cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 956 Documents
Pengaruh Kriteria Teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Jalan Terhadap Jaringan Jalan pada Beberapa Pulau di Indonesia Desi Meriana; Bambang Sugeng Subagio; Najid Najid
Jurnal Teknik Sipil Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.31.3.6

Abstract

Abstract The study aims to analyze the influence of technical data criteria variables and determine the best model criteria. The criteria analyzed included pavement deterioration, bridge condition, road performance, local budget allocation for road capital expenditure, allocation of local budget government for routine maintenance of roads, e-monitoring reporting, and shp map reporting. This evaluation is needed to highlight the importance of comprehensive data testing to provide an overview of the road infrastructure data used as the basis for Special Allocation Fund (DAK) allocations, considering the different characteristics between islands in Indonesia. The methods used include Multiple Linear Regression with dummy variables and Binary Logistic Regression. The study's results show that Nusa Tenggara and Bali Islands have the best model for explaining the variation of kjtm and npe variables, with better consistency and significance, while Java Island shows a significant influence of Kj, Kij, and Aprj variables on road quality. Keyword: Technical data ctriteria, technical criteria, DAK, regression, road quality
Analisis Perbandingan Kinerja Seismik Struktur Bangunan Gedung Pracetak Sistem Ganda Beton Bertulang di Jakarta Dengan dan Tanpa Isolasi Dasar Fau, Martinus Nifotuho; Soemari, Herlien Dwiarti; Nurjaman, Hari Nugraha
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.32.2.1

Abstract

Abstrak Perkembangan dan pengaplikasian sistem struktur pracetak kinerja tinggi pada bangunan gedung beton bertulang dengan memanfaatkan pembentukan sendi plastis untuk mendisipasikan energi pada komponen struktur itu sendiri, telah banyak diproduksi secara lokal di Indonesia. Disisi lain terus ditemukannya sesar baru yang akan berpotensi terus meningkatkan seismisitas, serta kebutuhan untuk mendapatkan kinerja seismik struktur yang lebih baik untuk bangunan yang bernilai tinggi juga terus dibutuhkan. Oleh karena itu penggunaan sistem isolasi dasar menjadi salah satu inovasi yang dapat meningkatkan kinerja struktur bangunan pracetak. Pada penelitian ini akan difokuskan pada penggunaan isolasi dasar tipe Lead Rubber Bearing (LRB), dan model bangunan adalah sistem ganda beton bertulang 20 lantai, berlokasi di daerah gempa tinggi yaitu Jakarta dengan kelas situs tanah lunak dan berfungsi sebagai apartemen. Terlebih dahulu struktur dianalisis dengan pendekatan berbasis preskriptif yakni analisis linier elastik, dimana detail setiap elemen struktur akan mengikuti SNI 2847:2019 dan tahapan analisis juga mengikuti SNI 1726:2019 untuk pembebanan lateral gempa dan SNI 1727:2020 untuk beban gravitasinya, baik untuk struktur tumpuan terjepit maupun untuk sistem isolasi dasar. Dan pada analisis yang lebih detail akan menggunakan analisis berbasis kinerja dengan Non Linier Time History (NLTH) dan akan dibandingkan respons struktur dan kinerja dari kedua sistem struktur tersebut. Kata-kata Kunci: Struktur pracatek, isolasi dasar, Lead Rubber Bearing (LRB), Analisis Non Linear Time History (NLTH), Design Basis Earthquake (DBE), Maximum Considered Earthquake (MCE), kinerja struktur. Abstract The development and application of high-performance precast structural systems in reinforced concrete buildings by utilizing the formation of plastic joints to dissipate energy in the structural components themselves, have been widely produced locally in Indonesia. On the other hand, new faults continue to be found that will potentially continue to increase seismicity, and the need to obtain better seismic structural performance for high-value buildings also continues to be needed. Therefore, the use of a base isolation system is one of the innovations that can improve the performance of precast building structures. This study will focus on the use of Lead Rubber Bearing (LRB) type base isolation, and the building model is a 20-story reinforced concrete double system, located in a high earthquake area, namely Jakarta with a soft soil site class and functioning as an apartment. First, the structure is analyzed using a prescriptive-based approach, namely linear elastic analysis, where the details of each structural element will follow SNI 2847: 2019 and the analysis stages also follow SNI 1726: 2019 for lateral earthquake loading and SNI 1727: 2020 for gravity loads, both for the clamped support structure and for the base isolation system. And in a more detailed analysis, performance-based analysis with Non-Linear Time History (NLTH) will be used and the structural response and performance of the two system structures will be compared. Kata-kata Kunci: Precast structures, base isolation, Lead Rubber Bearing (LRB), Non Linear Time History (NLTH) Analysis, Design Basis Earthquake (DBE), Maximum Considered Earthquake (MCE), structural performance.
Analisis Dinamika Atmosfer Saat Hujan Lebat di Wilayah Pontianak Menggunakan Model WRF-ARW (Studi Kasus 22-23 Desember 2022) Ihwan, Andi; Mabriyah, Minuk Hidayatul; Ardianto, Randy
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.3

