cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis
Published by Universitas Jambi
ISSN : 14128241     EISSN : 26211246     DOI : -
Core Subject : Economy,
Jurnal Ilmiah Sosio-ekonomika BIsnis -In english translate to Journal Agriculture of economy is a scientific journal that publishes various original research articles and review (by invitation) about n socio economy, including agribusiness and food information and regulation. This journal is an official publication of Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Jambi Agricultural University Indonesia, published since 2010. It is published regularly 2 times a year (in January, and July).
Arjuna Subject : -
Articles 270 Documents
POLA KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA PETANI KELAPA DALAM DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Sitorus, Sarnami; Kernalis, Emy; ernawati, .
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.126 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2793

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pola konsumsi pangan rumah tangga petani kelapa dalam, (2) Mengetahui tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein rumah tangga petani kelapa dalam per kapita per hari, 3) Mengetahui pengaruh penerimaan dan jumlah anggota rumah tangga terhadap pola konsumsi pangan rumah tangga petani kelapa dalam. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dari tanggal 14 April sampai 14 Mei Tahun 2014. Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan infrensial. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan wawancara secara langsung menggunakan metode recall 24 jam dan food frequency yang dilakukan dalam tiga kali perhitungan serta pengisian kuisioner yang telah dipersiapkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa : (1) Pola konsumsi pangan rumah tangga petani kelapa dalam di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terdiri dari kelompok pangan padi-padian yang paling sering dikonsumsi adalah jenis nasi 3 kali sehari, dari kelompok pangan hewani  adalah jenis ikan 4–6 kali seminggu dan dari kelompok pangan nabati adalah jenis sayuran 2 kali sehari. (2) Tingkat kecukupan konsumsi energi rumah tangga petani kelapa dalam di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum mencapai standarisasi yang dianjurkan oleh PPH Nasional Tahun 2020 yaitu sebesar 1847,6 kkal/kap/hari, namun tingkat kecukupan konsumsi protein rumah tangga petani kelapa dalam sudah melebihi standarisasi yang dianjurkan oleh WNPG VIII Tahun 2004 yaitu sebesar 52,3 gram/kapita/hari (2000 kkal/kap/hari dan 52 gram/kap/hari). (3) Penerimaan dan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi rumah tangga petani kelapa dalam di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kata Kunci :  Pola Konsumsi, Energi, Protein
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN PETANI KELAPA SAWIT BERMITRA DAN TIDAK BERMITRA DI KABUPATEN BATANG HARI PROPINSI JAMBI Nainggolan, Jhonris; Murdy, Saad; malik, adlaida
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.487 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2794

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan gambaran pola konsumsi pangan, Marginal Propensity to Consume, dan elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran petani kelapa sawit bermitra dan tidak bermitra di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari. Studi ini menggunakan kasus rumah tangga pertanian di Kecamatan Batin XXIV untuk mewakili petani bermitra dan petani tidak bermitra. Metode penarikan sampel menggunakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling). Untuk mengukur tingkat keberagaman  petani bermitra dan tidak bermitra dilakukan dengan analisis Marginal Propensity to Consume dan analisis elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi Dari uraian hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan, yang sekaligus merupakan jawaban dari tujuan penelitian ini, yaitu : pola konsumsi pangan dilihat dari jumlah bahan pangan seperti beras, gula, minyak goring, minyak tanah/gas elpiji, tepung, sayur, kopi/teh, susu, telur, daging, ikan, tahu/tempe/kacang-kacangan, buah, roti, mie instan, rempah-rempah dan lain-lain tidak memiliki perbedaan yang membedakan hanya dari jumlah masing-masing jenis bahan panan yang dikonsumsi. Pola konsumsi pangan jika dilihat dari jenis pangan yang dikonsumsi antara  lain padi-padian,umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah dan lain-lain. MPC petani kelapa sawit bermitra dan tidak bermitra sebesar 0,015 dan 0,042 dimana perubahan pendapatan petani bermitra dan tidak bermitra sebesar Rp 1 akan menyebabkan pertambahan pengeluaran sebesar Rp. 0,142 dan Rp. 0,072. Elastisitas perubahan pendapatan terhadap konsumsi petani bermitra dan tidak bermitra bersifat inelastis (EP < 1). Kata Kunci : Pola Konsumsi Pangan, Marginal Propensity to Consume, dan Usahatani Kelapa   Sawit.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun Muhajirin, .; damayanti, yusma; Elwamendri, .
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.104 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2795

