cover
Contact Name
Agus Santosa
Contact Email
medisainsjurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
medisainsjurnal@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kampus II Jl. Soeparjo Roestam Km 7 PO BOX 229 Purwokerto 53186 Telp (0281) 6844252
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
MEDISAINS
ISSN : 16937309     EISSN : 26212366     DOI : -
Core Subject : Health,
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu kesehatan merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, riset, teknologi dan inovasi dibidang kesehatan yang diterbitkan tiga kali dalam setahun (April, Agustus dan Desember). Jurnal Medisains adalah jurnal peer reviewed dan Open-Access yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan di terbitkan dibawah Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Arjuna Subject : -
Articles 245 Documents
Innovative post mastectomy bra for increasing self-convenience and confidence patients Susilawati, Oting; Santosa, Agus
MEDISAINS Vol 17, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v17i1.4348

Abstract

Background: The act of mastectomy can affect body image because it loses part of the body and affects their social relationships with others. The existed bra is felt uncomfortable when worn so it is necessary to develop a special post mastectomy bra to increase the confidence and comfort of post mastectomy patients.Purpose: This study aimed to examine and develop a special post mastectomy bra to increase self-confidence in post-mastectomy patients.Research Methods: This is a Research and Development (R & D) research. This study consisted of 3 phase, namely research phase I, phase II, and phase III or product testing.Results: The results of a post mastectomy special bra tested to 10 respondents mentioned that a special post mastectomy bra is comfortable to wear and they are not ashamed anymore do activities outside the home.Conclusion: Special post mastectomy bras are proven to increase post-mastectomy patients' convenience and confidence.
Perilaku ibu postpartum saat pelaksanaan rawat gabung di rumah sakit bersalin Muhammadiyah Cirebon Setyawati, Anita; Maryati, Ida; Ermiati, Ermiati
MEDISAINS Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i1.1043

Abstract

Latar belakang: Rawat gabung sudah digunakan oleh beberapa rumah sakit di Indonesia sebagai upaya mendukung ibu postpartum untuk merawat bayinya sedini mungkin. Adanya perilaku ibu (pengetahuan, sikap, dan tindakan) yang belum baik saat pelaksanaan rawat gabung di ruang perawatan RSB Muhammadiyah Cirebon menjadi fenomena dalam penelitian ini. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku ibu postpartum saat pelaksanaan rawat gabung di ruang perawatan. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 39 ibu postpartum dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil :Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku ibu postpartum rendah dalam pengetahuan, tidak mendukung dalam sikap, dan kurang dalam tindakan saat pelaksanaan rawat gabung di ruang perawatan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan perlu adanya kerja sama antara perawat dan rumah sakit untuk memperkenalkan sejak dini tentang pelaksanaan rawat gabung pada ibu postpartum. Kata kunci : Ibu postpartum, pengetahuan, perilaku, rawat gabung, sikap, tindakan
Factors analysis of unwanted pregnancies among women childbearing age in Indonesia: analysis of demographic and health survey data in 2017 Supriyadi, Supriyadi; Yanti, Linda
MEDISAINS Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v18i3.9201

Abstract

Background: Unwanted pregnancies were one of the serious threats to human development around the world. This analysis identifies factors associated with unwanted pregnancies, including intrapersonal, interpersonal, and institutional health services.Objective: We analyzed the extent of unwanted pregnancies and how they predict factors related to Indonesia's unwanted pregnancies.Methods: We analyzed data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. Descriptive statistics on the prevalence of unwanted pregnancies and correlated factors. Multiple logistic regression was used to examine the association between intrapersonal factors, interpersonal factors, and community factors with unwanted pregnancies.Results: Participants reported that their most recent was 83.8% indicated a desired pregnancy and 16.2% were unwanted. Multivariate analysis shows the age of the woman (OR=1.37), economic status (OR=1.05), number of children (OR=1.47), contraception failure (OR=0.78), and health worker intervention (OR=1.27) was found to significantly increase the risk of unwanted pregnancy (p<0.05). The number of children is the most substantial factor in unwanted pregnancy among women childbearing in Indonesia.Conclusions: Nearly a fifth of pregnancies among vulnerable women in Indonesia are unwanted pregnancies. WomenEnglish translation.  should plan pregnancy according to the target number of children desired with a partner.
Hubungan antara bayi berat lahir rendah terhadap terjadiya sepsis neonatorum di RSUD Cilacap Rokhayah, Siti; Ratnasari, Dwi
MEDISAINS Vol 14, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i3.1618

