cover
Contact Name
Muhammad Ikhwan Rizki
Contact Email
ikhwanrizki@unlam.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jps@unlam.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Pharmascience
ISSN : 23555386     EISSN : 24609560     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pharmascience memuat naskah hasil penelitian dan artikel review bidang kefarmasian. Naskah dapat berasal dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan lembaga riset. Setiap naskah yang diterima redaksi Jurnal Pharmascience akan ditelaah oleh Mitra Bebestari dan Anggota Redaksi. Jurnal Pharmascience terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu Februari dan Oktober. Redaksi menerima pemesanan Jurnal Pharmascience untuk berlangganan atau pembelian setiap terbitan.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience" : 14 Documents clear
Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Jeruk Siam Banjar (Citrus reticulata) Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa Dwi Rizki Febrianti; Yugo Susanto; Rakhmadhan Niah; Siti Latifah
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6070

Abstract

ABSTRAK Jeruk siam yang berkembang di Kalimantan Selatan telah dikukuhkan menjadi varietas unggul nasional dengan nama jeruk siam Banjar. Kulit jeruk belum dimanfaatkan secara optimal hanya dibuang sebagai limbah. Kulit jeruk mengandung beberapa senyawa salah satunya mengandung senyawa aktif minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit jeruk siam Banjar (Citrus reticulata) terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. metode penarikan minyak atsiri kulit jeruk siam Banjar menggunakan metode destilasi air. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  minyak atsiri kulit jeruk siam Banjar diperoleh sebanyak 10 mL (0,58%), berwarna kuning, aroma khas jeruk, bentuk cair, rasa getir dan tidak ada noda transparan. Hasil penelitian uji aktivitas menunjukkan minyak atsiri kulit jeruk siam Banjar dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Pada volume 50 µL, 75 µL, dan 100 µL minyak atsiri kontrol positif (ciprofloxacin) sedangkan kontrol negatif (aqua pro injection). diameter zona bening disekitar cakam  dengan rata-rata diameter zona hambat yang dihasilkan beturut-turut 3,55 mm, 4,54 mm, 5,14 mm, 22,38 mm, dan 0 mm. Kata kunci: Kulit jeruk siam Banjar (Citrus reticulata), Minyak atsiri,  Pseudomonas aeruginosa. ABSTRACT Jeruk siam that develop in South Kalimantan have been confirmed as national superior varieties by the name of jeruk siam banjars. Citrus skin has not been used optimally only as waste. Orange peel contains several compounds, one of which contains active compounds of essential oils. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of essential oils of jerk siam banjars skin (Citrus reticulata) to the growth of Pseudomonas aeruginosa. method of withdrawal of jeruk siam banjars essential oil using a water distillation method. Antibacterial activity test was carried out using the disc diffusion method against the bacterium Pseudomonas aeruginosa. The results showed that 10 mL (0.58%) of essential oil from the jeruk siam banjars, yellow, orange aroma, liquid form, bitter taste, and no transparent stains. The results of the activity test showed that the essential oil of the skin of the jeruk siam banjars could inhibit the growth of the bacterium Pseudomonas aeruginosa. At the volume of 50 µL, 75 µL, and 100 µL of essential oil control positive (ciprofloxacin) while the negative control (aqua pro injection). the diameter of the clear zone around the paper disk with the average diameter of the inhibition zone produced was 3.55 mm, 4.54 mm, 5.14 mm, 22.38 mm and 0 mm respectively.Keywords: jeruk siam banjar (Citrus reticulata), essential oil, Pseudomonas aeruginosa.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien HIV/AIDS Rawat Jalan dalam Pengobatan Terapi Antiretroviral (ART) di Rumah Sakit Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin Valentina Meta Srikartika; Difa Intannia; Restu Aulia
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6081

