cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana)
Published by Universitas Surabaya
ISSN : 25276208     EISSN : 25279017     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Media Pharmaceutica Indonesiana (MPI) is a journal focusing on pharmaceutical aspects. MPI is dedicated to update and support the development of information and knowledge on pharmaceutical fields. This journal is published twice a year (June and December).
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
Pengaruh Co-Process Superdisintegran Crospovidone- Croscarmellose Sodium (1:3) pada Sediaan Orally Disintegrating Tablet Atenolol-β-Siklodekstrin Nani Parfati; Karina Citra Rani; I Wayan Gede Arie Saputra
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 4 (2017): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.117 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i4.773

Abstract

Orally Disintegrating Tablet (ODT) merupakan bentuk sediaan yang dikembangkan untukmempercepat waktu hancur, meningkatkan kepatuhan pasien dan efek terapi obat. ODT dirancangmemiliki sifat mudah hancur pada rongga mulut kurang dari 1 menit, sehingga geriatri tidak memerlukantambahan air untuk membantu menelan dan cocok untuk penderita geriatri. Pada penelitianini dilakukan formulasi sediaan ODT dengan pembentukan kompleks inklusi atenolol-β-siklodekstrindengan penambahan superdisintegran co-process crospovidone-croscarmellose sodium (1:3) menggunakanmetode cetak langsung. Evaluasi pembuatan ODT terdiri dari uji pre-kompresi dan postkompresi.Hasil pembuatan ODT atenolol-β-siklodekstrin juga diuji statistik dari segi waktu pembasahan,rasio penyerapan air, waktu hancur, waktu dispersi in vitro, dan parameter disolusi (AUC,%ED, dan Kr). Penambahan co-process superdisintegran menunjukkan waktu pembasahan 44,45 ±2,76 detik; rasio penyerapan air 26,27 ± 1,1%; waktu hancur 38,07 ± 4,56 detik; dan waktu dispersiin vitro 73,83 ± 2,71 detik. Hasil Uji disolusi didapatkan nilai AUC 3983,40 ± 189,60; ED 66,39 ±3,16%; dan Kr 0,0778 ± 0,04. Campuran fisik menunjukkan waktu pembasahan 44,87 ± 3,33 detik;rasio penyerapan air 27,76 ± 1,35%; waktu hancur 38,28 ± 5,32 detik; dan waktu dispersi in vitro83,20 ± 2,67 detik. Hasil uji disolusi didapatkan nilai AUC 3916,20 ± 235,80; ED 65,27 ± 3,93%; danKr 0,0655 ± 0,03. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dilihat bahwa penambahan superdisintegranco-process menunjukkan hasil yang tidak berbeda bermakna dengan campuran fisik.
Potential Cost Avoidance of Adverse Drug Reactions Prevention in Outpatient Pharmacy Department Ramathibodi Hospital Thailand Nia Kurnia Sholihat; Wasin Chimsawat
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 3 (2017): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.887 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i3.263

Abstract

Pharmacists’ intervention in hospital setting is very beneficial both in patients’ clinical outcomeand economic aspect, in terms of cost avoidance due to adverse drug reactions. This study was conductedto calculate cost avoidance of adverse drug reactions (ADR) prevention in outpatient pharmacydepartment in Ramathibodi Hospital Thailand. A retrospective database review of hospital pharmacyinterventions preventing adverse drug reaction was conducted at second floor pharmacy unit, Somdech-PhraDebaratana Medical Center, Ramathibodi hospital between 1 July 2013 and 31 December 2013. Potentialcost avoidance of ADR was calculated using diagnosis-related groups (DRG’s) data. Results showedthat the detection of ADR was 0.239%. The most frequent ADR came from Penicillin group was accountedfor 32.4% of total case. The estimated cost avoidance generated during July-December 2013 was ThaiBaht (THB) 592,320 to THB 1,257,428 (USD 19,278 to USD 40,925, value 2013). It can be concludedthat hospital pharmacists positively impacted on economic benefit of patients by providing ADR detection.More complete data are needed to get a better results of a real cost avoidance of ADR prevention.
Optimasi Uji Difusi Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksi Progesteron Asetat (MPA) dalam Sediaan Mikroemulsi Azrifitria Azrifitria; Supandi Supandi; Muhardi Ritonga
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.757 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.187