Abstract

Abstract West Kalimantan has a tropical rainforest climate characterized by high rainfall intensity. On December 22–23, 2022, heavy rainfall occurred in Pontianak City with an intensity reaching 101.3 mm/day, resulting in flooding in the area. This study analyzes weather conditions and atmospheric stability during the event using the WRF-ARW model with FNL data as model input, along with GSMaP data and observations of air temperature and surface pressure for verification. Model accuracy was evaluated using dichotomous equations (Accuracy, FAR, POFD), correlation coefficient, and Mean Absolute Error (MAE). The verification results indicate that the GD scheme performed better than the KF Kessler and KF Lin schemes, with the GD scheme achieving an accuracy value of 0.74 and lower error. Analysis using the GD scheme suggests atmospheric conditions conducive to the formation of convective clouds that caused the heavy rainfall. These conditions were marked by an unstable atmosphere with a maximum temperature of 30°C before the rain, low surface pressure, high wind speeds in the waters west of Pontianak City, humidity reaching 100%, and CAPE values indicating moderate instability (2000 J/kg). Keywords: Heavy rain, cumulus parameterization scheme, WRF-ARW  
Dampak Beban Sumbu Kendaraan Berlebih (Over Dimension Over Loading) Terhadap Penurunan Umur Layan Perkerasan Jalan Dan Peningkatan Kebutuhan Biaya Pemeliharaan Jalan Tol Fitrianingsih, Ligar; Kurnia, Ranna
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.10

Abstract

Abstrak Kebijakan Zero ODOL telah dideklarasikan tahun 2023 namun faktanya masih banyak pelanggaran ODOL khususnya di ruas jalan tol. Dampak dari pelanggaran ODOL ini adalah penurunan umur layan perkerasan jalan dan meningkatnya biaya pemeliharaan jalan yang harus di alokasikan oleh Pengelola Jalan Tol. Kajian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar dampak yang terjadi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan umur layan perkerasan dan biaya pemeliharaan jalan yang dihasilkan beban faktual dari data Weight in Motion (WIM) dan beban normal kendaraan berdasarkan beban ijin yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Hasil analisis menunjukkan penurunan umur layan yang lebih cepat daripada umur layan yang direncanakan akibat kendaraan ODOL pada ruas jalan tol Jakarta – Bogor – Ciawi, tol JORR E dan tol Padalarang – Cileunyi. Dampak dari penurunan umur layan yang lebih cepat ini adalah kenaikan biaya pemeliharaan jalan sebesar 17.38% untuk ruas tol Jakarta – Bogor – Ciawi, tol JORR E naik 13.59% dan tol Padalarang – Cileunyi naik 10.89% dari biaya normal pemeliharaan jalan. Kata-kata kunci: ODOL, umur layan perkerasan jalan, biaya pemeliharaan jalan tol Abstract The Zero ODOL policy has been declared in 2023, but in fact there are still many ODOL violations, particularly on toll road sections. The impact of these ODOL violations is the reduction in the service life of the road pavement and the increase in maintenance costs that must be allocated by the Toll Road Operators. This study is conducted to measure the extent of the impact. Data analysis was perfomed by comparing the service life of the pavement and road maintance costs generated by actual load data from Weight in Motion (WIM) and the normal vehicle load based on the weight limits set by the Ministy of Transportation. The analysis results show a faset reduction in the service life compared to the planned service life due to ODOL vehicles on the toll roads of Jakarta – Bogor – Ciawi, JORR E, and Padalarang – Cileunyi. The impact of this faster reduction in service life is an increase in Toll Road maintenance costs by 17.38% for the Jakarta – Bogor – Ciawi, 13.59% for the JORR E, and 10.89% for the Padalarang – Cileunyi, compared to the normal Toll Road maintenance costs. Keywords: ODOL, remaining service life of pavement, toll road maintenance costs
Perilaku Pelajar dalam Keselamatan Berlalu Lintas di Kota Bandung Kusumawati, Aine; Friskadewi, Annisa; Wibowo, Sony Sulaksono
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.5

