cover
Contact Name
Arif Widiyanto
Contact Email
-
Phone
+628132716766
Journal Mail Official
buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Buletin Keslingmas
ISSN : 0215742X     EISSN : 26558033     DOI : http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas
Core Subject : Health, Social,
Buletin Keslingmas mencakup bidang penelitian bidang sanitasi /penyehatan air, penyehatan udara, penyehatan makanan, penyehatan tanah/ pengelolaan sampah, pengendalian vektor, penyehatan sarana fasilitas, Kesehatan dan Keselamat Kerja, Epidemiologi Kesehatan Lingkungan.
Articles 450 Documents
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN KONDISI DAM TERHADAP KADAR ZAT ORGANIK AIR MINUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 CILONGOK TAHUN 2016 Dzuriyanis Saadah; Suparmin Suparmin; Teguh Widijanto
Buletin Keslingmas Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.426 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i2.2981

Abstract

Air minum merupakan air yang diolah melalui beberapa proses. Semakin lama penyimpananmemnungkinkan adanya pertumbuhan mikroorganisme dan menyebabkan kadar zat organik meningkat yang dapatmenyebabkan timbulnya bau, berubahnya rasa dan gangguan kesehatan. Tujuan penelitian yaitu mengetahuipengaruh lama penyimpanan dan kondisi DAM terhadap kadar zat organik air minum. Metode penelitian adalahpenelitian observasional dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar zatorganik air minum yang disimpan 0 sampai 4 hari pada kondisi DAM yang berbeda berturut-turut adalah DAM MS= 7,96 mg/l;28,1 mg/l;12,2 mg/l. DAM TMS = 12,8 mg/l;24,03 mg/l;10,5 mg/l. Hasil analisis lama penyimpanandengan kadar zat organik menunjukan nilai p=0,000 berarti p0,05 maka Ho ditolak, sedangkan kondisi DAMyang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dengan kadar zat organik nilai p=0,727 berarti p0,05 maka Hoditerima. Disimpulkan ada perbedaan kadar zat organik air minum dengan lama penyimpanan (0 hari,2 hari, 4hari) serta tidak ada perbedaan kadar zat organik air minum pada kondisi DAM (memenuhi syarat dan tidakmemenuhi syarat). Disarankan untuk masyarakat sebaiknya mengkonsumsi air minum sebelum 2x24 jam sejakpengisian, pengusaha DAM selalu menjaga kualitas air minum yang dijual dan perlu dilakukan penelitian denganpenyimpanan yang lebih lama.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Tri Asih Widiastuti; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.367 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3128

Abstract

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dikarenakan masihtingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Faktor lingkungan yangburuk dapat menyebabkan seorang balita terkena diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganfaktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, KabupatenBanyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik inferensial denganpendekatan cese control. Semua populasi menjadi obyek dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian inidibagi menjadi 2 yaitu populasi kasus dan populasi control. Populasi kasus adalah balita diare yang berobatke Puskesmas 1 Sumbang pada bulan Maret-Mei 2016 sejumlah 21 penderita, sedangkan populasi kontroladalah balita bukan penderita diare yang berobat pada bulan Maret-Mei 2016 sejumlah 21 penderita.Analisis dilakukan dengan uji Chi Square Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara faktorlingkungan yang meliputi sarana air bersih (p=0,001, OR=13,6), jamban (p=0,013, OR=6,4), penyimpananmakanan (p=0,01, OR=8), penyediaan air minum(p=0,000, OR=23,75), cucitangan (p=0,029=, OR=5,2) danpembuangan tinja (p=0,012, OR=6,906) dengan kejadian diare pada balita di desa Sumbang. Ada pengaruhsecara bersama-sama antara sarana air bersih (p=0,006) dan penyediaan air minum (p=0,002) terhadapkejadian diare pada balita di desa Sumbang. Sebagai upaya pencegahan terjadinya diare pada balitadisarankan kepada masyarakat untuk memperbaiki kondisi fisik sumur gali, menggunakan jamban sanitersebagai sarana buang air besar, memperhatikan penyimpanan makanan dan penyediaan air minum yang baikserta membiasakan cuci tangan pakai sabun.
PENGARUH BERBAGAI DOSIS EKSTRAK DAUN PEPAYA CALIFORNIA (Carica Papaya L) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti DI LABORATORIUM BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA TAHUN 2016 Mokhammad Marzulio; Marsum Marsum
Buletin Keslingmas Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.44 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i1.3011