Abstract

Uji difusi kombinasi testosteron undekanoat (TU) dan medroksi progesteron asetat(MPA) dalam sediaan mikroemulsi yang telah dilakukan belum menunjukkan profil difusi yang optimal.Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi medium difusi dan kinetika pelepasan sediaanmikroemulsi TU dan MPA. Parameter yang dioptimasi dalam penelitian ini adalah medium difusiyaitu menggunakan medium NaCl fisiologis, phosphate buffer saline (PBS) dan isopropanol-air (1:9).Pengujian difusi dilakukan dengan menggunakan alat Franz Diffusion Cell dan otot paha tikus jantanSprague-Dawley sebagai membran difusi yang dilakukan selama 18 jam. Hasil uji difusi dianalisisdengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) pada kondisi optimum dengan fase gerak metanolasetonitril(90:10), kolom C18, laju alir 1,2 ml/menit, volume injeksi 20 μl dan menggunakan detektorUV-Vis pada panjang gelombang 243 nm. Hasil analisis menunjukkan medium difusi yang palingoptimum adalah isopropanol-air (1:9). Kinetika pelepasan sediaan tersebut mengikuti kinetika ordenol dengan nilai r = 0,9913 untuk TU dan nilai r = 0,9777 untuk MPA.
Pengembangan Formula dan Uji Stabilitas Fisik-pH Sediaan Gel Facial Wash yang Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Kayu Kesambi Gabriela Eugresya; Christina Avanti; Stella Agustina Uly
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 4 (2017): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.648 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i4.769

Abstract

Kesambi (Schleichera oleosa (L.) Oken.) merupakan tanaman khas provinsi Nusa TenggaraTimur. Pada esktrak etanol kulit kayu Kesambi terbukti mengandung triterpenoid yang berfungsi sebagaiantimikroba dalam melawan gram negatif dan positif. Sediaan facial wash sebagai pembersih wajahmerupakan produk yang umum digunakan pada kehidupan sehari-hari, namun dengan karakteristikekstrak etanol kulit kayu kesambi dan karakteristik formula standard facial wash yang berbeda akanmenjadi tantangan dalam memformulasikannya menjadi sebuah produk yang stabil. Pada penelitian inidikembangkan 9 formula (formula 1 s.d formula 9) facial wash yang mengandung ekstrak etanol kulit kayukesambi yang dievaluasi organoleptis dan viskositasnya. Selanjutnya ditentukan 3 formula terbaik yaituformula 7, 8, dan 9 untuk diuji stabilitas dipercepat menggunakan climatic chamber pada suhu 40 ± 2˚C dankelembaban relatif 75 ± 5% dengan titik pengamatan pada hari ke-0, 8, dan 30 sebanyak tiga replikasi. Tigaformula dievaluasi berdasarkan organoleptis, viskositas, tingkat busa, daya sebar dan pH selama uji stabilitas.Selain itu, dilakukan modifikasi pada konsentrasi gelling agent pada formula yang dirancang, yaitu 0,5%;0,7%; dan 0,8%. Berdasarkan uji stabilitas yang dilakukan, ketiga formula terbaik mengalami peningkatansignifikan pada parameter viskositas dan penurunan pada daya sebar akibat penguapan air yang terjadipada sediaan selama 30 hari penyimpanan, namun ketiga formula tersebut memiliki pH yang stabil, dimanapH sediaan tidak berubah secara bermakna setelah 30 hari penyimpanan. Namun ketiga formula dapatmempertahankan busa selama 30 hari penyimpanan. Perbedaan konsentrasi gelling agent berpengaruhterhadap viskositas yang dihasilkan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan formula7 adalah formula terbaik berdasarkan parameter organoleptis, viskositas, tingkat busa, daya sebar, dan pH.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Herba Sambiloto (Andrographis paniculata) Eka Prasasti Nur Rachmani
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.45 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan herba Andrographispaniculata (sambiloto). Aktivitas antioksidan ekstrak air herba sambiloto dan fraksi-fraksinya diujidengan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (Dipheny-1-picrylhydrazyl). Dari hasilpenelitian diketahui bahwa IC50 ekstrak air, fraksi kloroform, fraksi etil asetat dan residu ekstrakherba sambiloto berturut-turut adalah 1036,76l; 820,15; 395,01; dan 1080,60 μg/ml. Hasil penapisanfitokimia menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid.
Pengaruh Pelarut terhadap Optimasi Reaksi Derivatisasi Lisinopril dengan 1-Fluoro-2,4-Dinitrobenzene serta Pemilihan Standar Internalnya Ririn Sumiyani; Sudibyo Martono; Sugiyanto Sugiyanto
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 1 (2016): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.786 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i1.49