Abstract

ABSTRAK             Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Tatalaksana terapi HIV/AIDS adalah dengan pemberian antiretroviral (ARV) seumur hidup sehingga kepatuhan mengkonsumsi obat merupakan faktor penting untuk keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi  kepatuhan pasien HIV/AIDS alasan pasien tidak patuh mengkonsumsi obat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara faktor keyakinan, faktor dukungan sosial, faktor pendidikan, efek samping obat yang dialami pasien dengan kepatuhan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di poliklinik VCT RS Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Kepatuhan pasien diukur dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 dan faktor kepatuhan diukur dengan kuesioner ACTG. Hasil analisis kepatuhan pada penelitian menunjukkan bahwa 32 (51,6%) pasien memiliki nilai kepatuhan yang tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pasien memiliki keyakinan yang tinggi sebanyak 34 pasien (54,8%), pasien memiliki dukungan sosial yang tinggi sebanyak 45 pasien (72,6%), pasien yang tidak merasakan efek samping sebanyak 33 pasien (53,2%), dan alasan pasien lupa mengkonsumsi obat tertinggi adalah pasien merasa keadaan yang dialaminya baik-baik saja sebanyak 14 orang (46,6%). Terdapat korelasi yang signifikan antara kepatuhan dengan efek samping obat (p=0,002, r= -0.326). Kata kunci: kepatuhan, faktor yang mempengaruhi kepatuhan, MMAS-8, ACTG, HIV/AIDS     ABSTRACT Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a set of illness symptoms, which is caused by Human Immunodeficiency Virus (HIV). As the HIV/AIDS therapy has to be consumed over a lifetime for the patients, the compliance on taking antiretroviral (ARV) medications is essential. This study aims to evaluate the compliance of HIV/AIDS outpatients and the reasons of patients incompliance. This study also examine the correlation between the beliefs, social support, education, and adverse medication events factors with ARV medication’s incompliance. The study design was cross sectional study design. The research was done in policlinic of VCT Dr. H.MOCH.SALEH hospital, Banjarmasin. The incompliance was obtained by having the ACTG questioners. The results of the compliance analysis in this study was 32 (51,6%) patients have a high compliance score. The result also showed that 34 patients (54.8%) had great belief, 45 patients (72.6%) had great social support and 33 patients (53.2%) did not get the drug side effects. Furthermore, the reason not to comply with the medicine was due to their conditions which were considered fine without medication (34 patients (37.4%)). The correlation between compliance and the drug side effects was significance (p=0,002, r= -0.326) Keywords: compliance, affected factors compliance, MMAS-8, ACTG, HIV/AIDS
Perbandingan Efektivitas Terapi Zink dengan Tanpa Zink Pada Pasien Diare Anak Rawat Inap Di RSD Idaman Kota Banjarbaru Helmina Wati; Satrio Wibowo Rahmatullah; Muhamad Hepriatna
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6076

Abstract

ABSTRAK             Diare merupakan masalah utama  kesehatan masyarakat, WHO dan UNICEF merekomendasikan penatalaksanaan diare pada pasien anak dengan penambahan suplemen zink. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi Zink dengan Tanpa zink terhadap pasien anak di rawat inap rumah sakit Idaman Banjarbaru. metode penelitian menggunakan dekriptif cross sectional dengan studi retrospektif. penelitian ini menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok I, pasien yang mendapatkan terapi standar tanpa diberikan zink, kelompok II, pasien yang mendapatkan terapi standar dengan pemberian zink. hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama waktu diare pada kelompok I selama 3 hari dibandingkan dengan kelompok II selama 4.4 hari. Hasil Spps menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok I dan kelompok II (p<0,05). Kata kunci : Diare, Zink, tanpa Zink  ABSTRACT Diarrhea is a major public health problem, WHO and UNICEF recommend management of diarrhea in pediatric patients with the addition of zinc supplements. This study aims to determine the comparison of the effectiveness of Zink therapy with no zinc on pediatric patients inpatient in Banjarbaru ideal hospital. The research method uses cross sectional descriptive with a retrospective study. This study used 2 groups, group I, patients who received standard therapy without zinc, group II, patients who received standard therapy with zinc. The results showed that the average length of time for diarrhea in group I was 3 days compared to group II for 5 days. The Spps results stated that there were significant differences between group I and group II (p <0.05). Keyword: Diarrea, Zink, Without Zink 
Evaluasi Pelayanan Resep Berdasarkan Pelaksanaan Standar Kefarmasian di Apotek Tempat Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) Kota Yogyakarta Chynthia Pradiftha Sari; Okti Ratna Mafruhah; Rizki Nurul Fajria; Alia Meta
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6071

