cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 956 Documents
Evaluasi Kinerja Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus Pada Gedung Baja dengan Variasi Pemodelan Sendi Plastis Andy Prabowo; Nam, Jeong Hyun; Wijaya, Usman
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.8

Abstract

Abstrak Seringnya terjadi gempa bumi di Indonesia menuntut perencana struktur untuk menyediakan sistem pemikul beban lateral pada bangunan, tidak terlepas pada struktur bangunan baja. Di antara sistem-sistem struktur yang tersedia, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) banyak diterapkan dikarenakan daktilitasnya yang tinggi dan disukai arsitek karena desainnya yang multifungsi. Penelitian ini mengevaluasi kinerja seismik dari SRPMK pada gedung baja 5 lantai dengan fungsi apartemen, dirancang sesuai SNI 1726:2019, SNI 1729:2020, SNI 7860:2020 dan SNI 7972:2020. Kinerja struktur diperiksa terhadap dua level bahaya gempa—Desain Basis Earthquake (DBE) dan Maximum Considered Earthquake (MCE)—seperti yang dispesifikasikan oleh ASCE 41-17, menggunakan analisis pushover dengan dua pendekatan pemodelan sendi plastis. Model 1 menggunakan sendi plastis dengan tipe deformation-controlled untuk perilaku lentur balok dan perilaku aksial-lentur kolom. Untuk Model 2, sendi plastis pada kolom dirubah menjadi tipe force-controlled didasarkan telah terpenuhinya kriteria perancangan strong-column-weak-beam saat mendesain ukuran penampang. Dua metode evaluasi kinerja struktur yaitu Capacity Spectrum Method (CSM) dan Displacement Coefficient Method (DCM) digunakan untuk memeriksa kinerja struktur. Melalui dua metode tersebut, hasil penelitian menunjukkan pemodelan sendi plastis pada Model 1 menghasilkan evaluasi kinerja struktur yang lebih baik dibandingkan Model 2. Kata-kata Kunci: Analisis pushover, deformation-controlled, evaluasi kinerja, force-controlled, SRPMK. Abstract Indonesia's frequent seismic activity necessitates that structural engineers incorporate effective lateral load-resisting systems in building designs, particularly for steel structures. Among the available systems, the Special Moment Resisting Frame (SMRF) is widely adopted due to its ductility and is favored by architects for its design versatility. This study evaluates the seismic performance of an SMRF system in a five-story steel apartment building, designed in accordance with SNI 1726:2019, SNI 1729:2020, SNI 7860:2020, and SNI 7972:2020. The structural performance is assessed against two seismic hazard levels—Desain Basis Earthquake (DBE) and Maximum Considered Earthquake (MCE)—as specified in ASCE 41-17, using pushover analysis with two different plastic hinge modeling approaches. Model 1 employs deformation-controlled plastic hinges for both beam flexural behavior and column axial-flexural behavior, while Model 2 modifies the column hinges to be force-controlled, based on the fulfillment of the strong-column-weak-beam design criterion. Two methods of performance evaluation, the Capacity Spectrum Method (CSM) and the Displacement Coefficient Method (DCM), are used to assess the structural performance. Through these two methods, the results show that the plastic hinge modeling in Model 1 yields better structural performance evaluation compared to Model 2. Keywords: Deformation-controlled, force-controlled, SMRF, performance evaluation, pushover analysis.
Studi Komparasi Standar Desain Pembebanan Angin Untuk Bangunan Tinggi Nestyapradhana, Vincentius Adrian Laurens; Sarli, Prasanti Widyasih
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.7