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengoptimasi reaksi derivatisasi lisinopril dalam pelarut aquadesdan metanol dengan 1-fluoro-2,4-dinitrobenzene (FDNB) serta memilih standard internal. Gabapentin, amlodipin,enalapril, dan metoprolol dipilih sebagai kandidat standar internal (IS). Pada kondisi optimum reaksilisinopril, standar internal harus membentuk produk derivatisasi dengan FDNB. Reaksi derivatisasi lisinoprildalam pelarut aquades optimum pada pH 9,5 bufer borat dengan pemanasan pada suhu 70°C selama 25 menit.Pada kondisi ini yang dapat membentuk produk derivatisasi hanya gabapentin. Analisis lisinopril dengan standarinternal secara High Performance Liquid Chromatography (HPLC) menggunakan kolom Novapack C18 (250mm x 4,60 mm) dan fase gerak buffer asetat (0,02 M, pH 3,5):asetonitril = 55:45 dengan laju alir 0,8 ml/min. Pemisahanlisinopril-DNB dan gabapentin-DNB terjadi pada waktu retensi berturut-turut 12,06 dan 18,86 menitdengan waktu analisis 25 menit. Karena waktu analisis terlalu panjang, maka dicari alternatif waktu preparasidan analisis yang lebih cepat. Reaksi derivatisasi lisinopril dalam pelarut metanol, didapatkan kondisi optimumpada pH 11,0 tanpa pemanasan. Pada pelarut metanol, selain lisinopril, gabapentin, amlodipin, enalapril, danmetoprolol juga membentuk produk derivatisasi dengan FDNB sehingga berpotensi sebagai standar internal.Namun demikian, pada analisis secara Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC) menggunakan kolomAcquity BEH C18, fase gerak buffer asetat (0,01 M, pH 3,5):asetonitril:metanol = 70:15:15 dengan laju alir 0,3ml/min, semua standar internal tidak terpisah dengan produk derivatisasi lisinopril. Disimpulkan bahwa lisinoprildalam pelarut metanol lebih efektif karena reaksi derivatisasi dengan FDNB tidak memerlukan pemanasan.Analisis lisinopril dalam pelarut air dengan standar internal gabapentin menggunakan HPLC kolom NovapackC18 memerlukan waktu analisis 25 menit, sedangkan dalam pelarut metanol dengan UPLC menggunakan kolomAcquity BEH C18, analisis melalui derivatisasi dengan FDNB dapat dilakukan tanpa standar internal denganwaktu retensi lisinopril-DNB 4,67 menit.
Formulasi Sediaan Sabun Cuci Tangan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Efektivitasnya sebagai Antiseptik Nikmatul Ikhrom Eka Jayani; Kartini Kartini; Nurul Basirah
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 4 (2017): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.238 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i4.887

Abstract

Citrus aurantifolia (lime) is the natural ingredients having potential activity as an antiseptic. Thisstudy aimed to formulate a hand wash liquid soap with active ingredients lime juice and to evaluate its antisepticactivity. Three different formulas (Formula I, Formula II, and Formula III, with a concentration of lime juice 20,30, and 40%, respectively) were evaluated for their pH, visual appearance, density, and viscosity. Antiseptic activitytest was carried out using the replica method. The result showed that lime juice hand wash soap had a transparent,homogen, pale yellow color, and lime odor. Viscosity and pH of the preparation did not meet the criteriaof SNI (National Standart of Indonesia). Moreover, the results showed that an increased of lime juice concentrationimplied a significant decrease in viscosity and pH of the lime juice hand wash. Antiseptic activity test was indicatedby the percentage of bacterial reduction. The percentage of bacterial reduction for Formula I, II, and IIIwere 61.25, 68.89, and 89.06%, respectively. Statistical evaluation using one-way Anova (α = 0.05) followed byLSD showed the percentage of bacterial reduction in three formulas were significantly different compared tothe control formula (percentage of bacterial reduction = 35.8%). However, when the result were comparedto the positive control (percentage of bacterial reduction = 71.79%), there was no significant difference.
Personal Attributes of Pharmacy Graduates From an Indonesian University as Care Providers Desak Ernawati; Ya Ping Lee; Bruce Sunderland; Jeff Hughes
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 3 (2017): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.098 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i3.264