Abstract

ABSTRAK    Pemerintah Indonesia menetapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek berupa Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 35 tahun 2014, secara keseluruhan evaluasi terhadap pelayanan kefarmasian di apotek belum mencapai skor maksimal. Pada pelayanan resep kajian administrative dan penyampaian konseling obat jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan standar kefarmasian dalam pelayanan resep di apotek tempat PKPA wilayah Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah desktiptif observasional dengan rancangan potong lintang melibatkan 4 area apotek diwilayah Yogyakarta dengan total 108 resep yang diamati, 77 resep yang dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi lembar observasi, dan wawancara dengan apoteker pengelola apotek sejumlah 10 apoteker dan 11 TTK (tenaga teknis kefarmasian). Data hasil lembar observasi dianalisis dengan statistik deskriptif menggunakan Microsoft Excel, kemudian disimpulkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan, dalam melakukan pelayananan resep berupa pengkajian resep, peracikan dan pengemasan obat, serta penyerahan obat di tempat PKPA dilakukan oleh apoteker dan TTK, dengan rincian persentase rata-rata pengkajian resep oleh apoteker (77,84%) dan TTK (22,16%), peracikan dan pengemasan 64,99% dilakukan apoteker dan 35,01% dilakukan TTK, penyerahan obat 67,19% dilakukan apoteker dan 32,81% dilakukan TTK. Pelaksanaan standar kefarmasian dalam melakukan pelayanan resep terdapat aspek yang tidak dilakukan terkait pemeriksaan data (berat badan, tinggi badan, riwayat keluarga, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, dan alergi) dan pemberian informasi obat (efek samping obat, cara penyimpanan, makanan dan minumamn yang harus dihindari). Kata Kunci: Standar pelayananan Kefarmasian, evaluasi pelayanan resep, apotekABSTRACT                The Indonesian government has set a pharmaceutical service standard in the pharmacy in the form of Minister of Health Regulation (PMK) Number 35 of 2014, as a whole the evaluation of pharmacy services at the pharmacy has not yet reached the maximum score. In prescription services administrative studies and delivery of drug counseling are rarely done. The purpose of this study was to evaluate the implementation of pharmaceutical standards in prescription services at the PKPA place in Yogyakarta. The research method used was observational desktiptif with a cross-sectional design involving 4 pharmacy areas in the Yogyakarta region with a total of 108 prescriptions observed, 77 prescriptions being used as research samples. Data collection was carried out by filling out the observation sheet, and interviewing pharmacists managing pharmacies with 10 pharmacists and 11 TTK (pharmaceutical technical personnel). Data from the observation sheet were analyzed by descriptive statistics using Microsoft Excel, then concluded in the form of a percentage. The results showed, in conducting prescription services in the form of prescription studies, compounding and packaging of drugs, and the delivery of drugs at the PKPA site conducted by pharmacists and TTK, with a detailed percentage of prescription studies by pharmacists (77.84%) and TTK (22, 16%), compounding and packaging 64.99% were carried out by pharmacists and 35.01% were performed TTK, drug delivery 67.19% was carried out by pharmacists and 32.81% were carried out TTK. The implementation of pharmaceutical standards in prescribing services contained aspects that were not carried out related to examining data (weight, height, family history, disease history, medical history, and allergies) and providing drug information (drug side effects, methods of storing, food and drinking). must be avoided).  Keyword: Pharmaceutical service standards, prescription service evaluation, pharmacy
Pengaruh Pemberian Fraksi Etil Asetat Buah Kasturi (Mangifera casturi Kosterm.) Terhadap Gambaran Makroskopis-Mikroskopis Organ Hati Tikus Putih Jantan Sutomo Sutomo; Muhammad Rafi; Arnida Arnida
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6082

