dan metode-metode yang telah digunakan dalam melakukan pemberdayaan ini. Kata Kunci: penguatan, kapasitas sumberdaya remaja, meminimalisir, pernikahan dini
Sosialisasi dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi Desa Sembung Kecamatan narmada Kabupaten Lombok Barat Alfira Mulya Astuti
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 13 No. 1 (2017): Transformasi Januari
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v13i1.1983

Abstract

[Bahasa]: Pernikahan dini memiliki dampak yang cukup berbahaya bagi yang melakukannya baik pria ataupun bagi wanita, dan dalam berbagai aspek seperti kesehatan, psikologi, dan mental. Walaupun pernikahan usia dini ini memiliki dampak positif, namun dibandingkan dengan faktor negatifnya tentu sangat tidak seimbang. Tersebut merupakan alasan sehingga dilakukannya pengabdian masyarakat di desa Sembung. Adapun fokus pengabdian ini adalah Sosialisasi mengenai dampak pernikahan dini di Desa Sembung Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat dengan menghadirkan narasumber dari Pihak Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kota Mataram. Diawali dengan Sosialisasi mengenai dampak dari pernikahan dini dengan menghadirkan narasumber dari Pusat Studi Gender dan Anak, Bidan yang ditugaskan di Desa Sembung serta salah satu narasumber dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Kota Mataram. Melakukan pembinaan bagi kaum wanita yang memiliki keterbatasan perekonomian untuk menciptakan suatu yang bermanfaat. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah; pernikahan dini hukumnya sunah bagi yang dapat mengendalikan diri, dan akan menjadi wajib jika antara keduanya sudah tidak dapat mengendalikan dini, menikah dini dalam dua keadaan tersebut bisa mensyaratkan adanya kesiapan ilmu, harta (nafkah) dan fisik, disamping mensyaratkan tetap adanya kemampuan melaksanakan kewajiban menuntut ilmu, islam telah menetapkan hukum – hukum preventif agar para pemuda dan pemudi terhindar dari rangsangan dan godaan untuk berbuat maksiyat seperti zina, Keempat, bahwasanya pernikahan dini itu memiliki dampak positif dan negatif bagi yang melaksanakan, baik ditinjau dari fisik maupun psikisnya. Kata Kunci: sosialisasi, dampak menikah dini, kesehatan reproduksi
Membangun inovator kampung melek media (pendampingan remaja melalui program edukasi literasi media) Ahyar Ahyar
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 13 No. 1 (2017): Transformasi Januari
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v13i1.1984

Abstract

[Bahasa]: Pendampingan remaja melalui program edukasi literasi media di Lingkungan Karang Baru Pejeruk Ampenan merupakan program dampingan yang menghadirkan kondisi baru, setidak-tidaknya telah membawa perubahan perilaku sosial remaja kendati perubahan tersebut tidak terlalu cepat, lebih-lebih dalam program yang bersifat dampingan yang berbasis kepada perubahan pola pikir, perilaku, dan cara pandang masyarakat. Program dampingan seperti ini membutuhkan waktu yang relatif lama tidak seperti halnya program yang bersifat fisik yang mudah dilihat, mudah diukur capaiannya dan keberhasilannya. Tim telah berusaha membangun kesadaran komunitas tentang pentingnya literasi media. Membangun kesadaran kepada komunitas remaja sebagai inovator bukanlah pekerjaan yang mudah, namun tidak mesti harus dihindari karena program ini dipandang cukup memberikan manfaat positif kepada remaja. Hasil dampingan menunjukkan adanya kemauan, inisiatif remaja sebagai inisiator sekaligus sebagai inovator di lingkungannya dalam merubah cara pandang remaja dalam mengkonsumsi media dengan memanfaatkan forum-forum atau kelompok-kelompok warga, seperti yasinan remaja, hiziban, serakalan, dan pengajian remaja. Kata kunci: inovator, media, literasi media
Peningkatan profesionalisme guru SDN 2 Palembang melalui pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia Irma Salamah; Raden Kusumanto; Lindawati Lindawati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.1958

