cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 18298966     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Gradasi Teknik Sipil diterbitkan pertama kali dengan nama Jurnal Teknik Sipil pada bulan Agustus 2004 dengan ISSN 1829 – 8966, yang diterbitkan oleh Unit Pengembangan dan Kerjasama Jurusan Politeknik Negeri Banjarmasin. Ruang lingkup makalah meliputi bidang Teknik dan Manajemen dengan konsentrasi Bidang Transportasi, Geoteknik, Struktur, Keairan dan Manajemen Konstruksi.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024" : 14 Documents clear
KUAT GESER CLAY SHALE AKIBAT VARIASI KADAR AIR Norhadi, Ahmad; Akhmad Marzuki; Nur Alisa Ramadhania
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.1402

Abstract

Sebagian besar jenis tanah di Kota Batulicin Provinsi Kalimantan Selatan adalah clay shale yang berada di permukaan tanah sampai kedalaman tertentu. Pada lapisan tanah terbuka Clay shale memiliki potensi negatif sebagai perisai alami yang menghalangi pergerakan air sehingga menyebabkan permasalahan drainase dan banjir. Selain itu clay shale dapat menyebabkan pergerakan tanah yang tidak stabil ketika mengalami perubahan volumetrik akibat perubahan tekanan, kelembaban atau kadar air sehingga terjadi penurunan kuat geser. Dalam rangka mengetahui nilai kuat geser tersebut telah dilakukan pengujian sifat fisis dan mekanis di laboratorium akibat perubahan kadar air. Pengujian tersebut dilakukan dengan membuat 4 (empat) sampel rekonstruktif lolos saringan No 4 dengan kadar air alami (Wn) untuk undisturbed sample (UDS) dan 2Wn, 3Wn dan kadar air pada batas cair (WLL) untuk sampel rekonstruktif yang diuji dengan pengujian geser langsung dan kuat tekan bebas. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kadar air dari kadar air alami (Wn) akan menurunkan nilai berat volume, sudut geser dalam, kuat geser undrained dan kohesi undrained. Sementara peningkatan kadar air sampai 3Wn akan meningkatkan nilai kohesi dan akan mengalami penurunan jika peningkatan kadar air lebih besar dari 3Wn.
PENENTUAN JARAK KRITIS BAUT PADA SAMBUNGAN BAMBU GOMBONG (GIGANTOCHLOA PSEUDOARUNDINASEA) BERDASARKAN KUAT GESER DAN KUAT TUMPU BAMBU Astuti Masdar; Indri Febriani; Sutria Desman; Anita Dewi Masdar; Ronny Junnaidy
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.1391

Abstract

Bambu merupakan material konstruksi ramah lingkungan yang mempunyai peluang besar untuk dikembangkan pada bangunan hijau. Kondisi ini dikarenakan bambu memiliki kharakteristik mekanik yang baik. Meskipun demikian, penggunaan bambu belum dapat dimaksimalkan karena sedikitnya informasi terkait desain struktur bambu termasuk geometri dari sambungannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan jarak kritis baut pada sambungan bambu Gombong (Gigantochloa Pseudoarundinasea). Penelitian dilakukan secara eksperimental berdasarkan standar ISO N22157. Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai rata-rata kadar air Bambu Gombong  memenuhi persyaratan pengujian kuat geser dan kuat tumpu yaitu kadar air < 15%. Nilai kuat geser rata-rata Bambu Gombong sebesar 5,89 MPa. Sedangkan rata-rata kuat tumpu Bambu Gombong adalah sebesar 36,47 MPa. Berdasarkan nilai kuat geser dan kuat tumpu dilakukan analisis terkait jarak baut pada sambungan bambu dan didapatkan jarak kritis baut pada sambungan Bambu Gombong dari ujung batang bambu tanpa ruas ke baut adalah sekitar 4,27 D atau 4,27 kali diameter baut. Hasil penelitian ini sangat penting sekali sebagai dasar dalam desain struktur sambungan bambu yang menggunakan baut sebagai alat sambungnya.
ANALISIS PERBANDINGAN KETEBALAN PERKERASAN LENTUR ANTARA DESAIN RENCANA DENGAN PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE MDP 2017 DAN METODE BINA MARGA PT T-01-2002-B. (STUDI KASUS: RUAS JALAN GUBERNUR SYARKAWI (STA 24+500 SD. STA 27+000). Lestari, Utami Sylvia; Darmansyah Tjitradi; Fauzi Rahman; Mona
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.1392