Abstract

ABSTRAK             Kasturi (Mangifera casturi Kosterm) merupakan tumbuhan khas Kalimantan Selatan yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan gambaran makroskopis (warna dan volume) organ hati serta perubahan histopatologi sel hati (degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropis, dan nekrosis) pada tikus setelah diberikan fraksi etil asetat buah M. casturi secara peroral. Penelitian ini berupa penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Hewan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (Na-CMC 0,5%) dan kelompok perlakuan (5, 50, 300, dan 2000 mg/kgBB). Setiap kelompok terdiri dari 5 tikus putih jantan yang diberikan perlakuan 1 kali selama 14 hari, setelah itu tikus dibedah dan diambil organ hati untuk diamati. Hasil analisis Kruskal Wallis menunjukkan bahwa pemberian fraksi etil asetat buah M. casturi pada gambaran makroskopis (volume) hati tidak berbeda bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan (p > 0,05). Hasil analisis One-Way ANOVA pada gambaran mikroskopis hati menunjukkan bahwa kelompok kontrol dan perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna. Kata kunci : Mangifera casturi, fraksi etil asetat, toksisitas, degenerasi, nekrosis  ABSTRACT Kasturi (Mangifera casturi Kosterm.) is the typical plants of South Kalimantan that contains antioxidant activity. The aim of this study was to determine the macroscopical representative (color and volume) of rats liver and the microscopical representative of hepar cells (parenchymatous degeneration, hydropic degeneration, and necrosis) after oral administration of ethyl acetate fraction of M. casturi fruit. This study was an experimental study with post-test only control group design. Test animals were divided into 5 groups consisted of a control group (CMC Na 0,5%), and treatment groups (5, 50, 300, and 2000 mg/kg bw). Each group consisted of 5 the male white rats which were treated once for 14 days. And then the rats were dissected, the liver were taken out to make preparations of histopathological examination and observation. The results of Kruskal Wallis showed that ethyl acetate fraction of M. casturi fruit had no difference on macroscopical representation of the liver. Keywords : Mangifera casturi, ethyl acetate fraction, toxicity, degeneration, necrosis
Isolasi Jamur Endofit Dari Akar Tumbuhan Seluang Belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.) Nashrul Wathan; Witiyasti Imaningsih
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6077

Abstract

Abstrak             Endofit merupakan mikroorganisme yang sebagian atau seluruh hidupnya berada di dalam jaringan hidup tumbuhan inang, salah satunya dalam akar seluang belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.). Jamur endofit menyimpan potensi ekonomi tak terbatas terutama dalam bidang farmasi dan pertanian sebagai sumber bahan baku obat, enzim dan senyawa aktif biologis. Jamur endofit yang berada dalam akar seluang belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.) telah berhasil diisolasi menggunakan media PDA, hasilnya didapatkan 16 isolat jamur yang perlu diidentifikasi lebih lanjut.  Kata kunci: Saluang belum, Luvunga sarmentosa, jamur endofit, isolat  Abstract Endophytes are microorganisms that part or all of their lives resides in the living plant tissue, one of which is in the roots of seluang belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.). Endophytic fungi have unlimited economic potential especially in the fields of pharmaceuticals and agriculture as a source of medicinal raw materials, enzymes and biologically active compounds. Endophytic fungi that live in the root of seluang belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.) have been successfully isolated using PDA media, the results obtained 16 fungi isolates that need to be identified further. Keywords: Saluang belum, Luvunga sarmentosa, endophytic fungi, isolates
Evaluasi Model Intervensi Apoteker Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Pada Ibu Rumah Tangga Di Bantaran Sungai Kemuning Banjarbaru Valentina Meta Srikartika; Difa Intannia
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6072

Abstract

ABSTRAK Praktik pengobatan sendiri atau swamedikasi di Kalimantan Selatan relatif tinggi. Masyarakat pelaku swamedikasi sangat rentan menggunakan obat tidak rasional disebabkan tidak adanya pemberian informasi penggunaan obat yang benar. Beberapa metode dapat diimplementasikan sebagai sarana Apoteker untuk mengedukasi masyarakat terkait penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga di daerah bantaran sungai Kemuning Banjarbaru akan penggunaan obat setelah diberikan intervensi oleh Apoteker dalam bentuk CBIA dan booklet. Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan desain penelitian cross-sectional yang dilakukan terhadap 33 responden kelompok CBIA dan 30 responden kelompok booklet. Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi diukur dengan menggunakan kuisioner. Rata-rata skor pretest kelompok CBIA dan booklet adalah 3.67 dan 5.43, sedangkan rata-rata skor post-test kelompok CBIA dan booklet adalah 6.87 dan 8.97 (p<0.01). Perbandingan rata-rata peningkatan skor pengetahuan setelah intervensi CBIA adalah 3.21 ± 2.47 dan booklet adalah 3.53 ± 1.89 (p=0.567). Dapat disimpulkan bahwa model intervensi CBIA dan booklet dapat meningkatkan pengetahuan penggunaan obat secara signifikan, dan kedua metode tersebut sama baiknya untuk digunakan sebagai metode intervensi apoteker dalam meningkatkan pengetahuan pasien akan pengobatan. Kata kunci: CBIA, booklet, pengetahuan, obat, Apoteker  ABSTRACT The self-medication practice in South Kalimantan is relatively high. People who are self-medicated are very vulnerable to irrational drug use because there is no provision of information on the correct drug use. Several methods can be implemented by pharmacists to educate the public regarding drug use. This study aims to evaluate the increase in drug use knowledge of housewives in the Kemuning riverbank area of Banjarbaru after being given intervention by Pharmacists in the form of CBIA and booklets. This research is a non-experimental study with a cross-sectional research design conducted on 33 CBIA group respondents and 30 respondents booklet groups. The level of knowledge before and after the intervention was measured using a questionnaire. The average pretest scores of CBIA and booklet groups were 3.67 and 5.43, while the average post-test scores of CBIA and booklet groups were 6.87 and 8.97 (p <0.01). Comparison of the average increase in knowledge score after CBIA intervention was 3.21 ± 2.47 and the booklet was 3.53 ± 1.89 (p = 0.567). It can be concluded that CBIA and booklet intervention models can significantly improve knowledge of drug use, and both methods are equally good for use as pharmacist intervention methods in increasing patient knowledge of treatment. Keywords: CBIA, booklet, knowledge, medicine, pharmacist
Antihiperglikemik Infus Bunga Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Terpapar Streptozotocin Mono Pratiko Gustomi; Yuanita Syaiful; Suwanto Suwanto
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6083

