cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
Keragaman Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Kampung Sakaq Lotoq Kabupaten Kutai Barat Zefanius Zefanius; Kiswanto Kiswanto; Paulus Matius
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.51-62

Abstract

Pengetahuan tradisional yang memanfaatkan tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit telah dimiliki dan dipertahankan oleh masyarakat secara turun temurun. Sebagai contoh, pengetahuan suku Dayak yang bermukim di pedalaman hutan Kalimantan cukup besar sehingga dapat memilih dan memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis tumbuhan yang telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq di Kampung Sakaq Lotoq sebagai obat. Pengumpulan data-data lapangan menggunakan metode purposive sampling dan wawancara langsung dengan tokoh adat, petinggi kampung, dan para pembeliatn (dukun pengobatan). Penelitian ini telah menemukan 48 jenis tumbuhan dari 28 suku yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah daun dan akar. Jenis tumbuhan berkhasiat obat tersebut telah dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat untuk menyembuhkan 29 jenis penyakit.
Keragaman Jenis Liana pada Tutupan Kanopi berbeda di Hutan lindung Wehea, Kalimantan Timur Rita Diana; Lisa Andani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.149-156

Abstract

Liana merupakan tumbuhan merambat atau yang memanjat pada tumbuhan lain untuk mendapatkan cahayamatahari sebagai sumber energi bagi pertumbuhannya. Liana juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang menjadiciri khas dari ekosistem hutan hujan tropis dan kehadirannya memperkaya keanekaragaman jenis tumbuhan padaekosistem hutan tersebut. Penelitian yang dilakukan di Hutan Lindung Wehea, Kalimantan Timur ini bertujuan untukmenginventarisasi dan menganalisis keanekaragaman jenis liana pada tiga luas penutupan tajuk berbeda yaitu tertutup,semi terbuka dan terbuka. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan sampel datadengan membuat 10 plot lingkaran dengan radius 17,8 meter dengan jarak antar plot 10 meter. Masing-masing persentasepenutupan kanopi pada lokasi tertutup, semi terbuka dan terbuka, didapat dengan fotograf hemispherical menggunakanaplikasi glama pada smartphone android dengan tambahan fish eyelens 235◦. Hasil pengukuran didapat persentasetutupan tajuk sebesar 60,57%, 59,49% dan 58,54%, dan dikelompokan sebagai kanopi terbuka (TB), semi terbuka (ST)dan tertutup (TT). Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa liana yang hadir pada lokasi TT memiliki jumlah individusebanyak 38 yang terdiri dari 14 jenis liana, pada lokasi ST, sebanyak 67 individu dan terdiri dari 25 jenis dan TBditemukan 47 individu yang terdiri dari 15 jenis. Indeks Keanekaragaman pada TT, ST dan TB masing-masing yaitu2,45; 3 dan 2,49. Indeks kemerataan pada ketiga lokasi tersebut yaitu 0,93; 0,93 dan 0,92. Indeks kekayaan jenis masing-masing yaitu 14,82; 21,08 dan 17,81. Sedangkan nilai dari indeks dominansi masing-masing lokasi sebesar 0,1; 0,06 dan 0,1.
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang Galian C Dengan Jenis Dipterokarpa Muhammad Fajri
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.1-16

Abstract

Post-mining land of type-C mineral has caused problems, because it leaves environmental damage. In order to make the former mining environment better, it is necessary to plant tree species that are in accordance with the characteristics of the post-mining land including dipterocarp species.Post Mining of Class C area has caused problems, because they leave environmental damage. In order to make the former mining environment better, it is necessary to plant tree species that are in accordance with post-mining land characteristics including species of dipterocarpa and non dipterocarpa. Purpose this study was to determine effect of fertilization on growth increment and dipterocarp  live percentage as well as non-dipterocarp species live percentage.Research at KHDTK Labanan Berau, East Kalimantan.Plot area size used in the study is 100m x 100m.Treatments used 1kg manure+0.5kg litter;1kg manure without litter;and without applying manure and litter.Each treatment uses 20 plants, with 2 replications in the form of planting lines.Method used experimental with a completely randomized design with 2 plants species and 3 treatments.Data analysis used ANOVA;tree growth analyzed based on increment of height and diameter.Live plants number using live percentage analysis.ANOVA test results for high increment(P-Value=0.951>α=0.05) and diameter increment(P-Value=0.299>α=0.05);B).Average increment of S. leprosula height is 70.44-83.01cm, D. lanceolataa 62.91-72.08cm);Average increment of S. leprosula diameter 0.67-0.97cm, D. lanceolataa 0.59-0.81cm.Dipterocarpa live percentage, S. leprosula 37.5-57.5%, D. lanceolataa 60-75%, 0%.Fertilization treatment not significantly affect height and diameter increment dipterocarp species. Live percentage dipterocarpa species categorized medium-high and non-dipterocarpa between very low-high.Species S. leprosula, D. Lanceolata, can developed for environment improvement of post- mining land of class C
Peluang Kemitraan Kehutanan Untuk Mendukung Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Dan Jasa Lingkungan Pada KHDTK/HPP Di Kalimantan Timur Tien Wahyuni; Catur Budi Wiati; Bagus Nouval
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.117-130