Abstract

Abstrak Seiring meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya kepemilikan kendaraan pribadi, yang kemudian menyebabkan meningkatkan kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi perilaku pelajar remaja Kota Bandung dalam berjalan kaki dengan mengadaptasi Adolescent Road User Behaviour Questionnaire (ARBQ). Analisis faktor menggunakan metode Principal Axis Factoring (PAF) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) serta analisis ANOVA juga digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis faktor membentuk 3 kelompok faktor, yaitu Faktor 1: perilaku berjalan kaki dan menyeberang jalan, Faktor 2: perilaku tertib berlalu lintas, dan Faktor 3: perilaku bermain di jalan. Hasil analisis ANOVA menunjukkan, responden laki-laki lebih cenderung terlibat dalam perilaku menyeberang yang tidak berkeselamatan dan permainan yang membahayakan di jalan. Sedangkan untuk perilaku keselamatan lebih sering dilakukan oleh responden perempuan dan responden yang usianya lebih muda (11-12 tahun). Faktor seringnya bersama teman di jalan juga mempengaruhi responden untuk melakukan perilaku berisiko. Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja di Kota Bandung, disusun rekomendasi penanganan berupa: sosialisasi kepada pengemudi dan edukasi kepada pelajar, pengembangan fasilitas persimpangan dan trotoar yang aman dan tertib serta penyediaan lapangan bermain untuk anak-anak, dan penambahan petugas pengatur lalu lintas. Kata kunci : Perilaku berjalan kaki, pelajar, remaja, ARBQ, PAF, CFA, ANOVA Abstract The rapid population growth in Bandung has led to a significant increase in private vehicle ownership, contributing to a rise in traffic crashes. In response, this research aims to examine the road behavior of school students in Bandung by adapting the Adolescent Road User Behavior Questionnaire (ARBQ). The study employs Principal Axis Factoring (PAF) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) to explore the questionnaire’s factor structure, along with ANOVA analysis to assess behavioral differences. The factor analysis identified three distinct factors: (1) pedestrian walking and crossing behavior, (2) safety behavior, and (3) playing on the road behavior. Subsequent ANOVA analysis yielded several key findings. Male respondents were more likely to engage in unsafe road-crossing behaviors and risky play on the road. Additionally, a significant correlation was found between playing on the road and other risky behaviors. Interestingly, while safe behaviors were more commonly observed among female respondents and younger students (aged 11-12), students who were frequently accompanied by friends on the road exhibited a higher tendency toward risky behavior.To reduce student-related traffic crashes, this study recommends awareness campaigns for drivers, road safety education for students, safer intersections and sidewalks, designated play areas, and increased traffic officer deployment. Keywords : Safety, pedestians, adolescent, ARBQ, PAF, CFA, ANOVA
Desain Minimum Revenue Guarantee dan Clawback pada Proyek KPBU Jalan Tol: Kerangka Konseptual Berbasis Risiko Wibowo, Andreas
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.15