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara kaya dengan kekayaan alam yang dapat dimanfatkan sebagai kesehatan, pangan, papan dan energi. Tanaman labu kuning merupakan bagian dari sumber kekayaan alam. Bunga labu kuning memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, beta-karoten, vitamin C, dan vitamin E. Senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  antihiperglikemik infus bunga labu kuning terhadap kadar glukosa darah mencit terpapar streptozotocin. 24 ekor mencit digunakan dalam penelitian dibagi 2 kelompok antara lain mencit non diabet dan mencit diabet hasil induksi streptozotocin. Analisa data menggunakan Uji t. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan perubahan glukosa darah acak dengan kelompok perlakuan dilakukan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan. Hasil penelitian bahwa induksi streptozotocin dan pemberian lard berpengaruh terhadap perubahan glukosa darah acak. Adapun nilai perubahan glukosa darah acak sebelum dan sesudah induksi streptozotocin dan lard sebanyak 120 mg/dl dan 226 mg/dl. Pemberian infus bunga labu kuning berpengaruh terhadap penurunan glukosa dara acak mencit diabet akibat induksi streptozotocin. konsentrasi 10% infus bunga labu kuning lebih efektif dibandingkan dengan konsentrasi 5% dan 20%. Berdasarkan penelitian ini bahwa induksi streptozotocin dan pemberian lard berpengaruh terhadap perubahan glukosa darah acak. Sedangkan pemberian infus bunga labu kuning berpengaruh terhadap penurunan glukosa dara acak mencit diabet akibat induksi streptozotocin dan pemberian lard.Kata kunci: Antihiperglikemik, labu kuning, streptozotocin  ABSTRACT  Indonesia is a country rich with natural resource that can be utilized as health, food, shelter and energy. Pumpkin plants are part of natural resource. Pumpkin flower have active compounds such as flavonoids, beta-carotene, vitamin C, and vitamin E. These compounds can be used as a treatment of diabetes mellitus. This study aims to determine antihyperglycemic pumpkin infusion on blood glucose levels in mice induction of streptozotocin. 24 mice were used in the study divided into 2 groups, among others, non diabetic mice and diabetic mice induced streptozotocin induction. Data were analyzed using T-test. Meanwhile, to know the difference of random blood glucose change with treatment group was done by Anova test and continued by Post Hoc Duncan test. The results of the research that the induction of streptozotocin and lard Award effect on random blood glucose change. The value of the random blood glucose changes before and after induction of streptozotocin and lard as much as 120 mg / dl and 226 mg / dl. Giving pumpkin flower infuse effect on random blood glucose lowering diabetic mice induced by streptozotocin. The concentration of 10% infusion of pumpkin flower is more effective than the concentration of 5% and 20%. Based on this research that the induction of streptozotocin and lard Award effect on random blood glucose change. While the provision of pumpkin flowers infuse effect on random blood glucose lowering induced by streptozotocin-diabetic mice and administration of lard.  Keywords: Antihiperglikemik, pumpkin, streptozotocin
Review: Aktivitas Farmakologi Dan Perkembangan Produk Dari Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dian Kurnia; Prima Happy Ratnapuri
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6073

