cover
Contact Name
Muchtaridi
Contact Email
ijpsteditor@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ijpsteditor@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
ISSN : 23561971     EISSN : 2406856X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia (IJPST) adalah publikasi ilmiah pada seluruh aspek Sains dan Teknologi Farmasi. Jurnal ini diterbitkan 3 kali setahun untuk menyediakan forum bagi apoteker, dan profesional kesehatan lainnya untuk berbagi praktik terbaik, meningkatkan jaringan kerja dan pendekatan yang lebih kolaboratif dalam Sains dan Teknologi Farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 477 Documents
Formulasi Sampo Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis var. assamica) Suryati, Lia; Saptarini, Nyi Mekar
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.665 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i2.8680

Abstract

Sampo digunakan untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan, seperti minyak dan ketombe. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai sampo adalah teh hijau (Camellia sinensis var. assamica). Penelitian ini bertujuan membuat sampo ekstrak daun teh hijau yang stabil dan aman. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi, penapisan fitokimia, formulasi sampo, uji stabilitas fisik meliputi organoleptik, pH, bobot jenis, viskositas, dan uji iritasi. Sampo diformulasikan dengan konsentrasi 5, 10, dan 15% ekstrak daun teh hijau dengan dan tanpa PEG-400. Ekstraksi menghasilkan rendemen sebesar 35%. Penapisan fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak mengandung alkaloid, flavonoid, dan tanin. Sampo ekstrak daun teh hijau berwarna coklat muda yang homogen dengan rentang pH 5,2-7,0, bobot jenis sebesar 0,93-1,10 g/mL, viskositas 1230-3910 cps, tetapi menyebabkan mata merah pada kelinci.
Pemanfaatan Selulosa Dari Limbah Jerami Padi (Oryza sativa) Sebagai Bahan Bioplastik Pratiwi, Rimadani; Rahayu, Driyanti; Barliana, Melisa Intan
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.679 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i3.9406

Abstract

Jerami padi (Oryza sativa) memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi. Selulosa merupakan biopolimer alami yang dapat digunakan sebagai bahan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah selulosa dari limbah jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioplastik dan bagaimana karakterisasi bioplastik yang dihasilkan dari limbah jerami padi tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu preparasi bahan, pembuatan pulp, pembuatan bioplastik dengan metode inversi fasa dengan variasi jumlah kitosan dan pulp selulosa  3:10, 4:10, dan 5:10, serta karakterisasi bioplastik. Bioplastik yang dihasilkan dari berbagai perbandingan pulp selulosa dan kitosan memiliki karakterisitik yang berbeda-beda. Analisis morfologi menunjukkan bahwa bioplastik yang terbentuk belum homogen dan pada analisis gugus fungsi, tidak ditemukan adanya gugus fungsi baru dalam bioplastik dibandingkan terhadap gugus fungsi yang ada pada bahan pembentuknya. Nilai penyerapan air  pada bioplastik dengan perbandingan kitosan dengan pulp selulosa 3:10, 4:10 dan 5:10 adalah 154.65%, 119. 21%, dan 93.873 % . Hasil pengujian sifat mekanik yaitu kuat tarik secara berturut-turut adalah 4.2 MPa, 13.8 MPa, dan  4,1 MPa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selulosa dari limbah jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioplastik.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Benalu Mangga (Dendrophthoe petandra) Terhadap Mencit Swiss Webster Nurfaat, Diantika Luhuri
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.262 KB)

Abstract

Benalu mangga (Dendrophthoe petandra L. Miq.) merupakan obat tradisional yang dapat berkembang menjadi obat herbal terstandar. Pembuktian secara ilmiah mengenai keamanannya penting untuk diketahui, salah satu caranya melalui uji toksisitas akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai toksisitas akut (LD50), tingkat keamanan ekstrak etanol herba benalu mangga, dan gejala klinis yang ditimbulkannya. Mencit dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok uji dengan lima variasi dosis (4, 8, 16, 32, 64 g/kg berat badan mencit) diberikan secara per oral. Hasil penelitian menggunakan metode analisis probit pada mencit jantan dan betina menunjukkan tingkat keamanan ekstrak etanol herba benalu mangga tidak toksik berdasarkan klasifikasi toksisitas Harmita dan Radji, yakni berada pada rentang dosis > 15 g/kg berat badan tikus. LD50 mencit jantan sebesar 34,28 g/kg berat badan atau setara dengan dosis 23,99 g/kg berat badan tikus, sedangkan pada mencit betina sebesar 22,41 g/kg berat badan atau setara dengan dosis 15,69 g/kg berat badan tikus. Hasil skrining farmakologi menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba benalu mangga menimbulkan pengaruh pada sistem saraf pusat yaitu menurunkan efek retablismen dan gelantung pada mencit jantan, serta memberikan efek katalepsi pada mencit betina.Kata kunci: Ekstrak etanol Dendrophthoe pentandra L. Miq., toksisitas akut, nilai LD50
Uji Aktivitas Antibakteri Pigmen Karotenoid Dari Bakteri Simbion Karang Lunak Sarcophyton sp. Terhadap Pertumbuhan Bakteri Patogen Staphylococcus aureus ATCC 25923 Wiguna, Awang Surya; Kusmita, Lia; Radjasa, Ocky Karna
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.307 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i3.9176