Abstract

Latar Belakang: Sepsis neonatorum adalah infeksi bakteri pada neonatus yang terjadi selama bulan pertama kehidupan. World Health Organization (WHO) memperkirakan 1 juta kematian per tahun (10% dari jumlah kematian berusia dibawah lima tahun) karena sepsis neonatal. Di negara berkembang, kematian neonatus dari seluruh penyebab sepsis kira-kira 34/1000 kelahiran dan di negara maju, hanya sekitar 5/1000 kelahiran. Beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan sepsis diantaranya adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat bayi lahir rendah dengan kejadian sepsis neonatorum di RSUD Cilacap. Metode Penelitian: Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh bayi lahir di RSUD Cilacap. Di dapatkan 350 responden. Penelitian ini menggunakan design penelitian yang bersifat observational analitik. Penelitian ini di lakukan di RSUD Cilacap dengan menggunakan data rekam medik pasien. Penelitian ini di laksanakan dari bulan Januari 2015 – Mei 2015 Hasil Penelitian: Hasil penelitian dengan menggunakan Chi Square dengan derajat bebas =1 dan taraf signifikansi = 5% di peroleh nilai X2 = 5,089 lebih besar dari nilai X2 tabel = 3, 860. Dan dari perhitungan uji korelasi dengan Koefisien Kontingensi didapatkan C = 0,01 yang berarti antara bayi berat lahir rendah dengan sepsis neonatorum mempunyai hubungan yang kurang erat. kejadian BBLR yang disertai dengan SEPSIS 7.14%. kejadian BBLR yang tidak disertai SEPSIS dibandingkan semua kelahiran adalah sebesar 28,86% kejadian. Menurut hasil tersebut BBLR yang tidak disertai SEPSIS 4 kali lebih besar daripada kejadian BBLR yang disertai SEPSIS. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang kurang bermakna antara berat bayi lahir rendah dengan sepsis neonatorum.
EVALUASI PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS SIWALAN KABUPATEN PEKALONGAN Isrofah, Isrofah; Sumaningrum P, Endah
MEDISAINS Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v13i1.1824

Abstract

Latar Belakang : Salah satu masalah pembangunan global adalah kesehatan ibu. AKI di Indonesia adalah AKI keempat (220/100.000 kelahiran hidup). Selain itu, jumlah kematian ibu di Indonesia adalah yang tertinggi diantara negara-negara Asia Timur dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pemerintah Indonesia telah mengupayakan usaha percepatan penurunan AKI melalui peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku ibu dan keluarga. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan ibu-ibu dan keluarga mengenai perawatan kehamilan, persalinan, nifas, penyakit dan komplikasi saat hamil, bersalin dan nifas, perawatan bayi baru lahir, dan senam hamil dengan menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Salah satu daerah yang sudah mengembangkan kelas ibu hamil di Jawa Tengah adalah Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Di bawah pengelolaan Puskesmas Siwalan , sebanyak 13 desa di Kecamatan Siwalan telah menerapkan program kelas ibu hamil yang diketuai oleh bidan masing-masing desa. Namun, capaian kerja program ini belum terevaluasi secara terstruktur, termasuk belum diteliti secara ilmiah. Tujuan:untuk mengevaluasi proses pelaksanaan Kelas Ibu Hamil (KIH) oleh bidan di Puskesmas Siwalan Kabupaten Pekalongan. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan atau fasilitator kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Siwalan Kabupaten Pekalongan sebanyak 10 orang yang tersebar ke dalam 13 desa. Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah adalah total sampling. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil: Proses pelaksanaan KIH 50 % dalam kategori baik, sarana 100 % tidak lengkap. Analisis bivariat didapatkan hasil uji chi square umur (p= 0,615), masa kerja (p=0,435), tingkat pendidikan (p tidak ada nilai), fasilitas (p tidak ada nilai) dengan pelaksanaan KIH. Kesimpulan: Variabel umur, tingkat pendidikan, masa kerja dan fasilitas sarana dan prasarana tidak berhubungan dengan pelaksanaan KIH Kata Kunci : Angka Kematian Ibu (AKI), Kelas Ibu Hamil, Bidan
The effectiveness of topical gel formulation extract Centella asiatica and Curcuma domestica to fading striae gravidarum Oktavia, Eva Zuli; Hadisaputro, Suharyo; Rahayu, Sri
MEDISAINS Vol 21, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v21i3.19130