Abstract

Abstrak Proyek jalan tol secara alamiah melibatkan risiko dan ketidakpastian pendapatan yang signifikan. Untuk meningkatkan daya tarik investasi, pemerintah berbagi risiko dengan investor melalui instrumen Minimum Revenue Guarantee dan/atau Clawback (MRGÅCB). Tulisan ini memaparkan kerangka konseptual berbasis risiko untuk menguantifikasi nilai dan dampak MRGÅCB terhadap proyek dan pemerintah untuk keperluan desain alokasi risiko yang berimbang. Tulisan ini menggunakan pendekatan teoretis dan analitis dengan menitikberatkan pada pemodelan kerangka konseptual yang dapat menjadi landasan kebijakan dalam mendesain MRGÅCB bagi proyek-proyek infrastruktur yang memiliki risiko pendapatan tinggi. Capital Asset Pricing Model digunakan sebagai dasar teoretis yang diterapkan pada model satu periode. Instrumen MRG meningkatkan nilai proyek dengan meningkatkan ekspektasi pendapatan proyek dan mengurangi risiko pendapatan. Sebaliknya, CB menurunkan ekspektasi pendapatan dan risiko pendapatan sehingga dampak terhadap penurunan nilai proyek tergantung desain instrumen. Dukungan finansial yang diberikan melalui MRGÅCB dapat didesain ekuivalen dengan skema Availability Payment. Tiga skenario risiko pendapatan dianalisis untuk menentukan desain optimal instrumen MRGÅCB, dan pada setiap skenario, berbagai opsi desain alokasi risiko diusulkan. Hasil perhitungan divalidasi menggunakan simulasi Monte Carlo. Tulisan ini juga menguraikan implikasi kebijakan bagi pemerintah saat mempertimbangkan implementasi MRGÅCB. Temuan ini berkontribusi pada pendekatan yang lebih terstruktur dalam merancang mekanisme berbagi risiko untuk investasi jalan tol. Kata-kata kunci: Jaminan pendapatan minimum, clawback, risiko pendapatan, Capital Asset Pricing Model, jalan tol.  Abstract Toll road projects inherently involve significant revenue risks and uncertainties. To enhance investment attractiveness, governments may share these risks with investors through Minimum Revenue Guarantee and/or Clawback (MRGÅCB) instruments. This paper proposes a risk-based conceptual framework to quantify the value and impact of MRGÅCB on both the project and the government, serving as a foundation for balanced risk allocation design. A theoretical and analytical approach is adopted, applying the Capital Asset Pricing Model to a single-period model. The MRG instrument increases project value by raising expected revenues and reducing revenue risk. Conversely, the CB instrument lowers both expected revenues and risk, and its net effect on project value depends on its design. Financial support through MRGÅCB can be structured to mirror an availability payment scheme. Three revenue risk scenarios are analyzed to explore optimal instrument design, with alternative risk allocation strategies proposed for each. Monte Carlo simulations are used to validate the model. This paper outlines policy implications for governments considering the implementation of MRGÅCB and contributes to a more structured approach to designing revenue risk-sharing mechanisms in toll road investments. Keywords: Minimum revenue guarantee, clawback, revenue risk, Capital Asset Pricing Model, toll roads.
Penerapan Teknologi Self-healing pada Beton Ringan: Tinjauan Literatur Darmajaya, Theo Alfaro Dida; Supriyadi, Bambang
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.14