Abstract

Mikroba penghasil antibiotik dapat berupa fungi maupun bakteri yang bersimbiosis pada organisme lain. Pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak merupakan mikroorganisme yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak Sarcophyton sp. terhadap pertumbuhan bakteri patogen Staphylococcus aureus ATCC 25923 serta mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri ekstrak pigmen karotenoid pada konsentrasi 0,5 %, 0,75 %, dan 1 % dengan metode sumuran. Bakteri yang menghasilkan pigmen karotenoid dibiakkan dan diidentifikasi dengan mengisolasi DNA untuk dilakukan PCR dan mensequen hasilnya. Hasil penelitian aktivitas antibakteri dengan rata – rata diameter zona hambat pada konsentrasi 0,5 % sebesar 0,678 cm, konsentrasi 0,75 % sebesar 0,978 cm, konsentrasi 1 % sebesar 1,416 cm serta diameter zona hambat kontrol positif amoksisilin trihidrat sebesar 1,875 cm.
Penentuan Kadar Minyak Atsiri Kulit Jeruk Sunkist (Citrus sinensis L. Osbeck) sebagai Alternatif Peluruh Sterofoam Alami Fitrianti, Annisa Eka; Dheafithraza, Yockie; Handayani, Nadhira; Afifah, Nadiya N; Mariyam, Siti
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.522 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i2.8874

Abstract

Sterofoam banyak digunakan di segala bidang namun sifatnya yang sulit untuk diurai menjadikannya sebagai salah satu limbah abadi. Beberapa penelitian membuktikan bahwa kandungan limonene dari kulit jeruk sunkist (Citrus sinensis L. Osbeck) terbukti mampu meluruhkan sterofoam dengan hasil yang cukup banyak, namun belum ditetapkan kadar yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar minyak atsiri kulit jeruk sunkist terkecil yang masih efektif untuk meluruhkan sterofoam. Minyak atsiri diisolasi dengan metode distilasi dan dekantasi, kemudian dilakukan penentuan kadar. Hasil pengamatan menunjukkan setiap 300 gram kulit jeruk sunkist menghasilkan destilat rata-rata sebanyak 5 mL (1,67% (v/b)). Kadar minyak atsiri kulit jeruk sunkist yang efektif untuk meluruhkan sterofoam adalah 25% dengan perbandingan minyak atsiri kulit jeruk sunkist : etanol : air adalah 1 : 1 : 2. Massa sterofoam maksimum yang dapat diluruhkan oleh 1 mL minyak atsiri tersebut berbeda-beda tergantung pada jenis sterofoam yang digunakan. Sterofoam yang paling banyak diluruhkan oleh kulit jeruk sunkist 25% adalah sterofoam papan pengumuman yaitu sebanyak 200 mg/mL. Minyak atsiri kulit jeruk sunkist dapat digunakan sebagai peluruh sterofoam alami.
Pengelolaan Informasi Kesehatan secara Terintegrasi untuk Memaksimalkan Layanan Kesehatan kepada Pasien di Rumah Sakit Azizah, Nuzlil Laily Nur; Setiawan, M. Very
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.477 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i3.12886

