cover
Contact Name
Muchtaridi
Contact Email
ijpsteditor@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ijpsteditor@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
ISSN : 23561971     EISSN : 2406856X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia (IJPST) adalah publikasi ilmiah pada seluruh aspek Sains dan Teknologi Farmasi. Jurnal ini diterbitkan 3 kali setahun untuk menyediakan forum bagi apoteker, dan profesional kesehatan lainnya untuk berbagi praktik terbaik, meningkatkan jaringan kerja dan pendekatan yang lebih kolaboratif dalam Sains dan Teknologi Farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 477 Documents
Peningkatan Permeasi Mikroemulsi Ketoprofen Gozali, Dolih; Warhead, Fara; Levita, Jutti; Khoirunisa, Anis
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.418 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i2.7811

Abstract

Penggunaan obat yang sukar larut air tidak efisien apabila kadar penetrasi obat ke dalam tubuh sangat kecil. Mikroemulsi ialah satu sistem dispersi yang dapat meningkatkan kelarutan obat. Pada penelitian ini dilakukan formulasi mikroemulsi ketoprofen menggunakan zat peningkat penetrasi mentol (0%, 1%, 3%, 5%). Asam oleat digunakan sebagai fase minyak, tween 80 sebagai komponen surfaktan, dan propilen glikol sebagai kosurfaktan. Evaluasi sediaan mikroemulsi dilakukan dengan uji permeasi mikroemulsi ketoprofen secara in vitro menggunakan sel difusi Franz terhadap membran kulit ular dengan medium dapar fosfat pH 7,4 selama 90 menit. Formula F4 (mengandung mentol 5%) menunjukkan permeasi tertinggi setelah 90 menit (16,21 ppm) dibandingkan dengan F1 (tidak mengandung mentol). Keempat formula memiliki kestabilan yang baik selama pengamatan. Dapat disimpulkan bahwa mentol meningkatkan permeasi ketoprofen. Kata kunci: Ketoprofen, mentol, mikroemulsi, uji permeasi
Aktivitas Antikanker Pektin Kulit Buah Kakao Terhadap Jumlah Sel Goblet Kolon Rizki, Kinanthi P; Rochmah, Wahyu W; Cempaka, Nandan G; Hartono, Sugi; Fajrin, Fifteen A
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.118 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i3.7903

Abstract

Jumlah penderita kanker kolon yang tinggi mendorong penelitian akan pengobatan yang lebih efektif dan mengurangi efek samping dari pengobatan masa kini, salah satunya adalah dengan pengobatan secara herbal. Kulit buah kakao (Theobroma cacao) memiliki kandungan pektin yang diketahui dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antikanker kolon dari pektin kulit buah kakao (Theobroma cacao) pada tikus yang diinduksi dengan 7,12-dimethylbenzen(α)anthrasena (DMBA) dengan dosis 20 mg/kgBB. Tikus dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu kelompok I kontrol negatif, kelompok II pektin dosis 8 mg/kgBB, kelompok III pektin dosis12 mg/kgBB, dan kelompok IV pektin dosis 16 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan dosis uji tertinggi, yaitu 16 mg/kgBB memberikan aktivitas terbaik dalam memulihkan kembali sel goblet yang rusak akibat induksi dari senyawa karsinogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pektin kulit buah kakao (Theobroma cacao) memiliki potensi aktivitas antikanker kolon pada dosis uji.Kata kunci: DMBA, kulit buah kakao, pektin, sel goblet.Kata kunci: DMBA, kulit buah kakao, pektin, sel goblet
Optimasi Kondisi Pemisahan Glibenklamid Kombinasi Metformin dalam Plasma Darah Menggunakan KCKT Rohayati, Astri; Hasanah, Aliya N; Saptarini, Nyi M; Aryanti, Anisa D
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.675 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i3.7906