Abstract

Abstrak Indonesia dan beberapa negara tetangganya mengadopsi standar pembebanan angin internasional seperti ASCE, Eurocode, AIJ, AS/NZS, dan NBCC, yang dikembangkan pada kondisi geografis yang berbeda dibandingkan dengan daerah Asia Tenggara, sehingga diperlukan studi komparasi untuk mengetahui perbedaan fundamental dalam pembebanan angin dan hasil respons struktur yang didapatkan dari masing-masing standar pembebanan dengan kondisi angin di Indonesia. Hasil studi komparasi menunjukkan bahwa secara garis besar, masing-masing standar pembebanan menggunakan pendekatan yang sama dalam menentukan beban angin. Perbedaan utama terdapat pada periode ulang kecepatan angin yang digunakan dan nilai averaging time yang digunakan untuk menghitung faktor hembusan. Kemudian, terdapat juga perbedaan pada faktor-faktor lingkungan yang diperhitungkan untuk mendapatkan tekanan velositas, penggunaan persamaan dan nilai gust effect factor serta koefisien tekanan, dan perhitungan beban angin di masing-masing arah pada tiap standar. Studi komparasi ini juga menunjukkan bahwa untuk sebuah kasus struktur tinjauan berupa bangunan super tinggi yang berlokasi di Jakarta, standar pembebanan ASCE memberikan beban angin dan respons struktur terbesar. Kata-kata Kunci: Beban angin, komparasi pembebanan angin, respons struktur, standar pembebanan angin, struktur super tinggi Abstract Indonesia and its neighboring countries adopt international wind loading standards, such as ASCE, Eurocode, AIJ, AS/NZS and NBCC, which are developed in different geographical conditions compared to South-East Asia region. Thus, a comparative study is needed to see the fundamental differences in wind loading and structure response obtained from each loading standards with Indonesia’s wind condition. Comparative study shows that in general, each loading standards use the same approach in calculating wind load. The main differences of each loading standards come from the return period of the wind speed used in calculating wind load and averaging time used in calculating gust factor. Each standard also has differences in the factors used to calculate velocity pressure, the expression and method of gust effect factor and pressure coefficient, and methods for calculating all three directions of wind load in each standard. This study also shows that for the observed structure located in Jakarta used in this study, ASCE standard gives the highest value of design wind load and structure response. Keywords: Wind load, wind loading comparison, structural response, wind loading standards, supertall structure
Pemetaan Curah Hujan Menggunakan Inverse Distance Weighting (IDW) Untuk Mengurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi di Kota Denpasar Pamungkas, Tri Hayatining; Kariyana, I Made; Warsana, Kadek Budhi
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.4

Abstract

Abstrak Indonesia baru-baru ini menghadapi serangkaian bencana hidrometeorologi, termasuk banjir. Untuk mengurangi dampak dari kejadian tersebut, salah satu pendekatan yang efektif adalah mengembangkan peta yang menampilkan tingkat curah hujan maksimum bulanan. Peta ini dapat dibuat menggunakan sistem informasi geospasial, seperti ArcGIS, dengan teknik interpolasi seperti Inverse Distance Weighted (IDW). Berdasarkan analisis hidrologi dan interpolasi IDW, penelitian menemukan bahwa Kota Denpasar mengalami variasi intensitas curah hujan: hujan ringan (7-20 mm), hujan sedang (20-50 mm), dan hujan lebat (50-95 mm). Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari. Analisis visualisasi rancangan curah hujan mengungkapkan bahwa curah hujan harian maksimum untuk periode ulang 2 tahun berkisar antara 125-134 mm, terjadi di seluruh wilayah Denpasar kecuali Denpasar Selatan. Untuk periode ulang 5, 10, 15, 20, 25, dan 50 tahun, kisaran curah hujan harian maksimum masing-masing adalah 169-185 mm, 205-228 mm, 218-245 mm, 228-262 mm, 249-281 mm, dan 295-338 mm. Puncak hujan terfokus di Denpasar Barat dan Denpasar Selatan. Identifikasi daerah rawan banjir di Kota Denpasar menunjukkan bahwa risiko banjir tidak hanya bergantung pada curah hujan, tetapi juga dipengaruhi faktor antropogenik seperti perubahan tata guna lahan, sehingga diperlukan pembaruan peta risiko berbasis data spasial untuk mitigasi yang lebih efektif. Kata-kata Kunci: Banjir, IDW, pemetaan Abstract Indonesia has recently faced a series of hydrometeorological disasters, including flooding. To mitigate the impacts of these events, one effective approach is to develop maps that display maximum monthly rainfall levels. These maps can be created using geospatial information systems, such as ArcGIS, with interpolation techniques like Inverse Distance Weighted (IDW). Based on hydrological analysis and IDW interpolation, the study found that the city of Denpasar experienced variations in rainfall intensity: light rain (7-20 mm), moderate rain (20-50 mm), and heavy rain (50-95 mm). The highest rainfall was recorded in January. The visual analysis of rainfall design reveals that the maximum daily rainfall for a 2-year return period ranges from 125-134 mm, occurring throughout Denpasar except for South Denpasar. For return periods of 5, 10, 15, 20, 25, and 50 years, the ranges of maximum daily rainfall are 169-185 mm, 205-228 mm, 218-245 mm, 228-262 mm, 249-281 mm, and 295-338 mm, respectively. The peak rainfall is concentrated in West Denpasar and South Denpasar. The identification of flood-prone areas in Denpasar City shows that flood risk is not only dependent on rainfall, but is also influenced by anthropogenic factors such as land use changes, thus requiring updates to risk maps based on spatial data for more effective mitigation. Keywords: Flood; IDW; mapping
Analisis Pengaruh Rendaman Hingga Lapis Pondasi Bawah Terhadap Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Dengan Finite Element Method Romadhon, M. Thoyeb; Hariyadi, Eri Susanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.12