Abstract

[Bahasa]: Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Banyaknya perangkat lunak (software) yang tersedia dapat dimanfaatkan guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik minat belajar siswa. Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru-guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Palembang dalam membuat media pembelajaran berbasis komputer dan multimedia sehingga lebih meningkatkan efisiensi waktu penyampaian materi pembelajaran dan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, praktek/pelatihan, dan tanya jawab. Hasil PKM ini menunjukkan guru-guru SDN 2 Palembang dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik. Melalui kegiatan ini guru dapat membuat presentasi berbasis media dan mampu menambahkan animasi pada media tersebut sehingga menjadi lebih menarik. Dengan demikian kegiatan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia ini efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru sekolah dasar. Kata Kunci: media pembelajaran, multimedia, profesionalisme guru [English]: The development of information technology is one of the opportunities that can be utilized by teachers to improve the quality of learning in the classroom. A large amount of available software can be used by teachers to develop interactive learning media and attract students' interest in learning. This community service program aims to improve the teachers’ professionalism in Palembang Elementary School (SDN) 2 in making computer-based and multimedia-based learning media so as to increase the efficiency of time delivery of learning materials and teaching and learning processes become more interesting. The method used in this program was the lecture, practice/training, and question and answer. The results showed that the teachers of SDN 2 Palembang take part in this training well. Through this activity, the teachers are able to make a media-based presentation and add animation to the media so that it becomes more interesting. Thus, the training of developing multimedia-based learning media is effective in increasing the professionalism of elementary school teachers. Keywords: instructional media, multimedia, teacher professionalism
Optimalisasi keterampilan pembelajaran abad 21 dalam proses pembelajaran pada Guru MTs Massaratul Mut’allimin Banten Beni Junedi; Isnaini Mahuda; Jaka Wijaya Kusuma
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.1963

Abstract

[Bahasa]: Keterampilan abad 21 terdiri dari keterampilan communication, collaboration, critical thinking and problem solving, serta creative and inovative. Keterampilan ini perlu di implementasikan guru dalam proses pembelajaran agar kualitas pembelajaran meningkat. Terbatasnya pengetahuan guru terhadap keterampilan pembelajaran abad 21 menjadi kendala pelaksanaan di dalam kelas. Oleh karena itu, perlu upaya pengenalan keterampilan pembelajaran abad 21 ini kepada guru agar dapat diimplementasikan dengan baik di kelas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di MTs Massaratul Muta’allimin Banten dengan jumlah peserta sebanyak 8 guru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemahaman guru terhadap keterampilan pembelajaran abad 21 dan cara mengimplementasi-kannya dalam proses pembelajaran. Pengabdian ini dilakukan dengan cara sosialisasi melalui penyampaian materi kemudian dilakukan evaluasi di akhir kegiatan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap awal, inti, dan akhir. Berdasarkan hasil angket di akhir kegiatan diperoleh data bahwa 78,13% guru memahami cara penyampaian materi, 78,13% guru dapat memahami materi dengan baik, 82,29% guru memberikan respon terhadap manfaat kegiatan, dan 81,25% guru dapat mengembangkan proses pembelajaran abad 21 di kelas. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat mengoptimalkan pemahaman guru di MTs Massaratul Muta’llimin Banten terhadap keterampilan pembelajaran abad 21. Kata Kunci: keterampilan abad 21, communication, collaboration, critical thinking and problem solving, creative and inovative [English]: The 21st Century skills consist of communication, collaboration, critical thinking, and problem-solving skills, as well as creative and innovative. This skill needs to be implemented by the teachers in the learning process so that the quality of learning increases. The limitation of teachers’ knowledge of 21st-century learning skills is an obstacle for implementation in the classroom. Therefore, it is necessary to introduce this 21st-century learning skill to the teachers so that it can be implemented well in the classroom. This community service program was carried out at MTs Massaratul Muta'allimin Banten with eight teachers as the participants. It aims to optimize teachers' understanding of 21st-century learning skills and how to implement them in the learning process. This program was held by means of socialization through the delivery of material then an evaluation was administered at the end of the activity in three stages namely the initial, core, and final stages. The results of the questionnaire at the end of the activity show that 78.13% of teachers understand how to deliver the material, 78.13% of teachers can understand the material well, 82.29% of teachers respond to the benefits of the activity, and 81.25% of teachers can develop 21st-century based learning process in the classroom. It can be concluded that this program can optimize teachers’ understanding of 21st-century learning skills. Keywords: 21st century skills; communication, collaboration, critical thinking and problem solving, creative and innovative
Edukasi “Minim Plastik” sebagai wujud cinta lingkungan di SDN Pejaten Timur 20 Pagi Putri Winda Lestari; Bella Charisca Septaria; Camelia Eka Putri
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2034

