cover
Contact Name
Ahmad Shulhany
Contact Email
ahmad.s@untirta.ac.id
Phone
+62254-376712
Journal Mail Official
teknika@untirta.ac.id
Editorial Address
Jl. Jendral Sudirman KM 03, Cilegon 42435
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi
ISSN : 1693024X     EISSN : 26544113     DOI : http://dx.doi.org/10.36055/tjst
Core Subject : Engineering,
Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi merupakan jurnal peer-reviewed dalam Bahasa Indonesia di bidang keteknikan, diantaranya bidang teknik sipil, bidang teknik mesin, bidang teknik industri, bidang teknik kimia, bidang teknik metalurgi, dan bidang teknik elektro.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020" : 15 Documents clear
Analisis potensi likuifaksi berdasarkan data penyelidikan tanah standard penetration test (SPT) (studi Kasus cross taxiway timur Bandara Soekarno Hatta Tangerang) Enden Mina; Rama Indera Kusuma; Kiki Ariandhika Muzaky
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.8261

Abstract

Fenomena likuifaksi sering terjadi setelah kejadian gempa di beberapa tempat. Likuifaksi pada tanah dapat menyebabkan kerusakan yang parah bagi bangunan yang berada di atasnya, sehingga kerugian yang ditimbulkan sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi likuifaksi di wilayah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang terutama wilayah Cross Taxiway Timur. Metode yang digunakan adalah analisis nilai safety factor (SF) yang didapatkan dengan membandingkan nilai cyclic resistance ratio (CRR) dan cyclic stress ratio (CSR) dengan menggunakan parameter tanah yang berasal dari data uji bor standard penetration test  (SPT). Suatu tanah akan terlikuifaksi apabila memiliki nilai SF kurang dari satu dan tidak terlikuifaksi apabila nilainya lebih atau sama dengan satu. Berdasarkan hasil analisis likuifaksi dengan mengambil nilai percepatan gempa rata-rata sebesar 0,35g diperoleh hasil bahwa seluruh area cross taxiway timur Bandara Soekarno Hatta memiliki potensi untuk mengalami likuifaksi pada kedalaman rata-rata antara 6 meter sampai 8 meter. Liquefaction phenomenon often occurs after earthquake events in several places. Liquefaction of the soil can cause fatal damage to the building above so that the losses incurred are not small. This study aims to determine the potential liquefaction at Soekarno-Hatta Airport in Tangerang, especially in the East Cross Taxiway area. The method used in this study is the analysis of safety factor values obtained by making a comparison of  cyclic resistance ratio (CRR) value with cyclic stress ratio (CSR) value using soil parameters obtained from drill test data of standard penetration test (SPT). The site has the potential of liquefaction when the safety factor less than one and unlicensed to liquefaction when it higher or equal to one. Based on the results of liquefaction analysis by taking an earthquake acceleration value of an average of 0.35 g for Tangerang Area, it can be concluded that the East Cross Taxiway area of the Soekarno Hatta Airport has the potential liquefaction at an average depth between 6 meters to 8 meters.
Analisis level of service pada simpang bersinyal menggunakan model mikrosimulasi (studi kasus: Simpang Medoho-Semarang) Iin Irawati; Agus Muldiyanto
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7591