Abstract

Abstrak Eksistensi air dalam bentuk rendaman pada struktur perkerasan diketahui memiliki dampak yang buruk. Pemahaman yang tepat dalam menilai seberapa besar dampak yang dihasilkan, akan sangat membantu dalam melakukan evaluasi kinerja struktur perkerasan. Penelitian ini menggunakan metode yang memungkinkan untuk menganalisis pengaruh variasi tinggi muka air terhadap performa konstruksi perkerasan. Simulasi dilakukan dengan menaikkan elevasi muka air secara bertahap dari kedalaman 10 meter di bawah subgrade hingga ke subbase. Soil Water Characteristic Curve (SWCC) dimanfaatkan dalam hal ini untuk menentukan gradasi derajat kejenuhan pada subgrade dan subbase yang terjadi akibat adanya rendaman pada elevasi tertentu, yang juga mempengaruhi nilai modulus resiliennya. Metode analisis dengan 3D finite element digunakan dalam memperoleh visualisasi dan nilai regangan kritis ketika kondisi tidak jenuh hingga sepenuhnya jenuh, untuk kemudian dinyatakan sebagai nilai kinerja berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan 2024 (MDP 2024). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kinerja struktur perkerasan lentur, terutama kinerja deformasi permanen, dinilai sangat sensitif terhadap perubahan tinggi muka air rendaman. Temuan menarik lainnya adalah identifikasi elevasi muka air dimana pengaruh yang diberikan terhadap perubahan kinerja tidak lagi signifikan, yaitu pada elevasi lebih besar dari 60 cm di bawah subgrade, yang bersesuaian dengan syarat jagaan muka air yang direkomendasikan oleh MDP 2024. Kata- kata kunci: Analisis sensitivitas, derajat kejenuhan, elevasi rendaman, finite element, kinerja perkerasan Abstract The presence of water in the form of submersion within pavement is known to have detrimental effects. A proper understanding of assessing the extent of these impacts is crucial for evaluating pavement performance. This study employs a method to analyze the influence of varying water table elevations on pavement performance. Simulations were conducted by incrementally raising the water table from a depth of 10 meters below the subgrade up to the subbase. The Soil Water Characteristic Curve was utilized to determine the saturation degree gradation in the subgrade and subbase due to submersion at specific elevations, which also affects their resilient modulus values. A 3D finite element analysis method was used to obtain visualizations and critical strain values under unsaturated to fully saturated conditions, which were then assessed as performance indicators based on Indonesia: 2024 Road Pavement Design Manual (MDP 2024). The results reveal that permanent deformation performance is highly sensitive to changes in submersion water table elevation. Another significant finding is the identification of the water table elevation which the impact on performance change becomes negligible—specifically, at elevations greater than 60 cm below the subgrade, which aligns with the recommended water table control requirement in MDP 2024. Keywords: Degree of saturation, finite element, pavement performance, sensitivity analysis, submersion elevation
Analisis Deteriorasi Perkerasan Jalan Tol Terdampak Banjir dengan Model Markov Chain Transisi Homogen dan Non-Homogen Saputro, Danang; Frazila, Russ Bona; Zukhruf, Febri
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.13