Abstract

Glibenklamid merupakan obat antidiabetika golongan sulfonilurea yang umumnya dianalisis dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), kromatografi cair-spektrometri massa, elektroforesis kapiler dan spektrofotometri ultraviolet-visibel. Analisis menggunakan instrumen membutuhkan pretreatment sampel, diantaranya dengan ekstraksi cair-cair dan ekstraksi fase padat atau Solid Phase Extraction (SPE). Salah satu kekurangan SPE yaitu selektivitas metode ini tergantung dari pemilihan penjerap yang didasarkan pada kemampuannya berikatan dengan analit. Kekurangan SPE tersebut diperbaiki dengan teknik Molecularly Imprinted Polymer (MIP). SPE-MIP glibenklamid telah dibuat dengan menggunakan monomer fungsional, asam metakrilat (MAA). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk optimasi kondisi pemisahan glibenklamid menggunakan SPE-MIP dengan monomer asam metakrilat yang telah dibuat pada penelitian sebelumnya. Penelitian dilakukan melalui tahapan penyiapan alat dan bahan, optimasi kondisi dan uji kesesuaian sistem KCKT, optimasi kondisi ekstraksi, validasi metode analisis, serta analisis data statistik. Hasil analisis glibenklamid kombinasi metformin yang dipreparasi dengan SPE-MIP monomer asam metakrilat memberikan hasil yang memenuhi persyaratan seperti analisis glibenklamid kombinasi metformin yang dipreparasi dengan SPE C-18. SPE C-18 dan SPE-MIP MAA berbeda nyata dalam memperoleh kondisi optimum ekstraksi glibenklamid. Kata kunci: Asam metakrilat, glibenklamid, KCKT, SPE-MIP
Analisis Kalium dan Kalsium pada Ikan Kembung dan Ikan Gabus Susanti, Nia N; Sukmawardani, Yulia; Musfiroh, Ida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.073 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i1.7913

Abstract

Kalium dan kalsium merupakan makromineral, yang memiliki peran dan fungsi penting bagi tubuh, baik pada sel, jaringan, organ, dan keseluruhan tubuh. Kalium berfungsi untuk mengaktifkan enzim, serta membantu dalam menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan antara asam dan basa, sedangkan kalsium berfungsi dalam pemeliharaan tulang dan gigi serta membantu kontraksi dan relaksasi pada otot. Salah satu sumber mikromineral yaitu ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kalium dan kalsium pada ikan kembung dan ikan gabus. Analisis kandungan kalium dan kalsium menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), terdiri atas: preparasi sampel dengan metode destruksi basah (HNO3 35% dan H2O2 30%), validasi metode dan analisis sampel ikan kembung dan ikan gabus. Kadar kalium pada ikan kembung adalah 64.391,16 mg/100 g +97,62 dan pada ikan gabus adalah 30.988,70 mg/100 g +230,62 sedangkan kadar kalsium pada ikan kembung adalah 29.197,6607 mg/100 g +17,77 dan pada ikan gabus adalah 21.369,7065 mg/100 g +13,99. Kandungan kalium dan kalsium pada ikan kembung dan ikan gabus  sangat berbeda, hal ini dikarenakan habitat pada ikan kembung dan ikan gabus berbeda. Kata kunci: Ikan gabus, ikan kembung, kalium, kalsium, SSA
Pengujian Efek Antikalkuli dari Herba Seledri (Apium graveolens L.) secara In Vitro Rusdiana, Taofik; Sriwidodo, Sriwidodo; Solahudin, Jajan; Halimah, Eli; Irwan, Aep W; Amin, Suseno; Sumiwi, Sri A; Abdassah, Marline
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.042 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i2.7812

Abstract

Tanaman seledri (Apium graveolens L.) mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder antara lain flavonoid, polifenol, dan kuinon. Tanaman seledri selain untuk bumbu masakan dan sayuran, telah lama digunakan sebagai obat tradisonal untuk penurun tekanan darah tinggi (hipertensi), diuretik, dan hematuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap khasiat lain dari tanaman seledri sebagai antikalkuli atau peluruh batu ginjal. Pengujian efek antikalkuli (bagian dari uji preklinis) dilakukan secara in vitro yaitu dengan menguji tingkat kelarutan komponen batu ginjal (kalsium oksalat atau magnesium ammonium fosfat) sebagai solut (100 mg serbuk batu) dalam berbagai variasi konsentrasi sediaan cair seledri sebagai solven dibandingkan dengan solven air (volumen= 10 mL, suhu= 37 oC, waktu= 4 dan 24 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cairan infusa seledri pada konsentrasi 1,3; 3,3; dan 5,0% dapat melarutkan komponen kalsium dan magnesium batu ginjal dengan tingkat kelarutan yang secara signifikan lebih besar dibandingkan kelarutan dalam air sebagai kontrol negatif (konsentrasi 5%, Ca: 4,657 vs 199 ppm, Mg: 9,912 vs 9,37 ppm). Sementara fraksi air dari ekstrak metanol seledri juga menunjukkan daya larut yang signifikan terhadap baik kalsium maupun magnesium komponen batu ginjal pada konsentrasi pada 0,5% dibandingkan air (Ca: 3,7 vs 1,5 ppm dan Mg: 25,9 vs 14,5 ppm). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa herba seledri memiliki potensi sebagai peluruh batu ginjal dengan mekanisme melarutkan kristal komponen batu ginjal. Kata kunci: Antikalkuli, Apium graveolens L., batu ginjal, seledri
Analisis Timbal dalam Kerang Hijau, Kerang Bulu, dan Sedimen di Teluk Jakarta Emawati, Emma; Aprianto, Rahmad; Musfiroh, Ida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.337 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i3.7907