Abstract

Abstrak Konstruksi bangunan di era modern menuntut material yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Salah satu permasalahan yang telah lama ada pada struktur beton bertulang adalah munculnya retak akibat beban berulang, yang tidak hanya menurunkan kekuatan struktural, tetapi juga mempercepat proses degradasi melalui infiltrasi zat-zat agresif dari lingkungan eksternal. Salah satu upaya yang sedang dikembangkan dalam mengatasi masalah retak pada beton adalah penggunaan self-healing concrete. Perbaikan retak mikro pada beton self-healing bisa terjadi melalui aktivasi agen penyembuh (healing agent) yang dibawa ke dalam beton melalui carrier bakteri. Tinjauan literatur ini membahas penggunaan mikroorganisme (bakteri) sebagai agen penyembuh dengan agregat ringan sebagai carrier bakteri dalam beton self-healing. Penelitian terkini menunjukkan bahwa kelangsungan hidup bakteri sebagai healing agent adalah hal yang sangat vital dalam menentukan efektivitas beton self-healing. Pelapisan carrier bakteri menggunakan zat pelapis seperti silika gel dan sodium silikat terbukti bisa menjaga bakteri dan nutrisi tetap dalam kondisi dorman hingga terjadi retak dan teraktivasi. Namun, meskipun penerapan beton self-healing di beberapa proyek telah menunjukkan peningkatan durabilitas beton, kapasitas penyembuhannya masih terbatas pada retak-retak mikro. Oleh karena itu, pengembangan lanjutan diperlukan, terutama dalam memperluas kemampuan penyembuhan retakan yang lebih besar, menurunkan biaya produksi, serta mengoptimalkan penerapan teknologi ini dalam praktik konstruksi secara luas. Kata-kata Kunci: Agregat ringan, beton, healing agent, retak, self-healing Abstract Modern construction demands high-quality and sustainable materials. One of the longstanding issues in reinforced concrete structures is the formation of cracks due to repeated loading, which not only compromises structural integrity but also accelerates degradation by allowing the infiltration of aggressive external substances. In response, researchers are developing self-healing concrete to address this issue. The repair of microcracks in self-healing concrete can occur through the activation of healing agents delivered into the concrete via bacterial carriers. This paper discusses the use of microorganisms (bacteria) as healing agents with lightweight aggregates as carriers for the bacteria in self-healing concrete. Recent studies indicate that the viability of bacteria as healing agents is crucial to the effectiveness of self-healing concrete. The encapsulation of bacterial carriers using coating materials such as silica gel and sodium silicate has proven effective in preserving bacterial cells and nutrients in a dormant state until crack formation triggers their activation. Despite successful field applications demonstrating improved concrete durability, the healing capacity remains largely limited to microcracks. Thus, further advancements are necessary to enhance the healing range, reduce production costs, and optimize the integration of self-healing concrete technology into broader construction practices. Keywords: Lightweight aggregate, concrete, healing agent, crack, self-healing.
Evaluasi Reologi Campuran Aspal Pen 80/100 Dan Bahan Modifikasi Asbuton Murni Dengan Master Curve Dan Black Diagram Ramdhani, Fitra; Rahman, Harmein; Subagio, Bambang Sugeng
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.6

