cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi (JIMPBIO) terbit emapat kali setahun pada bulan Pebruari, Mei, Agustus dan Nopember, berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang pendidikan biologi dan ilmu biologi.
Arjuna Subject : -
Articles 196 Documents
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca var. Raja) SEBAGAI INHIBITOR ALAMI KOROSI PADA BESI OLEH AIR LAUT Muhammad Abrar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 4 (2017): Nopember 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas ekstrak limbah kulit pisang raja (Musa paradisiaca var. Raja) sebagai inhibitor alami korosi pada besi oleh air laut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatift. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan pemberian ekstrak kulit pisang raja dengan konsentrasi berbeda-beda yang meliputi P0, P1, P2, P3, P4 dan P5 dengan 4 kali ulangan pada setiap perlakuan. Faktor yang diukur sebagai parameter dalam penelitian ini adalah laju korosi selama 20 hari yang diukur pada hari ke 5, 10, 15 dan 20. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA) α0,05 serta uji lanjut dianalisis dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ), uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan uji Jarak Nyata Duncan (JNTD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ektrak limbah kulit pisang raja berpengaruh terhadap menghambat laju korosi pada besi oleh air laut. Laju korosi pada besi yang disebabkan oleh air laut dihambat oleh senyawa yang terdapat pada kulit pisang raja yakni tanin. Efisiensi inhibisi laju korosi yang paling optimal dalam menghambat laju korosi adalah pada P4 dengan konsentrasi 6000 ppm dengan rata-rata 88,86%. Kata kunci: limbah kulit pisang raja; besi; inhibitor; efisiensi inhibisi; laju korosi 
Pengaruh Perendaman Berbagai Larutan Terhadap Penurunan Kadar Formalin Pada Ikan Asin Kembung (Scomber canagorta) di Pasar Lambaro Aceh Besar febrina rahmadhani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.047 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian tentang “Pengaruh Perendaman Berbagai Larutan Terhadap Penurunan Kadar Formalin Pada Ikan Asin Kembung (Scomber canagorta)di Pasar Lambaro, Aceh Besar” pada bulan Januari 2017 di Laboratorium Kesehatan Aceh dan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan berbagai larutan terhadap penurunan kadar formalin pada ikan asin kembung (Scomber canagorta). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan berupa pemberian perendaman ikan asin dengan larutan yang berbeda yaitu: P0 = air biasa 500 ppm, P1 = larutan garam 500 ppm, P2 = larutan cuka 500 ppm, P3 = air leri 500 ppm, dan waktu perendaman masing-masing perlakuan adalah 60 menit. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA). Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata (3,67 ≥ 3,10) pada taraf α = 0,05 perendaman dengan berbagai larutan terhadap penurunan kadar formalin. Hasil penelitian ini adalah penurunan kadar formalin tertinggi dengan menggunakan larutan cuka (P2) yaitu sebesar 74,27%, selanjutnya dengan menggunakan larutan garam (P1) sebesar 62,43%, selanjutnya air biasa (P0) yaitu sebesar 51,97% dan penurunan terendah dengan menggunakan air leri (P3) yaitu sebesar 28,8%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapatterdapatpengaruh perendaman berbagai dengan berbagai larutan terhadap  penurunan kadar formalin pada ikan asin Kembung (Scomber conagorta). Penurunan kadar formalin pada ikan asin Kembung (Scomber canagorta) tertinggi adalah perlakuan perendaman dengan larutan cuka yaitu sebesar 4,33 mg/L dengan persentase 74,27 %. Kata Kunci: Formalin, Ikan asin, Larutan cuka, Larutan garam, Air leri     ABSTRACT Study on "The Effect of Immersion of Various Solutions on Decreasing Formalin Concentrations on Salted Salted Fish (Scombercanagorta) in Lambaro, Aceh Besar" in January 2017 at Aceh Health Laboratory and Biology Education Laboratory FKIP Unsyiah. This study was designed to determine the effect of immersion with various solutions to the decrease in formalin content in salty bland fish (Scomber canagorta). The study was using Completely Randomized Design (RAL) with treatment in the form of soaking of salted fish with different solution that is: P0 = ordinary water 500 ppm, P1 = salt solution 500 ppm, P2 = vinegar solution 500 ppm, P3 = water 500 ppm, and