Abstract

Salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari semua sistem jalan perkotaan adalah simpang. Permasalahan pada simpang bersinyal disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah percampuran kendaraan (mix traffic), kegiatan sisi jalan yang menimbulkan hambatan samping (side friction), perilaku pengemudi ( driving behavior) yang tidak disiplin, dan kecenderungan pengemudi kendaraan roda dua memasuki celah atau gap di antara kendaraan yang lain. Faktor–faktor tersebut akan mempengaruhi pola aliran lalu lintas. Salah satu simpang di Kota Semarang yang rawan akan kemacetan lalu lintas adalah Simpang Medoho. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk analisis kinerja simpang bersinyal dengan menggunakan model simulasi lalu lintas. Indikator kinerja yang diteliti meliputi level of service (LOS). Tools yang digunakan dalam simulasi lalu lintas adalah VISSIM. Dari hasil pemodelan diperoleh LOS untuk masing–masing lengan simpang adalah Jalan Gajah arah Masjid Agung Jawa Tengah yaitu LOS E, Jalan Gajah arah Lamper yaitu LOS E, Jalan Medoho Raya 1 yaitu LOS E dan Jalan Medoho Permai yaitu LOS B. Nilai tundaan rata–rata per lengan simpang maupun tundaan maksimal apabila dikumulatifkan dan dilakukan rata–rata, maka LOS secara keseluruhan pada Simpang Medoho berada pada LOS E. One integral part of all urban road systems is an intersection. Many factors cause problems at signalized intersections, including mixed traffic, roadside activities that cause side friction, driver behavior or driving behavior that is not disciplined, and the tendency of drivers of two-wheeled vehicles to enter the gap or gap between other vehicles. One of the intersections in Semarang City, which is prone to traffic jams, is the Medoho intersection. The purpose of this study is to analyze the performance of signalized intersections using a traffic simulation model. The performance indicators studied include level of service. The tools used in the traffic simulation are VISSIM. From the results modeling obtained the level of service or LOS for each intersection is Jalan Gajah in the direction of the Central Java Grand Mosque is LOS E, Jalan Gajah in the direction of Lamper is LOS E, Jalan Medoho Raya 1 is LOS E, and Permai Medoho Road is LOS B. Average delay value per intersection arm and maximum delay when accumulated and averaged. The overall LOS at the Medoho intersection is at LOS E.
Optimalisasi sumber daya di UKM Batik Banten Mukarnas Center Dyah Lintang Trenggonowati; Asep Ridwan; Ade Irman; Ani Umyati
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7799

Abstract

Saat ini cukup banyak pelaku usaha batik di Indonesia khususnya di Banten yang giat untuk meningkatkan daya saingnya. Dalam upaya untuk dapat selalu berada di posisi yang stabil dan dapat terus meningkatkan penjualan diperlukan kinerja yang baik dan tepat di usaha yang dilakukan sehingga dapat mencapai target pasar. UKM Batik Banten Mukarnas Center merupakan salah satu industri kelas menengah yang bergerak di bidang produksi garmen. Dalam memenuhi permintaan, UKM Batik Banten Mukarnas Center belum cukup mampu mengoptimalkan sumber daya pada proses produksinya. Terbukti masih banyak dijumpai pemborosan (waste) dalam hal pemanfaatan sumber daya (terutama bahan baku kain batik) sebagai akibat adanya aktivitas yang kurang efisien dan atau tidak mempunyai nilai tambah (non-value added). Kondisi ini berdampak pada produktivitas dan atau keuntungan menjadi kurang optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan efektivitas dan efisiensi kinerja untuk mengoptimalkan proses produksi di UKM Batik Banten Mukarnas Center. Usulan perbaikan dilakukan dengan membuat pemodelan sistem dan disimulasikan dengan menggunakan software Powersim. Hasilnya, pada kondisi eksisting waktu untuk memproduksi satu kain batik adalah selama 92.5 menit dengan jumlah kain batik yang dihasilkan sebanyak 30.35 kain batik per 7 hari. Setelah dilakukan perbaikan dan disimulasikan pada software Powersim didapatkan usulan ketiga sebagai usulan terbaik, yaitu memodifikasi ukuran cap batik dan menambahkan penggunaan mesin pengering pada proses pengeringan kain batik, dimana waktu untuk memproduksi satu kain batik adalah selama 69.7 menit dengan jumlah kain batik yang dihasilkan sebanyak 61.63 kain batik per 7 hari. At the moment, there are quite a several batik entrepreneurs in Indonesia, especially in Banten, who are active in increasing their competitiveness. To be able always to be able to continue to increase sales a good and appropriate performance is needed in the business carried out to reach the target market. UKM Batik Banten Mukarnas Center is one of the middle-class industries engaged in garment production. In meeting its demands, the UKM Batik Banten Mukarnas Center has not optimized its resources in its production process. There are still much wastes (waste) in terms of resource utilization (mainly raw materials of batik cloth) as a result of activities that are less efficient and or have no added value (non-value added). This condition has an impact on productivity and or profit being less than optimal. This study uses an effectiveness and efficiency approach to optimize the production process at UKM Batik Banten Mukarnas Center. Proposed improvements are made by modeling the system and simulated using Powersim software. As a result, in the existing condition, the time to produce one batik cloth was 92.5 minutes with the amount of batik cloth produced as much as 30.35 batik fabrics per 7 days. After being improved and simulated on the Powersim software, the third proposal was obtained as the best proposal, that is modifying the size of the batik stamp and adding the use of a drying machine in the drying process of batik cloth, where the time to produce one batik cloth was 69.7 minutes with the number of batik cloth produced 61.63 batik cloth per 7 days.
Perancangan mitigasi risiko rantai pasok produk pallet dan dunnage menggunakan metode House of Risk Asep Ridwan; Putro Ferro Ferdinant; Wahyuni Ekasari
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.8028