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular disebabkan oleh virus dengue yang ditularkanke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pengendalian dapat dilakukan denganmembasmi nyamuk dewasa dan larva.pengendalian larva dapat dilakukan secara biologi , fisika dan kimia denganmenggunakan insektisida . Banyak dampak negatif dari penggunaan insektisida kimia dapat ditanggulangi denganmenggunakan bahan dari tumbuhan. Salah satunya daun pepaya california yang mengandung senyawa alkoloidkarpain, flavonoid, saponin dan tanin sebagi larvasida. Jenis Penelitian ini True eksperimen. Analisis yangdigunakan menggunakan analisis SPSS Anova dan Uji Probit. Hasil Penelitian kematian Larva Aedes aegypti padakonsentrasi 40% adalah 60%, konsentrasi 60 % = 80% dan konsentrasi 80% = 100%. LC50 yang direkomendasikanadalah 0,395% dan LC90 sebesar 0,625 %. Hasil uji anova antar perlakuan (sig = .000) kurang dari nilai α (0,05),jadi artinya ada perbedaan yang bermakna antara berbagai konsentrasi terhadap kematianlarva Aedes aegypti.Simpulan penelitian ini, konsentrasi yang paling efektif adalah 80% yang mampu membunuh 100 % Larva .LC50yang direkomendasikan sebesar 0,395% dan LC90
HUBUNGAN INTENSITAS SUARA DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PT. TRADHA ASPHALT MIXING PLANT (AMP) KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 Fakhri Dzulfiqar; Zaeni Budiono
Buletin Keslingmas Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.399 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i4.3049

Abstract

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.13/ MEN/ X/ 2011 tentang Nilai Ambang BatasFaktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja pada pasal 1 menjelaskan bahwa kebisingan termasuk faktorfisika di tempat kerja yang dapat mengakibatkan penyakit atau gangguan apabila melebihi nilai ambang batas 85dB. Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas akan mengakibatkan terjadinya perubahan irama jantung dantekanan darah. Hasil survei pendahuluan di PT. Tradha AMP bahwa sumber-sumber paparan intensitas suaraberasal dari alat-alat atau mesin-mesin produksi yang digunakan oleh perusahaan. Pekerja merasakan pengaruhdari suara mesin seperti; gangguan komunikasi saat bekerja, menurunnya konsentrasi kerja, cepat lelah saatbekerja, stress yang berakibat pada ketidakstabilan emosi. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan intensitassuara dengan tekanan darah pada pekerja PT. Tradha AMP. Metode yang digunakan observasional analitik denganpendekatan cross sectional. Hasil uji statistik menggunakan Pearson Product Moment diperoleh nilai hitung rxy =0,222 menunjukkan hubungan intensitas suara dengan tekanan darah sistolik rendah (lemah), dengan nilai p =0,488 lebih besar dari α=0,05, sedangkan uji statistik menggunakan Pearson Product Moment diperoleh nilaihitung rxy = 0,056 menunjukkan hubungan intensitas suara dengan tekanan darah diastolik sangat rendah (sangatlemah), dengan nilai p = 0,863 lebih besar dari α =0,05. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan tidak adahubungan intensitas suara dengan tekanan darah pada pekerja PT. Tradha AMP tahun 2015.
PENILAIAN ERGONOMISITAS TENAGA KERJA DI UNIT DRUMPLANT PT. PERTAMINA (Persero) RU IV CILACAP TAHUN 2015 Ita Latiana Damayanti; Zaeni Budiono
Buletin Keslingmas Vol 35, No 2 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 2 Tahun 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.704 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v35i2.3086