Abstract

Abstrak Model dan analisis yang mampu meramalkan dampak banjir terhadap kinerja perkerasan jalan raya, sangat penting untuk mengantisipasi penurunan kekuatan struktur perkerasan pasca terjadinya banjir. Model probabilistik, seperti Markov Chain, dianggap lebih realistis daripada model deterministik seperti HDM-III (Patterson), yang kurang sesuai untuk menilai perkerasan jalan tol yang terdiri dari perkerasan kaku dengan lapisan blacktop AC-WC. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan model Markov Chain dengan MPT Homogen dan MPT Non-Homogen dalam menganalisis deteriorasi perkerasan jalan tol khususnya jika terdapat kejadian seperti banjir sehingga akan diketahui MPT mana yang lebih sesuai untuk digunakan dalam kondisi tersebut. Analisis yang dilakukan pada jalan tol Jakarta-Cikampek dan Padaleunyi selama periode tahun 2020-2023 menghasilkan nilai MAPE model Markov Chain dalam kategori akurasi layak/wajar sebesar 25.75% untuk MPT Homogen dan 22.50% untuk MPT Non Homogen. Berdasarkan hal tersebut, model Markov Chain dengan MPT Non Homogen lebih tepat digunakan untuk memodelkan deteriorasi perkerasan jalan tol selama periode terjadinya kejadian khusus misalnya banjir dibandingkan dengan MPT Homogen. Penelitian ini juga menunjukkan perbedaan pola program pemeliharaan (frekuensi dan tingkat penanganan) di mana model Markov Chain menghasilkan luasan proyeksi kebutuhan program pemeliharaan berupa rehabilitasi mayor tahun 2024-2028 lebih besar dibandingkan rencana jangka panjang yang telah disusun menggunakan model deteriorasi IRI HDM-III (Patterson). Kata-kata Kunci: Banjir, Deteriorasi, Markov Chain, Model Performa Perkerasan. Abstract The loss in pavement structural strength following flooding must be predicted using models and analysis that can forecast how flooding would affect highway pavement performance.  When evaluating highway pavements made up of stiff pavements with AC-WC blacktop layers, probabilistic models like Markov Chain are seen to be more realistic than deterministic models like HDM-III (Patterson). This study compares the application of Markov Chain models with Homogeneous and Non-Homogeneous TPM in assessing toll road pavement deterioration, particularly during floods, in order to determine whether TPM is more suited for usage in these circumstances. The analysis of the 2020–2023 Jakarta–Cikampek and Padaleunyi toll roads produced a MAPE value for the Markov Chain model in the acceptable/reasonable accuracy category of 22.50% for the Non-Homogeneous TPM and 25.75% for the Homogeneous TPM. This suggests that, in contrast to the Homogeneous TPM, the Markov Chain model with Non-Homogeneous TPM is more suited for simulating pavement deterioration on toll roads during times of unusual occurrences, such floods. Additionally, this study illustrates differences in maintenance program patterns (frequency and treatment level), with the Markov Chain model generating a larger projection of maintenance program needs in the form of major rehabilitation for 2024-2028 than the long-term plan which was created using the IRI HDM-III (Patterson) deterioration model. Keywords: Flood, Deterioration, Markov Chain, Pavement Performance Model
Perbandingan Metode Penskalaan Amplitudo dan Pencocokan Spektral terhadap Respons Non-Linear Jembatan Terisolasi dengan LRB: Studi Dampak pada Perilaku Histeresis dan Potensi Akumulasi Kerusakan LRB Nurdhyanti, Dinda Imas; Setio, Herlien Dwiarti
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.9