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum keadaan usahatani padi sawah di Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun dan untuk mengetahui pengaruh faktor - faktor produksi terhadap prosuksi usahatani padi sawah dalam sekali musim tanam. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis adalah kualitatif dan kuantitatif kemudian untuk mengetahui pengaruh faktor produksi terhadap usahatani padi sawah digunakan alat analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.992 artinya 99,2 persen variasi dalam tingkat produksi dipengaruhi oleh variable variabel luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk sp-36, pupuk KCL dan curater, sisanya 0,8 persen dipengaruhi oleh variable lain. Hasil pengujian secara parsial terhadap variabel-variabel bebas diketahui bahwa variabel Luas Lahan (X1), Benih (X2), pupuk KCL (X5) dan Obat Curater (X6) berpengaruh terhadap produksi padi sawah pada selang kepercayaan 95 persen.Kata Kunci : produksi,Usahatani, Padi Sawah.
HUBUNGAN LUAS LAHAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN KETERSEDIAAN BERAS RUMAH TANGGA DI DESA CUPAK KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI Saiful, .; Siata, Ratnawaty; Nurfathiyah, Pera
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.245 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Luas Lahan Usahatani Padi Sawah dengan Ketersediaan Beras Rumah Tangga di Desa Cupak Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci. Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 06 Februari 2013 s/d 06 Maret 2013 di Desa Cupak Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci. Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Populasi petani di Desa Cupak berjumlah 530 KK. Pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling). Sampel yang diambil adalah sebanyak 15% dari populasi sehingga diperoleh 80 KK petani padi sawah. Untuk mengetahui tentang gambaran ketersediaan beras dalam rumah tangga dan luas lahan usahatani padi sawah didaerah penelitian, data diolah secara tabulasi dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi sementara untuk mengetahui hubungan luas lahan usahatani padi sawah dengan ketersediaan beras dalam rumah tangga digunakan statistik nonparametrik melelui Uji Chi square ( ). Menurut Siagel (1992), uji chi square. Hasil penelitian ini menggungkapkan bahwa terdapat hubungan antara luas lahan usahatani padi sawah dengan ketersediaan beras rumah tangga di Desa Cupak Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci. Hubungan luas lahan usahatani padi sawah dengan ketersediaan beras rumah tangga petani ditunjukkan dengan petani yang memiliki lahan ≥ 0,15 – 0,80 ha beras cukup selama 1 tahun dengan jumlah anggota keluarga 4-5 orang/kk dengan jumlah 58 KK. Kata Kunci : Luas lahan, ketersediaan beras, Rumah Tangga
STUDI KAJIAN POLA HIDUP DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KAITANNYA DENGAN MOBILITAS SOSIAL DI KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN Agustian, .; Suandi, .; Sativa, Fendria
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.992 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2797