Abstract

Unit Drumplant merupakan salah satu penunjang proses produksi di PT. Pertamina RU IV Cilacap yangberfungsi sebagai tempat drum manufacturing dan asphalt filling. Proses produksi menggunakan peralatan terpadumenimbulkan banyak resiko. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian antara antropometri tenagakerja dengan perkakas kerja yang digunakan di Unit Drumplant PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. Jenispenelitian ini adalah deskriptifdengan pengamatan langsung dan pengukuran pada tenaga kerja dan perkakaskerja, Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 pekerja yang diukur , hanya 2 pekerja yang antropometri sesuaidengan perkakas kerja di Unit Drumplant PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, yaitu 8 % ergonomis dan 92 %tidak ergonomis. Sehingga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja dan menurunnya produktifitas kerja.Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa belum ada kesesuaian antara antropometri pekerja dengan perkakaskerja.Untuk mencegah menurunnya produktifitas kerja maka hendaknya disediakan alas untuk berdiri sehinggaposisi kerja tidak terlalu pendek ke mesin yang tingginya dapat disesuaikan dengan jenis pekerjaan danantropometri pekerja.Kemudian disediakan juga kursi pada tiap mesin produksi agar pekerja dapat duduk sejenakuntuk mengurangi kelelahan akibat bekerja dengan posisi yang berdir terus menerus.
EFEKTIVITAS VARIASI KONSENTRASI LARUTAN AIR GARAM DAN VARIASI WAKTU PERENDAMAN DALAM MENURUNKAN KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH Suprapti Suprapti; Budi Utomo; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i2.2967

Abstract

Kandungan protein dan kadar air tahu yang cukup tinggi menyebabkan tahu tidak dapat bertahan lama,sehingga ada pedagang yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Formalin merupakan bahan beracun danberbahaya bagi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kadar garam dan variasiwaktu yang efektif untuk menurunkan kadar formalin pada tahu. Desain penelitian ini adalah True Experimentaldengan dengan bentuk posttest only control group design. Sampel diambil dengan metode Simple RandomSampling. Uji hipotesis secara statistik dengan menggunakan uji Anova Factorial dengan α=0,005. Konsentrasilarutan air garam 5%, dapat menurunkan kadar formalin rata-rata 2.702 ppm (16%); konsentrasi 10% menurunkan5.741 ppm (34%); dan konsentrasi 15%, dapat menurunkan 8.655 ppm (51%). Perendaman selama 15 menit dapatmenurunkan formalin rata-rata 5.714 ppm (33%); perendaman 30 menit menurunkan 5.261 ppm (31%); danperendaman 60 menit menurunkan 6.122 ppm 36). Interaksi konsentrasi 15% selama 60 menit menurunkan kadarformalin tahu optimal rata-rata sebesar 9.575 ppm (62%). Semua variasi konsentrasi larutan air garam dan variasiwaktu perendaman dapat menurunkan kadar formalin pada tahu putih.
PEMBERDAYAAN FORUM KESEHATAN DESA (FKD) DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN JAMBAN DI DESA JATIPURUS KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2016 Rahmadi Setyo Projo; Djamaluddin Ramlan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.206 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3119

Abstract

Desa Siaga Jatipurus terbentuk sejak tahun 2007 dan cakupan kepemilikan jamban sehat permanen masih belummengalami peningkatan yaitu baru sekitar 78,35 %. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya pemberdayaanmasyarakat melalui forum kesehatan desa dalam pencapaian cakupan jamban di Desa Jatipurus KecamatanPoncowarno Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggambarkan keadaansituasi, perbedaan situasi dan perkembangan melalui survei dengan menyebarkan kuisioner pada 40 respondenuntuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kegiatan FKD dan melakukan wawancara mendalam pada anggotaFKD dan petugas promosi Kesehatan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa, Kelembagaan FKD di DesaJatipurus mempunyai legalitas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kegiatan FKD di Desa Jatipurus sudahsesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Jawa Tengah. Responden berpersepsi FKD belummelaksanakan kegiatan terkait STBM. Cakupan jamban sehat Sebelum ada Desa Siaga sebanyak 37%, jambansemi permanen 35,7%, sharing 8,3% dan buang air besar sembarangan 19%. Dan sesudah ada desa siagacakupan kepemilikan jamban sehat sebanyak 35,4%, jamban semi permanen 36,1%, sharing 6,7% dan buang airbesar sembarangan meningkat menjadi 21,6%. Meskipun FKD sudah bekerja, tetapi cakupan jamban terkaitSTBM belum optimal. Simpulan dan saran menunjukkan bahwa, persentase buang air besar sembaranganmengalami peningkatan, maka diharapkan FKD dapat membuat sebuah regulasi untuk membuat efekjera yangpada akhirnya dapat mengeliminasi perilaku buang air besar sembarangan dari hasil penelitian, kepemilikanjamban sehat permanen dan jamban sehat semi permanen masih kurang, maka disarankan FKD dapat menjalinkemitraan dengan pihak ketiga untuk memberikan bantuan pembuatan jamban permanen.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II BATURRADEN TAHUN 2015 Adi Surya, Redy Hanggara; Gunawan, Asep Tata
Buletin Keslingmas Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.497 KB)

