cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Spektra
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
LANDAU-ZENER TRANSITION PADA MAGNETISASI Delina, M.
Jurnal Spektra Vol 13, No 1 (2012): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kami mempelajari pengaruh medan magnet yang bergantung waktu h(t) terhadap perubahan magnetisasi. Proses ini digambarkan dalam sebuah pemodelan komputer dengan menggunakan Landau-Zener transition. Landau-Zener transition juga dapat menunjukkan perubahan energi pada magnetisasi.Kata kunci: Landau-Zener transition, energi, magnetisasi, medan magnet.
Pengaruh Suhu Tumbuh Terhadap Struktur Kristal Lapisan Tipis ZnO 0.02 mol Purno Aji, Wisnu; Priyotomo, Rizqon; Sugihartono, iwan; Handoko, Erfan; Soegijono, Bambang; Hikam, M.
Jurnal Spektra Vol 14, No 1 (2013): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penumbuhan lapisan tipis ZnO 0.02 mol diatas substrat Si (111) menggunakan teknik Ultrasonic Spray Pyrolysis (USP) dengan suhu tumbuh 4000C, 4500C, dan 5000C. Serbuk Zn(CH3COO)2 . 2H2O digunakan sebagai larutan precursor dengan air de-ionisasi sebagai pelarut. Berdasarkan profil warna lapisan tipis ZnO yang tumbuh diatas substrate silikon diprediksikan memiliki ketebalan sekitar 200 nm. Sementara, hasil karakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) pada temperature ruang menunjukan bahwa fasa kristal yang terbentuk merupakan polikristal ZnO dengan intensitas spectrum XRD yang tidak linear dengan penambahan suhu tumbuh.Kata kunci: Lapisan Tipis, Ultrasonic Spray Pyrolysis (USP), Struktur Kristal
Pengaruh Material Clay (Kaolinite/Illite) Terhadap Maturasi dan Potensi Material Organik Untuk Dasar Pengolahan Material Ser pih Sebagai Energi Alternatif Pengganti BBM Dewanto, Ordas; Soegijono, Bambang; Suharso, Suharso
Jurnal Spektra Vol 14, No 2 (2013): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material serpih atau material organik sejenisnya, masuk dalam kategori kerogen tipe II. Untuk mengembangkan dan membantu proses pengolahan atau pemanfaatan material organik tersebut, maka sangat perlu dilakukan penelitian yang lebih spesifik tentang material serpihberupa kelompok senyawa siklik/alifatik yang berakumulasi di dalam material clay tersebut.Material clay yang mengandung kaolinite/illite tentunya akan sangat mempengaruhi material organik tersebut, misalnyajumlah kandungan organik karbon dalam clay dan kematangan termalnya. Pengukuran tingkat kematangan termal materialclay-organik dilakukan berdasarkan harga temperatur maksimum (Tmax) dari analisis pirolisis. Hasil dari analisismenunjukkan bahwa material clay dengan volume yang lebih besar dari pada material organik ternyata sangat berperan besardalam proses maturasi. Kemudian jenis material clay yang didominasi oleh material karbonat, hasilnya menunjukkanpenurunan pada proses maturasi. Selain itu ditentukan juga tipe material serpih menggunakan data pirolisis rock-eval. Kombinasi antara indeks hidrogen (HI) dan Tmax pada diagram van Krevelen menunjukkan kerogen tipe II yang lebih cenderung berpotensi sebagai minyak dan gas.Kata kunci:material serpih, kerogen, kaolinite/illite, siklik/alifatik, maturasi
Some Comments of the Providing Masses of the Static Solitary Wave Solution of the One-Dimensional Gross-Pitaevskii Equation Prayitno, T. B.
Jurnal Spektra Vol 14, No 2 (2013): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

We have made some comments about the mass results of static solitary wave solutions of the one-dimensional Gross-Pitaevskii equation with time-dependent parabolic trap, time dependent scattering wave length of s-wave, and time-dependent external potential describing gain or loss term. Some written solutions of the equation were proposed by Atre et al. [Phys. Rev. E 73 (2006) 056611] which two of them based on the experimental results presented by Strecker et al. [Nature (London) 417 (2002) 150]. The solutions satisfy the condition of solitary wave solution since they are localized over all space. By this argument, the masses are obtained by integrating the Hamiltonian density over all space formulated in the Classical Field Theory. To calculate the masses, we construct the appropriate Lagrangian density representing the equation by initially writing the ansatz Lagrangian density and substituting into Euler-Lagrange equation.  We find that two of them have the same masses and another should be mathematically have the pure imaginary function describing gain-loss term in order to keep mass to be real.Keywords: Mass of solitary waves, Bose-Einstein Condensation, Gross-Pitaevskii.