Abstract

Skema Kemitraan Kehutanan digagas pemerintah sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat yang tinggaldi dalam dan sekitar hutan. Skema ini dilaksanakan pemerintah sebagai upaya penyelesaian konflik atas sumberdayahutan yang terjadi antara pengelola hutan dan unit manajemen hutan dengan masyarakat yang telah memanfaatkankawasan hutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi upaya kemitraan kehutanan yang sudahdan akan dilakukan B2P2EHD di KHDTK Labanan, KHDTK Sebulu dan HPP Barat Muara Kaeli dengan menguraikanbeberapa hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan yang berpotensi untuk selanjutnya dikembangkan melalui skemakemitraan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi dan pengelolaan KHDTK/HPP di beberapa daerahtersebut mengalami tekanan konflik tenurial dan kebijakan pengelolaan yang cukup serius. Tulisan ini menunjukkan aksinyata dari upaya resolusi konflik pengelolaan KHDTK/HPP yang selama ini dilakukan oleh B2P2EHD.
Pengaruh Pupuk NPK Dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Daun Pada Bibit Shorea laevis Ridl. Rini Handayani; Hartati Apriani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.107-116

Abstract

Shorea laevis Ridl. dikenal sebagai pohon penghasil kayu. juga dimanfaatkan daunnya untuk obat.. Namun belakangan diketahui Shorea laevis memiliki hasil ikutan berupa pemanfaatan daunnya sebagai tanaman obat. Pengembangan diversifikasi produk daun Shorea laevis Ridl. untuk obat tentu membutuhkan bahan baku yang memadai, baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya. Daun yang dimanfaatkan selama ini  berasal dari pohon bangkirai yang sudah ada di hutan secara alami. Budidaya Shorea laevis Ridl. untuk tujuan memproduksi daun belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terkait teknik budidaya daun Shorea laevis Ridl. yang tepat, sehingga didapatkan pertumbuhan dan produksi daun dengan kuantitas dan kualitas baik. Penelitian ini dirancang dengan (Rancangan Acak Kelompok Lengkap). BAhan tanaman yang digunakan adalah bibit Shorea laevis Ridl. yang berasal dari cabutan alam. Perlakuan yang diberikan adalah media tanam (M) dan pupuk NPK 15-15-15  (P). Perlakuan media tanam terdiri dari 4 taraf yaitu tanah (M1), campuran tanah dengan pasir (2:1 v/v) (M2), campuran tanah dengan kompos kotoran sapi (2:1 v/v) (M3) dan campuran tanah dengan pasir dan kompos kotoran sapi (2:1:1 v/v) (M4). Perlakuan pupuk NPK (15-15-15) terdiri dari 5 taraf yaitu 0 g/tanaman (P0), 2 g/tanaman (P1), 3 g/tanaman (P2), 4 g/tanaman (P3) dan 5 g/tanaman (P4). Setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 10 tanaman dan diulang 3 kali, sehingga total unit pengamatan berjumlah 600 tanaman. Aplikasi pupuk dan pengamatan dilakukan 1 bulan 1 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi, diameter batang, jumlah daun, berat kering daun dan berat kering tajuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi daun Shorea laevis Ridl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk NPK tidak berpengaruh terhadap diameter batang dan jumlah daun. Namun pupuk NPK berpengaruh nyata pada parameter tinggi, berat kering daun dan berat kering tajuk. Sedangkan media tanah berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati (tinggi, diameter batang, jumlah daun, berat kering daun dan berat kering tajuk). Pemberian pupuk dan kompos berpengaruh terhadap sifat tanah.
Pertumbuhan tanaman gaharu (Aquilaria microcarpa Bail.)di Muara Kembang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim Abdurachman Abdurachman; Ngatiman Ngatiman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.41-50

Abstract

Kesadaran masyarakat terhadap perlunya menanam Gaharu untuk memperoleh getah gaharu yang keberadaanya di alam sudah semakin langka sehingga pohon ini tidak menjadi punah. Masyarakat telah banyak melakukan penanaman pada lahan mereka masing-masing dengan berbagai kombinasikan baik yang monokultur maupun campuran. Pada penelitian ini dilaksanakan pada areal tanaman gaharu yang bersifat monokultur dengan dua perlakuan jarak tanam. Tujuan penelitian adalah pertumbuhan tanaman gaharu pada umur 12 tahun yang di tanam secara monokultur. Hasil penelitian menunjukkan struktur tegakan mengikuti pola hutan tanaman  dengan bentuk lonceng,sedangkan riap diameter adalah 1,04 cm/tahun untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m dan 0,9 cm/tahun untuk 3 m x 2 m, sedangkan  riap tinggi 0,69 m/tahun untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m dan 0,6 m/tahun untuk 3 m x 2 m, serta kerampingan pohon sebesar 73,00 untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m  dan 66,46 untuk 3 m x 2 m.Tingkat pertumbuhan kedua jarak tanam memiliki perbedaan yang nyata pada level 5%
Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Burung di Kawasan Mangrove Mangunharjo Semarang Amalia Zaida; Margareta Rahayuningsih
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.63-70