The immersion time of each treatment is 60 minutes. Data analysis was done by variance analysis (ANAVA). The advanced test used is Duncan Test. The results showed that there was a real effect (3.67 ≥ 3.10) at the level of α = 0.05 immersion with various solutions to the decrease in formalin concentrations. The result of this study is the decrease of the highest formalin content by using vinegar solution (P2) that is equal to 74,27%, then by using salt solution (P1) equal to 62,43%, next water common (P0) that is equal to 51,97% The lowest by using water leri (P3) that is equal to 28,8%. The conclusions of this study were that there was an effect of various immersion with various solutions to the decrease in formalin content in salted bloated fish (Scomber conagorta). The highest decrease of formalin content in salted fish (Scomber canagorta) is soaking treatment with vinegar solution that is 4,33 mg/L with percentage 74,27%. Keywords: Formalin, Salted Fish, Vinegar Solution, Salt Solution, Leri Water
Effect of long time Moulting Mud Crab (Syclla serrata) Males With Popey Methods and Methods Ablation In Cot Gampong Lamkuweh Meuraxa district of Banda Aceh Sabrina Ayu Nani Nasution; Muhammad Ali Sarong; Ismul Huda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove crabs are soft shell crab molting phase Bakau (molting). Molting process in nature occurs varies with different methods that need to be done penelitian.Tujuan this research is to know the effect of cutting the foot of the street (popey) and the binding of the eyeball (ablation) to long time Bakau molting crab (Scylla serrata) male in Gampong Cot Lamkuweh Meuraxa district of Banda Aceh. The work was undertaken in April-November 2016. The method used in the cultivation process is the soft shell crab Mangrove foot path method (popey), the binding of the eyeball (ablation) and natural implemented in Gampong Cot Lamkuweh Meuraxa district of Banda Aceh. Processing data using Variant Analysis (ANOVA). The degree of survival for all treatments ranged between 60% -75%. The growth rate of the highest daily weight contained in the binding of the eyeball treatment (ablation) that is equal to 48.91%. While the number of crab molting within 40 days of the highest in the treatment of leg amputation (popey) of mangrove crab molting on day 21 until day 3. Crab molting against time ranged WiBB 20:00 - 22:00 WiBB and only a few crabs molting in the morning and afternoon. The conclusion states that the soft shell mud crab no significant effect on the degree of survival and the growth rate of daily weight (P 0.05) but significant effect on the day and time of molting mud crab. Key Words: Effect of Molting, Popey, Ablation, Mud Crab
Analisis Kadar Serat, Karakteristik Organoleptik dan Rendemen Nugget Ayam yang di Substitusi Parsial dengan Sayuran Maizatun Zuhra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.189 KB)

Abstract

ABSTRAK Nugget ayam yang dikenal saat ini memiliki kelemahan dalam kadar seratnya, serat yang dibutuhkan berasal dari sayur-sayuran seperti wortel dan kentang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serat, karakteristik organoleptik dan rendemen nugget ayam yang di substitusi parsial dengan sayuran (wortel (Daucus carota L.) dan Kentang (Solanum tuberosum L.)). Parameter penelitian yang diambil adalah kadar serat, karakteristik organoleptik, dan rendemen nugget ayam yang disubstitusi dengan sayuran. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu nugget ayam tanpa substitusi sayuran (P0), nugget ayam di substitusi parsial dengan sayuran sebanyak 20% (P1), nugget ayam di substitusi parsial dengan sayuran sebanyak 30% (P2), nugget ayam di substitusi parsial dengan sayuran sebanyak 40% (P3), nugget ayam di substitusi parsial dengan sayuran 50% (P4). Analisis data menggunakan Analisis Varian (ANAVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa nugget ayam yang di substitusi parsial dengan sayuran memiliki pengaruh yang nyata (P0,05) terhadap kadar serat, tetapi tidak memberikan pengaruh (P0,05) terhadap karakteristik organoleptik dan nilai rendemen nugget ayam. Simpulan penelitian ini adalah substitusi parsial sayuran mampu meningkatkan kadar serat pada nugget ayam tanpa mempengaruhi karakteristik organoleptik dan nilai rendemen. Kata kunci: Kadar Serat, Karakteristik Organoleptik, Rendemen Nugget, Nugget Ayam.
