cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana)
Published by Universitas Surabaya
ISSN : 25276208     EISSN : 25279017     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Media Pharmaceutica Indonesiana (MPI) is a journal focusing on pharmaceutical aspects. MPI is dedicated to update and support the development of information and knowledge on pharmaceutical fields. This journal is published twice a year (June and December).
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
Tingkat Kesepahaman Masalah terkait Obat antara Dokter dan Apoteker di Apotek Fauna Herawati; Ni Nyoman Yuni Astrini; I Made Agus Gelgel Wirasuta
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.534 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.190

Abstract

Kolaborasi antar tenaga kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatankepada pasien. Kolaborasi antar tenaga kesehatan didefinisikan sebagai profesional tenaga kesehatandengan peran yang saling melengkapi dan kooperatif bekerja sama, berbagi tanggung jawab untukpemecahan masalah dan pengambilan keputusan untuk merumuskan dan melaksanakan rencanaperawatan pasien; demikian pula dalam kolaborasi dokter dan apoteker, diperlukan kesepahamantentang masalah terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesepahaman dokter-apoteker di klinik pada periode September-Oktober 2013. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif observasional dan dilakukan di salah satu apotek di Bali yang bekerja sama dengan dokterspesialis penyakit dalam. Sampel penelitian adalah resep dokter spesialis penyakit dalam untukpasien diabetes mellitus (DM) dan pengambilan resep dilakukan secara consecutive sampling. Jumlahsampel yang berhasil diperoleh berjumlah 102 lembar resep pasien diabetes melitus rawat jalanyang akan dianalisis melalui 3 tahap dengan menggunakan elemen medication therapy management(MTM), daftar periksa the Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) versi 6.2, dan kappa agreement.Hasil analisis menunjukkan tingkat kesepahaman (κ) sebesar 0,84. Kesepahaman antara dokterdan apoteker tentang masalah terkait obat sangat baik (95% sepaham); ketidaksepahaman terutamaterkait pertimbangan klinis penggunaan obat dan kepatuhan pasien, oleh karena itu apotekerperlu meningkatkan pengetahuan agar dapat berkontribusi dalam kolaborasi tersebut. Apotekerdalam kolaborasi interprofesional dapat berperan dalam pengaturan dosis, identifikasi efek samping,rekonsiliasi pengobatan, dan memberikan rekomendasi terapi berbasis bukti.
Cytotoxic Activity of Pentacyclic Triterpene-3-Heptadecanoate Ester against Hela Cell Line and Its Docking Study Sri Mulyani Mulyadi; Tri Yuliati; Maulana Tegar; Imam Ardhila
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 1 (2016): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.04 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i1.35

Abstract

Pentacyclic triterpene-3-heptadecanoate (12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-heptadecanoate)ester refers to the compound as a result of reaction between pentacyclic triterpene-3-ol(12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-ol) and heptadecanoic acid. This research was aimed to conductcytotoxicity test of pentacyclic triterpene-3-heptadecanoate; 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-oland 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-acetate esters against Hela cell line. The activity assay wascarried out using MTT method. The results indicated that IC50 value of 12,13-dihydro-α-amyrin-3-heptadecanoate; 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-acetate and 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-ol were 111.0, 151.1 and 944.4 μg/ml, respectively. The compound of 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-heptadecanoate had the lowest IC50 value, suggesting it has a potency to be synthesized as ananticancer drug.
Aktivitas Inhibisi Enzim Alfa-glukosidase dari Ekstrak Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) secara In vitro Ari Yuniarto; Nita Selifiana
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 1 (2018): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.005 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i1.1299