Abstract

Objective: Pharmacists’ roles in providing patient care remain limited in Indonesia, hencethis study aimed to determine the preparedness of pharmacy graduates from one university in Indonesia todeliver patient care. Methods: Pharmacy graduates (both registered pharmacists [104] and recent graduateseligible for registration [45]) were sent a validated self-administered survey. The survey sought theirperceptions about whether they had acquired 16 patient care related attributes. Further, it sought theiropinion on the desirability of having those attributes.Data were analysed using SPSS version 22.0. Results:Sixteen of 104 (15.4%) registered pharmacists and 40 of 45 (88.9%) recent pharmacy graduates participatedin the study. More than 50% of participants in both groups were female and most participants were aged intheir 20s. Of the recent pharmacy graduates the majority perceived they had at least partially acquired fourof 16 list attributes. Male and female recent graduates had significantly different beliefs about their leadershipability (p=0.004). In comparison, most registered pharmacists perceived they had 10 out of the 16 listedattributes. Conclusion: The findings of this study suggested that pharmacy graduates should be better preparedto deliver patient care, and that curriculum redesign with expansion of experiential learnings required.
Screening Variables in Reducing the Brown Color from the Filtrate of Heavy Metal’s Elimination Indrajati Kohar; Soediatmoko Soediman; Mario Mario; Deby Vinolia; Ni Nyoman Tri Puspaningsih; Leon Janssen
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.417 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.188

Abstract

Heavy metals contamination is a major concern in the world, and also is in Indonesia. Manyattempts have been done to reduce or even eliminate it from the environment, among other ways theuse of agriculture waste, such as rice straw. Why use rice straw? Because it is available abundantly.Many studies showed that rice straw could adsorb heavy metals from polluted water, and it is cheap.The drawback of rice straw is the color of the filtrate is brown, so that it cannot be used for everydayor household purposes. An attempt using enzyme has been tried to reduce the brown color and it didreduce the brown color. Enzyme L-α-arabino-furanosidase is used in this study. However, as there aremany variables used in the experiments, before optimization can be conducted, a screening needs to becarried out first. Type of enzyme (optimum temperature of 50oC and 70oC), incubation time and amountof enzyme, number time of washing, water for washing, place of the rice plantation (high land and lowland), and size of straw, are the variables that need to be screened. The variables that gives the highestresponse in this study were enzyme-50, amount of enzyme : straw = 2 : 1 (10 ml of enzyme for each 5g of straw), 1 hour incubation time, amount of washing : 5 x 5 ml, place of plant: low land, and size ofstraw: ground. As for the type of washing liquid, both either demineralised water or Pb solution were thesame. However, the variables are still need to be reduced, and the experiment/study will be continuedto optimize the reduced variables.
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (SO2 , H2S, NO2 dan TSP) Akibat Transportasi Kendaraan Bermotor di Kota Surabaya Isa Ma'rufi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 4 (2017): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.278 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i4.770

Abstract

Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) merupakan suatu pendekatan untukmenghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia, termasuk identifikasi terhadapadanya faktor ketidakpastian, penelusuran pada pajanan tertentu, memperhitungkan karakteristikyang melekat pada agen yang menjadi perhatian dan karakteristik dari sasaran yang spesifik. Jenispenelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan risk agent adalah SO2, H2S, NO2, dan TSP. Penelitiandilaksanakan di Jalan Bundaran waru, Jalan A. Yani, Jalan Darmo dan Jalan Perak untuk melihat risikokesehatan lingkungan akibat pencemaran udara kendaraan bermotor dengan waktu penelitianadalah bulan Juli 2015. Data yang digunakan adalah data primer. Variabel pada penelitian ini adalahidentifikasi bahaya, identifikasi sumber, analisis pajanan, analisis dosis-respon, karakterisasi risiko,dan manajemen risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian untuk kadar risk agent menunjukkanbahwa kadar SO2 tertinggi sebesar 7,3 mg/m3, kadar H2S tertinggi yaitu 2,10 mg/m3, kadar NO2tertinggi yaitu 4,1 mg/m3, dan kadar TSP tertinggi yaitu 2,46 mg/m3. Nilai RQ untuk setiap riskagent di lokasi studi seluruhnya menunjukkan di atas 1 (satu), hal itu berarti beberapa gas di udarayang berasal dari kendaraan bermotor sangat berisiko dan membutuhkan pengendalian lingkungan.

Page 2 of 17 | Total Record : 162