Abstract

Penelitian dilakukan pada Jalan Gubernur Syarkawie (Sp. Handil Bakti (Sp. Serapat)-Km. (By Pass Banjarmasin)) tepatnya pada STA 24+500 sd. STA 27+000 yang terletak di dekat bundaran Liang Anggang KM. 17. Panjang jalan yang direncanakan adalah 2500 m. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbandingan ketebalan perkerasan lentur antara desain rencana dengan perencanaan menggunakan Metode MDP 2017 dan Metode Bina Marga Pt T-01-2002-B. Dari hasil analisis didapatkan bahwa Metode MDP 2017 menggunakan lapis perkerasan AC–WC, AC–BC, AC-Base dan Lapis Penopang (Base course, sedangkan metode Bina Marga Pt T 01-2002-B menggunakan lapis perkerasan AC–WC, AC–BC dan AC-Base tanpa Lapis Penopang (Base course). Kedua metode tersebut menggunakan Lapis Pondasi Atas berupa Lapis Pondasi Agregat Kelas A. Perbedaan signifikan terletak pada lapis pondasi dasar sebagai perbaikan tanah bawah. Metode MDP 2017 serta Gambar Rencana menggunakan lapis penopang dengan memakai lapisan geotextile, sebaliknya metode Pt T 01- 2002- B menggunakan Lapis Pondasi Agregat Kelas B.
PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATU BARA SEBAGAI PENGGANTI PASIR PADA CAMPURAN BERASPAL HRS-BASE Hawinuti, Riska; Gazalie, Rifanie; Tomy Isanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.1401

Abstract

Berlimpahnya limbah batu bara yang dikenal dengan istilah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) memunculkan gagasan untuk mengelola limbah tersebut dengan teknologi tertentu agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan additif, salah satunya untuk campuran perkerasan aspal. Adanya PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa FABA tidak lagi terdaftar pada kategori limbah B3, memberi peluang untuk pemanfaatan FABA sebagai subtitusi semen, bahan campuran pada perkerasan, restorasi tambang dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh limbah batu bara sebagai material subtitusi pasir terhadap karakteristik HRS-Base, dimana Tingkat Kesiapterapan Teknologi penelitian ini adalah TKT 4. Pengujian material yang dilakukan adalah pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian campuran beraspal panas dengan alat Marshall menurut Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 revisi 2. Hasil pengujian terhadap 4 sampel dengan formulasi campuran agregat kasar 15%, agregat sdang 13%, agregat halus 55%, pasir 10% dan Filler 7% diperoleh kadar aspal awal rencana 6,0% dengan nilai VIM sebesar 9,364%, VMA sebesar 20,04%, VFA sebesar 53,28%, Flow sebesar 4,7 mm, Stabilitas sebesar 1265,3 kg dan Marshall Qoutient (MQ) sebesar 269,2 kg/mm. Dimana VIM dan VFA belum memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.
PERBANDINGAN ANGGARAN BIAYA ANTARA RUMAH KONVENSIONAL DENGAN RUMAH TEKNOLOGI RUSPIN Aunur Rafik; Cahyani, Rinova Firman; Hery Kiswanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.1408

Abstract

Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN) merupakan rumah knock down dengan sistem modular berbahan panel beton yang praktis dan pengerjaannya memerlukan waktu lebih singkat dibanding rumah konvensional. Rumah RUSPIN dapat digunakan sebagai hunian kedaruratan bencana dan untuk memenuhi tingginya kebutuhan rumah layak huni. Berdasarkan data gambar kerja, data lapangan, SNI, dan harga satuan barang dan upah, kemudian dihitung dan dibandingkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan rumah tipe 36 menggunakan metode konvensional dan metode teknologi RUSPIN untuk diketahui mana yang lebih efisien dari segi biayanya. Rencana anggaran biaya untuk pembangunan rumah tipe 36 metode konvensional sebesar Rp.131.620.366 sedangkan menggunakan teknologi RUSPIN sebesar Rp.140.230.969. Selisih anggaran biaya sebesar Rp.8.610.604 atau 6,54% lebih murah menggunakan metode konvensional.
PENGARUH PERBAIKAN WAKTU HAMBATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT Muhammad Arsyad; Rahma Norfaeda; Dessy Lestari Saptarini; Muhammad Amril Asy'ari
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.1419