Abstract

PPengelolaan risiko menjadi hal yang penting dalam suatu rantai pasok industri tertentu sehingga kegiatannya bisa berjalan dengan baik. PT. MCS merupakan industri yang memproduksi dunnage dan pallet. Dalam kegiatan sistem rantai pasoknya, belum memperhitungkan risiko dimulai dari bahan baku yang datang dari supplier, proses produksi, hingga pengiriman produk kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi semua kejadian risiko (risk event) dan sumber risiko (risk agent) dalam sistem rantai pasok dan merancang aksi mitigasi sumber risiko prioritas. Penelitian ini menggunakan model SCOR (supply chain operations reference) dalam memetakan sistem rantai pasoknya dan metode house of risk (HOR) serta probability impact matrix dalam mengidentifikasi dan merancang aksi mitigasi risikonya. Hasil penelitian ini menghasilkan model HOR fase 1 dengan 25 kejadian risiko dan 20 sumber risiko yang teridentifikasi pada rantai pasok di PT. MCS. HOR fase 2 menunjukkan 15 aksi mitigasi untuk menangani sumber risiko yang harus segera dilakukan penanganan.Risk management becomes important in a particular industry supply chain so that its activities can run well. PT. MCS is an industry that produces dunnage and pallet. In its supply chain system activities, it does not take into account risks starting from raw materials from suppliers, production processes, until to deliver products to consumers. This study aims to identify all risk events and risk agents in the supply chain system and design priority risk source mitigation actions. This study uses the SCOR (supply chain operations reference) model in mapping the supply chain system and the house of risk (HOR) and probability impact matrix method in identifying and designing risk mitigation actions. The results of this study produce a phase 1 HOR model with 25 risk events and 20 identified sources of risk in the supply chain at PT. MCS. HOR phase 2 shows 15 mitigation actions to handle sources of risk that must be immediately addressed.
Perencanaan kebutuhan bahan baku dengan metode material requirement planning (MRP) pada proses produksi jas almamater di home industry Kun Tailor Tulungagung Yuli Agustrimah; Agustin Sukarsono; Sukarni Sukarni
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7590

Abstract

Perencanaan kebutuhan bahan baku berdampak pada kelancaran proses produksi dan tercapainya tujuan perusahaan. Penelitian ini menitikberatkan pada perencanaan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi jas almamater pada home industry Kun Tailor Tulungagung. Hasil observasi menunjukkan temuan masalah manajemen rantai pasok kurang baik dan jadwal produksi tidak sistematis sehingga terjadi kekurangan bahan baku proses produksi. Metode penelitian menggunakan material requirement planning dengan analisis lot sizing: Wagner-Whitin, lot for lot, economic order quantity, period order quantity dan part period balancing. Teknik peramalan permintaan penelitian ini menggunakan analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kebutuhan bahan baku perbulan untuk bahan baku kain sebanyak 171,46 meter, bahan baku puring sebanyak 118,25 meter, bahan baku benang sebanyak 4.493,5 meter dan bahan baku kancing sebanyak 946 pcs. Jumlah produksi jas almamater rata-rata perbulan 118 pcs. Teknik lot sizing yang paling efisien adalah Wagner-Whitin dengan penghematan total sebesar 51%. Planning raw material impacted to smooth production process and achievement of company goals. This research focused on planning raw material requirements for almamater jacket production process at Kun Tailor Tulungagung home industry. The observation showed the supply chain management problems are not in at the good level, production schedule nonsystematic, caused a shortage of raw materials production process. The research method used material requirement planning with lot sizing analysis: Wagner-Whitin, lot for lot, economic order quantity, period order quantity, and part period balancing. The demand forecasting technique this research used linear regression analysis. The results showed average monthly raw material needs were 171,46 meters of raw material, croton raw materials were 118,25 meters, yarn raw materials were 4,493.5 meters, and button materials were 946 pcs. The average amount of production per month almamater jacket was 118 pcs. The most efficient lot sizing technique was Wagner-Whitin, with a total savings of 51%.
Mengukur tingkat kepuasan karyawan pada perusahaan reparasi mesin industri dengan menggunakan metode importance performance analysis (IPA) Sirajuddin Sirajuddin; Candra Annisa Sari; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.8042