ANALYSIS VEGETATION OF SHADE CORPSE FLOWER (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicholson) in PADANG TIJI SUB-DISTRICT of PIDIE DISTRICT Mulyati Mulyati; Djufri Djufri; Supriatno Supriatno
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Pebruari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.199 KB)

Abstract

ABSTRACTCorpse flower (Amorphophallus paeoniifolius) is one of the seasonal herbaceous plants including familia Araceae that can grow well in the shade. The shade of vegetation can be used as the corpse flower habitat preferences in the region, making it easier to know the population of the largest corpse flower under the shade of vegetation. This study aims to determine the type of vegetation that the shelter and to find out how the diversity index of vegetation corpse flower shade in the Padang Tiji sub-district of Pidie district. The Research was done by finding the whereabouts of the corpse flower in Padang Tiji to key persons at the altitude of 200, 400 and 600, so it can be done later retrieval corpse flower shade vegetation data using squares method. At each elevation laid five plots area of each plot was 10 m x 10 m. Based on the analysis of vegetation that houses the corpse flower, found as many as 20 species from 11 familia. Corpse flower is found in the shade of a tree Sterculia alata and Areca catechu, so that both species have the highest among other species on the third altitude. Additionally, Leea aequata and Eupatorium odoratum are also shade of vegetation that were dominant at the three altitudes for the habitus of shrubs / bushes. Thus, the corpse flower shade preferences can be known from the type of vegetation shading. Vegetation diversity index auspices of the corpse flower has a lower category either on habitus trees or shrubs / bushes.Keywords: the corpse flower, vegetation, shade, diversity index.
Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Kelas VIII di SMP Negeri 18 Banda Aceh MELI ANDANI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.65 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Biologi di  kelas VIII SMP Negeri 18 Banda Aceh. Siswa tidak dibiasakan untuk berani mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat selama pembelajaran berlangsung, hal ini terjadi karena suasana pembelajaran sering membuat siswa bosan dan jenuh. Oleh karena itu, guru berupaya untuk menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) sebagai model pembelajaran agar suasana pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan mendeskripsikan aktivitas siswa dengan menggunakan model Team Assisted Individualization (TAI) materi sistem ekskresi pada manusia di kelas VIII1 SMP Negeri 18 Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada bulan Maret.            Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII1 sebanyak 32 siswa yang terdiri dari perempuan 15 orang dan laki-laki berjumlah 17 orang. Teknik Pengumpulan data adalah lembar tes, lembar observasi aktivitas siswa selama penelitian, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.            Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa melalui pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) rata-rata nilai pretes 52,9375 postes 76,4375 peningkatan hasil pretes dan postes adalah 23,5 Hasil uji t diperoleh 14,6 2,039  (thitung ttabel). Dari data aktivitas siswa diperoleh nilai 2,6 dengan kategori baik. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Kata Kunci:  Team Assisted Individualization  (TAI), Aktivitas Siswa, Hasil Belajar,  Sistem Ekskresi pada Manusia.
PENERAPAN EKSPLORATORY DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI MAN 1 ACEH SELATAN nurul fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 4 (2017): Nopember 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu solusinya adalah menggunakan model pembelajaran bertipe Eksploratory Discovery. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains di kelas X MAN 1 Aceh Selatan.. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, berjenis true experimental design dengan metode Control group pre-test-post-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata N-Gain hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol adalah sebesar 65,16 dan 30,45. Penerapan model eksploratory discovery juga telah mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa di kelas eksperimen. Rata-rata besarnya peningkatan yang  terjadi adalah sebesar 11,44%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran eksploratory discovery dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa.Kata Kunci: Eksploratory Discovery, Hasil belajar, dan Keterampilan Proses Sains.