OPTIMALISASI SINTESIS KITOSAN DARI CANGKANG KEPITING SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb (II) Asni, Nurul; Saadilah, M. Arif; Saleh, Djonaedi
Jurnal Spektra Vol 15, No 1 (2014): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chitosan has been made from the crab shells with a chemical method with 1M HCl demineralization for 1 hour, deproteination 1M NaOH for 2 hours and variations of deacetylation 30% NaOH, 40%, 50%, 60%, and 70% for 45 minutes. An analytical methode from FTIR showed that the best chitosan deacetylation degree obtained at 50% NaOH, and the best reaction time to get the best Chitosan is 30 minutes.Chitosan product from crab shells is a real chitosan agreed with database Match! program. Chitosan is known best Pb adsorption from Pb(NO3)2 solution with concentrations of 10, 50, and 100 ppm acid dilution and neutral dilution of 25, 50, and 100 ppm for 30 minutes and tested variations chitosan residual liquid. Chitosan absorbed around 10 ppm Pb acid dilution and 25 ppm neutral dilution. No adsorption at 50 and 100 ppmPb in acid dilution. Absorption of 44.77 ppm at 50 ppm and 97.04 ppm to 100 ppm.Keywords: Chitosan,Adsorption, Pb
MENENTUKAN PELUANG DAN PERIODE ULANG GEMPA DENGAN MAGNITUDE TERTENTU BERDASARKAN MODEL GUTTENBERG - RITCHER Zera, Tati
Jurnal Spektra Vol 15, No 1 (2014): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A simple model of earthquake prediction can be constructed based on Magnitude and cumulative frequenty relation by Guttenberg - Richter equation. It is carried out a probability determinated simulation and quake repetition period with a certain magnitude to examine the model. Executing the model to 204 earthquakes data with > 5 RS of magnitude and > 100 km hypocentre which occured in January 1910 to January 2010 in West Java region at 60 – 80 N and 1050 – 1090 W, shown that the earthquake with low magnitude has shorter repetition period and bigger probability to occur. On the other hand the earthquake with higher magnitude has longer repetition period and has small probability to occur. By conducting the model test, it is obtained the seismicity index, a = 9,46 and the rock resistance, b = 1.265, which is showing the resistance of that region to a quake. The highest repetition periods (100 years) = 99,9% is in 3rdarea with 19 year and seismicity index for highest quake is 1.38.Keywords: Earthquake Prediction, Guttenberg-Ritcher, seismicity index, rock resistance.
KARAKTERISASI MATERIAL BAHAN FIKSASI Ramadhan, Agie; L. Juwono, Ariadne; Soejoko, Djarwani S.
Jurnal Spektra Vol 15, No 2 (2014): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat fiksasi sebagai alat bantu radioterapi merupakan alat penentu posisi pasien pada saat pasien kanker mendapat terapi dengan penyinaran (radioterapi). Alat fiksasi ini berbahan dasar polimer dan merupakan salah satu alat yang di-import. Dengan bertambahnya jumlah penderita kanker di Indonesia dan penderita memerlukan radioterapi maka kebutuhan akan alat ini juga semakin bertambah. Telah dilakukan penelitian melalui serangkaian pengujian untuk mengetahui jenis material dari polimer pembentuk alat fiksasi.Dengan melakukan pengujian sifat fisik dan kimia dari bahan polimer alat fiksasi, dapat ditentukan bahwa bahan dasar alat fiksasi adalah polimer polycaprolactone (PCL).Dengan mengetahui jenis bahan polimer, sifat fisik, dan sifat kimia bahan fiksasi, diharapkan Indonesia dapat memiliki kebijakan untuk memproduksi alat fiksasi sehingga ketergantungan bahan import untuk keperluan radioterapi dapat dikurangi di masa mendatang. Kata kunci: polimer, alat fiksasi, polycaprolactone (PCL)
SIFAT MAGNETIK SEDIMEN SUNGAI SEBAGAI INDIKATOR PENCEMARAN (STUDI KASUS : SUNGAI CITARUM KABUPATEN KARAWANG) H. Kirana, Kartika; Fitriani, Dini; Supriyana, Eddy; Agustine, Eleonora