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia.Salah satu obat yang dapat digunakan untuk menangani diabetes mellitus, khususnya untuk diabetesmellitus tipe II adalah akarbosa. Akarbosa dapat digunakan pada pasien dengan kadar gula post-prandialyang tinggi. Akarbosa bekerja dengan mekanisme menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase di dalamusus. Penghambatan yang terjadi pada enzim alfa-glukosidase menyebabkan penundaan absorpsi dan digestiglukosa. Maka, kenaikan kadar gula post-prandial dapat dicegah. Namun, penggunaan obat sintetik antidiabetesseperti akarbosa dalam jangka waktu panjang dapat memberikan beberapa efek samping, khususnyagangguan pada sistem saluran pencernaan. Oleh karena itu, penggunaan obat bahan alam sebagai terapialternatif dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Salah satu tanaman di Indonesia yang memiliki potensisecara empiris sebagai antidiabetes adalah bangle (Zingiber cassumunar). Penelitian ini bertujuan untuk mengujiaktivitas penghambatan terhadap enzim alfa-glukosidase dari ekstrak etanol rimpang bangle. Hasil IC50yang didapatkan dari uji aktivitas penghambatan enzim alfa-glukosidase adalah 98,31 μg/ml. IC50 akarbosasebagai pembanding adalah 36,17 μg/ml. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat disimpulkanbahwa ekstrak etanol rimpang bangle memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan dan dipertimbangkanlebih lanjut sebagai kandidat obat antidiabetes, khususnya untuk mengobati diabetes mellitus tipe II.
Efektivitas Antibiotik Golongan Sefalosporin Generasi Ke-3 Dibandingkan Fluroquinolon Terhadap Pasien Infeksi Saluran Kemih di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta F F Baso; D A Perwitasari; I Risdiana
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 1 (2018): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.742 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i1.1300

Abstract

Salah satu penyakit infeksi yang banyak dijumpai di rumah sakit adalah infeksi salurankemih. Pemilihan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan pertumbuhan resistensi dan multipelresistensi mikroba terhadap antibiotik yang berdampak pada meningkatnya morbiditas, mortalitas,dan biaya kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan perbandinganlama rawat inap antibiotik golongan sefalosporin generasi ke-3 dan fluoroquinolon di instalasi rawatinap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan kohort retrospektifpada pasien ISK periode Januari 2015 – Desember 2017. Semua data pasien yang memenuhi kriteriainklusi diambil dari catatan rekam medis pasien. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 66 pasienISK, 90,9% didominasi oleh perempuan dan 53% didominasi oleh kelompok berumur >60 tahun.Kedua golongan antibiotik tidak menunjukkan perbedaan bermakna terhadap luaran terapi muntah(p=0,178), nyeri pinggang (p=1,000), nyeri berkemih (p=0,587), dan lama rawat inap (p=0,364). Sedangkankedua golongan antibiotik menunjukkan perbedaan bermakna terhadap luaran terapi suhubadan (p=0,001) dan lekosit urin (p=0,001). Antibiotik golongan fluoroquinolon memiliki rata-ratalama rawat inap lebih cepat 5,42 hari dibandingkan golongan sefalosporin generasi ke-3. Efektivitasantara kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) terhadap suhu badan danlekosit urin, namun kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p>0,05) terhadapluaran terapi muntah, nyeri pinggang, nyeri berkemih, dan lama rawat inap.
Studi Farmakokinetika Teofilina Setelah Pemberian Oral Dosis Tunggal Tablet Teofilina dan Aminofilina Lepas Kendali pada Subyek Normal Nani Parfati; Jenny Chandra; Tan Kiauw Sia; Doddy de Queljoe; Thomas Kardjito
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 1 (2018): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.627 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i1.1295