Abstract

Abstract Indonesia is currently importing oil bitumen to meet its asphalt needs. One of the best solutions is to utilize Asbuton, which is not affected by the global oil price increases. One of the engineering issues being developed is improving the rheological properties of bitumen by adding Asbuton. The aim of this study is to provide an overview of the improvement in rheological properties due to the addition of pure Asbuton to a Pen 80/100 asphalt mixture. Basic rheological property tests were conducted with variations of 0%, 2%, 6%, 10%, 30%, 50%, 70%, 90%, 94%, 98%, and 100% pure Asbuton content, and mechanistic rheological property tests were carried out using a Dynamic Shear Rheometer with variations of 0%, 2%, 6%, 10%, and 30% pure Asbuton content. The basic rheological properties obtained from this study showed a decrease in penetration value, an increase in softening point, and a decrease in ductility and elastic recovery. Meanwhile, the mechanistic rheological properties of the bitumen mixture also showed an increase in Performance Grade (PG) in the original condition, RTFO condition, and PAV condition. Based on the Mastercurve, the addition of pure Asbuton caused the bitumen to be more sensitive to changes in temperature and loading frequency. In the Black Diagram review, there was a decrease in the phase angle (δ) value, indicating that the bitumen became more durable. Keywords: Asbuton, Asphalt Pen 80/100, Black Diagram, Complex Shear Modulus, Master Curve, phase angle Abstrak Indonesia saat ini masih melakukan impor aspal minyak untuk memenuhi kebutuhan aspalnya, maka salah satu cara yang terbaik adalah memanfaatkan Asbuton yang nilai harganya tidak terpengaruh dengan kenaikan harga minyak dunia. Salah satu isu kerekayasaan yang berkembang adalah meningkatkan sifat reologi dari bitumen dengan menambahkan Asbuton. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran dari perbaikan sifat reologi akibat penambahan Asbuton murni pada campuran Aspal Pen 80/100 dilakukan pengujian sifat reologi dasar dengan variasi: 0%, 2%, 6%, 10%, 30%, 50%, 70%, 90%, 94%, 98%, dan 100% kadar Asbuton murni dan pengujian sifat reologi mekanistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer dengan variasi: 0%, 2%, 6%, 10%, dan 30% kadar Asbuton murni. Sifat reologi dasar yang diperoleh dari penelitian ini  terjadinya penurunan nilai penetrasi, peningkatan titik melembek serta penurunan daktilitas dan elastic recovery. Sedangkan dari sifat reologi mekanistik campuran bitumen juga mengalami peningkatan Performance Grade (PG) pada kondisi original, kondisi  RTFO, dan pada kondisi PAV. Berdasarkan Mastercurve dengan penambahan Asbuton murni menyebabkan bitumen lebih sensitif terhadap perubahan temperatur dan frekuensi pembebanan. Sedangkan dalam tinjauan Black Diagram terjadinya penurunan nilai phase angle (δ) sehingga bitumen semakin durable. Kata-kata Kunci: Asbuton, Aspal Pen 80/100, Black Diagram, Complex Shear Modulus, Master Curve, phase angle
Analisis Pemrograman Preservasi Jalan dengan Strategi Penanganan Sementara (Back-fall Strategy) Skala Jaringan menggunakan Metode IRMS V.3 dan MEPDG 2015 Yuliani, Gita; Hariyadi, Eri Susanto; Sjafruddin, Ade
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.11

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan membandingkan akurasi metode prediksi kondisi jalan antara MEPDG 2015 dan IRMS V.3 sebagai dasar pemrograman preservasi jalan pada skala jaringan. Studi dilakukan pada enam ruas jalan nasional Pantura sepanjang 55,87 km dengan karakteristik lalu lintas beragam. Prediksi IRI metode MEPDG 2015 dihitung menggunakan pendekatan mekanistik-empiris dengan tiga jenis kalibrasi (Global, Arizona, dan Oregon), serta bantuan software ELMOD 6 dan KENPAVE. IRMS V.3 menggunakan pendekatan empiris berbasis data historis. Hasil prediksi dibandingkan dengan data aktual tahun 2021–2023 untuk menghitung deviasi relatif, kemudian dianalisis dalam program preservasi selama 20 tahun dengan dua skenario: unconstrained budget dan constrained budget menggunakan Back-fall Strategy (strategi menunda, bertahap, dan holding). MEPDG 2015 kalibrasi Oregon menunjukkan deviasi relatif terkecil (−15,48%) dan merupakan metode paling akurat. Dalam kondisi tanpa batasan anggaran, metode ini lebih hemat dibanding IRMS V.3. Dalam keterbatasan anggaran, strategi holding dengan MEPDG 2015 menghasilkan kemantapan jalan akhir 2–3 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan strategi lain, meskipun biayanya 1–2% lebih besar. Dengan demikian, MEPDG 2015 kalibrasi lokal Oregon dengan strategi holding direkomendasikan sebagai strategi terbaik saat terjadi keterbatasan anggaran di skala jaringan. Kata-kata Kunci: Back-fall strategy, IRMS V.3, MEPDG 2015, preservasi. Abstract This study aims to compare the accuracy of road condition prediction methods between MEPDG 2015 and IRMS V.3 as a basis for network-level road preservation programming. The study was conducted on six continuous segments of the Pantura national road spanning 55.87 km with varying traffic characteristics. IRI prediction using the MEPDG 2015 method was calculated based on a mechanistic-empirical approach with three calibration types (Global, Arizona, and Oregon), supported by ELMOD 6 and KENPAVE software. Meanwhile, IRMS V.3 applies an empirical approach based on historical data. The prediction results were compared with actual field data from 2021–2023 to calculate relative deviation and analyzed in a 20-year preservation program under two budget scenarios: unconstrained and constrained budget using the Back-fall Strategy (postponed, gradual, and holding strategies). MEPDG 2015 with Oregon calibration showed the smallest relative deviation (−15.48%) and was the most accurate method. Under an unconstrained budget, it was also more cost-efficient than IRMS V.3. Under budget constraints, the holding strategy with MEPDG 2015 produced 2–3 times higher final road condition performance when compared to other strategies, despite requiring 1–2% more cost. Therefore, MEPDG 2015 with local Oregon calibration and holding strategy is recommended as the best option under limited budget conditions at the network level. Keywords: Back-fall strategy, IRMS V.3, MEPDG 2015, preservation.
Kajian Eksperimental Peningkatan Kinerja Kuat Lentur Sambungan Ordinary dan Extended End Plate Panjaitan, Arief; Hasibuan, Purwandy; Afifuddin, Mochammad; Bermansyah, Surya; Haiqal, Muhammad
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.2