Abstract

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Kejadian pneumoniapada tahun 2012 di Kabupaten Banyumas ditemukan sebanyak 816 kasus, kemudian mengalami peningkatan padatahun 2013 yang mencapai 862 kasus. Masalah penyakit pneumonia paling banyak terjadi pada balita.Lingkunganfisik rumah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan menjadi pemicu terjadinya penyakit pneumonia.Penelitianini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian pneumoniapada balita.Metode yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan case control.Jumlah responden sebanyak60 responden, 30 responden sebagai kasus dan 30 responden sebagai kontrol.Analisis menggunakan SPSS versi 17dengan uji chi square dan OR dengan Confidence Interval 95 % dan α 0,05.Hasil penelitian menunjukkanlingkungan fisik rumah yang memiliki hubungan adalah luas ventilasi ruang keluarga dengan nilai p-value= 0,004;OR= 7,875,luas ventilasi kamar dengan nilai p-value= 0,026; OR= 10,545, luas jendela ruang keluarga dengannilai p-value= 0,000;OR= 24,750. Luas jendela kamar, jenis dinding ruang keluarga, jenis dinding kamar, jenislantai ruang keluarga, jenis lantai kamar, dan kepadatan penghuni merupakan lingkungan fisik rumah yang tidakmemiliki hubungan yang signifikan tetapi berisiko.Kesimpulan dari penelitian ini bahwa faktor yang memilikihubungan signifikan adalah luas ventilasi ruang keluarga, luas ventilasi kamar dan luas jendela ruang keluarga.
DESKRIPSI INTENSITAS SUARA PADA UNIT RAW MILL PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. CILACAP Bangun Adhi Gunawan; Marsum Marsum
Buletin Keslingmas Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.962 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i3.3077

Abstract

Menurut teori H.L Blum, salah satu parameter kualitas lingkungan yang perlu diawasi adalah bising. UnitRaw Mill merupakan salah satu unit dalam proses pembuatan semen yang bertujuan untuk menghancurkan danmencampur bahan baku agar terhomogenisasi dengan cara proses penggilingan menggunakan mesin yangmenghasilkan suara yang tidak dikehendaki oleh pekerja PT. Holcim. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahuiintensitas suara pada Unit Raw Mill PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap Plant 2015.Metode peneltian yangdigunakan yaitu dengan menganalisis secara deskriptif, yaitu menggambarkan tentang kondisi yang sesungguhnyasesuai data yang diperoleh dalam pengukuran intensitas suara pada Unit Raw Mill PT. Holcim Indonesia TbkCilacap Plant. Hasil pengukuran intensitas suara pada Unit Raw Mill adalah titik I 96,49 dB, titik II 93,24 dB, titikIII 91,29 dB, titik IV 83,89 dB dan titik V 81,15. Jenis alat pelindung diridan alat pelindung keselamatan yangdigunakan pekerja di Unit Raw Mill adalah earplug, helmet, rompi, googles, kacamata, safety glass dan masker.Keluhan yang dirasakan adalah keluhan pekerja yang mengalami tuli adalah 0 %, sulit berkomunikasi 100 %,kurang konsentrasi 70 %, gangguan tidur 40 % dan telinga berdengung 80 %. Hasil tersebut diperoleh dengan carawawancara dari 10 responden di Unit Raw Mill. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rataintensitas suara Unit Raw Mill tergolong tinggi dan melebihi NAB kebisingan untuk waktu kerja selama 8 jam.
STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA UNIT RAW MILL PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT TAHUN 2016 Miefka Nursida Zanti; Agus S Subagiyo
Buletin Keslingmas Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.108 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i1.2957

