Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ESTIMASI CADANGAN BIOMASSA PADA POHON GAHARU (Aquilaria malaccensis Lamk.) BERUMUR 14 TAHUN DI HUTAN PENDIDIKAN FAHUTAN UNMUL (HPFU) SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Mirna Mirna; Rita Diana; Deddy Hardiyanto; Sidraha Kawaqib Putra
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v3i2.2871

Abstract

Agarwood Tree is one of the important species of tree that produces Gaharu resin. The aim of this research was to determine the tree physical condition, tree health, and its biomass value. The research was examined in Education Forest of Mulawarman University Samarinda East Borneo. The method used for this research was purposive sampling, which purposely chooses the tree (Aquilaria malaccensis Lamk) as much as 40 trees. Whereas biomass value using three Allometrik equations with different parameters, obtained with the biggest biomass value using tree diameter, wood density, and tree length. Furthermore, the second biggest biomass value using two parameters of tree diameter and wood density, while the smallest biomass value using one parameter equation which was tree diameter.
INVENTARISASI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT SUKU DAYAK LUNDAYEH Rita Diana; Paulus Matius
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.258 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i1.845

Abstract

Tumbuhan obat merupakan potensi sumberdaya hayati yang mempunyai prospek ekonomi tinggi dimasa depan. Obat-obatan yang ada di pasaran dunia sebagian besar bersumber dari alam dan hampir setengahnya berasal dari tumbuhan tropis. Pembukaan lahan secara besar-besaran, penambangan, kebakaran hutan dapat mengakibatkan hilangnya spesies tumbuhan yang berkhasiat obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Dayak Lundayeh, mengetahui bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk obat dan mengetahui keberadaan tumbuhan obat pada beberapa areal lahan.Hasil penelitian menemukan90 jenis tumbuhan berkhasiat obat dimana 83,33% digunakan masyarakat Suku Dayak Lundayeh sebagai bahan obat tradisional dan 16,67% belum digunakan. Bagian dari tumbuhan yang dimanfaatkan adalah Daun (34,4%), Akar (17,8%), Semua bagian tumbuhan (10%), Buah (10%), Kulit batang (8,9%), Rimpang (6,7%), Batang (6,7%), Getah (3,3%), Bunga (1,1%) dan Biji (1,1%). Habitat tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan masyarakat Suku Dayak Lundayeh terdiri dari Pekarangan (41,1%), Hutan belukar (27,8%), Bekas ladang (18,9%) dan Hutan kerangas (12,2%).
Potensi serapan karbondioksida pada beberapa ruang terbuka hijau di Kampus Universitas Mulawarman Gunung Kelua Samarinda Mega Puspita Fredyanti; Rita Diana; Sutedjo Sutedjo
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.262 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v6i1.7372

Abstract

Pemanasan global merupakan masalah yang harus diatasi dengan berbagai macam usaha mitigasi. Salah satu usaha mitigasi adalah memperbanyak pepohonan dan tumbuhan yang berfungsi menyerap gas karbondioksida dari atmosfier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi serapan karbondioksida di lingkungan ruang terbuka hijau di Universitas Mulawarman (Unmul) di Kampus Gunung Kelua di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Pengambilan data dilakukan dengan pembuatan plot sampel pada tiga lokasi ruang terbuka hijau (RTH) yaitu, di samping lapangan Kurusetra (Lokasi 1), di samping Guest House Unmul (Lokasi 2), dan di belakang Workshop Fakultas Kehutanan Unmul (Lokasi 3). Hasil penelitian ditemukan jumlah individu terbanyak yaitu pada jenis Shorea leprosula Miq sebanyak 38 individu yange berada pada lokasi 2 (Guest House).Dalam hal akumulasibiomassa dan karbon terbanyak terdapat pada jenis Hevea brasiliensis Willd masing-masing sebanyak 964 kg/jenis dan 453,1 kg/jenis. Sementara itu potensi penyerapan karbondioksida padajenis Artocarpus odoratissimus Blanco memiliki nilai tertingi yaitu sebesar 3382,6 kg/jenis.
KEANEKARAGAMAN JENIS LIANA PADA PAPARAN CAHAYA BERBEDA DI HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Nur Hidayah; Rita Diana; Hastaniah Hastaniah
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.065 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1019