Jurnal Spektra Vol 15, No 2 (2014): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Citarumsangatpentingbagikehidupansocialekonomimasyarakat yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Selain digunakan sebagai sumber air minumoleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), irigasi pertanian dan perikanan, pembangkit listrik tenaga air, DAS Citaum juga dijadikan sebagai daerah buangan limbah pabrik dan rumah tangga. yang berpotensi sebagai sumber pencemar. Menyadari bahwa keberadaan Sungai Citarum ini sangat penting, maka diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap pencemaran air Sungai Citarum. Metode kemagnetan batuan sebagai suatu metode yang cepat dan mudah, dapat digunakan sebagai proxy indicator pencemaran air Sungai Citarum melalui pengukuran suseptitibilitas magnetik. Penggunaan metoda ini didasarkan pada kelimpahan mineral magnetik yang terkandung dalam setiap bahan di alam. Bahan yang akan digunakan sebagai sampel untuk menduga pencemaran air adalah sedimen DAS Citarum. Nilai suseptibilitas magnetik diukur dengan menggunakan alat Bartington MS2B yang beroperasi pada dua frekuensi, 470 Hz dan 4700 Hz. Hasil pengukuran menunjukkan urutan daerah yang memiliki suseptibilitas magnetik yang diukur pada 470 Hz(XLF), dari yang terbesar hingga terkecil adalah Walahar, Waduk Jatiluhur, Curug Klari, Tunggakjati, Medangasem-Jayakerta, dan PDAM. Pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan pula pada frekuensi yang lebih tinggi (XHF), yaitu 4700 Hz. Perbedaan relatif nilai suseptibilitas magnetik yang diukur pada dua frekuensi disebut sebagai suseptibilitas bergantung frekuensi (XFD).Pengukuran suseptibilitas magnetik pada dua frekuensi tersebut menunjukkan bahwa sampel pada daerah kajian memiliki nilai XFD (%) kurang dari 4 %.Nilai suseptibilitas bergantung frekuensi yang rendah (1-4%) sering ditemukan pada tanah yang terkontaminasi.Berdasarkan hal tersebut, dapat diduga bahwa mineral magnetik di daerah kajian berasal dari sumber antropogenik.Dugaan bahwa sumber mineral magnetik merupakan sumber antropogenik didukung oleh analisa statistik yang menunjukkan korelasi negatif antara XLF dan XFD. Adanya korelasi negatif antara XLF dan XFD mengindikasikan bahwa mineral magnetik berasal dari polusi industri. Kata kunci: suseptibilitasmagnetik, pencemaran, Sungai Citarum
Model matematika solusi umum persamaan Klein-Gordon nonlinear untuk partikel bebas Prayitno, T. B.
Jurnal Spektra Vol 11, No 1 (2011): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada makalah ini telah dibahas mengenai model matematika solusi umum persamaan Klein-Gordon nonlinear untuk kasus partikel  bebas. Persamaan ini didapat melalui dua persamaan dari hukum kekekalan fisika klasik, yaitu persamaan Hamilton-Jacobi untuk  gerak relativistik dan persamaan kontinuitas. Di dalam hal ini, persamaan Hamilton-Jacobi menggambarkan bagian partikel  sedangkan persamaan kontinuitas menggambarkan sisi gelombang. Penurunan persamaan ini didasarkan atas analogi penurunan  persamaan nonlinear master Schrödinger yang tidak menggunakan dua postulat di dalam mekanika kuantum linear, yaitu postulat  Einstein dan de Broglie mengenai kuantisasi energi dan momentum. Menurut teori ini, sisi partikel mempunyai hampir sebagian  besar energi partikel kuantum yang terkumpul dalam suatu titik sedangkan bagian gelombang mempunyai sebagian kecil dari energi partikel kuantum yang mengelilingi bagian partikel. Selain itu, di dalam makalah ini telah ditunjukkan pula bentuk fungsi matematik  yang merepresentasikan bagian partikel dan gelombang di atas untuk solusi umum partikel bebas. Bentuk ini didapat melalui  penyelesaian persamaan differensial untuk suku amplitudo. Kata kunci: klein-Gordon nonlinear, model matematika, partikel bebas.
Studi rancang bangun Solar Water Heater menggunakan berbagai jenis kaca kolektor Sidopekso, Satwiko; S, Widorini
Jurnal Spektra Vol 11, No 1 (2011): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penutup kolektor surya berplat datar merupakan variabel mempengaruhi banyaknya cahaya panas matahari yang masuk kedalam  sistem kolektor surya berplat datar. Peningkatan efisiensi kolektor dengan melakukan pengukuran berbagai indikator suhu fluida  kerja serta suhu pada sistem pengumpul surya. Pengukuran berbagai indikator dilakukan menggunakan mikrokontroler ATmega 8535 dan Datapaq EasyTrack2 System.Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan 2 buah pelat absorber pada kolektor surya berpenutup kaca transparan lebih efektif. Nilai temperatur bagian atas dan bawah kolektor berkisar antara 80 oC dan 70 oC sedangkan untuk kolektor surya berpenutup kaca kristal hasil temperatur bagian atas dan bagian bawah berkisar antara 70 oC dan 66 oC.  Temperatur rata-rata fluida masuk ke pipa kalor senilai 34.6 oC untuk kaca transparan dan 35.3 oC untuk kaca kristal. Temperatur  rata-rata fluida keluar dari pipa kalor senilai 41.8 oC untuk kaca transparan dan 41.2 oC untuk kaca kristal. Kata kunci: Solar Water Heater, kolektor surya berplat datar, penutup kolektor surya.

Page 4 of 12 | Total Record : 111