Syiah Kuala University Tree Architecture Vivera Ruselli Puspa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research of “Syiah Kuala University Tree Architecture” conducted on March until April 2017. This research aims to know the tree architecture models. The research conducted in Syiah Kuala University and take 20 office unit to become research station, this sample is about 62,5% of the study area.  The method used in this study is survey with direct observation in the stastion. The analysis used  key determination tree architecture model and presentasion in picture and table. The result show there are 18 tree architecture model in the research station. 
IDENTIFIKASI LOKASI LETAK KEPOMPONG KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KOMPLEK TAMAN HUTAN RAYA POCUT MEURAH INTAN KECAMATANLEMBAH SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR rahmad fajri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.729 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui spesies tumbuhan tempat peletakan kupu-kupu (Lepidoptera) dan (2) Untuk mengetahui stratifikasi tumbuhan tempat peletakan kupu-kupu (Lepidoptera) di Komplek Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang menggunakan pengukuran dan observasi. Metode yang digunakan adalah metode Survey. Pengambilan data dilakukan dengan penentuan tertentu (purposive sampling). Setiap sampel yang ditemukan dilakukan pencatatan secara langsung dengan melihat objek. Dicatat spesies pohon, dan ketinggian pohon yang menjadi letak kepompong Lepidoptera.Pengolahan data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh (1) tumbuhan tempat peletakan kepompong kupu-kupu (Lepidoptera) adalah cemara norfolk, andong, terung pipi, waru lengis, jambu air, awar-awar, pisang hias, tanjung, mosntera, cemara laut (2) tipe kepompong kupu-kupu (Lepidoptera) adalah oval, slinder, daun menggulung dan bulat lonjong dan (3) stratifikasi tempat peletakan kepompong kupu-kupu adalah 35 cm, 39 cm, 41 cm, 44 cm, 97 cm, 147 cm, 150 cm, 153 cm, 166 cm, 170 cm, 188 cm dan 215 cm dari permukaan tanah. Simpulan penilitian ini adalah (1) terdapat 10 spesies tumbuhan yang menjadi tempat peletakan kepompong kupu-kupu (Lepidoptera) di Komplek Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar (2) kepompong kupu-kupu (Lepidoptera) di Komplek Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar terdapat 4 tipe kepompong dan (3) tempat peletakan kepompong kupu-kupu (Lepidoptera) di Komplek Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar pada ketinggian 35 – 215 cm dari permukaan tanah. Kata kunci: Identifikasi, lokasi letak kepompong dan pocut meurah intan.
Hubungan antara Pengetahuandengan Sikap Siswa SMA Negeri di Kota Banda Aceh terhadap Pemanasan Global Farrah Fitria; Cut Nurmaliah; Djufri .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research was to find out the correlation between knowledge and attitude of high school students in Banda Aceh toward global warming. The research was conducted on a class XI student of second semester of the school year 2015/2016 with the sample size 86 students selected by using a random sampling. The data was collected by using questionnaires, interviews and observation. The data was analyzed by using statistical test product moment correlation and to test the hypothesis by using t-test. The results showed that (1) the average knowledge of high school students in Banda Aceh is enough (11.89 or 59.45%), (2) the average attitude of high school students in Banda Aceh is enough (56.93, or 71.16%), (3) knowledge has a high correlation (r = 0.611) with the students attitudes toward global warming. The conclusions of this study showed that (1) knowledge of high school students class XI in Banda Aceh toward global warming is enough, (2) the attitude of high school students class XI in Banda Aceh toward global warming is enough, (3) there is a significant correlation between knowledge and attitude of high school students in Banda Aceh toward global warming.Key words: knowledge, attitude, student, global warming

Page 6 of 20 | Total Record : 196