Abstract

Timbal merupakan logam berat yang dihasilkan dari limbah industri dan ditemukan dalam perairan. Timbal dalam jumlah kecil tidak berbahaya bagi manusia namun jika jumlahnya melampaui batas dapat menyebabkan keracunan akut maupun kronis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat timbal dalam kerang hijau, kerang bulu, dan sedimen di perairan Teluk Jakarta. Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom, meliputi validasi metode analisis yang terdiri atas penetapan linieritas, batas deteksi dan batas kuantitasi, akurasi dan presisi, serta analisis kadar timbal pada sampel. Hasil  penelitian  menunjukkan nilai linieritas 0,9971, batas deteksi 0,04 µg/g, batas kuantitasi 0,14 µg/g, akurasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 99,66% dan 87,64%, nilai koefeisen variasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 0,64% dan 1,07%. Hasil analisis kadar timbal dalam kerang hijau adalah 13,98±1,924 µg/g, kerang bulu adalah 33,64±4,66 µg/g, dan sedimen adalah 28,6720±1,06 µg/g. Hasil analisis kadar timbal dalam sampel menunjukkan bahwa kandungan timbal berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan No.HK.00.06.1.52.4011 yaitu 1,5 µg/g.Kata kunci: Kerang, sedimen, spektrofotometri serapan atom, timbal
Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida Abdassah, Marline; Noviardani, Tenri; Levita, Jutti; Suherman, Shelvy E
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.024 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i1.7808

Abstract

 Tetes mata sulfasetamidayang mengandung natrium sulfasetamida 10%, 15%, dan 30% telah dibuat dan disterilkan. Metode sterilisasi yang digunakan adalah uap air mengalir 98-100 oC, penyaring bakteri, dan autoklaf 120-121 oC selama 15 menit. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan sediaan yang paling stabil selama penyimpanan 28 hari. Semua sediaan diamati kejernihan, pH dan konsentrasi natrium sulfasetamida.Semua sediaan mengalami kenaikan pH. Kekeruhan terjadi pada sediaan yang disterilkan dengan autoklaf. Sediaan paling stabil adalah tetes mata yang mengandung natrium sulfasetamid 10% yang disterilisasi dengan penyaring bakteri.
Analisis Kadar Kalsium Saliva dan Hubungannya dengan Pembentukan Karang Gigi Kuswandani, Faisal
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.597 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i1.7914

Abstract

Kalsium dan fosfat di dalam saliva penting dalam proses remineralisasi email dan berperan juga dalam pembentukan karang gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kalsium saliva dengan pembentukan karang gigi. Sampel dilarutkan dalam larutan lanthanum (III) klorida konsentrasi tinggi yang berfungsi untuk  mengikat ion-ion pengganggu. Kadar kalsium di dalam saliva dianalisis dengan Spektroskopi Serapan Atom Nyala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kalsium saliva adalah 56,84 ppm sampai 121,91 ppm. Sampel dari kelompok studi memiliki kadar kalsium rata-rata 95,34 dan sampel dari kelompok pembanding memiliki kadar kalsium rata-rata 78,13 ppm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel dari kelompok studi memiliki kadar kalsium lebih besar dari pada sampel dari kelompok pembanding, yang berarti bahwa semakin besar kadar kalsium dalam saliva akan semakin mudah seseorang terkena karang gigi. Kata kunci: Kalsium, karang gigi, saliva, spektroskopi serapan atom nyala
Uji Aktivitas Sediaan Gel Shampo Minyak Atsiri Buah Lemon (Citrus limon Burm.) Budiman, Arif; Faulina, Melina; Yuliana, Anna; Khoirunisa, Anis
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.405 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i2.7813

