cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Suska Journal of Mathematics Education
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 152 Documents
Perbedaan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa antara Model Eliciting Activities dan Discovery Learning Riska Asmara; Ekasatya Aldila Afriansyah
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i2.5714

Abstract

Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap materi pembelajaran menjadikan siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan hendaknya berpusat pada siswa, agar siswa memiliki kebebasan untuk memperdalam materi dengan pemahamannya sendiri. Dua model pembelajaran yang berpusat pada siswa dipilih sebagai solusi dalam mengatasi rendahnya kemampuan komunikasi matematis yaitu Model Eliciting Activities dan Discovery Learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa antara yang mendapatkan pembelajaran Model Eliciting Activities dengan yang mendapatkan pembelajaran Discovery Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 15 Garut. Sampel dipilih secara acak sebanyak dua kelas yaitu kelas X MIPA 8 sebagai kelas eksperimen I yang berjumlah 32 orang siswa dan kelas X MIPA 7 sebagai kelas eksperimen II yang berjumlah 30 orang siswa. Kelas eksperimen I yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran Model Eliciting Activities dan kelas eksperimen II yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran Discovery Learning. Instrumen penelitian yang digunakan Instrumen tes kemampuan komunikasi matematis berupa soal uraian (Pretest dan Posttest) dan instrumen non tes berupa angket. Berdasarkan hasil analisis secara statistik diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa antara yang mendapatkan pembelajaran Model Eliciting Activities dengan yang mendapatkan pembelajaran Discovery Learning. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada kelas Model Eliciting Activities berada pada intepretasi sedang dan kelas Discovery Learning berada pada interpretasi rendah. Respon siswa terhadap pembelajaran Model Eliciting Activities dan pembelajaran Discovery Learning menunjukkan respon yang baik.
KUALITAS HASIL BELAJAR STATISTIKA SISWA MTs YANG DIBELAJARKAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING Nuralam Nuralam Nuralam
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i2.5744

Abstract

High and low acquisition of students' mathematics learning outcomes is influenced by internal and external factors. External factors of concern are related learning approaches so students are easy to learn mathematics. There is a tendency for the role of students to be more passive and teachers to be more active in the process of learning mathematics. This condition results in low acquisition of mathematics learning outcomes. One alternative solution is to teach students through the problem posing approach, so as to contribute to the involvement of students in learning mathematics. The purpose of this study was to find out: (1) statistics learning outcomes of students taught through the problem posing approach were higher than those taught through direct learning approaches and (2) student responses after the statistical learning process with a problem posing approach. This study uses a quasi-experimental study with a control group only design post test design. The population is students of MTsS Darul Hikmah Aceh Besar grade VIII and the sample was total sampling. Data were collected by statistical learning outcomes and response questionnaires. Data analysis techniques used t test for test data and response questionnaire data through analysis of average score criteria. Based on the results of the analysis of the test data obtained that tcount >ttable is 2,45  >  1,70. From the results of the questionnaire data the average score was 3.29. It was concluded that the statistical learning outcomes of students taught through the problem posing approach were higher than those taught through direct learning approaches. And the student response questionnaire after the statistical learning process with the problem posing approach in the very positive category
Efektifitas Bahan Ajar Mata Kuliah Matematika Diskrit Berbasis Konstruktivisme Majidah Khairani Siregar
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i2.5888

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis konstruktivisme yang valid, praktis dan efektif pada mata kuliah matematika diskrit. Bahan ajar yang dikembangkan berupa buku kerja matematika diskrit berbasis konstruktivisme. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan dengan yang terdiri dari 3 tahap yaitu: tahap Pendefenisian, tahap Perancangan dan tahap Pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bahan ajar dinyatakan valid oleh validator, yang artinya bahan ajar valid dan sudah dapat digunakan oleh mahasiswa yang mengambil matakuliah Matematika Diskrit di STKIP Ahlussunnah. Dan hasil analisis validasi RPKPS termasuk dalam kategori valid, artinya RPKPS yang digunakan sudah sesuai dengan bahan ajar yang digunakan. (2) Analisis hasil angket diperoleh dalam kategori praktis, yang artinya  bahan ajar mudah digunakan. 3) Analisis hasil  tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil ujian mahasiswa berada pada tingkat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar sudah valid praktis dan efektif
Profil Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal pada Mata Kuliah Kalkulus Diferensial berdasarkan Gaya Kognitif dan Habits of Mind Hayatun Nufus; Rezi Ariawan
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i2.6146

