Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

HUBUNGAN POLIMORFISME GEN ANGIOTENSINOGEN M235T DENGAN HIPERTENSI ESENSIAL PADA ETNIS SULAWESI TENGGARA Raharjo, Sapto; Chahyadi, Agus; Fadhilah, Aulia; Tien, Tien; Kholidha, Andi Noor; Subijakto, Sjarif
Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017 Vol 1, No 1 (2017): Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.51 KB)

Abstract

Patogenesis penyakit hipertensi esensial dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Gen renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS) telah dipelajari secara ekstensif untuk perannya dalam mengontrol tekanan darah. Ada berbagai gen yang mengkode komponen di RAAS yang terlibat dalam pengembangan hipertensi. Polimorfisme gen ini sangat diyakini terkait dengan prevalensi hipertensi. Studi Polimorfisme gen angiotensinogen 235M/T menunjukkan bahwa alel 235T pada orang Asia meningkatkan risiko hipertensi dibandingkan pada orang kulit putih. Penelitian ini  mengevaluasi frekuensi polimorfisme AGT (M235T) dalam kaitannya dengan hipertensi esensial pada etnis di Sulawesi Tenggara. Desain penelitian ini adalah desain cross sectional dengan varian angiotensinogen M235T terhadap Hipertensi Esensial sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan pendekatan biologi molekuler untuk menginterpretasikan hasil elektroforesis DNA dari sampel yang sebelumnya telah diperiksa menggunakan teknik PCR dan RFLP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa polimorfisme gen angiotensinogen M235T tidak memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi esensial di Etnis Sulawesi Tenggara. Uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p lebih besar dari nilai alpha (α) (nilai p 0,275> α (0,005)). Hal ini menunjukkan bahwa polimorfisme gen M235T bukan faktor risiko pada pengembangan penyakit jantung hipertensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah polimorfisme gen angiotensinogen M235T tidak memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi esensial di etnis Sulawesi Tenggara.Kata kunci— Hipertensi Esensial, Gen Angiotensinogen, Polimorfisme Gen.
PENGARUH EKSTRAK KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH POST PRANDIAL PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) YANG DIINDUKSI ALLOXAN Kholidha, Andi Noor; Hafizah, Indriah; Wati, Rahma
Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017 Vol 1, No 1 (2017): Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.395 KB)

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) memiliki prevalensi yang cenderung meningkat setiap tahun di dunia. Diet adalah lini pertama pengendalian kadar glukosa darah. Kurma memiliki indeks glikemik rendahyang diharapkan dapat mengontrol kadar glukosa darah penderita diabetes.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah kurma pada glukosa darah dua jam postprandial pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi alloxan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan kontrol desain time series. Penelitian ini menggunakan 18 tikus dengan usia 8-12 minggu, dan berat 20-40 gram. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok perlakuan, kelompok kontrol positif, dan kelompok kontrol negatif.Data dianalisis menggunakan metode General Linear Model Repeated Measures (GLM-RM) dan post hoc test Bonferroni.Perbedaan reratakadar glukosa darah antara kelompok pertama dan kedua adalah signifikan secara statistik (p = 0,005). Pada kelompok kedua dan ketiga, juga ditemukan perbedaan kadar glukosa darah yang signifikan secara statistik (p = 0,000). Namun, tidak demikianuntuk kelompok pertama dan kelompok ketiga (p = 0.677).Sebagai kesimpulan, ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada rerata kadar glukosa darah dua jam post prandial antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol positif tikus yang diinduksi alloxan.Kata kunci— Alloxan, Buah Kurma (Phoenix dactylifera), Glukosa Darah, PostPrandial, Mencit (Mus musculus).
SIFAT FISIKO KIMIA TEPUNG SUWEG (Amorphophallus paeoniifolius) ASAL KEBUN RAYA UNIVERSITAS HALU OLEO Holilah, Holilah; Asranudin, Asranudin; Kholidha S, Andi Noor
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Amorphophallus paeoniifolius adalah jenis umbi-umbian yang melimpah di Sulawesi Tenggara.UmbiAmorphophallus paeoniifolius mengandung garam oksalat yang menyebabkan rasa gatal. Proses penepunganAmorphophallus paeoniifolius mengikuti tahap preparasi yaitu penguapasan, pengecilan ukuran, perendamandalam HCl encer, perendaman dalam natrium karbonat, pencucian, pengeringan dan penggilingan. Berdasarkananalisis XRD menunjukkan tepung Amorphophallus paeoniifolius mengandungan pati A. Analisis DSCmenunjukkan suhu gelatinisasi tepung Amorphophallus paeoniifolius adalah 120ᵒC. Sedangkan analisiskomponem kimia yang meliputi kadar air, abu, lemak, protein dan amilosa berturut-turut adalah 6,2%; 4,3%;0,75%, 6,2% dan 16%.   Kata kunci: Amorphophallus paeoniifolius, garam oksalat, gelatinisasi
Uji Diagnostik dengan Menggunakan Kriteria qSOFA dalam Mendiagnosis Awal Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara shaddad, Nabila; Ali, Agussalim; Kholidha, Andi Noor
MEDULA Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v8i2.19246

