cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25276271     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN (JSTP) (e-ISSN: 2527-6271) merupakan "Open Acess Publications" yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, dengan fokus dan ruang lingkup berupa: Teknologi Pengolahan pangan, bioteknologi pangan, keamanan pangan, mikrobiologi pangan, kimia pangan dan teknologi industri pangan.
Arjuna Subject : -
Articles 53 Documents
Search results for , issue " 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017" : 53 Documents clear
SIFAT FISIKO KIMIA TEPUNG SUWEG (Amorphophallus paeoniifolius) ASAL KEBUN RAYA UNIVERSITAS HALU OLEO Holilah, Holilah; Asranudin, Asranudin; Kholidha S, Andi Noor
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Amorphophallus paeoniifolius adalah jenis umbi-umbian yang melimpah di Sulawesi Tenggara.UmbiAmorphophallus paeoniifolius mengandung garam oksalat yang menyebabkan rasa gatal. Proses penepunganAmorphophallus paeoniifolius mengikuti tahap preparasi yaitu penguapasan, pengecilan ukuran, perendamandalam HCl encer, perendaman dalam natrium karbonat, pencucian, pengeringan dan penggilingan. Berdasarkananalisis XRD menunjukkan tepung Amorphophallus paeoniifolius mengandungan pati A. Analisis DSCmenunjukkan suhu gelatinisasi tepung Amorphophallus paeoniifolius adalah 120ᵒC. Sedangkan analisiskomponem kimia yang meliputi kadar air, abu, lemak, protein dan amilosa berturut-turut adalah 6,2%; 4,3%;0,75%, 6,2% dan 16%.   Kata kunci: Amorphophallus paeoniifolius, garam oksalat, gelatinisasi
EFEKTIVITAS NaCl DAN CaCl2 DALAM MEMURNIKAN MDAG DENGAN METODE CREAMING DEMULSIFICATION TECHNIQUE Mursalin, Mursalin; Sahrial, Sahrial; Wulandari, Nur
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Penghilangan residu gliserol MDAG dengan metode creaming demulsification technique (CDT) telah terbukti berhasil dengan baik, metode ini hampir sama efektifnya dengan pemurnian menggunakan alat separasi short path distilation (SPD). CDT adalah metode penghilangan gliserol dari MDAG dengan prinsip merusak sistem emulsi w/o (gliserol/MDAG) baik secara fisik (penerapan panas dan pengadukan) maupun secara kimia (penambahan larutan elektrolit). Larutan elektrolit yang digunakan dapat berasal dari asam, garam, atau campuran keduanya. Penelitian ini mempelajari efektivitas penggunaan larutan NaCl dan CaCl2 5% sebagai larutan elektrolit dalam sistem CDT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CaCl2 lebih efektif daripada NaCl dalam memisahkan gliserol dari sistem emulsi MDAG. Pemurnian dengan larutan elektrolit CaCl2 dan NaCl 5% masing-masing menghasilkan MDAG murni dengan kandungan gliserol 1,64 dan 0,70% dari kandungan asalnya sebesar 14.99%. Kata kunci: CaCl2, CDT, demulsifikasi, elektrolit, MDAG, NaCl, purifikasi 
FORMULASI TEH CELUP FUNGSIONAL, PENGARUH JENIS TEH (HITAM DAN HIJAU) DAN PENAMBAHAN BUBUK KULIT BUAH MANGGIS Wijana, Susinggih; Sucipto, Sucipto; Wulandari, Meilinda
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan formula campuran terbaik antara teh (hijau dan hitam)ditambah bubuk kulit manggis untuk meghasilkan produk teh antioksidan tinggi. Metode percobaan yangdigunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua factor, faktor pertama adalah jenis teh(teh hitam dan teh hijau) serta faktor kedua adalah proporsi bubuk kulit manggis yang ditambahkan (20,30, dan 40% b/b) dengan ulangan 3 kali. Analisis kualitas khemis produk meliputi kadar air dan aktivitasantioksidan, sedangkan uji organoleptik (warna, aroma dan rasa) dengan metode hedonic scale dengan jumlah panelis agak terlatih sebanyak 25 orang. Data yang diperoleh dilanjutkan dengan Anova dan ujibeda dengan  metode Duncan’s multiple range test (DMRT) dan data organoleptik diuji dengan ujiFriedman, apabila menunjukkan beda nyata dilanjutkan uji lanjut Friedman. Hasil percobaanmenunjukkan bahwa formula terbaik diperoleh pada teh dengan bahan baku jenis teh hitam sertapenambahan bubuk kulit manggis sebanyak 20% b/b. Dengan karakteristik kualitas kadar air 5,65%, dannilai IC50  62,87 ppm. Produk teh hasil formulasi tersebut  memenuhi syarat mutu SNI 03-3836-2012. Kata kunci: formulasi, teh, kulit manggis, antioksidan