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan profil kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal pada mata kuliah kalkulus differensial berdasarkan gaya kognitif dan habits of mind. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian adalah mahasiswa semester 3 jurusan Pendidikan Matematika FTK UIN Suska Riau semester ganjil 2017/2018 yang sedang menempuh mata kuliah kalkulus peubah banyak. Intrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar GEFT untuk mengidentifikasi gaya kognitif, lembar angket habits of mind untuk memperoleh informasi tentang habits of mind mahasiswa, serta lembar tes soal kemampuan berpikir koneksi matematis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari teknik tes dan teknik nontes. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal pada mata kuliah differensial terbagi atas tiga jenis kesalahn, yaotu kesalahan fakta, operasi dan prinsip serta kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah kesalahan prinsip.
Proses Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi Kusaeri Kusaeri
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i2.6098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan teori pemrosesan informasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di salah satu SMAN favorit di kota Surabaya kelas XIMIA-4. Subjek penelitian dipilih berdasarkan skor Tes Kemampuan Matematika (TKM) dan masukan dari guru bidang studi matematika. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari masing-masing dua siswa yang berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua siswa menerima informasi atau stimulus berupa soal matematika melalui sensory register dengan indra penglihatan dan pendengaran. Kemudian terjadi attention setelah siswa membaca soal dan muncul perception saat memahami soal. Perception terjadi ketika siswa melakukan retrieval konsep yang dibutuhkan dari long term memory untuk menyelesaikan masalah. Perbedaan saat melakukan retrieval pada masing-masing siswa yaitu siswa yang berkemampuan matematika tinggi mengalami lupa atau forgotten lost terhadap suatu konsep tertentu. Sedangkan siswa yang berkemampuan matematika sedang mengalami kesalahan atau retrieval failure dalam menjelaskan konsep terkait pengertian sudut elevasi. Sedangkan bagi siswa yang berkemampuan matematika rendah sering mengalami kesalahan dan lupa dikarenakan konsep-konsep yang dibutuhkan di short term memory tidak tersimpan dengan baik oleh long term memory.
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Pembelajaran Team Assisted Individual Siswa Kelas VII-1 SMP 32 Pekanbaru P. Poritas
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i2.4857

Abstract

As a mathematics teacher who taught class VII at SMP N 32 Pekanbaru. Researchers feel responsible for students' failures in learning. In class VII-1 where researchers teach, there are problems that need to be resolved, including the activities and student learning outcomes of mathematics that are very low. Some students are passive and do not want to ask if they have difficulty in learning mathematics. The students scores who reach KKM ≥ 80 is 43.8%. Based on these problems, it is necessary to improve the activities and mathematics learning outcomes of students through the cooperative learning model type Team Assisted Individualization Class VII-1 SMP N 32 Pekanbaru in 2018. The research method used is Classroom Action Research. Activities carried out include planning, implementation, observation, and reflection. The activity data is collected through observations at the end of each cycle. Data analysis using qualitative and quantitative. The results of Classroom Action research, namely from the learning outcomes in the first cycle students who complete learning from meetings 1, 2 and 3 on average are 66.7% in the second cycle increased to 87.1% up by 20.4% Learning incompleteness students are due to their lack of concrete abilities, therefore need guidance and attention from the teacher, from these results indicate that indicators of learning outcomes 75% of students who get a value of 80 have been reached in cycle 2.
Pengembangan Bahan Ajar Matematika Realistik berbasis Alquran Pokok Bahasan Pecahan Muhammad Ihsan
Suska Journal of mathematics Education Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v5i1.6824