Abstract

Ketombe merupakan gangguan yang terjadi di kulit kepala di mana salah satu penyebabnya adalah jamur. Salah satu bahan alam yang diketahui dapat digunakan sebagai antiketombe adalah buah lemon. Kandungan yang terdapat di dalam minyak atsiri buah lemon seperti flavanoid, monoterpen, dan seskuiterpen diketahui memiliki aktivitas sebagai antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas minyak atsiri buah lemon dalam bentuk sediaan gel sampo terhadap jamur Malassezia sp. Penelitian ini diawali dengan penetapan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari minyak astsiri buah lemon secara mikrobiologi untuk mendapatkan konsentrasi bahan aktif dalam formulasi sediaan sampo gel. Orientasi formula meliputi variasi konsentrasi karbomer dan Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) sebagai basis gel. Evaluasi stabilitas sediaan gel meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, pH, dan viskositas. Dilakukan uji aktivitas antiketombe dari formula terbaik terhadap jamur Malassezia sp. Hasil menunjukkan bahwa Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) minyak atsiri terhadap jamur Malassezia sp. adalah 0,5%. Formula yang menunjukkan hasil terbaik setelah evaluasi sediaan adalah formula yang mengandung basis HPMC sebanyak 6%. Sediaan sampo gel terbaik memiliki aktivitas sebagai antiketombe dengan memberika diameter hambat sebesar 29,4 mm terhadap jamur Malassezia sp. Kata kunci: Minyak atsiri, buah lemon, antiketombe, gel sampo, Malassezia sp.
Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Kompleks Schiff Base dengan Tembaga (Cu) Sirumapea, Lasmaryna; Anggraini, Desi
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.675 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i1.7910

Abstract

Senyawa Schiff base adalah senyawa dengan gugus fungsional azometin (-CH=N-), yang terbentuk dari kondensasi amin primer dengan senyawa karbonil. Beberapa senyawa Schiff base yang berhasil disintesis terbukti bersifat sebagai antimikroba. Telah disintesis senyawa Schiff base dari 4,4 diamino difenil eter, ortohidroksi benzaldehid serta kompleksnya dengan ion logam Cu (II). Senyawa Schiff base yang terbentuk dan kompleks dikarakterisasi gugus fungsinya dengan spektrometer FT-IR. Senyawa yang terbentuk kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Escherichia coli menggunakan metode difusi agar. Spektrum senyawa Schiff base mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1620,21 cm-1 dan spektrum senyawa kompleks mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1612,49 cm-1. Puncak pada senyawa Schiff base mengindikasikan adanya ikatan CH=N, pergeseran puncak pada kompleks Schiff base menunjukkan adanya ikatan antara nitrogen dengan ion logam. Hasil pengujian senyawa Schiff base dan kompleks terhadap bakteri Escherichia coli menunjukkan snyawa ini positif sebagai antibakteri Escherichia coli. Aktivitas sebagai antibakteri, baik Schiff base maupun kompleksnya lebih kecil dibandingkan aktivitas yang diberikan oleh kontrol, yaitu kloramfenikol. Kata kunci: Antibakteri, ortohidroksi benzaldehid, Schiff-base, 4,4 diaminodifenil eter

Page 2 of 48 | Total Record : 477


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 12 (2025): Vol. 12 Suppl. 2 (2025) 2025: Vol. 12 Suppl. 1 (2025) Vol 12, No 2 (2025) Vol 12, No 1 (2025) 2024: Suppl. 6, no. 3 (The 3rd Mandala Waluya International Conference on Pharmaceutical Science and Vol 11, No 3 (2024) Vol 11, No 2 (2024) Vol 11, No 1 (2024) 2024: Suppl. 6, No. 2 (Universitas Halu Uleo Conference) 2024: Suppl. 6, No. 1 (Special Issue for Mulawarman Pharmaceutical Conference) Suppl. 5, No. 2 (2023) Special Issue for The 3rd Bandung International Teleconference on Pharmacy (B Vol 10, No 3 (2023) Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Suppl. 5, No. 1 (2023) Vol 9, No. 3, 2022 Vol 9, No. 2, 2022 Vol 9, No 1 (2022) Suppl. 4, No. 1 (2022) Vol 8, No 3 (2021) Vol 8, No 2 (2021) Vol 8, No 1 (2021) Suppl. 3, No. 1 (2021) Vol 7, No 3 (2020) Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol 6, No 3 (2019) Vol 6, No 2 (2019) Vol 6, No 1 (2019) Vol 6, No 1 (2019 In Press) Suppl. 2, No. 3 (2019) Suppl. 2, No. 2 (2019) Suppl. 2, No. 1 (2019) Vol 5, No 3 (2018) Vol 5, No 3 (2018) Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Suppl 1, No. 1 (2018) Suppl 1, No. 1 (2018) Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Supp 1, No 1 (2017) Supp 1, No 1 (2017) Vol 3, No 3 (2016) Vol 3, No 3 (2016) Vol 3, No 2 (2016) Vol 3, No 2 (2016) Vol 3, No 1 (2016) Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 3 (2015) Vol 2, No 3 (2015) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 2 (2014) Vol 1, No 2 (2014) Vol 1, No 1 (2014) Vol 1, No 1 (2014) More Issue