Abstract

[Bahasa]: Salah satu jenis sampah yang paling sulit terurai adalah sampah plastik. Hanya 5% dari sampah plastik yang didaur ulang dengan efektif, sementara 40% lainnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sisanya berakhir di ekosistem seperti lautan. Sampah plastik dapat menimbulkan pencemaran, baik di tanah, air, maupun udara. Pengelolaan seperti penggunaan kembali (reuse) atau daur ulang plastik (recycle) saja tidak cukup. Harus ada upaya untuk mengurangi penggunaan plastik. Melihat besarnya dampak dari pencemaran sampah plastik, maka diperlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Berdasarkan survey awal di SDN Pejaten Timur 20 Pagi Jakarta Selatan, masih banyak siswa yang tidak membawa tumbler atau kotak makanan. Siswa cenderung mengkonsumsi makanan atau snack yang ditawarkan di kantin atau pedagang sekitar sekolah. Hal ini menyebabkan jumlah sampah plastik yang dihasilkan cukup tinggi. Sehingga dianggap perlu dilakukan edukasi tentang pengurangan penggunaan plastik sebagai wujud cinta lingkungan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pengurangan penggunaan plastik sebagai wujud cinta lingkungan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah community development dengan menggunakan edukasi sebagai cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengurangan penggunaan plastik. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan tentang “Minim Plastik” setelah dilakukan edukasi di SDN Pejaten Timur 20 Pagi. Kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan minim plastik sebagai upaya mewujudkan perilaku cinta lingkungan. Kata Kunci: edukasi, minim plastik, sampah, lingkungan [English]: One of the most difficult types of waste to decompose is plastic. Indeed, only 5 of the plastic waste is recycled effectively, 40% is dumped in landfills, and the remaining ends at ecosystem such as sea. Plastic can cause pollution, either in soil, water, or air. A waste management such as reuse or recycling is not enough. There must be efforts to reduce the use of plastic. Considering the magnitude of the impact of plastic waste pollution, the active role of all elements of society is needed. Based on the initial survey at SDN Pejaten Timur 20 Pagi, there are still many students who do not carry tumblers or lunch boxes. Students tend to consume food or snacks offered in canteens or traders around the school. This causes the amount of plastic waste produced is quite high. It is considered necessary to educate the students to reduce the use of plastic as an environmental action. The aims of this community service is to increase students' knowledge of reducing the use of plastic as an act of caring environment. The method used in this program was community development using education to increase knowledge of reducing the use of plastics. The results showed an increase in knowledge about "Minimal Plastic" at SDN Pejaten Timur 20 Pagi after the program. This program is effective in increasing the knowledge about how to reduce the use of plastic to reach the goal. Keywords: education, plastic reduction, garbage, environment
Peningkatan kompetensi profesional guru melalui webinar evaluasi hasil belajar bagi guru-guru MTs Al-Ma’arif 1 Aimas Wini Tarmini; Imam Safi'i; Yeni Witdianti; Suci Larassaty
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2049