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Sepsis merupakan salah satu masalah terbesar yang memerlukan perhatian, karena merupakan penyebab utama kematian dan penyakit kritis di seluruh dunia. Pada praktiknya, penilaian sepsis dengan skor SOFA membutuhkan pemeriksaan laboratorium, dan kriteria tersebut jarang digunakan di luar ruang rawat intensif. Mempertimbangkan hal tersebut, The Sepsis-3 Task Force memperkenalkan alat identifikasi yang lebih sederhana yaitu The Quick Sequential Organ Failure Assessment atau qSOFA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, akurasi, nilai duga negatif, nilai duga positif kriteria qSOFA dalam mendiagnosis awal pasien sepsis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional  deskriptif  dengan  rancangan  penelitian  cross  sectional.  Lokasi  penelitian  di  ruang rekam Medik Rumah Sakit Umum Bahteramas. Sampel sebanyak 72 responden yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling dengan menggunakan analisis data tabel 2x2. Hasil: Hasil penelitian didapatkan uji diagnostik kriteria qSOFA dalam mendiagnosis awal sepsis di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki sensitivitas 55%, spesifisitas 88%, akurasi 72%, nilai duga positif 85% dan nilai duga negatif 66%.  Simpulan: Kriteria qSOFA memiliki sensitifitas kurang baik, namun spesifisitas yang baik dalam mendiagnosis awal pasien sepsis di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Kata Kunci: Sepsis, qSOFA, Uji Diagnostik
PENINGKATAN PERAN CIVITAS PERGURUAN TINGGI DALAM UPAYA TANGGAP BENCANA NASIONAL MELALUI EDUKASI DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN WABAH PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI KOTA KENDARI Syarifin, Andi Noor Kholidha; Udu, Waode Sitti Asfiah; Rahmawati, Rahmawati
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.473 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i1.15161

Abstract

COVID 19 pertama dilaporkan di Indonesia sejak Maret 2020 dan sampai dengan September 2020 jumlah kasus semakin meningkat dengan tingkat mortalitas sebesar 4,11%. Dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah COVID 19, kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Tim dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, bersama mahasiswa dan pihak pemerintah daerah, merupakan salah satu perwujudan nyata yang selaras dengan program pemerintah melalui edukasi dan pencegahan penyebaran wabah pada masa pandemic covid 19 di Kota Kendari. Kegiatan pengabdian ini meliputi: edukasi dalam penanganan dan pencegahan COVID 19, pemberian dan edukasi penggunaan masker kain bagi masyarakat, pembuatan hand sanitizer, pembuatan tempat mencuci tangan, serta pengembangan Usaha Kecil Mikro dan menengah (UMKM) dalam pembuatan alat pelindung diri (APD). Kegiatan ini dilaksanakan di empat kecamatan di Kota Kendari, yaitu Kecamatan Kadia, Kendari Barat, Kendari, dan Nambo. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring maupun luring. Hasil yang dicapai dari pengabdian ini menunjukan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan COVID 19;  terdistribusinya APD masker, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan; serta pemberdayaan pengembangan UMKM yang terdampak covid 19 melalui program pembuatan masker APD di empat kecamatan di Kota Kendari.
Pengaruh Fraksi Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus yang Diinduksi Streptozotocin Parawansah Parawansah; Rahmawati Rahmawati; I Putu Sudayasa; Andi Noor Kholidha; Amiruddin Eso; Nuralifah Nuralifah
Majalah Farmasetika Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v4i0.25863