Abstract

Background: The incidence of striae gravidarum in Indonesia is 95%, and 79.7% are primigravida. Striae gravidarum is not a direct physical health risk but is associated with body image and decreased self-confidence. Curcuma domestica contains curcumin and vitamin C, which can stimulate the synthesis of type IV collagen. In contrast, the Centella asiatica plant contains triterpenoids and saponins, which can stimulate the synthesis of type I collagen, which helps regenerate skin cells and improve skin elasticity. However, it is necessary to see the effectiveness of the two herbs, Centella asiatica and Curcuma domestica, in fading striae gravidarum. Purpose: To prove the effectiveness of topical gel formulation extract Centella asiatica and Curcuma domestica for fading of striae gravidarum.Methods: This is a quasi-experimental study with a pretest-posttest control group design. The sample consisted of 32 primigravida pregnant women divided into two groups: the intervention group was given a combination of Curcuma domestica and Centella asiatica gel at a dose of 5 mg twice a day for 14 days, and the control group was given a mineral oil gel at a quantity of 5 mg twice a day for 14 days—measurement of striae gravidarum using Davey score. The statistical test used the Friedman and Wilcoxon test.Results: The average fading of striae gravidarum in the intervention group was more significant than in the control group, 11.44±4.131 to 4±3.033 vs.12.19±5.788 to 8.56±4.320 treatment on the 14th day. The analysis results showed that the topical gel formulation of Centella asiatica and Curcuma domestica was more effective in fading striae gravidarum than the placebo gel (p<0.001).Conclusion: Administering topical gel containing 12% Centella asiatica extract and a 10% Curcuma domestica dose of 5 mg twice a day for 14 days affected the fading of striae gravidarum.
Pelatihan bermain pada ibu meningkatkan kelekatan anak Oktavianto, Eka; Karimah, Karimah; Timiyatun, Endar; Badi'ah, Atik
MEDISAINS Vol 16, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v16i3.3630

Abstract

Latar Belakang: Masalah kelekatan antara ibu dan anak masih terjadi pada saat ini. Praktik pengasuhan memainkan peranan penting terjadinya masalah kelekatan ini. Kelekatan bukanlah ikatan yang terjadi secara alamiah, ada serangkaian proses yang harus dilalui untuk membentuknya. Permasalahan kelekatan ini perlu untuk diatasi. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan pelatihan bermain pada ibu.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan bermain pada ibu terhadap kelekatan anakMetode: Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimantal dengan menggunakan desain one-grup pre-test & post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 18 responden. Uji statistik menggunakan wilcoxon test. Instrumen yang digunakan adalah Attachment Q-Set (AQS).Hasil: Terdapat peningkatan skor kelekatan sebelum dan sesudah pelatihan bermain pada ibu. Skor rata-rata sebelum pelatihan bermain sebesar 111.83, sesudah pelatihan bermain (post-test 1) sebesar 137.44 (mean difference = 25.61) dan pada post-test 2 sebesar 140.05 (mean difference = 28.22). Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0.000 (nilai p < 0.050).Kesimpulan: Ada pengaruh pelatihan bermain pada ibu terhadap kelekatan anak.
Innovation relaxation belts to reduce labor pain itensity and increase β-endoprhine levels Fitria, Candra Tyas Nur; Runjati, Runjati; Patriajati, Sutopo; Anwar, Choiroel
MEDISAINS Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v18i2.7994