Abstract

[Bahasa]: Penyusunan instrumen evaluasi hasil belajar dan pelaksanaannya secara daring merupakan salah satu kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru saat ini. Sebagian besar Guru MTs. Al-Ma’arif 1 Aimas belum terampil dalam memanfaatkan media daring sebagai media penyusunan dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para Guru MTs. Al-Ma’arif 1 Aimas, Sorong dalam menyusun instrumen evaluasi hasil belajar secara daring dengan menggunakan media Quizizz. Metode yang digunakan dalam upaya peningkatan kompetensi para guru adalah melalui kegiatan pelatihan. Tahapan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahap eksplorasi diawali dengan pengajuan beberapa pertanyaan melalui Google Form yang berkaitan dengan pemahaman para peserta pelatihan tentang evaluasi dan berbagai media yang dapat digunakan untuk melalukan evaluasi hasil belajar. Tahap elaborasi adalah berupa penjelasan dan pelatihan penyusunan instrumen evaluasi hasil belajarn dengan menggunakan media. Pada tahap konfirmasi para peserta pelatihan diminta untuk menyusun instrumen evaluasi, mengatur waktu pengerjaan, membagikan link dan kode room kepada siswa, dan menganalisis hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media Quizizz. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman dan kompetensi para Guru MTs. Al Ma’arif 1 Aimas Sorong meningkat secara signifikan, yaitu dengan rata-rata awal 25,9% menjadi 86,6%. Kegiatan pelatihan ini dapat dijadikan salah satu model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi profesional para guru. Kata Kunci: pelatihan, evaluasi hasil belajar, Quizizz [English]: The preparation learning evaluation instruments and its online implementation are some of the professional competencies that must be possessed by teachers. Most of teachers in MTs Al-Ma'arif 1 Aimas are not yet skilled in utilizing online media as a medium for the preparation and evaluation of learning outcomes. This community service program aims to improve the teachers’ competence to compile an instrument for evaluating learning outcomes online using Quizizz. The method used was training which consists of several stages: exploration, elaboration, and confirmation. The exploration phase began with the submission of a number of questions through the Google Form relating to trainees' understanding of the evaluation and various media that can be used to carry out evaluation of learning outcomes. The elaboration stage was in the form of explanations and training in the preparation of evaluation instruments for learning outcomes using Quizizz. At the confirmation stage, the trainees were asked to compile an evaluation instrument, arrange working time, share links and room codes with students, and analyze learning outcomes using Quizizz. The results show that the teachers’ understanding and competence in MTs Al Ma'arif 1 Aimas Sorong have increased significantly, with an initial average of 25.9% to 86.6%. This training can be used as an alternative model of training to improve the professional competence of teachers. Keywords: training, evaluation of learning outcomes, Quizizz
Bantuan sosial dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat pesisir yang terdampak sosial-ekonomi selama patogenesis Covid-19 di Manggarai Marianus Mantovanny Tapung; Max Regus; Marsel Ruben Payong; Stefanus Turibus Rahmat; Frederikus Maigahoaku Jelahu
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2067

Abstract

[Bahasa]: Pandemik Covid-19 telah berdampak pada masyarakat pesisir di wilayah utara dan selatan Manggarai. Mereka mengalami keterpurukan sosial ekonomi selama patogenesis Covid-19. Daya tawar hasil panen di laut dan di ladang mengalami penurunan drastis. Situasi ini membuat masyarakat pesisir mengalami kesulitan dalam menjalani hidup. Persoalan ini menarik untuk dikaji dan menjadi dasar dalam melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk bantuan sosial dan pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberi bantuan sosial dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat pesisir Kegiatan bantuan sosial dan pendidikan kesehatan dilakukan agar masyarakat pesisir bisa terbantu secara sosial ekonomi pada masa pandemi dan kesadaran kritisnya tumbuh terkait bahaya Covid-19. Kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih. Dengan menambah asupan makanan yang cukup, tubuh mereka memiliki imunitas yang baik sehingga bisa bertahan dari serangan virus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pesisir ini dilakukan dengan mengadaptasi dan memodifikasi pendekatan IPOAI (Identifying, Planning, Organizing, Acting, Impact). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat pesisir akan pentingnya memelihara kesehatan. Bantuan sosial yang diberikan juga membantu meningkatkan asupan gizi sehingga menjaga imunitas tubuh di masa pandemik Covid-19. Kata Kunci: bantuan sosial, pendidikan kesehatan, dampak sosial ekonomi, Covid-19 [English]: The Covid-19 pandemic has impacted coastal communities in the northern and southern regions of Manggarai. They experienced a socio-economic downturn during the pathogenesis of Covid-19. The bargaining power of harvest in the sea and the fields has decreased dramatically. This situation makes it difficult for coastal communities to live their daily life. This issue is interesting to study and become the basis for this community service program which aims to provide social assistance and health education to coastal communities. The programs were carried out to support economic condition of coastal communities in the pandemic, educate the danger of Covid-19, and raise public awareness of the importance of healthy and clean-living behaviors. For example, adequate food intake will help their bodies have good immunity to survive the virus. This community service program refers the adaptation and modification of the IPOAI approach (Identifying, Planning, Organizing, Acting, Impact). The results show the increase in awareness of coastal communities of the importance of maintaining health. The social assistance also helps to increase nutritional intake and thus helps maintain body immunity during the Covid-19 pandemic. Keywords: social assistance, health education, social economic impact, Covid-19

Page 7 of 25 | Total Record : 243