Abstract

Pare adalah tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit, diantaranya diabetes mellitus. Kandungan charantine, polypeptide-p, vicine dan antioksidan memiliki potensi menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti diabetik fraksi ekstrak buah pare dalam menurunkan kadar glukosa darah dan gambaran histopatologi jaringan pankreas tikus yang diinduksi streptozotocin. Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Sampel penelitian ini terdiri dari 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, kelompok fraksi etanol ekstrak buah pare, kelompok fraksi etil asetat ekstrak buah pare, dan kelompok n-heksan ekstrak buah pare. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada saat sebelum dilakukannya induksi STZ, setelah induksi STZ, hari ke 4 dan hari ke 7 pemberian fraksi ekstrak buah pare menggunakan glukometer dan spektrofotometer. Pada hari ke 7 dilakukan pembedahan untuk pengambilan sampel darah dan pankreas tikus. Analisis data yang digunakan adalah kruskal-wallis dilanjutkan uji mann-withney. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus yang diberi fraksi n-heksan ekstrak buah pare dengan kelompok kontrol negatif (p-value<0,05). Sementara itu berdasarkan pemeriksaan histopatologi jaringan pankreas tikus yang diberi fraksi ekstrak buah pare 400 mg/kg diperoleh nilai positif ++. Terdapat aktivitas anti diabetik fraksi ekstrak buah pare dengan presentase tingkat penurunan kadar glukosa darah tikus tertinggi oleh pemberian fraksi n-heksan ekstrak buah pare 400 mg/kg. Terdapat perbedaan gambaran histopatologi jaringan pankreas tikus pada kelompok yang diberi fraksi etanol, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksan terhadap kelompok kontrol positif dan kontrol negatif.
Uji Efektivitas Ekstrak Serai (Cymbopogon citratus) terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Mencit Putih Maharuni Nurqadriasti Djuddawi; Haryati Haryati; Andi Noor Kholidha
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.802 KB) | DOI: 10.33084/jsm.v5i1.942

Abstract

The wound is an injury to the part of the body where the skin and underlying tissues lose its tissue continuity. Lemongrass is one of the grass plants that often used as a medicine that can function as an antibacterial, anti-inflammatory, and antioxidant that can affect the wound healing process. This study aims to evaluate the effectiveness of lemongrass extract (Cymbopogon citratus) on wound healing in white mice. This research is true experimental research with a post-test only control group design. This research used 25 white mice divided into 5 groups: 30% lemongrass extract, 60% lemongrass extract, 80% lemongrass extract, negative control (Aquades) and positive control (Bioplacenton). The grouping of subjects was carried out randomly. Normality test using the Shapiro Wilk test shows the p-value in each group > 0.05, it can be concluded that the data distribution is normal. Levene's Test homogeneity test was obtained p-value = 0.730 (p> 0.05), thus the data variant is homogeneous. The results of the analysis with One-Way ANOVA test showed p-value = 0.881 (p > 0.05). There was no difference in the effectiveness of lemongrass extract (Cymbopogon citratus) 30%, 60%, and 80% compared to negative control groups and positive control of wound healing in white mice. However, wound healing in the 60% lemongrass extract group was faster and total wound healing had occurred on the 14th day. Wound healing is slowest in the 80% lemongrass extract group.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI DAERAH PESISIR KOTA KENDARI Ti en; Musyarrafah Musyarrafah; Andi Noor Kholidha; Pranita Aritrina; Ikhlasul Amal Abdal; Arimas wati
JURNAL KEDOKTERAN Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.195 KB) | DOI: 10.36679/kedokteran.v4i2.100