Abstract

Background: Labor pain feels tremendous, and only 2-4% of mothers low pain during labor. Heat therapy is a non-pharmacological method. The heat therapy is still conventional, and this study uses a relaxation belt with more stable, dry heat media, and comfortable.Objective: This study aims to develop and test a relaxation belt for efforts to reduce labor pain intensity and increase β-endorphin levels in the primigravida of the active labor phase.Method: This study Research and Development (R&D). It consisted of 5 stages; stage I (literature study), stage II (product development), stage III (expert validity and phase I trials), stage IV (product revision and final product), and stage V (phase II trials).Results: The relaxation belt has been created, it has been validity experts test and field trials. The result that the relaxation belt is more effective in reducing pain and increasing β-endorphin levels than warm water compress (mean different pain labor 2.40; p<0.01; effect size 1.72 and mean different increasing β-endorphin levels 53,34; p<0.01; effect size 2.42).Conclusion: The relaxation belt is effective in reducing labor pain intensity and increasing β-endorphin levels.
FREKUENSI PEMAKAIAN OBAT-OBATAN HERBAL SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGOBATAN MEDIS PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Bahar, Yenni; Anwar, Islimsyaf
MEDISAINS Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v13i3.1608

Abstract

Latar belakang: Kanker payudara adalah kanker yang paling sering menyerang wanita di Indonesia (28,7%). Kejadian kanker payudara sebagian besar ditemukan telah mencapai stadium lanjut, yaitu 43% untuk stadium III dan 26% untuk stadium IV, yang memiliki ketahanan hidup yang lebih rendah. Perlu ditingkatkan program edukasi tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri), Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Frekuensi pemakain obat-obatn herbal merupakan penyebab keterlambatan pengobatan medis pada pasien kanker payudara di Puskesmas Banyumas Kabupaten Banyumas. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus-kontrol yang dilakukan pada pasien kanker payudara di Puskesmas Banyumas Kabupaten Banyumas. Melalui fixed disease sampling, diperoleh 50 sampel, tetapi hanya 30 sampel yang memenuhi kriteria insklusi dan ekskusi. Sampel terdiri atas 30 penderita kanker payudara yang mengalami keterlambatan pengobatan sebagai kelompok kasus dan 20 penderita kanker payudara yang tidak mengalami keterlambatan pengobatan sebagai kelompok kontrol. Data stadium dan grade kanker didapatkan dari rekam medik, sedangkan data yang lainnya didapatkan dari wawancara pasien.Penelitian ini dilakukan dengan analisis secara bivariat dengan uji chi square dan secara multivariat dengan regresi logistik. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara keterlambatan pengobatan dengan riwayat menggunakan herbal (p = 0,002 dan OR = 3,79). Analisis pada confounding factor juga didapatkan hubungan yang bermakna pada tingkat pengetahuan (p = 0,014; OR = 3,46) dan rasa takut berobat (p = 0,013; OR = 2,98). Sedangkan dalam analisis multivariat didapatkan bahwa tingkat pengetahuan rendah (p = 0,016; OR = 3,689) merupakan faktor risiko yang paling signifikan untuk keterlambatan pengobatan pada kanker payudara yang disusul oleh riwayat penggunaan herbal (p = 0,031; OR = 2,679). Kesimpulan: Riwayat penggunaan herbal terbukti merupakan penyebab terjadinya keterlambatan melakukan pengobatan medis pada pasien kanker payudara di Puskesmas Banyumas Kabupaten Banyumas.
Cookies for hypertension patients Herawati, Nurul; Kumorowulan, Suryati; Djamil, Masrifan
MEDISAINS Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v20i1.12880

Abstract

Background: Papaya and celery leaves are usually consumed as cooked vegetables and have a bitter taste and distinctive aroma. The flavonoid antioxidants in papaya and celery can increase the dilation of blood vessels, thereby possibly lowering blood pressure. They have been made to make cookies easy to enjoy and liked by hypertensive patients.Objective: Making and testing papaya combined celery leaf cookies to control blood pressure in hypertensive patients.Methods: This is a true experimental pretest-posttest with a control group design. The respondents are 34 women of reproductive age who have hypertension, divided into 17 respondents in the treatment group and 17 respondents in the control group. The cookies are made from papaya and celery leaves, and 5 mg of Amlodipine are given every day (for two weeks). Furthermore, blood pressures are measured on days 1, 5, 10, and 15.Results: Hypertension patients consuming papaya combined celery leaf cookies and amlodipine 5 mg had lower blood pressure than those consuming only 5 mg amlodipine (p<0.05).Conclusion: Papaya leaf cookies with a combination of celery are suitable for consumption by hypertensive patients because they can lower blood pressure.