Abstract

PT. H olcim Indonesia Tbk. Merupakan perusahaan yang memproduksi semen. Dari proses pembuatan semen menimbulkan suatu kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu untuk  meminimalisasi risiko kerja dan mengendalikan bahaya pada saat bekerja salah satunya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penggunaan APD serta mendeskripsikan jenis, jumlah, kondisi, kesesuaian APD, dan mendeskripsikan pelaksanaan pengawasan penggunaan APD. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan hanya untuk menggambarkan keadaan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja unit Raw Mill PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap Plant. Subyek penelitian adalah pengunaan alat pelindung diri, jenis alat pelindung diri, kesesuaian alat pelindung diri, pengawasan dalam menggunakan alat pelindung diri.Cara pengumpulan datanya yaitu wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner dan checklist. Jenis alat pelindung diri yang ada di PT. Holcim Indoesia Tbk. Cilacap Plant adalah safety helmet, pakaian kerja, ear plug, safety googles, kerudung, safety shoes dan masker. Alat pelindung diri yang disediakan di PT. Holcim Indoesia Tbk. Cilacap Plant sudah memenuhi persyaratan untuk bekerja di industri semen dan fungsi alat pelindung sudah sesuai dengan bahaya dan risiko yang ada di unit Raw Mill. Kondisi alat pelindung diri 100% dalam keadaan baik. Penggunaan alat pelindung diri 100% sudah digunakan dengan baik. Frekuensi pengawasan terhadap alat pelindung diri dilakukan setiap hari. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis alat pelindung diri yang ada di PT. Holcim Indoesia Tbk. Cilacap Plant safety helmet, pakaian kerja, ear plug, safety googles, kerudung, safety shoesdan masker. Kondisi alat pelindung diri sudah sesuai dengan bahaya dan risiko di unit Raw Mill. Penggunaan alat pelindung diri 100% digunakan dengan baik. Frekuensi pengawasan dilakukan setiap hari oleh shift manager dan setiap tiga bulan sekali dilakukan oleh safety corporate. Disarankan kepada pekerja untuk merawat mempertahankan penggunaan alat pelindung diri dan merawat alat pelindung diri.

Page 3 of 45 | Total Record : 450


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol 44, No 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol 44, No 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025 Vol 44, No 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025 Vol 43, No 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024 Vol 43, No 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024 Vol 43, No 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024 Vol 43, No 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024 Vol 42, No 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023 Vol 42, No 3 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.3 TAHUN 2023 Vol 42, No 2 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.2 TAHUN 2023 Vol 42, No 1 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.1 TAHUN 2023 Vol 41, No 4 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.4 TAHUN 2022 Vol 41, No 3 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.3 TAHUN 2022 Vol 41, No 2 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.2 TAHUN 2022 Vol 41, No 1 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.1 TAHUN 2022 Vol 40, No 4 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.4 TAHUN 2021 Vol 40, No 3 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.3 TAHUN 2021 Vol 40, No 2 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.2 TAHUN 2021 Vol 40, No 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021 Vol 39, No 3 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.3 TAHUN 2020 Vol 39, No 2 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.2 TAHUN 2020 Vol 39, No 1 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.1 TAHUN 2020 Vol 39, No 4 (2020): Edisi Spesial Seminar Internasional Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Keme Vol 38, No 4 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 4 TAHUN 2019 Vol 38, No 3 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 3 TAHUN 2019 Vol 38, No 2 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 2 TAHUN 2019 Vol 38, No 1 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 1 TAHUN 2019 Vol 37, No 4 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 4 TAHUN 2018 Vol 37, No 3 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 3 TAHUN 2018 Vol 37, No 2 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 2 TAHUN 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017 Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017 Vol 35, No 4 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 4 Tahun 2016 Vol 35, No 2 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 2 Tahun 2016 Vol 35, No 1 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 1 Tahun 2016 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015 Vol 34, No 2 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 2 Tahun 2015 Vol 34, No 1 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 1 Tahun 2015 Vol 33, No 124 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 124 Tahun 2014 Vol 33, No 123 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 123 Tahun 2014 Vol 33, No 122 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 122 Tahun 2014 Vol 33, No 121 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 121 Tahun 2014 More Issue