Abstract

Karyawan pada perusahaan adalah aset yang perlu diperhatikan. Perusahaan harus terus menjaga kualitas kerja dari karyawan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk menjaga kinerja karyawan, perusahaan perlu melakukan pembinaan secara kontinu dan memberikan fasilitas untuk kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja, agar SDM yang ada dapat memberikan kontribusi secara optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan menggunakan metode importance performance analysis (IPA). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa reparasi mesin untuk keperluan khusus. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 24 atribut untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan perusahan reparasi mesin industri. Dari 24 atribut tersebut, prioritas utama yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepuasan karyawan dalam bekerja adalah melakukan perbaikan terhadap ketersediaan alat kelengkapan kerja yang layak, kondisi lingkungan kerja yang nyaman, pemberian insentif sesuai hasil produksi, dan suasana kerja yang nyaman. Employees at the company are assets that need attention. The company must continue to maintain employees' quality of work so that the targets set can be achieved. To maintain employee performance, companies need to conduct continuous coaching and provide facilities for comfort and satisfaction at work, so that existing human resources can contribute optimally to achieve company goals. The purpose of this research is to measure the level of employee satisfaction using the Importance Performance Analysis (IPA) method. This research was conducted at a machine repair service company for special needs. The results of this study found that there are 24 attributes to increase job satisfaction of industrial machine repair company employees. Of the 24 attributes, the main priority that must be done by the company to improve employee satisfaction at work is to make improvements to the availability of adequate work equipment, comfortable working environment conditions, providing incentives according to production results, and a comfortable working atmosphere.
Flexural and Fractography Behavior of Unsaturated Polyester Composite Filled with Bangkirai Wood Fiber Andromeda Dwi Laksono; Lusi Ernawati; Desy Maryanti
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7792

Abstract

PPada penelitian ini, kami melaporkan modifikasi kayu dengan meningkatkan sifat mekanisnya dalam struktur komposit. Kayu yang dibentuk menjadi meja, kursi, lemari, dan lain-lain terdapat sisa-sisa seperti serbuk (sawdust) setelah produksi. Sisa ini yang disebut limbah bila dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan keuntungan tersendiri. Namun, agar limbah kayu bermanfaat menjadi produk baru, perlu diuji kekuatannya. Fokus penelitian ini adalah limbah kayu seperti kayu bangkirai yang perlu ditingkatkan kekuatannya. Teknologi komposit yang berasal dari serat alami dalam kayu adalah solusi untuk menemukan bahan baru yang diharapkan dapat diterapkan pada berbagai aplikasi. Dalam observasi ini, material komposit dibuat menggunakan metode hand lay-up dengan variasi fraksi filler 40% dan 60% serat bangkirai. Bahan asal yang dibentuk kayu bangkirai digunakan sebagai variabel kontrol dalam uji tekuk. Hasil uji tekuk diperoleh rata-rata modulus elastisitas tertinggi yaitu 2,22 GPa dalam fraksi filler 60%. Selain itu ditemukan bahwa pola fraktur dari uji tekuk berdasarkan pengamatan scanning electron microscopy (SEM) menunjukkan bahwa ada kegagalan dalam bentuk rongga. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi fraksi filler mengakibatkan semakin tinggi nilai modulus elastisitasnya. In this work, we report the modification of the woods by increasing their mechanical properties in a composite structure. Wood that is formed into tables, chairs, cabinets, etc. there are remnants such as powder, sawdust after production. This rest, called waste, if used properly, will produce its benefits. However, for wood waste to be useful as a new product, its strength must be tested. The focus of this research is wood waste, such as bangkirai wood, which needs to be strengthened. The focus of this study is wood waste, such as bangkirai wood that required to be mechanically improved. Composite technology derived from natural fibers in wood is the solution to find new materials that are expected to be applied to various applications. In this observation, the composite materials were made using the hand lay-up method with variations in filler fractions of 40% and 60% of bangkirai fiber. The origin material formed bangkirai wood is used as the control variable in the flexural test. The flexural test results obtained the highest average modulus of elasticity of 2.22 GPa in the 60% filler fraction. It is also found that fracture patterns from flexural tests based on scanning electron microscopy (SEM) observations showed that there was a failure in the form of voids. It concludes that the higher the filler fraction, the higher the modulus of elasticity.
Studi penempatan Circuit Breaker Outgoing (CBO) dan perhitungan relay pada Penyulang Puma berdasarkan pembacaan arus maksimal di Gardu Induk PLN New Bintaro Agusutrisno Agusutrisno; Wahyu Prabowo; Bayu Bagoes Wicaksono
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7721