Abstract

Banyaknya masyarakat yang memperoleh perawatan pada beberapa instansi layanan kesehatan menjadikan adanya alasan mengenai pentingnya kegiatan pengelolaan informasi kesehatan pasien yang terintegrasi. Hal ini berfungsi untuk menyediakan informasi kesehatan secara komprehensif kepada pasien dan staf medis dalam membantu pelayanan kesehatan yang lebih baik. Artikel ini mengkaji elemen-elemen yang diperlukan dan model dalam kegiatan Health Information Management yang terintegrasi. Kajian artikel ini dilakukan secara deskriptif dengan mengkaji 23 literatur yang terbit dari tahun 2007-2017, yang diperoleh dari jurnal-jurnal yang dilanggan perpustakaan UGM, Google Scholar dan PubMed Health, mengenai pengelolaan informasi kesehatan pasien. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa elemen yang diperlukan dalam penerapan Health Information Management yang terintegrasi dapat dibagi ke dalam lima elemen, yaitu: 1. Sumber Daya Manusia, 2. Kebijakan dan kelembagaan, 3. Penerapan sistem, 4. Data dan pengelolaannya, 5. Akses dan integrasi data. Pada model pengelolaan informasi kesehatan pasien yang terintegrasi, harus menyediakan akses terhadap informasi kesehatan pasien dan memungkinkan pertukaran data yang dikelola beberapa petugas medis, pengelola data pasien dan rumah sakit lain. Hal ini didukung oleh sebuah sistem informasi kesehatan yang dilengkapi dengan sistem keamanan data dan adanya dukungan dari kepala rumah sakit.Kata kunci: Pengelolaan informasi kesehatan; layanan kesehatan di rumah sakit; integrasi informasi kesehatan pasien
In Vitro And in Vivo Antidiabetic Activity of Ethanol Extract and Fractions of Hibiscus surattensis L Leaves Yuliet, Yuliet; Sukandar, Elin Yulinah; Adnyana, I Ketut
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl 1, No. 1 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.099 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.16120

Abstract

Hisbiscus surattensis L the local name “tamoenju” is utilized by ethnic Sumari (Central Sulawesi) as an antidiabetic herbal, but de nitive studies on ef cacy and safety are lacking. Therefore, this study was aimed to investigate the antidiabetic activity of ethanolic extract of the leaves and fractions using in vitro and in vivo models. Ethanol extract (EE) of the leaves of H. surattensis L was prepared by maceration. The ethanol extract was separated into three fractions by liquid/liquid extractions to yield n-hexane (HF), ethyl acetate (EAF) and water fraction (WF). Firstly, the extract and fractions were tested for its inhibitory activity on α-glucosidase in vitro. The results showed IC50 EE, HF and WF more than 5000 ppm while the IC50 fraction of EAF 3888.34 ppm. Then, oral glucose tolerance test (OGTT) of the extract/fractions were carried out in normal mice. On OGTT, the ethanol extract, EAF, and WF at doses of 150 and 300 mg/kg BW were able to inhibit increasing the level of glucose in the blood. The results showed that the extract and fraction of H. surattensis L leaves in vitro had no effect as α-glucosidase inhibitor but in vivo had the hypoglycemic effect especially on the fraction of ethyl acetate and the water fraction. Key words: α-glucosidase, antidiabetic, Hibiscus suratttensis, glucose tolerance.
Disolusi Kapsul Dispersi Padat Piroksikam-PEG 6000 Selama Penyimpanan Binarjo, Annas; Khotimah, Husnul
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.429 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i1.7933

Abstract

Kelarutan piroksikam yang rendah mempengaruhi laju disolusi sebagai penentu bioavaibilitas. Pembuatan dispersi padat dengan piroksikam-polietilenglikol dapan meningkatkan laju disolusinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembentukan dispersi padat piroksikam- polietilenglikol 6000 (PEG 6000) terhadap laju disolusi kapsul piroksikam selama 1 bulan penyimpanan. Rekristal piroksikam (R) dan dispersi padat piroksikam-PEG 6000 (DP) dibuat dengan metode pelarut menggunakan campuan aseton-etanol (1:1), keduanya bersama dengan piroksikam tanpa modifikasi (P) dikapsul dan disimpan selama 1 bulan. Uji disolusi dilakukan setiap minggu. Efisiensi disolusi 60 menit (DE60), prosentase disolusi 45 menit (C45), dan waktu untuk 80% terdisolusi (t80) digunakan sebagai parameter disolusi. Kurva hubungan DE60, C45, dan t80 terhadap waktu penyimpanan dilihat slope-nya sebagai parameter stabilitas. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Kapsul P dan DP menunjukkannilai DE60, C45, dan t80 yang stabil selama penyimpanan (slope=0, p>0.05), demikian juga nilai t80 kapsul R. Sedangkan DE60 dan C45 kapsul R selama penyimpanan terus menurun dengan slope -0,636 %/hari dan -0,171 mg/hari. Dapat disimpulkan bahwa DP yang dibuat dengan metode pelarut campuran aseton dan etanol (1:1) menunjukkan profil disolusi yang stabil selama penyimpanan 1 bulan.
TLC Profile and Activity Test of Secondary Metabolites Aspergillus flavus “In-Habiting” Queen Termite’s Nest Macrotermes gilvus on Enriched Media Alen, Yohannes; Amelia, Rezki; Djamaan, Akmal
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.946 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v5i1.14644