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari farmakokinetika dari teofilina setelahpemberian oral dosis tunggal tablet teofilina dan aminofilina lepas kendali pada subyek normal. Ta–blet teofilina (dosis 300 mg) dan aminofilina (dosis 350 mg) lepas kendali diberikan dalam bentukoral dosis tunggal, pada pria normal (20-30 tahun, 50-75 kg), tidak merokok, dengan fungsi paruparu,hati, ginjal dan jantung normal. Kadar teofilina serum ditentukan dengan metode FlourescencePolarization Immunoassay (FPIA). Parameter farmakokinetika yang diamati meliputi: t maks, Cpmaks, AUC, tetapan laju absorpsi (Ka) dan eliminasi (K) serta t ½ eliminasi. Hasil penelitian menunjukkanbahwa profil kurva kadar teofilina serum terhadap waktu untuk tablet teofilina (AUC=97,56μg/ml jam, Cp maks=5,83 μg/ml, Ka=0,209 jam-1, t maks=4 jam, K=0,080 jam-1, dan t½=8,87 jam)dan aminofilina (AUC=121,93 μg/ml jam, Cp maks=6,70 μg/ml, Ka=0,239 jam-1, t maks=6,8 jam,K=0,061 jam-1, dan t½=11,51 jam) lepas kendali sesuai dengan profil farmakokinetika sediaan lepaskendali pada umumnya.
MYOPATHY ADVERSE DRUG REACTION ASSOCIATED WITH LANSOPRAZOLE: A CASE REPORT Lidya Karina; Hanny Cahyadi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 1 (2018): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.425 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i1.1301

Abstract

Proton pump inhibitor has been reported to cause myopathic adverse drug reactions in severaloverseas countries. Unfortunately, this case has never been raised and has not received much attentionin Indonesia. A case about myopathy associated with lansoprazole in 48-years old man has been recently reportedin Indonesia. Assessment methods used were time series data collection followed by causality analysisusing Naranjo Scale. The results of analysis revealed a Naranjo Scale of 9, which was interpreted as definite.This report concluded that lansoprazole could triggered myopathy adverse drug reaction in some sensitivepatient. The mechanism presumably through inhibition of H+K+-ATPase in other tissue which can leaddestruction of myofibril and leakage of calcium, pottasium, phosphate, myoglobin, creatine phosphokinase,lactate dehydrogenase, and aspartate transaminases from the muscle. This case report aims to remindhealth professionals to pay more attention at possible myopathy adverse drug reactions in the use of lansoprazoleand other proton pump inhibitors, so that more serious adverse drug reactions could be prevented.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN Coleus Scutellarioides Novalia Melisa; Idan Hartianti; Valentio F Prakoso; Hilwan Y Teruna; Rudi Hendra
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 1 (2018): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.317 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i1.1297

Abstract

Coleus scutellarioides merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk mengobati berbagaijenis penyakit di Indonesia. Pada penelitian ini, daun segar diekstraksi dengan pelarut yang berbeda(metanol, etil asetat, diklorometana, dan n-heksana). Semua ekstrak diuji aktivitas antioksidannya denganmenggunakan radikal bebas DPPH. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak diklorometana memiliki aktivitasantioksidan yang paling tinggi, diikuti dengan ekstrak etil asetat dengan nilai IC50 masing-masing29,26 dan 67,22 μg/mL. Ekstrak metanol dan n-heksana menunjukkan aktivitas antioksidan yang lemahdengan nilai IC50 > 500 μg/mL. Selain itu, uji toksisitas juga dilakukan pada ekstrak menggunakan BrineShrimp LethalityTest (BSLT). Hasil menunjukkan ekstrak n-heksana memiliki toksisitas yang tinggi diikutidengan ekstrak diklorometana, etil asetat, dan metanol dengan nilai LC50 masing-masing 41,59; 59,93;312,61; dan >500 μg/mL. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tanaman ini mengandung senyawa yangmemiliki aktivitas antioksidan dan memiliki toksisitas yang baik sebagai uji pendahuluan antikanker.
Pengembangan Model Hewan Coba Tikus Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Induksi Diet Tinggi Fruktosa Intragastrik Devyani Diah Wulansari; Devyana Dyah Wulandari
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 1 (2018): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.459 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i1.1302