ANALISIS SUMBERDAYA LOKAL POTENSIAL SEBAGAI SUMBER EKONOMI KOMUNITAS TERTINGGAL DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Arif, La Ode Kasno; Mpia, La; Abadi, Musram
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Kemiskinan di perdesaan terjadi akibat ketidakberdayaan komunitas dalam pemanfaatan sumberdaya di sekitarnya. Komunitas perdesaan yang identik dengan ketertinggalan seharusnya bergerak pada optimalisasi sumberdaya lokal potensial yang bernilai komersial. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sumberdaya lokal potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi utama komunitas tertinggal di Kabupaten Konawe Kepulauan. Metode analisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan alat analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Analisis ini digunakan untuk mengetahui sumberdaya prioritas dan pilihan alternatif pengembangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya lokal yang diprioritaskan adalah hasil perkebunan dengan pilihan komoditi kelapa dengan nilai skor 0,687. Sumberdaya terpilih diarahkan pada hilirirasi produk melalui pengembangan industri mikro dan kecil sehingga dapat diperoleh nilai tambah yang lebih tinggi, yang diharapkan berdampak pada peningkatan keberdayaan komunitas tertinggal di Kabupaten Konawe Kepulauan. Kata kunci: Sumberdaya lokal, AHP, Komunitas, Tertinggal. 
KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGI KOSMETIK BERBAHAN DASARRUMPUT LAUT Eucheuma cottonii ASAL SULAWESI TENGGARA Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno; Inthe, Mita Gebriella; Sadimantara, Muhammad Syukri; Rhenislawaty, Rhenislawaty; Sakir, Sakir
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Trend pengembangan saat ini, masyarakat lebih memilih kosmetik berbahandasar alami yang dampaknya aman buat kesehatan. Rumput laut Eucheuma cottoniimerupakan salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakupembuatan kosmetik dikarenakan mengandung antioksidan tinggi. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui kandungan mikroba kosmetik berbahan dasar rumput lautyang diproduksi. Produksi kosmetik berbahan dasar rumput laut terdiri dari empatproduk, yaitu; sabun padat rumput laut, sabun cair rumput laut, skin lotion rumput lautdan krim wajah rumput laut. Pengujian mikrobiologi kosmetik berbahan dasar rumputlaut terdiri dari pengujian Angka Lempeng Total (ALT), Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Pengujian ALT (30℃, 72 jam)memperlihatkan produk kosmetik berbahan dasar rumput laut seperti sabun padat, sabun cair dan krim wajah menghasilkan nilai <10 colony/g, sedangkan skin lotion 1,8 x 10colony/g. Uji deteksi kandungan Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan Candida albicans terhadap keempat sampel kosmetik rumput laut memperlihatkan hasilnegatif. Dari hasil pengujian mikrobiologi diperoleh nilai yang masih sesuai standar BPOM kecuali pada uji ALT produk skin lotion rumput laut yang memiliki nilai diatasstandar. Produk kosmetik rumput laut yang diproduksi terdiri dari sabun padat, sabuncair dan krim wajah aman untuk digunakan karena memenuhi semua standar ujimikrobiologi.Kata kunci:  Eucheuma cottonii, Kosmetik, Mikroba, Pseudomonas aeruginosa,  Staphylococcus aureus
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT TEMPOYAK ASAL JAMBI DARI BERBAGAI KOSENTRASI GARAM Nizori, Addion; Prayogi, Nanda; Mursalin, Mursalin