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kajian pola hidup dan kesejahteraan masyarakat kaitannya dengan mobilitas sosial di Kecamatan Mandiangin Kabupaten. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2013- 16 Juni 2013 di Desa Bukit peranginan dan desa Talang Serdang Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun. besarnya sampel yang di ambil adalah Jumlah penduduk yang berkerja di perusahaan batu bara, Bukit peranginan 472 KK yang berkerja di ambil 5 %, dari jumlah tersebut 24 KK, sedangkan Jumlah penduduk Desa Talang Serdang 355 KK yang berkerja di ambil 5%, dari jumlah tersebut 18 KK jadi jumlah sampel secara keseluruhan  adalah 42 sampel. Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data di analisis secara deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat . Hasil penelitian menujukan bahwa perubahan sosial yang terjadi di karenakan kurangnya daya beli karet atau harga yang tidak seimbang dengan nilai ekonomi atau harga barang yang semakin tinggi dan juga produksi karet semakin menurun, maka petani karet beralih menjadi karyawan di perusahaan batu bara sehingga pendapatan masyarakat semakin bertambah dan kesejahteraan di masyarakat dapat sejahtera. Pengaruh transisi mata pencaharian terhadap pola hidup dan kesejahteraan yang terjadi dalam hal yang positif dengan perkembangan zaman, pola pikir masyarakat semakin berkembang daerah penelitian seiring dengan adanya peralihan mata pencaharian akan menambah tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga hal yang negatif dengan adanya masyarakat berkerja di bidang pertambangan akan sibuk berkerja dan jarang berinteraksi antar tetangga sehingga komunikasi yang di jalankan di masyarakat sangat berkurang. Kata Kunci : pola hidup, kesejahteraan masyarakat, mobilitas sosial
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KARET RAKYAT MENGGUNAKAN BAHAN PEMBEKU DEORUB DAN NON DEORUBDI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI The Comparation Analysis of Smallholder Rubber Income Farming Using Deorub and Non Deorub in Jambi Luar Muammar, .; edison, .; fathoni, zakky
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.921 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya perbedaan pendapatan usahatani karet rakyat yang diterima petani yang menggunakan bahan pembeku deorub dan petani yang tidak menggunakan bahan pembeku deorub. Pemilihan lokasi penelitian dengan pertimbangan petani di Kecamatan Jambi Luar Kota telah menggunakan teknologi bahan pembeku asap cair (Deorub). Sampel dalam penelitian ini adalah petani karet yang menggunakan bahan pembeku deorub dan non deorub di Kecamatan Jambi Luar Kota.Penelitian dilakukan dari tanggal 28 November 2013 sampai tanggal 28 Desember 2013 dengan menggunakan metode simple random sampling.Daerah penelitian yaitu Desa Muhajirin dan Kelurahan Pijoan dengan pertimbangan di desa ini terdapat petani yang menggunakan bahan pembeku deorub dan non deorub.Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan pendapatan yang diterima petani yang menggunakan deorub dan non deorub. Pendapatan yang diterima petani yang menggunakan deorub lebih besar yaitu Rp. 29.639.673,40 /ha/tahun dibandingkan dengan pendapatan yang diterima petani yang tidak menggunakan deorub yaitu Rp. 25.736.628,26 /ha/tahun. Perhitungan uji beda dua rata-rata diketahui bahwa t hitung (3,745) lebih besar dari pada t tabel (1,986) yang berarti bahwa pendapatan yang diterima petani yang menggunakan bahan pembeku deorub berbeda nyata dengan pendapatan yang diterima petani yang tidak menggunakan bahan pembeku deorub. Kata Kunci :Petani Karet, Deorub dan Komparasi Pendapatan.
ANALISIS TATANIAGA PINANG ( ARECA CATECHU. L ) PADA PASAR PRODUSEN DI KECAMATAN MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Rahman, Dedi; Elwamendri, .; Damayanti, Yusma
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.481 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2799

Abstract

Pinang merupakan komoditas unggulan di Provinsi Jambi. Peningkatan produksi tanpa diikuti dengan adanya tataniaga yang efisien tentu tidak akan mencapai tujuan pembangunan pertanian, tingginya biaya tataniaga cenderung akan menyebabkan perbedaan atau selisih harga yang diterima petani dengan biaya yang dibayar konsumen semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Structure Conduct Performance (SCP) tataniaga pinang pada pasar produsen di Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan salah satu penghasil pinang terbesar di Provinsi Jambi. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui struktur pasar digunakan metode deskriptif sedangkan alat analisis yang digunakan untuk mengetahui efisiensi pemasaran tiap saluran menggunakan metode analisis margin pemasaran dan analisis bagian harga yang di terima petani pada setiap saluran tataniaga, selanjutnya di analisis menggunakan metode analisis indeks efisiensi teknis dan indeks efisiensi ekonomis. Dari hasil penelitian diketahui sktruktur pasar mengarah kepada struktur oligopsoni. Hasil analisis diketahui bahwa besarnya bagian harga yang diterima petani pada saluran III lebih tinggi dibandingkan saluran I dan saluran II, untuk saluran III bagian harga yang diterima petani yaitu 82,13%, pada saluran II yaitu 65,92%, dan saluran I yaitu 59,71%. Secara  teknis saluran III lebih efisien dibandingkan saluran lainnya dengan angka indeks efisiensi teknis terkecil yaitu sebesar Rp. 3,05/Kg/Km, saluran II yaitu Rp. 4,25/Kg/Km, dan saluran I yaitu 4,49/Kg/Km. Sedangkan secara ekonomis saluran yang efisien adalah saluran III sebesar Rp. 7,24/Kg, seterusnya saluran II sebesar Rp. 14,44/Kg, dan saluran I sebesar Rp. 17,29/Kg.   Kata Kunci : Tataniaga, Pinang, Pasar
ANALISIS PEMBENIHAN IKAN GURAMI DALAM AKUARIUM DI KOTA JAMBI Ali, Muh.; Kernalis, Emy; malik, adlaida
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1507.28 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diterima oleh pengusaha  dari usaha pembenihan ikan gurami, dan untuk mengetahui keuntungan dari usaha pembenihan ikan gurami dilihat dari R/C, /C dan BEP di Kota Jambi. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 24 Oktober 2013 sampai 24 November 2013 bertempat di Kota Jambi. Data dikumpulkan dengan bantuan kuisioner melalui wawancara dan pengamatan langsung ke objek penelitian, kemudian data disusun, dihitung dan diolah dengan rumus yang selanjutnya dianalisis dengan deskriptif sesuai dengan variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha pembenihan ikan gurami dalam akuarium di Kota Jambi menguntungkan dan memberi manfaat untuk diusahakan. Rata-rata pendapatan yang diperoleh dari penjualan benih telah melebihi biaya yang diperhitungakan. Berdasarkan analisis R/C usaha pembenihan ikan gurami dalam akuarium menunujukan nilai lebih besar dari satu baik penjualan pada tengkulak, perhitungan pengusaha pembenih maupun penjualan pada konsumen. Dari hasil analisis /C diketahui nilai /C penjualan pada tengkulak, perhitungan pengusaha maupun penjualan pada konsumen masing-masing nilainya lebih besar dari bunga bank yang berlaku di bank BRI /siklus produksi, sehingga dapat dikatakan bahwa usaha pembenihan ikan gurami dalam akuarium menguntungkan atau akan memberikan manfaat untuk diusahakan.   Kata kunci : Pendapatan, Keuntungan, Input, Benih Gurami.
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KARET PETANI YANG MENJUAL KEPASAR LELANG DAN LUAR PASAR LELANG DI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI Hermansyah, Raden; edison, .; Arby, Arnoldy
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.544 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2801