Abstract

Abstrak Sambungan pelat ujung (end plate connection) adalah sambungan semi kaku yang secara umum digunakan untuk menghubungkan balok-kolom. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kapasitas lentur sambungan adalah memperluas area sambungan pelat ujung. Namun, upaya yang dilakukan tersebut butuh dievaluasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kuat lentur sambungan pelat ujung dengan memberikan beberapa perkuatan yaitu penambahan area sambungan, pemasangan pengaku pelat badan, dan perpanjangan penyokong di area bawah balok. Untuk mengevaluasi signifikansi perkuatan, benda uji tanpa perkuatan (ordinary end plate connection) digunakan sebagai acuan. Penelitian dilakukan melalui pemberian beban geser yang ditempatkan pada 400 mm dari sambungan dan beban ditingkatkan secara bertahap hingga benda uji gagal. Kajian eksperimental menunjukkan benda uji dengan kombinasi perkuatan berupa penambahan area sambungan dan penambahan pengaku badan memberikan kuat geser dan lentur yang paling baik. Kajian teoritis mengacu ke SNI 03-1729-2020 menunjukkan kuat lentur nominal lebih kecil dibandingkan kuat lentur eksperimental. Hal ini menunjukkan kajian teoritis memberikan kuat lentur lebih konservatif. Kata-kata Kunci: Sambungan pelat ujung, sambungan ordinary end plate, sambungan extended end plate, kuat lentur, kuat geser, deformasi Abstract An end plate connection is a semi-rigid connection used to connect a beam to a column. One alternative to improve the flexural strength is to enlarge the end plate connection area. However, this strengthening approach needs to be more specifically investigated. This study aims to evaluate the flexural strength of the connections by several strengthening methods: enlarging the connection area, installing web stiffeners, and lengthening the haunch at the bottom side of the beam. To examine the significance of strengthening approaches, an un-strengthened specimen (ordinary end plate connection) was considered as the reference. The research work was first carried out by positioning the shear load at a distance of 400 mm from the connection area, and it was gradually increased until the specimens failed. The experimental study also revealed that the specimen strengthened by combining an enlarged connection area and web stiffeners performed the best in terms of shear and flexural strength. The theoretical study referring to the SNI 03-1729-2020 demonstrated the nominal flexural strength, which is smaller than the experimental flexural strength. This behavior showed that the theoretical study provided more conservative flexural strength. Keywords: End plate connection, ordinary end plate connection, extended end plate connection, flexural strength, shear strength, deformation

Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10, No 1 (2003) Vol 10 No 1 (2003) More Issue