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Tempoyak adalah makanan tradisional khas Jambi  yang banyak peminatnyakarena cita rasa gurih dan aromanya yang khas. Tempoyak terbuat dari dagingdurian tanpa biji melalui proses fermentasi yang disimpan beberapa hari dalamkondisi lingkungan an-aerob. Tujuan penelitian ini adalah untuk identifikasibakteri asam laktat (BAL) dari tempoyak yang terbentuk  dari penambahanberbagai kosentrasi garam (0, 1%, 2%, 3% dan 4%) selama 1 minggu masapenyimpanan serta melihat karakteristik fisik, kimia dan sensori tempoyak yangdihasilkan. Dari hasil pengamatan identifikasi secara mikrobiologi  kolonibakteri asam laktat berbentuk bulat dan bewarna putih susu, gram positif (+),reaksi katalase negatif. Sedangkan analisa sensori karakteristik tempoyak yangdihasilkan adalah bewarna kuning muda, rasa asam, tekstur agak lunak, aromatempoyak tajam dan disukai panelis penampakan tempoyak secara keseluruhan.Karkteristik fisik dihasilkan dengan pH berkisar antara 3,61 – 3,95 dan totalpadatan terlarut berkisar antara 1,90 – 3,50. Kata kunci: Tempoyak, kosentrasi garam, Bakteri asam laktat.
STUDI PENENTUAN PERBANDINGAN AMPAS SAGU TERHADAP TEPUNG BERAS UNTUK PRODUKSI PIGMEN ANGKAK DARI MONASCUS PURPUREUS Asben, Alfi; Murtius, Wenny Surya; Helmia, Puti
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik pigmen angkak yang diproduksi dari substrat ampas sagu dengan tepung beras, dan menentukan perbandingan yang tepat antara ampas sagu dengan tepung beras dalam memproduksi pigmen angkak. Penelitian dilaksanakan dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah perbandingan ampas sagu terhadap tepung beras (g : g) yaitu : A 1:1 (12.50 :12.50), B 2:1 (16.70 : 8.30), C 3:1 (18.75 : 6.25), D 4:1 (20.00 : 5.00), dan E 5:1 (20.85 : 4.17). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perbedaan perbandingan antara ampas sagu terhadap tepung beras yang semakin tinggi menghasilkan intensitas pigmen angkak, pH, dan aktivitas antioksidan yang makin rendah kecuali residu pati. Perbandingan antara ampas sagu terhadap tepung beras yang tepat adalah perlakuan A 1:1 (12.5 : 12.5) dengan nilai intensitas pigmen pada warna kuning (λ 400 nm) dan warna merah (λ 500 nm) adalah 9.72 dan 9.09 masing-masingnya, dengan nilai pH 4.53, residu pati 10.90%, aktivitas antioksidan 67.69 (pada konsentrasi 1000 ppm) dan lovastatin sebesar 256 ppm. Kata kunci: Intensitas pigmen, pati, antioksidan, lovastatin. 
HAZARD ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL POINT PROSESPENGOLAHAN MONOSODIUM GLUTAMAT DI PT. AJINOMOTO INDONESIA Utomo, Singgih Setyo; Septifani, Riska
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

PT. Ajinomoto Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak dibidangproduksi Monosodium Glutamat (MSG). MSG digunakan sebagai penyedap masakan sehinggamempunyai cita rasa dan aroma yang kuat.Pada proses produksi kemungkinan adanya risiko bahaya yangtidak dapat diterima. Bahaya disini adalah segala macam aspek mata rantai produksi pangan yang tidakdapat diterima karena merupakan penyebab masalah keamanan pangan. (Sudarmaji, 2005). Penelitian inibertujuan mengevaluasi penerapan (Hazard Analysis and Critical Control Point)HACCP pada proses produksi Monosodium Glutamat (MSG).langkah-langkah penerapan HACCP secara sistematis dalam 12langkah, yang terdiri dari lima langkah awal persiapan dan diikuti dengan tujuh langkah berikutnya yangmerupakan tujuh prinsip HACCP.  Analisis data terdapat bahaya pada proses produksi serta tingkatkeparahan. Setelah dilakukan identifikasi menggunakan pohon keputusan terdapat 2 Critical ControlPoint pada proses produksi MSGyaitu sterilisasi dan pengemasan. Kemudian dilakukan petapan titikkritis agar Critical Control Point ada dalam kendali. Kemudian dilakukan tahap pengawasan, koreksi danverifikasi sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan di PT. Ajinomoto Indonesia sudah cukup baik.Prosesverifikasi yang dilakukan terhadap program HACCP pada proses produksi MSG adalah denganmelakukan pengecekan secara berkala secara internal maupun eksternal untuk mengontrol danmemastikan bahwa prosedur yang dilakukan secara keseluruhan berjalan efektif.  Kata kunci: Critical Control Point, Monosodium Glutamat, Proses Produksi.  