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran pendapatan petani karet rakyat di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi danuntuk mengetahui komparasi pendapatan petani karet rakyat yang menjual ke pasar lelang dan menjual di luar pasar lelang di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Metode analisa data yang di gunakan dalam analisis ini adalah analisis uji beda dua rata-rata yaitu untuk melihat perbandingan antara pendapatan petani karet yang menjual bokar pada pasar lelang dengan petani karet yang menjual bokar di luar pasar lelang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata pendapatan usaha tani karet yang menjual kepasar lelang adalah sebesar Rp. 4.803.128/ bulan sedangkan pendapatan rata-rata petani yang menjual bokar di luar pasar lelang adalah Rp. 6.272.850/ bulan.Terlihat bahwa petani yang menjual bokar di luar pasar lelang lebih besar Rp. 1.469.736/ bulan di bandingkan dengan petani yang menjual bokar di luar pasar lelang, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan luas lahan sehingga adanya perbedaan produksi dan selanjutnya menyebabkan perbedaan penerimaan dan pendapatan. Berdasarkan hasil analisis perbedaan (komparasi) pendapatan petani yang menjual bokar di pasar lelang dan diluar pasar lelang dengan analisis uji beda dua rata-rata di dapat t hitung (2,059) lebih besar dari t tabel (1,668) pada tingkat signifikansi 95%. Dengan demikian tolak Ho, artinya terdapat perbedaan pendapatan petani yang menjual bokar di pasar lelang dan petani yang menjual bokar di luar pasar lelang.   Kata Kunci : Pendapatan,Usahatani Karet, Pasar
ANALISIS INTEGRASI PASAR PINANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Asbiliyah, .; Alamsyah, Zulkifli; naenggolan, Saidin
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 17 No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.859 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar pinang Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan pasar pinang Singapura. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan menggunakan metode error corection model yang meliputi uji Augmented Dickey Fuller (ADF), uji Johannsen, dan uji Kausalitas Granger untuk mengetahui hubungan kausalitas kedua pasar serta elastisitas transmisi harga antara pasar pinang Singapura dan pasar pinang Kuala Tungkal. Data yang digunakan adalah data time series. Software yang digunakan pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan program Eviews. Dari Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pasar pinang Singapura dan pasar pinang Kuala Tungkal terintegrasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek artinya perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal dipengaruhi oleh perubahan harga pinang di pasar Singapura. Perubahan 1% harga pinang di Singapura akan mempengaruhi perubahan harga pinang di pasar pinang Kuala Tungkal sebesar 0,38% dalam jangka pendek dan 1,67% dalam jangka panjang. Waktu penyesuaian perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal terhadap harga pinang di pasar Singapura ditunjukkan oleh koefisien λ yang bernilai 0,57, yang berarti perubahan harga pinang di pasar Singapura akan menyebabkan perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal dalam jangka panjang memerlukan waktu 15 hari. Di Singapura dan Kuala Tungkal, elastisitas transmisi harga pinang dalam jangka pendek bersifat inelastis dan dalam jangka panjang bersifat elastis. Kata Kunci : Integrasi Pasar, Pinang, Transmisi Harga

Page 7 of 27 | Total Record : 270