Abstract

Antibiotic are secondary metabolites yielded by microbe especially fungus. Previous research succesfull screened four kinds of fungus that live in termites queen’s nest, one of them was Aspergillus flavus. Furthermore, Alen et al (2016g) states that this fungus last to produce metabolite compounds on SDA media which only exist in first and second  subculture extract, omit gradually for the next culture. It was presumed happen caused a different habitat to grow. So it is necessary to enrich the media with queen termite nest to get back the initial metabolites. The enrichment was done using four different media concentrations (0.25; 0,50; 0.75 and 1 grams of nest/mL media). The results show that enrichment of 1 gram of nest/mL media provides the most optimum fungus growht. The third subculture of Aspergillus flavus is cultured on enriched media which will become the fourth subculture, this fungus cultured until tenth subculture, do extraction and   fracination to each culture. Based on TLC profile analysis, the initial metabolite not yet formed until tenth subculture, but forms six new stain terpenoid compounds.  The result of  columns chromatography obtained 10 sub-faction. Activity test was done by diffusion method to 12  test bacteria and 3 test fungus. Spot 2,5,6 (Rf 0.84; 0,36; 0,26) inhibit the growth of Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, spot 3,4 (Rf 0.74; 0,52) inhibit the growth of Micrococcus luteus ATCC 10240. The use of enriched media affect formation of  secondary metabolites Aspergillus flavus.  Keyword : Secondary metabolites, Aspergillus flavus, Macrotermes gilvus Hagen., Enriched media, TLC Profiles, Activity Assay
The Effect of Extraction Condition on The Polyphenol Content and Antioxidant Activity of Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe Rhizome Marliani, Lia; Budiana, Wempi; Anandari, Yonara
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.314 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i2.12770

Abstract

White turmeric (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) is one of Indonesian herbal medicine. The extraction process to get active compound was influenced by some factor such as solvent, temperature, time, and method of extraction. The objective of this study was to determine the significant factor of extraction  that is solvent, temperature and time of extraction on the polyphenol content and antioxidant activity of white turmeric (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) rhizome. Extraction was done by dynamic maceration method with variations (23 factor variable design) of solvent (ethanol 95% and water), temperature (25°C and 70°C), time (6 and 24 hours). The method of analysis of polyphenol content using Folin Ciocalteu reagent, and the antioxidant activity using DPPH free radical reduction method. The experiment design and data analysis using software Design Expert ver.10. The result showed that extraction using ethanol 95% at 70°C for 24 hours was gave high polyphenol content and antioxidant activity. Data analysis was showed that polyphenol content and antioxidant activity was influenced only by solvent of extraction. This study indicated that solvent is significant extraction factor for polyphenol content and antioxidant activity of white turmeric (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) rhizome. Keywords: Antioxidant, Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe, extraction, polyphenol

Page 4 of 48 | Total Record : 477


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 12 (2025): Vol. 12 Suppl. 2 (2025) 2025: Vol. 12 Suppl. 1 (2025) Vol 12, No 2 (2025) Vol 12, No 1 (2025) 2024: Suppl. 6, no. 3 (The 3rd Mandala Waluya International Conference on Pharmaceutical Science and Vol 11, No 3 (2024) Vol 11, No 2 (2024) Vol 11, No 1 (2024) 2024: Suppl. 6, No. 2 (Universitas Halu Uleo Conference) 2024: Suppl. 6, No. 1 (Special Issue for Mulawarman Pharmaceutical Conference) Suppl. 5, No. 2 (2023) Special Issue for The 3rd Bandung International Teleconference on Pharmacy (B Vol 10, No 3 (2023) Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Suppl. 5, No. 1 (2023) Vol 9, No. 3, 2022 Vol 9, No. 2, 2022 Vol 9, No 1 (2022) Suppl. 4, No. 1 (2022) Vol 8, No 3 (2021) Vol 8, No 2 (2021) Vol 8, No 1 (2021) Suppl. 3, No. 1 (2021) Vol 7, No 3 (2020) Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol 6, No 3 (2019) Vol 6, No 2 (2019) Vol 6, No 1 (2019) Vol 6, No 1 (2019 In Press) Suppl. 2, No. 3 (2019) Suppl. 2, No. 2 (2019) Suppl. 2, No. 1 (2019) Vol 5, No 3 (2018) Vol 5, No 3 (2018) Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Suppl 1, No. 1 (2018) Suppl 1, No. 1 (2018) Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Supp 1, No 1 (2017) Supp 1, No 1 (2017) Vol 3, No 3 (2016) Vol 3, No 3 (2016) Vol 3, No 2 (2016) Vol 3, No 2 (2016) Vol 3, No 1 (2016) Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 3 (2015) Vol 2, No 3 (2015) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 2 (2014) Vol 1, No 2 (2014) Vol 1, No 1 (2014) Vol 1, No 1 (2014) More Issue