Abstract

Dalam penyaluran listrik seringkali mengalami gangguan atau arus hubung singkat yang disebabkan oleh banyak hal. Dari arus gangguan hubung singkat tersebut akan berdampak pada penurunan kualitas peralatan listrik yang ada di gardu induk maupun gardu distribusi. Untuk itu diperlukannya studi proteksi untuk mengamankan atau melindungi dari gangguan tersebut. Telah berhasil dilakukan studi tentang tentang optimalisasi fungsi circuit breaker outgoing (CBO) sebagai sistem perlindungan pada Penyulang Puma Gardu Induk New Bintaro PLN. Metode yang digunakan adalah metode perhitungan berdasarkan data yang bersumber dari spesifikasi Gardu Induk New Bintaro PLN. Berdasarkan hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat, maka CBO harus ditempatkan yaitu 50 % dari panjang Penyulang Puma. Hasil perhitungan pada OCR didapat arus setting primer 157,5 A, nilai konstanta setting 0,143, dan waktu kerja relay 0,297 detik. Sedangkan perhitungan pada ground fault relay (GFR) didapat arus setting primer 41, 506 A, nilai konstanta setting 0,136 dan waktu kerja relay 0,273 detik. Sehingga waktu yang dibutuhkan CBO untuk memutus arus gangguan hubung singkat sangat cepat yaitu untuk arus gangguan hubung singkat 3 phasa sebesar 0,297 detik dan arus gangguan hubung singkat 1 phasa sebesar 0,273 detik. In the distribution of electricity often experience interference or short circuit current caused by many things. The short-circuit fault current will have an impact on the decline in the quality of electrical equipment in substations and distribution substations. For this reason, protection studies are needed to secure or minimize these disturbances. A successful study has been carried out on optimizing the role of circuit breaker outgoing (CBO) as a protection system for the New PLN Bintaro Substations. The method used is a calculation method based on data sourced from PLN New Bintaro Substations. Based on the calculation of the short circuit fault current, then the CBO must be placed at 50% of the length of the puma feeder. The calculation results obtained on the OCR primary setting current 157.5 A, the value of the constant setting 0.143, and the working time of the relay 0.297 seconds. For the calculation on the ground fault relay (GFR), the primary setting current is 41, 506 A, the value of the setting constant is 0.136 and the relay working time is 0.273 seconds. So the time needed for CBO to break the short circuit fault current is very fast, namely for the 3 phase short circuit fault current of 0.297 seconds and the 1 phase short circuit fault current of 0.273 seconds.
Penjadwalan distribusi produk dengan metode distribution requirement planning (Studi kasus produk air minum dalam kemasan) Kulsum Kulsum; Yusraini Muharni; Mochamad Rifky Mulyawan
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7800