Abstract

Perbaikan waktu hambatan dapat dilakukan dengan menghilangkan waktu hambatan yang dapat dihindari baik dari factor manusia, alat maupun lingkungan seminimal mungkin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan studi literatur, pengamatan di lapangan untuk mengetahui waktu siklus alat gali muat dan alat angkut, bucket fill factor, dan waktu hambatan dari alat gali muat maupun alat angkut. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh waktu siklus rata – rata aktual dari alat gali muat selama 27,85 detik dan alat angkut selama 1208,4 detik. Produktivitas aktual sebelum perbaikan waktu perbaikan dari alat gali muat sebesar 275,68 BCM / Jam, sedangkan untuk alat angkut sebesar 84, 47 BCM / Jam. Faktor yang mempengaruhi produktivitas dari alat gali muat antara lain waktu siklus yang melebihi standar parameter, tinggi jenjang front loading belum optimal, dan kondisi alat mengalami breakdown. Sedangkan alat angkut dipengaruhi kondisi permukaan jalan yang undulating, kemampuan operator, dan kondisi alat lebih sering standby. Setelah dilakukan perbaikan waktu hambatan dengan mengurangi waktu hambatan yang dapat dihindari didapat nilai produktivitas alat gali muat sebesar 416,75 BCM / Jam, sedangkan untuk alat angkut sebesar 124,06 BCM/jam. Dengan demikian ketercapaian target produktivitas alat gali muat meningkat sebesar 25% dan alat angkut sebesar 35 %.
ANALISA KAPASITAS SALURAN DRAINASE PADA JALAN HARYONO M.T KOTA BANJARMASIN Fakhrurrazi; Faryanto Effendie
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.1425

Abstract

Pada tahun 2021 saluran drainase di Jalan Haryono. M. T Banjarmasin diperbaiki dan dibangun kembali agar tidak ada lagi permasalahan genangan. Untuk saluran dilakukan pengukuran dilapangan yaitu dimensi saluran, bahan saluran dan kemiringan saluran. Selanjutnya dihitung debit saluran (Qs). Bila Qs lebih besar dari Qh, maka saluran mampu mengalirkan aliran air hujan, dan tidak terjadi genangan pada lahan sekitar saluran. Dari hasil perhitungan, untuk tinggi curah hujan rancangan (periode ulang 2 tahun) didapatkan hasil adalah 89,645 mm dan hasil perhitungan debit hujan rancangan pada ruas saluran A1(saluran sisi hilir setelah perempatan jalan) adalah 0,511 m3/detik, debit hujan rancangan pada ruas saluran A2(saluran sisi hulu sebelum perempatan jalan) adalah 0,209 m3/detik sehingga debit hujan rencana total pada ruas saluran A1 adalah 0,720 m3/detik. Hasil dari debit eksisting saluran yang didapat ruas saluran A1 adalah 0,7511 m3/detik dan pada A2 adalah 0,7047 m3/detik. Dapat disimpulkan saluran dapat mengalirkan debit hujan rencana pada periode ulang 2 tahun, dengan dimensi saluran persegi, dengan dimensi lebar penampang (B) = 0,8 m, tinggi penampang (H) = 0,85 m dan kemiringan 0,00117 . Saluran drainase di Jalan Haryono. M.T Banjarmasin dapat mengalirkan debit hujan rancangan pada periode ulang maksimum 2,2426 tahun dan tinggi hujan adalah 93,22 mm.
PENGARUH PENGISIAN RONGGA CAMPURAN ASPAL PORUS MENGGUNAKAN LIMBAH PLASTIK PET (POLYEHYLENE THEREPHTHALATE) Lazarus Hezron H.U.W Moulaka; M. Sadillah; Galih Damar Pandulu
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.2312