STUDI TEKNO-EKONOMI MESIN TANAM INDO JARWO TRANSPLANTER2:1 DI KABUPATEN DHARMASRAYA DAN PADANG PARIAMAN Santosa, Santosa; Irsyad, Fadli; Adiani, Lia
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2015 di Korong Caniago, NagariKasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman dan di Kabupaten Dharmasraya. Tujuandari penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian terhadap mesin tanam Indo Jarwo Transplanter danmelakukan analisis ekonomi sistem penanaman. Hasil pengujian Indo Jarwo Transplanter menunjukanbahwa kinerja alat tanam ini efisien karena menghasilkan kecepatan kerja lebih cepat dibandingkandengan penanaman manual. Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman denganmembandingkan kecepatan tanam menggunakan alat dan manual yaitu 1.29 km/jam menggunakan alat, sedangkan dengan menggunakan tenaga manusia sebesar 0.058 km/jam. Efisiensi kerja lapang rata-ratadi Kabupaten Padang Pariaman sebesar 76.75 % sedangkan di Kabupaten Dharmasraya sebesar 79.18 %.Biaya pokok pengoperasian alat tanam Indo Jarwo Transplanter di Kabupaten Dharmasraya sebesar Rp322,716/ha dan titik impas 62.97 ha/tahun sedangkan di Kabupaten Padang pariaman biaya pokokpenanaman sebesar Rp 385,437/ha dan titik impas 52.63 ha/tahun.  Kata kunci: biaya pokok, efisiensi kerja lapang, titik impas, transplanter.
PENGARUH METODE DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN FUNGSIONAL TEPUNG UBI JALAR ORANYE Julianti, Elisa; Nurminah, Mimi; Syahputri, Gusti Ananda
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode dan waktu fermentasi terhadap karakteristik kimia dan fungsional tepung ubi jalar oranye. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu metode fermentasi (F): (fermentasi alami, fermentasi ragi, fermentasi bakteri asam laktat) dan lama fermentasi (L): (24 jam, 48 jam, 72 jam). Hasil penelitian menunjukkan metode fermentasi memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air, derajat asam, dan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap, daya serap air dan minyak, swelling power, kelarutan, dan baking expansion. Lama fermentasi memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap baking expansiondan swelling power, serta pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, derajat asam, daya serap air dan minyak, dan kelarutan. Interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap karakteristik kimia dan fungsional tepung. Metode dan lama fermentasi yang menghasilkan tepung dengan mutu terbaik adalah metode fermentasi dengan bakteri asam laktat selama 72 jam. Kata kunci: lama fermentasi, metode fermentasi, tepung ubi jalar oranye. 

Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 3 (2024): Vol 9, No 2 (2024): Vol 9, No 1 (2024): Vol 8, No 6 (2023): Vol 8, No 5 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023): Vol 8, No 4 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 3 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 6 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 5 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 4 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 6 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 5 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 6 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 5 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 5, No 1 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 6 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 5 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 4 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 3 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 6 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 5 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 5 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 4 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017 Vol 2, No 6 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 5 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 4 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 1 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 1, No 3 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 1, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN More Issue