Abstract

Studi kasus dilakukan di bidang produksi air minum dalam kemasan, produk yang diteliti adalah air minum kemasan cup berisi 240 ml. Permasalahan yang cukup sering terjadi di perusahaan ini adalah perusahaan mengalami keterlambatan dalam pengiriman produk ke salah satu DC (distribution center) karena tidak tersedianya produk jadi di dalam gudang pusat yang kosong sehingga pemenuhan permintaan konsumen di salah satu DC terganggu. Permasalahan tersebut ternyata terjadi karena kurang terintegrasinya proses pendistribusian produk ke setiap DC diakibatkan oleh perencanaan dan penjadwalan distribusi produk yang belum tersusun secara sistematis oleh perusahaan. Hal itu mengakibatkan biaya distribusi tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan apabila pengiriman yang dilakukan melebihi kapasitas truk yang ada. Tujuan penelitian ini adalah menyelesaikan masalah tersebut menggunakan metode distribution requirement planning atau DRP. DRP sangat efektif diterapkan dalam saluran distribusi bertingkat karena metode tersebut dapat membantu merencanakan stock barang di setiap DC. Pada penelitian ini data diolah dalam beberapa langkah yaitu melakukan peramalan permintaan, menentukan safety stock dan order quantity dengan metode lot sizing LFL (lot for lot) dan EOQ (economic order quantity), serta membuat usulan penjadwalan DRP untuk periode satu tahun mendatang. Didapatkan total biaya distribusi DRP dengan LFL mengalami penurunan sebesar 3.12% dengan frekuensi pengiriman lebih sedikit yaitu 52 kali. The case study was carried out in producing bottled water. The product being investigated was a 240 ml cup of bottled drinking water. The problem that is quite common in this company is the company experiencing delays in sending products to one of the DC (distribution center) due to the unavailability of finished products in an empty central warehouse so that the fulfillment of consumer demand in one of the DCs is disrupted. The problem turned out to occur because of the lack of integration of the product distribution process to each DC caused by planning and scheduling product distribution that the company has not systematically arranged. This problem results in additional distribution costs incurred by the company if the shipments made exceed the capacity of the existing trucks. The purpose of this study is to solve the problem using the distribution requirements planning or DRP method. DRP is very effective in multilevel distribution channels because this method can help plan the stock of goods in each DC. In this study, the data is processed in several steps, namely forecasting demand, determining safety stock and order quantity using the lot sizing method LFL (lot for lot) and EOQ (economic order quantity), and making proposed DRP scheduling for the next one year period. Obtained the total cost of distribution of DRP with LFL decreased by 3.12%, with 52 times fewer delivery frequencies.
Kemampuan penerimaan siswa baru SMA negeri dengan sistem zonasi di Kota Cilegon menggunakan metode simulasi sistem dinamik Achmad Bahauddin; Devi Wijaya Putri; Hanum Salsa Saufika; Indriani Agustini; Muhammad Ridho Latif
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7704

Abstract

Sistem zonasi sekolah adalah sistem penerimaan peserta didik yang baru diterapkan beberapa tahun terakhir di Indonesia. Sistem zonasi sekolah mengharuskan calon peserta didik untuk menempuh pendidikan di sekolah yang memiliki radius terdekat dari domisilinya. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian tentang kemampuan sekolah menampung siswa dengan diterapkannya sistem zonasi ini. Penelitian dilakukan di Kota Cilegon, Banten dengan daya tampung yang dihitung adalah daya tampung sekolah menengah atas negeri (SMAN) yang ada di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode simulasi sistem dinamik. Beberapa alternatif skenario dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan menggunakan simulasi. Skenario yang disimulasikan terdiri dari kondisi existing, skenario pertama dengan mengubah peluang jalur zonasi menjadi 85% dan skenario kedua dengan membangun sebuah sekolah baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan daya tampung SMAN di Kota Cilegon dengan akan diterapkannya penerimaan peserta didik baru dengan sistem zonasi masih belum dapat menampung seluruh total pendaftar untuk tahun 2020 sampai dengan tahun 2023. The school zoning system is a new student admission system that has been implemented in recent years in Indonesia. The school zoning system requires prospective students to register in schools with the closest radius from their domicile. Therefore, an assessment of the school’s ability to accommodate students is needed by implementing this school zoning system. The study was conducted in Cilegon City, Banten with the calculated capacity is the capacity of state senior high school (SMAN) in Cilegon City. This study uses a system dynamics simulation method to solve the problem. Several alternative scenarios are designed that can be used in policymaking. The simulated scenario consists of existing conditions, scenario one by changing the zoning pathway opportunity to 85%, and scenario two by building a new school. The results showed that the capacity of state senior high school in Cilegon City with the adoption of new student admissions using the school zoning system still could not accommodate all total registrants for 2020 to 2023.

Page 1 of 2 | Total Record : 15