Abstract

Pada beberapa tahun terakhir banyak dikembangkan model hewan diabetes mellitus untukmemahami patogenesis, komplikasi, dan pengaruh genetik yang meningkatkan risiko diabetes mellitustipe 2, baik dengan menggunakan bahan kimia maupun dengan modifikasi secara genetik termasuk tikusknockout transgenik, umum, dan knockout spesifik jaringan. Dalam penelitian ini model hewan diabetesmellitus tipe 2 dikembangkan melalui metode pendekatan konsumsi gula pada manusia dengan mengacupada karakteristik kondisi diabetes mellitus tipe 2, penyebab atau mekanisme yang mendasari, serta pertimbangankeuntungan dan kerugian bagi para peneliti dalam penelitian diabetes. Penelitian ini menggunakan32 ekor hewan coba, diadaptasikan selama 14 hari kemudian dibagi dalam 4 kelompok yaitukelompok kontrol, kelompok perlakuan yang diberi larutan fruktosa 2, 5, dan 9 g/kgBB selama 56 hari.Hasil uji komparasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar kelompok (p<0,05) padavariabel dosis fruktosa dan gula darah puasa akhir. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberianfruktosa secara intragastrik jangka panjang dapat memicu kenaikan glukosa darah puasa pada tikus.
Penggunaan Analgesik untuk Perawatan Paliatif Pasien Kanker di Poli Paliatif Puskesmas di Kota Surabaya Fauna Herawati; Vina Fitriana Pratiwi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 1 (2018): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.177 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i1.1298

Abstract

Gejala paling umum dan menyedihkan pada pasien kanker adalah nyeri. Oleh karena itu telah dilakukanpenelitian yang bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan analgesik dan mengevaluasi tingkatkualitas hidup pasien kanker setelah mendapatkan perawatan paliatif dengan alat ukur nyeri berupa kuesionerBrief Pain Inventory (BPI) dan kuesioner Indonesian Barrier Quetionnaire (IBQ). Penelitian ini adalah noneksperimentaldengan rancangan penelitian cross sectional. Pasien kanker diberikan alat ukur nyeri dan kuesionerpada saat datang ke Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil penggunaan analgesik padapasien kanker sudah sesuai dengan pedoman bebas nyeri WHO yaitu step 2 pengobatan untuk nyeri ringan hinggasedang dengan obat yang digunakan kombinasi antara kodein dan parasetamol. Kualitas hidup pasien kankeryang telah menerima perawatan paliatif sudah cukup baik, diukur menggunakan alat ukur untuk penilaiannyeri, BPI, terlihat bahwa nyeri yang dirasakan adalah nyeri ringan dengan hasil penilaian 0,8322 serta diukurmenggunakan kuesioner IBQ dapat terlihat hambatan yang terjadi adalah kecil dengan hasil penilaian 0,432.
Sintesis Senyawa Turunan Amoksilin Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Bakteri Salmonella typhi Hadi Barru Hakam Fajar Siddiq; Dewi Rashati; Dewi Riskha Nurmalasari
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 2 (2018): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.574 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i2.1319

Abstract

The synthesis of amoxicillin derivate has been done by reacting amoxicillin with 4-t-butylbenzoil chloride. The product was characterized by organoleptic test, melting point determination, TLC, UV/Vis Spectrophotometry, and FTIR Spectrophotometry. Antibacterial activity of amoxicillin derivative against Salmonella typhi were tested using dilution method. Result showed that the product has characteristic as follow: light yellow powder, bitter bite, melting point of 132 °C, Rf value of 0.86, pH value of 7.7, maximum wavelength (uv) of 286 nm. Moreover, FTIR spectra of amoxicillin derivate exhibited peaks at 3271 cm-1 (-NH amine), 2962 cm-1 (-CH aromatic), 1633 cm-1 (-C=O ketone), and other. Antibacterial test showed that amoxicillin derivate was unable to form a clear zone around the disc paper. Amoxicillin derivate cannot be used for the treatment of Salmonella typhi.

Page 4 of 17 | Total Record : 162