Abstract

ABSTRAK      Lidah buaya (Aloe vera L.) diketahui mengandung banyak senyawa kimia alami, seperti antrakuinon, asam amino, acemannan, aloesin, glukomanan yang bertanggungjawab memberikan efek teraupetik yang bermanfaat dalam dunia farmasi. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait aktivitas farmakologi dan perkembangan produk dari lidah buaya dalam bidang farmasi. Pada Review artikel ini data yang disajikan diperoleh dari literatur online berupa jurnal dan artikel ilmiah publikasi lokal maupun internasional dan literatur offline berupa buku dan ­e-book. Diketahui bahwa lidah buaya memiliki berbagai aktivitas farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, berperan dalam penyembuhan luka, antibakteri, antifungi, antivirus, antioksidan, antikanker, antitumor, antikolesterol, dan antiulcer. Penggunaan lidah buaya dalam produk farmasi juga telah mengalami perkembangan diantaranya yaitu sediaan nano partikel, tablet, suppositoria, gel dan krim.  Kata Kunci— Aloe vera L., Aktivitas farmakologi, Perkembangan produk  ABSTRACT Aloe vera L. contains many natural chemical compounds, such as anthraquinone, amino acids, acemannan, aloesin, glucomannan which are responsible for providing therapeutic effects that are useful in pharmaceutical. The aims of this review is to provide information about pharmacological activities and products development of Aloe vera. In this article review, online and offline literatures were used. Online literature such us journals and articles obtained from local and international, while the offline literature such us books and e-books. It is known that aloe vera has a variety of pharmacological activities, that act as antiinflammatory, wound healing, antibacterial, antifungal, antiviral, antioxidant, anticancer, antitumor, anticholesterol, and antiulcer. Pharmaceutical products of Aloe vera also have been developed such us nanoparticles products, tablets, suppositories, gels and creams.  Keywords— Aloe vera L., Pharmacological activities, Products development
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Mundar (Garcinia forbesii King.) Menggunakan Metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil) Rahmi Muthia; Revita Saputri; Sulastri Azistina Verawati
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6079

Abstract

ABSTRAK             Kulit buah Mundar (G. forbesii King.) merupakan tanaman endemik yang berasal dari Kalimantan Selatan yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% dan 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) yang diperoleh dengan metode ekstraksi sokhletasi. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil) secara kualititatif dan kuantitatif dengan kuersetin sebagai kontrol positif. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% dan 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) secara kualitatif menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang ditandai dengan noda kuning pada plat kromatografi lapis tipis (KLT) setelah disemprot dengan larutan DPPH 0,1mM. Hasil uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif menghasilkan nilai IC50 (Inhibitory Concentration) secara berturut-turut dari ekstrak etanol 30% kulit buah Mundar (G. forbesii King.); ekstrak etanol 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.); dan kuersetin adalah 717,01 ppm; 534,69 ppm; dan 2,04 ppm.  Ekstrak etanol 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan ekstrak etanol 30% kulit buah Mundar (G. forbesii King.).  Kata kunci: Kulit buah Mundar (G. forbesii King.), antioksidan, DPPH, kromatografi lapis tipis (KLT), IC50  ABSTRACT Antioxidants are compounds that can counteract free radicals. Mundar rind (Garcinia forbesii King.) is endemic plants from South Kalimantan that has the potential antioxidant activity. This research was conducted antioxidant activity test of ethanolic extract 30% and 70% of Mundar rind (G. forbesii King.) obtained by soxhlet extraction method. Antioxidant activity test of Mundar rind (G. forbesii King.) used the DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil) method qualitatively and quantitatively with quercetin as a positive control. The results of the antioxidant activity test qualitatively of ethanolic extract 30% and 70% of Mundar rind (G. forbesii King.) showed antioxidant activity marked with a yellow spot with purple background on kromatogram after sprayed with DPPH solution 0,1mM. The results of the antioxidant activity test quantitatively obtained IC50(Inhibitory Concentration)  value respectively of ethanolic extract 30%; ethanolic extract 70%; and quercetin were 717,01 ppm; 534,69 ppm; and 2,04 ppm. The ethanolic extract 70% of Mundar rind (G. forbesii King.) had better antioxidant activity than the ethanolic extract 30% of Mundar rind (G. forbesii King.) Keywords: Mundar rind (G. Forbesii King.), antioxidant, DPPH, thin layer chromatography (TLC), IC50

Page 1 of 2 | Total Record : 14