Abstract

Liana merupakan tumbuhan memanjat dan membelit pada tumbuhan lain untuk memperoleh cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mengetahui keanekaragaman jenis liana pada kondisi paparan cahaya yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling, teknik pengambilan data menggunakan metode transek dengan panjang 100 meter dan lebar 20 meter pada tiga paparan cahaya berbeda yaitu paparan cahaya terbuka sebesar 261.200 lux, paparan cahaya sedang sebesar 3.141 lux dan paparan cahaya tertutup sebesar 943 lux. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa liana yang hadir pada lokasi dengan paparan cahaya terbuka memiliki jumlah individu terbesar sebanyak 1227 individu yang terdiri dari 3 jenis, pada lokasi dengan paparan cahaya sedang liana yang hadir sebanyak 20 jenis dengan jumlah individu sebanyak 956 individu, sementara pada lokasi dengan paparan cahaya tertutup jenis liana yang hadir sebanyak 26 jenis dengan jumlah individu sebanyak 102 individu. Total individu yang hadir pada 3 lokasi adalah sebanyak 2285 individu yang terdiri dari 38 jenis. Indeks Dominansi pada lokasi terbuka sebesar 0,96 dan Indeks Dominansi pada lokasi tertutup sebesar 0,07. Indeks Keanekaragaman terendah pada lokasi terbuka sebesar 0,12 dan indek keanekaragaman tertinggi pada lokasi tertutup sebesar 2,88 dimana nilai ini secara umum menunjukkan indek keanekaragaman pada tingkat sedang.
Keragaman Jenis Liana pada Tutupan Kanopi berbeda di Hutan lindung Wehea, Kalimantan Timur Rita Diana; Lisa Andani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.149-156

Abstract

Liana merupakan tumbuhan merambat atau yang memanjat pada tumbuhan lain untuk mendapatkan cahayamatahari sebagai sumber energi bagi pertumbuhannya. Liana juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang menjadiciri khas dari ekosistem hutan hujan tropis dan kehadirannya memperkaya keanekaragaman jenis tumbuhan padaekosistem hutan tersebut. Penelitian yang dilakukan di Hutan Lindung Wehea, Kalimantan Timur ini bertujuan untukmenginventarisasi dan menganalisis keanekaragaman jenis liana pada tiga luas penutupan tajuk berbeda yaitu tertutup,semi terbuka dan terbuka. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan sampel datadengan membuat 10 plot lingkaran dengan radius 17,8 meter dengan jarak antar plot 10 meter. Masing-masing persentasepenutupan kanopi pada lokasi tertutup, semi terbuka dan terbuka, didapat dengan fotograf hemispherical menggunakanaplikasi glama pada smartphone android dengan tambahan fish eyelens 235◦. Hasil pengukuran didapat persentasetutupan tajuk sebesar 60,57%, 59,49% dan 58,54%, dan dikelompokan sebagai kanopi terbuka (TB), semi terbuka (ST)dan tertutup (TT). Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa liana yang hadir pada lokasi TT memiliki jumlah individusebanyak 38 yang terdiri dari 14 jenis liana, pada lokasi ST, sebanyak 67 individu dan terdiri dari 25 jenis dan TBditemukan 47 individu yang terdiri dari 15 jenis. Indeks Keanekaragaman pada TT, ST dan TB masing-masing yaitu2,45; 3 dan 2,49. Indeks kemerataan pada ketiga lokasi tersebut yaitu 0,93; 0,93 dan 0,92. Indeks kekayaan jenis masing-masing yaitu 14,82; 21,08 dan 17,81. Sedangkan nilai dari indeks dominansi masing-masing lokasi sebesar 0,1; 0,06 dan 0,1.
Keragaman Jenis Liana pada Tutupan Kanopi berbeda di Hutan lindung Wehea, Kalimantan Timur Rita Diana; Lisa Andani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.149-156