Abstract

Aspal porus sering digunakan sebagai perkerasan jalan karena dapat meningkatkan kekuatan campuran. Biji plastik PET (Polyehylene Therephthalate) memiliki sifat yang sama dengan aspal yaitu termoplastik memiliki nilai penetrasi yang setara dengan aspal pen 60/70, berperan penting dalam perekat perkerasan jalan sebagai alternatif dan mempunyai kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap deformasi itu sendiri. Adapun tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik Marshall terhadap kadar aspal optimum (KAO) dan pengaruh penambahan biji plastik PET terhadap kinerja aspal porus ditinjau berdasarkan pengujian Marshall, Cantabro Loss dan Asphalt Flow Down. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimental di laboratorium. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode pendekatan Australian Asphalt Pavement Association (AAPA) 2004. Penelitian dilakukan dengan kadar tambahan biji plastik PET 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%. Hasil pengujian marshall pada kadar PET 6% adalah VIM dengan nilai 20,68%, VMA dengan nilai 25,80%, Stabilitas dengan nilai 549,31 kg, Flow dengan nilai 3,67 mm, Marshall Quotient dengan nilai 149,69 kg/mm. Dapat diambil kesimpulan kadar aspal optimum yaitu 6%.
ANALISIS MANAJEMEN LALU LINTAS KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERDASARKAN PKJI 2014 (STUDI KASUS JL. CIPUTAT RAYA, PONDON PINANG) Dayan Aditya; Adita Utami
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.2338

Abstract

Penelitian ini membahas tentang manajemen lalu lintas jalan simpang bersinyal yang berlokasi di Jl. Ciputat Raya, Pondok Pinang. Persimpangan ini berada di daerah komersil dengan arus lalu lintas yang tinggi, sehingga menimbulkan antrean kendaraan dan kemacetan pada jam sibuk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar kinerja simpang bersinyal serta memberikan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014. Hasil dari penelitian ini didapatkan, untuk kinerja simpang eksisting bahwa tingkat pelayanan simpang berada dalam golongan F (Buruk Sekali) ditandai tundaan simpang rata-rata sebesar 433,82 det/skr dan derajat kejenuhan pada masing-masing lengan simpang untuk arah Bintaro, Pondok Indah, dan Lebak Bulus sebesar 1,95 dan untuk arah Kebayoran sebesar 1,89. Namun, setelah dilakukan peningkatan kinerja simpang berupa perencanaan underpass, nilai derajat kejenuhan mengalami penurunan yang signifikan yaitu untuk arah Bintaro sebesar 0,35, arah Kebayoran sebesar 0,20, arah Pondok Indah sebesar 0,47, dan arah Lebak Bulus sebesar 0,23 dan tingkat pelayanan simpang menjadi B (Baik)
PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON BUSA MENGGUNAKAN SIKA VISCOCRETE 3115 N Ahmad Iswahyudhi; Febryandi; debby sinta devi
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i1.2339

Abstract

Beton merupakan material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Beton busa adalah beton ringan yang terbuat dari semen atau mortar dengan campuran foaming agent yang mempunyai bentuk struktur yang berongga dan bergelembung udara, mempunyai berat jenis antara 400 – 1600 kg/m3. Kelebihan utamanya adalah memiliki berat volume yang rendah dan memiliki sifat insulasi yang sangat baik. Penggunaan busa telah banyak digunakan terutama sebagai bahan pengisi beton. Silica Fume dapat digunakan sebagai pengganti sebagian dari semen atau bahan tambahan untuk meningkatkan karakteristik beton seperti kuat tekan. Sika viscocrete 3115 N merupakan salah satu jenis bahan tambah yang bertujuan untuk mempercepat waktu ikat beton. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penggunaan silica fume terhadap kuat tekan beton busa yang menggunakan sika viscocrete 3115 N. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Variasi substitusi silica fume yang digunakan adalah 6%, 8% dan 10% terhadap berat semen. Sika viscocrete yang digunakan adalah sebesar 0,5 %, dan foaming agent 30%. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, optimum substitusi penggunaan silica fume pada beton busa adalah 8% dengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi sebesar 2,48 MPa.

Page 1 of 2 | Total Record : 14