Abstract

Background: Diabetes Mellitus is a metabolic disease characterized by chronic hiperglikemia and caused by the impairment of insulin secretion or insulin resistance or both. There are some risk factors in the process. They are obesity, lack of activity, nutritional deficiency, family history of diabetes, history of gestational diabetes, old age, and genetic. Research Purpose: This research purpose is to understand the relationship between risk factors including obesity and family history with the incident of type-2 DM in coastal area of Kendari. Research Methods: This research used analytical-observational study with case control approach. The independent variables used in this research are Body Mass Index (BMI) and family history while the the dependent variables are the incident of type-2 DM. The location of this research is working area of Puskesmas Mata, Puskesmas Benu-benua, Puskesmas Kandai, Puskesmas Abeli and Puskesmas Poasia located in the coastal area. There are 75 people choosen to be our samples by include and exclude criteria with cluster sampling method. Data are obtained by using questionnaire and laboratory analysis. The results are processed by applying Chi-Square test with p<0,050 and the Odd Ratio score. Research Result: This research showed that between BMI with the incident of type-2 DM has p=0,000 (OR=7,875), between family history with the incident of type-2 DM has p=0,030 (OR=2,800), between BMI and family history with the incident of type-2 DM has p=0,000 (OR=14,571). Conclusion: The conclusion of this research was that the relationship between BMI with the incident of type-2 DM in the coastal area of Kendari exists. The relationship between family history with the incident of type-2 DM in the coastal area of Kendari exists. The relationship between BMI and family history with the incident of type-2 DM in the coastal area of Kendari exists.
Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Daerah Pesisir Kota Kendari Andi Noor Kholidha; Tien Tien; Pranita Aritrina; Fifi Nirmala
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.62 KB) | DOI: 10.46496/medula.v5i2.4367

Abstract

Background: Type 2 Diabetes mellitus is a common health problem which may result chronic complications. Risk factors such as dyslipidemia, obesity, family history, and genetics play important role in the pathogenesis of the disease. Study on total cholesterol and trygliseride have been carried out in several countries which show relations between total cholesterol and trygliseride with type 2 diabetes mellitus. Purpose: This study aims to determine the relationship between total cholesterol and trigliseride with type 2 diabetes mellitus in the coastal areas of Kendari City. Methods: This study used analytical observational method, with case control approach. The independent variables used in this research is cholesterol total and trigliseride meanwhile the dependent variable is the type2 diabetes mellitus. The location of this research is working area of Public Health Centre located in the coastal area of Kendari City. Result: total cholesterol levels show sig. p value 1,369 based on Chi Square Test, which showed there was no difference in total cholesterol levels. Meanwhile, the triglyceride levels also did not show a significant difference between case and control groups. (p = 0.101). Conclusion: There was no correlation between the increase of total cholesterol level and triglyceride levels with the incidence of DM Type 2 in Kendari City.Keyword: Total Cholesterol, Trigliseride, Type 2 Diabetes mellitus, Coastal Area.
Hubungan Status Gizi Lebih dengan Masalah Psikososial pada Siswa dan Siswi SMPN 2 Raha Erik Veri Ramadani; Andi Noor Kholidha; Junuda RAF
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v9i1.22775

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. WHO menyatakan lebih dari 340 juta anak dan remaja umur 5-19 tahun mengalamioverweight dan obesitas di seluruh dunia pada tahun 2016. Di Indonesia, menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia menunjukan masalah overweight dan obesitas pada anak umur 5 -12 tahun berturut – turut sebesar 10,8 % dan 8,8 %, sudah mendekati perkiraan angka dunia di tahun 2020. Siswa SMP sebagai remaja awal masih mengabaikan pola makan yang sehat dengan tidak memperdulikan makanan yang dikonsumsi sehingga menimbulkan masalah kesehatan yaitu berat badan berlebih dan obesitas yang disinyalir memberi pengaruh terhadap adanya Masalah Psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi lebih dengan Masalah Psikososial pada siswa dan siswi SMPN2 Raha. Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Raha dengan sampel adalah siswa kelas 8 dan 9 yang memiliki usia 12-15 tahun sebanyak 86 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah antropometri dan kuisioner PSC-17 untuk menilai masalah psikossosial. Data dianalisis menggunakan uji  chi  square. Hasil.  Jumlah  sampel  yang  memiliki  masalah  psikososial  didominasi  oleh  sampel dengan status gizi lebih yaitu sebanyak 41 siswa (47,7%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dan masalah psikososial pada siswa dan siswi SMPN2 Raha dimana nilai p-value yaitu 0,000. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dengan masalah psikososial pada siswa dan siswi SMPN 2 Raha. Kata kunci : Gizi lebih, Masalah Psikososial, Siswa SMP.