Abstract

Liana merupakan tumbuhan merambat atau yang memanjat pada tumbuhan lain untuk mendapatkan cahayamatahari sebagai sumber energi bagi pertumbuhannya. Liana juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang menjadiciri khas dari ekosistem hutan hujan tropis dan kehadirannya memperkaya keanekaragaman jenis tumbuhan padaekosistem hutan tersebut. Penelitian yang dilakukan di Hutan Lindung Wehea, Kalimantan Timur ini bertujuan untukmenginventarisasi dan menganalisis keanekaragaman jenis liana pada tiga luas penutupan tajuk berbeda yaitu tertutup,semi terbuka dan terbuka. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan sampel datadengan membuat 10 plot lingkaran dengan radius 17,8 meter dengan jarak antar plot 10 meter. Masing-masing persentasepenutupan kanopi pada lokasi tertutup, semi terbuka dan terbuka, didapat dengan fotograf hemispherical menggunakanaplikasi glama pada smartphone android dengan tambahan fish eyelens 235◦. Hasil pengukuran didapat persentasetutupan tajuk sebesar 60,57%, 59,49% dan 58,54%, dan dikelompokan sebagai kanopi terbuka (TB), semi terbuka (ST)dan tertutup (TT). Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa liana yang hadir pada lokasi TT memiliki jumlah individusebanyak 38 yang terdiri dari 14 jenis liana, pada lokasi ST, sebanyak 67 individu dan terdiri dari 25 jenis dan TBditemukan 47 individu yang terdiri dari 15 jenis. Indeks Keanekaragaman pada TT, ST dan TB masing-masing yaitu2,45; 3 dan 2,49. Indeks kemerataan pada ketiga lokasi tersebut yaitu 0,93; 0,93 dan 0,92. Indeks kekayaan jenis masing-masing yaitu 14,82; 21,08 dan 17,81. Sedangkan nilai dari indeks dominansi masing-masing lokasi sebesar 0,1; 0,06 dan 0,1.
STUDY OF BIRD POPULATION OCCUPATION (ARDEIDAE FAMILY) AT PERTAMINA HULU MAHAKAM PLATFORM AREA, MAHAKAM DELTA Chandra Boer; Arie Prasetya; Rita Diana
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i1.66

Abstract

ABSTRAKPeningkatan populasi burung famili Ardeidae yang tidak terkendali di wilayah pesisir Delta Mahakam di dalam area konsesi Pertamina Hulu Mahakam, merupakan salah satu permasalahan yang terkait dengan degradasi hutan mangrove. Hal ini karena kelompok burung ini tidak memiliki tempat yang memadai untuk bertengger atau beristirahat di malam hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Peron yang sepi pada siang hari dan hangat pada malam hari menyebabkan kelompok burung dari family Ardeidae mengokupasi Peron tersebut. Sebagaimana direkomendasikan dalam penelitian sebelumnya diperlukan pemulihan habitat secara integral dengan penanaman vegetasi mangrove di wilayah tersebut.  Selain pada wilayah mangrove alami yang ada perlu dipersiapkan tempat bersarang buatan yang memadai, setelah burung-burung tersebut dihalau menjauh dari area Peron (GTS Ax).Kata kunci: Famili Ardeidae; Jenis-jenis burung; Mangrove; Delta Mahakam ABSTRACT One of the problems related to mangrove forest degradation is the uncontrolled increase in the Ardeidae family bird population in the coastal area of the Mahakam Delta within the Pertamina Hulu Mahakam concession area. These birds do not have adequate places at night to perch or rest. The results revealed that the quiet state of the platform during the day and the warmth at night encouraged birds from the family of Ardeidae to occupy the platform. Habitat restoration is integrally needed by planting mangrove vegetation in the region, as recommended in previous research. After the birds are forced away from the Platform (GTS Ax) area, the existing natural mangrove areas must be prepared with appropriate artificial nesting sites.Keywords: Ardeidae family; Bird species; Mangrove; Mahakam Delta
DINAMIKA JENIS Macaranga gigantea: DAMPAK DARI TEBANG PILIH DAN KEBAKARAN HUTAN DI KALIMANTAN TIMUR: Dynamics of Macaranga gigantea: Couple impact of selective logging and forest fire in East Kalimantan Sutedjo Sutedjo; Paulus Matius; Rita Diana; Rohman Rohman
Jurnal Silva Tropika Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jsilvtrop.v5i1.12291