Abstract

Abstrak Analisis Riwayat Waktu Non-Linear (NLTHA) merupakan metode yang efektif untuk merepresentasikan respons struktural akibat beban gempa secara akurat. Dalam analisis NLTHA, pemilihan metode modifikasi gerak tanah memiliki peran yang krusial, dimana secara umum terdapat dua metode yaitu penskalaan amplitudo dan pencocokan spektral. Data gerak tanah yang akan di modifikasi didapatkan berdasarkan hasil analisis deagregasi untuk wilayah Jakarta dengan periode ulang 1000 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dampak pemilihan kedua metode modifikasi gerak tanah terhadap potensi kerusakan elemen non-linear berupa Lead Rubber Bearing (LRB) pada struktur berupa jembatan terisolasi seismik. Untuk tujuan ini, tujuh pasang rekaman gerak tanah diolah dengan penskalaan amplitudo yang mengacu pada standar NZS 1170.5-2004, sedangkan pencocokan spektral dilakukan menggunakan perangkat lunak SeismoMatch. Intensitas Arias (IA) merepresentasikan total energi input gempa yang terserap ke dalam sistem struktur, sehingga dari kedua metode akan dilakukan pengecekan terhadap IA. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa metode pencocokan spektral mencapai kecocokan yang superior terhadap target spektrum. Namun, metode ini mengubah profil akumulasi energi gempa rekaman gerak tanah asli, mengindikasikan terjadinya modifikasi distribusi energi input. Sebaliknya, penskalaan amplitudo berhasil mempertahankan IA yang identik dengan rekaman gerak tanah asli. IA berkorelasi kuat dengan potensi kerusakan kumulatif dan disipasi energi histeresis, sehingga penskalaan amplitudo dinilai lebih relevan untuk memprediksi akumulasi kerusakan LRB. Kata-kata Kunci: Jembatan Terisolasi, LRB, Pencocokan Spektral, Penskalaan Amplitudo, Perilaku Histeresis, Intensitas Arias, Respons Non-Linear. Abstract Nonlinear Time History Analysis (NLTHA) is an effective method for accurately representing structural response under seismic loading. In NLTHA, the selection of ground motion modification methods plays a crucial role, with two primary approaches commonly employed: amplitude scaling and spectral matching. The ground motion data to be modified were obtained based on deaggregation analysis for the Jakarta region with a 1000-year return period. This study aims to compare the impact of selecting these two ground motion modification methods on the potential damage of nonlinear elements, specifically Lead Rubber Bearing (LRB), in seismically isolated bridge structures. For this purpose, seven pairs of ground motion records were processed using amplitude scaling following the NZS 1170.5-2004 standard, while spectral matching was performed using SeismoMatch software. Arias Intensity (IA) represents the total seismic input energy absorbed into the structural system; therefore, IA was evaluated for both modification methods. The research results demonstrate that the spectral matching method achieves superior agreement with the target spectrum. However, this method alters the energy accumulation profile of the original ground motion records, indicating modification of the input energy distribution. Conversely, amplitude scaling successfully maintains IA identical to that of the original ground motion records. IA strongly correlates with cumulative damage potential and hysteretic energy dissipation; therefore, amplitude scaling is considered more relevant for predicting LRB damage accumulation. Keywords : Spectral Matching, Amplitude Scaling, Hysteretic Behavior, Arias Intensity, Non-Linear Response

Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10 No 1 (2003) Vol 10, No 1 (2003) More Issue