Abstract

AlQur'an-based realistic mathematics is an approach used in compiling fraction teaching materials, connecting mathematics with the Qur'an is an effort to make mathematics learning more meaningful and realistic. The focus of this research is how to develop Qur’an-based realistic Mathematics teaching material that is valid and practical fraction. This research is a development research that adopts the ADDIE model. However, in this study only did three stages, namely analysis, design and development. Teaching materials that have been designed are validated by three experts namely media experts, design experts and content experts as well as practicality tests by students through data collection techniques using questionnaires. The results of data analysis show that all validation results are in the "valid". While the level of practicality measured by the response questionnaire of students gets in the category "practical".
Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Tipe Kepribadian Thinking-Feeling Dalam Menyelesaikan Soal PISA Ade Miftah Fauzi; Zainal Abidin
Suska Journal of mathematics Education Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v5i1.6769

Abstract

Hasil PISA dalam kompetensi matematika Indonesia tahun 2015 berada pada peringkat 62 dari 70 negara. Soal PISA berhubungan dengan permasalahan konkret, sehingga mampu meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses berpikir kritis siswa tipe kepribadian Thinking-Feeling dalam menyelesaikan soal PISA. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah 1 siswa tipe kepribadian Thinking dan 1 siswa tipe kerpibadian Feeling kelas IX SMP swasta di Surabaya. Instrumen penelitian terdiri atas tes kepribadian MBTI, soal PISA, dan pedoman wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa Thinking dan Feeling dapat memahami masalah dan kemampuan klarifikasi. Tahap perencanaan siswa kepribadian Thinking dapat memprediksi sedangkan siswa Feeling tidak dapat dalam penyelesaian masalah dengan tepat. Pada tahap membuat kesimpulan siswa Thinking dapat memenuhi indikator tersebut, sedangkah siswa Feeling tidak dapat menunjukkan kemampuan membuat kesimpulan. Proses memeriksa kembali siswa Feeling hanya memenuhi Keterampilan Berpikir Kritis asesmen dan inferensi pada indikator menilai kebenaran langkah pemcehan dan membuat generalisasi. Sedangkan siswa Thinking dapat memenuhi semua kemampuan inferensi dan asesmen. Siswa tipe kepribadian Thinking telah memenuhi semua indikator keterampilan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal PISA, sedangkan siswa tipe kepribadian Feeling tidak memenuhi semua indikator dalam menyelesaikan soal PISA.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw K Kuswandi; Heni Puji Astuti
Suska Journal of mathematics Education Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v5i1.6695

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini menggunakan desain diskriptif kualitatif dengan menggunakan model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dengan instrument soal posttest. Dengan menganalisis hasil posttest sampel penelitian dari masing-masing katagori, maka dapat  ditemukan terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis dari subjek penelitian yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh pada peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa.
Kompetensi Pedagogik: Sebuah Tinjauan tentang Internalisasi Nilai-Nilai Karakter pada Pembelajaran Matematika SD Sabaruddin Dahlan; Rita Sari; Rosnidar Mansor
Suska Journal of mathematics Education Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v5i1.6318

Abstract

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dari implementasi kurikulum 2013 (K-13) yang menghendaki guru untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter pada semua materi ajarnya. Demikian pula dengan pelajaran matematika pada jenjang sekolah dasar (SD), guru dituntut memiliki kemampuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan penanaman nilai-nilai karakter pada materi ajarnya. Namun pada kenyataannya proses ini bukanlah sesuatu yang mudah karena guru harus memiliki sejumlah kompetensi yang mumpuni dalam mengajar, terutama kompetensi pedagogik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan mulai bulan April-Oktober 2018 yang melibatkan 43 orang guru SD di Kota Langsa. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemilihan model, metode, dan media pembelajaran serta sumber belajar matematika oleh guru kelas sudah sesuai dengan pertimbangan terhadap karakteristik siswa dan mata pelajaran; (2) namun ditemukan juga kendala pada implementasi nilai-nilai karakter yang tampak pada rencana kerja harian, hal ini disebabkan sebagian guru tidak paham terhadap perangkat ajar K-13 dan bahkan rencana kerja harian diambil secara langsung dari internet. Sehingga diharapkan kepada Dinas Pendidikan terkait untuk terus meningkatkan pelatihan bagi guru kelas terutama yang berkaitan dengan penyusunan rencana kerja harian sesuai dengan K-13

Page 6 of 16 | Total Record : 152