Abstract

The aim of the study is to analyze the dynamics of Macaranga gigantea for 12 years from 2005 to 2016. The indicator used is the Important Value Index (INP) which includes density, dominance and type frequency. Measurements on trees up to 10 cm in diameter, carried out on a permanent plot derived from light, heavy and medium cuts, with each sample plot covering an area of 3 ha. Identification has found 11 species of Macaranga spp. The species that dominates the highest INP is M. gigantea, followed by M. hypoleuca and M. triloba. The results of the analysis showed that Type M. gigantea had the highest number of individuals during 12 years of observation and that the presence of Type M. gigantea had reached the highest number in 10 years after fire disturbances. In addition, the type of M. gigantea present in forest research areas due to light logging is 2 (two) times more than heavy cutting because the heavy cutting of the area is very open to competition between species of pioneer plant.
Identification of Bird species in Wetlands around Siran Lake, Muara Kaman, Central Mahakam, East Kalimantan Chandradewana Boer; Arie Prasetya; Rustam Rustam; Rita Diana
Tropical Small Island Agriculture Management Vol 1 No 1 (2021): Tropical Small Island Agriculture Management
Publisher : Pattimura University Ambon Maluku Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.263 KB) | DOI: 10.30598/tsiam.2021.1.1.28

Abstract

The avifauna of tropical peat swamp forests in East Kalimantan has not been well documented because of the smallest peat area compared to central Kalimantan. The surveys were conducted using various methods in the Muara Siran peat swamp forests and surrounding areas of Lake Siran (heath forest and riparian) in East Kalimantan, Indonesia. These findings were recorded on a list of 80 bird species as well as in numerous noteworthy records. Wetlands are an essential habitat for many threatened and near-threatened bird species. We also discovered Gallinula tenebrosa in Siran Lake, a species that has not been seen in over a century. However, it has a wide distribution globally, including in Australia and the United States. In the peat swamp forest, we recorded Cymbirrhinchus macrurus and Ichtyophaga humilis, rare and widely distributed. We also found Dicrurus hottentotus and Dicrurus remifer, some species of Ferruginous Babbler, Trichastoma bicolor, and the White-necked Babbler, Stachyris leucotis. The Hook-billed bulbul Setornis criniger and the Sooty capped Babbler Malacopteron affinae are found in riparian forests. There are six species of woodpecker. Dryocopus javensis, Great Slaty Woodpecker, Mulleripicus pulverulentus, Meyglyptes tukki, Picus puniceus, and Sasia abnormis. Cuckoo-shrike Coracina striata and Pitta sordia were also discovered. Wetlands (peat swamp forest, heath forest, and riparian areas) should be better protected due to their importance to many species, particularly from destruction and loss of habitat caused by forest fires.
Strengthening Legal Capacity of Micro, Small, and Medium Enterprises in the Mangrove Ecosystem of Mahakam Delta: Penguatan Kapasitas Hukum Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kawasan Ekosistem Mangrove Delta Mahakam Haris Retno Susmiyati; Grizelda Grizelda; Rahmawati Al Hidayah; Warkhatun Najidah; Wiwik Harjanti; Alfian; Esti Handayani Hardi; Rita Diana; Nurul Puspita Palupi
CONSEN: Indonesian Journal of Community Services and Engagement Vol. 3 No. 1 (2023): Consen: Indonesian Journal of Community Services and Engagement
Publisher : Institut Riset dan Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The economic independence of the community through Micro, Small, and Medium Enterprises (UMKM) is an important priority that supports social economy. Especially during a crisis and pandemic COVID19, UMKM are one of the business actors who are still able to survive when economic activity declines. However, in this great potential, UMKM actors in the mangrove ecosystem in the Mahakam delta area have weaknesses in legal understanding as evidenced by the incomplete licensing requirements, and also do not have an understanding of the urgency and procedures for making contracts and other legal aspects. Therefore, training is needed to increase the legal capacity of UMKM actors. The method used is a training involving UMKM business actors in three stages; UMKM mapping; provide material on opportunities and challenges for UMKM in mangrove ecosystems and legal knowledge for UMKM; preparation of strategic plans for UMKM for mangrove ecosystems. The results of this activity indicate an increase in the legal understanding of UMKM actors and a strategic plan for strengthening UMKM in the mangrove ecosystem in the Delta Mahakam area has been formulated. This encourages the community to participate in protecting and rehabilitating mangrove areas for mutual prosperity. Keywords: Micro, Small and Medium Enterprises ; Mangrove ; Delta Mahakam