Abstract

The Mangunharjo mangrove area is one of the mangrove ecosystems in the coastal area of Semarang City. This study aims to determine the diversity and abundance of bird species, as well as the similarity index of bird communities in the Mangunharjo mangrove area. Data were collected using the point count method in the observation area including ponds, mangroves, rice fields, and beaches. Data collection was carried out periodically from July 2019 to February 2020 with three replications in each area. The results showed that in the Mangunharjo mangrove area there were 66 species of birds from 32 families. The Shannon-Wiener diversity index in the observation area, from the highest to the lowest, were ponds 3.10 (high), mangroves 2.81 (medium), rice fields 2.75 (medium), and beaches 2.66 (moderate). The dominant bird species in the area are the Linci Swallow (15.73%) and the Little Egret (10.61%). While the areas that had the highest Sorensen species similarity index were ponds and mangroves with an index value of 62.5%.
Performansi Hutan di Berbagai Tipe Kategorisasi Hutan Adat Berdasarkan Kelembagaan Masyarakat Adat. Hefri Oktoyoki; Didik Suharjito; Saharuddin Saharuddin; Dimas Prasaja
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.137-148

Abstract

Studi terdahulu menunjukkan adanya perbedaan hasil peran kelembagaan adat dalam menjamin kelestarian sumberdaya hutan. Oleh karena itu penelitian tentang performansi hutan pada hutan milik masyarakat adat masih menjadi kajianpenting untuk dilakukan di berbagai daerah. Setiap masyarakat dengan berbagai macam kebudayaan memilikikelembagaan tersendiri dalam hal pengelolaan hutannya. Penelitian ini menjelaskan performansi hutan yang dimilikimasyarakat adat. Pengambilan data dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan pengukuran tegakanhutan. Pendekatan menggunakan analisis kelembagaan dan analisis performansi hutan. Hasil penelitian berdasarkanpengetahuan lokal masyarakat (local knowledge) menunjukkan bahwa terdapat nilai, norma terkait dengan pengelolaanhutan yang diwujudkan dengan berbagai bentuk kategorisasi hutan. Analisis performansi menunjukkan hutan-hutan yangmereka miliki secara ekologi termasuk kategori hutan yang stabil (balanced forest).
Potensi Liken Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kawasan Sentul Bogor Surti Kurniasih; Munarti Munarti; Dimas Prasaja; Anna Ayu Lestari
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.17-24

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang terjadi di perkotaan terutama di daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi.  Liken sangat peka terhadap parameter lingkungan seperti suhu, kelembaban, angin dan polusi udara sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis liken yang dapat dijadikan sebagai bioindikator untuk memonitoring kualitas udara di Kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskripif eksploratif, Pengambilan data liken dilakukan di tiga lokasi secara purposive sampling yaitu memilih secara sengaja lokasi yang dianggap memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasarkan tingkat aktivitas manusia.  Luas pengamatan liken dilakukan pada permukaan kulit batang pohon secara melingkar setinggi ±150 cm dari permukaan tanah, Analisis kandungan logam berat yaitu timbal (Pb) dan kromium (Cr) dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Sembilan jenis liken yang berhasil diidentifikasi dengan dua jenis tipe tallus yaitu Foliose dan Crustose.  Jenis Parmelia paling sedikit ditemukan dan merupakan jenis liken yang sensitif sedangkan jenis liken Cryptochenia effusa ditemukan paling banyak dan terdapat pada semua lokasi pengamatan sehingga jenis ini tergolong toleran terhadap perubahan kualitas udara. Berdasarkan akumulasi Pb dan Cr pada tallus, jenis Parmelia lebih banyak mengakumulasi Pb dan Cr dibanding jenis Crypthocenia dan Physcia.
Pola Hubungan Rantai Makanan (Food Chain) antara Tipe Habitat dan Keanekaragaman Spesies Burung di Lahan Reklamasi dan Revegetasi Pasca Tambang Batu Bara Sri Soegiharto
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.95-106

Abstract

In the Natural succession is closely linked to occupation plant and animal. The occupation depending food chain between kind of plant and many of animal species animal. The aim of this research is to determine the food chain tipe each habitat, in hopes of being referenced in the recommendation of how to faster succession in recalamation area. Data were analyzed using hyper Cannonical Correspondence Analysis (hCCA) with data grouped into B1-n (bired species), S1-n (shrub species), F1-n (food chain), P1-n (plant production/edible food). The results of this study were founded 21 shrub species and 36 bird species. The potential of bird species distribution in the post-mining revegetation area is variated dipending many shrub species every area. 

Filter by Year

2007 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue